Pengantar Ilmu Jurnalistik

  

Aneka penyebutan “ragam bahasa jurnalistik”:

  Bahasa pers, bahasa indonesia dalam pers, ragam bahasa pers, bahasa koran, ragam bahasa koran, bahasa jurnalistik, bahasa indonesia, bahasa indonesia jurnalistik, bahasa berita, ragam bahasa berita, wacana berita, berita wartawan

  

  Prof. S. Wojowastito (1978) “bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian dan majalah -majalah

  

  Bahasa jurnalistik merupakan salah satu ragam bahasa kreatif bahasa indonesia disamping bahasa ilmiah, bisnis, filosofik, sastra (sudaryanto, 1995)

  

  Bahasa junalistik adalah bahasa yang dipakai wartawan atau jurnalis dalam menulis karya- karya jurnalistik di media massa (anwar,1995)

  

  Jelas

  

  Menarik

  

  Informatif

  

  Ringkas

  

  Tertib Dengan hanya sekali pandang, tanpa harus mengerutkan dahi, pembaca harus dapat menangkap berita yang kita tulis.

  Pembaca perlu dirangsang agar mau mengikuti tulisan kita sampai tamat. Pilihan kata dan susunan kalimat mempengaruhi minat calon pembaca

  Pembaca memperoleh tambahan informasi dari apa yang dibacanya. Tentu saja data yang ditampilkan harus relevan dengan persoalan.

  Setiap kata yang ditampilkan memang diperlukan dan harus mendukung tulisan.

  Dengan demikian, kata-kata mubazir perlu dihindari. Namun ini tidak berarti bahwa kita dapat dengan seenaknya membuang kata- kata yang sudah menjadi idiom.

  Bahasa yang ditulis wartawan harus menggunakan aturan, dan pemakaiannya pun harus taat asas (konsisten), bahkan untuk hal-hal yang kecil.

  

  Prinsip prosessibilitas

  

  Prinsip kejelasan

  

  Prinsip ekonomi

  

  Prinsip ekspresivitas

  

  Berita adalah pencatatan dari informasi yang paling penting serta cermat yang dapat diperoleh tentang apa yang dipikirkan dan dikatakan, dilihat dan digambarkan, direncanakan dan dikerjakan orang.

  

  Berita adalah laporan hangat tentang fakta atau pendapat yang menarik atau penting atau kedua-duanya bagi sejumlah besar pembaca

  

  Berita berdasarkan sifat kejadian

  

  Berita berdasarkan sudut geografis

  

  Berita berdasarkan soal atau masalah yang dicakup

  

  Berita yang diduga

  

  Berita yang tidak diduga

  

  Berita lokal

  

  Berita tidak lokal

  

  Berita nasional

  

  Berita internasional

  

  Faktor determinan atau faktor yang menentukan yang lebih mencerminkan sifat dan berita itu sendiri.

  

  Faktor komponen yaitu komponen isi berita yang merupakan unsur-unsur yang menarik perhatian pembaca

  

Kedekatan . Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama

  (proximity) dekat secara fisik dan kedua, kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca berita yang peristiwa atau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional berdasarkan ikatan tertentu.

  Ketenaran . Orang terkenal memang sering menjadi (prominence)

berita. Seperti kata ungkapan Barat, Name makes news . Bintang

film, sinetron, penyanyi, politisi ternama seringkali muncul di koran dan juga televisi.

  Aktualitas (timeliness) . Berita, khususnya straight news, haruslah berupa laporan kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.

  

Dampak . Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada

(impact)

masyarakat luas memiliki nilai berita yang tinggi. Semakin besar

dampak tersebut bagi masyarakat, semakin tinggi pula nilai

  

  Kepala berita/judul

  

  Teras berita

  

  Badan berita/tubuh

  

  Mengumpulkan fakta dan data peristiwa bernilai aktual, faktual, penting dan menarik / mengandung unsur 5W + 1 H

  

  Menggunakan bahasa jurnalistik yang spesifik, kalimatnya pendek-pendek, baku, sederhana dan komunikatif

  

  Komposisi naskah terdiri dari Head, Body

   Keluarbiasaan (magnitude) . Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun magnitude di sini menyangkut sejumlah orang besar, prestasi besar, kehancuran yang

besar, kemenangan besar, dan segala sesuatu yang besar.

