JURNAL EDW2 JAN 2016 .pdf

JUST IN TIME (JIT) DAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
BERPENGARUH TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PT.MITRA PRATAMA HAN JAYA GRESIK
Oleh
Edwin Agus Buniarto
(Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Indonesia Malang)
ABSTRACT
Company in order to earn profit to maximize the profitability, trying to
control the production process to minimize the wasting that occur, which can
reduce the cost of good sold. By applying the Just In Time system and Total
Quality Management in the implementation of its production, can eliminating
the waste of product and lower the costs of its activities without reducing the
quality of the products and completed on time.
The purpose of this research is to examine the influence of Just In Time
(JIT) and Total Quality Management (TQM) toward The profitability of the
Company. In this study using secondary data, that obtained from another data
that already exists. The sample data used a shoe company, PT. Mitra Jaya
Pratama Han, Driyorejo Gresik during 2012-2014. This study used two
independent variables and the dependent variable in the regression analysis
techniques with SPSS version 17.0. The results showed that the Just In Time
system and Total Quality Management have significant effect on the profitability

of the company. Besides that, from the result known that the Just In Time system
and Total Quality Management influence the profitability of the company to
76.4% and the rest influenced by other factors that come from external
variables studied.
Based on the above analysis, it can be concluded that companies should
maintain and optimize the Just In Time (JIT) and Total Quality Management
(TQM) systems by maintaining the good production quality, with a short grace
period. Suggestions related to this research that the company should pay more
attention to quality and involve the employees to supervise the management of
the production process.
Keyword : Just In Time (JIT), Total Quality Management (TQM),
Profitabilitas

1.Latar Belakang
Untuk menekan biaya produksi, perusahaan harus mampu menciptakan
proses produksi yang efisien. Proses produksi yang efisien akan tercapai bila
perusahaan dapat mengurangi atau meneliminasi kegiatan-kegiatan yang tidak
memberikan nilai tambah (Non value added activities). Salah satu cara yang
terbaik bagi perusahaan agar dapat mengeliminasi non value added activities
guna mencapai suatu proses yang efisien, yaitu dengan menerapkan proses

produksi dengan sistem penyimpanan bahan baku dengan metode Just In Time
(JIT). Sistem ini merupakan suatu filosofi bisnis untuk mengeliminasi
pemborosan dengan mengurangi waktu penyimpanan bahan baku dalam suatu
proses produksi yang termasuk dalam non value added activities.
Sistem Just In Time yang pertama kali diterapkan secara modern pada

tahun 1970 di Jepang. Just In time menekankan pada sistem operasi yang
sederhana dan efisien yang mampu menggunakan secara optimal sumbersumber daya yang ada dalam industri, seperti modal, peralatan dan tenaga kerja.
Penggunaan sumber-sumber daya yang optimal akan menghasilkan keluaran
atau output yang mempunyai cost yang relatif rendah. Sistem Just In Time
menekankan pada penyederhanaan aktifitas pada lini produksi, aktifitas utama
yang menambah nilai produk yang akan dijalankan. Dengan demikian
perusahaan akan memiliki keuntungan yang lebih tinggi tanpa mengurangi
kualitas dari produk yang dihasilkan. Pada sistem pembelian Just In Time bahan
baku yang dibeli tiba pada saat yang diperlukan dan dapat mengurangi tingkat
kerusakan bahan baku karena dalam hal ini bahan baku tidak perlu disimpan
atau ditumpuk dalam waktu yang lama.
Dengan demikian perusahaan yang mampu eksis di dunia bisnis adalah
perusahaan yang mampu menghasilkan produk-produk yang bermutu tinggi
dengan harga jual yang bersaing. Tujuan implementasi Just In Time adalah

memproduksi produk hanya yang dibutuhkan konsumen pada waktu yang tepat
dan pada tingkat kualitas yang diinginkan. Di Indonesia, implementasi Just In
Time saat ini telah digunakan oleh banyak perusahaan, terutama perusahaan
besar. Kualitas telah menjadi salah satu aspek penting dalam persaingan di pasar
global saat ini. Secara konseptual kualitas adalah totalitas bentuk dan
karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (Chaseet al:
2005).
Salah satu usaha yang harus dilakukan oleh manajemen dalam
meningkatkan efektivitas adalah menentukan arah dan tujuan dari perbaikan
produktivitas dan kualitas, dimana hal tersebut dilaksanakan selaras dengan arah
jangka panjang perusahaan. Arah perbaikan tersebut diformulasikan oleh
manajemen ke dalam suatu kebijakan untuk perbaikan proses. Dalam hal ini,
dibutuhkan suatu sistem pengendalian mutu yang sesuai dengan permasalahan
tersebut yaitu Total Quality Management (TQM). TQM“ merupakan suatu
pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia,
proses,dan lingkungannya” (Fandy Tjiptono, 2003.
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu konsep
manajemen modern yang berusaha untuk merespon secara tepat setiap

