KORUPSI DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM
KORUPSI DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM
Oleh: Amelia*
Abstract: Trusted (amanah) and honest are among the principles of the values of Islamic
teaching. Consequently, corruption is a clear form of violation toward the principles of amanah and is regard as the violent stealth of others’ property. This is definitely unaccepted, illegal, and sinful behavior. As a result, the corruptor will be punished both in the world and the day after.
Kata kunci : korupsi, tinjauan, hukum Islam.
PENDAHULUAN
(TST)”. (Mulyatno Sindhudarmoko dkk, 2001: 18)
K orupsi merupakan suatu kata
Perbuatan korupsi jelas meru- yang begitu populer di telinga
semua orang. Ini disebabkan begitu pakan perbuatan yang dilarang dan seringnya kata-kata ini disebut, bah-
diharamkan dalam Islam, karena kan hampir setiap pemberitaan hari
merupakan salah satu bentuk pe- ini tidak pernah sepi dari kasus ko-
langgaran dalam kepemilikan suatu rupsi dalam skala kecil ataupun
barang atau harta. Tulisan ini lebih lanjut akan mengupas lebih lanjut
besar. Masyarakat juga sudah begitu tentang problematika seputar korup-
akrab dengan berbagai istilah yang si, berikut bagaimana tinjauan Sya-
berkonotasi dengan korupsi, seperti riat Islam dalam masalah ini.
istilah sogok, uang kopi, salam tem- pel, uang semir, uang pelicin yang tentunya berbeda dengan penipuan
PENGERTIAN KORUPSI
dan pencurian. Penipuan, pencurian merupa-
Untuk mendefinisikan penger- tian korupsi terdapat banyak penda-
kan perbuatan yang dilakukan sepi- pat, dan ini tergantung pada sudut
hak oleh si pencuri dan penipu. Da- pandang setiap orang apa dan ba-
lam hal ini si pelaku berusaha agar gaimana korupsi itu mengewajantah
pihak yang dirugikan tidak menge- dalam kehidupan berbangsa dan
tahui pelakunya. Berbeda dengan bernegara, hingga kini belum terda-
korupsi, tindakan suap, pungutan pat adanya keseragaman dalam me-
liar, pihak-pihak yang bersangkutan rumuskan pengertian korupsi terse-
saling mengetahui, bahkan saling but. Korupsi sering dirangkai pema-
merasakan hasil-hasilnya, sehingga kaiannya dengan kata kolusi dan ne-
timbul istilah “Tahu Sama Tahu
* Penulis adalah Asisten Ahli dalam Mata Kuliah Bahasa Arab pada STAIN Batusangkar
62 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
potisme, biasa disebut KKN (Korup- kebanyak bahasa Eropa seperti si, Kolusi, Nepotisme).
Inggris (corruption, Pengertian KKN dimuat dalam
bahasa
corrupt), Perancis (corruption), pasal 1 butir 3,4 dan 5 Undang-Un-
Belanda (corruptie, dang Nomor 28 Tahun 1999: Korupsi
dan
korruptie). Dari bahasa Belanda adalah; tindak pidana sebagaimana
inilah bahasa Indonesia menga- dimaksud dalam ketentuan peratu-
daptasinya menjadi “korupsi”. ran
perundang-undangan yang Arti harfiah dari kata itu adalah mengatur tentang tindak pidana
“kebusukan, keburukan, kebe- korupsi. Kolusi adalah “Permufaka-
jatan, ketidakjujuran, dapat di- tan atau kerja sama secara melawan
suap, tidak bermoral, penyim- hukum antar penyelenggaraan Ne-
pangan dari kesucian, kata-kata gara atau antara penyelenggara dan
atau ucapan yang menghina lain yang merugikan orang lain, ma-
atau memfitnah”. (Andi Ham- syarakat dan atau Negara”. Nepotis-
zah,, 2005: h.4) me adalah setiap perbuatan Penye-
b. Beter Salim dalam Kamus Bahasa lenggara Negara secara melawan
Indonesia Kontemporer berpen- hukum yang menguntungkan ke-
dapat bahwa “korup” berarti pentingan keluarga dan atau kroni-
buruk, busuk, rusak, suka me- nya di atas kepentingan masyarakat,
nerima uang sogok, dapat diso- bangsa dan negara. ”.(Sangaji, 1999
gok dengan memakai kekuasa-
h. 9) annya untuk kepentingan pri-
Dalam Kamus Bahasa Indone- badi. “Korupsi” adalah Pengge-
sia “kolusi” adalah persekongkolan, lapan uang milik negara, peru-
kerjasama rahasia untuk maksud ti- sahaan, dan sebagainya untuk
dak terpuji. Nepotisme yaitu perila- kepentingan pribadi atau orang
ku yang memperlihatkan kesukaan lain. (Beter Salim, 1991 h. 773)
yang berlebihan kepada kerabat de- kat, atau kecendrungan mengutama-
c. W.J.S. Poerwadarminta dalam kan (menguntungkan) sanak sauda-
Kamus Umum Bahasa Indonesia ra sendiri, terutama dalam jabatan,
berpendapat bahwa; “Korupsi pangkat, di lingkungan pemerintah,
adalah perbuatan yang buruk atau tindakan memilih kerabat atau
(seperti penggelapan uang, pe- sanak saudara sendiri untuk me-
nerimaan uang sogok)” (Poer- megang pemerintahan. (Hasan Alwi,
wadaminta, 1985 h. 524) 2001 h. 582, 597, 780)
Berangkat dari pengertian ko- Untuk mendapatkan gambaran
rupsi secara harfiah itu dapat ditarik tentang pengertian korupsi, berikut
suatu kesimpulan bahwa korupsi ini penulis kutipkan dari beberapa
merupakan suatu istilah yang luas sumber;
maknanya. Kehidupan yang buruk
a. Secara etimologi korupsi ber- di dalam penjara misalnya, sering di- asal dari bahasa Latin, yaitu
sebut sebagai kehidupan yang ko- corruption atau corruptus, yang
rup, yang segala kejahatan terjadi di berasal dari kata asal corrum-
sana.
pere . Dari bahasa Latin ini turun
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
d. W. Sangaji dalam buku Tindak jelaskan pengertian tindak pi- Pidana Korupsi menyatakan
dana korupsi adalah: bahwa korupsi (corruption) ada-
“Setiap orang yang secara me- lah: “perbuatan seseorang atau
lawan hukum memperkaya diri sekelompok orang menyuap
sendiri atau orang lain atau suatu orang atau kelompok lain un-
korporasi yang dapat merugikan tuk mempermudah keinginan-
keuangan Negara atau per- nya dan mempengaruhi si pe-
ekonomian Negara”. nerima untuk memberikan per-
timbangan khusus guna me- Lebih lanjut pada pasal 3 Un- dang-Undang nomor 31 tahun
ngabulkan permohonannya”. 1999 menyebutkan:
(Sangaji, 1999 h. 9) “Setiap orang yang dengan tujuan
Definisi ini dapat dikembang- menguntungkan diri sendiri atau kan sebagai berikut: orang lain atau suatu korporasi,
1). Korupsi adalah perbuatan menyalahgunakan kewenangan, seseorang atau sekelompok
kesempatan atau sarana yang ada orang memberikan hadiah
padanya karena jabatan dan ke- berupa uang maupun benda
dudukan yang dapat merugikan kepada sipenerima untuk
keuangan Negara atau pereko- memenuhi keinginannya.
nomian Negara”. (Marpaung,, 2004, h. 106)
2). Korupsi adalah seseorang atau kelompok orang me-
f. Munawar fuad Noeh, dalam minta imbalan dalam men-
bukunya Islam dan Gerakan jalankan kewajibannya.
