laporan praktikum mikrobiologi penyiapan. docx

I. Pendahuluan
I.1. Latar Belakang
Sebelum Anda menumbuhkan mikroorganisme dengan sebaikbaiknya, pertama-tama Anda harus dapat memahami kebutuhan dasarnya
lalu mencoba memformulasikan suatu medium yang memberikan hasil
terbaik. Yang dimaksudkan dengan medium di sini ialah bahan yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya.
Sampai dengan tahun 1930, penyiapan medium sangat memakan waktu
karena harus dibuat dari berbagai bahan mentah. Dewasa ini dengan
tersedianya medium dalam bentuk terdehidrasi (bentuk bubuk), penyiapan
medium menjadi sangat dipermudah dan pada umumnya Anda tinggal
menimbangnya, melarutkannya dalam air, menyesuaikan pH nya bila
perlu,

menempatkannya

dalam

wadah-wadah

yang


sesuai

dan

mensterilkannya. Namun di Indonesia medium semacam ini masih
diimpor dari Negara-negara maju sehingga harganya pada umumnya amat
tinggi (Hadioetomo 1993).
Bakteri yang mempunyai nama latin bacterium merupakan kelompok
mikroorganisme yang kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Bateri
berukuran mikrometer (µm) setara dengan 1/1000 mm atau 10-3 mm.
Bakteri yang paling umum dipelajari dalam praktikum mikrobiologi dasar
berukuran 0,5-1,0 x 2,0-5,0 µm (Pelczar 1986). Bakteri yang dibiakan
dalam suatu media perlu dilakukan screening bakteri untuk mendapatkan
koloni-koloni mikroba yang masih dalam populasi campuran sebagai tahap
awal dalam proses kultivasi dan pencirian kultural dari mikroorganisme.
Mikroorganisme akan memperlihatkan pertumbuhan yang berbeda pada
media yang berbeda, perbedaan ini dinamakan karakteristik kultural yang
menjadi dasar untuk memisahkan mikroorganisme ke dalam berbagai
kelompok taksonomi.


I.2. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari dan memahami penyiapan
media untuk pertumbuhan mikroorganisme serta memahami ciri morfologi
dan kultural mikroorganisme yang tumbuh.
I.3. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas ukur, elemeyer,
timbangan, alumunium voil, sudip,. Batang pengaduk, pemanas air, pH
meter, tabung reaksi, cawan petri, bunsen, pipet mohr, inkubator, autoklaf.
Sedangkan, bahan yang digunakan adalah medium PCA (plant court
agar), medium NB (nutrient broth), aquades.
I.4. Prosedur Kerja
Prosedur diawali dengan mensterilkan meja kerja dengan alkohol
70% dan alat kerja di sterilisasi menggunakan autoklaf. Pembuatan media
PCA dilakukan dengan bubuk medium ditimbang sebanyak 6,75 gram
dalam 300 mL. Medium agar didihkan beberapa menit untuk melarutkan
disertai pengadukan. Media didinginkan sampai hangat, cawan petri di
bakar diatas api bunsen agar mematika mikroba di sekitar cawan,agar di
tempatkan pada cawan petri sebanyak 15 mL, lalu didinginkan kembali
hingga terbentuk agar, yang kemudian disterilisasi menggunkan autoklaf.

Sedangkan pada proses pembuatan media NB sama halnya dengan PCA
dengan menimbang1,28 gram dalam 160 mL. Dipipet sebanyak 5 mL ke
dalam tabung reaksi yang telah di sterilisasi menggunakan autoklaf,
dihilangkan gelembung udara yang terdapat dalam tabung reaksi, tabung
reaksi di masukan ke dalam autoklaf untuk di sterilisasi.
Proses pengambilan sampel bakteri diawali dengan memanaskan
bagian sisi cawan petri yang berisi agar PCA dengan bunsen, uap air yang
berada dalam cawan petri dihilangkan dengan tissu, cawan dibuka di
lokasi penelitian (lorong dan tangga gedung CB) selama 5 menit, setelah
itu ditutup kembali dan dipanaskan sisi nya dengan api bnsen. Media agar
yang berisi sampel bakteri dimasukan ke dalam inkubator selama 24 jam.
Setelah itu, diamati bakteri yang tumbuh pada media berdasarkan ciri
morfologisnya.
II.