perubahan yang ada, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal maupun
internal.Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam suatu perusahaan
dapat memberikan beberapa manfaat utama dan berpengaruh positif terhadap
peningkatan laba dan daya saing perusahaan. Perusahaan menerapkan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang merupakan suatu standar internasional
sistem manajemen mutu dan bertujuan untuk menjamin bahwa perusahaan akan
memberikan produk berupa barang dan jasa yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan. Beberapa perusahaan yang ada di Indonesia telah mencoba
mengaplikasikan sistem Just In Time (JIT) dan Total Quality Management
(TQM). Salah satu diantaranya adalah PT. Mitra Pratama Han Jaya yang
berkedudukan di daerah Gresik. PT. Mitra Pratama Han Jaya adalah salah satu
perusahaan produsen sepatu yang memiliki komitmen yang kuat untuk selalu
memberikan pelayanan dan hasil produk yang terbaik. Untuk itu PT.
Mitra Pratama Han Jaya selalu berupaya untuk memenuhi persyaratan,
kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga dapat mencapai kepuasan pelanggan
secara optimal. Untuk memenuhi hal tersebut diatas maka PT. Mitra Pratama
Han Jaya menetapkan untuk menerapkan, memelihara serta mengembangkan
sistem manajemen tepat waktu dan sistem manajemen mutu/ Quality

Management System ISO 9001-2008 dalam kegiatan usahanya.Rifka

Khairunnisa (2008), memberikan bukti empiris dan diperoleh kesimpulan
bahwa kinerja kualitas perusahaan meningkat setelah menerapkan JIT dan
TQM.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.
Apakah ada pengaruh signifikan secara parsial antara Just In
Time (JIT) terhadap Profitabilitas ?
2.
Apakah ada pengaruh signifikan secara parsial antara Total
Quality Management (TQM) terhadap Profitabilitas ?
3.
Apakah ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara
Just In Time (JIT) dan Total Quality Management
(TQM )terhadap Profitabilitas ?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Mengetahui dan menganalisis secara parsial Just In Time (JIT)
terhadap Profitabilitas.
2.
Mengetahui dan menganalisis secara parsial Total Quality
Management (TQM) Profitabilitas.
3.
Mengetahui dan menganalisis secara signifikan Just In Time
(JIT) dan Total Quality Management (TQM) terhadap
Profitabilitas.
4. Landasan Teori
4.1. Just In Time (JIT)
Just In Time (JIT) merupakan suatu system yang berhasil diciptakan oleh
manajemen Jepang yang diterapkan pada pertengahan decade tahun 1970-an
semenjak terjadinya krisis minyak dunia. Hal inilah yang menjadi alasan
mengapa dunia industri Jepang tetap bertahan pada masa terjadinya krisis
minyak bumi sementara industri di Amerika dan Eropa tumbang satu per
satu.Dengan filosofi Just In Time ini, perusahaan hanya memproduksi atas
dasar permintaan tanpa memanfaatkan terjadinya persediaan dan tanpa
menanggung biaya persediaan. Setiap operasi hanya memproduksi untuk
memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Produksi tidak akan terjadi

sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukkan permintaan
produksi.
Dalam Just In Time, produk ditentukan oleh permintaan. Sistem Just In Time
ini lebih tepat diterapkan dalam industri manufaktur dengan produksi massal.
Pengertian Just In Time menurut Blocher (2000:113) dalam (Rifka 2008): Just In
Time merupakan system produksi yangkomprehensif dan system manajemen
persediaan dimana bahan dan suku cadang dibeli dan diproduksi sebanyak
yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat pada setiap tahap proses produksi.
Menurut Carter & Usry (2004) dalam Adiguna (2010) Just In Time adalah

filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan.
Menurut Tjiptono (2003:292) Just In Time merupakan filosofi pemfakturan
yang memiliki implikasi penting dalam manajemen biaya, dimana ide
dasarnya sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan
(pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta,
pada saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Sedangkan
menurut Liker (2006:28) yang dikutip oleh Adiguna (2010) Just In Time
adalah serangkaian prinsip, alat dan teknik yang memungkinkan perusahaan
memproduksi dan mengrimkan produk dalam kualitas kecil dengan lead time
yang singkat untuk memenuhi keinginan pelanggan yang spesifik. Dari

definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Just In Time adalah suatu
sistem dimana setiap unit kerja didalam perusahaan memproduksi barang yang
dibutuhkan dengan cara yang paling ekonomis dan efisien sehingga sesuatu
yang tidak mempunyai nilai tambah atau pemborosan terhadap produk dapat
dihilangkan.
4.2. Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu adalah
sebuah pendekatan dalam meningkatkan kualitas secara sistematis dengan
menggunakan banyak dimensi dan telah diaplikasikan secara luas oleh banyak
perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinerja seperti kualitas, produktifitas,
dan Profitabilitas. Menurut Hashmi (2004:1), TQM adalah filosofi manajemen
yang mencoba mengintegrasikan semua fungsi organisasi (pemasaran,
keuangan, desain, rekayasa, produksi, pelayanan konsumen, dsb), terfokus
untuk memenuhi keinginan konsumen dan tujuan organisasi.
Menurut Tjiptono dan Diana (2001:4), TQM merupakan pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya. Dale (2003:26) dalam Adiguna (2010) mendefinisikan bahwa
TQM adalah kerja sama yang saling menguntungkan dari semua orang dalam
organisasi dan dikaitkan dengan proses bisnis untuk menghasilkan nilai produk

dan pelayanan yang melampaui kebutuhan dan harapan konsumen.Menurut
Crosby yang dikutip oleh Chairany dan Lestari (2012:9) dalam khairunisa
(2008) TQM adalah strategi dan integrasi sistem manajemen untuk
meningkatkan kepuasan konsumen.
Dari definisi beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Total Quality
Management merupakan pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi
pada organisasi, pelanggan, dan pasar melalui kombinasi antara pencarian
faktapraktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan peningkatan secara
signifikan dalam kualitas, produktivitas, dan kinerja lain dalam perusahaan.
Menurut Nasution (2005:30) ada empat prinsip utama dalam Total Quality
Manajement (TQM), yaitu:
1.

Kepuasan pelanggan
Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun eksternal adalah
penentu kualitas produk. Pelanggan eksternal menentukan
kualitas produk yang disampaikan kepada mereka. Dan
pelanggan internal menentukan kualitas manusia, proses dan
lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.


2.

Respek terhadap karyawan

Karyawan merupakan sumber daya organisasi paling bernilai
sehingga harus diperlakukan dengan baik dan diberikan
kesempatan untuk terlibat dalam berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan.
3.

Manajemen berdasarkan fakta
Bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data bukan
sekedar perasaan. Data ini memungkinkan manajemen
organisasi dapat usahanya pada situasi tertentu dalam
menentukan prioritas. Dan data dapat digunakan untuk
memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang
dilakukan.

4.


Perbaikan berkesinambungan
Agar dapat sekses diperlukan perbaikan berkesinambungan P,
D, C, A, (Plant, Do, Check, Act) yang terdiri dari perencanaan,
melaksanakan rencana, memeriksa hasil pelaksanaan rencana,
dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh.

Gambar 1
Modal Sistem Pengendalian Mutu
Sumber : Nasution (2005)

-Manfaat Total Quality Management (TQM)
Manfaat TQM adalah memperbaiki kinerja manajerial dalam mengelola
perusahaan agar dapat meningkatkan penghasilan perusahaan. Menurut
Nasution (2001:42) manfaat TQM dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
dapat memperbaiki posisi persaingan dan meningkatkan keluaran yang bebas
dari kerusakan seperti tampak pada Gambar di bawah ini.

Gambar 2
Manfaat TQM
Sumber: Nasution (2005:32)

Ada beberapa keuntungan pengendalian mutu yang digambarkan Ishikawa
(1992) yang dikutip oleh Chairany dan Lestari (2012:13), antara lain:
1.
Pengendalian mutu memungkinkan untuk membangun mutu
disetiap langkah proses produksi demi menghasilkan produk
yang 100% bebas cacat.
2.
Pengendalian mutu memungkinkan perusahaan menemukan
kesalahan atau kegagalan sebelum akhirnya berubah menjadi
musibah bagi perusahaan.
3.
Pengendalian mutu memungkinkan desain produk mengikuti
keinginan pelanggan secara efisien sehingga produknya selalu
dibuat sesuai pilihan pelanggan.
4.
Pengendalian mutu dapat membantu perusahaan menemukan
data-data produksi yang salah.
Perbaikan kualitas yang dilakukan oleh perusahaan tidak lain bertujuan untuk
meningkatkan penghasilan perusahaan dan tujuan akhirnya adalah untuk
mengingkatkan laba perusahaan agar perusahaan dapat terus berjalan dan tetap
hidup dalam persaingan perdagangan yang semakin ketat sekarang ini. Untuk
menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan
terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan.
-Implementasi Total Quality Management (TQM)
Menurut Bhat dan Cozzalino yang dikutip oleh Chairany dan Lestari (2012:14)
secara garis besar proses implementasi Total Quality Management(TQM)
mencangkup:
1.
Manajemen puncak menjadikan TQM sebagai prioritas utama
organisasi, visi yang jelas dan dapat dicapai, menyusun tujuan
yang agresif begi organisasi dan setiap unit, dan terpenting