  

Konflik (conflict) . Berita tentang adanya bentrokan, baik

secara fisik maupun nonfisik, selalu menarik. Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang dsb.

  Keanehan (oddity) . Sesuatu yang tidak lazim ( unusual )

mengundang perhatian orang di sekitarnya. Orang yang

berdandan esktrentrik, orang yang bergaya hidup nggak

umum, memiliki ukuran fisik yang beda denga yang lain

   Sumber informasi untuk bahan berita Ada beberapa sumber perolehan berita:

  • - Staf surat kabar, yaitu personal yang bekerja pada redaktur surat

    kabar tertentu, berkantor di redkasi surat kabar tersebut.
  • Koresponden, yaitu wartawan yang bekerja untuk media atau kantor berita tertentu dan tidak berkantor di kantor redaksi.
  • Kantor berita (news agencies) , yakni lembaga yang khusus berita-berita dalam dan luar negeri serta beraneka jenisnya untuk kemudian dijual ke berbagai media massa.
  • Features Syndicates

  , yaitu lembaga yang khusus “menjual” kepada penerbit.

  • Kalangan publisitas, yaitu orang-orang atau kelompok yang bekerja mempopulerkan orang-orang atau peristiwa.
  • volunteer staff

  , yaitu orang-orang awam atau bukan kalangan

  

  Batasan klasik feature : “feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan”. (Daniel R. Wiliamson, feature writing for newspapaer, 1975)

  “feature adalah suatu tulisan kreatif, terikat pada dasar-dasar jurnalistik dan juga sastra, dapat mengabaikan segi aktualitas; menyajikan kebenaran/objektivitas tetapi kadang-kadang bisa subjektif (Riyono Praktikto, kreatif menulis feature, 1984)

  

  Feature adalah tulisan jurnalistik

  

  Fature mengandung unsur-unsur satra

  

  Feature adalah tulisan yang kreatif

  

  Feature bersifat aktual

  

  Feature kadang-kadang bersifat subjektif

  

  Feature menyentuh rasa manusiawi

  

  Feature bersifat informatif

  

  Semua syarat, ciri ataupun dasar-dasar jurnalistik terdapat pada feature

  

  Meski begitu, feature dapat dibedakan dengan bentuk-bentuk tulisan yang lain seperti : berita, depth news, investigative news, interpretative news atau opinion news

  

  Feature berita

  

  Feature artikel

  

  Feature “human interest”

  

  Feature biografi

  

  Feature perjalanan

  

  Feature sejarah

  

  Feature ilmiah

  

  Feature petunjuk praktis

  Jurnalisme majalah

   Majalah pertama terbit di inggris tahun 1904 yaitu review, tatler spectator dilanjutkan di Amerika Serikat tahun 1971 oleh cristian history (1974), Saturday evening post (1981)

   Menurut wilson dalam mass media menyatakan bahwa majalah-majalah yang terbit diatas belum bisa disebut media massa sebab majalah-majalah yang Sejarah majalah di indonesia 

  Tahun 1897 terbit majalah bondsblad majalah yang membawa suara indsche bond perkumpulan kaum indo belanda

   Awal abad 20 terbit majalah retno doemilah

  

Tahun 1907 di bandung terbit majalah medan prijaji

   Awal tahun 1910, douwes dekker menerbitkan majalah dwi mingguan het tjidschrift Secara global majalah

diklasifikasikan menjadi 3 bagian

  Mass magazine 

  Class magazine 

  Specilised magazine Menciptakan berita majalah 

  Jurnalis majalah perlu lebih kreatif dan berpikir mendalam ketimbang jurnalis koran 

  Pastikan topik subjek penulisan berita majalah karena tulisan dan isinya yang terlalu umum tidak banyak menarik perhatian pembaca/orang

   Tulisan kreatif adalah aspek penting dari tulisan feature dan biarkan tulisan mengisahkan sendiri

  

  Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu dangan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari satu negarake negara ke seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi

  

  Browsing atau surfing

  

  Electronic email (e-mail)

  

  Searching

  

  World wide web

  

  Mailing list

  

  News group

  

  Download, dll

  

  Internet sebagai media komunikasi

  

  Media pertukaran data

  

  Media mencari informasi dan data

  

  Fungsi komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia

  

  Internet sebagai media komunikasi

  

  Media pertukaran data

  

  Media untuk mencari informasi dan data

  

  Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan.

