Makalah Sistem Klasifikasi Analisis Baga

Makalah Sistem Klasifikasi
Analisis Bagan-Bagan DDC 600-999

Dosen Pengampu :
Muhammad Rosyihan Hendrawan, S.AP., M.AP

Disusun oleh:
Alfa Nurlaila A.R

165030700111006

Erlin Malika F

165030700111010

Indri Ayu Wiranti

165030700111012

Tyo ardianto


165030701111002

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sudah memberikan hikmat dan
karunia-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Juga
berterimakasih kepada orang tua karena sudah memberi fasilitas dan dukungan kepada penulis
untuk menyelesakan makalah ini. Penyusunan makalah

ini didasari pada tinjauan

pustaka mengenai Analisis Bagan-bagan 600-999. Pada kesempatan kali ini penulis juga
bersyukur karena mempunyai teman-teman dan dosen yang telah memberi semangat dan telah
memeberi dukungan kepada penulis.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Malang, 19 November 2017

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................3
1.3 Tujuan…………....................................................................................................................3
1.4 Manfaat…………..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................4

2.1 Fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 600…………………...4
2.2 Fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 700…………………...5
2.3 Fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 800…………………...7

2.4 Fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 900…………………...8
BAB III PENUTUP……………………………………………………….………………...................11
3.1 Kesimpulan dan Saran……………………………………………………………………………11
Glosarium………………………………………………………………………………………………i
Daftar pustaka………………………………………………………………………………...............ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada era pendidikan saat ini dunia pendidikan tidak bisa jauh dengan kecanggihan
teknologi. Bidang pendidikan di Indonesia berlomba-lomba untuk melengkapi sub
keilmuwannya dengan temuan-temuan baru. Begitupula pada bidang ilmu perpustakaan,
semakin canggih dalam mengolah dan mengelompokkan bahan pustaka dengan bantuan
teknologi seperti dengan adannya OPAC (Open Access Catalouge), sistem perpanjangan
buku secara online. Dengan adannya peranan teknologi ilmu perpustakaan semakin canggih
dan berdaya saing dalam memberikan ilmu-ilmunya. Tentunnya teknologi tidak hanya
teknologi saja yang ikut campur atas kemajuan ilmu perpustakaan namun buku-buku lain
atau buku-buku terdahulu masih memilki pengaruh atas kemajuan ilmu perpustakaan, seperti
halnya buku tentang klasifikasi yang akrab disebut dengan DDC (Dewey Decimal
Clasification) dimana buku DDC sampai saat ini masih eksis dan masih menjadi bahan

referensi atau pegangan bagi pustakwan diseluruh penjuru dunia.
Awalmula munculnya DDC ialah pada tahun 1876 terbit suatu pamphlet berjudul A
Classification and Subject Index for Catalouging and Arranging the Books and Pamflets of a
Library. Penerbitan pamphlet tersebut menandai terbitnya sistem Dewey Decimal
Classification, yang lebih dikenal dengan sebutan DDC. Buku pedoman menduduki peringkat
pertama sebagai bagan klasifikasi yang paling banyak digunakan, menyusul kemudian
Universal Decimal Classification. DDC dibuat oleh Melvil Dewey berdasarkan kajiannya
terhadap puluhan buku, pamphlet, dan kunjungannya ke berbagai perpustakaan. Maka DDC
dapat dikatakan sebagai klasifikasi pengetahuan untuk keperluan menyusun buku di
perpustakaan. Jadi, DDC bukanlah klasifikasi ilmu pengetahuan seperti banyak diduga
orang.
Edisi pertama terbit tahun 1876 setebal 44 halaman, diterbitkan dengan nama pengarang
anonim, berisi kata pendahuluan, bagan untuk 10 kelas utama yang dibagi secara desimal
menjadi 100 kategori bernomor 000-999, serta index subjek menurut abjad. Pembagian kelas
utama merupakan perbaikan dari sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh W.T. Harris
pada tahun 1870. Harris sendiri mendasarkan bagan klasifikasinnya atas klasifikasi
pengetahuan menurut ilmuwan Francis Bacon tetapi tata urutannya berbeda. Bacon