Data Hasil Pengamatan

II.1. Analisis Data
Perhitungan :



massa medium PCA yang harus ditimbang untuk membuat 300 mL
media dalam 20 cawan petri, masing masing cawan berisi15 mL.
22,5 gram
1000 mL



x 300 mL = 6,75 gram yang harus ditimbang.

massa medium NB yang harus ditimbang untuk membuat 160 mL
media dalam 32 tabung reaksi, masing masing tabung berisi 5 mL.
8 gram
X 160 mL = 1,28 gram yang harus ditimbang.
1000 mL

Hasil pengamatan pertumbuhan biakan campuran selama 1x24 jam disajikan
dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1Hasil screening bakteri di toilet pada cawan 1 (Tangga CB)
Cawan 1


Warna

Putih

Gambar

Kuning
Kecil

Ukuran

Noktah

Sedang
besar

Bentuk

Circular


Circular

Elevasi

convex

convex

Permuka

Permuka

Permuka

an

an Halus

an Halus


Margins

Entire

Entire

5

6

Jumlah
Bakteri

Tabel 2 Hasil screening bakteri di toilet pada cawan 2 (Lorong CB)

Cawan 2
Warna
Ukuran


Bentuk

Putih

Kuning

Noktah

Sedang

Kecil

Besar

Circular

Circular
Irregular

Gambar

Merah
Kecil

Circular

Umbona
Elevasi

Convex

te

Convex

convex
Permuka

Permuka

Permuka


Permuka

an

an Halus

an Halus

an Halus

Erose

Entire

Entire

Undulate

6


12

Margins
Jumlah
Bakteri

Entire

2

II.2. Pembahasan
Penelaahan bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan
mereka dalam biakan murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah
dimengerti jenis-jenis nutrien yang disyaratkan oleh bakteri dan juga
macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhannya. Tidak ada satu pun perangkat kondisi yang memuaskan
bagi kultivasi semua bakteri di laboratorium. Bakteri amat beragam baik
dalam persyaratan nutrisi maupun fisiknya. Beberapa bakteri mempunyai
persyaratan nutrien yang sederhana, sedangkan yang lain mempunyai
persyaratan yang rumit (Pelczar 1986).
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyiapan medium
supaya
mikroorganisme dapat tumbuh baik adalah:
1. Mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba

2. Mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai
3. Tidak mengandung zat-zat penghambat
4. Steril
Ketepatan komposisi medium tergantung pada kebutuhan spesies
yang akan dikultivasi karena kebutuhan nutrisi sangat bervariasi.
Pengetahuan tentang habitat normal mikroorganisme sering berguna
untuk

menentukan medium yang cocok karena kebutuhan tergantung

lingkungan

alaminya.

menumbuhkan

Meskipun

mikroorganisme

persyaratan

sangat

beragam,

medium
namun

untuk
sebagai

organisme hidup mempunyai kebutuhan dasar yang sama yaitu
memerlukan sumber karbon, energi, air, nitrogen, fosfat, dan mineral.
Medium yang digunakan dalam Mikrobiologi sangat beraneka macam.
Medium dapat dibuat secara alami maupun membeli sudah dalam bentuk
kemasan jadi. Pembuatan medium menggunakan bahan-bahan

alami

selain lebih murah juga dapat untuk mengantisipasi jika tidak ada stok
dari pabrik. Medium dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimia,
konsistensi, dan fungsinya. Berdasarkan komposisi kimiawi komponen
penyusun medium, maka medium dibedakan menjadi 2 kategori yaitu
medium kompleks (complex)

dan sintetik

(defined). Medium dapat

dibedakan menjadi 3 berdasarkan konsistensinya yaitu medium cair,
semipadat, dan padat. Medium menurut kegunaannya dibedakan menjadi 3
bagian yaitu selektif, diferensial, dan pengayaan (Rakhmawati 2012).
Setelah dilakukan pengaturan media dan lingkungan fisik yang
sesuai, mikroba akan tumbuh. Mikroba yang akan tumbuh umumnya
terdapat dalam populasi campuran. Dapat dikatakan sangat jarang mikroba
dijumpai

sebagai

satu

spesies

tunggal.

Untuk

mencirikan

dan

mengidentifikasi suatu spesies mikroorganisme tertentu maka perlu
dilakukan tahap screening atau identifikasi secara morfologi yang nantinya
dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya agar dihasilkan biakan murni(bialan
yang sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal), tahapan
screening bakeri menghasilkan koloni-koloni mikroba yang masih dalam
populasi campuran sebagai tahap awal dalam proses kultivasi dan
pencirian

kultural

dari

mikroorganisme.

