Keywords: Financial Compensation, Nonfinancial Compensation, Employee Performance, Permanent Employees, Contract Employees PENDAHULUAN - PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BUMN ( Studi Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BUMN ( Studi Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan)
Larbiel Hadi
(Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau)
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of financial compensation to the performance of employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan, the influence of non-financial compensation to the performance of employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan, the influence of financial and nonfinancial compensation simultaneously to the performance of employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan and whether the performance difference between regular employees and contract employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan. The sample in this study amounted to
44 respondents were distributed to the employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan. Data analysis methods used are quantitative analyzes using the validity test, reliability test, test for normality, the assumption of classical test, multiple linear regression analysis and mean difference test. The results of studies using multiple linear regression analysis is financial compensation and a significant positive effect on the performance of employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan, non financial compensation and a significant positive effect on the performance of employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan, financial and nonfinancial compensation simultaneously positive and significant effect on the performance of employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan, while the test results by using the average difference is there is no performance difference between regular employees and contract employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan.
Keywords: Financial Compensation, Nonfinancial Compensation, Employee Performance, Permanent Employees, Contract Employees
PENDAHULUAN
bagi keberhasilan suatu organisasi Dalam era persaingan global,
tersebut. Sadar akan pentingnya sumber keberadaan sumber daya manusia yang
daya manusia bagi kelangsungan hidup handal memiliki peran yang lebih
dan kemajuan suatu perusahaan, maka strategis dibandingkan sumber daya
suatu perusahaan harus memberikan yang lain. Sumber daya manusia adalah
perhatian khusus pada faktor produksi harta yang paling penting yang dimiliki
ini dan sudah sewajarnya pemilik oleh suatu organisasi, sedangkan
perusahaan memandang sumber daya manajemen yang efektif adalah kunci
manusia lebih dari sekedar aset manusia lebih dari sekedar aset
ini mengambil berusaha.
Penelitian
populasi beberapa karyawan PT. Bank Perusahaan harus dapat bersikap
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. adil atas apa yang telah diberikan oleh
Cabang Teluk Kuantan. Penelitian ini sumber
dilakukan dengan metode survei, yaitu perusahaan, karena setiap karyawan
daya manusia
kepada
mengambil data dengan memberikan berhak mendapatkan penghargaan dan
kuesioner kepada beberapa karyawan perlakuan yang adil dari pimpinannya
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebagai timbal balik atas jasa yang
Teluk Kuantan. diberikannya,
Tbk.
Cabang
Berdasarkan latar belakang yang mendorong para karyawan untuk lebih
sehingga
dapat
dikemukakan di atas maka penulis termotivasi
kewajibannya sebagai seorang pekerja.
Kompensasi
Finansial dan
Hubungan kerja
terhadap Kinerja
menguntungkan antara perusahaan dan
Karyawan
PT.
Bank Rakyat
karyawan sangat diperlukan dalam
Indonesia (Persero) Tbk. Cabang
rangka mendorong semangat kerja
Teluk Kuantan”.
karyawan. Karyawan memberikan prestasi kerja yang baik untuk kemajuan
Rumusan Masalah
perusahaan, sedangkan perusahaan Berdasarkan latar belakang yang memberikan kompensasi yang sesuai
dikemukakan di atas maka rumusan atas prestasi kerja yang telah diberikan
masalahnya adalah sebagai berikut : karyawan terhadap perusahaan.
1. Apakah kompensasi finansial Panggabean
berpengaruh secara positif dan menggolongkan kompensasi ke dalam
terhadap kinerja dua kelompok, yaitu Pemberian
signifikan
karyawan ?
kompensasi dapat diberikan dalam
2. Apakah kompensasi nonfinansial berbagai bentuk, baik itu finansial
berpengaruh secara positif dan maupun nonfinansial. Kompensasi
terhadap kinerja finansial ada yang langsung dan ada
signifikan
karyawan ?
yang tidak langsung. Kompensasi
3. Apakah kompensasi finansial dan finansial langsung terdiri atas gaji/upah
nonfinansial berpengaruh secara dan insentif (komisi dan bonus).
