Pengantar Ilmu Jurnalistik
Aneka penyebutan “ragam bahasa jurnalistik”:
Bahasa pers, bahasa indonesia dalam pers, ragam bahasa pers, bahasa koran, ragam bahasa koran, bahasa jurnalistik, bahasa indonesia, bahasa indonesia jurnalistik, bahasa berita, ragam bahasa berita, wacana berita, berita wartawan
Prof. S. Wojowastito (1978) “bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian dan majalah -majalah
Bahasa jurnalistik merupakan salah satu ragam bahasa kreatif bahasa indonesia disamping bahasa ilmiah, bisnis, filosofik, sastra (sudaryanto, 1995)
Bahasa junalistik adalah bahasa yang dipakai wartawan atau jurnalis dalam menulis karya- karya jurnalistik di media massa (anwar,1995)
Jelas
Menarik
Informatif
Ringkas
Tertib Dengan hanya sekali pandang, tanpa harus mengerutkan dahi, pembaca harus dapat menangkap berita yang kita tulis.
Pembaca perlu dirangsang agar mau mengikuti tulisan kita sampai tamat. Pilihan kata dan susunan kalimat mempengaruhi minat calon pembaca
Pembaca memperoleh tambahan informasi dari apa yang dibacanya. Tentu saja data yang ditampilkan harus relevan dengan persoalan.
Setiap kata yang ditampilkan memang diperlukan dan harus mendukung tulisan.
Dengan demikian, kata-kata mubazir perlu dihindari. Namun ini tidak berarti bahwa kita dapat dengan seenaknya membuang kata- kata yang sudah menjadi idiom.
Bahasa yang ditulis wartawan harus menggunakan aturan, dan pemakaiannya pun harus taat asas (konsisten), bahkan untuk hal-hal yang kecil.
Prinsip prosessibilitas
Prinsip kejelasan
Prinsip ekonomi
Prinsip ekspresivitas
Berita adalah pencatatan dari informasi yang paling penting serta cermat yang dapat diperoleh tentang apa yang dipikirkan dan dikatakan, dilihat dan digambarkan, direncanakan dan dikerjakan orang.
Berita adalah laporan hangat tentang fakta atau pendapat yang menarik atau penting atau kedua-duanya bagi sejumlah besar pembaca
Berita berdasarkan sifat kejadian
Berita berdasarkan sudut geografis
Berita berdasarkan soal atau masalah yang dicakup
Berita yang diduga
Berita yang tidak diduga
Berita lokal
Berita tidak lokal
Berita nasional
Berita internasional
Faktor determinan atau faktor yang menentukan yang lebih mencerminkan sifat dan berita itu sendiri.
Faktor komponen yaitu komponen isi berita yang merupakan unsur-unsur yang menarik perhatian pembaca
Kedekatan . Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama
(proximity) dekat secara fisik dan kedua, kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca berita yang peristiwa atau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional berdasarkan ikatan tertentu.
Ketenaran . Orang terkenal memang sering menjadi (prominence)
berita. Seperti kata ungkapan Barat, Name makes news . Bintang
film, sinetron, penyanyi, politisi ternama seringkali muncul di koran dan juga televisi.Aktualitas (timeliness) . Berita, khususnya straight news, haruslah berupa laporan kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.
Dampak . Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada
(impact)masyarakat luas memiliki nilai berita yang tinggi. Semakin besar
dampak tersebut bagi masyarakat, semakin tinggi pula nilai
Kepala berita/judul
Teras berita
Badan berita/tubuh
Mengumpulkan fakta dan data peristiwa bernilai aktual, faktual, penting dan menarik / mengandung unsur 5W + 1 H
Menggunakan bahasa jurnalistik yang spesifik, kalimatnya pendek-pendek, baku, sederhana dan komunikatif
Komposisi naskah terdiri dari Head, Body
Keluarbiasaan (magnitude) . Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun magnitude di sini menyangkut sejumlah orang besar, prestasi besar, kehancuran yang
besar, kemenangan besar, dan segala sesuatu yang besar.