Mikroorganisme

akan

memperlihatkan pertumbuhan yang berbeda pada media yang berbeda.

Perbedaan ini dinamakan karakteristik kultura. kultural menjadi dasar
untuk memisahkan mikroorganisme ke dalam berbagai kelompok
taksonomi.
Sampel udara yang diambil dalam praktikum ini adalah Tangga dan
Lorong CB, pengambilan sampel udara ini menggunakan medium PCA
dengan penutup petri terbuka dan perngaturan waktu selama 5 menit. Hal
ini dilakukan tidak terlalu lama untuk menghindari kontaminasi.
Proses identifikasi diamati dari berbagai aspek. Aspek pertama
adalah ukuran, dalam sampel ukuran yang dihasilkan kedua cawan adalah
berukuran besar, kecil, dan sedang. Warna yang dihasilkan dari sampel
kedua cawan ini adalah putih, kuning dan ada yang berwarna merah di
cawan 2. Dilihat dari aspek bentuk, kedua cawan menghasilkan bentuk
yang sama yaitu circular dan iregular. circular mempunya bentuk yang
lebih teratur dan bulat bila dibandingkan dengan iregular. Bentuk elevasi
dari kedua sampel menghasilkan bentuk convex, bentuk ini mempunyai
permukaan yang cembung. Jika dilihat dari tepi (margins), kedua sampel
menghasilkan

bentuk

entire(tegas

dan

rata),

erose

dan

undulate(bergelombang) pada cawan ke dua. Sampel mikroba yang lebih
berukuran kecil mempunyai tepi entire dengan bentuk yang lebih teratur
bila di bandingkan sampel yang berukuran besar. Sampel berukuran besar
berbentuk erose dengan permukaannya yang bergerigi. Permukaan pada
kedua sampel ini memiliki permukaan yang halus. Jumlah yang dihasilkan
pada cawan pertama menghasilkan biakan campuran pada ukuran besar
sebanyak satu buah berwarna kuning, ukuran kecil empat buah berwarna
kuning, dan berukuran sedangan hanya dua buah berwarna kuning. Ukuran
noktah terdapat pada cawan 1 dengan warna kuning. Sedangkan pada
cawan ke dua menghasilkan biakan campuran pada ukuran besar hanya
satu warna kuning, ukuran sedang tidak ada, dan ukuran kecil sebanyak 11
buah. Pada ukuran besar penyebaran mikroba tidak merata dan tidak dapat
didentifikasi sehingga dapat dihitung satu. Ukuran yang lebih besar dapat
menandakan bakteri sudah mulai berkoloni dan membentuk satu ukuran
yang lebih dari jumlah sebelumnya, hal ini dapat dikarenakan nutrisi yang

terkandung dapat agar sangat melimpah dan lingkungan fisik mendukung
untuk bakteri tumbuh dan berkembang.
Sesungguhnya ada beberapa metode untuk memperoleh biakan
murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering
digunakan ialah teknik cawan gores dan cawan tuang. Kedua metode ini
didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organism
sedemikian sehingga individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya,
dengan anggapan bahwa setiap koloni terpisah yang tampak pada cawan
petri setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal (Hadioetomo 1993).
Bila bakteri diinokulasikan ke dalam suatu medium yang sesuai dan pada
keadaan yang optimum bagi pertumbuhannya, maka terjadi kenaikan
jumlah yang amat tinggi dalam waktu yang relative pendek (Pelczar
1986).
III. Simpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa media PCA yang ditimbang sebanyak 22,5 gram untuk membuat
300 mL media dalam 20 cawan petri, dan media NB yang ditimbang 1,28
gram untuk membuat 5 mL dalam 32 tabung reaksi. Bakteri yang
ditemukan terdapat pada sampel Tangga dan Lorong Cb. Bakteri pada
kedua cawan memiliki ciri-ciri yang berbeda dari segi warna, ukuran,
bentuk, elevasi, permukaan, dan margins dengan jumlah bakteri terbanyak
pada cawan kedua berjumlah 20 dan cawan pertama hanya 11.
IV.

Daftar Pustaka

PelczarMJ.1986.Dasar-dasar Mikrobiologi.Hadioetomo, penerjemah.Bogor(ID).
Terjemahan dari : Elements Of Mikrobiology.
Hadioetomo RS.1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur
Dasar Laboratorium. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka Utama.
Rakhmawati A.2012.Penyiapan Media Mikroorganisme.Yogyakarta(ID) :
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Yogyakarta.