terhadap kinerja Sedangkan kompensasi finansial tidak
simultan
karyawan ?
langsung dapat berupa berbagai macam
terdapat perbedaan fasilitas dan tunjangan. Kompensasi
4. Apakah
kinerja antara karyawan tetap dan nonfinansial terdiri atas pekerjaan dan
karyawan kontrak? lingkungan kerja, seperti tugas-tugas yang menarik, tantangan baru yang
LANDASAN TEORI
menarik, pengakuan, rasa pencapaian,
Pengertian Manajemen
kerabat kerja yang menyenangkan, Menurut R.W. Grifin dalam lingkungan kerja yang nyaman dan
Puspopranoto (2006, p. 99) Manajemen sebagainya. Pemberian kompensasi
adalah serangkaian aktivitas (termasuk sangat penting bagi karyawan, karena
perencanaan, dan pengambilan keputusan, besar kecilnya kompensasi merupakan
pengorganisasian, kepemimpinan dan ukuran
pengendalian) yang diarahkan Pada karyawan.
sumber-sumber daya oganisasi (manusia, sumber-sumber daya oganisasi (manusia,
sangat kuat dengan motto “the right man secara efisien dan efektif”. Kesimpulan
on the right place” yang artinya seseorang bahwa manajemen merupakan serangkaian
ditempatkan sesuai dengan kemampuan aktifitas yang dilakukan oleh sebuah
dan keahlian di bidangnya. organisasi atau perusahan yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi yang
Pengertian Kompensasi
efisien dan efektif. Kompensasi yaitu imbalan berupa uang atau bukan uang yang
Pengertian Manajemen Sumber Daya Ma
diberikan kepada karyawan dalam
nusia
atau organisasi. Menurut Drs, Melayu S.P
perusahaan
(2005:181) Hasibuan (2008, p. 10) manajemen sumber
Sastrohadiwiryo
mengemukakan bahwa Kompensasi daya manusia adalah ilmu dan seni
adalah imbalan jasa atau balas jasa yang mengatur hubungan dan peranan tenaga
diberikan oleh perusahaan kepada para kerja agar lebih efektif dan efisien
tenaga kerja, karena tenaga kerja membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
tersebut telah memberikan sumbangan karyawan dan masyarakat.
tenaga dan pikiran demi kemajuan Menurut Henry Simamora (2006,
perusahaan guna mencapai tujuan yang p. 5) manajemen sumber daya manusia
telah ditetapkan. Sedangkan Menurut adalah ilmu yang menyangkut desain dan
Martoyo (2007:116) kompensasi adalah implementasi
pengaturan keseluruhan pemberian penyusunan karyawan, pengembangan
sistem
perencanaan,
balas jasa bagi employers maupun karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
employees baik yang langsung berupa kinerja, kompensasi karyawan dan
uang (finansial) maupun yang tidak hubungan ketenagakerjaan yang baik.
langsung berupa uang (nonfinansial). Manajemen sumber daya manusia
(2008:118) melibatkan semua keputusan dan praktek
Hasibuan
menyatakan bahwa kompensasi adalah manajemen yang mempengaruhi secara
semua pendapatan yang berbentuk lansung sumber daya manusianya”
uang, barang langsung atau tidak Menurut Hadari Nawawi (2006, p.
langsung yang diterima karyawan
42) manajemen sumber daya manusia sebagai imbalan atas jasa yang adalah pengelolaan individu yang bekerja
diberikan kepada perusahaan. Seberapa dalam organisasi berupa hubugan antara
besar kompensasi diberikan harus pekerja dan pekerjaan (employer-
sedemikian rupa sehingga mampu employee), terutama untuk menciptakan
mengikat para karyawan. Hal ini adalah pemanfaatan individu-individu secara
sangat penting sebab bila kompensasi produktif sebagai usaha mencapai tujuan
yang diberikan kepada para karyawan organisasi dan dalam rangka perwujudan
terlalu kecil dibandingkan badan usaha kepuasan kebutuhan individu-individu
lain, maka hal ini dapat menyebabkan tersebut.