Moral Anti korupsi, menjelas- kan; Seorang pejabat dikatakan
3). Korupsi adalah mereka yang korupsi apabila ia menerima menggelapkan dan meng- hadiah dari seseorang agar ia gunakan uang Negara atau mengambil keputusan yang milik umum untuk ke- menguntungkan kepentingan pentingan pribadi. sang pemberi hadiah. Meminta
4). Korupsi merupakan perbuat- hadiah atau balas jasa karena an-perbuatan manusia yang
terlaksananya suatu tugas yang dapat merugikan keuang-
sebenarnya adalah kewajiban an dan perekonomian Ne-
juga dapat digolongkan tindak- gara.
an korupsi. Istilah korupsi 5). Korupsi merupakan perbuat-
kadang juga dikenakan pada an memperkaya diri sendiri
pejabat yang menggunakan atau orang lain sebagai
uang negara yang berada di ba- akibat pertimbangan illegal”.
wah pengawasannya untuk ke- (Sangaji, 1999 h. 9)
pentingan pribadi. (Munawar Fuad, 1997 h: 43)
e. Dalam UU Pemberantasan Tin- dak Pidana Korupsi beserta pe-
Jika dianalisis lebih jauh pen- raturan pelaksanaannya No. 31
dapat-pendapat di atas, maka dalam
64 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
berbagai peraturan perundang-un- menetapkan dan melaksanakan kebi- dangan dan peraturan pelaksanaan-
jakan tertentu. Misalnya, menyogok nya tidak dilaksanakan oleh aparat
pejabat untuk memperoleh valuta pemerintah, organisasi pemerintah
asing, surat izin menanam modal, dan swasta. Selain itu adanya penya-
izin produksi, atau untuk meng- lahgunaan kekuasaan dan wewe-
hindari pajak. Di dalamnya terjadi nang dalam jabatan sehingga dengan
praktek suap yang memasukkan kekuasaan dan wewenang dalam
uang ke kantong pribadi milik bentuk maupun tingkatan apapun
pejabat dan bukan ke kas Negara. cendrung seseorang mempunyai pe-
Karena itulah korupsi di pandang luang untuk korupsi.
sebagai subversi atas kebijakan pe- Peraturan anti korupsi juga ter-
merintah serta sangat bertentangan dapat di Malaysia. Tapi tidak dipa-
dengan hukum dan keadilan. kai kata korupsi melainkan dipakai
Berdasarkan berbagai pola dan istilah resuah yang berasal dari baha-
bentuk korupsi, sedikitnya terdapat sa Arab (risywah), yang menurut ka-
tujuh macam bentuk korupsi: (Mu- mus Arab-Indonesia artinya sama
nawar Fuad 1996 :h.44) dengan korupsi. Malaysia meman-
1. Korupsi transaksional, yaitu dang penyuapan sebagai korupsi
korupsi yang melibatkan dua yang sebenarnya, ditandai dengan
pihak. Keduanya sama-sama nama komisinya “Badan Pencegah
mendapat keuntungan dan Resuah (BPR)” (Andi Hamzah, 2005:
karenanya sama-sama mengu- 38)
payakan secara aktif terjadinya korupsi.
BENTUK KORUPSI DAN JENIS-
2. Korupsi yang bersifat meme-
NYA
ras, yaitu apabila pihak perta- Korupsi merupakan tingkah
ma harus melakukan penyua- laku pejabat yang menyimpang dari
pan terhadap pihak kedua gu- norma yang telah ada di tengah ma-
na menghindari hambatan usa- syarakat, dengan maksud untuk
ha dari pihak kedua itu. mencapai tujuan pribadi. Bentuk
3. Korupsi yang bersifat ontoge- lainnya adalah balas jasa dari berba-
nik, yaitu hanya melibatkan gai pihak yang diterima atau diminta
orang yang bersangkutan. Mi- oleh seorang pejabat. Dari ilustrasi di
salnya, seorang anggota parle- atas, ciri yang sangat menonjol da-
men mendukung golnya se- lam korupsi adalah tingkah laku
buah rancangan undang-un- pejabat yang melanggar asas pemisa-
dang, semata karena undang- han keuangan pribadi dengan ke-
undang tersebut membawa ke- uangan milik masyarakat.
untungan baginya. Korupsi juga terjadi pada tin-
4. Korupsi defensif, yaitu ketika dakan di luar hukum untuk mem-
pengaruhi tindakan dan kebijakan seseorang menawarkan uang birokrasi. Di sini, korupsi ditujukan
suap untuk membela dirinya. untuk “membeli” persetujuan peja-
5. Korupsi yang bersifat investa-
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
yanan barang atau jasa dengan pan, bidang ekonomi, politik, hu- sebaik-baiknya agar nanti men-
kum, pendidikan dan lainnya. Se- dapat “uang terima kasih” atas
mentara di Indonesia mayoritas pen- pelayanan yang baik tersebut.
duduk beragama Islam yang jelas- jelas mengharamkan perbuatan ko-
6. Korupsi yang bersifat nepo- rupsi. Lantas apa gerangan yang
tismme yaitu penunjukkan “o- membuat korupsi terus menggurita?
rang-orang saya” untuk jaba- tan-jabatan umum kemasyara- katan, atau bahwa “keluarga”
KORUPSI DALAM PANDANG-
sendiri mendapat perlakuan
AN HUKUM ISLAM
khusus dalam banyak hal.
Definisi Korupsi dalam Perspektif
7. Korupsi suportif, yaitu korupsi
Islam
yang tidak secara langsung me- libatkan uang, jasa, atau pem-
Agak sulit sebenarnya mende- berian apapun. Misalnya, mem-
finisikan korupsi secara persis seba- biarkan berjalannya sebuah tin-
gaimana dimaksud dengan istilah dakan korupsi dan bersikap
korupsi yang dikenal saat ini. Hal ini masa bodoh terhadap ling-
dikarenakan istilah korupsi merupa- kungan dan situasi yang korup.
kan istilah modern yang tidak penu- lis temui padanannya secara utuh
Hari ini, masalah korupsi su- dalam fikih atau hukum Islam. Mes- dah menjadi masalah internasiaonal kipun demikian dengan melihat pa- yang dipandang sangat serius dan
da kenyataan bahwa korupsi meru- membahayakan kehidupan berma- pakan praktek kecurangan dalam syarakat dan bernegara. Kondisi ini transaksi antar manusia, maka kata melibatkan seluruh Negara dan ini bisa dilacak dan ditelusuri dari bangsa di dunia yang menyatakan beberapa kata berikut ini: perang terhadap korupsi. (Munawar
Fuad 1996: h. 46)
Risywah atau Rasya (Suap).
