Di tulis untuk memenuhi salah satu tugas program mata kuliah “ICT Pembelajaran PAI”

  

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN TELEVISI/VIDEO

  Di tulis untuk memenuhi salah satu tugas program mata kuliah “ICT Pembelajaran PAI

  

Di Susun oleh:

  

1. Maulida Zahro Fiddini (201510010311053)

  

2. Zulfa Firda Zakiyah (201510010311054)

  

3. Frhimadani Santika (201510010311055)

  

4. Muhammad Sholeh (201510010311056)

  

5. Rodliyah (201510010311057)

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2016

PEMBAHASAN A.

   Konsep Media Pembelajaran

  1. Pengertian Media Pembelajaran a.

  Media Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adaah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media apabila dipahami seara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

  1

  mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap . Kemudian menurut Association of Education and Communication Technology (AECT) di Amerika, media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau

  2

  informasi . Dalam buku lain dijelaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian

  3

  rupa sehingga proses belajar terjadi Jadi secara lebih khusus, pengertian media apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke

  4 peserta didik .

  b.

  Pembelajaran Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-

  5

  sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik . Dalam pendapat lain

  1 Gerlach dan Elie (dalam Azhar Arsyad, 2010), Media Pembelajaran, hlm. 3

  2 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, hlm.121

  3 Arif S. Sadiman, dkk, 2010, Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, hlm. 7

  4 Opcit. hlm 121

  5 dikatakan bahwa pembelajaran adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar

  6

  seseorang membentuk diri secara positif dalam kondisi tertentu . Dengan demikian inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasil kegiatan belajar pada para peserta didiknya.

  c.

  Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah batasan medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televise, film, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media

  7 pembelajaran .

  Dalam pengertian lain media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran ; media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk

  8

  teknologi perangkat keras 2.

   Macam-macam Media Pembelajaran

  Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu : a. Media Pembelajaran Audio

  Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran, biasanya digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran yang memerlukan pemahaman terhadap konsep, pesan dan informasi verbal melalui pengucapan atau bunyi. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata- kata/ bahasa lisan) maupun nonverbal. Mengingat media audio mempunyai tiga elemen

6 Miarso ( dalam Bambang Warsita, 2008, Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya), hlm.

  85

  7 yang dapat diolah dan dieksplorasi untuk membuat suatu media menarik,yaitu unsur

  9 kata, unsur music, unsur efek suara .

  b.

  Media Pembelajaran Visual Media Visual berkaitan dengan indera penglihatan, Bentuk media visual bias berupa

  (a) gambar representasi, seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda; (b) diagram, yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi; (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik, seperti table, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antarhubungan

  10 seperangkat gambar atau angka-angka .

  c.

  Media Pembelajaran Audio Visual Media Audio visual merupakan gabungan dari media dengar (audio) dan media gambar (visual). Informasi yang disampaikan lewat media audio visual dan gerak akan mudah dimengerti dengan jelas karena terdengar secara audio dan terlihat secara

  11 visual .

  3. Ciri-ciri Media Pembelajaran

  12 Ciri-ciri media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : a.

  Ciri Fiksatif Ciri ini merupakan kemampuan media dalam merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri friksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu dapat dijalankan tanpa mengenal waktu. Ciri ini sangat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media

  9 Bambang Warsita, 2011, Pendidikan Jarak Jauh, hlm. 128

  10 Azhar Arsyad , 2010, Media Pembelajaran , hlm. 91-92

  11 yang ada dapat digunakan setiap saat, sehingga peristiwa yang kejadiannya hanya sekali dapat diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan pembelajaran.

  b.

  Ciri Manipulatif Ciri ini memungkinkan terjadinya transformasi suatu kejadian atau objek. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording. Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sugguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian- bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap siswa ke arah yang tidak diinginkan.

  c.

  Ciri Distributif Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi beberapa kalipun dan siap digunakan secara bersamaan diberbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.

4. Fungsi Media Pembelajaran

  13 Media pembelajaran memiliki 4 fungsi yaitu : a.

  Fungsi Atensi : berfungsi untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsenrasi kepada isi pelajaran yang akan diterima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.

  b.

  Fungsi Afektif : dapat menggugah emosi dan sikap siswa ketika belajar.

  c.

  Fungsi Kognitif : memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan. d.