karyawan pindah ke badan usaha yang Dari beberapa teori diatas dapat
lain. Oleh karena itu, perhatian diambil kesimpulan bahwa manajemen
terhadap pengaturan sumber daya merupakan ilmu yang
organisasi
kompensasi secara benar dan adil mengatur sumber daya manusia dan
merupakan hal yang sangat penting mengolah sumber daya manusia yang ada
(Martoyo, 2007:86). sehingga menjadi sumber daya manusia
Jenis-Jenis Kompensasi
2. Social assistance benefits : Mulyadi
retirement plans, social menggolongkan penghargaan ke dalam
(2001:419-420)
workers’ dua kelompok, yaitu Penghargaan intrinsik
security,
compensation, educational berupa rasa puas diri yang diperoleh
assistance, employee services. seseorang
3. Paid absences : vacations, menyelesikan pekerjaannya dengan baik
holidays, sick leave, etc. dan telah mencapai sasaran tertentu,
2. Nonfinancial Compensation misalnya dengan penambahan tanggung
Nonfinancial compensation jawab, pengayaan pekerjaan (job
consists of the satisfaction that a enrichment) dan usaha lain yang
person receives from the job itself or meningkatkan harga diri sesorang dan
from the psychological and/or yang mendorong orang untuk menjadi
physical environment in which the yang terbaik. Penghargaan ekstrinsik
person works. This type of terdiri dari kompensasi yang diberikan
nonfinancial compensation consists kepada karyawan baik berupa kompensasi
of the satisfaction received from finansial seperti gaji, honorarium dan
performing meaningful job-related bonus, penghargaan tidak langsung seperti
tasks. This form of nonfinancial asuransi kecelakaan, honorarium liburan
involves the dan tunjangan masa
compensation
and/or physical penghargaan nonkeuangan berupa ruang
environment in which the person kerja yang memiliki lokasi istimewa,
works. This form of compensation peralatan kantor yang istimewa, tempat
includes :
parkir khusus, gelar
a. The Job : interesting duties, sekretaris pribadi.
istimewa
dan
responsibility, Mondy et al., (1993:442-443)
challenge,
opportunity for recognition, mengemukakan bahwa bentuk dari
of achievement, kompensasi yang diberikan perusahaan
feeling
advancement opportunities. kepada karyawan dapat dikelompokkan
b. Job environment : sound policies, menjadi 2 (dua), yaitu:
competent supervision, congenial
1. Financial Compensation coworkers, appropriate status
a. Direct Financial Compensation symbols, comfortable working Direct financial compensation
conditions, flextime, compressed consists of the pay that a person
workweek, job sharing, cafeteria receives in the form of wages,
compensation, telecommuting. salaries, bonuses, and commissions.
Nawawi (2005:316-317) secara
b. Indirect Financial Compensation garis besar membagi kompensasi Indirect financial compensation
menjadi tiga jenis, yaitu : (benefits) includes all financial
1. Kompensasi Langsung rewards that are not included in
Penghargaan/ganjaran yang direct compensation. This form of
disebut gaji atau upah, yang dibayar compensation includes a wide
secara tetap berdasarkan tenggang variety of rewards that are normally
waktu yang tetap. received indirectly by the employee.
2. Kompensasi Tidak Langsung This form of compensation includes:
Pemberian bagian
1. Insurance plans : life, health, keuntungan/manfaat bagi para surgical, dental, casualty, etc.
pekerja di luar gaji atau upah tetap, pekerja di luar gaji atau upah tetap,
bahwa program Penghargaan atau ganjaran
mengemukakan
kompensasi atau balas jasa umumnya yang diberikan untuk memotivasi
untuk kepentingan para pekerja agar produktivitas
bertujuan
karyawan dan kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap
perusahaan,
pemerintah/masyarakat. Supaya tercapai atau sewaktu-waktu.
dan memberikan kepuasan bagi semua Berdasarkan berbagai pendapat
pihak hendaknya program kompensasi para ahli tersebut, dapat disimpulkan
berdasarkan prinsip adil dan wajar, bahwa secara umum kompensasi dapat
perburuhan serta dibagi menjadi dua kelompok besar,
undang-undang
memperhatikan konsistensi internal dan yaitu berdasarkan bentuk kompensasi
Fungsi pemberian dan cara pemberiannya.
eksternal.
menurut Samsuddin Syaifullah (2005:9) membagi
kompensasi
(2006:188) adalah sebagai berikut : kompensasi menjadi dua kelompok
1. Pengalokasian sumber daya besar, yaitu: Kompensasi berdasarkan
manusia secara efisien. Fungsi ini bentuknya, terdiri atas kompensasi
pemberian finansial dan kompensasi nonfinansial.
menunjukkan
kompensasi pada karyawan yang Kompensasi
akan mendorong pemberiannya, terdiri atas kompensasi
mereka untuk bekerja dengan langsung dan
kompensasi tidak
lebih baik.
2. Penggunaan sumber daya manusia langsung terdiri atas bayaran (pay) yang
langsung. Kompensasi
finansial
secara lebih efisien dan efektif. diperoleh seseorang dalam bentuk gaji,
Dengan pemberian kompensasi upah, bonus, atau komisi.
kepada karyawan mengandung Sedangkan kompensasi finansial
implikasi bahwa organisasi akan tidak langsung yang merupakan
menggunakan tenaga karyawan tunjangan, meliputi semua imbalan
tersebut dengan seefisien dan se finansial yang tidak mencakup dalam
efektif mungkin. kompensasi finansial langsung seperti
stabilitas dan program
3. Mendorong
pertumbuhan ekonomi. Sistem (jamsostek),
pemberian kompensasi dapat pembayaran biaya sakit (berobat), cuti
pertolongan
sosial,
membantu stabilitas organisas dan dan lain-lain. Kompensasi nonfinansial
mendorong pertumbuhan ekonomi merupakan imbalan dalam bentuk
negara secara keseluruhan. kepuasan seseorang yang diperoleh dari
Tujuan pemberian kompensasi pekerjaan itu sendiri, atau dari
menurut Hasibuan (2008:121-122) lingkungan baik secara fisik atau
adalah sebagai berikut: psikologis dimana orang tersebut
1. Ikatan Kerja Sama. Dengan bekerja.
pemberian kompensasi terjalinlah nonfinansial ini meliputi kepuasan yang
Ciri dari
kompensasi
ikatan kerja sama formal antara didapat dari pelaksanaan tugas- tugas
dengan karyawan. yang bermakna yang berhubungan
majikan
Karyawan harus mengerjakan dengan pekerjaan.
tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan
pengusaha/majikan
Fungsi dan Tujuan Pemberian
wajib membayar kompensasi
Kompenssi
sesuai dengan perjanjian yang sesuai dengan perjanjian yang
2. Kepuasan Kerja. Dengan balas organisasi. Jika kompensasi yang jasa, karyawan akan dapat
diberikan tinggi, maka banyak memenuhi kebutuhan-kebutuhan
orang yang berminat bekerja di fisik,
tempat tersebut, sehingga seleksi egoistiknya
dapat dilakukan dengan cara yang memperoleh kepuasan kerja dari
sehingga
sangat ketat.
jabatannya.
2. Meningkatkan gairah dan
3. Pengadaan Efektif. Jika program
kerja melalui kompensasi ditetapkan cukup
semangat
memotivasi karyawan untuk besar, pengadaan karyawan yang
mencapai prestasi unggul. Ini qualified untuk perusahaan akan
akan berhasil jika insentif yang lebih mudah.
diterapkan sangat menggiurkan
4. Motivasi. Jika balas jasa yang bagi para pegawai. diberikan cukup besar, manajer
3. Timbulnya long life employment akan
(bekerja seumur hidup atau timbul bawahannya.
mudah
memotivasi
loyalitas dalam bekerja di tempat
5. Stabilitas Karyawan. Dengan tersebut). Secara sederhana dapat program kompensasi atas prinsip
disimpulkan bahwa pemberian adil dan layak serta eksternal
hendaknya konsistensi yang kompetitif maka
kompensasi
memberikan kepuasan kepada stabilitas karyawan lebih terjamin
sehingga dapat karena turn-over relatif kecil.
karyawan,
diperoleh karyawan yang handal
6. Disiplin. Pemberian balas jasa dan berkualitas serta dapat yang cukup besar maka disiplin
mempertahankan karyawan yang karyawan semakin baik. Mereka
ada saat ini.
akan menyadari dan menaati peraturan-peraturan yang berlaku.
