Analisis Pengendalian Intern atas Sistem (1)

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan tujuan untuk mengembangkan dan mempertahankan
kelangsungan usahanya, dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan atau profit
dari penjualan barang dagangan maupun jasa. Menurut Nurachmad (2009:2),
"perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik
orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja dengan membayar
upah atau imbalan dalam bentuk lain.”
Tiap perusahaan dapat melakukan aktivitas perusahaannya dan mencapai
tujuan dengan adanya manajemen yang handal dalam melakukan proses
perencanaan dan pengendalian terhadap aktivitas perusahaan, sehingga mampu
menetapkan kebijaksanaan yang efektif dan efisien. Dengan adanya pengendalian
terhadap aktivitas perusahaan yang baik, maka dapat diketahui pula bahwa sistem
pengendalian intern perusahaan yang telah diterapkan telah memadai . Suatu
sistem belum bisa dikatakan baik apabila tidak terdapat pengawasan dan
pengendalian atas jalannya sistem tersebut, maka dari itulah diperlukan suatu

sistem pengendalian intern yang baik untuk memudahkan pihak manajemen
perusahaan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian atas kemungkinan
terjadinya permasalahan.

1

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
Sistem pengendalian intern yang baik sangat diperlukan, karena dengan
adanya pengendalian intern yang baik mengakibatkan kekayaan perusahaan,
ketelitian dan keandalan data akuntansi dapat terjamin, sedangkan pengendalian
intern yang tidak baik bisa mengakibatkan terjadinya berbagai
kecurangan. Setiap perusahaan memiliki sistem-sistem dasar yang merupakan
rangkaian dari beberapa prosedur yang saling berhubungan sehingga membentuk
struktur terpadu dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam sistem tersebut
terdapat prosedurprosedur yang mengatur berlangsungnya aktivitas dalam
perusahaan secara teratur yang melibatkan beberapa orang dalam satu unit kerja
atau lebih yang juga ditunjang dengan fungsi-fungsi terkait yang menjalankan
aktivitas pokok perusahaan.
Salah satu aktivitas perusahaan yang sangat membutuhkan sistem
pengendalian intern terkait dengan kegiatan yang ada dalam perusahaan adalah

sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. Aktivitas ini menyangkut
kesejahteraan sumber daya manusia yang memerlukan perhatian yang serius,
karena akan mempengaruhi prestasi dan semangat kerja karyawan. Gaji dan upah
adalah balas jasa atau pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk uang dan
ditetapkan oleh perjanjian timbal balik atau oleh perundang-undangan atau
peraturan. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan perjanjian tertulis oleh
perusahaan kepada tenaga kerja yang diperkerjakan atau jasa jasa yang sudah atau
akan diberikan (Fitriansyah, 2012).
Pada umumnya sistem penggajian dan pengupahan terdiri dari beberapa
fungsi terkait diantaranya, yaitu fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi

2

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
akuntansi. Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam pengakatan karyawan,
penempatan jabatan, penerapan tarif gaji, komisi dan penurunan pangkat, mutasi
karyawan, penghentian karyawan, penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan
karyawan serta perhitungan gaji karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab
atas pelaksaanaan pembayaran gaji serta berbagai tunjangan kesejateraan
karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatataan biaya tenaga

kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok
produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja.
Suatu sistem tidak selamanya dapat diterapkan dengan baik dalam
praktiknya, tetapi tetap saja terdapat orang-orang/oknum yang melanggar
kebijakan yang telah diterapkan sebelumnya. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka suatu sistem tersebut perlu diuji dan diperiksa apakah sistem tersebut telah
dilaksanakan dengan baik oleh pihak-pihak yang terkait didalam suatu
perusahaan.
PT. Gapura Angkasa Cabang Palembang merupakan pelaksana dan
pendukung kegiatan penerbangan di kawasan bandara khususnya di Bandara
Sultan Mahmud Badarudin II. Memiliki pegawai yang cukup besar, dengan
spesifikasi dan keahlian yang berbeda-beda. Perekrutan dan pentetapan karyawan
tetap pada perusahaan ini tetap mengacu kepada keputusan PT. Gapura Angkasa
Pusat dan sistem penggajian berdasarkan acuan dari pusat. Penulis melihat adanya
penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan peluang bagi oknum yang
bertanggung jawab untuk melakukan kecurangan khususnya dalam sistem
penggajian dan pengupahan. Prosedur penggajian dan pada PT. Gapura Angkasa