membagi pengetahuannya menjadi 3 kategori dasar yaitu sejarah, sastra (poesy), dan
filsafat. Ketiga kategori ini sesuai dengan pembagian pikiran manusiayaitu memori (ingatan),

imaginasi, dan nalar.
Prinsip dasar pengklasifikasian, yakni berdasarkan disiplin, bukan hanya pengelompokan
bahan pustaka berdasarkan subjek belaka. Pembagian kelas utama dan subkelas
berdasarkan disiplin akademis atau bidang kajian, bukannya berdasarkan subjek. Hasilnya
ialah subjek yang sama mungkin memperoleh tempat kelas lebih dari satu. Misalnya, subjek
keluarga mungkin digolongkan dalam kelas etika, agama, sosiologi, adat istiadat, keluarga
berencana, rumah tangga, atau genealogi tergantung pada ancangan pengarang.
Sistem klasifikasi DDC ( Dewey Decimal Classification ) sekaang sudah sampai pada
pada edisi 23 yang terdiri dari 4 jilid, yaitu jilid 1 berisi tabel Subdivisi Standar (SS), jilid 2
bagan dari kelas 000-500, jilid 3 bagan dari kelas 600-900, dan jilid 4 berisi indeks relative.
Pada jilid 2 dan 3 yakni bagan lebih dispesifikan lagi menjadi beberapa ringkasan yang
pertama ialah sepuluh klas utama, kemudian ringkasan yang kedua ialah ringkasan seratus
divisi, selanjutnya ringkasan ketiga dibagi menjadi rincian dari ringkasan kedua-seksi, yang
terakhir ialah rangkaian desimal setelah pembagian ketiga, dalam bentuk sub seksi

1.2 Rumusan masalah
1.2.1

Bagaimana fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 600 ?


1.2.2

Bagaimana fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 700 ?

1.2.3

Bagaimana fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 800 ?

1.2.4

Bagaimana fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 900 ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui seperti fungsi dan praktik dalam penggunaan bagan klasifikasi kelas
utama 600.
1.3.2 Untuk mengetahui seperti fungsi dan praktik dalam penggunaan bagan klasifikasi kelas
utama 700.
1.3.3 Untuk mengetahui seperti fungsi dan praktik dalam penggunaan bagan klasifikasi kelas
utama 800.
1.3.4 Untuk mengetahui seperti fungsi dan praktik dalam penggunaan bagan klasifikasi kelas

utama 900.
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk memberikan penjelasan tentang fungsi, praktik dalam penggunaan bagan klasifikasi
kelas utama 600.
1.4.2 Untuk memberikan penjelasan tentang fungsi, praktik dalam penggunaan bagan klasifikasi
kelas utama 700.
1.4.3 Untuk memberikan penjelasan tentang fungsi, praktik dalam penggunaan bagan klasifikasi
kelas utama 800.
1.4.4 Untuk memberikan penjelasan tentang fungsi, praktik dalam penggunaan bagan klasifikasi
kelas utama 900.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 600
Fungsi dari bagan klasifikasi kelas 600 yakni menghimpun mengenai subjek-subjek yang
berkaitan erat dengan ilmu terapan (teknologi) yang di dalamnya terdapat 10 kelas divisi,
diantarannya ialah :
1. 600 untuk Ilmu Terapan (Teknologi)
2. 610 untuk Ilmu Kedokteran
3. 620 untuk Ilmu Teknik