menunjukkan komitmen terhadap TQM melalui aktivitas
mereka.
2.
Budaya organisasi harus diubah sehingga setiap orang dan
setiap proses menyertakan konsep TQM. Organisasi harus
diubah paradigmanya, fokus pada konsumen, segala sesuatu
yang dikerjakan diselaraskan untuk memenuhi harapan
konsumen.
3.
Kelompok kecil dikembangkan pada keseluruhan organisasi
untuk memahami kualitas, identifikasi keinginan konsumen,
dan mengukur kemajuan dan kualitas. Masing-masing
kelompok bertanggung jawab untuk mencapai tujuan mereka
sebagai bagian dari tujuan organisasi keseluruhan.
4.
Perubahan
dan
perbaikan
berkelanjutan
harus
diimplementasikan, dipantau, dan disesuaikan atas dasar hasil
analisis pengukuran.
Agak berbeda dengan pendekatan sebelumnya, Paskard (1995:6-8) lebih
mengaitkan proses implementasi TQM melalui pendekatan teori perubahan
dan pengembangan organisasi yaitu model transformasi organisasi dan
kepemimpinan. Tahap awal dalam TQM implementasi adalah menilai keadaan
organisasi yang ada. Jika organisasi terbukti mempunyai kepekaan efektif
terhadap lingkungan dan mampu menyukseskan perubahan sebelumnya. TQM
akan mudah diimplementasikan. Sebaliknya, jika kenyataan yang ada tidak
mendukung kondisi awal yang diperlukan, implementasi TQM ditunda dan
organisasi harus disehatkan sebelum mengawali TQM.
4.3.Profitabilitas
-Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas
merupakan
kemampuan
suatu
perusahaan
untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Pengertian yang
sama disampaikan oleh Husnan (2001) dalam Aulia (2012) bahwa
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.
Sedangkan Menurut Michelle & Megawati (2005) dalam Aulia (2012)
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit)
yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan. Prolitabilitas
menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba dengan
menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Shapiro (1991:731) dalam Aulia (2012)“Profitabilit ratios measure
managements objectiveness as indicated byreturn on sales, assets and owners
equity.” Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para
investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk
menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan
dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat Profitabilitas yang
rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya.
Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri Profitabilitas dapat digunakan sebagai
evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Menurut Brigham
(1993:79) dalam Aulia (2012)““Profitability is the net result ofa lar examined
thus far reveal some interesting thing about the wry the firm operates,but the
profitability ratio show the combined objects of liquidity, asset management,
and debt management on opera.Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu
dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat
analisis untuk bisa menilainya.Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio
keuangan. Ratio Profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan

hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi.
Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena Profitabilitas
menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di
masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu
berusaha meningkatkan Profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat
Profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha
tersebut akan lebih terjamin. Seperti diungkapkan oleh Giulio Battazzi, Angelo
Secchi,and Federico Tamagni (July 2008) dalam jurnalnya yang berjudul
“Productivity
Profitabilty,
and
menyatakanFinancialbahwaA
comparativePerformance analysis of two crucial dimensions of firms
performance: profitability andproductivity, and find independently from the
particular sector of activity and from financial conditions, there seems to be
weak market pressure and little behavioral inclination for the moreefficient
and more profitable firms to grow faster.
5. Kerangka Konseptual
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh just in time dan total quality
management terhadap Profitabilitas perusahaan. Hal ini untuk mengukur sejauh
mana Profitabilitas perusahaan dapat ditingkatkan dan dipertahankan dengan
penerapan sistem just in time dan total quality management. Dari uraian dan
tinjauan pustaka diatas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual seperti
pada gambar dibawah ini :

JIT (X1)
Profitabilitas
TQM (X2)

(Y)

Gambar 3
Kerangka konseptual

Keterangan :
: Variabel

: Pengaruh Parsial
: Pengaruh Simultan
(XI)
: Just In Time
(X2)
: Total Quality Management
(Y): Profitabilitas

6. Hipotesis
Berdasarkan pemikiran dan gambar diatas maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
H1 : Diduga secara parsial ada pengaruh yang signifikan Just In Time

