Analisis Faktor Faktor Penyebab Pengangg (1)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
Oleh :
Rizki Nur Thoyibah
Ayu Nur Rohmawati
Joshua Argentino
Pisces Eria
3613100004
3613100015
3613100027
3613100038
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Faktor-faktor
Penyebab Pengangguran Di Kota Surabaya”. Makalah ini berisi deskripsi tentang
ketengakerjaan
beserta
dengan
permasalahannya,
sector
informal,
dampak
ketenagakerjaan serta sector informal bagi ekonomi kota dan solusi mengatasinya.
Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam
proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini, antara lain:
1. Tuhan yang maha esa yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan bagi kamu
untuk menyelesaikan makalah ini
2. Orang tua kami yang senantiasa memberikan doa dan dukungan kepada kami
3. Dosen ekonomi kota, Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic,rer reg
4. Dosen ekonomi kota, Vely Kukinul Siswanto, ST, MT, MSc.
5. Dosen ekonomi kota, Ajeng Nugrahaning Dewanti, ST. MT. MSc.
Serta pihak-pihak lain yang turut membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Demikian makalah Ekonomi Kota ini yang kiranya masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan
masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya
Surabaya, 28 Mei 2015
Tim penulis
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 1
1.3
Tujuan ..................................................................................................................................... 2
1.3.1
1.3.2
1.4
Tujuan penelitian ............................................................................................................ 2
Sasaran penelitian ............................................................................................................... 2
Sistematika penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II Tinjauan Pustaka .......................................................................................................................... 3
2.1
Definisi Pengangguran ............................................................................................................ 3
2.2
Macam-macam pengangguran ............................................................................................... 3
2.3
Faktor-faktor penyebab munculnya pengangguran ............................................................... 4
2.4
Teori Okun’s Law… .................................................................................................................. 6
2.5
Dampak Pengangguran ........................................................................................................... 6
BAB III Gambaran Umum ........................................................................................................................ 7
3.1
Gambaran Umum Lokasi studi ................................................................................................ 7
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 10
4.1
Metode penelitian ................................................................................................................ 10
4.2
Metode pengumpulan data .................................................................................................. 10
4.3
Analisis .................................................................................................................................. 11
4.4
Hubungan pengangguran bagi ekonomi kota ....................................................................... 13
BAB V PENUTUP .................................................................................................................................... 14
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
ii
5.1
Kesimpulan............................................................................................................................ 14
5.2
Rekomendasi ......................................................................................................................... 14
5.3
Lesson Learned ..................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 16
Lampiran 1 ............................................................................................................................................ 16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Grafik tingkat pengangguran terbuka Kota Surabaya ............................................. 8
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Banyaknya Pencari Kerja Terbaru Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan
2012........................................................................................................................................................ 7
Tabel 3. 2 Penetapan Indikator Kinerja Makro Kota Surabaya ..................................................... 9
Tabel 4. 1 Hasil wawancara……………………………………………………………………....11
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia
dengan jumlah
penduduk sebanyak 2.885.385 jiwa (2015). Jumlah penduduk yang tinggi ini disebabkan laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi serta tingginya angka urbanisasi yang terjadi di Kota
Surabaya. Tingkat pertumbuhan ekonomi serta total perputaran uang yang mencapai 4
triliun/hari menjadi menjadi faktor penarik masyarakat dari luar kota Surabaya untuk pindah
ke Kota Surabaya.
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi di kota-kota besar
di Indonesia seperti Kota Surabaya. Ketidakmampuan pemerintah serta sector swasta
dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang seimbang dengan laju pertumbuhan
penduduk serta tingkat urbanisasi yang tinggi mengakibatkan pengangguran. Disamping itu
banyaknya pencari kerja yang yang tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabakan pengangguran.
Jumlah pengangguran yang ada di Kota Surabaya termasuk tinggi untuk kota
dengan APBD 5,7 Triliun/tahun yaitu sebanyak 80.568 pada tahun 2013 (Sachiroel Alim
Anwar, ketua komisi C kota Surabaya). Sedangkan pada RPJMD direncanakan jumlah
pengangguran pada tahun tersebut hanya sebesar 5,2% yaitu kurang dari 80.568 penduduk.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengangguran merupakan salah satu masalah yang besar
yang ada di Kota Surbaya.
Masalah pengangguran sendiri memiliki beberapa negative side effect yang cukup
menghawatirkan seperti kemiskinan, penurunan daya beli, inflasi, bahkan kriminalitas. Oleh
karena itu perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pengangguran
di kota Surabaya untuk kemudian dilakukan control pada faktor-faktor tersebut serta
perumusan kebijakan guna menekan tingkat pengangguran yang ada di Kota Surabaya
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimanakah permasalah pengangguran di Surabaya?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya?
3. Kebijakan apa yang tepat untuk mengatasi permasalah pengangguran di Kota
Surabaya?
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
1
1.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan penelitian
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah pengangguran di Kota Surabaya
2. Menganalisis faktor yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya
3. Merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota
Surabaya.
1.3.2
Sasaran penelitian
Untuk dapat mencapai tujuan penelitian tersebut, maka sasarannya adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan tinjauan pustaka terkait faktor penyebab pengangguran di Kota
Surabaya
2. Menentukan alat analisis penelitian dan menentukan sumber data
3. Menganalisis data
4. Perumusan usulan kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota
Surabaya
1.4
Sistematika penulisan
Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari makalah ini, maka makalah ini
ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, bab ini merupakan bab awal dari makalah ini yang berisi mengenai
latat belakang penulisan makalah, tujuan penulisan makalah serta sistematika penulisan
makalah
BAB
II
Gambaran Umum,
bab
ini
berisi
mengenai gambaran
umum kondisi
ketenagakerjaan di Kota Surabaya
BAB III Tinjauan Literatur, bab ini membahas mengenai pengertian pengangguran, faktorfaktor penyebab pengangguran dan dampak pengangguran.
BAB IV Pembahasan, bab ini merupakan bab inti dari makalah ini yang berisi mengenai
analisis faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Kota Surabaya.
BAB V Penutup, bab ini merupakan bab akhir dari makalah yang berisikan kesimpulan,
rekomendasi dan kesson learned
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
2
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1
Definisi Pengangguran
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena
dengan
adanya
pengangguran,
produktivitas
dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya. Selain itu, juga terdapat beberapa definisi lain tentang
pengangguran, diantaranya:
•
Menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi
belum dapat memperolehnya.
•
Menurut Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
padahal ia berusia angkatan kerja, yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha
memperoleh pekerjaan.
•
Menurut Menakertrans, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang
mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
•
Menurut Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang
sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering
diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka.
•
Menurut Dumairy, pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan
lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari
pekerjaan.
2.2
Macam-macam pengangguran
Macam-macam pengangguran menurut Edgar O. Edwards (1974) antara lain :
1. Pengangguran terbuka : pengangguran terbuka yang dikarenakan mengharapkan
pekerjaan yang lebih baik atau karena tidak memperoleh pekerjaan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
3
2. Setengah menganggur yaitu pekerja yang hanya bekerja kurang dari yang mereka
bisa kerjakan (hari, minggu, musiman).
3. Tampak bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh
a. Pengangguran tak kentara misalnya petani yang bekerja seharian di ladang atau
sawah padahal pekerjaan itu tidak memerlukan waktu seharian penuh.
b. Pengangguran tersembunyi seperti orang yang bekerja tidak sesuai denagn
tingkat atau jenis pendidikannya.
c. Pensiun lebih awal
4. Tenaga kerja lemah yaitu pekerja yang mungkin bekerja full time namun
intensitasnya lemah karena kondisi sakit.
5. Tenaga kerja yang tidak produktif yaitu mereka yang mampu bekerja secara
produktif namun sumberdaya tidak mencukupi sehingga tidak dapat bekerja lebih
baik.
Berdasarkan penyebabnya, pengagguran dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena adanya
perubahan dalam struktur ekonomi. Contoh petani kehilangan pekerjaan karena
adanya perubahan dari daerah gararis menjadi industri.
b. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang terjadi karena menurunnya
kegiatan
perekonomian
sehingga
menyebabkan
berkurangnya
permintaan
masyarakat.
c. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena adanya
pergantian musim.
d. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang muncul akibat adanya
ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja.
e. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi kareana adanya
penggunaan alat-alat teknologi yang semakin modern yang dapat menggantikan
tenaga kerja manusia.
2.3
Faktor-faktor penyebab munculnya pengangguran
Pengangguran muncul disebabkan oleh beberapa faktor, menurut Susanti (1995)
terdapat tiga faktor yang menyebabkan adanya pengangguran di Indonesia, ketiga faktor
tersebut adalah;
Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari pada jumlah kesempatan kerja yang
tersedia;
Kedua, kesenjangan antara kualitas pencari kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan
oleh pasar kerja
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
4
Ketiga, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena alasan efisiensi dan
kebangkrutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Dari ketiga faktor tersebut, faktor pertama dan kedua merupakan faktor dominan yang
menyebabkan pengangguran
Menurut
Nanga
(2001:
18),
faktor-faktor
yang
menyebabkan
terjadinya
pengangguran adalah sebagai berikut :
1. Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia.
2. Struktur lapangan kerja tidak seimbang.
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada
angkatan kerja, pengangguran
tidak akan terjadi. Alasannya, belum tentu
terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagaian tenaga kerja
yang
ada
tidak dapat mengisi tenaga kerja yang tersedia.
4. Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur
angkatan kerja wanita.
5. Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
Sedangkan menurut Sudrajat (2006 : 6-8) menyebutkan beberapa faktor penyebab
terjadinya pengangguran, yakni :
1. Warisan sifat feodalisme
2. Tidak ada motivasi untuk bekerja
3. Lapangan kerja yang tersedia memerlukan keterampilan khusus,
4. Pertumbuhan ekonomi,
5. Menemui jalan buntu dalam mencari pekerjaan.
Disamping faktor-faktor diatas, terdapat beberap faktor lain yang menyebabkan
pengangguran yaitu :
1. Aspek kependudukan
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan meningkatnya jumlah angkatan
kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.
2. Aspek ekonomi
Ketidak stabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara.
3. Aspek pendidikan
Pendidikan harus mampu menghasilkan SDM (sumber daya manusia) yang
berkualitas. Dunia usaha tidak bersedia menerima tenaga kerja yang pendidikan dan
keterampilan angkatan kerja yang rendah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
5
Dari tinjauan pustaka tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang
menyebabkan terjadinya pengangguran di Kota Surabaya adalah faktor kependudukan
(jumlah penduduk usia produktif, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat urbanisasi dan
kualitas SDM rendah) dan faktor pekerjaan (faktor jumlah lapangan kerja terbatas, faktor
tenaga kerja kontrak (outsourcing) dan faktor pemutusan hubungan kerja.)
Teori Okun’s Law
2.4
Dalam ilmu ekonomi, hukum Okun (Arthur dinamai Melvin Okun) adalah penelitian
empiris
berdasarkan
kerugian
penganggurandalam
produksi
suatu
negara.
Pada "versi kesenjangan" menyatakan bahwa untuk setiap kenaikan 1% pada tingkat
pengangguran, PDB suatu negara akan menjadi 2% lebih rendah dari PDB tambahan
potensinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengangguran memberikan
dampak yang negatif bagi pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah ditinjau dari PDB wilayah
tersebut. Disamping itu tingginya angka pengangguran juga bisa menjadi salah satu
indikator tingkat produktivitas suatu wilayah
2.5
Dampak Pengangguran
Penggangguran yang merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di kota-kota
besar di Indonesia tentu saja memberikan dampak bagi kota itu sendiri, menurut tinjauan
pustaka yang telah dilakukan, dampak pengangguran antara lain:
Tingkat pengangguran berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Semakin rendah tingkat pengangguran maka pertumbuhan ekonomi akan
semakin tinggi (Jonaidi, 2012)
Semakin tinggi tingkat pengangguran maka inflasi yang terjadi di suatu kota juga akan
meningkat (Iqbal dan Rahmawati, 2012)
Pertumbuhan sector industry memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja, semakin tinggi pertumbuhan sector industry maka tingkat pengangguran
akan juga akan semakin banyak sehingga pengangguran semakin menurun (eka suci,
2012)
Pengangguran menunjukkan tanda positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap
kemiskinan, sehingga dengan meningkatnya jumlah pengangguran maka tingkat
kemiskinan di suatu kota juga akan meningkat (Van Indra, 2013)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
6
BAB III
Gambaran Umum
3.1
Gambaran Umum Lokasi studi
Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah
2.885.385 jiwa (2015). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang
berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah
Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh Bandar Udara Internasional Juanda, Pelabuhan
Tanjung Perak, dan Pelabuhan Ujung. Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ –
07˚21`00“ Lintang Selatan dan 112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya
meliputi daratan dengan luas 333,063 km km² dan lautan seluas 190,39 km km².
Berikut batas wilayah Surabaya:
Sebelah Utara
: Selat Madura
Sebelah Timur
: Selat Madura
Sebelah Barat
: Kabupaten Gresik
Sebelah Selatan
: Kabupaten Sidoarjo
Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 3,110,187 Orang di Tahun 2012,
Kota Surabaya berkembang sebagai Kota Metropolitan. Posisi strategis Kota Surabaya
sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat membuatnya selalu dinamis. Menjadi pusat
aktivitas sama artinya menjadi jujugan bagi orang dari berbagai daerah. Jumlah penduduk
jelas akan semakin meningkat seiring pesona Kota Surabaya yang menjanjikan segala
macam kemudahan. Maka tantangan besar berikutnya ialah menyiapkan kehidupan yang
layak. Dalam mendapatkan kehidupan yang layak, tiap orang harus memenuhi kebutuhan
sehari-harinya dengan perekonomian yang cukup. Hal tersebut dapat dicapai dengan
mencari pekerjaan yang layak pula.
Tabel 3. 1 Banyaknya Pencari Kerja Terbaru Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan 2012
No. Rincian
SD
SMP
SMA
1.
80
88
7.526 22.317
30.011
Sisa Pencari Kerja yang belum ditempatkan
Sarjana Jumlah
akhir tahun 2012
2.
Jumlah pencari kerja pendaftar baru
47
89
6.041 9.538
15.715
3.
Jumlah pencari kerja ditempatkan
74
72
5.468 5.051
10.665
4.
Jumlah pencari kerja yang dihapus
29
53
1.441 12.965
14.488
5.
Jumlah pencari kerja yang belum
24
52
6.658 13.839
20.573
ditempatkan pada akhir tahun 2012
Sumber: Surabaya dalam Angka tahun 2012
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
7
Pencari kerja terbanyak di Surabaya sebagian besar memiliki pendidikan terakhir
akademi/Perguruan Tinggi. Hingga akhir tahun 2012, masih ada 20.573 pencari kerja yang
belum ditempatkan, ada pula 15.715 orang yang merupakan pencari kerja yang baru
terdaftar. Untuk tingkat pendidikan SLTA, jumlah pencari kerja yang belum ditempatkan
hingga akhir 2012 adalah sebesar 6.658 dengan 5.468 pencari kerja baru. Sedangkan untuk
lulusan SLTP, ada sekitar 52 pencari kerja yang belum ditempatkan dan 89 lagi pencari
kerja baru.
Berdasarkan tingkat pendidikannya jumlah tenaga kerja yang masih belum terserap
kebanyakan berada dalam tingkatan pendidikan akhir perguruan tinggi yang hingga akhir
tahun 2012 terdapat 13.849. Sementara untuk tingkatan pendidikan SD, hingga akhir tahun
2012 hanya tersisa 24 orang.
Dengan jumlah pencari kerja tercatat yang banyak belum mendapatkan pekerjaan itu
maka dapat disimpulkan banyak pula jumlah penganggurannya. Namun di Surabaya, jumlah
pengangguran di Surabaya terhitung berkurang/ menurun dimulai dari tahun 2009. Hingga
pada tahun 2011, presentase tingkat pengangguran terbuka yang tercatat keseluruhan
adalah 6 %
Gambar 3. 1 Grafik tingkat pengangguran terbuka Kota Surabaya
Sumber: www.yipd.or.id
Berdasarkan diagram diatas, dari tahun 2002 hingga tahun 2011, presentase tingkat
pengangguran terbuka paling tinggi adalah pada tahun 2008 yaitu sebesar 12 %. Tingkat
pengangguran meningkat secara signifikan dari tahun 2006 hingga 2007 yaitu kenaikannya
mencapai 4 %. Kemudian turun kembali secara signifikan sebesar kurang dari 4 % dari
tahun 2008 menuju tahun 2009.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
8
Pemerintah pun semakin gencar untuk menekan presentase pengangguran di
Surabaya dengan menetapkan indikator kinerja makro. Penetapan itu dimulai dari tahun
2010 dan ditetapkan untuk rencana dari 2011 hingga 5 tahun kedepannya.
Tabel 3. 2 Penetapan Indikator Kinerja Makro Kota Surabaya
Sumber: RPJMD Kota Surabaya Tahun 2010-2015
Berdasarkan tabel tersebut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2010
adalah 6,84 %. Target capaian yang diharapkan sebesar lebih dari 5 % dari Tahun 20112015. Target capaian paling tinggi adalah pada tahun 2015 yaitu sebesar 5, 10 % dan paling
rendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,30 %. Disamping itu sesuai dengan RPJMD kota
Surabaya tersebut diketahui bahwa tingkat pengangguran diharapkan untuk bisa turun dari
tahun tahun seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kota
Surabaya.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
9
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Metode penelitian
Penelitian mengenai analisis faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya yang
ditinjau dari sudut pandang masyarakat kota ini menggunakan metode pendekatan kualitatif
dengan alat analisis skala linkert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur
persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau
fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala
linkert ini umumnya digunaka pada penelitian dengan metode pengumpulan data primer
(wawancara). Nama skala ini diambil dari nama penciptanya Rensis Likert, yang
menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi
pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap
suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan
lima pilihan skala dengan format seperti:
A. PERTANYAAN POSITIF (+)
Skor 1. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
Skor 2. Tidak (setuju/baik/) atau kurang
Skor 3. Netral / Cukup
Skor 4. (Setuju/Baik/suka)
Skor 5. Sangat (setuju/Baik/Suka)
B. PERTANYAAN NEGATIF (-)
Skor 1. Sangat (setuju/Baik/Suka)
Skor 2. (Setuju/Baik/suka)
Skor 3. Netral / Cukup
Skor 4. Tidak (setuju/baik/) atau kurang
Skor 5. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
Penelitian yang dilakukan kali ini menggunakan skala linkert dengan format pertanyaan
positif karena memudahkan dalam proses interpretasi hasil nantinya.
4.2
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data
primer dengan melakukan wawancara kepada para stakeholder dan masyarakat umum.
Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 7 orang dengan rincian sebagai
berikut: 1 orang stakeholder dari dinas tenaga kerja, 1 orang akademisi dan 5 orang
masyarakat umum. Skema pemilihan jumlah narasumber seperti itu didasarkan pada
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
10
kebutuhan data yang ada serta telah dicapainya kemiripan persepsi dari ke-7 narasumber
yang ada sehingga kami rasa jumlah tersebut sudah cukup memadai dan representatif.
4.3
Analisis
Setelah melakukan wawancara kepada narasumber yang telah ditentukan, maka
didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Hasil wawancara
Narasumber
No.
Faktor
A
B
C
D
E
F
G
Total
1.
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
5
4
4
4
5
5
5
32
2.
Tingkat pendidikan rendah
5
5
5
5
5
5
4
34
3.
Urbanisasi
4
5
3
5
4
4
5
30
4.
Kualitas SDM rendah
5
5
5
5
5
5
5
35
5.
Jumlah lapangan kerja terbatas
5
5
5
5
5
5
5
35
6.
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
4
3
3
3
3
3
2
21
7.
Pengurangan tenaga kerja
4
4
3
4
4
4
4
27
Sumber: survey primer, Mei 2015
1. Faktor jumlah masyarakat usia produktif tinggi
Dari hasil wawancara dengan masyarakat dan stakeholder mengenai variabel
penyebab pengangguran di Surabaya, diketahui bahwa semua responden setuju
bahwa jumlah masyarakat usia produktif tinggi merupakan salah satu faktor yang
paling berpengaruh terhadap angka pengangguran di Kota Surabaya hal tersebut
bisa dilihat bahwa nilai total untuk variabel ini adalah 32/35 atau 91,4%.orang sangat
setuju bahwa jumlah masyarakat usia produktif yang tinggi menjadi penyebab
adanya pengangguran.
Usia produktif
sebenarnya adalah sebuah potensi yang besar jika bisa
dikembangkan dengan baik, akan tetapi tanpa pembekalan dan ketrampilan,
penduduk usia produktif tidak akan bisa berkembang seperti yang diharapkan dan
justru akan menjadi tanggunan baru bagi pemerintah kota itu sendiri
2. Faktor tingkat pendidikan rendah
Dari hasil wawancara dengan para stakeholder diketahui bahwa faktor tingkat
pendidikan juga merupakan faktor yang sangat mempengaruhi tingkat pengangguran
di kota Surabaya. Hal tersebut bisa diketahui dari interpretasi nilai total faktor ini yaitu
sebesar 34/35 atau 97,14% responden sangat setuju jika salah satu variabel yang
menyebabkan pengangguran adalah faktor tingkat pendidikan masyarakat usia
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
11
produktif yang rendah sehingga tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan
yang
ada
sehingga
nantinya
akan
menyebabkan
pengangguran.
3. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab pengangguran di
kota Surabaya. Penambahan jumlah penduduk akibat adanya perpindahan
penduduk dari desa ke kota semakin menambah beban di kota. disamping itu jumlah
lapangan kerja yang besarnya tidak seimbang dengan jumlah penduduk semakin
memberatkan kota itu sendiri. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa para
stakeholder umumnya setuju jika urbanisasi menjadi salah satu variabel yang
menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya. Hasil interpretasi dari wawancara
tersebut adalah 30/35 atau 85,7% responden sangat setuju jika urbanisasi menjadi
salah satu faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya.
4. Kualitas SDM rendah
Mayoritas responden setuju jika kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya. Terutama pada zaman
seperti sekarang ini, dimana persaingan antar para pencari kerja sangat tinggi.
Sehingga kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan baik merupakan sebuah
keharusan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Nilai total untuk kualitas
SDM rendah adalah 35/35 atau 100% responden sangat setuju bahwa kualitas SDM
yang rendah merupakan salah satu variabel penyebab pengangguran di Kota
Surabaya.
5. Jumlah lapangan kerja terbatas
Seperti halnya variabel kualitas SDM rendah, variabel jumlah lapangan kerja terbatas
juga mendapatkan nilai total sebesar 35/35 yang berarti100% responden sangat
setuju jika jumlah lapangan kerja yang terbatas menjadi penyebab pengangguran di
Kota Surabaya. Pada tinjauan literature juga menyebutkan bahwa jumlah penduduk
yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja, akan menyebabkan
pengganguran, terutama orang-orang yang tidak memiliki keahlian dan tingkat
pendidikan yang memadai
6. Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
Ketidakpastian serta ketidakterikatan kerja pada waktu yang lama menjadi salah satu
faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya. Hal tersebut bisa dipahami
dengan melihat adanya kontrak kerja yang hanya berlaku pada kurun waktu tertentu
saja seperti 1 tahun, 2 tahun, dan sebagainya membuat orang-orang bisa kehilangan
pekerjaannya kapan saja, sedangkan seperti yang kita ketahui bersama, pada masa
sekarang ini, sangatlah sulit untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Nilai total tingkat
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
12
persertujuan dari responden terhadap faktor outsourcing ini ada 21/35 atau 60%
responden setuju bahwa outsourcing merupakan salah satu faktor penyebab
pengangguran, akan tetapi faktor ini tidak terlalu dominan dibangdingkan dengan
faktor jumlah lapangan kerja terbatas.
7. Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan
hubungan
kerja
merupakan
salah
satu
momok
dalam
dunia
ketenagakerjaan, karena dengan adanya pemutusan hubungan kerja menyebabkan
seseorang menjadi pengangguran jika orang yang bersangkutan tersebut masih
belum mendapatkan pekerjaan. Sedangkan untuk mendapatkan pekerjaan yang
baru juga bukan merupakan perkara yang mudah. Nilai total tingkat persetujuan
responden terhadap faktor pemutusan hubungan kerja adalah 27/35 atau 77,14%
responden setuju jika pemutusan hubungan kerja merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya.
Dari analisis diatas diketahui bahwa variabel yang memiliki tingkat persetujuan 100%
untuk menjadi faktor penyebab pengangguran di Surabaya adalah variabel kualitas SDM
rendah dan jumlah lapangan kerja terbatas. Sehingga kedua variabel ini perlu segera diatasi
agar
jumlah
pengangguran
di
Surabaya
tidak
semakin
besar,
dengan
tidak
mengesampingkan solusi penyelesaian variabel-variabel penyebab pengangguran yang
lainnya.
4.4
Hubungan pengangguran bagi ekonomi kota
Dari penjelasan pada tinjauan pustaka dan gambaran umum diketahui bahwa
pengangguran berdampak pada ekonomi kota dalam hal pertumbuhan ekonomi dan laju
inflasi di Surabaya. Sesuai dengan RPJMD Kota Surabaya direncanakan bahwa jumlah
pengangguran akan menurun sebanyak 0,05 – 0,1 % tiap tahunnya, sedangkan
pertumbuhan ekonomi direncanakan untuk naik dari tahun ke tahun sebesar 0,25 – 1,3 %
dari tahun ke tahun.
Dari keterangan diatasdiatas menunjukkan adanya hubungan antara pengangguran
dan ekonomi sebuah kota, sehingga upaya-upaya untuk mengurangi angka pengangguran
merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan semakin menurunnya angka
pengangguran, menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat di suatu kota tersebut juga
semakin meningkat.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
13
BAB V
PENUTUP
5.2
Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran
di Kota Surabaya, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka diketahui bahwa terdapat 2 faktor yang
menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya yaitu faktor kependudukan yang
terdiri dari jumlah penduduk usia produktif, tingkat pendidikan rendah, tingkat
urbanisasi yang tinggi serta SDM yang kurang berkualitas, faktor jumlah lapangan
kerja terbatas, faktor tenaga kerja kontrak (outsourcing) dan faktor pemutusan
hubungan kerja.
2. Dari ketujuh faktor penyebab pengangguran di Surabaya tersebut, faktor yang
sangat disetujui untuk menjadi faktor yang menyebabkan pengangguran adalah
faktor kualitas SDM rendah dan faktor keterbatasan lapangan kerja. Sehingga kita
semua bersama-sama dengan pemerintah perlu bekerja sama untuk memperbaiki
kualitas SDM dan membuka lapangan pekerjaan yang baru
5.2
Rekomendasi
Dari permasalahan yang telah kami bahas diatas, kami memiliki beberapa
rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang ada di Surabaya. Sebelum melangkah
lebih jauh untuk merumuskan suatu rekomendasi untuk meretas pengangguran, penting
bagi kita untuk mengetahui jenis jenis pengangguran, antara lain :
1. Setengah menganggur : jenis pengagguran yang tidak bekerja secara optimal
sematan mata karena tak ada k=lapangan pekerjaan.
2. Disguised Unemployement : merupakan jenis penganggueran yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai kemampuan dan
bakatnya.
3. Voluntary Unemployement : Jenis pengagguran yang memang disengaja. Alasannya
adalah karena pekerjaan yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan pekerja,
umumnya alasannya adalah upah yang tidak sesuai
4. Involuntary Unemployement : jenis pengangguran yang tidak disengaja. Mereka
yang mau bekerja dengan upah yang berlaku tetapi lapangan pekerjaannya tidak
ada.
Dengan beragam jenis pengangguran yang ada di Surabaya, maka kita dapat
memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi pengangguran yaitu:
1. Mendorong dan menyokong majunya pendidikan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
14
2. Menumbuhkan semangat kewirausahaan
3. Mendorong peningkatan latihan kerja
4. Memfasilitasi terbukanya Usaha Kecil Menengah (UKM)
5. Menekan pertumbuhan penduduk agar tidak memberbesar jurang jumlah antara
lapangan pekerjaan dan pencari kerja.
6. Mengoptimalkan pembukaan pekerjaan berbasis sistem padat karya.
7. Mengadakan program transmigrasi, guna membuka peluang terhadap angkatan
kerja mencari pekerjaan di daerah lain yang lebih banyak memiliki peluang bekerja
8. Pemeberian modal pinjaman usaha kerja
5.3
Lesson Learned
Pelajaran yang didapat setelah melakukan penelitian mengenai faktor yang
menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya ini adalah sebagai berikut:
1. Pengangguran memberikan banyak dampak bagi sebuah kota pada berbagai aspek
seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan kemiskinan. Sehingga dengan
demikian penganggulangan masalah pengangguran ini merupakan hal yang penting
untuk dilakukan seperti pemberian pelatihan dan pemberian modal usaha dengan
bunga ringan kepada masyarakat yang belum bekerja.
2. Teori Okun’s Law menyatakan bahwa tingkat pengangguran berpengaruh terhadap
PDB (product domestic bruto) dengan ketentuan setiap kenaikan 1% pengangguran
maka akan menurunkan PDB sebesar 2%
3. Untuk menekan angka pengangguran juga perlu adanya kebijakan untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk, laju urbanisasi penduduk serta peningkatan kualitas
SDM
4. Untuk mengatasi permasalahan pengangguran, perlu adanya partisipasi aktif dari
masyarakat bukan hanya dari pemerintah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
15
Daftar Pustaka
Purnamaningsih, Nining. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja
Wanita Bekerja Di Luar Negeri. Universitas Kadiri
Natshir, Fathir. 2013. Cara Menghitung Skala Linkert
BPS Surabaya. Surabaya dalam angka tahun 2013. Surabaya
RPJMD Surabaya 2010 –2015
Surya , Iqbal dan Rahmawati, Lucky. 2012. Pengaruh tingkat pengangguran terhadap inflasi
di Kota Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
Ratnaningsih, Ika Ningsih. 2012. Pengaruh pertumbuhan sector industry terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kota Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
16
Lampiran 1
Kuesioner
Nama
: Dwi Purnomo, SH, MM.
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Kepala Dinas Tenaga Kerja Surabaya
Alamat
: Jl. Bluru Permai Blok CE/4 Sidoarjo
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
4
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
Tingkat pendidikan rendah
Urbanisasi
SDM rendah
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
17
Nama
: Mulyadi B S, S.Pd
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Akademisi
Alamat
: Banyu Urip
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
4
Tingkat pendidikan rendah
5
Urbanisasi
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
2
3
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
18
Nama
: Nunung
Jenis Kelamin : P
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Kertajaya
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
Tingkat pendidikan rendah
4
Urbanisasi
5
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
Pengurangan tenaga kerja
2
3
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
19
Nama
: Tri Wahyono
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Pegawai bank
Alamat
: Trenggilis Mejoyo
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
4
Tingkat pendidikan rendah
5
Urbanisasi
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
2
3
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
20
Nama
: Wahyuti
Jenis Kelamin : P
Pekerjaan
: Kimia Farma (pensiun)
Alamat
: Jl. Kertajaya Gg. 9 J
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
4
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
5
Tingkat pendidikan rendah
Urbanisasi
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
4
Jumlah lapangan kerja terbatas
Kesempatan kerja rendah
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
Pengurangan tenaga kerja
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
21
Nama
: Agung
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Gubeng Kertajaya
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
4
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
5
Tingkat pendidikan rendah
Urbanisasi
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
2
3
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
22
Nama
: Suryaman
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: Karang Menjangan
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
4
Tingkat pendidikan rendah
Urbanisasi
5
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
2
3
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
23
PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
Oleh :
Rizki Nur Thoyibah
Ayu Nur Rohmawati
Joshua Argentino
Pisces Eria
3613100004
3613100015
3613100027
3613100038
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Faktor-faktor
Penyebab Pengangguran Di Kota Surabaya”. Makalah ini berisi deskripsi tentang
ketengakerjaan
beserta
dengan
permasalahannya,
sector
informal,
dampak
ketenagakerjaan serta sector informal bagi ekonomi kota dan solusi mengatasinya.
Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam
proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini, antara lain:
1. Tuhan yang maha esa yang telah memberikan kesehatan dan kemampuan bagi kamu
untuk menyelesaikan makalah ini
2. Orang tua kami yang senantiasa memberikan doa dan dukungan kepada kami
3. Dosen ekonomi kota, Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic,rer reg
4. Dosen ekonomi kota, Vely Kukinul Siswanto, ST, MT, MSc.
5. Dosen ekonomi kota, Ajeng Nugrahaning Dewanti, ST. MT. MSc.
Serta pihak-pihak lain yang turut membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Demikian makalah Ekonomi Kota ini yang kiranya masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan
masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya
Surabaya, 28 Mei 2015
Tim penulis
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 1
1.3
Tujuan ..................................................................................................................................... 2
1.3.1
1.3.2
1.4
Tujuan penelitian ............................................................................................................ 2
Sasaran penelitian ............................................................................................................... 2
Sistematika penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II Tinjauan Pustaka .......................................................................................................................... 3
2.1
Definisi Pengangguran ............................................................................................................ 3
2.2
Macam-macam pengangguran ............................................................................................... 3
2.3
Faktor-faktor penyebab munculnya pengangguran ............................................................... 4
2.4
Teori Okun’s Law… .................................................................................................................. 6
2.5
Dampak Pengangguran ........................................................................................................... 6
BAB III Gambaran Umum ........................................................................................................................ 7
3.1
Gambaran Umum Lokasi studi ................................................................................................ 7
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 10
4.1
Metode penelitian ................................................................................................................ 10
4.2
Metode pengumpulan data .................................................................................................. 10
4.3
Analisis .................................................................................................................................. 11
4.4
Hubungan pengangguran bagi ekonomi kota ....................................................................... 13
BAB V PENUTUP .................................................................................................................................... 14
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
ii
5.1
Kesimpulan............................................................................................................................ 14
5.2
Rekomendasi ......................................................................................................................... 14
5.3
Lesson Learned ..................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 16
Lampiran 1 ............................................................................................................................................ 16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Grafik tingkat pengangguran terbuka Kota Surabaya ............................................. 8
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Banyaknya Pencari Kerja Terbaru Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan
2012........................................................................................................................................................ 7
Tabel 3. 2 Penetapan Indikator Kinerja Makro Kota Surabaya ..................................................... 9
Tabel 4. 1 Hasil wawancara……………………………………………………………………....11
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia
dengan jumlah
penduduk sebanyak 2.885.385 jiwa (2015). Jumlah penduduk yang tinggi ini disebabkan laju
pertumbuhan penduduk yang tinggi serta tingginya angka urbanisasi yang terjadi di Kota
Surabaya. Tingkat pertumbuhan ekonomi serta total perputaran uang yang mencapai 4
triliun/hari menjadi menjadi faktor penarik masyarakat dari luar kota Surabaya untuk pindah
ke Kota Surabaya.
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi di kota-kota besar
di Indonesia seperti Kota Surabaya. Ketidakmampuan pemerintah serta sector swasta
dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang seimbang dengan laju pertumbuhan
penduduk serta tingkat urbanisasi yang tinggi mengakibatkan pengangguran. Disamping itu
banyaknya pencari kerja yang yang tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabakan pengangguran.
Jumlah pengangguran yang ada di Kota Surabaya termasuk tinggi untuk kota
dengan APBD 5,7 Triliun/tahun yaitu sebanyak 80.568 pada tahun 2013 (Sachiroel Alim
Anwar, ketua komisi C kota Surabaya). Sedangkan pada RPJMD direncanakan jumlah
pengangguran pada tahun tersebut hanya sebesar 5,2% yaitu kurang dari 80.568 penduduk.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengangguran merupakan salah satu masalah yang besar
yang ada di Kota Surbaya.
Masalah pengangguran sendiri memiliki beberapa negative side effect yang cukup
menghawatirkan seperti kemiskinan, penurunan daya beli, inflasi, bahkan kriminalitas. Oleh
karena itu perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pengangguran
di kota Surabaya untuk kemudian dilakukan control pada faktor-faktor tersebut serta
perumusan kebijakan guna menekan tingkat pengangguran yang ada di Kota Surabaya
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimanakah permasalah pengangguran di Surabaya?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya?
3. Kebijakan apa yang tepat untuk mengatasi permasalah pengangguran di Kota
Surabaya?
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
1
1.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan penelitian
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah pengangguran di Kota Surabaya
2. Menganalisis faktor yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya
3. Merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota
Surabaya.
1.3.2
Sasaran penelitian
Untuk dapat mencapai tujuan penelitian tersebut, maka sasarannya adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan tinjauan pustaka terkait faktor penyebab pengangguran di Kota
Surabaya
2. Menentukan alat analisis penelitian dan menentukan sumber data
3. Menganalisis data
4. Perumusan usulan kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota
Surabaya
1.4
Sistematika penulisan
Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari makalah ini, maka makalah ini
ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, bab ini merupakan bab awal dari makalah ini yang berisi mengenai
latat belakang penulisan makalah, tujuan penulisan makalah serta sistematika penulisan
makalah
BAB
II
Gambaran Umum,
bab
ini
berisi
mengenai gambaran
umum kondisi
ketenagakerjaan di Kota Surabaya
BAB III Tinjauan Literatur, bab ini membahas mengenai pengertian pengangguran, faktorfaktor penyebab pengangguran dan dampak pengangguran.
BAB IV Pembahasan, bab ini merupakan bab inti dari makalah ini yang berisi mengenai
analisis faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Kota Surabaya.
BAB V Penutup, bab ini merupakan bab akhir dari makalah yang berisikan kesimpulan,
rekomendasi dan kesson learned
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
2
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1
Definisi Pengangguran
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena
dengan
adanya
pengangguran,
produktivitas
dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya. Selain itu, juga terdapat beberapa definisi lain tentang
pengangguran, diantaranya:
•
Menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi
belum dapat memperolehnya.
•
Menurut Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja
padahal ia berusia angkatan kerja, yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha
memperoleh pekerjaan.
•
Menurut Menakertrans, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang
mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
•
Menurut Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang
sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering
diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka.
•
Menurut Dumairy, pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan
lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari
pekerjaan.
2.2
Macam-macam pengangguran
Macam-macam pengangguran menurut Edgar O. Edwards (1974) antara lain :
1. Pengangguran terbuka : pengangguran terbuka yang dikarenakan mengharapkan
pekerjaan yang lebih baik atau karena tidak memperoleh pekerjaan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
3
2. Setengah menganggur yaitu pekerja yang hanya bekerja kurang dari yang mereka
bisa kerjakan (hari, minggu, musiman).
3. Tampak bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh
a. Pengangguran tak kentara misalnya petani yang bekerja seharian di ladang atau
sawah padahal pekerjaan itu tidak memerlukan waktu seharian penuh.
b. Pengangguran tersembunyi seperti orang yang bekerja tidak sesuai denagn
tingkat atau jenis pendidikannya.
c. Pensiun lebih awal
4. Tenaga kerja lemah yaitu pekerja yang mungkin bekerja full time namun
intensitasnya lemah karena kondisi sakit.
5. Tenaga kerja yang tidak produktif yaitu mereka yang mampu bekerja secara
produktif namun sumberdaya tidak mencukupi sehingga tidak dapat bekerja lebih
baik.
Berdasarkan penyebabnya, pengagguran dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena adanya
perubahan dalam struktur ekonomi. Contoh petani kehilangan pekerjaan karena
adanya perubahan dari daerah gararis menjadi industri.
b. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang terjadi karena menurunnya
kegiatan
perekonomian
sehingga
menyebabkan
berkurangnya
permintaan
masyarakat.
c. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena adanya
pergantian musim.
d. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang muncul akibat adanya
ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja.
e. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi kareana adanya
penggunaan alat-alat teknologi yang semakin modern yang dapat menggantikan
tenaga kerja manusia.
2.3
Faktor-faktor penyebab munculnya pengangguran
Pengangguran muncul disebabkan oleh beberapa faktor, menurut Susanti (1995)
terdapat tiga faktor yang menyebabkan adanya pengangguran di Indonesia, ketiga faktor
tersebut adalah;
Pertama, jumlah pencari kerja lebih besar dari pada jumlah kesempatan kerja yang
tersedia;
Kedua, kesenjangan antara kualitas pencari kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan
oleh pasar kerja
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
4
Ketiga, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena alasan efisiensi dan
kebangkrutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Dari ketiga faktor tersebut, faktor pertama dan kedua merupakan faktor dominan yang
menyebabkan pengangguran
Menurut
Nanga
(2001:
18),
faktor-faktor
yang
menyebabkan
terjadinya
pengangguran adalah sebagai berikut :
1. Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia.
2. Struktur lapangan kerja tidak seimbang.
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada
angkatan kerja, pengangguran
tidak akan terjadi. Alasannya, belum tentu
terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagaian tenaga kerja
yang
ada
tidak dapat mengisi tenaga kerja yang tersedia.
4. Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur
angkatan kerja wanita.
5. Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
Sedangkan menurut Sudrajat (2006 : 6-8) menyebutkan beberapa faktor penyebab
terjadinya pengangguran, yakni :
1. Warisan sifat feodalisme
2. Tidak ada motivasi untuk bekerja
3. Lapangan kerja yang tersedia memerlukan keterampilan khusus,
4. Pertumbuhan ekonomi,
5. Menemui jalan buntu dalam mencari pekerjaan.
Disamping faktor-faktor diatas, terdapat beberap faktor lain yang menyebabkan
pengangguran yaitu :
1. Aspek kependudukan
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan meningkatnya jumlah angkatan
kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.
2. Aspek ekonomi
Ketidak stabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara.
3. Aspek pendidikan
Pendidikan harus mampu menghasilkan SDM (sumber daya manusia) yang
berkualitas. Dunia usaha tidak bersedia menerima tenaga kerja yang pendidikan dan
keterampilan angkatan kerja yang rendah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
5
Dari tinjauan pustaka tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang
menyebabkan terjadinya pengangguran di Kota Surabaya adalah faktor kependudukan
(jumlah penduduk usia produktif, tingkat pendidikan yang rendah, tingkat urbanisasi dan
kualitas SDM rendah) dan faktor pekerjaan (faktor jumlah lapangan kerja terbatas, faktor
tenaga kerja kontrak (outsourcing) dan faktor pemutusan hubungan kerja.)
Teori Okun’s Law
2.4
Dalam ilmu ekonomi, hukum Okun (Arthur dinamai Melvin Okun) adalah penelitian
empiris
berdasarkan
kerugian
penganggurandalam
produksi
suatu
negara.
Pada "versi kesenjangan" menyatakan bahwa untuk setiap kenaikan 1% pada tingkat
pengangguran, PDB suatu negara akan menjadi 2% lebih rendah dari PDB tambahan
potensinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengangguran memberikan
dampak yang negatif bagi pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah ditinjau dari PDB wilayah
tersebut. Disamping itu tingginya angka pengangguran juga bisa menjadi salah satu
indikator tingkat produktivitas suatu wilayah
2.5
Dampak Pengangguran
Penggangguran yang merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di kota-kota
besar di Indonesia tentu saja memberikan dampak bagi kota itu sendiri, menurut tinjauan
pustaka yang telah dilakukan, dampak pengangguran antara lain:
Tingkat pengangguran berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Semakin rendah tingkat pengangguran maka pertumbuhan ekonomi akan
semakin tinggi (Jonaidi, 2012)
Semakin tinggi tingkat pengangguran maka inflasi yang terjadi di suatu kota juga akan
meningkat (Iqbal dan Rahmawati, 2012)
Pertumbuhan sector industry memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja, semakin tinggi pertumbuhan sector industry maka tingkat pengangguran
akan juga akan semakin banyak sehingga pengangguran semakin menurun (eka suci,
2012)
Pengangguran menunjukkan tanda positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap
kemiskinan, sehingga dengan meningkatnya jumlah pengangguran maka tingkat
kemiskinan di suatu kota juga akan meningkat (Van Indra, 2013)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
6
BAB III
Gambaran Umum
3.1
Gambaran Umum Lokasi studi
Surabaya memiliki luas sekitar 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah
2.885.385 jiwa (2015). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang
berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah
Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh Bandar Udara Internasional Juanda, Pelabuhan
Tanjung Perak, dan Pelabuhan Ujung. Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ –
07˚21`00“ Lintang Selatan dan 112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya
meliputi daratan dengan luas 333,063 km km² dan lautan seluas 190,39 km km².
Berikut batas wilayah Surabaya:
Sebelah Utara
: Selat Madura
Sebelah Timur
: Selat Madura
Sebelah Barat
: Kabupaten Gresik
Sebelah Selatan
: Kabupaten Sidoarjo
Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 3,110,187 Orang di Tahun 2012,
Kota Surabaya berkembang sebagai Kota Metropolitan. Posisi strategis Kota Surabaya
sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat membuatnya selalu dinamis. Menjadi pusat
aktivitas sama artinya menjadi jujugan bagi orang dari berbagai daerah. Jumlah penduduk
jelas akan semakin meningkat seiring pesona Kota Surabaya yang menjanjikan segala
macam kemudahan. Maka tantangan besar berikutnya ialah menyiapkan kehidupan yang
layak. Dalam mendapatkan kehidupan yang layak, tiap orang harus memenuhi kebutuhan
sehari-harinya dengan perekonomian yang cukup. Hal tersebut dapat dicapai dengan
mencari pekerjaan yang layak pula.
Tabel 3. 1 Banyaknya Pencari Kerja Terbaru Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan 2012
No. Rincian
SD
SMP
SMA
1.
80
88
7.526 22.317
30.011
Sisa Pencari Kerja yang belum ditempatkan
Sarjana Jumlah
akhir tahun 2012
2.
Jumlah pencari kerja pendaftar baru
47
89
6.041 9.538
15.715
3.
Jumlah pencari kerja ditempatkan
74
72
5.468 5.051
10.665
4.
Jumlah pencari kerja yang dihapus
29
53
1.441 12.965
14.488
5.
Jumlah pencari kerja yang belum
24
52
6.658 13.839
20.573
ditempatkan pada akhir tahun 2012
Sumber: Surabaya dalam Angka tahun 2012
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
7
Pencari kerja terbanyak di Surabaya sebagian besar memiliki pendidikan terakhir
akademi/Perguruan Tinggi. Hingga akhir tahun 2012, masih ada 20.573 pencari kerja yang
belum ditempatkan, ada pula 15.715 orang yang merupakan pencari kerja yang baru
terdaftar. Untuk tingkat pendidikan SLTA, jumlah pencari kerja yang belum ditempatkan
hingga akhir 2012 adalah sebesar 6.658 dengan 5.468 pencari kerja baru. Sedangkan untuk
lulusan SLTP, ada sekitar 52 pencari kerja yang belum ditempatkan dan 89 lagi pencari
kerja baru.
Berdasarkan tingkat pendidikannya jumlah tenaga kerja yang masih belum terserap
kebanyakan berada dalam tingkatan pendidikan akhir perguruan tinggi yang hingga akhir
tahun 2012 terdapat 13.849. Sementara untuk tingkatan pendidikan SD, hingga akhir tahun
2012 hanya tersisa 24 orang.
Dengan jumlah pencari kerja tercatat yang banyak belum mendapatkan pekerjaan itu
maka dapat disimpulkan banyak pula jumlah penganggurannya. Namun di Surabaya, jumlah
pengangguran di Surabaya terhitung berkurang/ menurun dimulai dari tahun 2009. Hingga
pada tahun 2011, presentase tingkat pengangguran terbuka yang tercatat keseluruhan
adalah 6 %
Gambar 3. 1 Grafik tingkat pengangguran terbuka Kota Surabaya
Sumber: www.yipd.or.id
Berdasarkan diagram diatas, dari tahun 2002 hingga tahun 2011, presentase tingkat
pengangguran terbuka paling tinggi adalah pada tahun 2008 yaitu sebesar 12 %. Tingkat
pengangguran meningkat secara signifikan dari tahun 2006 hingga 2007 yaitu kenaikannya
mencapai 4 %. Kemudian turun kembali secara signifikan sebesar kurang dari 4 % dari
tahun 2008 menuju tahun 2009.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
8
Pemerintah pun semakin gencar untuk menekan presentase pengangguran di
Surabaya dengan menetapkan indikator kinerja makro. Penetapan itu dimulai dari tahun
2010 dan ditetapkan untuk rencana dari 2011 hingga 5 tahun kedepannya.
Tabel 3. 2 Penetapan Indikator Kinerja Makro Kota Surabaya
Sumber: RPJMD Kota Surabaya Tahun 2010-2015
Berdasarkan tabel tersebut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2010
adalah 6,84 %. Target capaian yang diharapkan sebesar lebih dari 5 % dari Tahun 20112015. Target capaian paling tinggi adalah pada tahun 2015 yaitu sebesar 5, 10 % dan paling
rendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 5,30 %. Disamping itu sesuai dengan RPJMD kota
Surabaya tersebut diketahui bahwa tingkat pengangguran diharapkan untuk bisa turun dari
tahun tahun seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kota
Surabaya.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
9
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Metode penelitian
Penelitian mengenai analisis faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya yang
ditinjau dari sudut pandang masyarakat kota ini menggunakan metode pendekatan kualitatif
dengan alat analisis skala linkert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur
persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau
fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala
linkert ini umumnya digunaka pada penelitian dengan metode pengumpulan data primer
(wawancara). Nama skala ini diambil dari nama penciptanya Rensis Likert, yang
menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi
pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap
suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan
lima pilihan skala dengan format seperti:
A. PERTANYAAN POSITIF (+)
Skor 1. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
Skor 2. Tidak (setuju/baik/) atau kurang
Skor 3. Netral / Cukup
Skor 4. (Setuju/Baik/suka)
Skor 5. Sangat (setuju/Baik/Suka)
B. PERTANYAAN NEGATIF (-)
Skor 1. Sangat (setuju/Baik/Suka)
Skor 2. (Setuju/Baik/suka)
Skor 3. Netral / Cukup
Skor 4. Tidak (setuju/baik/) atau kurang
Skor 5. Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)
Penelitian yang dilakukan kali ini menggunakan skala linkert dengan format pertanyaan
positif karena memudahkan dalam proses interpretasi hasil nantinya.
4.2
Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data
primer dengan melakukan wawancara kepada para stakeholder dan masyarakat umum.
Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 7 orang dengan rincian sebagai
berikut: 1 orang stakeholder dari dinas tenaga kerja, 1 orang akademisi dan 5 orang
masyarakat umum. Skema pemilihan jumlah narasumber seperti itu didasarkan pada
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
10
kebutuhan data yang ada serta telah dicapainya kemiripan persepsi dari ke-7 narasumber
yang ada sehingga kami rasa jumlah tersebut sudah cukup memadai dan representatif.
4.3
Analisis
Setelah melakukan wawancara kepada narasumber yang telah ditentukan, maka
didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Hasil wawancara
Narasumber
No.
Faktor
A
B
C
D
E
F
G
Total
1.
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
5
4
4
4
5
5
5
32
2.
Tingkat pendidikan rendah
5
5
5
5
5
5
4
34
3.
Urbanisasi
4
5
3
5
4
4
5
30
4.
Kualitas SDM rendah
5
5
5
5
5
5
5
35
5.
Jumlah lapangan kerja terbatas
5
5
5
5
5
5
5
35
6.
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
4
3
3
3
3
3
2
21
7.
Pengurangan tenaga kerja
4
4
3
4
4
4
4
27
Sumber: survey primer, Mei 2015
1. Faktor jumlah masyarakat usia produktif tinggi
Dari hasil wawancara dengan masyarakat dan stakeholder mengenai variabel
penyebab pengangguran di Surabaya, diketahui bahwa semua responden setuju
bahwa jumlah masyarakat usia produktif tinggi merupakan salah satu faktor yang
paling berpengaruh terhadap angka pengangguran di Kota Surabaya hal tersebut
bisa dilihat bahwa nilai total untuk variabel ini adalah 32/35 atau 91,4%.orang sangat
setuju bahwa jumlah masyarakat usia produktif yang tinggi menjadi penyebab
adanya pengangguran.
Usia produktif
sebenarnya adalah sebuah potensi yang besar jika bisa
dikembangkan dengan baik, akan tetapi tanpa pembekalan dan ketrampilan,
penduduk usia produktif tidak akan bisa berkembang seperti yang diharapkan dan
justru akan menjadi tanggunan baru bagi pemerintah kota itu sendiri
2. Faktor tingkat pendidikan rendah
Dari hasil wawancara dengan para stakeholder diketahui bahwa faktor tingkat
pendidikan juga merupakan faktor yang sangat mempengaruhi tingkat pengangguran
di kota Surabaya. Hal tersebut bisa diketahui dari interpretasi nilai total faktor ini yaitu
sebesar 34/35 atau 97,14% responden sangat setuju jika salah satu variabel yang
menyebabkan pengangguran adalah faktor tingkat pendidikan masyarakat usia
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
11
produktif yang rendah sehingga tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan-perusahaan
yang
ada
sehingga
nantinya
akan
menyebabkan
pengangguran.
3. Urbanisasi
Urbanisasi merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab pengangguran di
kota Surabaya. Penambahan jumlah penduduk akibat adanya perpindahan
penduduk dari desa ke kota semakin menambah beban di kota. disamping itu jumlah
lapangan kerja yang besarnya tidak seimbang dengan jumlah penduduk semakin
memberatkan kota itu sendiri. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa para
stakeholder umumnya setuju jika urbanisasi menjadi salah satu variabel yang
menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya. Hasil interpretasi dari wawancara
tersebut adalah 30/35 atau 85,7% responden sangat setuju jika urbanisasi menjadi
salah satu faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya.
4. Kualitas SDM rendah
Mayoritas responden setuju jika kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya. Terutama pada zaman
seperti sekarang ini, dimana persaingan antar para pencari kerja sangat tinggi.
Sehingga kualitas sumber daya manusia yang tinggi dan baik merupakan sebuah
keharusan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Nilai total untuk kualitas
SDM rendah adalah 35/35 atau 100% responden sangat setuju bahwa kualitas SDM
yang rendah merupakan salah satu variabel penyebab pengangguran di Kota
Surabaya.
5. Jumlah lapangan kerja terbatas
Seperti halnya variabel kualitas SDM rendah, variabel jumlah lapangan kerja terbatas
juga mendapatkan nilai total sebesar 35/35 yang berarti100% responden sangat
setuju jika jumlah lapangan kerja yang terbatas menjadi penyebab pengangguran di
Kota Surabaya. Pada tinjauan literature juga menyebutkan bahwa jumlah penduduk
yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja, akan menyebabkan
pengganguran, terutama orang-orang yang tidak memiliki keahlian dan tingkat
pendidikan yang memadai
6. Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
Ketidakpastian serta ketidakterikatan kerja pada waktu yang lama menjadi salah satu
faktor penyebab pengangguran di Kota Surabaya. Hal tersebut bisa dipahami
dengan melihat adanya kontrak kerja yang hanya berlaku pada kurun waktu tertentu
saja seperti 1 tahun, 2 tahun, dan sebagainya membuat orang-orang bisa kehilangan
pekerjaannya kapan saja, sedangkan seperti yang kita ketahui bersama, pada masa
sekarang ini, sangatlah sulit untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Nilai total tingkat
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
12
persertujuan dari responden terhadap faktor outsourcing ini ada 21/35 atau 60%
responden setuju bahwa outsourcing merupakan salah satu faktor penyebab
pengangguran, akan tetapi faktor ini tidak terlalu dominan dibangdingkan dengan
faktor jumlah lapangan kerja terbatas.
7. Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan
hubungan
kerja
merupakan
salah
satu
momok
dalam
dunia
ketenagakerjaan, karena dengan adanya pemutusan hubungan kerja menyebabkan
seseorang menjadi pengangguran jika orang yang bersangkutan tersebut masih
belum mendapatkan pekerjaan. Sedangkan untuk mendapatkan pekerjaan yang
baru juga bukan merupakan perkara yang mudah. Nilai total tingkat persetujuan
responden terhadap faktor pemutusan hubungan kerja adalah 27/35 atau 77,14%
responden setuju jika pemutusan hubungan kerja merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya.
Dari analisis diatas diketahui bahwa variabel yang memiliki tingkat persetujuan 100%
untuk menjadi faktor penyebab pengangguran di Surabaya adalah variabel kualitas SDM
rendah dan jumlah lapangan kerja terbatas. Sehingga kedua variabel ini perlu segera diatasi
agar
jumlah
pengangguran
di
Surabaya
tidak
semakin
besar,
dengan
tidak
mengesampingkan solusi penyelesaian variabel-variabel penyebab pengangguran yang
lainnya.
4.4
Hubungan pengangguran bagi ekonomi kota
Dari penjelasan pada tinjauan pustaka dan gambaran umum diketahui bahwa
pengangguran berdampak pada ekonomi kota dalam hal pertumbuhan ekonomi dan laju
inflasi di Surabaya. Sesuai dengan RPJMD Kota Surabaya direncanakan bahwa jumlah
pengangguran akan menurun sebanyak 0,05 – 0,1 % tiap tahunnya, sedangkan
pertumbuhan ekonomi direncanakan untuk naik dari tahun ke tahun sebesar 0,25 – 1,3 %
dari tahun ke tahun.
Dari keterangan diatasdiatas menunjukkan adanya hubungan antara pengangguran
dan ekonomi sebuah kota, sehingga upaya-upaya untuk mengurangi angka pengangguran
merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dengan semakin menurunnya angka
pengangguran, menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat di suatu kota tersebut juga
semakin meningkat.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
13
BAB V
PENUTUP
5.2
Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran
di Kota Surabaya, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka diketahui bahwa terdapat 2 faktor yang
menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya yaitu faktor kependudukan yang
terdiri dari jumlah penduduk usia produktif, tingkat pendidikan rendah, tingkat
urbanisasi yang tinggi serta SDM yang kurang berkualitas, faktor jumlah lapangan
kerja terbatas, faktor tenaga kerja kontrak (outsourcing) dan faktor pemutusan
hubungan kerja.
2. Dari ketujuh faktor penyebab pengangguran di Surabaya tersebut, faktor yang
sangat disetujui untuk menjadi faktor yang menyebabkan pengangguran adalah
faktor kualitas SDM rendah dan faktor keterbatasan lapangan kerja. Sehingga kita
semua bersama-sama dengan pemerintah perlu bekerja sama untuk memperbaiki
kualitas SDM dan membuka lapangan pekerjaan yang baru
5.2
Rekomendasi
Dari permasalahan yang telah kami bahas diatas, kami memiliki beberapa
rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang ada di Surabaya. Sebelum melangkah
lebih jauh untuk merumuskan suatu rekomendasi untuk meretas pengangguran, penting
bagi kita untuk mengetahui jenis jenis pengangguran, antara lain :
1. Setengah menganggur : jenis pengagguran yang tidak bekerja secara optimal
sematan mata karena tak ada k=lapangan pekerjaan.
2. Disguised Unemployement : merupakan jenis penganggueran yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai kemampuan dan
bakatnya.
3. Voluntary Unemployement : Jenis pengagguran yang memang disengaja. Alasannya
adalah karena pekerjaan yang ditawarkan tidak sesuai dengan keinginan pekerja,
umumnya alasannya adalah upah yang tidak sesuai
4. Involuntary Unemployement : jenis pengangguran yang tidak disengaja. Mereka
yang mau bekerja dengan upah yang berlaku tetapi lapangan pekerjaannya tidak
ada.
Dengan beragam jenis pengangguran yang ada di Surabaya, maka kita dapat
memberikan beberapa rekomendasi untuk mengatasi pengangguran yaitu:
1. Mendorong dan menyokong majunya pendidikan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
14
2. Menumbuhkan semangat kewirausahaan
3. Mendorong peningkatan latihan kerja
4. Memfasilitasi terbukanya Usaha Kecil Menengah (UKM)
5. Menekan pertumbuhan penduduk agar tidak memberbesar jurang jumlah antara
lapangan pekerjaan dan pencari kerja.
6. Mengoptimalkan pembukaan pekerjaan berbasis sistem padat karya.
7. Mengadakan program transmigrasi, guna membuka peluang terhadap angkatan
kerja mencari pekerjaan di daerah lain yang lebih banyak memiliki peluang bekerja
8. Pemeberian modal pinjaman usaha kerja
5.3
Lesson Learned
Pelajaran yang didapat setelah melakukan penelitian mengenai faktor yang
menyebabkan pengangguran di Kota Surabaya ini adalah sebagai berikut:
1. Pengangguran memberikan banyak dampak bagi sebuah kota pada berbagai aspek
seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan kemiskinan. Sehingga dengan
demikian penganggulangan masalah pengangguran ini merupakan hal yang penting
untuk dilakukan seperti pemberian pelatihan dan pemberian modal usaha dengan
bunga ringan kepada masyarakat yang belum bekerja.
2. Teori Okun’s Law menyatakan bahwa tingkat pengangguran berpengaruh terhadap
PDB (product domestic bruto) dengan ketentuan setiap kenaikan 1% pengangguran
maka akan menurunkan PDB sebesar 2%
3. Untuk menekan angka pengangguran juga perlu adanya kebijakan untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk, laju urbanisasi penduduk serta peningkatan kualitas
SDM
4. Untuk mengatasi permasalahan pengangguran, perlu adanya partisipasi aktif dari
masyarakat bukan hanya dari pemerintah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
15
Daftar Pustaka
Purnamaningsih, Nining. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tenaga Kerja
Wanita Bekerja Di Luar Negeri. Universitas Kadiri
Natshir, Fathir. 2013. Cara Menghitung Skala Linkert
BPS Surabaya. Surabaya dalam angka tahun 2013. Surabaya
RPJMD Surabaya 2010 –2015
Surya , Iqbal dan Rahmawati, Lucky. 2012. Pengaruh tingkat pengangguran terhadap inflasi
di Kota Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
Ratnaningsih, Ika Ningsih. 2012. Pengaruh pertumbuhan sector industry terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kota Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
16
Lampiran 1
Kuesioner
Nama
: Dwi Purnomo, SH, MM.
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Kepala Dinas Tenaga Kerja Surabaya
Alamat
: Jl. Bluru Permai Blok CE/4 Sidoarjo
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
4
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
Tingkat pendidikan rendah
Urbanisasi
SDM rendah
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
17
Nama
: Mulyadi B S, S.Pd
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Akademisi
Alamat
: Banyu Urip
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
4
Tingkat pendidikan rendah
5
Urbanisasi
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
2
3
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
18
Nama
: Nunung
Jenis Kelamin : P
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Kertajaya
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
Tingkat pendidikan rendah
4
Urbanisasi
5
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
Pengurangan tenaga kerja
2
3
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
19
Nama
: Tri Wahyono
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Pegawai bank
Alamat
: Trenggilis Mejoyo
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
4
Tingkat pendidikan rendah
5
Urbanisasi
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
2
3
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
20
Nama
: Wahyuti
Jenis Kelamin : P
Pekerjaan
: Kimia Farma (pensiun)
Alamat
: Jl. Kertajaya Gg. 9 J
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
4
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
5
Tingkat pendidikan rendah
Urbanisasi
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
4
Jumlah lapangan kerja terbatas
Kesempatan kerja rendah
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
Pengurangan tenaga kerja
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
21
Nama
: Agung
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Gubeng Kertajaya
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
4
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
5
Tingkat pendidikan rendah
Urbanisasi
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
2
3
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
22
Nama
: Suryaman
Jenis Kelamin : L
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: Karang Menjangan
Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pengangguran di Kota
Surabaya sesuai dengan nilai bobot yang diperoleh.
Faktor Kependudukan
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
2
3
Jumlah masyarakat usia produktif tinggi
4
Tingkat pendidikan rendah
Urbanisasi
5
SDM rendah
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
Faktor Lapangan Kerja
Pilih salah satu nilai bobot dengan mencentang salah satu nilai antara 1-5
Nilai bobot
Faktor
1
Jumlah lapangan kerja terbatas
Outsourcing (tenaga kerja kontrak)
2
3
Pengurangan tenaga kerja
4
5
Keterangan :
1 = sangat tidak setuju
4 = setuju
2 = tidak setuju
5 = sangat setuju
3 = kurang setuju
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN DI KOTA SURABAYA
23