Konflik (conflict) . Berita tentang adanya bentrokan, baik
secara fisik maupun nonfisik, selalu menarik. Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang dsb.Keanehan (oddity) . Sesuatu yang tidak lazim ( unusual )
mengundang perhatian orang di sekitarnya. Orang yang
berdandan esktrentrik, orang yang bergaya hidup nggak
umum, memiliki ukuran fisik yang beda denga yang lain
Sumber informasi untuk bahan berita Ada beberapa sumber perolehan berita:
- Staf surat kabar, yaitu personal yang bekerja pada redaktur surat
kabar tertentu, berkantor di redkasi surat kabar tersebut.- Koresponden, yaitu wartawan yang bekerja untuk media atau kantor berita tertentu dan tidak berkantor di kantor redaksi.
- Kantor berita (news agencies) , yakni lembaga yang khusus berita-berita dalam dan luar negeri serta beraneka jenisnya untuk kemudian dijual ke berbagai media massa.
- Features Syndicates
, yaitu lembaga yang khusus “menjual” kepada penerbit.
- Kalangan publisitas, yaitu orang-orang atau kelompok yang bekerja mempopulerkan orang-orang atau peristiwa.
- volunteer staff
, yaitu orang-orang awam atau bukan kalangan
Batasan klasik feature : “feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan”. (Daniel R. Wiliamson, feature writing for newspapaer, 1975)
“feature adalah suatu tulisan kreatif, terikat pada dasar-dasar jurnalistik dan juga sastra, dapat mengabaikan segi aktualitas; menyajikan kebenaran/objektivitas tetapi kadang-kadang bisa subjektif (Riyono Praktikto, kreatif menulis feature, 1984)
Feature adalah tulisan jurnalistik
Fature mengandung unsur-unsur satra
Feature adalah tulisan yang kreatif
Feature bersifat aktual
Feature kadang-kadang bersifat subjektif
Feature menyentuh rasa manusiawi
Feature bersifat informatif
Semua syarat, ciri ataupun dasar-dasar jurnalistik terdapat pada feature
Meski begitu, feature dapat dibedakan dengan bentuk-bentuk tulisan yang lain seperti : berita, depth news, investigative news, interpretative news atau opinion news
Feature berita
Feature artikel
Feature “human interest”
Feature biografi
Feature perjalanan
Feature sejarah
Feature ilmiah
Feature petunjuk praktis
Jurnalisme majalah
Majalah pertama terbit di inggris tahun 1904 yaitu review, tatler spectator dilanjutkan di Amerika Serikat tahun 1971 oleh cristian history (1974), Saturday evening post (1981)
Menurut wilson dalam mass media menyatakan bahwa majalah-majalah yang terbit diatas belum bisa disebut media massa sebab majalah-majalah yang Sejarah majalah di indonesia
Tahun 1897 terbit majalah bondsblad majalah yang membawa suara indsche bond perkumpulan kaum indo belanda
Awal abad 20 terbit majalah retno doemilah
Tahun 1907 di bandung terbit majalah medan prijaji
Awal tahun 1910, douwes dekker menerbitkan majalah dwi mingguan het tjidschrift Secara global majalah
diklasifikasikan menjadi 3 bagian
Mass magazine
Class magazine
Specilised magazine Menciptakan berita majalah
Jurnalis majalah perlu lebih kreatif dan berpikir mendalam ketimbang jurnalis koran
Pastikan topik subjek penulisan berita majalah karena tulisan dan isinya yang terlalu umum tidak banyak menarik perhatian pembaca/orang
Tulisan kreatif adalah aspek penting dari tulisan feature dan biarkan tulisan mengisahkan sendiri
Internet (inter-network) dapat diartikan jaringan komputer luas yang menghubungkan pemakai komputer satu dangan komputer lainnya dan dapat berhubungan dengan computer dari satu negarake negara ke seluruh dunia, dimana didalamnya terdapat berbagai aneka ragam informasi
Browsing atau surfing
Electronic email (e-mail)
Searching
World wide web
Mailing list
News group
Download, dll
Internet sebagai media komunikasi
Media pertukaran data
Media mencari informasi dan data
Fungsi komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia
Internet sebagai media komunikasi
Media pertukaran data
Media untuk mencari informasi dan data
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan.