(JIT) terhadap Profitabilitas PT. Mitra Pratama Han Jaya, Gresik
Driyorejo.
H2 : Diduga secara parsial ada pengaruh yang signifikan Total
Quality Management (TQM) terhadap Profitabilitas PT. Mitra
Pratama Han Jaya, Gresik Driyorejo.
H3 : Diduga secara simultan, ada pengaruh signifikan antara Just In
Time (JIT) dan Total Quality Management (TQM) terhadap
Profitabilitas PT. Mitra Pratama Han Jaya, Gresik Driyorejo.
7. Metode Penelitian
-Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori riset,terjadi hubungan sebab-akibat
diantara dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Jika
variabel dependen dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen
tertentu maka, dapat dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y.
Dalam penelitian ini variabel independennya JIT dan TQM sedangkan,
variabel dependennya adalah Profitabilitas perusahaan.Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang
dinyatakan dalam angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan.
-Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini berupa laporan keuangan tiap bulan PT. Mitra Pratama
Han Jaya sejak mulai beroperasi tahun 1990 an. Sampel penelitian ini adalah
laporan keuangan tiap bulan PT. Mitra Pratama Han Jaya mulai tahun 200112014
-Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2008:61), pengertian variabel independen
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab atau timbulnya
dependen. Adapun variabel bebas yang akan di uji pengaruhnya dalam
penelitian ini yaitu:
*Just In Time (X1)
Dalam sistem produksi JIT yang menekankan pentingnya
meminimumkan Throughtput time membagi throughtput time
menjadi dua bagian yaitu:
Throughtput time= Value Added Time + Non Value Added Time
Value Added Time adalah waktu yang memberikan nilai tambah,
waktu dari elemen-elemen kerja yang mentrasformasikan secara actual produk
kepada pelanggan. Yang termasuk dalam Value Added Time adalah kegiatan
yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Throughput Time adalah
hasil pengurangan dari Value Added Time dengan Non Value Added Time.
Yang termasuk dalam Non Value Added Time adalah Waktu Inspection time,
Moving Time, Idle Time dan Storage Time
*Total Quality Management (X2)
Menurut Nasution (2005:43) menjelaskan, bahwa
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu
pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan

secara terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan
lingkungannya. Variabel TQM diukur dengan persentase
Finish Good. Finish Good (Barang Jadi) adalah barang-barang
yang sudah diproses dalam suatu proses produksi dan sudah
siap untuk dipasarkan. Barang Jadi pada PT. Mitra Pratama
Han Jaya berupa sepatu yang siap dijual yaitu barang hasil
proses produksi yang dikurangi barang reject dalam bentuk
final sehingga dapat segera dijual. Total Produksi (TP) yaitu
jumlah total output yang diproduksi selama waktu tertentu.
Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel
yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variabel).
Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah
Profitabilitas perusahaan (Y). Profitabilitas perusahaan
dihitung dengan menggunakan Net Profit Margin. Net profit
margin merupakan suatu rasio yang mengukur seberapa
banyak keuntungan bersih yang bisa diperoleh dari setiap
rupiah penjualan yang dilakukan. Dalam hal ini yang di
maksud dengan keuntungan bersih adalah keuntungan yang
telah dikurangi pajak. Bila keuntungan yang diperoleh belum
dikurangi pajak maka rasio ini dinamakan profit margin.
-Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis statistik berupa analisis regresi linier
berganda dengan rumus :

Y = α+ β1 X1 + β2X2 + e
8. Analisis Hasil Penelitian
-Analisis Regresi
Berdasarkan uji asumsi klasik yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
data dalam penelitian telah memenuhi syarat untuk menggunakan model regresi
sederhana dan berganda, hal Ini dikarenakan data pengamatan tidak hanya
disebabkan oleh satu variabel, melainkan oleh banyak variabel. Pengolahan
statistika menggunakan persamaan regresi linier berganda dan memanfaatkan
software komputer SPSS versi 17,0. Penggunaaan alat bantu ini bertujuan untuk
mengurangi kesalahan perhitungan. Dari hasil analisis komputer dengan
menggunakan komputer didapatkan hasil hasil pengujian dengan Full regresi
sebagai berikut:

Tabel 1
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Coefficients

B

Std. Error

Beta

(Constan
t)

-1.440

.225

JIT

.259

.443

TQM

1.455

.301

Mod
el
1

Standardize
d

Unstandardized
Coefficient
s

T

Sig.