3


Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
Cabang Palembang melibatkan fungsi keuangan dan akuntansi dalam membuat
rekap daftar upah, membagikan upah para pekerja tersebut, lalu mencatat atas
pengeluaran upah dibawahi hanya oleh satu orang. Dalam pembuatan absensi
hadir oleh masing-masing kepala ruangan atas pekerja belum terdapatnya otorisasi
oleh fungsi pengawasan dan juga dokumen-dokumen yang digunakan untuk
penggajian dan pengupahan belum lengkap pada PT. Gapura Angkasa Cabang
Palembang .
Berdasarkan dari uraian diatas mengenai pentingnya pengendalian intern
atas sistem penggajian dan pengupahan, maka penulis tertarik untuk mengetahui
sejauh mana pengendalian atas sistem penggajian yang telah diterapkan oleh
perusahaan dan tertarik untuk mengambil judul pada laporan akhir “Analisis
Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian dan Pengupahan pada PT.
Gapura Angkasa Cabang Palembang ."

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian Latar Belakang yang telah dijelaskan diatas, maka
penulis menemukan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Gapura Angkasa
Cabang Palembang , yaitu:
1. Belum adanya fungsi pencatat waktu yang dapat bertanggungjawab untuk

mengawasi pencatatan waktu hadir karyawan, serta belum adanya fungsi
pembuatan daftar gaji dan upah.
2. Tidak terdapatnya otorisasi terhadap dokumen pengisian daftar waktu
hadir (absensi) karyawan dan pekerja di lapangan oleh pihak berwenang,

4

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
serta belum lengkapnya dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan
oleh PT. Gapura Angkasa Cabang Palembang .
3. Terjadinya perangkapan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh fungsi
akuntansi yang juga merangkap sebagai fungsi keuangan, dimana selain
menghitung, membuat total gaji yang harus dibayarkan, fungsi
akuntansinya juga melaksanakan fungsi atas pembagian gaji karyawan
tersebut.

C. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan ini, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengendalian intern terhadap sistem

akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Gapura Angkasa Cabang
Palembang .
2. Untuk mengevaluasi penerapan sistem pengendalian intern atas dokumendokumen dan otorisasi dokumen yang terkait dalam sistem penggajian dan
pengupahan pada PT. Gapura Angkasa Cabang Palembang .
3. Untuk mengevaluasi pemisahan fungsi dan tanggung jawab yang
dilakukan oleh PT. Gapura Angkasa Cabang Palembang .

D. Manfaat Penulisan
Penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi penulis maupun bagi pihak lain yang berkepentingan. Manfaat

5

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang diperoleh
penulis,

khususnya


mengenai

sistem

akuntansi

penggajian

dan

pengupahan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan yang bersangkutan dalam
mengefektifkan

pengendalian

intern


atas

sistem

penggajian

dan

pengupahan sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan
target yang diharapkan.
3. Bagi Pihak Akademik
Penulisan laporan akhir ini diharapkan dapat dijadikan literature yang
bermanfaat khususnya dijurusan akuntansi serta bahan bacaan dan
referensi bagi pembuatan laporan akhir di masa yang akan datang.

6

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Audit
1. Pengertian Audit
Menurut Mulyadi (2014:11), auditing merupakan : Suatu proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secaraobjektif
mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi
dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataanpernyataan tersebut dengan kriterian yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan .
Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (2012:3), auditing
adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh
pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen

beserta

catatan-catatan

pembukuan

dan


bukti-bukti

pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka secara umum audit
dapat diartikan kegiatan pengumpulan data dan bukti untuk dievaluasi
secara objektif dan independen sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku sehingga dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran atas
laporan keuangan tersebut.

