Tugas besar Pengantar Teknik Industri

TU

20
Menghitung harga pokok
produksi

Disusun
Onguel
Rahadi
Reitwi
Reksi id

Bab 1
Latar belakang
Sekarang ini usaha di bidang kuliner semakin marak dengan prospek kedepannya yang
menjanjikan ditambah lagi di zaman yang modern saat ini kebanyakan orang menyukai sesuatu
yang praktis. Mereka ingin makan tanpa memasak terlebih dahulu akhirnya mereka pergi ke
rumah makan atau kedai dan sebagainya.
Sebagai pengusaha di bidang kuliner tentunya perhitungan harga pokok produksi sangat
penting. Perhitungan harga pokok produksi selain digunakan sebagai dasar penentuan tingkat
laba, penilaian efisiensi usaha, juga pengalokasian harga pokok produksi yang tepat akan

membantu dalam menetapkan harga pokok penjualan yang tepat pula.
Tujuan utama pengusaha pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal.
Hal ini tidaklah mengherankan karena dengan laba mereka dapat mempertahankan eksistensi
usaha mereka dan memperluas usahanya. Selain itu keberhasilan suatu usaha sering kali dinilai
dari tingkat laba yang dihasilkan. Untuk menghasilkan laba, bisa ditempuh dengan menekan
biaya produksi secara efisien dan mengendalikan komponen biaya-biayanya sehingga biaya
produksi yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin.
Biaya produksi yang tidak terkendali akan menyebabkan harga pokok terlalu tinggi,yang
selanjutnya akan menurunkan daya saing produk dan akhirnya dapat menurunkan laba.Untuk itu
biaya produksi harus dicatat dengan baik dan dihitung dengan benar sehingga dapat
menghasilkan harga pokok produk yang tepat. Dengan demikian pengusaha dapat menetapkan
harga jual yang kompetitif, yang dapat mengoptimalkan laba sekaligus memenuhi tuntutan
konsumen.
Dalam prosesnya produksinya suatu rumah makan akan mengeluarkan biaya-biaya.
Biaya-biaya tersebut dikelompokkan menjadi biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya
produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses pengolahan baku menjadi produk
(makanan dan minuman), sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk kegiatan seperti kegiatan pemasaran dan administrasi umum. Biaya produksi
membentuk harga pokok produksi dan digunakan sebagai dasar dalam penentuan harga jual
produk. Oleh karena itu perhitungan harga pokok produksi sangat penting.


BAB 2
Pustaka
1. Akuntansi
Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi yang digunakan untuk
para pengambil keputusan-keputusan ekonomi perusahaan. Akuntansi adalah proses kegiatan
yang bersistem mengenai transaksi keuangan suatu organisasi dalam melakukan pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran, pemerikasaan, penafsiran, dan penganggaran, sehingga berguna
bagi pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan untuk menentukan langkah pada
waktu yang akan datang (Nafarin, 2004:7)
 Asset (milik): merupakan segala sesuatu milik perusahaan yang bernilai (uang tunai,
persediaan, piutang, tanah, bangungan, peralatan, dan lain-lain).
 Liability (utang): merupakan utang perusahaan terhadap kreditor,( utang-utang, pajak,
dan sebagainya).
 Nilai Bersih: terdiri dari saham modal (jumlah uang modal awal yang ditanamkan
pemilik) dan pendapatan yang tertahan.
Persamaan akuntansi : Nilai Bersih = Asset - Liabilities
2. Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan mata uang, yang

terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya (cost) adalah
pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang ataun jasa yang
berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi
tahunan (Firdaus, 2009:22).
Klasifikasi biaya dalam Cost of goods sold:
 Bahan langsung
Setiap biaya untuk semua bahan yang langsung dan nyata dapat dialokasikan pada
produk barang jadi ( misalnya: kayu untuk meja, kertas untuk buku, dan lain-lain).