-6.387

.000

.096

1.785

.043

.797

4.834

.000

a.
Dependent
Variable:
PROFITABILITAS Sumber : Data
Sekunder yang diolah, 2014

Dari tabel di atas dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut :
Y= -1,440 + 0,259 X + 1,455 X + e
Dari persamaan regresi tersebut, JIT disimbolkan dengan huruf X1 sedangkan
TQM disimbolkan dengan huruf X2 dan Profitabilitas disimbolkan dengan huruf
Y, dapat diartikan bahwa konstanta sebesar -1,440 menyatakan jika tidak ada
kenaikan nilai dari variabel JIT dan TQM, nilai variabel Profitabilitas adalah 1,440. Nilai Koefisien regresi variabel JIT sebesar 0,259 menyatakan bahwa
setiap penambahan satu point pada variabel JIT akan memberikan kenaikan
Profitabilitas sebesar 0,259 point. Koefisien variabel JIT memengaruhi secara
signifikan terhadap variabel Profitabilitas. Begitu pula sebaliknya, setiap ada
penurunan variabel JIT sebesar 1 point, akan menrunkan Profitabilitas sebesar
0,259 point. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi variabel JIT sebesar 0,043
yang lebih kecil daripada 0,05.
Nilai Koefisien regresi variabel JIT sebesar 0,259 menyatakan bahwa setiap
penambahan satu point pada variabel JIT akan memberikan kenaikan
Profitabilitas sebesar 0,259 point. Koefisien variabel JIT memengaruhi secara
signifikan terhadap variabel Profitabilitas. Begitu pula sebaliknya, setiap ada
penurunan variabel JIT sebesar 1 point, akan menrunkan Profitabilitas sebesar
0,259 point. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi variabel JIT sebesar 0,043
yang lebih kecil daripada 0,05.
9.Uji Hipotesis
-Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen
mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
bahwa nilai F adalah 57,640 dengan probabilitas sebesar 0,000 dan bila
dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka nilai profitabilitas ini
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, secara simultan JIT dan TQM
berpengaruh terhadap profitbilitas.
-Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada dasarnya digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Hasil
pengujian melalui program SPSS untuk koefisien determinasi regresi yaitu :
Tabel 2
ANOVA

b

Sum

Mod
el
1

Hasil Uji Signifikansi Simultan F

Regressio
n
Residual

o
f

Squares

Df

Mean
Square

.014
.004

2
33

.007
.000

F

Sig.

57.640

.000a

Total
.018
35
a. Predictors: (Constant), TQM, JIT
b. DependentVariable: PROFITABILITAS
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas, nilai koefisien determinasi sebesar 0,764. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen yaitu TQM dan JIT
dapat menjelaskan Profitabilitas sebesar 76,4%. Sisanya sebesar 23,6%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain TQM dan JIT.Nilai pengaruh JIT dan
TQM secara simultan, dapat dilihat dari nilai R Square pada tabel di atas yaitu
sebesar 0,777.
-Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
independen terhadap variabel dependen secara individual.
Hipotesis :
Ho : variabel JIT tidak berpengaruh secara individu
terhadap variabel Profitabilitas
Ha : variabel JIT berpengaruh secara individu
terhadap variabel Profitabilitas

variabel

Just In Time (JIT)