Sepanjang sejarah, manusia ti- Secara bahasa risywah adalah dak henti-hentinya mengecam dan
sesuatu yang dapat menghantarkan mencoba memberantas korupsi. Na-
tujuan dengan segala cara, dengan mun ironis, manusia pun tidak per-
prinsip asal tujuan tercapai. Definisi nah “lelah” mempraktekkannya. Bi-
ini diambil dari asal kata risywah sa jadi korupsi sudah menjadi tabiat
atau rasya yang berarti tali timba alam, karena hampir mustahil meng-
yang dipergunakan untuk meng- hapus korupsi sama sekali. Agaknya
ambil air di sumur. Sedangkan ar- ada benarnya sinyalemen yang per-
rasyi adalah orang yang memberikan nah dilontarkan oleh mantan mentri
sesuatu (uang misalnya) kepada pi- Negara Pendayagunaan Aparatur
hak kedua. Ar-raaisy adalah media- Negara T.B. Silalahi, “Korupsi hanya
tor dari penyuap dan penerima suap bisa dihapus di surga” (Munawar
sedangkan al-murtasyi adalah pene- Fuad 1996 :h.49)
rima suap. (Ibnu Manzhur, 2003 h. Di Indonesia, korupsi telah
menggrogoti semua bidang kehidu-
66 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
1. Penerima suap, yaitu: orang berapa defenisi suap yang dikemu-
Secara terminology terdapat be-
yang menerima sesuatu dari kakan para ulama fiqh di antaranya;
orang lain baik berupa harta uang maupun jasa supaya me-
1) Risywah adalah “Sesuatu yang reka melaksanakan permintaan
diberikan kepada seseorang un-
penyuap.
tuk memutarbalikkan fakta, yakni untuk membatilkan yang
2. Pemberi suap, yaitu orang yang haq atau membenarkan yang
menyerahkan harta, uang atau- jelas-jelas batil” (Muhammad
pun jasa untuk mencapai tu- Rawwas 1988 h. 223)
juannya.
2) Risywah adalah:“sesuatu yang
3. Suapan, yaitu harta, uang atau diberikan oleh seseorang kepa-
jasa yang diberikan sebagai se-
da hakim atau lainnya supaya bagai sarana untuk mendapat- orang itu mendapatkan kepas-
kan sesuatu yang didambakan, tian hukum atau memperoleh
diharapkan, atau diminta. keinginannya” (Abdul Muhsin
Menurut hemat penulis, mes- 2001 h.10)
kipun kata risywah (sogok) secara
3) Risywah adalah “suatu yang langsung tidak bisa disamakan de- diberikan kepada seseorang
ngan makna korupsi seutuhnya, tapi yang mempunyai kekuasaan a-
seluruh praktek risywah atau suap- tau jabatan (apa saja) untuk
menyuap dapat dikategorikan se- menyukseskan perkaranya de-
bagai salah satu bentuk korupsi. Hal ngan mengalahkan lawan-
ini bisa dipahami dari definisi lawanya sesuai dengan apa
korupsi secara harfiah yang berarti, yang diinginkan, atau supaya
“kebusukan, keburukan, kebejatan, didahulukan urusannya atau
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak ditunda karena ada sesuatu
bermoral, penyimpangan dari kesu- kepentingan”(Yusuf al-Qardha-
cian, kata-kata atau ucapan yang wi, 1980 h. 456)
menghina atau memfitnah”. Begitu juga dengan arti korupsi yang ter-
Definisi yang dikemukakan muat dalam Kamus Umum Bahasa
oleh Yusuf Qardhawi ini terlihat Indonesia berpendapat bahwa; “Ko-
jelas bahwa praktek suap tidak rupsi adalah perbuatan yang buruk
hanya terjadi di pengadilan dan (seperti penggelapan uang, peneri-
kehakiman. Realitasnya praktek maan uang sogok)” dan pendapat-
suap menjamur dalam segala aspek pendapat lain yang umumnya me-
kehidupan masyarakat. Bahkan lebih masukkan prilaku suap menyuap
komplek dan bervariasi dalam segala dalam makna korupsi, seperti yang
bentuk. disebutkan sebelumnya. Di samping
Setelah dikemukakan berbagai itu berdasarkan definisi korupsi se-
versi definisi suap maka dapat diga- cara istilah praktek suap menyuap
risbawahi bahwa terdapat tiga unsur ataupun sogok menyogok juga ter-
suap, yaitu; masuk pada cakupan korupsi. Seba-
gaimana definisi korupsi yang dike-
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
mukakan oleh W.Sangaji, bahwa Dalil al-Qur’an: Surat al- korupsi adalah: “perbuatan sese-
Baqarah ayat 188 :
orang atau sekelompok orang me- nyuap orang atau kelompok lain untuk mempermudah keinginannya
dan mempengaruhi si penerima untuk memberikan pertimbangan
khusus guna mengabulkan permo- “Dan janganlah sebagian kamu me- honannya” makan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang ba-
Bahkan di Negara Malaysia se- til dan janganlah kamu membawa
bagaimana yang telah disebutkan se- urusan harta itu kepada hakim supa-
belumnya, tidak dipakai kata korup- ya kamu dapat memakan sebagian si melainkan dipakai istilah resuah
dari pada harta benda orang lain yang artinya sama dengan korupsi.
dengan jalan dosa, padahal kamu Malaysia memandang penyuapan
mengetahui”.(Q.S. al -Baqarah: 188) sebagai korupsi yang sebenarnya,
Ayat di atas menerangkan ten- dengan memberi nama komisinya tang larangan mengambil harta “Badan Pencegah Resuah (BPR) orang lain secara batil, (yaitu mem- (Andi Hamzah 2005, 38 ) peroleh harta dari orang lain dengan Menurut Syariat Islam perilaku cara tidak saling redha, atau salah suap-menyuap adalah sangat tercela, satu dari dua pihak merasa terpaksa) karena Islam sangat memperhatikan dalam bentuk dan cara apapun. Suap keselamatan harta seseorang serta adalah salah satunya, karena suap mengantisipasinya supaya tidak ber- dapat menyebabkan dapat diper- pindah tangan secara tidak sah, se-
mainkannya suatu hukum. Larangan bagaimana halnya kasus suap-me-
di atas berarti haram, maka suap itu nyuap. Perpindahan harta tersebut
haram.
tidak dibenarkan karena penyuap Juga terdapat hadis Nabi yang menyerahkan hartanya dengan ha- berkenaan dengan larangan suap- rapan penerima suap-pejabat atau
menyuap, yaitu:
hakim dapat menuruti kehendak penyuap.
a). Hadis dari Abu Hurairah r.a. Secara tegas Islam mengharam-
bahwa Rasulullah bersabda: kan umatnya menempuh jalan suap,
baik kepada penyuap, penerima suap, maupun perantaranya. Ini di-
sebabkan karena suap dapat menye- “Rasulullah Saw melaknat orang barkan kerusakan dan kezaliman da-
yang menyuap dan orang yang lam masyarakat. Dari suaplah mun-
disuap” (HR Tarmidzi,1256) cul permainan hukum pemutarba-
Tsauban r.a. likan fakta, yang benar menjadi salah Rasulullah bersabda: dan yang salah menjadi bebas se-
b).Hadis
dari
hingga orang tidak dapat mempero- leh hak-haknya sebagaimana mesti- nya.