 Bahan tak langsung
Setiap biaya untuk bahan-bahan lain yang secara tidak langsung menjadi bagian dari
produk (misal: pelumas untuk mesin, sapu untuk lantai pabrik, dan sebagainya).
 Buruh langsung
Biaya untuk setiap pekerja yang secara langsung dan jelas dialokasikan pada produk
(misalnya operator bubut untuk produksi komponen poros, pengecat produk, tukang
untuk memotong, dan sebagainya).
 Buruh tak langsung
Di luar biaya untuk pekerja langsung (misal: tenaga kerja di bagian perawatan, tenaga
kerja adminsitrasi,dan sebagainya).
 Overhead pabrik (biaya tak langsung pabrik)

Semua biaya produksi yang tidak termasuk biaya bahan dan buruh langsung (misal:
depresiasi (penyusutan) peralatan dan bangunan, perawatan bangunan dan peralatan,
pengawasan pabrik, listrik, air, dan lain-lain).
3. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya merupakan suatu alat bagi manajemen dalam menjalankan aktivitas
perusahaan yaitu sebagai alat perencanaan, pengawasan dan pembuatan keputusan. Akuntansi
Biaya yaitu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek
kegiatan akuntansi biaya adalah biaya (Mulyadi, 2005:7)
4. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu produk selama periode tertentu ditambah dengan jumlah persediaan awal
barang dalam proses dan dikurangi dengan jumlah persediaan akhir barang dalam proses. harga
pokok produksi adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk (barang) yang diperoleh
(Nafarin, 2004:53)

5. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan oleh cara produksi perusahaan.
Perusahaan dapat memproduksi produk dengan dua cara yaitu produksi atas dasar pesanan dan
produksi massa. Metode pengumpulan harga pokok produksi ada 2 macam yaitu : Job Order

Cost Method (Metode Harga Pokok Pesanan) dan Process Cost Method (Metode Harga Pokok
Proses) (Mulyadi, 2005:16)
6. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur
biaya ke dalam harga pokok produksi. terdapat dua pendekatan dalam penentuan harga pokok
produksi yaitu : Metode full costing dan metode variable costing (Mulyadi, 2005:17)

Bab 3
Pengumpulan data
Kami mengumpulkan data dari cafe “Bale M” dan diperoleh data sebagai berikut
1. Banana split untuk satu porsi :

No
1
2
3
4
5
6


Item
Pisang Ambon
Ice Cream
Sokade
Wafer
Strawberry Jam
Chocolate sc

unit
gr
pcs
ml
pcs
ml
ml

2. Spagheti con Fungi untuk 1 porsi :

Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp

harga
1.575
15
21
26
53
54

jml
1
300
1
1
15
5


Cost of good
Rp
1.575
Rp
4.646
Rp
21
Rp
26
Rp
788
Rp
271

No
1
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11

Item
Spaghetti
Bwg Bombay
Paprica
Jamur tiram
Chicken Fillet
Cengek
Royco
Mentega
Selada
Tomat
Timun


Unit
gr
gr
gr
gr
gr
gr
pcs
gr
gr
gr
gr

Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

30
20
35
17
47
20
60
39
14
6
6

jml
50
10
10
10
10
3
1,5
10
15
15
15

Cost of good
Rp
1.500
Rp
200
Rp
350
Rp
168
Rp
473
Rp
60
Rp
90
Rp
388
Rp
210
Rp
90
Rp
90

Selama bulan November spaghetti con fungi terjual sebanyak 54 porsi sedangkan banana
split terjual sebnayak 24 porsi.

Bab 4

Penyelesaian masalah
1. Banana split
A. Menghitung jumlah dan ongkos bahan baku pada bulan November 2013
24 porsi Banana split:
No
1
2
3
4
5
6

Item
Pisang Ambon
Ice Cream
Sokade
Wafer
Strawberry Jam
Chocolate sc

unit
gr
pcs
ml
pcs
ml
ml

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

harga
1.575
15
21
26
53
54

jml
1
300
1
1
15
5
Jumla
h

Cost of good
Rp
37800
Rp
111504
Rp
504
Rp
624
Rp
18912
Rp
6504
Rp

B. Menghitung jumlah dan ongkos bahan penujang 24 porsi banana split:
Tissue
Sabun cuci piring
Jumlah

: Rp 12000
: Rp 7000
: Rp 19000

C. Menghitung biaya variabel dan non variabel
 Biaya variabel Banana split 24 porsi :
Biaya bahan baku
Jumlah

: Rp 175848
: Rp 195848

 Biaya non variabel Banana split 24 porsi :
Biaya promosi
 Biaya tenaga kerja langsung

: Rp 17500
: Rp. 20000

D. Menghitung harga pokok produksi Banana split

175848

Komponen biaya
Biaya bahan baku
Biaya bahan penunjang
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya non variabel (promosi)
Harga pokok produksi 24 porsi

Total biaya
Rp 175848
Rp 19000
Rp 20000
Rp 17500
Rp 232348

Harga pokok produksi 24 porsi Banana split selama bulan November 2013 sebesar Rp 232348
Sedangkan harga pokok 1 porsi Banana Rp 232348 / 24 porsi = Rp 9681
2. Spaghetti Con Fungi
A. Menghitung jumlah dan ongkos bahan baku pada bulan November 2013
54 porsi Spaghetti Con Fungi :
N
o

Item

Unit

1

Spaghetti

gr

2

Bwg Bombay

gr

3

Paprica

gr

4

Jamur tiram

gr

5

Chicken Fillet

gr

6

Cengek

gr

7

Royco

pcs

8

Mentega

gr

9

Selada

gr

10

Tomat

gr

11

Timun

gr

Harga
Rp
30
Rp
20
Rp
35
Rp
17
Rp
47
Rp
20
Rp
60
Rp
39
Rp
14
Rp
6
Rp
6

B. Menghitung jumlah dan omgkos bahan penunjang

jml
50
10
10
10
10
3
1,5
10
15
15
15
Jumla
h

Cost of good
Rp
81000
Rp
10800
Rp
18900
Rp
9072
Rp
25542
Rp

3240
Rp
4860
Rp
20952

Rp
11340
Rp
4860
Rp
4860
Rp
184086

Spaghetti Con Fungi 54 porsi :
Tissue
Sabun cuci piring
Gas
Jumlah

: Rp 12000
: Rp 14000
: Rp 10800
: Rp 36800

C. Menghitung biaya variabel dan non variabel
 Biaya variabel Spaghetti Con Fungi 54 porsi :
Biaya bahan baku
Jumlah

: Rp 184086
: Rp 238086

 Biaya non variabel spaghetti con fungi 54 porsi :
Biaya promosi

: Rp 17500

 Biaya tenaga kerja langsung : Rp 54000
E. Menghitung harga pokok produksi spaghetti con fungi
Komponen biaya
Biaya bahan baku
Biaya bahan penunjang
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya non variabel(promosi)
Harga pokok produksi 54 porsi

Total biaya
Rp 184086
Rp 36800
Rp 54000
Rp 17500
Rp 292386

Harga pokok produksi 54 porsi Spaghetti Con Fungi selama bulan November 2013 sebesar
Rp 292386 sedangkan harga pokok 1 porsi Banana Rp 292386 / 54 porsi = Rp 5415.

Bab 5
Kesimpulan
Setelah kami mengamati dan mengumpulkan data dari cafe Bale M, diperoleh harga
pokok produksi untuk minuman Banana split dan makanan Spaghetti Con fungi. Harga pokok
untuk minuman Banana split sebesar Rp 9681 tiap porsi, sedangkan untuk makanan Spaghetti
Con Fungi sebesar Rp 5415 tiap porsi. Dari harga pokok tersebut kita dapat menetapkan harga
jual. Apabila spaghetti con fungi dijual dengan harga Rp 10000 maka keuntungaan yang
diperoleh sebesar Rp 4585 persentase keuntungan sekitar 85% dan bila banana split dijual
dengan harga Rp 13000 maka akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 3319 persentase
keuntungan sekitar 34%.
Cafe Bale M menetapkan harga jual untuk minuman Banana split seharga Rp 18318 dan
untuk Spaghetti Con Fungi seharga Rp 15000 maka keuntungan yang diperoleh untuk spaghetti
con fungi sebesar Rp 9585 persentase keuntungan sekitar 177% sedangkan untuk banana split
sebesar Rp 8637 persentase keuntungan sekitar 89%.