  

  Pornografi

  

  Penipuan

  

  Carding

  

  perjudian

  

  Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber yang umumnya disosialisaikan dengan internet

  

  Blog, singkatan dari weblog adalah tempat dimana blogger dapat menulis apapun yang mereka inginkan dan pembaca bisa meresponnya

  

  Keunggulan situs berita online adalah beritanya tidak hanya baru dan segar seperti di media lain, tetapi juga situs online punya ruang yang hampir tidak terbatas dan dapat diperbaharui seketika. Situs juga punya link ke format lain, seperti video, audio atau bahkan arsip berita yang relevan Daya tarik radio : - Musik - kata-kata -

Efek suara ( sound effects)

  

  Auditif

  

  Mengandung gangguan

  

  akrab

  

  Heterogen

  

  Pribadi

  

  Aktif

  

  selektif

  

  Berdasarkan sifat-sifat radio siaran yang auditif mengandung gangguan dan akrab maka sebaiknya dipergunakan : kata-kata yang sederhana

  • Kalimat-kalimat yang ringkas
  • Angka-angka yang dibulatkan
  • >Susunan kalimat yang berupa obr

  

  Berdasarkan sifat pendengar radio yang heterogen, pribadi, aktif dan selektif, itu harus dipergunakan : kata-akata yang umum dan lazim dipakai

  • Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan
  • kata-kata yang mengesankan
  • Pengulangan kata-kata yang penting
  • >Susunan kalimat yang l

  

  Menerangkan secara faktual dan jujur objektif

  

  Mendidik

  

  Mengajak serta memberi uraian tangan

  

  membimbing

  

  Memberikan gambaran yang lebih lengkap, lebih mendalam, lebih langsung dari tangan pertama (primer) terhadap peristiwa- peristiwa yang bernilai berita

  

  Membimbing masyarakat ke arah terbentuknya pendapat umum yang sehat, kritis dan membangun

  

  Menjadikan masyarakat well informed

   Kelebihan

  • Kecepatan
  • Imajinatif
  • Murah
  • Alternatif beragam
  • Mobilitas terjaga

   Kelemahan

  • Selintas

  

  Aktual

  

  Faktual

  

  Bermakna

  

  Berdampak

  

  menarik

  

  Kode etik jurnalistik pertama di Indonesia disusun oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 1954 dan ditetapkan setahun kemudian, (Rachmadi, 1990 : 227). Selama puluhan tahun, terutama pada masa Orde Baru kode etik ini menjadi kode etik tunggal bagi jurnalis/wartawan. Beberapa kode etik ini disempurnakan dan terakhir pada tahun 1995 dan mulai berlaku kode etik PWI yang telah

  

pada tanggal 14 Maret 2006 bertempat di Jakarta

dirumuskan Kode Etik Jurnalistik yang dihadiri 29

dari 35 organisasi pers yang diundang, terdiri dari 27 organisasi wartawan dan 2 organisasi perusahaan pers. Pada hal ini menyepakati rumusan mengenai Penguatan Peran Dewan Pers dan Standar Organisasi Wartawan yang terdiri

dari 11 pasal, lebih banyak 4 pasal dari kode etik

sebelumnya menampung lebih lengkap

  

  Berdasarkan makna kata, kode atau code (bahasa Inggris) adalah buku undang- undang, kumpulan sandi dan kata yang disepakati dalam lalu lintas telegrafi, serta susunan prinsip hidup suatu masyarakat.

  

  Etik (juga dieja etika) ialah moral filosofi, filsafat praktis dan ajaran kesusilaan.

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995), etik adalah: (1) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; (2) nilai mengenai benar dan salah yang dianut yang dianut suatu golongan atau

  

  Menurut Suseno (1991 : 77) kode etik adalah daftar kewajiban dalam menjalankan suatu profesi yang disusun oleh profesi itu sendiri dan mengikatnya dalam mempraktikannya.

   Kode etik itu dibuat oleh profesi itu sendiri. Kode etik tidak akan efektif bila merupakan hasil dari pemerintah atau dari organisasi lain karena tidak ada aspek penjiwaan dari profesi itu sendiri.

   Kode etik harus merupakan pengaturan diri (self

regulation) dari profesi itu sendiri. Dengan membuat

kode etik maka akan menetapkan hitam atas putih

niatnya mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggap

hakiki.