68 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
lain. (Abdullah bin Abdul Muhsin,
ﺎﻤﻬﻨﻴﺑ ﻰﺸﳝ ىﺬﻟا h. 12) ﲎﻌﻳ ﺶﺋاﺮﻟاو ﻰﺸﺗﺮﳌاو (ﺪﲪأ ﻩور) 2. Suap untuk mempertahankan
kebenaran dan mencegah keba- “Rasulullah melaknat penyuap,
tilan serta kezaliman penerima suap, dan perantara dari
keduanya” (HR Ahmad 1997: Adapun risywah atau suap un-
21365) tuk menghilangkan kezaliman, ula- ma berbeda persepsi ada yang tidak
Laknat berarti jauh dari rahmat membolehkan, dan ada yang mem-
Allah SWT dan itu terjadi hanya
bolehkan.
pada perbuatan maksiat besar. Ku- Ulama yang tidak memboleh--
tukan dan siksaan itu hanya disebab- kan adalah Imam as-Syaukani, ala-
kan oleh perbuatan yang diharam- sannya berdasarkan tekstual ayat se-
kan. cara umum. Pada dasarnya harta in-
Macam-Macam Suap
dividu muslim haram bagi muslim
1. Suap untuk membatilkan yang lainnya. (Abu Abdul Halim, 1996: h. 680)
hak atau membenarkan yang Hal ini sesuai dengan firman
batil Allah dalam surat al-Baqarah ayat
Setiap sesuatu yang yang dija-
dikan sarana untuk menolong keba- tilan atas kebenaran adalah haram
hukumnya. Dengan demikian, suap Dan janganlah kalian saling menda-
yang secara jelas membatilkan kebe- patkan harta secara batil”.
naran atau membenarkan yang batil, diharamkan dalam Islam serta harta
Asy-Syaukani berargumentasi; yang menjadi suap itu haram dima-
ada dua alternatif ketika seseorang kan. Adapun dosanya ditanggung
memberikan suap; oleh kedua belah pihak; penyuap
Pertama; Untuk mendapatkan dan penerima suap.
hukum Allah (yang mesti), hal ini Seorang hakim atau pejabat
tidak boleh, sebab menerima suap yang mengambil harta suapan untuk
dari suatu yang wajib statusnya dan melakukan kebatilan berarti ia telah
sudah menjadi tugasnya untuk me- berbuat kedurhakaan karena bebe-
negakkan yang hak, kenapa harus rapa alasan; pertama, karena ia telah
menunggu imbalan dan pemberian mengambil harta itu untuk sarana
(suap).
melakukan kebatilan. Kedua, karena Kedua; Jika pemberian itu un- ia telah menjatuhkan hukuman seca-
tuk melanggar hukum Allah, lebih- ra tidak sah dan tidak benar, dan itu
lebih untuk suatu yang batil, maka secara qath’i diharamkan.
upaya tersebut lebih hina dari pada Begitu juga bagi si penyuap, ia
uang tip yang diberikan kepada para dianggap durhaka karena dua ala-
pelacur. Sebab uang yang diberikan san; Pertama, Ia menyerahkan suap.
sebagai kompensasi kebatilan sangat Kedua, ia menyebabkan terjadinya
dilarang dan diharamkan.
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
Pendapat ini didukung oleh pa- Contoh untuk kasus ini adalah ra pakar kontemporer, yaitu Ahmad
kondisi para sopir truk lintas Su- Muslim, anggota komisi fatwa Al-
matera yang harus mengeluarkan Rp Azhar, Muhammad Abdul Al-Hilal,
50.000 kepada oknum agar truknya anggota bimbingan rohani Departe-
yang penuh muatan buah dan sa- men Agama Uni Emirat Arab, dan
yuran, cepat diberangkatkan agar Ibrahim Al-Mahmud, dekan ma’had
muatannya tidak busuk. Islam Bahrain. (Abu Abdul Halim,
Penulis sependapat dengan tin- 1996: h. 680)
jauan hukum yang dikemukakan ter- Adapun ulama yang mem-
akhir ini, yakni menyuap merupakan bolehkan mensyaratkan bahwa suap
alternatif terakhir atau upaya daru- baru boleh dilakukan kalau khawatir
rat jika tanpa suap akan terjadi ke- akan terjadi kezaliman.
mudharatan yang lebih besar. Tentu Pendapat ini disebutkan dalam
saja dengan catatan tidak boleh dibu- ‘Aun al-Ma’bud Syarah Sunan Abi
ka lebar-lebar sehingga menjadi sua- Daud : dengan mengatakan; “Tidak
tu kebiasaan. Hendaknya individu mengapa seseorang menyuap, kalau
muslim memperhatikan asas-asas itu dilakukan sebagai upaya mem-
darurat dan selalu berhati-hati da- pertahankan jiwanya, untuk memeli-
lam setiap tindakan. hara diri jika dikhawatirkan dirinya
3. Suap untuk memperoleh jaba- dizalimi”
tan dan pekerjaan Pendapat di atas didukung oleh
Dr. Yusuf Qardhawi, Dr. Husen Abu Serah terima jabatan kepada ge- Farhat, dekan fakultas dakwah al-
nerasi yang memiliki dedikasi loya- Azhar, dan Athiah Saqr, tim peneliti
litas, dan kemampuan yang mapan Al-Azhar.
merupakan amanat agama yang ha- Dr. Yusuf Qardhawi memberi-
rus dijadikan pegangan. Karena itu, kan komentar; “ Siapa yang memiliki
seorang muslim diharuskan menu- hak, lalu terancam atau terbengkalai,
tup jalan jangan sampai memberi ke- sedangkan dia tidak bisa mendapat-
sempatan kepada orang untuk mem- kan kembali hak tersebut kecuali
peroleh jabatan dengan jalan yang dengan suap, maka idealnya dia ha-
tidak benar dan menyimpang dari rus bersabar, hingga Allah member-
prosedur yang semestinya, sebagai- kan jalan terbaik untuk mendapat-
mana suap yang banyak ditempuh kan haknya kembali. Jika terpaksa
orang saat ini. Cara ini jelas diha- melalui jalur suap, maka penerima
ramkan oleh Allah SWT, semakin suaplah yang berdosa. Sedangkan
tinggi kedudukan yang diraih sema- penyuap insyaallah tidak berdosa, ji-
kin besar pula dosa yang di- ka dia sudah berupaya semaksimal
tanggungnya.