4. 630 untuk Ilmu Pertanian
5. 640 untuk Kesejahteraan Rumah Tangga
6. 650 untuk Manajemen
7. 660 untuk Industri dan Teknologi Kimia
8. 670 untuk Pengolahan Bahan Industri
9. 680 untuk Industri-industri lain
10. 690 untuk Bangunan
Kelas di atas merupakan kelas divisi, serta ada lagi kelas seksi yakni yang akan spesifik lagi
pada bidang keilmuwannya. Katakan kita mengambil sampel pada kelas 600 divisi 630 yaitu
mengenai Ilmu pertanian yang terbagi menjadi 10 kelas seksi, meliputi :
1. 630 untuk Ilmu Pertanian
2. 631 untuk Teknik tertentu, alat, perlengkapan, materi
3. 632 untuk kerusakan, hama, penyakit tanaman
4. 633 untuk Tanaman, lading dan perkebunan
5. 634 untuk Kebun buah-buahan, kehutanan
6. 635 untuk Tanaman kebun (Holtikultura) sayur-sayuran
7. 636 untuk Peternakan
8. 637 untuk Pengolahan hasil ternak dan produk yang berkaitan
9. 638 untukBudidaya serangga
10. 639 untuk Berburu, penangkapan ikan, konservasi, teknologi berkaitan


Sebenarnya pada bagan klasifikasi kelas utama 600 kelas sub-divisi memiliki kelas sub
seksi pada tiap-tiap sub divisinnya dan pada masing-masing kelas sub seksi di bagi lagi agar
lebih spesifik pada bidang keilmuwan-nya. Dalam kegunaannya bagan kelas utama 600 yang
memilki 10 kelas sub divis itu lebih mengarah pada subjek disiplin keilmuwan yang berkaitan
dengan Ilmu Terapan (teknologi).
Dalam praktiknya katakan terdapat judul buku mengenai Berternak sapi diambil susu
dengan notasi lengkap 636.214, asal mula notasi lengkap tersebut yakni, awal mulannya kita
mencari terlebih dahulu subjek dari judul buku pada Index, kemudian ketemu dengan notasi
dasar (Base Number) 636.2. Selanjutnya membuktikan notasi dasar dari index pada schedule
dan ketemu pada nomor 636.21 yang lebih spesifik dan di nomor 636.21 terdapat perintah
Follow in 636.088 in 636.088_2-9 pada tabel3 dan bertemu dengan notasi 088.42 dimana
subjek tersebut berkaitan dengan telur dan susu dan ketemu notasi lengkap 636.214 2.
Jadi Berternak sapi diambil susu pencariannya yang lebih jelas seperti pernyataan
dibawah :


Nomor dasar




Membuktikan notasi dasar pada Schedule dan terdapat notasi baru yang lebih spesifik

: 636.2 (dari Index)

636.21


Dalam notasi 636.21 terdapat perintah Follow In 636.088 In 636.088_2-9 pada tabel 3.



Kemudian ketemu notasi 088.42 yang mengacu tentang telur dan susu



Notasi lengkap

: 636.214 2


(Dalam praktiknya judul di atas dianalisis menggunakan DDC edisi 23)

2.2 Fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 700
Fungsi dari bagan klasifikasi kelas 700 yakni menghimpun mengenai subjek-subjek
yang berkaitan erat dengan kesenian yang di dalamnya terdapat 10 kelas divisi, diantarannya
ialah
1. 700 untuk Kesenian, seni rupa dan dekorasi
2. 710 untuk Seni perkotaan dan lanskap
3. 720 untuk Arsitektur