  Fungsi Kompensatoris : mengakomodasikan siswa siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

5. Prinsip Media Pembelajaran

  Dalam menentukan maupun memilih media pembelajaran, seorang guru harus mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai acuan dalam memngoptimalkan

  14

  pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah : a.

  Efektivitas Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan (efektivitas) dalam pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran atau pembentukan kompetensi. Guru harus dapat berusaha agar media pembelajaran yang diperlukan untu membentuk kompetensi secara optimal dapat digunakan dalam pembelajaran.

  b.

  Relevansi Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik materi pelajaran, potensi dan perkembangan siswa, serta dengan waktu yang tersedia.

  c.

  Efesiensi Pilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar memperhatikan bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat menyampaikan inti pesan yang dimaksud, persiapan dan penggunaannya relative memerlukan waktu yang singkat, kemudian hanya memerlukan sedikit tenaga.

  d.

  Dapat Digunakan Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah pemahaman siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

  e.

  Kontekstual

  Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek lingkungan sosial dan budaya siswa. Alangkah baiknya jika mempertimbangkan aspek pengembangan pada pembelajaran life skill.

B. Pengenalan Media Pembelajaran Audio Visual

1.Media Pembelajaran Televisi

  a. Pengertian Televisi Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar

  15

  melalui gelombang radio . Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan

  16

  gambar diam dan ggambar hidup bersama suara melalui kabel . Menurut pandangan lain, yang dimaksud dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang memiliki komunikasi massa, yang berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum,

  17 sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikannya bersifat heterogen .

  Jika dilihat dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwasanya televise sama dengan media massa lainnya yang mudah dijumpai dan dimiliki oleh manusia dimana- mana, seperti media massa surat kabar, radio, atau computer. Televisi juga sebagai sarana penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televise kepada para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain.

  Kemudian pada sistem penggunaannya adalah pada peralatan yang mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang elektrik dan mengonversikannya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya dan video dari segi gambar bergeraknya. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan. Dilihat dari garis

  15 Kamus International Popular (dalam Rusman dkk, 2012), Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi , hlm.184

  16 Efendy (dalam Rusman dkk, 2012) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi , hlm. besarnya maka media televisi dan komunikasi massa merupakan proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana, yaitu televisi.

  b. Perkembangan Media Televisi di Indonesia Televisi diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1992 yaitu pada penyelenggaraan ASEAN GAMES IV melalui biro radio dan tv pertama kali ada di

  Indonesia (TVRI) dimulainya penyiaran televisi yaitu pada tanggal 24 Agustus 1962. Pada Oktober 1963, diterbitkannya SK Presiden RI No. 215 Tahun 1963 tentang pembentukan yayasan TVRI. Adapun tujuan dari yayasan TVRI tersebut adalah sebagai alat hubungan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan mental, spiritual, dan fisik daripada bangsa dan Negara Indonesia, serta membentuk manusia yang sosialis pada khususnya.

  Tahun 1971, terbit SK Menpen RI No. 54/B/Kep/Menpen/1971 tentang penyelenggaraan siaran TV di Indonesia. Pasal 1 “ siaran TV adalah siaran-siaran dalam bentuk gambar/visual dan suara/audio yang dapat diterima oleh umum. Kemudian perkembangan selanjutnya, Indonesia mulai menggunakan satelit sendiri untuk telekomunikasi dan siaranTV yang dinamakan PALAPA-A dan PALAPA-B2. Dengan satelit B, TVRI menjangkau 80 juta penduduk Indonesia. Perkemangan TVdi Indonesia tersebut berimbas pada banyaknaya rakyat Indonesia yang memiliki

  18 pesawat televisi .

  c. Fungsi Televisi

  19 Televisi mempunyai tiga fungsi pokok yaitu : 1.

  Fungsi Penerangan (The information Function) Televisi mendapat perhatian yang besar di kalangan masyarakat karena dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. Hal ini didukung oleh dua factor, yaitu: a.

  Immediacy (kesegaran)

  18

  Pengertian ini mencakup langsung dan peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsanya pada saat peristiwa itu berlangsung.

  b.

  Realism (kenyataan) Ini berarti televise menyiarkan informasinya secara audio dan visual melalui perantaraan mikrofon dan kamera sesuai dengan kenyataan.