mungkin melalui jalur yang wajar Adapun yang menjadi dasar dan syar’i mengalami kesulitan,
keharaman ini adalah firman sepanjang upaya tersebut untuk
Allah SWT dalam surat an-Nisa ayat mendapatkan haknya dan tidak me-
rugikan sesama. (Yusuf al-Qardha- wi. 1996: 459)
70 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
kaum muslimin sehingga ia mati, se- dangkan dia menipu mereka, maka
tak lain Allah mengharamkan bagi- “Sesungguhnya Allah menyuruh
nya masuk surga” (al-Bukhariy, kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetap-
Menipu umat itu diharamkan. kan hukum di antara manusia supaya
Karena itu, Rasulullah Saw menya- kamu menetapkan dengan adil (an-
takan bahwa Allah mengharamkan Nisa’;58)
masuk sorga orang yang menipu dalam jabatannya dan memperca-
Dengan demikian, menyuap yakan suatu jabatan kepada orang
berarti membuka jalan ke arah ada- yang bukan ahlinya, karena itu
nya penyerahan jabatan kepada yang berarti menipu umat. tidak berhak. Ini menyalahi aturan Abu Hurairah, meriwayatkan Allah dan jelas diharamkan. bahwa nabi bersabda; Firman Allah;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah
dan Rasul dan (juga) janganlah kamu “Jika amanat-amanat itu disia- mengkhianati amanat-amanat yang
siakan, maka tunggu saat kehancu- dipercayakan kepadamu, sedang kamu
rannya” Ditanyakan, bagaimana sia- mengetahui” (al-Anfal;27)
sianya? Rasul menjawab; “Jika per- kara diserahkan kepada orang yang
Menyuap dengan tujuan me- bukan ahlinya, maka tunggu saat ke-
raih jabatan atau pekerjaan berarti hancurannya” (al-Bukhariy, 1997: mengkhianati Allah. Karena si pene-
rima suap tersebut telah menyerah- Rasulullah menetapkan bahwa kan jabatan kepadanya yang semes- menyerahkan kekuasaan kepada tinya ia tidak berhak mendudukinya. yang bukan ahlinya termasuk me-
Oleh karena itu, menyuap dalam hal nyia-nyiakan amanat dan itu diha-
ini diharamkan menurut hukum sya- ramkan. Begitu juga dengan menye-
ra’. rahkan urusan kepada penyuap
Selain dalil-dalil berupa ayat al- berarti menyerahkan urusan kepada
Quran, juga terdapat beberapa ha- orang yang tidak berhak dan tidak
dits nabi yang mengindikasikan ten- ahlinya karena pada umumnya
tang keharaman suap, di antaranya; penyuap itu memang tidak ahli
Ma’qil bin Yassar mendengar dalam bidang itu. Maka, itu berarti Rasulullah Saw bersabda; menyia-nyiakan amanat dan jelas
haram (Abdullah Bin Abdul Muh-
(ىرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور ) sin, 2001, h 24) ﺔﻨﳉا ﻪﻴﻠﻋ ﷲ مﺮﺣﻻا ﻢﳍ
Suatu hal yang juga sangat pen- “Tidak ada seorang penguasa yang
ting untuk diwaspadai adalah kebe-
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
radaan hadiah yang kadang kala sta- mula belum pernah memberi hadiah tusnya bisa berubah menjadi suap.
ketika dia belum memangku jabatan. Pada dasarnya hadiah merupakan
Alasannya, hal tersebut dapat didu- pemberian sesuatu kepada seseorang
ga mempunyai maksud tertentu dan tanpa pamrih. Menurut Abdullah
tidak sekedar kasih sayang atau per- Bin Abdul Muhsin dalam bukunya
saudaraan. Tidak dapat disangkal Jariimatur-Rasywati fisy-Syariatil Islaa-
bahwa ia bermaksud mendapatkan miyyati , mengatakan hadiah adalah:
sesuatu yang diinginkan, baik beru- “sesuatu yang diberikan kepada atau
pa pekerjaan, perlindungan, du- oleh seseorang dengan tidak ber-
kungan, maupun pertolongan. Kalau syarat, terjaga dari bentuk-bentuk
sudah demikian bentuknya, maka suap, tidak mengharapkan yang le-
itu bukan hadiah lagi, sebagaimana bih banyak ataupun sedikit”. (Abdul
yang telah didefinisikan- melainkan Muhsin, 2001: h 24)
sudah merupakan bentuk suap kare- Hadiah merupakan sesuatu
na tidak dimaksudkan untuk suatu yang diberikan dengan maksud se-
kebaikan, seperti meraih keredhan bagai bukti kasih sayang dan adanya
Allah SWT.
persahabatan. Saling memberikan Sebenarnya terdapat perbedaan hadiah merupakan perbuatan yang
mendasar antara suap dengan ha- disukai Nabi Muhammad Saw. Se-
diah. Suap adalah memberikan se- suai dengan sabdanya dari Abu Hu-
suatu dengan mengharapkan bala- rairah:
san, sedangkan hadiah adalah mem- berikan sesuatu tanpa mengharap- kan balasan. Jadi, ketika seseorang
memberi ‘hadiah’ dengan tujuan-tu- “Hendaknya kamu saling memberi
juan tertentu, maka ‘hadiah’ itu pada hadiah, karena sesungguhnya hadiah
dasarnya adalah ‘suap’. itu dapat menghilangkan kedengkian
Dalam hal ini terdapat terdapat hati, dan janganlah seorang tetangga
hadis dari Abi Hamid as-Sa’idi dari merendahkan tetangganya meskipun
Irbadh yang diriwayatkan oleh Ah- hanya seujung kuku unta” (HR
mad, bahwa Nabi bersabda: Tarmidzi: 2056)
Berdasarkan hadist-hadist di a- “Hadiah yang diterima pejabat itu tas dapat ditarik kesimpulan bahwa
suatu kecurangan” (H.R Ahmad: memberi hadiah itu disunahkan, be-
gitu pula menerimanya. Hadiah me- rupakan sebuah lambang kasih sa-
Hadis dari Buraidah yang diri- yang antar sesama.
wayatkan oleh Abu Dawud, Rasu- Akan tetapi, bagi orang yang
lullah bersabda:
memiliki kekuasaan atau jabatan, se-
perti hakim dan pejabat tinggi, hen- daknya tidak mudah menerima ha-
diah, untuk menjaga hal-hal yang “Barangsiapa yang kami beri tugas tidak baik dampaknya. Apalagi, me-
akan suatu jabatan dan kami membe- rinya rezki (gaji rutin), maka apa-apa
72 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
yang diambilnya selain itu (gaji) be- dak menjadi hakim. (Abdullah rarti kecurangan” (H.R Abu Da-
bin Abdullah Muhsin, 2001, h. wud: 2554)
Menurut Abdullah bin Abdul Hadiah-hadiah semacam ini je- Muhsin terdapat kriteria-kriteria ha-
las haram untuk diterima karena diah yang identik dengan suap, yai-
dengan menerimanya berarti mele- tu;
cehkan arti suatu persaudaraan dan norma-norma yang ada. Hadiah-ha-
a) Hadiah yang diberi atau diteri- diah semacam itu tidak ada bedanya
ma dua pihak, yang antara
dengan suap
pemberi dan penerima (hakim) Sedangkan MUI (Majlis Ulama
sedang dalam proses atau pa- ling tidak terkait suatu perkara
Indonesia) dalam fatwanya tentang meskipun tidak langsung. Baik
hadiah kepada pejabat menyatakan: ketika sebelum menjadi hakim
(Umar Shihab, 2000 : h. 275) sudah pernah menerima hadiah
a) Jika pemberian hadiah itu per- dari orang tersebut ataupun ti-
nah dilakukan sebelum pejabat dak. Baik keduanya memiliki
tersebut memegang jabatan, hubungan keluarga atau tidak.
maka pemberian seperti itu hu- kumnya halal, demikian juga
b) Hadiah yang antara pemberi menerimanya.
dan penerimanya (hakim) tidak sedang dalam proses suatu per-
b) Jika pemberian hadiah itu tidak kara dan sebelum menjadi
pernah dilakukan sebelum pe- hakim tidak pernah menerima
jabat tersebut memegang jaba- hadiah dari orang itu.