0.259

X1

0,777

Profitabilitas
Perusahaan

Y
Total Quality
Management (TQM)
X2

1.455

Gambar 3
Hasil Perhitungan Statistik
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa semua pengaruh antara variable bebas dengan variable
terikat menunjukkan hasil yang signifikan positif. Selan itu, gambar di atas memperlihatkan
bahwa semua variabel bebas yang terdiri dari just in time dan total quality management
berpengaruh secara signifikan positif terhadap Profitabilitas pada PT.Mitra Pratama Han Jaya
Gresik, Driyorejo. Selanjutnya akan dilakukan pembahasan hasil analisis ini pada bab
pembahasan.
10. Pembahasan
-Pengaruh Just In Time Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil Profitabilitas sebagai variabil pengujian regresi linier berganda antara just in
time sebagai variabel independen sebagai variabel dependen, maka menjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dari variabel just in time terhadap Profitabilitas. Pernyataan tersebut dapat
didasarkan pada nilai signifikansi Just In Time yang berada di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,043.
Hasil ini menunjukkan bahwa tujuan utama Just In time adalah untuk meningkatkan laba guna
mencapai Profitabilitas dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Sistem Just In
Time yang telah diterapkan oleh PT. Mitra Pratama Han Jaya membawa perbaikan secara
signifikan seperti kualitas yang lebih baik, meningkatkan produktivitas, mengurangi tenggang
waktu, mengurangi sebagian besar persediaan, mengurangi waktu persiapan (setup),
menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan produksi. Sehingga hal ini dapat dijadikan
pertimbangan bagi para managemen tuntuk mengeffisienkan biaya dengan cara melakukan
penghematan terhadap biaya-biaya yang tidak diperlukan untuk meningkatkan laba perusahaan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung Saputra Adiguna (2010).
Didapat dari tahun ketahun cenderung semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas yang bernilai tambah lebih besar dari aktivitas yang tidak bernilai tambah. Bila
response time yang diberikan perusahaan dilakukan dengan cepat, pengiriman dilakukan
dengan tepat waktu, dan kualitas yang dihasilkan sesuai dengan permintaan customer, maka
akan menimbulkan customer satisfaction. Meningkatnya customer satisfaction dapat
meningkatkan pula penjualan. Bila penjualan meningkat seiring dengan berjalannya system
Just In Time yang baik, maka dapat mencapai nilai Profitabilitas yang maksimal.
-Pengaruh Total Quality Management Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda dengan Just In Time (JIT) dan Total
Quality Management (TQM) sebagai variabel independen dan Profitabilitas sebagai variabel
dependen, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel Total Quality
Management terhadap Profitabilitas. Pernyataan tersebut dapat didasarkan pada nilai
signifikansi Total Quality Management yang berada di bawah 0,05 yaitu sebesar
0,000.Sosialisasi program TQM pada PT. Mitra Pratama Han Jaya tidak luput dari peran
manajer puncak yang memberikan wewenang kepada karyawan untuk ikut aktif dalam
mengambil inisiatif dengan harapan keterlibatan karyawan dapat meningkatkan proses
produksi. TQM lebih memberdayakan atau lebih menekankan keterlibatan karyawan, yang
merupakan sumber yang sangat bernilai bagi organisasi. Sehingga, hal ini dapat menimbulkan
loyalitas kerja yang tinggi bagi karyawan.
Loyalitas karyawan yang tinggi dapat meningkatkan kedisiplinan, ketepatan, dan kecepatan
kerja dalam suatu perusahaan. Dampak lain dari loyalitas karyawan yang tinggi adalah dapat
meminimalisir barang reject yang dihasilkan dari proses produksi. Apabila barang reject yang

dihasilkan dalam suatu proses produk rendah, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas produksi
dapat berjalan lancar dan dapat memenuhi sesuai dengan standar atau kepuasan pelanggan.
Pengaruh Just In Time dan TQM terhadap Profitabilitas
Menurut hasil analisis regresi linier berganda, Just In Time dan Total Quality Management
secara simultan dapat mempengaruhi Profitabilitas. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikansi
probabilitas sebesar 0,000 yang kurang dari 0,05. Bila JIT diterapkan dengan baik pada PT.
Mitra Pratama Han Jaya, maka efisiensi waktu produksi meningkat, sehingga aktivitas-aktivitas
yang tidak bernilai tambah akan menghasilkan persentase finish good yang tinggi. Hal ini
dikarenakan mutu dan kualitas barang reject dalam proses produksi akan berkurang dan bahkan
tidak ada.
11.Temuan
Dari hasil pengujian terhadap model pada penelitian ini, mampu menjelaskan pengaruh
antara Just In Time (JIT) dan Total Quality Management (TQM) terhadap Profitabilitas.
Perusahaan telah menghasilkan kesimpulan bahwa model penelitian adalah model yang tepat
untuk menggambarkan Profitabilitas perusahaan pada PT. Mitra Pratama Han Jaya, Gresik
Driyorejo. Hasil pada penelitian ini sangat penting karena terdapat tahapan pengaruh masingmasing variabel, yaitu variabel Just In Time dan Total Quality Management mempengaruhi
secara positif variabel bebas Profitabilitas sebagai variabel terikatnya. Bila Just In Time
diterapkan dengan baik pada perusahaan, maka tingkat efisiensi waktu produksi meningkat,
sehingga aktivitas-aktivitas bernilat tambah akan menghasilkan persentase finish good yang
tinggi. Hal ini dikarenakan mutu dan kualitas barang reject dalam proses produksi akan
berkurang dan bahkan tidak ada.
Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka
dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.

2.

3.
4.

Just In Time signifikan berpengaruh terhadap Profitabilitas perusahaan pada PT.
Mitra Pratama Han Jaya, Gresik dengan koefisien regresi sebesar 0.259.
Hal ini menunjukkan bahwa Just In Time secara langsung besar pengaruhnya
terhadap Profitabilitas perusahaan pada PT. Mitra Pratama Han Jaya, Gresik.
Dengan naiknya Just In Time, maka akan mendorong naiknya Profitabilitas
perusahaan.
Total Quality Management secara signifikan mempengaruhi Profitabilitas
perusahaan PT. Mitra Pratama Han Jaya, Gresik dengan koefisien regresi sebesar
1.455. Hal ini menunjukkan bahwa Total Quality Management sangat besar
pengaruhnya terhadap Profitabilitas perusahaan PT. Mitra Pratama Han Jaya,
Gresik.
Just In Time dan Total Quality Management secara simultan berpengaruh
terdahap Profitabilitas perusahaan PT. Mitra Pratama Han Jaya, Gresik dengan RSquare sebesar 0,777.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variable just in timedan total quality
management berpengaruh secara simultan terhadap Profitabilitas perusahaan.