  

Pelaksanaannya harus diawasi terus-menerus. Kode

etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan bagi pelanggar. Kasus-kasus ini akan dinilai dan

  

  sebagai petunjuk moral yang jelas untuk anggota sutau organisasi

  

  kode etik merupakan suatu dokumen legal yang dapat mengkontrol perilaku anggota organisasi,\

  

  kode etik akan dapat melindungi anggota organisasi dari kejahatan atau penipuan

  

  kode etik merupakan struktur legitimasi yang membolehkan organisasi dalam menunjukan

  

  Media Massa ( Mass Media ) adalah sarana

  channel of mass

  komunikasi massa (

  communication ). Komunikasi massa sendiri

  artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.

  

  Ciri-ciri (karakteristik) media massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan (kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).

  

  Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak ( Printed Media ), Media Massa Elektronik ( Electronic Media ), dan Media Online (Cybermedia). Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film.

  Sedangkan media cetak

  • –berdasarkan formatnya

  — terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah

  • Proses pemancaran/transmis
  • Isi pesan tidak dapat diulang
  • Isi pesan audio dapat didengar sekilas pada waktu ada siaran
  • Dapat menyajikan peristiwa yang tengah terjadi
  • Penulisan dibatasi detik, menit, jam
  • Distribusi melalui pemancar/transmisi

  

  Media massa cetak : Proses pencetakan

  • Isi pesan tercetak, dapat dibaca dimana dan
  • kapan saja Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang
  • Hanya menyajikan peristiwa atau pendapat
  • yang telah terjadi Tidak dapat menyajikan pendapat
  • narasumber secara langsung

  

  Media massa elektronik (televisi) Proses pemancaran/transmisi

  • Isi pesan audiovisual dapat dilihat dan
  • didengar sekilas sewaktu ada siaran Tidak bisa diulang
  • Dapat disajikan peristiwa yang tengah terjadi
  • Dapat menyajikan pendapat narasumber
  • >secara langsung Penulisan dibatasi oleh detik, menit,
Pengertian Jurnalistik 

  Jurnalistik sebagai ilmu yaitu ilmu terapan dari ilmu komunikasi yang mempelajari tentang seseorang dalam mencari, mengumpulkan, menyeleksi dan menyebarkan sebagai nilai berita.

  

Jurnalistik sebagai Ilmu terapan adalah ilmu yang

mempelajari, mengumpulkan isi pesan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan mengubah sikap dan pendapat sesuai dengan kemauan pihak komunikator.

   Proses Penyampaian komunikasi (rangkaian ilmu terapan) sebagai kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menyeleksi sampai penyebaran pada publik bagian

dari ilmu terapan dari seseorang menyampaian pesan

melalui media cetak dan media elektronik.

   Karya Uraian fakta dan pendapat yang mengandung nilai berita dan penjelasan masalah hangat yang sudah disajikan untuk khalayak baik yang melalui media

massa, cetak/media elektronik yang menyajikan suatu karya dalam tulisan. Pengertian Jurnalistik 

  Onong U. Effendi, jurnalistik adalah teknik mengelola

berita sejak dari mendapatkan bahan sampai kepada

menyebarluaskannya kepada khalayak.

   Adinegoro, jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Pengertian jurnalisme 

  Jurnalisme merupakan paham yang memuat sejumlah

kerangka normatif untuk memandu kerja jurnalistik

  Sebagai kerangka normatif, jurnalisme memuat sejumlah nilai yang dijadikan rujukan dan diterapkan melalui sejumlah metode khusus

   Istilah jurnalisme sendiri muncul dari berbagai latar belakang sosio-kultural tertentu. misalnya jurnalisme Hubungan Jurnalistik dan Pers 

  Jurnalistik merupakan bentuk komunkasi, kegiatan, isinya.