4. 730 untuk Seni plastik, Patung
5. 740 untuk Menggambar dan seni dekorasi
6. 750 untuk Melukis dan lukisan
7. 760 untuk Seni Grafis Cetakan dan pencetakan
8. 770 untuk Fotografi, Foto, seni computer
9. 780 untuk musik
10. 790 untuk Seni rekreasi dan pertunjukan
Kelas di atas merupakan kelas divisi, serta ada lagi kelas seksi yakni yang akan spesifik
lagi pada bidang keilmuwannya. Katakan kita mengambil sampel pada kelas 700 divisi 780
yaitu mengenai musik yang terbagi menjadi 10 kelas seksi, meliputi :
1. 780 untuk risalah mengenai partiture, rekaman, teks musik
2. 781 untuk Prinsip umum dan bentuk musik
3. 782 untuk musik vokal
4. 783 untuk Musik suara tunggal
5. 784 untuk Instrumen dan ansambel instrumental dan musiknya
6. 785 untuk Ansambel dengan satu instrument per bagian
7. 786 untuk Instrumen papan nada (keyboard), mekanis, elektrofonik, dan perknsi
8. 787 untuk Instrumen tiup
9. 788 untuk Komponis dan tradisi musik
10. 790 untuk Seni hiburan dan Pertunjukan
Dalam praktiknya katakan kita mengambil judul buku Tradisi Patrol sampai
Keroncong Miring untuk penjelasan yang lebih rinci ada di bawah :
Jadi Tradisi Patrol sampai Keroncong Miring pencariannya yang lebih jelas seperti
pernyataan dibawah :


Nomor dasar



Membuktikan notasi dasar pada Schedule dan terdapat notasi baru yang lebih spesifik

: 781 (dari Index)

781 yakni yang tertulis prinsip umum dan bentuk musik


Dalam notasi 781-788 digunakan hanya untuk musik tradisi, kemudian ada perintah lagi
yang lebih spesifik yaitu pada notasi .6 untuk tradisi music dan .6 untuk karya yang
menekankan pada tradisi tertentu.



Notasi lengkap

: 781. 6

(Dalam praktiknya judul di atas dianalisis menggunakan DDC edisi 14)
2.3 Fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 800
Fungsi dari bagan klasifikasi kelas 800 yakni menghimpun mengenai subjek-subjek
keilmuwan yang berkaitan erat dengan Kesusasteraan yang di dalam-nya terdapat 10 kelas divisi,
diantarannya ialah :
1. 800 untuk Kesusasteran
2. 810 untuk Sastra Amerika dalam Bahasa Inggris
3. 820 untuk Sastra Inggris dan Inggris kuno (Anglo-Saxon)
4. 830 untuk Sastra Germania (Teutouik) Sastra Jerman
5. 840 untuk Sastra Roman Sastra Pranies
6. 850 untuk Sastra Roman, Rhaeto-Romanes, Italia, Sardinia, Dalmatia, Sastra Itali
7. 860 untuk Sastra Spanyol dan Portugis Sastra Spayuol
8. 870 untuk Sastra Latiu
9. 880 untuk Sastra Bahasa-bahasa Hellenis Sastra Yunani klasik
10. 890 untuk Sastra dari Bahasa spesifik dau keluarga Bahasa lainnya
Kelas di atas merupakan kelas divisi, serta ada lagi kelas seksi yakni yang akan spesifik lagi
pada bidang keilmuwannya. Katakan kita mengambil sampel pada kelas 800 divisi 808 yaitu
mengenai Ilmu retorika dan kumpulan teks sastra lebih dari satu angka yang terbagi menjadi 10
kelas seksi, meliputi :
1. 800 untuk Sastra dan retorika (Kesusasteraan)
2. 801 untuk teori filasat
3. 802 untuk Bunga rampai
4. 803 untuk kamus, ensiklopedia, konkordans
5. 804 [Tidak digunkan]
6. 805 untuk Terbitan berseri
7. 806 untuk Organisasi dan manajemen
8. 807 untuk Pendidikan, penelitian topik yang berkaitan
9. 808 untuk Retorika dan kumpulan teks sastra lebig dari satu sastra
10. 809 untuk Sejarah, deskripsi, kritik atas dua sastra lebih
Dalam praktiknya katakana kita mengambil sebuah buku yang berjudul Drama di radio
dengan nomor dasar (Base number) 808.822 mengenai drama, kesusasteraan (literature)

yang dapat di temukan dari index. Kemudian kita membuktikan notasi 808.82 dari index
pada schedule dn cari yang berkaitan dengan media, scope, and kind of drama dan dinotasi
tersebut terdapat perintah following 20 in 202-205 dan subjek radio terdapat pada notasi
202.2.
Jadi Drama di radio pencariannya yang lebih jelas seperti pernyataan dibawah :