  2. Fungsi Pendidikan (The Educational Function) Sebagai media massa, televise merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuandan penalaran masyarakat. Pemerintah Indonesia melalui kemendiknas dan pustekom telah menyiarkan TV-edukasi (TV e), yang selalu menyiarkan program-program pendidikan dan pembelajaran seperti program siaran pengayaan mata pelajaran untuk menghadapi UN (pelajaran bahasa, matematika, dan lain-lain), mata kuliah du UT dan PJJ seperti mata kuliah pengembangan kurikulum, pembelajaran terpadu dan mata kuliah lainnya. Siaran televise-edukasi menyiarkan acara-acara tersebut

  20 secara teratur dan terprogram .

  3. Fungsi Hiburan ( The Entertainment Function) Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi hiburan yang melekat pada televise tampaknya lebih dominan dari fungsi lainnya. Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah.

  Tayangan televise dapat diartikan sebagai adanya suatu pertunjukan acara yang ditampilkan atau disiarkan melalui media massa televise. Tayangan tersebut bisa bersifat hiburan, informasi, ataupun edukasi seperti tayangan mengenai pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering memperoleh berbagai pengalaman. Hal ini dikarenakan terintegrasinya kelima indra yang kita miliki, tetapi dengan menonton audiovisual, akan mendapatkan 100% dari informasi yang diperoleh sebelumnya. Ini sebagai akibat timbulnya pengalaman tiruan (stimulated experience) dari media

  21 audiovisual .

  Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak: a)

  Pemirsa Dalam bentuk komunikasi dengan menggunakan media apa pun, komunikator akan menyesuaikan pesan dengan latar belakang komunikannya. Namun untuk media elektronik factor pemirsa perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kebutuhan pemirsa, minat, materi pesan, dan jam penayangan suatu acara.

  b) Waktu Langkah selanjutnya adalah menyesuaikan waktu penayangannya.

  Pertimbangannya adalah agar setiap acara yang ditanyangkan dapat secara proposional diterima oleh khalayak atau sasaran yang dituju. Untuk acara yang khalayaknya anak-anak tentu saja ditayangkan mulai sore hari sampai sekitar jam delapan malam. Hala ini tentu saja memerhatikan kegiatan anak yang pada pagi samapai siang hari melakukan aktivitasnya di sekolah.

  c) Durasi

  Yaitu jumlah menit dalam penayangannya dalam setiap acara. Ada yang berdurasi 30 menit, biasanya untuk kuis dan acara intainment, yang berdurasi 1 jam biasanya untuk acara talk show ataupun berita. Untuk acara film ataupun sinetron biasanya durasi waktu yang dibutuhkan adalah satu samapai dua jam. Hal ini juga berkaitan dengan kebutuhan pemirsa terhadap suatu acara yang ingin ditontonnya.

  d) Metode Penayangan

  Metode penyajian suatu acara berhubungan dengan daya tarik acara itu sendiri agar tidak menimbulkan kejenuhan bagi pemirsa. Misalkan suatu acara yang bersifat berita ataupun informasi agar menambah daya tariknya. Dalam kehidupan sehari- hari kita sering memperoleh berbagai pengalaman. Hal ini dikarenakan terintegrasinya kelima indra yang kita miliki, tetapi dengan menonton audio visual akan mendapatkan 10% dari informasi yang diperoleh sebelumnya. Ini sebagai akibat timbulnya pengalaman tiruan (stimulatet experience) dari media audiovisual. d.Konsep Televisi Pendidikan

  Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri antara lain yaitu : (1) dituntun oleh instruktur. Seeorang guru atau instruktur menuntun siswa melalui pengalaman-pengalaman visual, (2) sistematis. Siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana, (3) teratur dan berurutan. Siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara berurutan di mana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya, dan (4) terpadu. Siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan,

  22 membaca, diskusi laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah .

  Dalam televisi pendidikan terdapat siaran televisi pendidikan, yaitu media yang sangat ampuh (a powerful medium) dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat secara serempak. Siaran televisi juga mempunyai daya jangkauan yang luas dan mampu meniadakan batas wilayah geografis, sistem sosial, politik dan budaya masyarakat pemirsa. Selain itu mempunyai potensi untuk menetrasi dalam mempengaruhi sikap, kreatifitas, motivasi, pandangan, gaya hidup, dan orientasi masyarakat. Bahkan tidak kalah pentingnya siaran televisi juga memiliki potensi untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan atau pembelajaran. Artinya, siaran televisi merupakan salah satu bentuk sumber belajar dan pembelajaran yang dapat

  23 dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan .

  e. Kelebihan dan Kekurangan Televisi Sebagai Media Pembelajaran Televisi memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyampaikan pesan dan

  24

  materi pelajaran yaitu :

  1. Kelebihan televisi

  a) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, objek, specimen, dan drama.

  b) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.

  c) Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman.

  d) Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.

  e) Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang berbeda-beda.

  f) Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata ; misalnya ekspresi wajah.

  g) Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Disamping itu, televisi merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.

  2. Kekurangan televisi

  a) Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.

  23 b) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa.

c) Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan.

  d) Layar pesawat televise tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.

  e) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.

  2. Media Pembelajaran Video

  a. Pengertian Video Dalam bahasa latin video diartikan sebagai “Saya lihat ( I See)”. Secara istilah video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada

  25 media pita atau disk .

  Media video mempunyai potensi untuk : (a) memperbesar objek yang sangat kecil dan bahkan yang tidak tampak secara kasatmata (misalnya perkembangan sel atau virus penyakit); (b) menyajikan objek yang terletak jauh sekali (misalnya kawah di bulan, hujan salju di daerah kutub); dan (c) menyajikan peristiwa yang rumit, berlangsung sangat cepat, dan berbahaya (misalnya operasi

  26

  jantung, gunung berapi meletus, radiasi nuklir) Media video dapat dirancang dan digunakan untuk mengomunikasikan pesan dan informasi yang berada dalam kawasan kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan dan penghayatan), dan psikomotorik (ketrampilan). Dengan demikian, media video efektif untuk menyajikan materi pembelajaran dalam ketiga aspek pembelajaran tersebut.

  25 Arsyad (dalam Rusman dkk, 2012), Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, hlm.

  Tujuan pokok dari video pembelajaran adalah untuk menyampaikan materi atau pesan

  27 pembelajaran kepada sejumlah besar peserta didik .

  b. Format Video Dengan kemajuan teknologi yang pesat format video untuk merekam gambar- gambar, gerakan dan suara tidak hanya dalam bentuk kaset, tetapi dalam bentuk lain, seperti laser video disc dan compact disc. Walaupun format kaset memiliki beragam jenis format, pemanfaatan video dalam ruang kelas umumnya digunakan kaset VHS yang memiliki kualitas yang cukup memadai untuk digunakan sebagai alat bantu

  28 pembelajaran .

  29 Dalam pendapat lain, format video dibagi menjadi lima yaitu :

  a) Pita Video (Video Tape), adalah format media video yang terpaket dalam bentuk gulungan pita yang terbuka (open reel) atau yang tertutup di dalam sebuah kaset.

  Pita yang digunakan memiliki lebar dan ukuran yang beraneka ragam, hanya saja ang banyak digunakan di institute pendidikan adalah tipe pita video yang memiliki ukuran lebar 1 inci.

  b) Kaset Video (Video Cassettes), adalah format media video yang terpaket dalam bentuk kaset yang berisi pita-pita video. Bentuk kaset video ini digunakan atas pita yang digunakannya. Paling sedikit ada tiga jenis pita yang digunakannya, yaitu ukuran lebar tiga per empat inci, setengah inci, dan 8-mm.

  c) Piringan Video (Video Disc), adalah jenis format video yang memanfaatkan pancaran cahaya optik seperti tipe laser. Format video mirip dengan jenis gramophone (piringan hitam), hanya saja berwarna keperakan dan berkilauan.

  Untuk proses memeproduksinya adalah dengan cara mentransferkan materi video (video tape) sebagai masternya, dicetak ke dalam piringan yang memiliki lubang yang sangat kecil sekali yang hanya terbaca oleh sorotan laser setelah nanti

  27 Ibid, hlm. 120

  28 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, dimainkan. Standarnya ukuran video ini mampu menangkap gambar video yang bergerak ataupun 54.000 frame dari gambar yang diam dalam waktu 30 menit.

  d) Compack disc, dulu CD tidak digunakan untuk merekam, tetapi sekarang CD dapat langsung digunakan untuk merekam dengan cara menggunakan handycam khusus yang dapat langsung merekammenggunakan CD. Untuk menampilkan gambar bergerak pada CD ikut ke dalam informasi verbal dan gambar diam yang dikontrol melalui program computer.

  e) Hingh-Definition Television, produksi video yang menggunakan HDTV lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, karena mutu gambaran video yang ditentukan oleh banyaknya bentuk yang diproyeksikan ke atas permukaan tabung pada HDTV sangat baik. Pada HDTV jumlah bentuk gambar dan warna semakin akurat.