tan, maka dalam hal ini ada
c) Hadiah yang antara pemberi tiga kemungkinan: dan penerimanya (hakim) tidak
1) Jika antara pemberi hadiah dan sedang dalam suatu perkara
pejabat tidak ada atau tidak a- dan sebelum menjadi hakim
kan ada urusan apa-apa, maka pernah menerima hadiah dari
memberikan dan menerima ha- orang tersebut, tetapi setelah
diah tersebut tidak haram. menjadi hakim hadiah itu ber-
2) Jika antara pemberi hadiah dan tambah banyak jumlah dan fre-
pejabat terdapat urusan (per- kuensinya. Penambahan itu
kara), maka bagi pejabat haram yang menyebabkan tidak diper-
menerima hadiah tersebut, se- bolehkannya pemberian ha- dangkan bagi pemberi haram diah. memberikan apabila pemberian
d) Hadiah dari penguasa yang dimaksud bertujuan untuk me- mengangkatnya dan dia sedang
luluskan sesuatu yang batil dalam suatu perkara yang be-
(bukan haknya). lum diambil keputusannya.
3) Jika antara pemberi hadiah dan
e) Hadiah dari seseorang yang ti- pejabat ada sesuatu urusan dak akan memberinya hadiah
baik sebelum maupun sesudah seandainya si penerima itu ti-
pemberian hadiah dan pembe-
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
riannya itu tidak bertujuan un-
tuk sesuatu yang batil, maka halal (tidak haram) bagi pem-
beri memberikan hadiah itu,
tetapi bagi pejabat haram me- “Tidak mungkin seorang Nabi ber- nerimanya.
khianat dalam urusan rampasan pe- Dari uraian tentang hadiah di
rang, barang siapa yang berkhianat atas, agaknya dapat disimpulkan;
dalam rampasan perang itu, maka pa- paling tidak terdapat 3 macam ben-
da hari kiamat ia akan datang mem- tuk-bentuk hadiah, yaitu:
bawa apa yang dikhianatkan itu, kemudian tiap-tiap diri ia akan diberi
1. Hadiah yang halal bagi pem- pembalasan tentang apa yang ia ker- beri dan penerima
jakan dengan pembalasan setimpal,
2. Hadiah yang halal bagi pembe- sedang mereka tidak dianiaya”. (Q.S ri haram bagi penerima.
Ali-Imran:161)
3. Hadiah yang haram bagi ke- Ayat ini turun pada peristiwa duanya
perang badar (tahun 2 Hijrah), Ibnu Abbas berkata ayat ini turun berke-
Al-Ghulul
naan dengan kasus beludru merah Secara bahasa ghulul (لﻮﻠﻏ ) ada-
yang hilang pada waktu perang ba- dar. Beberapa orang mengatakan Ba-
lah mashdar dari : ا لﻮﻠﻏ - لُ◌ُ◌ُ◌ُﻎﻳ - ﻞَﻏ yang rangkali Rasulullah mengambilnya, bermakna نﺎﺧ berarti khianat. (Ibnu maka Allah menurunkan ayat ini,
Manzhur, h. 660) yang menegaskan bahwa tidak Secara istilah لﻮﻠﻏ diartikan de-
mungkin dalam suatu waktu dan ke- ngan:
Pengkhianatan yang ter- adaan seorang nabi berkhianat, kare- sembunyi
na salah satu sifat mutlak Nabi ada- lah amanat, termasuk tidak mungkin
berkhianat dalam urusan harta ram- “Mengambil sesuatu yang berharga
pasan perang. Hal itu tidak mungkin dari rampasan perang sebelum diba-
bagi semua nabi apalagi Nabi Mu- gi” .(Syarah Abu Daud, 1997)
hammad saw, penghulu para nabi. Umatnya pun tidak wajar melaku-
kan pengkhianatan. Barangsiapa
ﺔﻤﺴﻘﻟا yang berkhianat dalam urusan ram-
pasan perang atau dalam hal apa- "Ghulul adalah adalah perbuatan
pun, maka pada hari kiamat ia akan khianat, pada asalnya bermakna pen- datang membawa apa yang dia khia- curian terhadap harta ghanimah sebe- natkan, kemudian tiap-tiap diri akan lum dibagi " (Syarah Abu Daud, diberi pembalasan sempurna lagi se- 1997) timpal tentang apa yang ia kerjakan
Lafal al-ghulul kita temui da- baik ataupun buruk, sedang mereka lam surat ali-Imran ayat 161:
tidak dianiaya sedikitpun. Bahkan yang berbuat baik akan diberi gan-
74 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
jaran yang berlebih. (Quraish Shi-
2. Komisi, atau tindakan seseo- hab, jild II, 2000: 250)
rang yang mengambil sesuatu Kata yaghulla yang diterjemah-
di luar gaji yang telah ditetap- kan dengan “berkhianat” pada ayat
kan, sebagaimana hadis dari ini, oleh sebagian ulama dipahami
Buraidah yang diriwayatkan dalam arti “bergegas mengambil se-
oleh Abu Dawud: suatu yang berharga dari rampasan perang”. Karena itu mereka mema-
hami terbatas pada rampasan pe-
rang. (Quraish Shihab, jild II, 2000: 250) “Barangsiapa yang kami beri
tugas akan suatu jabatan dan kami Menurut penulis, bahasa yang memberinya rezki (gaji rutin), digunakan dalam ayat tersebut ada- maka apa-apa yang diambilnya
lah dalam pengertian khianat secara selain itu (gaji) berarti kecurang- umum, baik pengkhianatan dalam
an” (H.R Abu Da-wud ; 2554) amanah yang diserahkan masyara-
kat, maupun amanah yang diserah- Dalam beberapa kitab hadis di- kan oleh pribadi.
ceritakan suatu peristiwa kematian Jadi segala bentuk penyele-
seorang sahabat yang melakukan ko- wengan, pengkhianatan, perilaku ti-
rupsi (ghulul) di Khaibar pada waktu dak jujur, korupsi, termasuk dalam
penaklukan daerah tersebut, lebih prilaku ghulul. Agaknya berdasarkan
lanjut hadis tersebunyi: pengertian ini jugalah sehingga MUI
dalam fatwanya tentang korupsi menggunakan kata ghulul.
Ayat yang menerangkan ten- tang ghulul pada ayat 161 surat Ali Imran di atas hanya menjelaskan
sanksi akhirat dan tidak mene-
rangkan sanksi dunia, ayat ini juga
memberi pengertian bahwa ghulul hanya terbatas harta rampasan pe-
“Dari Zaid bin Khalil al-Juhani rang. Kemudian Rasulullah dalam
(diriwayatkan bahawa seorang saha- hadisnya memperjelas makna ghulul
bat Nabi) meninggal pada waktu pe- dalam beberapa bentuk di antara-
naklukan Khaibar, maka para sahabat nya:
melaporkan hal itu kepada Rasulul- lah. Lalu beliau bersabda Shalatkan-
1. Hadiah, sebagaimana hadis lah kawanmu itu. Maka berubahlah yang diriwayatkan oleh Ah- wajah orang-orang karena sabda ter-
mad: sebut. Kemudian Rasulullah bersab-
(ﺪﲪأ ﻩاور) لﻮﻠﻏ لﺎﻤﻌﻟا ﺎﻳ اﺪﻫ da: rekanmu itu telah melakukan ghu-
lul dalam perang, maka kamipun me- “Hadiah yang diterima pejabat itu meriksa barang-barangnya, lalu kami suatu kecurangan” (H.R Ahmad: temukan manik-manik orang-orang 22495) Yahudi yang harganya tidak menca-
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
pai dua dirham (H.R. Abu Daud: dighulul itu pada hari kiamat. Untuk 2235)
itu saya memanggilkamu, sekarang berangkatlah kamu untuk tugasmu.”