   Pers : medianya dimana jurnalistik itu disalurkan Pengertian Pers 

  Istilah pers berasal dari bahasa belanda dalam bahasa inggris berarti press. Secara harfiah, pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara tercetak

   Dalam pengetian luas, pers meliputi segala penerbiatan, bahkan termasuk media massa elektronik (radio siaran dan televisi siaran) Fungsi pers 

  Fungsi menyiarkan informasi 

  Fungsi mendidik 

  Fungsi menghibur 

  Fungsi mempengaruhi Ruang Lingkup Jurnalistik

News Straight news Matter of fact news

Reportage Interpretative report  Feature news Human interest features Biographical and personality features Historical features Journalism Travel features Scientifict features

   Views Editorial

  

  Pentingnya memahami struktur kerja organisasi kerja redaksional untuk lebih memahami fungsi dan peran pers

  

  Pada umumnya organisasi kerja dibagi kedalam dua divisi yaitu divisi perusahaan dan divisi redaksi

  PIMPINAN REDAKSI WAKIL PIMPINAN REDAKSI REDAKTUR PELAKSANA KOORDINATOR LIPUTAN REDAKTUR REDAKTUR REDAKTUR

  

  penanggung jawab kebijakan redaksional sehari-hari, yang mewujudkan secara riil kebijakan dasar perusahaan pers yang bersangkutan dalam produk redaksional mereka

  

  Mengkoordinasikan, mengawasi, menilai, mengkoreksi serta menyempurnakan pekerjaan redaksional para redaktur

  

  Memberikan tugas-tugas peliputan atau kerja jurnalistik lainnya kepada wartawan berdasarkan rubrik masing-masing

  

  Wartawan : Mencari, mengumpulkan dan menulis berita

  

  Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi ( Editorial Department ), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.

   Pemred hingga Koresponden disebut wartawan.

  Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini: 1.

  Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput

dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.

   inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yang akan disajikan. Acuannya 1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat

fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data

pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa

2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksi dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan. naskah. 3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan melalui literatur, dan wawancara. termasuk pembuatan judul yang menarik dan layak jual serta penyesuaian naskah

dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah,

disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini

  4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulis harus proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni dengan space atau kolom yang tersedia.

  

  Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak).

  Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha ( Business Department )

  • –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.
Periodesitas 3. Publisitas 4. Universalitas

   Publisitas adalah penyebaran kepada publik atau khalayak

  

Karena diperuntukkan bagi khalayak maka sifat

surat kabar adalah umum

   Ditijau dari lembarannya, jika surat kabar mempunyai halaman banyak, isinya juga harus memenuhi kepentingan khalayak yang lebih banyak

   Dengan ciri publisitas, suatu penerbitan yang

meski bentuk fisiknya sama dengan surat kabar

tidak bisa disebut surat kabar apabila

  Periodesitas adalah ciri lain dari surat kabar yang berarti bahwa suatu suarat kabar harus terbit secara teratur atau secara periodik : satu kali sehari, dua kali sehari, satu atau dua kali seminggu

  

  Universalitas berarti kesemestaan isinya, aneka ragam dan dari seluruh penjuru dunia

  

  Sebuah penerbitan berkala yang isinya mengkhususkan diri pada suatu profesi atau aspek kehidupan

  

  Aktualitas adalah kecepatan laporan tanpa mengeyampingkan pentingnya kebenaran berita

  

  Pengertian aktualitas sebenarnya bersifat relatif

  

  Yang berhubungan dengan soal waktu, atau baru tejadi sesuatu;

  

  Yang berhubungan dengan soal kepentingan;

  

  Yang berhubungan dengan soal perhatian;

  

  Yang berhubungan dengan soal keuntungan

  Menimbulkan perangkat mental

  

  Publishing the news

  

  Commenting on the news

  

  Entertaining Reader

  

  Helping Reader

  

  Publishing Advertising empat teori pers (menurut fred s. Siebert, theodore peterson, wilbur schramm, 1956)

  

  Sistem otoritarian

  

  Sistem libertarian

  

  Sistem komunis-soviet

  

  Sistem tanggung jawab sosial

  

  Pers menggunakan kekuasaannya hanya untuk tujuannya sendiri

  

  Pers tunduk pada pengusaha besar

  

  Pers merintangi perubahan sosial

  

  Pemberitaannya cenderung sensasional

  

  Persw mengancam moral khalayak

  

  pers sering melanggar “privacy”

  

  Pers diawasi oleh kelas sosial ekonomik R. Lowenstein (1971)

  

  Teori otoritarian

  

  Teori libertarian

  

  Sosial-sentralis

  

  Sosial libertarian

  

  Otoritarian

  

  Komunis-soviet

  

  Konsep barat

  

  Konsep revolusioner

  

  Konsep pembangunan

  

  Dunia pertama (kapitalis liberal)

  

  Dunia kedua (sosialis-soviet)

  

  Dunia ketiga (negara-negara berkembang)

  

  Para wartawabn bebas dari segala bentuk kontrol ekternal

  

  Pers tidak melayani kekuasaan negara dan tidak boleh dimanipulasi oleh kekuasaan negara

  

  Pers tidak membutuhkan kebijakan nasional yang menjamin adanya kebebasan pers Kebebasan pers adalah :

  

  Pers harus menyiarkan pendapat semua golongan masyarakat, tidak hanya pendapat golongan kaya saja

  

  Kebebasan pers diperlukan untuk menghambat dan menangkal semua ancaman yang datang dari luar

  

  Pers membutuhkan kebijakan pers nasional Kebebasan pers dipandang sebagai :

  

  Para wartawan bebas menentukan sesuatu yang dianggap baik dan buruk

  

  Kepentingan nasional lebih diutamakan ketimbang kebebasan pers

  

  Pers membutuhkan kebijakan pers nasional untuk melindungi kebebasan pers yang legal

  

  Berdasarkan Undang-Undang No. 40/1999 tentang pers, Bab I, ayat 4 diatas, dengan kata lain Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang menciptakan laporan sebagai profesi untuk disebarluaskan atau dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio majalah, film, dokumentasi dan

   mencari, menulis dan menyajikan berita.

  Berita merupakan fakta yang terjadi dalam masyarakat namun karena pers adalah suatu institusi sosial maka tugas tersebut harus diikuti dengan mengutamakan kepentingan masyarakat.

  

  Tertarik pada dunia sekitar

  

  Cinta bahasa

  

  Memiliki pikiran yang waspada dan terurut

  

  Mampu mendekati dan menanyai orang

  

  Sopan tapi gigih

  

  Ramah dan dapat dipercaya

  Keinginan untuk dikenal 3. Keinginan untuk berpengaruh 4. Haus pengalaman

   Kewajiban pertama jurnalisme adalah soal kebenaran.  Loyalitas kepada warganegara.  Esensinya ketat terhadap verifikasi. 

  Praktisinya harus senantiasa untuk tidak berpihak terhadap liputannya.

   Harus menjadi pelayan independen. 

  

Harus melindungi forum untuk kritik dan kompormi

publik.

   Harus berupaya membuat menarik hal-hal yang signifikan dan relevan.

   Harus menjaga agar beritanya komprehensif dan

   Memiliki pengetahuan jurnalistik sebagai dasar untuk menjalankan profesi kewartawanan dan keterampilan (skill), guna memberikan informasi dengan menggunakan bahasa yang tepat, benar, akurat dan objektif.

  

Menjalankan profesi sesuai dengan etika kerja, yang tertuang

dalam kode etik jurnalistik sebagai landasan profesi kewartawanan.

  Ada kemampuan untuk meningkat kreatifitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan suatu prestasi dalam jurnalistik. Ada kemampuan untuk mendisiplinkan diri dalam menjalankan profesinya. Ada kemampuan untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Bertanggung jawab atas kebenaran dan objektivitas yang

  

  Mengadakan wawancara pada dasarnya merupakan upaya menggali keterangan dari orang lain

  

  Dalam jurnalistik wawancara selalu dimaksudkan sebagai usaha untuk mendapatklan berita, komentar atau pendapat berkaitan dengan sesuatu yang menyangkut otoritas yang dimiliki orang

  

  Untuk melakukan sebuah berita wartawan harus melakukan wawancara

  

  Dengan wawancara yang dilakukan sebagai tidak lanjut dari laporan kejadian itu kepada pembaca dapat disodorkan fakta yang lebih lengkap, gambaran menyeluruh

  

  Sebelum melakukan wawancara tentukanlah topik/masalah yang akan dibicarakan

  

  Tentukan arah permasalahan yang akan digali

  

  Sesudah masalah ditentukan, tetapkanlah orang yang akan diwawancarai

  

  Kenalilah sifat-sifat orang yang akan diwawancarai

  

  Hubungilah orang tersebut sebelum melakukan wawancara

  

  Menjaga suasana

  

  Bersikap wajar

  

  Memlihara situasi

  

  Tangkas dalam menarik kesimpulan

  

  Menjaga pokok persoalan

  

  Kritis

  

  Sopan santun