12.DAFTAR PUSTAKA
Adiguna, S. A. 2010. Analisis Pengaruh Penerapan Sistem (JIT) dan Total Quality
Management (TQM) untuk Meningkatkan Laba Perusahaan pada PT.
Sugity Creativies. Semarang. Program StudiSarjanaAkuntansi. Universitas
Veteran.
Andriati, M. P. 2014. Analisis Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) dalam
Mengurangi Non-Value-Added Activities (Studi Kasus pada PT. Hini Daiki

Indonesia). Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Carter, William K dan Milton F. Usry.2004.Akuntansi Biaya, Penerjemah : Krista,
Buku I, Edisi Ketiga Belas, Salemba Empat, Jakarta.
Eriyunani . 2009. Total Quality Management (TQM) terhadap Laba Perusahan pada
PT.Toyota Kalla Cabang Cokroaminot.
FNI, Statistik. 2014. Modul Pelatihan SPSS. Malang : FNI Statistik.
Gaspersz, Vincent, 2001. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas, PT. Gramedia
Pustaka, Jakarta.
Gayle, Raybun, Akuntansi Biaya Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen
Biaya, Ed. 6, Yokyakarta : Erlangga, 1999.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Diponegoro, Semarang.
Hamizar, Nuh Muhammad.Akuntansi intermediate.2008.Jakarta: CV Fajar.
Hansen & Mowen, Akuntansi Biaya, Ed. 4, Jakarta : Salemba Empat, 2000
Khairunnisa, Rifka. 2008. Pengaruh Total Quality Management dan terhadap Qualitas
Kinerja Perusahaan. Jakarta. Program Studi Sarjana Ekonomi.Universitas
Islam Negri Syarif Hidyatullah.
Kieso, Donald E, dkk. Akuntansi Intermediate.2007. Jakarta: Erlangga
Kuszatmojo. B. S. 2008. Penerapan Purchasing System pada fungsi pembelian untuk
meningkatkan laba pada PT.Varia Usaha Beton. Surabaya.
FakultasEkonomi. UniversitasAirlangga.
Machmud. 2012. Pengaruh Pelatihan Kerja, Kemampuan dan Pengembangan Karir
terhadap Kinerja Pegawai di UPT. Dinas Pendapatan Propinsi Jawa TimurSitubondo. Malang. Program Pasca Sarjana. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi.
Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Ed. 5, Jakarta : Salemba Empat, 1999
Mulyadi dan Johny Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen: Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan. Jakarta: Salemba
Empat.
Nasution, M. N.,2005. Manajemen Mutu Terpadu: Total Quality Management, Edisi
Kedua, Ghalia Indonesia, Bogor.
Ndruru, Mrgareth. 2008. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Aktivitas
perusahaan terhadap Perubahan Harga Saham.
Rahma Aulia. 2012. Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Studi pada Perusahaan Manufaktur PMS dan
PMDN yang terdaftar di Perusahaan BEI periode 2004-2008. Semarang.
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Sari, D. M. 2008. PengaruhTotal Quality Management terhadap Kinerja Manajerial
pada PT. Super Andalas Steef. Medan . Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Sarjono, Hariadi dan Julianita, Winda. 2012. SPSS vs Lisrael: Sebuah Pengantar ,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta : Salemba Empat.
Simamora. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta.
Singh, Sultan. 2012. JIT System: a cultural dierence between Japan and India
Implemention. DOR University of Science and Technology, Murthal,
Snoepat, Haryana, India.
Susnaryati, M.S.I. 2010. Peoman Penulisan Laporan KKM & Skripsi. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia Malang. Malang.
Syavina, Lina. 2014. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Finansial
Perusahaan dengan Corporate Social Resposibility (CSR) Disclosure
sebagai Variabel Intervening.

Tjiptono, Fandy dan Diana Anastasia. 2003. Total Quality Management. Edisi Revisi.
Yogyakarta: Andi
Warindrani, Armila Krisna. 2006. AkuntansiManajemen. Yogyakarta: GrahaIlmu.
www.academia.edu/10119392/UU_Kawasan_Berikat_Perusahaan
www.finance.yahoo.com
www.idx.co.id