Pornografi
Penipuan
Carding
perjudian
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber yang umumnya disosialisaikan dengan internet
Blog, singkatan dari weblog adalah tempat dimana blogger dapat menulis apapun yang mereka inginkan dan pembaca bisa meresponnya
Keunggulan situs berita online adalah beritanya tidak hanya baru dan segar seperti di media lain, tetapi juga situs online punya ruang yang hampir tidak terbatas dan dapat diperbaharui seketika. Situs juga punya link ke format lain, seperti video, audio atau bahkan arsip berita yang relevan Daya tarik radio : - Musik - kata-kata -
Efek suara ( sound effects)
Auditif
Mengandung gangguan
akrab
Heterogen
Pribadi
Aktif
selektif
Berdasarkan sifat-sifat radio siaran yang auditif mengandung gangguan dan akrab maka sebaiknya dipergunakan : kata-kata yang sederhana
- Kalimat-kalimat yang ringkas
- Angka-angka yang dibulatkan >Susunan kalimat yang berupa obr
Berdasarkan sifat pendengar radio yang heterogen, pribadi, aktif dan selektif, itu harus dipergunakan : kata-akata yang umum dan lazim dipakai
- Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan
- kata-kata yang mengesankan
- Pengulangan kata-kata yang penting >Susunan kalimat yang l
Menerangkan secara faktual dan jujur objektif
Mendidik
Mengajak serta memberi uraian tangan
membimbing
Memberikan gambaran yang lebih lengkap, lebih mendalam, lebih langsung dari tangan pertama (primer) terhadap peristiwa- peristiwa yang bernilai berita
Membimbing masyarakat ke arah terbentuknya pendapat umum yang sehat, kritis dan membangun
Menjadikan masyarakat well informed
Kelebihan
- Kecepatan
- Imajinatif
- Murah
- Alternatif beragam
- Mobilitas terjaga
Kelemahan
- Selintas
Aktual
Faktual
Bermakna
Berdampak
menarik
Kode etik jurnalistik pertama di Indonesia disusun oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 1954 dan ditetapkan setahun kemudian, (Rachmadi, 1990 : 227). Selama puluhan tahun, terutama pada masa Orde Baru kode etik ini menjadi kode etik tunggal bagi jurnalis/wartawan. Beberapa kode etik ini disempurnakan dan terakhir pada tahun 1995 dan mulai berlaku kode etik PWI yang telah
pada tanggal 14 Maret 2006 bertempat di Jakarta
dirumuskan Kode Etik Jurnalistik yang dihadiri 29
dari 35 organisasi pers yang diundang, terdiri dari 27 organisasi wartawan dan 2 organisasi perusahaan pers. Pada hal ini menyepakati rumusan mengenai Penguatan Peran Dewan Pers dan Standar Organisasi Wartawan yang terdiridari 11 pasal, lebih banyak 4 pasal dari kode etik
sebelumnya menampung lebih lengkap
Berdasarkan makna kata, kode atau code (bahasa Inggris) adalah buku undang- undang, kumpulan sandi dan kata yang disepakati dalam lalu lintas telegrafi, serta susunan prinsip hidup suatu masyarakat.
Etik (juga dieja etika) ialah moral filosofi, filsafat praktis dan ajaran kesusilaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995), etik adalah: (1) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; (2) nilai mengenai benar dan salah yang dianut yang dianut suatu golongan atau
Menurut Suseno (1991 : 77) kode etik adalah daftar kewajiban dalam menjalankan suatu profesi yang disusun oleh profesi itu sendiri dan mengikatnya dalam mempraktikannya.
Kode etik itu dibuat oleh profesi itu sendiri. Kode etik tidak akan efektif bila merupakan hasil dari pemerintah atau dari organisasi lain karena tidak ada aspek penjiwaan dari profesi itu sendiri.