Hadis ini menceritakan sebuah (H.R al-Tarmidzi : 1255) peristiwa yang dilakukan oleh se-
orang sahabat yang ikut dalam pe-
rang khaibar. Ia melakukan korupsi atas rampasan perang dengan jum-
lah yang relatif sedikit bahkan tidak
sampai dua dirham. Hadis ini me- nunjukkan begitu besarnya dosa ko-
rupsi walaupun hanya dalam jumlah
yang relatif kecil, bahkan nabi tidak
mau untuk ikut serta menyelengga- rakan jenazah dari pelaku korupsi.
Peristiwa lain terkait dengan
korupsi adalah peringatan Nabi ke- pada Muaz bin Jabal ketika hendak
diutus ke Yaman sebagai pejabat. Ra-
sulullah memanggilnya pulang ke- tika dia sudah berada dalam perja-
lanan ke Yaman. Ketika menghadap Rasulullah ia dipesan agar tidak me- lakukan korupsi terhadap apapun selama menjabat, hadis tersebut ber-
Sesungguhnya Rasulullah mengang- bunyi:
kat seorang karyawan. Ketika karya-
ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻲﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر ﲏﺜﻌﺑ لﺎﻗ ﻞﺒﺟ ﻦﺑ ذﺎﻌﻣ ﻦﻋ wan itu selesai dari pekerjaannya dia
mendatangai Rasulullah dan dia ber-
kata: Wahai Rasulullah ini buat ba-
ﱐذإ ﲑﻐﺑ ﺎﺌﻴﺷ ﱭﻴﺼﺗ ﻻ ﻚﻴﻟإ ﺖﺜﻌﺑ ﱂ يرﺪﺗأ لﺎﻘﻓ ginda dan ini dihadiahkan buat saya.
Lalu Rasul berkata kepadanya: Tidak-
kah (sebaiknya) engkau duduk saja di
(يﺬﻴﻣﱰﻟا ﻩاور) ﻚﻠﻤﻌﻟ ﺾﻣﺎﻓ ﻚﺗﻮﻋد rumah ayah ibumu, lalu engkau
tunggu saja, apakah ada sesuatu yang “Dari Muaz ibn Jabal (diriwayatkan
disedekahkan kepadamu atau tidak. bahwa) ia berkata: Rasulullah mengu-
Lalu Rasulullah menyampaikan khot- tus saya ke Yaman. Ketika saya baru
bah malam hari setelah salat. Beliau berangkat, ia mengirim seseorang un-
mengucapkan syahadat, memuji kebe- tuk memanggil saya kembali. Maka
saran Allah dengan pujian yang la- saya pun kembali. Maka beliau berka-
yak bagi-Nya lalu beliau katakan: Ba- ta: Apakah engkau tahu mengapa
gaimana perilaku seorang pegawai saya mengirim orang untuk menyu-
yang kami angkat lalu dia datang pa- ruhmu kembali? Janganlah kamu
daku kemudian dia mengucapkan: Ini mengambil sesuatupun tanpa izin sa-
dari pekerjaanmu dan ini dihadiah- ya, karena hal itu adalah ghulul, dan
kan buatku. Tidakkah dia duduk saja barang siapa yang melakukan ghulul,
di rumah ayah ibunya lalu dia
76 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
tidak. Demi jiwa Muhammad yang gikan kepada yang berhak mene- ada dalam genggamannya, tidaklah
rimanya (Ibnu Hamzah, 2006 h. 358) seseorang melakukan korupsi kecuali
Hadis ini merupakan penjela- pasti dia akan datang pada hari kia-
san lebih lanjut dari firman Allah mat dengan mengalungkan barang
yang mengatakan bahwa: “siapa saja yang ia korupsi dileherny. Jika yang
yang melakukan korupsi akan da- dikorupnya unta maka ia akan dating
tang pada hari kiamat dengan hasil dengan suara unta, dan jika yang ia
korupsinya”. Dengan demikian, korup adalah sapi betina maka ia akan
orang yang korupsi proyek pem- membawa suara lenguhannya, dan ji-
bangunan akan datang di hari kia- ka yang ia korup kambing maka pada
mat nanti dengan membawa semen hari kiamat ia akan membawa embi-
atau pasir, mereka yang korupsi kannya, sungguh aku telah menyam-
tinta pada penyelenggaraan pemilu paikan. (Al-Bukhary: 6145)
akan datang dengan dengan tinta Ibnu Hamzah al Husaini al
yang telah di korupsinya, begitu Hanafi ad Damsyiqi menjelaskan
juga dengan mereka yang korupsi di bahwa yang dimaksud dengan amil
kantor-kantor atau departeman lain- dalam hadis di atas adalah seorang
nya di hari kiamat nantik akan yang bernama Abdullah bin Luthbi-
membawa benda-benda yang dia yah. Tetapi pengertian hadis di atas
korup seperti tinta kertas, dan alat- mencakup semua orang, badan lem-
alat lainnya.
baga dan sebagainya yang melaksa- Bahaya akibat kejahatan korup- nakan pekerjaan amil zakat yang di-
si sekecil apapun ditegaskan apapun ancam dengan keras kalau bertindak
ditegaskan lagi dalam hadis dari U- tidak jujur, misalnya menganggap
mar bin Khatab yang mengisahkan sebagian harta zakat itu merupakan
seorang muslim yang meninggal di hadiah untuk dirinya sendiri.
perang Khaibar dan divonis Nabi Kata “ ﻢﻛﺪﺣأ ﻞﻐﻳ ﻻ” berarti tiada
akan masuk neraka karena telah me- berkhianat (curang) salah seorang
lakukan ghulul sebuah selimut atau kamu. Makna ini sesuai dengan fir-
mantel orang yahudi, sebagaimana man Allah:
dalam hadis Nabi yang diriwayat- kan oleh Muslim dari Umar bin
Khattab:
“(barang siapa yang berkhianat akan
didatangkan dengan apa yang dikhia- nati di hari kiamat)” (Q.S. Ali Imran
Kata ﺮـﻌﻴﺗ, راﻮـﺧ, ءﺎـﻏر masing-masing
adalah suara unta, sapi dan kam-
bing. Dikiaskan ancaman ini dengan suara binatang, karena ketiga bina-
tang yang disebut itu adalah bagian
dari obyek (harta yang wajib diza- katkan), yang dikumpulkan oleh
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
haramkan, sedangkan harta dari per-
(ﻢﻠﺴﻣ buatan korupsi itu termasuk salah
satu dari bentuk harta yang haram Ketika perang Khaibar sekelompok sa-
dimakan.