Nomor dasar



Membuktikan notasi dasar pada Schedule dan terdapat notasi baru yang lebih spesifik

: 808.822 (dari Index)

808.2 yang terdapat perintah following in 202-205 dan juga terdapat perintah untuk
mencari pada tabel 3B


Kemudian dalam notasi 202-205 radio drama terdapat dalam notasi 202.2



Notasi lengkap

: 808.822 2

(Dalam praktiknya judul di atas dianalisis menggunakan DDC edisi 23)
2.4 Fungsi dan praktik penggunaan dari bagan klasifikasi kelas utama 900
Fungsi dari bagan klasifikasi kelas 900 yakni menghimpun mengenai subjek-subjek
keilmuwan yang berkaitan erat dengan Sejarah geografi yang di dalam-nya terdapat 10 kelas
divisi, diantarannya ialah :
1. 900 untuk Sejarah geografi dan disiplin bantu ilmu lainnya
2. 910 untuk Geografi dan perjalanan
3. 920 untuk Biografi, genealogi, insinye
4. 930 untuk Sejarah dunia purba hingga tahun 499
5. 940 untuk Sejarah Eropa : Eropa Barat
6. 950 untuk Sejarah Asia: Oriental Timur jauh
7. 960 untuk Sejarah Afrika
8. 970 untuk Sejarah Amerika Utara
9. 980 untuk Sejarah Amerika Selatan
10. 990 untuk Sejarah bagian lain dunia ekstraterestrial: kepulauan Lautan Pasifik
Kelas di atas merupakan kelas divisi, serta ada lagi kelas seksi yakni yang akan spesifik lagi
pada bidang keilmuwannya. Katakan kita mengambil sampel pada kelas 900 divisi 959 yaitu
mengenai Sejarah pada Asia dan kumpulan teks sastra lebih dari satu angka yang terbagi
menjadi 10 kelas seksi, meliputi :

1. 950 untuk Sejarah pada Asia
2. 951 untuk China dan daerah sekitarnya
3. 952 untuk Jepang
4. 953 untuk Semenanjung Arab dan sekitarnya
5. 954 untuk India dan Negara-negara Asia selatan
6. 955 untuk Iran
7. 956 untuk Timur Tengah
8. 957 untuk Siberia
9. 958 untuk Asia Tengah
10. 959 untuk Asia selatan
Dalam praktinya pada sub seksi di atas mengambil judul mengenai Sejarah Nasional
Indonesia pada masa B.J Habibie dengan notasi dasar (Base number) 900. Kemudian
membuktikan notasi dasar 900 pada schedule dengan notasi 950.01-09 dan Asia selatan
ada pada notasi 959. Kemudian pada notasi 959 terdapat perintah untuk melihat di notasi
959.01-.05 dan Indonesia terdapat pada notasi .8. Kemudian pada notasi .8 kita cari lagi
subjek yang lebih spesifik dn ketemu pada notasi .803 9 itu ada masa administrasi B.J
Habibie. Jadi notasi lengkapnya ialah 900.803 9 .
Jadi Sejarah Nasional Indonesia pada masa B.J Habibie pencariannya yang lebih jelas
seperti pernyataan dibawah :


Nomor dasar



Membuktikan notasi dasar pada Schedule dan terdapat notasi baru yang lebih spesifik

: 900 (dari Index)