Kode etik harus merupakan pengaturan diri (self
regulation) dari profesi itu sendiri. Dengan membuat
kode etik maka akan menetapkan hitam atas putihniatnya mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggap
hakiki.
Pelaksanaannya harus diawasi terus-menerus. Kode
etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan bagi pelanggar. Kasus-kasus ini akan dinilai dan
sebagai petunjuk moral yang jelas untuk anggota sutau organisasi
kode etik merupakan suatu dokumen legal yang dapat mengkontrol perilaku anggota organisasi,\
kode etik akan dapat melindungi anggota organisasi dari kejahatan atau penipuan
kode etik merupakan struktur legitimasi yang membolehkan organisasi dalam menunjukan
Media Massa ( Mass Media ) adalah sarana
channel of mass
komunikasi massa (
communication ). Komunikasi massa sendiri
artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.
Ciri-ciri (karakteristik) media massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan (kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).
Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak ( Printed Media ), Media Massa Elektronik ( Electronic Media ), dan Media Online (Cybermedia). Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film.
Sedangkan media cetak
- –berdasarkan formatnya
— terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah
- Proses pemancaran/transmis
- Isi pesan tidak dapat diulang
- Isi pesan audio dapat didengar sekilas pada waktu ada siaran
- Dapat menyajikan peristiwa yang tengah terjadi
- Penulisan dibatasi detik, menit, jam
- Distribusi melalui pemancar/transmisi
Media massa cetak : Proses pencetakan
- Isi pesan tercetak, dapat dibaca dimana dan
- kapan saja Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang
- Hanya menyajikan peristiwa atau pendapat
- yang telah terjadi Tidak dapat menyajikan pendapat
- narasumber secara langsung
Media massa elektronik (televisi) Proses pemancaran/transmisi
- Isi pesan audiovisual dapat dilihat dan
- didengar sekilas sewaktu ada siaran Tidak bisa diulang
- Dapat disajikan peristiwa yang tengah terjadi
- Dapat menyajikan pendapat narasumber >secara langsung Penulisan dibatasi oleh detik, menit,
Jurnalistik sebagai ilmu yaitu ilmu terapan dari ilmu komunikasi yang mempelajari tentang seseorang dalam mencari, mengumpulkan, menyeleksi dan menyebarkan sebagai nilai berita.
Jurnalistik sebagai Ilmu terapan adalah ilmu yang
mempelajari, mengumpulkan isi pesan dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan mengubah sikap dan pendapat sesuai dengan kemauan pihak komunikator. Proses Penyampaian komunikasi (rangkaian ilmu terapan) sebagai kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menyeleksi sampai penyebaran pada publik bagian
dari ilmu terapan dari seseorang menyampaian pesan
melalui media cetak dan media elektronik. Karya Uraian fakta dan pendapat yang mengandung nilai berita dan penjelasan masalah hangat yang sudah disajikan untuk khalayak baik yang melalui media
massa, cetak/media elektronik yang menyajikan suatu karya dalam tulisan. Pengertian Jurnalistik
Onong U. Effendi, jurnalistik adalah teknik mengelola
berita sejak dari mendapatkan bahan sampai kepada
menyebarluaskannya kepada khalayak. Adinegoro, jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Pengertian jurnalisme
Jurnalisme merupakan paham yang memuat sejumlah
kerangka normatif untuk memandu kerja jurnalistik
Sebagai kerangka normatif, jurnalisme memuat sejumlah nilai yang dijadikan rujukan dan diterapkan melalui sejumlah metode khusus
Istilah jurnalisme sendiri muncul dari berbagai latar belakang sosio-kultural tertentu. misalnya jurnalisme Hubungan Jurnalistik dan Pers
Jurnalistik merupakan bentuk komunkasi, kegiatan, isinya.