  Kualitas HDTV memang sudah sangat terbukti dari segi tampilannya yang istimewa.

  c. Kelebihan dan Kekurangan Video Dalam video pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu :

  1. Kelebihan video

  30 Video memiliki beberapa kelebihan antara lain :

  a) Video merupakan media yang popular, hampir seluruh lapisan masyarakat menggunakannya.

  b) Bersifat audio visual dan gerak sehingga pesan akan lebih mudah dipahami.

  c) Menarik, karena dapat menampilkan realita dan visual live serta memanipulasi/memberi penekanan tertentu.

  d) Aktual, yaitu dapat menyajikan informasi terbaru secara seketika.

  e) Dapat menghadirkan objek yang jauh, terlalu besar atau terlalu kecil, dan berbahaya.

  f) Menembus batas ruang dan waktu.

  g) Dapat menjangkau sasaran yang luas dan serempak. h) Pilihan format sajiannya beragam dan bervariasi, sehingga mendorong kreativitas pengembang program.

i) Hampir semua mata pelajaran dapat disampaikan melalui media video.

  2. Kekurangan video

  31 Media video memiliki beberapa kelemahan antara lain : 1.

  Jangkauannya terbatas 2.

  Sifat komunikasinya satu arah 3. Gambarnya relative kecil 4. Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetic. Selain itu, keterbatasan lain yang dimiliki oleh media video adalah : a.

  Keterbatasan daya rekam setelah piringan video ini mengalami proses perekaman tidak akan dapat dipakai ulang lagi untuk diganti isinya.

  b.

  Biaya pengembangan untuk menyiapakan format piringan video ini relative memerlukan biaya yang cukup besar.

  c.

  Keterbatasan sekuens dari gambar bergerak yang ditampilkan. Lebih dari 54.000 frame yang diam dapat ditampung oleh format piringan video, namun hanya dapat ditampilkan dalam bentuk gambar bergerak dalam waktu 60 menit. Hal ini lebih rendah dari kemampuan yang dapat ditampung oleh sebuah format kaset video.

  d.

  Keuntungan Video dalam Proses Pembelajaran Dengan menggunakan media video diharapkan dapat memperoleh persepsi dan pemahaman yang sama dan benar, selain siswa dapat menerima materi mata pelajaran. Sedangkan guru diharapkan dapat mengikat siswa selama pembelajaran berlangsung dan membantunya mengingat kembali dengan mudah berbagai pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari. Media video pembelajaran termasuk ke dalam kategori motion picture, video pembelajaran dalam format disk dioperasikan dengan menggunakan VCD/DVD player yang dijalankan dengan disk atau lempengan serta ditampilkan melalui televise atau LCD atau dapat diputar untuk menyajikan bagian-bagian dari suatu proses dan prosedur secara utuh sehingga memudahkan siswa dalam mengamati dan menirukan langkah-langkah suatu

  32 prosedur yang harus dipelajari .

  C. Kesimpulan

  Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya. Salah satunya adalah televisi dan video. Eksistensi televisi dan video sebagai media komunikasi sangatlah penting apabila di jadikan pelengkap atau sarana dalam proses pembelajaran, oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwasanya televisi dan video merupakan salah satu media massa yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Disamping memiliki kelebihan, televisi dan video juga memiliki kekurangan, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keduanya sangat membantu dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, media televisi dan video patut dipertimbangkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran disetiap lembaga-lembaga pendidikan.

  D. Daftar Pustaka

  Rusman, dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi : Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT.

  RAJAGRAFINDO PERSADA. Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh : Perencanaan, Pengembangan,

  Implementasi, dan Evaluasi Diklat. Bandung: PT. REMAJA

  ROSDAKARYA ___________ . 2008. Teknologi Pembeljaran : Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

  Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

  Arif S. Sadiman, dkk. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.

  B. Uno, Hamzah dan Lamatenggo, Nina. 2010. Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84