7

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
2. Unsur-unsur Audit
Menurut Mulyadi (2014:11), berdasarkan beberapa pengertian
auditing maka audit mengandung unsur-unsur :
a. Suatu proses sistematis, artinya audit merupakan suatu langkah atau
prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisasi.
b. Auditing dilakukan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan,

terorganisasi dan bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif, artinya proses sistematik ditujukkan untuk memperoleh
bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan
usaha serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka
terhadap bukti-bukti tersebut.
c. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, artinya
pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi merupakan hasil
proses akuntansi.
d. Menetapkan tingkat kesesuaian, artinya pengumpulan bukti mengenai
pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersbut
dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian tersebut dengan criteria
yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan
criteria tersebut memungkinkan dapat dikuntifikasikan, kemungkinan
pula bersifat kualitatif.
e. Kriteria yang telah ditetapkan , artinya criteria atau standar yang
dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan (berupa hasil
akuntansi) dapat berupa:

8

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
1) Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif.
2) Anggaran atau ukuran prestsi yang ditetapkan oleh manajemen.
3) Prinsip akuntansi berterima umum (PABU) diIndonesia.
f. Penyampaian hasil (atestasi), dimana penyampaian hasil dilakukan
secara tertulis dalam bentuk laporan audit (audit report).
g. Pemakasi

yang berkepentingan, pemakai

yang berkepentingan

terhadap laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan,
misalnya pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor,
organisasi buruh dan kantor pelayanan pajak.
Menurut Mulyadi (2014:12), Audit dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Audit laporan keuangan (financial statement audit). Audit laporan
keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap
laporan keuangan kliennya untuk memberikan pendapat apakan laopran
keuangan tersebut disajikan sesuai dengan criteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar lembaga seperti
kreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak.
b. Audit kepatuhan (compliance audit). Audit ini bertujuan untuk
menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan kondisi, peraturan,
dan perundang-undangan tertentu. Kriteria-kriteria yang ditetapkan
dalam audit kepatuhan berasal dari sumber-sumber yang berbeda.
Contohnya ia mungkin bersumber dari manajemen dalam bentuk
prosedur-prosedur pengendalian intern. Audit kepatuhan biasanya
disebut fungsi audit internal, karena oleh pegawai lembaga.

9

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
c. Audit opersional (operational audit). Audit operasional merupakan
penelaahan secara sistematik aktivitas operasi organisasi dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional, auditoR
diharapkan melakukan pengamatan yang obyektif dan analisis yang
komprehensif terhadap operasional-operasional tertentu.

B. Gaji dan Upah
1. Pengertian Gaji dan Upah
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting
didalam suatu lembaga. Jasa yang diberikan oleh tenaga kerja diberi
imbalan oleh lembaga melalui gaji atau upah baik setiap bulan, minggu,
maupun hari.
Menurut Mulyadi (2010:373) pengertian gaji yaitu : Gaji umumnya
merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer dan biasanya
dibayarkan pada akhir bulan, sedangkan upah umumnya merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana
(buruh).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan
pembayaran atas tenaga kerja yang dilakukan karyawan berdasarkan
periode kerja tertentu yang dibayarkan kepada pekerja tetap dan
profesional. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan memiliki
dokumen-dokumen, catatan-catatan akuntansi, fungsi yang terkait, dan

10

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
prosedur-prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian sehingga
kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan dapat dihindari.
2. Dokumen yang diperlukan dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan
Dalam sistem penggajian ini diperlukan dokumen-dokumen serta
catatancatatan akuntansi, unit organisasi yang terkait dalam kegiatan
penggajian dan pengupahan ini juga sangat berpengaruh. Dokumendokumen yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan
menurut Mulyadi (2014:381) adalah :
a. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa
surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti
misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan, kenaikan upah,
penurunan

pangkat,

pemberhentian

sementara

dari

pekerjaan,

pemindahan dan lain sebagainya.
b. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat
jam hadir setiap karyawan di lembaga. Catatan jam hadir ini dapat
berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu jam hadir yang
diisi dengan mesin pencatat waktu.
c. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh
tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

11

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
d. Daftar gaji dan daftar upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi oleh
potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan dan lain sebagainya.
e. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji tiap departemen, yang dibuat
berdasarkan daftar gaji.
f. Surat pernyataan gaji
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan
pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan terpisah dari pembuatan
daftar gaji.
g. Amplop gaji
Uang gaji karyawan diserahkan kepada karyawan dalam amplop gaji.
Di halaman muka amplop gaji setiap karyawan ini berisi informasi
mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah
gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
h. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat fungsi
akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar
gaji yang diterima dan fungsi pembuat daftar gaji.
3. Catatan Akuntansi dalam Sistem Penggajian
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian dan
Pengupahan menururt Mulyadi (2014 : 382) yaitu :

12

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
a. Jurnal umum
Dalam pencatatan gaji ini jurnal umum digunakan untuk mencatat
distrubusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam
lembaga.
b. Kartu harga pokok produksi
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak
langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
c. Kartu Biaya
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak
langsung dan biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam
lembaga. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini
adalah bukti memorial.
d. Kartu penghasilan karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai
potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam
kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21
yang menjadi beban setiap karyawan. Disamping itu, kartu penghasilan
karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji karyawan dengan di
tanda tanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan.
4. Unit Organisasi dalam Penggajian
Unit-unit organisasi yang terkait di dalam sistem penggajian menurut
Mulyadi (2014:382) yaitu :

13

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,
menyeleksi karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru,
membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan
golongan

gaji,

mutasi

dan

pemberhentian

karyawan.

Fungsi

kepegawaian berada ditangan bagian kepegawaian.
b. Fungsi pencatatan waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu
hadir bagi semua karyawan lembaga. Sistem pengendalian intern yang
baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak
boleh di laksanakan oleh fungsi operasi atau oleh pembuat daftar gaji.
c. Fungsi pembuat daftar gaji
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi
penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang
menjadi beban setiap karyawan selama waktu pembayaran gaji. Daftar
gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi
akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar
untuk pembayaran gaji kepada karyawan. Dalam struktur organisasi,
fungsi pembuat daftar gaji berada di tangan bagian gaji.
d. Fungsi akuntansi
Dalam sistem penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk
mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan
pembayaran gaji karyawan. Fungsi akuntansi yang menangani sistem

14

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
akuntansi penggajian berada di tangan bagian utang, bagian kartu biaya
dan bagian jurnal.
e. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji
dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian
imasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya
dibagikan kepada karyawan yang berhak. Fungsi keuangan berada di
tangan bagian kasir.
5. Prosedur dalam Sistem Penggajian
Menurut Mulyadi (2014:385) prosedur yang terdapat pada sistem
penggajian dan Pengupahan adalah :
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu
dengan mengunakan daftar hadir pada waktu masuk kantor
administrasi. Pencatat waktu hadir ini diselenggarakan untuk
menentukan karyawan apakah memperoleh gaji penuh atau harus
dikenakan potongan akibat keterlambatannya.
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
Pada prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji membuat daftar gaji
karyawan. Data yang dipakai sebagai pembuatan daftar gaji adalah
surat keputusan pengangkatan karyawan, pemberhentian karyawan,
penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.

15

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
c. Prosedur distribusi biaya gaji
Biaya

didistribusikan

kepada

karyawan

tetap

yang

berhak

menerimanya.
d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Pada prosedur ini, bagian utang membuat perintah pengeluaran kas
kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji
dengan cara membuat bukti kas keluar.
e. Prosedur pembayaran gaji
Fungsi keuangan menguangkan cek ke bank dan memasukkan uang ke
amplop gaji kemudian membayarkannya ke karyawan tetap yang
berhak.
Sedangkan jaringan jaringan prosedur sistem pengendalian intern
atas penggajian dan pengupahan, Mulyadi (2014:385) adalah :
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Dalam prosedur ini, pencatatan waktu hadir diselenggarakan oleh
fungsi encatatan waktu dengan menggunakan daftar hadir biasa, yang
karyawan harus menandatanganinya setiap hadir dan pulang dari
lembaga. Daftar hadir juga digunakan untuk menentukan apakah
karyawan bekerja di lembaga dalam jam biasa atau jam lembur.
b. Prosedur pencatatan waktu jam kerja
Dalam lembaga manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan,
pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di
fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan

16

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
kepada produksi atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.
Misalnya seorang karyawan pabrik hadir di lembaga selama beberapa
jam dalam satu hari kerja, jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi
waktu kerja tiap-tiap pesanan yang dikerjakan. Dengan demikian
waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja
langsung kepada produk yang di produksi.
c. Produksi pembuatan daftar upah
Fungsi daftar gaji membuat daftar upah karyawan. Daftar yang di
pakai sebagai dasar pembuatan daftar upah adalah surat-surat
keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,
pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar upah sebelumnya
dan daftar jam kerja
d. Prosedur distribusi biaya upah
Pada prosedur ini, distribusi biaya upah di distribusikan kepada
departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja
langsung.
e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Bagian utang membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi
keuangan untuk menulis cek guna pembayaran upah dengan cara
membuat bukti kas keluar.
f. Prosedur pembayaran upah
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan.
Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi

17

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
keuangan untuk menulis cek tersebut ke bank dan memasukkan uang
ke amplop gaji. Fungsi keuangan mengunakan cek ke bank dan
memasukkan uang ke amplop dan membayarkannya kepada karyawan
yang berhak.

C. Pengendalian Intern
1. Komponen-Komponen Sistem Pengendalian Intern
Menurut Sukrisno Agoes (2012:100) pengendalian intern terdiri atas
lima komponen yang saling terkait berikut ini:
a. Lingkungan

Pengendalian

menetapkan

corak

suatu

organisasi,

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan
pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
intern, menyediakan disiplin dan struktur.
b. Penaksiran Risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko
yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola.
c. Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
d. Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan
pertukaran

informasi

dalam

suatu

bentuk

dan

waktu

yang

memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
e. Pemantauan

adalah

proses

yang

menentukan

kualitas

kinerja

pengendalian intern sepanjang waktu.

18

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
Menurut Abdul Halim dan Totok Budi Santoso (2014:131), Auditor
harus memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern transaksi gaji
dan upah. Pemahaman tersebut meliputi pemahaman atas :
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian meliputi beberapa faktor lingkungan
pengendalian, yaitu :
1) Pertanggungjawaban urusan karyawan ada pada direksi hubungan
industrial atau personalia.
2) Metode pengendalian manajemen termasuk penggunaan biaya
standar dan anggaran serta perhitungan varians.
3) Adanya internal auditor praktik dan kebijakan ketenagakerjaan.
b. Penaksiran resiko
Sebagai unsur

dari

perhitungan

risiko,

menajemen

harus

mempertimbangkan risiko yang telah dibahas pada uraian tentang risiko
bawaan dan perancangan pengendalian di atas. Sebagai contoh; apabila
lembaga

menggunakan

kebijakan

berkaitan

dengan

kehadiran

karyawan, maka perlu diciptakan mekanisme pengawasan yang ketat
dan sering diawasi penggunaannya oleh suatu bagian. Risiko yang dapat
timbul atau berubah karena keadaan yang terkait dengan siklus
personalia ini adalah :
1) Perubahan
lingkungan

dalam

lingkungan

peraturan

dan

personalia.

personalia

Perubahan

dapat

dalam

mengakibatkan

perubahan dalam tekanan persaingan dan risiko yang berbeda secara

19

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
signifikan.
2) Personel baru. Personel baru mungkin lebih fokus berbeda atas
pemahaman terhadap pengendalian intern.
c. Informasi dan Komunikasi
Dalam pemahaman sistem akuntansi, akuntan harus kompeten dalam
menggunakan computer karena transaksi gaji dan upahlah yang
biasanya pertama kali diterapkan dalam komputerisasi. Sistem
informasi akuntansi untuk masalah personalia mencakup penggunaan
rekening control di buku besar serta rekening-rekening atau catatan
pembantu misalnya berupa file data karyawan. Dikaitkan dengan
lembaga manufaktur, maka penggunaan kartu jam kerja untuk
pembebanan biaya tenaga kerja langsung ke biaya produksi.
Semua kewajiban terhadap karyawan harus dicatat dalam jumlah
yang tepat, pada periode yang tepat dan diklasifikasikan sesuai dengan
golongannya. Jika tidak, pembayaran gaji dan upah serta semua biaya
yang berkaitan dengan karyawan akan mengakibatkan biaya yang tidak
seharusnya. Sistem informasi mencakup metode dan catatan yang
digunakan untuk sistem personalia:
1) Mengidentifikasidan mencatat semua transaksi yang terkait dengan
siklus jasa personalia dengan salah.
2) Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi secara cukup rinci untuk
memungkinkan penggolongan semestinya transaksi untuk pelaporan
keuangan.

20

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
3) Menentukan periode waktu terjadinya transaksi (penggajian) untuk
memungkinkan pencatatan transaksi dalam periode akuntansi yang
semestinya.
4) Menyajikan transaksi semestinya dan mengungkapkannya.
d. Pemantauan
Pemantauan adalah proses penetapan kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan
operasional pengendalian tepat waktu dan tindakan perbaikan yang
dilakukan. Proses ini dilaksanakan melalui aktivitas pemantauan
terhadap siklus jasa personalia secara terus menerus, evaluasi secara
terpisah, atau kombinasi keduanya. Pengendalian dan pemantauan yang
dilakukan manajemen dalam siklus personalia mencakup umpan balik
dari para karyawan seperti misalnya informasi mengenai informasi yang
terkait dengan data karyawan itu sendiri yang nantinya tekait erat
dengan proses penentuan tunjangan untuknya.
e. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi
penggajian dan pengupahan dapat digolongkan menjadi beberapa
kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan :
1) Review kinerja. Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas
kinerja sesungguhnya dari transaksi yang berkaitan dengan
penggajian dan pengupahan dibandingkan dengan anggaran atau
perkiraan penggajian dan pengupahan periode sebelumnya. Dalam

21

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
bisnis lembaga yang menekankan labor insentive, biaya gaji yang
sifatnya sangan material dan berarti membutuhkan pengendalian
yang efektif atas gaji dan karyawannya. Oleh karena itu, di banyak
lembaga dibuat prosedur manual untuk gaji dan karyawan.
Manajemen harus membuat criteria untuk merekrut baik pegawai
lini maupun staf. Jika tidak, sangat mungkin perusaan menerima
pegawai yang tidak berkualitas dan potensial untuk menghabiskan
biaya pelatihan, biaya relokasi yang tidak perlu dan yang lain
sebagainya. Untuk mengawasi penerimaan pegawai yang tidak
diotorisasi menejemen hendaknya membuat criteria tertulis dan
prosedurnya serta memelihara catatan selalu menyesuaikan catatan
karyawannya. Kompensasi dan gaji pegawai harus dengan otorisasi
dari

manajemen.

Hali

ini

dilakukan

untuk

menghindari

pembengkakan biaya gaji yang tidak seharusnya. Beberapa lembaga
mengendalikan kompensasi dan potongan dengan membuat
prosedur untuk menelaah dan menyetujui tingkat gaji dan potongan.
2) Pengelolaan Informasi. Dua pengelompokan untuk aktivitas
pengendalian jenis ini adalah pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi. Pengendalian umum ini terkait dengan pengendalian atas
operasional

dari

pengembangan,

dan

transaksi

penggajian

pemeliharaan

sistem

dan

pengupahan,

aplikasi.

Sedang

pengendalian aplikasi berlaku untuk pengolahan aplikasi secara
individual untuk masing-masing transaksi tersebut. Pengendalian ini

22

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
membantu

menentapkan

bahwa

transaksi

penggajian

dan

pengupahan adalah sah, diotorisasi dengan semestinya dan diolah
lengkap dan akurat.
3) Pengendalian fisik. Aktivitas ini mencakup keamanan fisik aktivitas
yang dikeluarkan, termasuk penjagaan memadai seperti fasilitas
yang terlindungi dari akses yang tidak dikehendaki. Untuk
mengendalikan penggunaan uang yang tidak seharusnya dan biaya
tenaga kerja yang tidak diotorisasi, manajemen harus menentukan
kebijakan untuk membatasi akses ke personel dan catatan gaji.
4) Pemisahan tugas. Pembebanan tanggung jawab ke orang yang
berbeda untuk memberikan otorisasi transaksi penggajian dan
pengupahan, menyelenggarakan penyimpanan aktiva yang dikelola
yang

dimaksudkan

untuk

mengurangi

kemungkinan

atau

kesempatan orang untuk berbuat curang.
2. Unsur Pengendalian Intern Terhadap Penggajian dan Pengupahan
Agar pengendalian intern terhadap penggajian ini dapat di terapkan
dengan baik, maka terlebih dahulu harus di ketahui unsur-unsur
pengendalian intern yang terdapat dalam sistem penggajian dan
pengupahan tersebut.
Menurut Mulyadi (2010:386), unsur pengendalian intern terhadap
penggajian dan pengupahan yaitu :
a. Organisasi
1) Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran

23

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
gaji.
2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.
b. Sistem Otorisasi
1) Setiap orang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki
surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan lembaga yang di
tanda tangani oleh direksi.
2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,
perubahan tarif gaji,tambahan keluarga harus didasarkan pada surat
keputusan direksi.
3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan
karyawan harus di dasarkan surat pemotongan gaji yang diotorisasi
oleh kepala personalia.
4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh kepala personalia.
5) Perintah lembur diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang
bersangkutan
6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh kepala fungsi personalia
7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus di otorisasi oleh
kepala fungsi akuntansi biaya.
c. Prosedur Pencatatan
1) Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar upah.
2) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi
ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya.

24

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
d. Praktik Yang Sehat
1) Kartu jam hadir harus di bandingkan dengan kartu jam kerja
sebelum kartu ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja
langsung.
2) Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatat waktu harus di
awasi oleh fungsi pencatat waktu.
3) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasikan kebenaran dan ketelitian
perhitungan oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum
dilakukan pembayaran.
4) Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
kartu penghasilan karyawan.
5) Catatan penghasilan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.
3. Potensi Kesalahan Pada Sistem Penggajian dan Pengupahan
Dalam menentukan resiko pengendalian, auditor perlu untuk mengetahui
adanya kemungkinan salah saji dalam sistem penggajian dan pengupahan
yang disebabkan karena kesalahan yang tidak disengaja maupun yang
dimanipulasi. Berikut ini adalah salah saji potensial yang mungkin terjadi
pada sistem penggajian dan pengupahan menurut Abdul Halim dan Totok
Budi Santoso (2014:143)

25

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
FUNGSI
Penerimaan karyawan
Pengotorisasian perubahan data
karyawan dan tarif gaji

Fungsi pelaksana absensi dan
data waktu kerja
Pelaksanaan gaji dan upah

SALAH SAJI POTENSIAL
Karyawan fiktif dimasukkan dalam data gaji
dan upah
Karyawan menerima
pembayaran gaji
melebih yang semestinya.
Tenaga kerja yang berhenti tetap menerima
pembayaran.
Karyawandibayar atas jam dimana dia tidak
bekerja.
Data karyawan hilang saat pemasukan data
ke komputer.

Fungsi pencatat gaji dan upah

Adanya kesalahan pengolahan pencatatan
gaji dan upah.

Fungsi
dan upah

Cek gaji diberikan kepada orang yang tidak
berhak.
Perusahaan terlambat
memotong dan
menyetorkan pajak penghasilan karyawan.

pembayaran

gaji

Fungsi
penyiapan
dan
pembayaran pajak penghasilan
karyawan

Dengan mengetahui potensi salah saji pada sistem penggajian dan
pengupahan diharapkan agar auditor dapat memberikan pendapat audit
dengan baik, karena dapat mempengaruhi keandalan isi dari informasi
yang ada dalam laporan keuangan lembaga.

26

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II
Palembang. Objek penelitian untuk analisis siklus penggajian bagian pada
pegawai di PT. Gapura Angkasa Cabang Palembang.

B. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam
yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi atau
pengamatan langsung dari perusahaan, baik itu melalui observasi,
kuesioner dan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan staf
perusahaan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung, yaitu
data tersebut diperoleh penulis dari dokumen–dokumen perusahaan
dan buku–buku literatur yang memberikan informasi tentang proses
Pengendalian intern.

27

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Kualitatif
Yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak dapat
dihitung, dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan
perusahaan dan karyawan dalam perusahaan serta informasi-informasi
yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
b. Data Kuantitatif
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat
dihitung, yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam pembahasan ini
melalui dua tahap penelitian, yaitu:
a. Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari
perusahaan, landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan
penelitian ini dengan cara dokumentasi. Studi dilakukan antara lain
dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur–literatur,
bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya
dengan objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
tambahan pengetahuan mengenai masalah yang sedang dibahas.

28

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
b. Studi Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan
dengan cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang
bersangkutan, baik melalui observasi, penyebaran kuesioner kepada
para pegawai, dan wawancara.
Penelitian Lapangan dilakukan dengan cara :
1) Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang
bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang
menunjang analisis dalam penelitian.
2) Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung pada obyek yang diteliti sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi oleh

C. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan teknik wawancara dan observasi.
1. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan untuk penelitian ini adalan wawancara
tidak terstruktur, agar informasi yang didapat lebih mendalam ketika
melakukan proses tanya jawab dengan narasumber (fungsi yang berkaitan
dengan sistem penggajian).

29

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan peneliti untuk
mengamati sistem pengendalian intern terhadap penggajian yang telah di
terapkan pada perusahaan tersebut.

D. Rancangan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian
kualitatif deskriptif,

dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Moleong, 2012:6). Pendekatan ini digunakan dalam menganalisis sistem
penggajian

pada

PT.

Gapura

Angkasa

Cabang

Palembang

untuk

mendeskripsikan dan menggambarkan sistem pengendalian intern pada
penggajian dan pengupahan dalam perusahaan tersebut.

E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan biasanya data dianalisis secara
deskriptif yang berasal dari wawancara dan observasi, berikut merupakan
tahapan analisis data yang dilakukan untuk menganalisis sistem penggajian
pada PT. Gapura Angkasa Cabang Palembang :

30

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
1. Menganalisis sistem pengendalian intern terhadap penggajian yang telah
diterapkan.
2. Membandingkan

sistem

yang telah

berjalan

dengan

teori

yang

berhubungan dengan sistem pengendalian intern pada penggajian dan
pengupahan.
3. Membuat sebuah kesimpulan atas keseluruhan sistem pengendalian intern
yang diterapkan dalam perusahaan.

F. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan kerangka acuan penulisan laporan akhir yang lebih
terarah, maka penulis membagi laporan akhir ini menjadi 5 (lima) bab
pembahasan, dimana tiap- tiap bab memiliki hubungan yang satu dengan yang
lain. Untuk memberikan gambaran yang jelas, berikut ini akan di uraikan
mengenai sistematika pembahasan laporan akhir i ni secara singkat, yaitu sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul , perumusan
masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penulisan, metode
pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai teori yang menjadi dasar
dalam pembahasan masalah teori yang meliputi Pengertian Sistem Akuntansi,
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, prosedur sistem akuntansi

31

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
penggajian dan pengupahan serta unsur pengendalian intern terhadap organiasasi
dan sistem otorisasi dan prosedur pencattan yang berhubungan dengan Sistem
Penggajian dan Pengupahan.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran mengenai keadaan PT. Gapura
Angkasa Cabang Palembang

Palembang, antara lain mengenai sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi, pembagian wewenang dan tanggung jawab, serta
prosedur penggajian dan pengupahan.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis akan membahas dari permasalahan yang ada, yaitu analisis
pengendali an intern atas sistem penggajian dan pengupahan meliputi evaluasi atas
fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, evaluasi
atas dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan, tinjauan atas catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisis dan pembahasan secara lengkap, pada bab ini penulis
menarik kesimpulan sebagai pemecahan dari permasalahan yang ada, selain itu
penulis juga akan memberikan masukkan kepada PT. Gapura Angkasa Cabang
Palembang yang mungkin akan membantu dalam menghadapi masalah yang ada.

32

Hubungi http://sinarmas-rent.co.id
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2008. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.
Yogyakarta: BPFE
Febrianti, Winda. 2009. Analisis Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian dan
Pengupahan pada PT Kharisma Permata Abadi Palembang
Kurniawan, Dradjat Fitriansyah. 2012. Sistem Pengendalian Intern Penggajian
pada PT. Suryaraya Lestari 2 Kab. Mamuju, Sulawesi Barat.
Kusnan. 2010. Sistem Akuntansi Pembelian Barang Dagang secara Kredit pada
PT Bina Bangunan Sukses.
Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Nurachmad, Much. 2009. Cara Menghitung Upah Pokok, Uang Lembur,
Pesangon, & Dana Pensiun untuk Pegawai dan Perusahaan. Jakarta:
Visimedia.
Puri, Enggar Rosita. 2011. Pengembangan Sistem Akuntansi atas Penggajian dan
Pengupahan dalam Memperbaiki Informasi pada Koperasi Pekerja
Mesrania UPMS II Palembang.
Sarwono, Jonathan dan Martadirdja, Tutty. 2008. Riset Bisnis Untuk Pengambilan
Keputusan. Edisi Satu, Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Sistan, Arip. 2012. Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Penerimaan Kas
dari Penjualan Tunai.
Suryantoro. 2010. Analisis Pengendalian Intern atas Sistem Penggajian pada PT
Asuransi Jiwasraya (PERSERO) Palembang Regional Office.
Wiwinto. 2013. Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada PT AWFA Media.

33

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63