Pers : medianya dimana jurnalistik itu disalurkan Pengertian Pers
Istilah pers berasal dari bahasa belanda dalam bahasa inggris berarti press. Secara harfiah, pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara tercetak
Dalam pengetian luas, pers meliputi segala penerbiatan, bahkan termasuk media massa elektronik (radio siaran dan televisi siaran) Fungsi pers
Fungsi menyiarkan informasi
Fungsi mendidik
Fungsi menghibur
Fungsi mempengaruhi Ruang Lingkup Jurnalistik
News Straight news Matter of fact news
Reportage Interpretative report Feature news Human interest features Biographical and personality features Historical features Journalism Travel features Scientifict features Views Editorial
Pentingnya memahami struktur kerja organisasi kerja redaksional untuk lebih memahami fungsi dan peran pers
Pada umumnya organisasi kerja dibagi kedalam dua divisi yaitu divisi perusahaan dan divisi redaksi
PIMPINAN REDAKSI WAKIL PIMPINAN REDAKSI REDAKTUR PELAKSANA KOORDINATOR LIPUTAN REDAKTUR REDAKTUR REDAKTUR
penanggung jawab kebijakan redaksional sehari-hari, yang mewujudkan secara riil kebijakan dasar perusahaan pers yang bersangkutan dalam produk redaksional mereka
Mengkoordinasikan, mengawasi, menilai, mengkoreksi serta menyempurnakan pekerjaan redaksional para redaktur
Memberikan tugas-tugas peliputan atau kerja jurnalistik lainnya kepada wartawan berdasarkan rubrik masing-masing
Wartawan : Mencari, mengumpulkan dan menulis berita
Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi ( Editorial Department ), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.
Pemred hingga Koresponden disebut wartawan.
Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini: 1.
Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput
dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.
inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yang akan disajikan. Acuannya 1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat
fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data
pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa
2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksi dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan. naskah. 3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan melalui literatur, dan wawancara. termasuk pembuatan judul yang menarik dan layak jual serta penyesuaian naskahdilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah,
disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulis harus proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni dengan space atau kolom yang tersedia.
Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak).
Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha ( Business Department )
- –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.
Publisitas adalah penyebaran kepada publik atau khalayak
Karena diperuntukkan bagi khalayak maka sifat
surat kabar adalah umum Ditijau dari lembarannya, jika surat kabar mempunyai halaman banyak, isinya juga harus memenuhi kepentingan khalayak yang lebih banyak
Dengan ciri publisitas, suatu penerbitan yang
meski bentuk fisiknya sama dengan surat kabar
tidak bisa disebut surat kabar apabilaPeriodesitas adalah ciri lain dari surat kabar yang berarti bahwa suatu suarat kabar harus terbit secara teratur atau secara periodik : satu kali sehari, dua kali sehari, satu atau dua kali seminggu
Universalitas berarti kesemestaan isinya, aneka ragam dan dari seluruh penjuru dunia
Sebuah penerbitan berkala yang isinya mengkhususkan diri pada suatu profesi atau aspek kehidupan
Aktualitas adalah kecepatan laporan tanpa mengeyampingkan pentingnya kebenaran berita
Pengertian aktualitas sebenarnya bersifat relatif
Yang berhubungan dengan soal waktu, atau baru tejadi sesuatu;
Yang berhubungan dengan soal kepentingan;
Yang berhubungan dengan soal perhatian;
Yang berhubungan dengan soal keuntungan
Menimbulkan perangkat mental
Publishing the news
Commenting on the news
Entertaining Reader
Helping Reader
Publishing Advertising empat teori pers (menurut fred s. Siebert, theodore peterson, wilbur schramm, 1956)
Sistem otoritarian
Sistem libertarian
Sistem komunis-soviet
Sistem tanggung jawab sosial
Pers menggunakan kekuasaannya hanya untuk tujuannya sendiri
Pers tunduk pada pengusaha besar
Pers merintangi perubahan sosial
Pemberitaannya cenderung sensasional
Persw mengancam moral khalayak
pers sering melanggar “privacy”
Pers diawasi oleh kelas sosial ekonomik R. Lowenstein (1971)
Teori otoritarian
Teori libertarian
Sosial-sentralis
Sosial libertarian
Otoritarian
Komunis-soviet
Konsep barat
Konsep revolusioner
Konsep pembangunan
Dunia pertama (kapitalis liberal)
Dunia kedua (sosialis-soviet)
Dunia ketiga (negara-negara berkembang)
Para wartawabn bebas dari segala bentuk kontrol ekternal
Pers tidak melayani kekuasaan negara dan tidak boleh dimanipulasi oleh kekuasaan negara
Pers tidak membutuhkan kebijakan nasional yang menjamin adanya kebebasan pers Kebebasan pers adalah :
Pers harus menyiarkan pendapat semua golongan masyarakat, tidak hanya pendapat golongan kaya saja
Kebebasan pers diperlukan untuk menghambat dan menangkal semua ancaman yang datang dari luar
Pers membutuhkan kebijakan pers nasional Kebebasan pers dipandang sebagai :
Para wartawan bebas menentukan sesuatu yang dianggap baik dan buruk
Kepentingan nasional lebih diutamakan ketimbang kebebasan pers
Pers membutuhkan kebijakan pers nasional untuk melindungi kebebasan pers yang legal
Berdasarkan Undang-Undang No. 40/1999 tentang pers, Bab I, ayat 4 diatas, dengan kata lain Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang menciptakan laporan sebagai profesi untuk disebarluaskan atau dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio majalah, film, dokumentasi dan
mencari, menulis dan menyajikan berita.
Berita merupakan fakta yang terjadi dalam masyarakat namun karena pers adalah suatu institusi sosial maka tugas tersebut harus diikuti dengan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Tertarik pada dunia sekitar
Cinta bahasa
Memiliki pikiran yang waspada dan terurut
Mampu mendekati dan menanyai orang
Sopan tapi gigih
Ramah dan dapat dipercaya
Keinginan untuk dikenal 3. Keinginan untuk berpengaruh 4. Haus pengalaman
Kewajiban pertama jurnalisme adalah soal kebenaran. Loyalitas kepada warganegara. Esensinya ketat terhadap verifikasi.
Praktisinya harus senantiasa untuk tidak berpihak terhadap liputannya.
Harus menjadi pelayan independen.
Harus melindungi forum untuk kritik dan kompormi
publik. Harus berupaya membuat menarik hal-hal yang signifikan dan relevan.
Harus menjaga agar beritanya komprehensif dan
Memiliki pengetahuan jurnalistik sebagai dasar untuk menjalankan profesi kewartawanan dan keterampilan (skill), guna memberikan informasi dengan menggunakan bahasa yang tepat, benar, akurat dan objektif.
Menjalankan profesi sesuai dengan etika kerja, yang tertuang
dalam kode etik jurnalistik sebagai landasan profesi kewartawanan.Ada kemampuan untuk meningkat kreatifitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan suatu prestasi dalam jurnalistik. Ada kemampuan untuk mendisiplinkan diri dalam menjalankan profesinya. Ada kemampuan untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Bertanggung jawab atas kebenaran dan objektivitas yang
Mengadakan wawancara pada dasarnya merupakan upaya menggali keterangan dari orang lain
Dalam jurnalistik wawancara selalu dimaksudkan sebagai usaha untuk mendapatklan berita, komentar atau pendapat berkaitan dengan sesuatu yang menyangkut otoritas yang dimiliki orang
Untuk melakukan sebuah berita wartawan harus melakukan wawancara
Dengan wawancara yang dilakukan sebagai tidak lanjut dari laporan kejadian itu kepada pembaca dapat disodorkan fakta yang lebih lengkap, gambaran menyeluruh
Sebelum melakukan wawancara tentukanlah topik/masalah yang akan dibicarakan
Tentukan arah permasalahan yang akan digali
Sesudah masalah ditentukan, tetapkanlah orang yang akan diwawancarai
Kenalilah sifat-sifat orang yang akan diwawancarai
Hubungilah orang tersebut sebelum melakukan wawancara
Menjaga suasana
Bersikap wajar
Memlihara situasi
Tangkas dalam menarik kesimpulan
Menjaga pokok persoalan
Kritis
Sopan santun