900 yang terdapat perintah untuk melihat notasi 950.01-.09 dan Asia selatan ketemu
pada notasi 959. Kemudian ada perintah lagi untuk mencari subek mengenai Indonesia
pada notasi 959.01-.05 dan Indonesia ketemu pada notasi .8. selanjutnya mencari lagi
mengenai subjek administrasi/ pemerintahan pada masa B.J Habibie ketemu pada
notasi 803.9


Notasi lengkap

: 900.803 9

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengenai materi pada analisis bagan mulai dari kelas utama 600 sampai 999 pada tiap
kelas utama-nya terbagi menjadi beberapa divisi kemudian terbagi lagi menjadi beberapa sub
seksi yang lebih spesifik pada bidang keilmuwannya. Menggunakan system klasifikasi DDC
memudahkan pustakawan dalam mengklasifikasikan bahan pustaka, selain itu dalam
penggunaan system klasifikasi DDC ini sudah dipercaya oleh seluruh orang di penjuru dunia
karena system klasifikasi DDC katakan sudah resmi menjadi system klasifikasi di seluruh dunia,
Cuma terkadang dalam klasifiksi bidang keilmuwan islam terdapat tambahan atau model-odel
terbaru. Sistem klasifikasi DDC bukan meruapakan system klasifikasi yang monoton, karena
dalam jangka waktu 8 tahun sekali, jadi di dalam DDC pernah ditemukan tanda seperti ini [Tidak
digunakan], tanda seperti ini selang 8 tahun sekali bias digunakan atau terisi oleh bidang
keilmuwan baru. Dalam makalah ini kami menggunakan system klasifikasi DDC edisi 23 dan 14
dalam praktik pengklasifikasian.
Saran
Dalam praktik klasifikasi alangkah baiknya apabila menggunaakan edisi terbaru yakni
edisi 23, karena dalam pengklasifikasi haruslah menggunakan system klasifikasi terbaru supaya
hasil klasifikasinnya tepat sasaran dan merupakan hasil terbaru. Dalam system klasifikasi
terjemahan memang dalam satu sisi memudahkan pustakawan Indonesia untuk mengklasifikasi
karena berbahasa Indonesia, namun untuk sisi buruknya yakni pustakawan Indonesia menjadi
sulit untuk mempelajari Bahasa Inggris. Sebaiknya saat duduk di bangku kuliah kita
menggunakan system klasifikasi DDC edisi 23 karena edisi 23 selain lebih lengkap dan komples,
juga menggunakan Bahasa Inggris dimana kita juga akan sedikit belajar mengenai Bahasa
Inggris.

Glosarium


Kelas utama merupakan kelas yang awal pada pembagian sbu keilmuwan yang hanya
pada batas umum seperti kelas utama 600 untuk ilmu terapan (teknologi), kelas utama
900 untuk sejarah geografi dll



Sub divisi merupakan notasi yang mulai menjurus pada bidang keilmuwan yang ingin
dituju seperti kelas 610 untuk sub keilmuwan Ilmu kedokteran, lalu sub divisi 959 untuk
sub keilmuwan mengenai sejarah di Indonesia.



Sub seksi merupakan notasui yang sudah menjurus paa bidang atau disiplin keilmuwan
mengenai apa yang ingin kita cari katakan notasi 900.803 9 yakni untuk subjek mengenai
Sejarah Nasional Indonesia pada masa B.J Habibie. Jadi untuk sub seksi itu lebih
mengarah langsung pada subjek keilmuwan apa yang kita tuju.

Daftar pustaka
-

(Sulistyo Basuki. 1991:130 Pengantar Ilmu Perpustakaan.Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama)

-

(Melvill Dewey. 2011:VOLUME 3 Dewey Decimal Classification and Relative Index
Edition 23: OCLC Online Computer Library Center, Inc. Dublin,Ohio)

-

(Melvill Dewey. 2011:VOLUME 4 Dewey Decimal Classification and Relative Index
Edition 23: OCLC Online Computer Library Center, Inc. Dublin,Ohio)

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63