habat datang menemui Rasulullah Dari Jabir bin Abdullah bahwa dan berkata: Si Fulan mati syahid si
Rasulullah bersabda: fulan mati syahid hingga mereka me-
lewati seorang laki-laki dan berkata kepadanya: si Fulan mati syahid, lalu
Rasulullah bersabda: Sesungguhnya “Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah sesungguh- aku melihat dia di neraka dengan seli- nya tidak akan masuk surga daging mut atau mantel yang pernah ia ghu- yang tumbuh dari sesuatu yang ha- lul (korupsi). Lalu Rasulullah bersab- ram (suhtun)” (H.R. Darimi:2657)
da kepada Umar bin Khatab: Pergilah dan katakan kepada orang-orang bah-
Menurut Ibnu Mas’ud yang di wa tidak masuk surga kecuali orang-
maksud dengan as-suhtu adalah risy- orang yang beriman. Lalu Umar ber-
wah , lebih lanjut Ibnu Mas’ud men- kata: maka aku keluar, dan aku berse-
jelaskan bahwa as-suhtu adalah: “se- ru bahwa tidak akan masuk surga ke-
seorang yang menyelesaikan suatu cuali orang-orang yang beriman (H.R
perkara orang lain, kemudian dia di- Muslim : 165)
beri hadiah untuk persoalan terse- but, lalu dia menerimanya. Begitu ju-
As-Suhtu
ga dengan Umar bin Khatab menga- Kata as-suhtu bisa kita temui
takan bahwa risywah (suap-me- dalam Surat al-Maidah ayat 42:
nyuap) yang dilakukan oleh hakim adalah as-suhtu. (al-Qurtubi, 2000 h.
“Mereka itu adalah orang-orang Menurut hemat penulis, per-
yang suka mendengarkan berita bo- buatan korupsi juga bisa dimasuk- hong, banyak memakan yang ha-
kan ke dalam kategori suhtun, karena ram…”
korupsi adalah perbuatan yang keji dan haram, adapun uang yang diha-
Kata as-suhtu yang terdapat da- silkan dari perbuatan korupsi sama lam ayat ke-42 surat al-Maidah di a- haramnya dengan uang yang dipero- tas berarti sesuatu yang haram dan leh dengan cara menyuap. kotor. As-Suhtu juga berarti sesuatu
yang berasal dari usaha yang keji
Khianat
dan haram, seperti penjualan anjing, Secara umum khianat berarti khamar, bangkai dan sebagainya
orang yang tidak menepati janji dan (Ibnu Manzhur h. 507)
tidak bisa memelihara dengan baik Ayat di atas mengecam orang-
amanah yang telah dipercayakan ke- orang Yahudi karena mereka suka
padanya. Larangan mengkhianati mendengar kebohongan, sumpah
amanat sesama manusia beriringan palsu, dan makan makanan haram.
larangan mengkhianati Kecaman ini menunjukkan bahwa
dengan
Allah dan RasulNya. Hal ini sebagai- tindakan kaum Yahudi tersebut di-
78 JURIS, Volume 9 No. 1 (Juni 2010)
mana firman Allah dalam surat al- Dari definisi ini setidaknya Anfal ayat 27:
mencuri itu memiliki beberapa un- sur:
( 1. Mengambil milik orang lain.
2. Cara mengambil barang terse- “Hai orang-orang yang beriman,
but secara sembunyi-sembunyi. janganlah kamu mengkhianati Allah
3. Harta milik orang lain tersebut dan Rasul (Muhammad) dan (juga)
berada di tempat penyimpa- janganlah kamu mengkhianati ama-
nat-amanat yang dipercayakan kepa-
nannya.
damu, sedang kamu Mengetahui.” Berdasarkan definisi tersebut, (Q.S. al-Anfal " 27)
jika barang yang dicuri bukan milik Amanat sesama manusia yang
orang lain, cara mengambilnya de- dilarang mengkhianati bisa meliputi
ngan terang-terangan, atau barang amanat politik, ekonomi, muamalah
yang dicuri tidak pada tempat pe- social dan sebagainya. Orang yang
nyimpanananya, maka ini bukan melakukan korupsi ataupun ghulul
disebut pencurian yang layak di- berarti dia telah khianat terhadap
jatuhi hukuman potong tangan. amanat yang telah diberikan kepa-
Islam memberikan hukuman danya. Adapun si pengkhianat layak
berat atas perbuatan mencuri, yaitu untuk disebut sebagai khaa-in
hukuman potong tangan bagi pelaku pencurian, seperti firman Allah da-
As-sariqah
lam surat al-Maidah ayat 38: As-Sariqah ( قﺮﺴﻟا) adalah ben-tuk
mashdar dari kata:
ﺬﺧأ ﺔﻐﻠﻟا ﰲ ﺔﻗﺮﺴﻟا ﺔﻗﺮﺳ و ﺎﻗﺮﺳ قﺮﺴﻳ - قﺮﺳ ﺔﻠﻴﺣ و ءﺎﻔﺧ ﰲ لﺎﳌا “Laki-laki yang mencuri dan perem-
puan yang mencuri, potonglah Makna sariqah secara bahasa
tangan keduanya (sebagai) pembalas- adalah “mengambil harta secara sem-
an bagi apa yang mereka kerjakan dan bunyi dari tempat penyimpanannya”.
sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijak- sana”. (Q.S. al-Anfal: 38)
Menurut Quraisy Shihab men-
curi berbeda dengan korupsi, me- Sedangkan secara syara’ yang
rampok, mencopet dan merampas. dimaksud dengan sariqah atau men-
Mencuri adalah mengambil secara curi adalah: “seorang yang sudah ba-
sembunyi-sembunyi barang berhar- ligh berakal mengambil sejumlah harta
ga milik orang lain yang disimpan tertentu tanpa haq secara sembunyi
oleh pemiliknya pada tempat yang yang mana harta tersebut tersimpan di
wajar, dan sipencuri tidak diizinkan tempatnya”. (Abdurrahman 1969: h.
memasuki tempat itu. Dengan demi- 156 )
kian menurut Quraish Shihab siapa
Amelia, Korupsi Dalam Tinjauan Hukum Islam
kan miliknya tetapi diamanatkan kepadanya, maka ia tidak termasuk ke dalam pengertian mencuri, seperti seorang bendaharawan yang meng- gelapkan uang. Tidak juga jika mengambil harta, dimana ada walau sedikit dari harta itu yang menjadi miliknya, seperti dua orang atau le- bih yang berserikat dalam sebuah usaha, atau mengambil dari uang Negara. Tidak juga disebut pencuri orang yang mengambil sesuatu dari suatu tempat yang semestinya ba- rang itu tidak diletakkan di sana. To- ko yang terbuka lebar, atau rumah yang tidak terkunci, bila dimasuki oleh seseorang lalu mengambil se- suatu yang berharga maka yang mengambilnya terbebaskan dari hu- kum potong tangan karena waktu itu pemilik toko atau rumah tidak meletakkan barang-barangnya di tempat wajar, sehingga merangsang orang yang lemah keberagamaannya untuk mencuri. (Quraish Shihab, 2000: h. 93)
Begitu juga dengan hadis Nabi secara tegas mengharamkan pencu- rian dan akan menjatuhkan huku- man itu kepada siapa pun yang ter- bukti melakukan pencurian dan me- menuhi syarat dijatuhi had berupa potong tangan sebagaimana dalam hadis shahih riwayat Ahmad: