PEMANFAATAN SISTEM KI SISTEM PATEN DALAM KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA KOMERSIALISASI KI

  mmm Presented by : Dr. Mercy Marvel, Kasubdit Pemeriksaan Paten, Pada Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang Berpotensi Paten Bandung, 8 Juli 2015 PEMANFAATAN SISTEM KI & SISTEM PATEN DALAM KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA KOMERSIALISASI KI

  

“ PEMANFAATAN SISTEM KI & SISTEM PATEN

DALAM KEGIATAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN SERTA KOMERSIALISASI KI

  

Pada Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian,

Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kreativitas

Mahasiswa yang Berpotensi Paten

Bandung, 8 Juli 2015

BIODATA SINGKAT

  1. Nama : Dr. Drs. Mercy Marvel, SH., M.Si.

  2. Pangkat/Gol. : Pembina Utama Muda/IV-c/2010, 3. Jabatan : -Kasubdit Pemeriksaan Paten,

  24 – 01 - 2014 s/d sekarang.

  Kasubdit Sertifikasi, Pemeliharaan, 4. - Mutasi dan Lisensi Dit. Paten, HKI,

25 -10 -2012 s/d 23-01-2014.

  

5. -Pemeriksa Paten bid. Biotekno-

logi, Juli 1997 s/d 24 -10-2012

  • -Dosen Pascasarjana.

  6. Pendidikan S-3 (Doktor Hukum Unpad) : S-2 (Fisip- Univ. Indonesia) S-1 Biotek dan S1-Hukum.

  OUTLINE

  1. Pendahuluan

  2. Pengertian Kekayaan Intelektual

  3. Beberapa Pengertian Terkait Paten

  4. Kondisi Permohonan dan Paten di Indonesia

  5. Permasalahan Pengelolaan Paten (KI) di Indonesia

  6. Penutup

  Pendahuluan

  

GLOBALISASI DAN INOVASI

TECHNO- TECHNO- NEO- NATIONALISM GLOBALISM TECHNO-

  GLOBALISM SASARAN KEPENTINGAN KEPENTINGAN KEPENTINGAN KEBIJAKAN NASIONAL, ANTI GLOBAL NASIONAL TAPI ASING

  MENINGKAT KE GLOBAL SIAPA YANG PEMERINTAH KEKUATAN

  INISIATIF MEMIMPIN YANG PASAR SWASTA DAN

  INOVASI MENENTUKAN GLOBAL KERJASAMA SWASTA PEMERINTAH SIKAP TERTUTUP TERBUKA TERBUKA PADA TERHADAP KONDISI ASING TERTENTU PROSPEK KONFLIK KERJASAMA KERJASAMA KONFLIK/KERJA DAN KONFLIK

  Sumber Daya Indonesia Penghasil Penghasil Output Penghasil Terbesar Terbesar Terbesar Terbesar Dunia no 1: Dunia no 3: Dunia no 6: Dunia no 3: Kelapa Sawit Beras Agricultural Kokoa 465.000 ton 35,8 juta ton US$ 60 milyar 545.000 ton Penghasil Penghasil

  Terbesar Terbesar Dunia no 4: Dunia no 6:

  Kopi Batubara 465.000 ton 141,1 juta ton oil eq

  Penghasil Terbesar Penghasil Indonesia adalah negara yang Dunia no 2: Terbesar Karet Dunia no 3: dikaruniai hampir semua prasyarat 2,80 juta ton Nikel 229.000 ton untuk mampu menjadi kekuatan besar dalam perekonomian dunia. Penghasil Penghasil

  Terbesar Terbesar Dunia no 6: Dunia no 2:

  Tembaga Timah 789.000 ton 102.000 ton Keragaman Budaya Jumlah Penduduk

  

Wisata

1. TANTANGAN EKONOMI GLOBAL

  PERSAINGAN EKONOMI ANTAR NEGARA DAN KAWASAN REGIONAL 2. SEMAKIN KOMPETITIF DAN PESAT SEMAKIN MELUASNYA PROSES GLOBALISASI DAN AREAL 3. KOMPETISINYA.

PERLU DIUBAH POLA PEREKONOMIAN MENJADI PEREKONOMIAN

DAERAH DAN NASIONAL YANG MENGANDALKAN KETERAMPILAN SDM YANG BERBASIS HKI YANG MENGHASILKAN PRODUK-PRODUK 4. HKI LOKAL YANG BERNILAI TAMBAH TINGGI DAN BERDAYA SAING .

  PESATNYA PERKEMBANGAN EKONOMI DI KAWASAN REGIONAL DAN GLOBAL, PERLU SECARA CERMAT DI DALAM MENYUSUN PENGEMBANGAN DAYA SAING PEREKONOMIAN DAERAH DAN NASIONAL, AGAR MEMASUKKAN VARIABEL PENGUATAN SECARA DRASTIS PRODUK-PRODUK HKI LOKAL YG BERDAYA SAING DALAM .

  SISTEM HKI

  

Ekonomi RI

Tumpuan utama pada Sumber

Daya Alam, seperti hasil hutan, barang tambang dan

minyak yang sudah mulai

terkuras. FAKTA TENTANG KI :

MENGAPA KEKAYAAN INTELEKTUAL dan EKONOMI KREATIF PENTING

BAGI DUNIA USAHA

  Pembenahan SDM RI : HARUS BERBASIS KEKAYAAN

  INTELEKTUAL (KI) Caranya :

  Memasukan bahan ajar KI ke dalam dunia pendidikan.

   Membumikan Kebijakan KI untuk Mendukung Kegiatan Bisnis di Indonesia

   Membudayakan Pemberian penghargaan

kepada para inovator teknologi nasional

(inventor), peneliti, perekayasa, pendesain dan pencipta.

  Alasan Utama Mengapa Sumber Daya KI Menjadi Kunci Ketahanan Ekonomi Suatu Negara Maju, karena perputaran perekonomian dunia

dikuasai oleh aset intangible (70%

perekonomian dunia dikuasai aset harta benda bergerak tak berwujud). Aset intangible (harta benda bergerak tak berwujud) termasuk yang paling dominan adalah aset KI.

  Quality of Life of Someone and Intellectual Property Microsof used in Americas

   Profile of one of the richest

  Microsof Microsof in the world used in used in Australia Europe

   Name : William H Gates “Bill (“Bill Gates”)

   Gates” Founder & Owner of

  Microsof Microsof MICROSOFT used in used in

  Cyberspace 

  Asia His wealth Year 2013 : $ 67 billion

  Microsof used in

   US President Salary :

  Africa $ 400.000/year (meaning more or less equivalent to the salary of the US President wages 140000

  Pengertian Kekayaan Intelektual (KI)

  • KI merupakan padanan dari Intellectual

    .

  Property Rights

  • Hak yang timbul sebagai hasil olah

  pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia

  • Hak untuk menikmati secara ekonomis

  dari suatu kreativitas intelektual

ILUSTRASI BIDANG-BIDANG HKI

  DALAM SATU CONTOH PRODUK MEREK

  “ acer”sebagai simbol dagang barang DESAIN INDUSTRI

  Desain yang tampak/ penampilan luar Pocket PC PATEN Invensi teknologi berupa alat/komputer dalam ukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU Desain tata letak sirkuit terpadu yang berada di dalam produk IC dari Pocket PC HAK CIPTA Program Komputer yang dipakai pada Pocket PC

  

KI merupakan elemen eksport terpenting

( CONTOH PENDAPATAN AMERIKA SERIKAT NILAI EKSPORT TERTINGGI DARI

INDUSTRI BERBASIS HKI DIBANDINGKAN DENGAN NILAI EKSPORT LAINNYA)

INTELLECTUAL PROPERTY

  Creation of Human Intellect Knowledge Assets Tradable Commodities - capital

  

IPR- A Key component for success in

Business

Tool for Competitiveness

   IPR - “New wealth of Nations

  Sistem Kekayaan Intelektual Berdasarkan Sifat hak dan kepemilikannya KEKAYAAN INTELEKTUAL KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL PERSONAL

  1. Paten

  2. Desain Industri

  1. Folklore/ekspresi budaya

  3. Merek tradisional

  4. Hak Cipta

  2. Pengetahuan tradisional

  5. Rahasia Dagang

  6. Desain Tata Letak Sirkuit

  3. Indikasi asal Terpadu, dan

  4. indikasi geografis

  7. Varietas Tanaman (diatur

  5. Keanekaragaman hayati pelaksanaannya pada Kementerian Pertanian)

  Catatan :

1) Indikasi geografis termasuk dalam lingkup kekayaan intelektual komunal tetapi administrasi perlindungannya dimasukkan dalam

kekayaan intelektual personal (diatur didalam UU Merek)

  

2) Folklore termasuk dalam lingkup kekayaan intelektual komunal diatur di dalam UU Hak Cipta

3) Kekayaan intelektual personal haknya melekat kemana ia berada, sedangkan kekayaan intelektual komunal haknya mengikuti asal

wilayah komunitas pemangku/pemiliknya.

  

Contoh Kombinasi KI Komunal dan KI komunal lainnya (baik pengetahuan tradisional

maupun ekspresi budaya tradisional) kemudian diperoleh KI personal

  

1. PENGETAHUAN TRADISIONAL MEMBUAT SUSU BERBAHAN DASAR NABATI SAAT INI

UMUMNYA DIPEROLEH DARI KEDELAI, KEMUDIAN DICOBA ALTERNATIF LAIN MISALNYA BERBAHAN DASAR NABATI DARI KACANG TANAH, SINGKONG, DAN NABATI LOKAL LAINNYA YG MUDAH DIDAPAT DAN MURAH.

  

2. Pengetahuan Tradisional tentang pembuatan garam secara turun temurun (sebagai KI Komunal)

tetapi terdapat kelemahan dalam produksi garam yang homogen dan berkualitas, lalu diteliti dg

penggunaan media isolator untuk produksi garam yang homogen dan berkualitas

(sebagai KI Personal).

  

3. Di bidang kreasi seni dan desain POLA BATIK (EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL) atau MEMBATIK

PADA KAIN KONVENSIONAL KEMUDIAN DITERAPKAN PADA KAIN SEJENIS LEVIS/JEANS YANG

MERUPAKAN INISIAL PRODUK PAKAIAN KONVENSIONAL.

  

CONTOH-CONTOH INI SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN PELUANG INOVASI DAN KREATIFITAS

UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DARI KEAHLIAN YANG SUDAH ADA dengan cara mengkombinasi AGAR MEMILIKI DUA SASARAN YAITU :

  

1. MEMBUAT PASAR YANG SAMA UNTUK PRODUK YANG BERBEDA, ATAU

  

2. MEMBUAT PRODUK YANG BERBEDA PADA PASAR YANG SAMA

  Sistem KI

Sistem KI merupakan hak privat (private rights).

  

Disinilah ciri khas KI. Seseorang bebas untuk

mengajukan permohonan atau mendaftar karya

intelektual atau tidak. Hak eksklusif yg diberikan

negara kepada individu pelaku KI (inventor,

pencipta, pendesain, dst) dimaksud sebagai

penghargaan atas hasil karyanya (kreativitas) dan

agar orang lain terangsang utk lebih lanjut

mengembangkan lagi, sehingga dg sistem KI tsb

kepentingan masyarakat ditentukan melalui

mekanisme pasar .

  Sistem KI

  • Sistem KI menunjang diadakannya sistem

  

dokumentasi yg baik atas bentuk kreatifitas

manusia sehingga kemungkinan dihasilkan

teknologi atau hasil karya lain yg sama dapat

dihindarkan/dicegah. Dengan dukungan

dokumentasi yg baik tsb, diharapkan masyarakat

dapat memanfaatkan dg maksimal utk keperluan

hidup atau mengembangkan lebih lanjut utk

memberikan nilai tambah yg lebih tinggi lagi.

  Perbedaan pokok dan jenis- Jenis Kekayaan intelektual

  HAK MILIK

  INDUSTRI SASTRA SENI

  ILMU PENGETAHUAN KI HAK TERKAIT (Pelaku, Produser Rekaman Suara, Lembaga Penyiaran)

PATEN MEREK DESAIN

HAK CIPTA

INDUSTRI DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU RAHASIA DAGANG PERLINDUNGAN

  SENI SASTRA

  ILMU PENGETAHUAN Seni Lukis Puisi Alat Peraga Hak Cipta & Hak Terkait

PELAKU PRODUSER REKAMAN SUARA LEMBAGA PENYIARAN

  Produser Rekaman Lagu: Sony, Televisi : RCTI, SCTV, Trans TV, Trans 7, TPI, Jak-tv, Indosiar,dll

  Merek Untuk Jasa di bidang Untuk Barang Permen Perdagangan/Pertokoan Untuk Jasa di bidang

  Contoh Desain Industri

  Solusi Properti : Lampu Gantung Kaca Minimalis Dengan Desain Industri

PRODUK DESAIN TATA LETAK

  Contoh Rahasia Dagang

  P A T E N

  Prinsip-prinsip Dasar Perlindungan Paten:

  1. Melindungi suatu invensi yang memenuhi persyaratan

patentabilitas (pemecahan masalah teknologi yang baru, yang mengandung

langkah inventif, dan yang dapat diterapkan dalam industri).

  2. Diberikan perlindungan hukum oleh suatu negara kepada

pemohon atas dasar permohonan selama waktu tertentu (20 tahun untuk

paten dan 10 tahun untuk paten sederhana sejak tanggal pendaftaran) atau dikenal

dengan azas konstitutif/fisrt to file.

  3. Diberikan perlindungan pada wilayah hukum suatu negara yang

didaftarkan patennya, sedangkan penilaian kebaruan dan langkah inventif bersifat

univeral/seluruh dunia.

  4. Lingkup perlindungan suatu paten ditentukan seberapa luas

lingkup fitur-fitur klaim atas suatu invensi yang disetujui untuk

sebagai bagian dari spesifikasi/deskripsi invensi yang dimohonkan. 5. diberi paten

  

Suatu permohonan paten karena sebab-sebab tertentu tidak memperoleh

sertifikat paten tidak memperoleh perlindungan hukum tetapi tanggal

penerimaan permohonannya dapat menyebabkan pihak lain yang mendaftarkan

kemudian akan ditolak .

  BEBERAPA PENGERTIAN PATEN : APA ITU ?

Pasal 1 butir 1 UUP . Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara . kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tsb atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

  BEBERAPA PENGERTIAN PATEN : APA ITU ? . Paten = yg telah memenuhi syarat : - Baru - Mengandung langkah inventif - Dapat diterapkan dalam industri - Invensi tsb bukan invensi yg tidak dapat diberi paten (Psl 7) - Ketentuan lain

  BEBERAPA PENGERTIAN Hak eksklusif : APA ITU ? . Hak untuk melarang : - Hak untuk menghentikan siapa saja dari kegiatan yg terkait dg invensi yg dilindungi : Menggunakan, memproduksi, menjual, mengimpor, menawarkan untuk dijual, dll - Hak monopoli dalam bidang komersial atas invensi yg diberi paten . Limitasi : - Maks perlindungan 20 thn dari tanggal pendaftaran; dikenai biaya tahunan - Terbatas di wilayah RI : National right & No international patent exists

  BEBERAPA PENGERTIAN

  INVENSI : APA ITU ? . Pasal 1 butir (2) UUP

  • - Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu

    kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses

    . An “invention” is a mental construct inside the mind of the

    inventor and has no physical substance
  • - Technical Solution to Technical Problem

  BEBERAPA PENGERTIAN

  INVENSI : APA ITU ? . Technical problem : masalah panjang sendok . Technical solution : engsel pada sendok

. Paten Jepang No. JP62-203673(U) (25 Des

1987)

  BEBERAPA PENGERTIAN

  INVENSI : APA ITU ? . Produk - Barang - Komposisi / Formulasi - Peralatan - Sistem - Genetic Organisms/Gene Sequences, dll . Proses - Metode/Proses - Sistem . Penyempurnaan atau pengembangan

  Invensi Dalam bentuk Klaim Produk :

1. Suatu alas duduk yang terdiri dari: suatu bidang alas duduk; dan empat kaki penyangga; yang dicirikan bahwa empat kaki penyangga tersebut ditempatkan untuk menopang bidang alas duduk tersebut dengan jarak setiap kaki penyangga memiliki jarak yang sama satu sama lain.

  Invensi Dalam Bentuk Klaim Produk :

1. Suatu alas duduk yang terdiri dari : suatu bidang alas duduk; empat kaki penyangga; dan suatu sandaran punggung;

  

yang dicirikan bahwa empat kaki penyangga

tersebut ditempatkan untuk menopang bidang alas

duduk dengan jarak setiap kaki penyangga memiliki jarak yang sama satu sama lain, dan sandaran punggung ditempatkan dari salah satu sisi bidang alas duduk ke arah atas.

   Invensi Dalam Bentuk Klaim Produk :

1. Suatu alas duduk yang terdiri dari: suatu bidang alas duduk; empat kaki penyangga; suatu sandaran punggung; dan sepasang sandaran tangan yang sejajar satu sama lain, yang dicirikan bahwa : empat kaki penyangga tersebut ditempatkan dengan jarak yang

  

sama satu sama lain untuk menopang bidang alas duduk tersebut,

dan sandaran punggung tersebut ditempatkan dari salah satu sisi

bidang alas duduk ke arah atas; serta

sepasang sandaran tangan tersebut ditempatkan di atas

bidang alas duduk dengan ketinggian seper delapan tinggi

sandaran punggung dengan ditopang paling tidak dua tiang

penopang sandaran tangan.

  Invensi Dalam Bentuk Klaim Produk :

1. Suatu alas duduk yang terdiri dari : suatu bidang alas duduk; empat kaki penyangga; suatu sandaran punggung; dan sepasang sandaran tangan yang sejajar satu sama lain, dimana: empat kaki penyangga tersebut ditempatkan dengan jarak yang sama satu sama lain untuk menopang bidang alas duduk tersebut, dan sandaran punggung tersebut ditempatkan dari salah satu sisi bidang alas duduk ke arah atas; serta sepasang sandaran tangan tersebut ditempatkan di atas bidang alas duduk dengan ketinggian seper delapan tinggi sandaran punggung dengan ditopang paling tidak dua tiang penopang sandaran tangan, yang dicirikan bahwa sandaran punggung tersebut dapat digerakkan merebah atau kembali tegak dengan mekanisme slot dan alur penguncian.

  Invensi Dalam Bentuk Klaim Produk :

  1. Suatu alas duduk yang terdiri dari: suatu bidang alas duduk; empat kaki penyangga; suatu sandaran punggung; dan sepasang sandaran tangan yang sejajar satu sama lain, dimana: empat kaki penyangga tersebut ditempatkan dengan jarak yang sama satu sama lain un tuk menopang alas duduk tersebut, dan sandaran punggung tersebut ditempatkan dari salah satu sisi bidang alas duduk ke arah atas; serta sepasang sandaran tangan tersebut ditempatkan di atas bidang alas duduk dengan ketinggian seper delapan tinggi sandaran punggung dengan ditopang paling tidak dua tiang penopang sandaran tangan, yang dicirikan bahwa pada ujung bawah sepasang kaki penyangga tersebut dipasang ke arah horizontal sepasang batang yang memiliki bentuk menyerupai kurva ”U” sehingga alas duduk tersebut dapat berayun ke arah depan dan belakang dari posisi orang yang medudukinya.

  CONTOH INVENSI YANG KREATIF DI BIDANG PRODUK

  SESUATU YANG TIDAK BARU DIGABUNG DENGAN SESUATU YANG TIDAK BARU AKAN BERNILAI BARU, TETAPI UNSUR LANGKAH INVENTIF TIDAK BANYAK PROGRESNYA ( bisa sebagai paten sederhana ) Kiat-kiat untuk Menghasilkan Invensi Masalah Pemecahan

  Masalah Penelitian & Pengembangan Hasil Penelitian - Produk - Proses Informasi Paten Belajar dari Alam

  INVENSI

PENGELOMPOKAN INVENSI

  1. KIMIA

  2. FARMASI

  3. BIOLOGI

  INVENSI

  4. MEKANIK (TEKNOLOGI UMUM)

  5. FISIKA-ELEKTRO

  Tidak Apakah suatu invensi termasuk dalam pengertian invensi menurut UUP ?

  Ya Apakah invensi termasuk yang tidak Ya dapat dipatenkan ? Tidak Apakah invensi tersebut dapat diterapkan Tidak ten dalam industri ? LUPAKAN UNTUK pa

  Ya

MENDAPATKAN PATEN

  h Apakah invensi tersebut baru ? Tidak Ya role

  Apakah invensi tersebut mengandung Tidak langkah inventif ? pe

  Ya em

  Apakah paten tersebut merupakan Tidak produk atau proses yang dapat dikomersialkan ? t m Kia

  Daftarkan ke Kantor Paten INVENSI YANG TIDAK DAPAT DIBERI PATEN .

Pasal 7 UUP . Proses atau produk yg pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dg peraturan perundang- undangan yg berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan . Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan / atau pembedahan yg diterapkan terhadap manusia dan / atau hewan . Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika . Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik . Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses mikrobiologis

  Invensi untuk membuat senjata biologi adalah invensi yang bertentangan dengan perundang-undangan, moralitas agama, dan ketertiban umum

  Bayangkan, jika penggunaan invensi berakibat seperti ini FAKTA TENTANG PATEN (TEKNOLOGI) YANG HARUS DIWASPADAI

  1. Paten BUKAN HANYA hak melaksanakan invensi, tetapi melarang orang lain

  2. Untuk mendapat paten, inventor wajib

mengungkapkan invensinya ( patent = to

disclose)

  3. First to file system

  4. Tidak semua jenis invensi dapat diberi paten

  5. Monopoli terbatas dan bersifat nasional

  6. Prosedur pemberian paten, yang dinilai deskripsi tertulis invensi, bukan perwujudan aktualnya

  7. Diperlukan biaya pemeliharaan paten

  

Tabel 1 : FAKTA TEKNOLOGI YANG DIBERI PATEN

Tahun PATEN Paten Sederhana TOTAL DN LN DN LN 1992-2000 76 5797 171 242 6286 2001 9 1325

  40 24 1398 2002 21 2471

  51 14 2557 2003 16 2828

  61 6 2911 2004 33 2610

  78 21 2742 2005 24 1634

  60 13 1731 2006 33 1728

  61 12 1834 2007 70 1741

  79 20 1910 2008 219 1944 69 204 2436 2009 102 2282

  81 25 2490 2010 119 2357

  75 10 2561 2011 200 2197

  58 11 2466 2012 126 2705

  97 14 2942 2013 2014 161 119 2442 2069

   57

   40

   8

   15 2668 2243 FUNGSI PATEN YANG HARUS DICERMATI

  1. Sebagai alat untuk mendorong dan/atau

menjaga kesinambungan R & D pada Litbang

  2. Sebagai katalisator untuk teknologi baru dan bisnis

  3. Sebagai alat untuk menguasai pasar/perdagangan

  

4. Sebagai alat untuk peringatan bagi yang berniat

melanggar

  

5. Indikator perkembangan teknologi suatu negara

  6. Indikator tingkat Inovasi suatu negara

  7. Indikator keseriusan pengembangan teknologi suatu negara

  8. Indikator untuk mengukur kemandirian

  Untuk Apa Sistem Paten Sebenarnya? Membantu pengembangan /transfer teknologi dan ekonomi suatu negara, karena Pemegang Paten wajib membuat produk atau menggunakan proses yg diberi Paten di Indonesia.

  Merangsang industri lokal.

Memberikan kontribusi pada pengembangan teknologi dan ekonomi

negara lain melalui lisensi, karena Pemegang Paten berhak

memberikan Lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian Lisensi.

  Membantu dalam penyebaran informasi teknologi Merangsang masuknya teknologi dari negara lain Sebagai insentif untuk investasi.

  Time Line Permohonan Paten Maks. 18 bulan 6 bulan Maks. 36 bulan Masa Pemeriksaan Substantif Masa Publikasi Filling Date Masa Tunggu Keputusan

  

Publication of

Patent Application

Publication of Granted/ Issued Patent Maks 36 bulan jangka waktu permohonan pemeriksaan substantif

  Time Line Permohonan Paten Sederhana Maks. 3 bulan 3 bulan Maks. 18 bulan Masa Pemeriksaan Substantif Masa Publikasi Filling Date Pemeriksaa n Formalitas (Masa Tunggu) Keputusan total prosedur + 24 bulan Publication of Simple Patent Application Publication of Granted/Issued Patent

  PPH (Patent Prosecution Highway)

   Dasar : Joint Statement of Intent between The Directorate General of Intellectual Property Rights, Ministry of Law and Human Rights and The Japan Patent

Office, Ministry of Economy, Trade and Industry on cooperation in the field of

Patent Prosecution. Both offices will begin the pilot programme on 1 June 2013.

   PPH : Sistem percepatan pemeriksaan substantif dg memanfaatkan hasil pemeriksaan substantif dari negara sebelumnya di luar negeri.

  

JSI (Joint Statement of Intent) sifatnya dibawah level MoU. Artinya lebih lunak

dari level MoU.

   Non-Legally Binding.  Dapat sewaktu-waktu diakhiri atas dasar kesepakatan kedua pihak. 

Dapat ditinjau ulang atau dimodifikasi atas dasar kesepakatan kedua pihak.

 Perjanjian bersifat bilateral.  Awal pelaksanaan ditentukan bersama.

  Konsep Dasar Sistem PPH 

  Tidak membedakan perlakuan pemeriksaan permohonan domestik dan asing.

  

Sebagian besar memiliki persyaratan yg sama terhadap invensi yg

dapat diberi paten.

   Permohonan paten yg diajukan kepada Kantor Paten, memiliki (inti/katagori) minimal satu klaim yg sama dg yg diajukan ke Kantor Paten kedua berikutnya.

   Pada kantor paten kedua belum melakukan pemeriksaan substantif (misalnya di Indonesia status permohonannya masih 70).

   Pada kedua kantor paten tidak termasuk pengecualian yg tidak dilindungi paten.

  

Permohonan PPH harus diajukan oleh Pemohon ke kantor paten

kedua, atas dasar permohonan tsb telah diajukan pada kantor paten pertama.

  Beberapa Alasan Kerja Sama Sistem PPH

   Memperkuat kerja sama luar negeri di bidang perlindungan paten dan alih teknologi paten.

   Meningkatnya permohonan paten internasional PCT yg perlu segera ditangani akibat globalisasi ekonomi.

   Kepentingan perlindungan paten dan alih teknologi

paten yang lancar, berkualitas, dan mengurangi biaya

serta waktu yg tdk diperlukan.

  

Memberi manfaat maksimal kepada Pemohon, untuk

mencegah duplikasi pekerjan, mengurangi beban kerja, dan memperelancar Posedur permohonan paten.

  Persyaratan Permohonan PPH  Pemeriksaan substantif belum dilakukan oleh DJ-KI.

  Permohonan paten JPO mempunyai paling sedikit satu klaim yang patenable.

  

Semua klaim, baik asli atau klaim amandemen yg digunakan

pada pemeriksaan substantif dalam permohonan PPH harus

signifikan bersesuaian dg satu atau lebih terhadap klaim-klaim yg diindikasikan allowable oleh JPO.

   Permohonan paten yg diajukan mempunyai hubungan dg permohonan paten JPO (Permohonan paten yg diajukan merupakan permohonan paten yg mengklaim hak prioritas

permohonan paten di Jepang berdasarkan Konvensi Paris.

  Dokumen yang Dilampirkan 

  

Salinan semua klaim yang dinyatakan patenable

oleh JPO dan terjemahannya.

   Salinan office action (sesuai dengan pemeriksaan substantif mengenai patentabilitas) yang dikeluarkan JPO beserta terjemahannya.

   Salinan semua dokumen pembanding yg dijadikan pembanding oleh pemeriksa paten di JPO.

   Tabel kesesuaian klaim.

  Cara Mendaftarkan Permohonan Paten di Luar Negeri :

  1. Secara langsung ke negara tsb :

  • - tanpa menggunakan hak prioritas

  • - dengan menggunakan hak prioritas (konvensi Paris)

  2. Melalui PCT

  Prosedur Pendaftaran PCT

1) Menyampaikan Persyaratan Minimum ke DJ-KI

> 0 bulan

2) Menyampaikan persyaratan kepada ISA, sesuai yang terpilih, 1 (satu) bulan setelahnya.

  3) Menyampaikan persyaratan kepada IB Jenewa, 1 (satu) bulan setelahnya.

  Biaya Permohonan PCT 

Biaya Transmital Rp 1.000.000 (satu juta rupiah).

 Biaya Permohonan Paten Internasional *USD 1,471. 

  Biaya Penelusuran Internasional,

  • AU : 1,887 USD/2,200 AUD
  • EP : 2,545 USD/1,875 EUR
  • KR : 1,212 USD/1,300,000 KRW
  • RU : 209 USD/6,750 RUB
  • JP : 722 USD/70,000 JPY

  Biaya “international fee dan search fee” dapat disusulkan paling lambat 1 * (satu) bulan setelah pengajuan permohonan.

  Persyaratan Minimum Permohonan Paten PCT Melalui RO

   FORMULIR PCT/RO/101 sebanyak 1 (satu) set asli dan 2 (dua) set salinan (download dari www.wipo.int)

   DESKRIPSI dalam bahasa Inggris sebanyak 1 (satu) set dan 2 (dua) set salinan.

   BUKTI PRIORITAS, jika menggunakan Hak Prioritas, sebanyak 1 (satu) set asli dan 2 (dua) set salinan.

   SURAT KUASA, jika menggunakan Kuasa, sebanyak 1 (satu) set asli dan 2 (dua) set salinan.

   Pembayaran BIAYA TRANSMITAL (transmittal fee) Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) yang ditujukan kepada rekening DJ-KI.

PCT/ID2014/000001

  Program ASPEC

  ( )

  ASEAN Patent Examination Cooperation 

  Merupakan program kerja sama paten regional yg pertama dg keanggotaan 9 Kantor KI negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Pemohon lebih diuntungkan dg adanya percepatan beberapa proses di Kantor

KI negara anggota ASEAN yg tergabung dalam ASPEC dimulai dari waktu

pengajuan permohonan sampai dg pemberian keputusan paten.

  

Pemohon yg ingin mengajukan permohonan secara regional di ASEAN akan

memperoleh beberapa keuntungan melalui ASPEC karena lebih menghemat waktu dan biaya.

  

Biaya pengajuan ASPEC gratis, namun biaya penelusuran dan pemeriksaan

lokal di Kantor KI bersangkutan tetap berlaku.

   ASPEC dapat diminta kapan saja sebelum pemberian keputusan paten. 

  Prosedur Permohonan ASPEC : - Mengisi lengkap Formulir permohonan ASPEC (tersedia pd laman di setiap Kantor KI negara-negara anggota ASEAN

yg tergabung dalam ASPEC) disertai satu salinan dokumen penelusuran dan pemeriksaan dari permohonan paten utk invensi yg sama yg dikeluarkan oleh salah satu kantor KI negara anggota ASEAN yg tergabung dalam ASPEC, dan Tip Mengajukan Permohonan Paten dengan cepat dan bebas biaya Pemeliharaan tahun 1 s.d tahun 5

  Paten Biasa : 

  Usahakan proaktif segera mendaftarkan permohonan patennya, sehinnga cepat mendapatkan tanggal penerimaan (Filling date).

  

Lakukan Percepatan Publikasi yg dikenai biaya Rp.200.000, sehingga dapat

memotong waktu formalitas 12 bulan.

  

Kawal terus setiap tahapan dg berkomunikasi, sehingga setelah 6 bulan dari

pendaftaran awal (jika melakukan percepatan publikasi) sudah harus dipublikasikan selama 6 bulan.

   Sebelum atau setelah dipublikasi 6 bulan tsb, segera ajukan Permohonan Pemeriksaan Substantifnya.

  

Setelah 12 bulan dari pendaftaran awal (jika melakukan percepatan), pastikan

Permohonan Pemeriksaan Substantif tsb SUDAH DISAMPAIKAN ke Subdit

Pemeriksaan dan ke Pemeriksa Paten yg ditugaskan.

   Pastikan Siapa Nama Pemeriksa Patennya, dan lakukan komunikasi intensif via telfon, imel, dan SMS sampai dapat diberi paten.

  Tip Mengajukan Permohonan Paten dengan cepat dan bebas biaya Pemeliharaan tahun 1 s.d tahun 5

  Paten Biasa : 

  Bila tahap demi tahap tsb bisa dipastikan lancar, maka total 12 bulanan lebih tsb

permohonannya sudah dilakukan Pemeriksaan Substantifnya oleh Pemeriksa

Paten yang ditugaskan.

   Dengan komunikasi intensif dg Pemeriksa Paten tsb, maka bisa dipastikan total lebih kurang 24 bulan sudah dapat diberi paten.

   Berarti setelah diberi paten (dapat sertifikat), masih ada waktu 3 tahun lagi untuk mengkomersialkannya atau menjualnya.

   Bila Tahun kelima akhir tsb, belum juga komersial atau belum dapat juga dijual, maka pada tahun kelima akhir tsb dapat dibatalkan oleh pemilik patennya sendiri.

  

Sesuai PP No.45 Tahun 2014, Paten Perguruan Tinggi, Litbang Pemerintah

dan UMKM dibebaskan dari biaya pemeliharaan paten dari tahun pertama sampai tahun ke lima.

  MASALAH PENGELOLAAN KI :

  PATEN SUDAH PUBLIC DOMAIN ± 40. 000 PATEN.

  Paten Public Domain (sebagian besar paten luar negeri) adalah Paten yg sudah menjadi milik publik dan tidak mendapatkan perlindungan hukum lagi oleh negara, karena :

  1. Sudah ditarik kembali sebelum diberi paten.

  2. Sudah habis masa perlindungan hukumnya.

  3. Paten yang sudah dibatalkan. Paten Public Domain terdiri dari : 

  1. Sudah ditarik kembali atau ditolak sebelum diberi paten, (± 32.000 invensi atau Calon Paten), terdiri dari : a. Ditarik kembali oleh Pemohonnya.

  b. Dianggap Ditarik kembali karena tidak memenuhi aturan regulasi.

  c. Ditolak alasan Substantif.

  

2. Paten yang sudah dibatalkan, yaitu :

a. Batal atas permintaan Pemegang Paten ± 1500 Paten Luar Negeri).

  b. Paten yg Batal Demi Hukum, karena tiga tahun berturut-turut tidak membayar biaya tahunan Paten (± 6500 Paten luar negeri).

  

Paten luar negeri yg tidak

mendaftar dan tidak mendapatkan

perlindungan Hukum di Indonesia,

termasuk Paten-Paten yang dapat

dimanfaatkan, digunakan, dilakukan

inovasi menjadi suatu invensi baru

di Indonesia.

PELAKSANAAN PATEN

  Pemegang Paten itu sendiri Pelaksanaan paten oleh Pemerintah Pelaksanaan paten oleh pihak lain dengan lisensi, lisensi wajib atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang (misal hibah, waris dan lain-lain),

  

PELAKSANAAN PATEN

  Pasal 16 UUP : Pemegang Paten memiliki hak

eksklusif untuk melaksanakan Paten yg dimilikinya

dan melarang pihak lain yg tanpa persetujuannya

  

  Pasal 17 UUP : Dg tidak mengurangi ketentuan

dalam Pasal 16, Pemegang Paten Wajib membuat

produk atau menggunakan proses yg diberi Paten di Indonesia.

  

  Pasal 75 UUP : Setiap pihak dapat mengajukan permohonan Lisensi Wajib kepada Direktorat Jenderal untuk melaksanakan Paten yg

bersangkutan setelah lewat jangka waktu 36 (tiga

puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal pemberian Paten dg membayar biaya.

  LISENSI PATEN Lisensi (Biasa) .

  • Harus dicatat di Ditjen HKI - Jika tidak dicatat, tidak mempunyai akibat hukum.

   Lisensi Wajib

  • Minimal 36 bulan dari tanggal pemberian paten
  • Paten tidak dilaksanakan di Indonesia - Paten dilaksanakan tidak sepenuhnya di Indonesia

PERMASALAHAN PENGELOLAAN KI

  

  1. Organisasi Pengelola KI terbatas menangani pendaftaran KI, tetapi tusinya “TIDAK” masuk ke tahap Pemanfaatan paten atau transfer teknologinya, sehingga pemanfaatan dan transfer teknologi oleh industri/masyarakat sangat minim (tidak ada).

  

  2. Akumulasi biaya tunggakan pemeliharaan paten lokal sangat tinggi dan cenderung tidak terbayarkan, karena sebagian besar paten lokal belum komersial dan belum menghasilkan pendapatan.

  

  3. Permohonan paten memang “SOP” sangat panjang

dan terkesan lama dan tidak transparan prosesnya,

sehingga dapat menurunkan semangat peneliti untuk

mengusahakan transfer invensi dan bahkan untuk mendaftarkan permohonan paten.

  SARAN 

  1. Akses Pemanfaatan Sistem Jaringan Informasi KI Nasional Harus dibuat mudah dan murah bagi masyarakat.

  

  2. Harus ada suatu Badan atau Organisasi atau unit Pengelola, Pemanfaatan , transfer teknologi dan Promosi KI Nasional dan Daerah, sehingga Pemanfaatan dan Promosi KI untuk transfer teknologi nasional dapat dilakukan secara masif, terstruktur dan konsisten terus menerus.

  

  3. Harus ada sosialisasi KI yang masif, terstruktur dan

konsisten terus menerus dari tingkat level tertinggi

RI-1 sampai level paling bawah.

  

  4. Negara harus membiayai biaya Pemeliharaan untuk

paten yang dikelola oleh institusi pemerintah, jika

tidak/belum berhasil dikomersilkan.

SUMBER ACUAN

  1. WIPO Patent Drafting Manual (IP Asset Management Series 2010)

  2. Glossary IP Asset Management Series

  3. Undang-undang Paten No. 14 Tahun 2001

  4. PP 34 Tahun 1991 5. Buku Panduan Juklak Pemeriksaan Paten DitJen KI.

  6. Introduction to Intellectual Property Rights, NOLO, USA

  7. Patent It Yourself, NOLO, USA

  

INDONESIAKU

  INDONESIA