Faktorfaktor yang Mempengaruhi Pem
7. Pengaruh Serikat Buruh. Dengan
berian Kompensasi
program kompensasi yang baik Sistem pemberian kompensasi pengaruh serikat buruh dapat
oleh perusahaan kepada karyawannya dihindarkan dan karyawan akan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. berkonsentrasi pada pekerjaannya.
Faktor-faktor ini merupakan tantangan
setiap organisasi untuk menentukan program
8. Pengaruh Pemerintah.
Jika
kompensasi untuk dengan
karyawannya. Faktor-faktor tersebut perburuhan yang berlaku (seperti
undang
undang
menurut Hasibuan (2008:128-129) batas upah minimum), maka
adalah sebagai berikut : intervensi
1. Penawaran dan Permintaan. Jika dihindarkan.
pemerintah
dapat
pencari kerja (penawaran) lebih Arep dan Tanjung (2003:197)
daripada lowongan mengemukakan bahwa tujuan membuat
banyak
(permintaan) maka manajemen balas jasa (kompensasi)
perkerjaan
kompensasi relatif kecil. Sebaliknya dalam jangka panjang terdiri atas 3
jika pencari kerja lebih sedikit bagian yaitu :
daripada lowongan pekerjaan maka
1. Memperoleh karyawan yang kompensasi relatif semakin besar. berkualitas dengan cara menarik
2. Kemampuan
dan Kesediaan
Perusahaan. Apabila kemampuan dan yang menduduki jabatan yang lebih kesediaan
akan memperoleh membayar semakin baik, maka
gaji/kompensasi yang kecil. Hal ini tingkat kompensasi akan semakin
wajar karena seseorang yang besar. Tetapi sebaliknya, jika
mendapat kewenangan dan tanggung kemampuan
jawab yang besar harus mendapatkan perusahaan untuk membayar kurang,
dan
kesediaan
gaji/kompensasi yang lebih besar maka tingkat kompensasi relatif
pula.
kecil.
8. Pendidikan dan Pengalaman Kerja.
3. Serikat Buruh/Organisasi Karyawan. Jika pendidikan lebih tinggi dan Apabila serikat buruhnya kuat dan
pengalaman kerja lebih lama maka berpengaruh
gaji/balas jasanya akan semakin kompensasi
maka
tingkat
besar, karena kecakapan serta Sebaliknya jika serikat buruh tidak
semakin
besar.
lebih baik. kuat dan kurang berpengaruh maka
keterampilannya
karyawan yang tingkat kompensasi relatif kecil.
Sebaliknya,
berpendidikan
rendah dan
4. Produktivitas Kerja Karyawan. Jika pengalaman kerja yang kurang maka produktivitas kerja karyawan baik
tingkat gaji/kompensasinya kecil. dan banyak maka kompensasi akan
9. Kondisi Perekonomian Nasional. semakin besar. Sebaliknya kalau
kondisi perekonomian produktivitas kerjanya buruk serta
Apabila
nasional sedang maju (boom) maka sedikit maka kompensasinya kecil.
tingkat
upah/kompensasi akan
besar, karena akan dan Keppres. Pemerintah dengan
5. Pemerintah dengan Undang-undang
semakin
mendekati kondisi full employment. Undang-undang
jika kondisi menetapkan
perekonomian kurang maju (depresi) upah/balas jasa minimum. Peraturan
besarnya
batas
maka tingkat upah rendah, karena pemerintah ini sangat penting supaya
banyak penganggur pengusaha tidak sewenang-wenang
terdapat
(unemployment). menetapkan besarnya balas jasa bagi
10. Jenis dan Sifat Pekerjaan. Kalau karyawan. Pemerintah berkewajiban
jenis dan sifat pekerjaan yang sulit melindungi masyarakat dari tindakan
dan mempunyai risiko (finansial, sewenang-wenang.
keselamatan) yang besar maka
6. Biaya Hidup/Living Cost. Apabila tingkat upah/balas jasanya semakin biaya hidup di daerah itu tinggi maka
karena membutuhkan tingkat kompensasi/upah semakin
besar
kecakapan serta ketelitian untuk besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya
mengerjakannya. Tetapi jika jenis hidup di daerah itu rendah maka
dan sifat pekerjaannya mudah dan tingkat kompensasi/upah relatif kecil.
risiko (finansial, kecelakaannya) Seperti tingkat upah di Jakarta lebih
kecil, tingkat upah/balas jasanya besar dari di Bandung, karena tingkat
relatif rendah. Misalnya, pekerjaan biaya hidup di Jakarta lebih besar
merakit komputer balas jasanya daripada di Bandung.
lebih besar daripada mengerjakan
7. Posisi Jabatan Karyawan. Karyawan mencetak batu bata. yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji/kompensasi
Pengertian Kinerja Karyawan
lebih besar. Sebaliknya karyawan
Perusahaan
atau lembaga atau lembaga
meningkatkan kepedulian terhadap yang berkaitan satu sama lainnya dalam
karir atau terhadap pekerjaan yang mencapai tujuan atau sasaran yang
diembannya sekarang. diinginkan. Menuntut adanya kinerja
4. Mendefinisikan atau merumuskan yang baik dari setiap individu sebagai
kembali sasaran masa depan, bagian dari sistem, dalam hal ini
sehingga karyawan termotivasi untuk sebenarnya terdapat hubungan yang erat
berprestasi sesuai dengan potensinya. antara kinerja perorangan (individual
5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan performance) dengan kinerja lembaga
pengembangan yang sesuai dengan (institusional performance). Apabila
kebutuhan pelatihan, khusus rencana kinerja perorangan/karyawan baik,
diklat dan kemudian menyetujui maka kemungkinan besar kinerja
rencana itu jika ada hal-hal yang perusahaan/lembaga juga baik. Menurut
perlu diubah.
penilaian kinerja karyawan adalah hasil kerja secara
Mangkunegara (2004:67) “kinerja
Manfaat
karyawan itu sendiri menurut Mulyadi kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
(2004:416) adalah :
seorang karyawan dalam melaksanakan
1. Mengelola operasi organisasi secara tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
efisien melalui yang diberikan kepadanya.
karyawan secara
maksimum.
Penilaian dan Pengukuran Kinerja
2. Membantu pengambilan keputusan Penilaian kinerja karyawan
yang bersangkutan dengan karyawan, adalah suatu proses penilaian kinerja
seperti promosi, transfer dan karyawan yang dilakukan pemimpin
pemberhentian.
perusahaan secara
3. Mengidentifikasi kebutuhan berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan
sistematik
dan pengembangan kepadanya (Mangkunegara, 2004:69).
pelatihan
karyawan dan untuk menyediakan Menurut Hasibuan (2008:87) penilaian
kriteria seleksi dan evaluasi program prestasi kerja/kinerja karyawan adalah
pelatihan karyawan. menilai rasio hasil kerja nyata dengan
4. Menyediakan umpan balik bagi standar kualitas maupun kuantitas yang
karyawan mengenai bagaimana dihasilkan setiap karyawan. Tujuan
atasan mereka menilai kinerja penilaian kinerja yang dikemukakan
mereka.
oleh Sunyoto (1991:1) adalah sebagai
5. Menyediakan suatu dasar bagi berikut:
distribusi penghargaan.
1. Meningkatkan saling pengertian Berdasarkan uraian tentang antara karyawan tentang persyaratan
penilaian kinerja di atas, maka dapat kinerja.
disimpulkan bahwa penilaian kinerja
2. Mencatat dan mengakui hasil kerja terhadap anggota organisasi atau seorang karyawan, sehingga mereka
haruslah dilaksanakan termotivasi untuk berbuat yang lebih
perusahaan
secara obyektif, sehingga manfaatnya baik,
atau sekurang-kurangnya dapat dirasakan oleh organisasi yang berprestasi sama dengan prestasi
bersangkutan.
terdahulu.
3. Memberikan peluang
kepada
Unsur-Unsur Penilaian Kinerja
karyawan untuk mendiskusikan Sastrohadiwiryo (2005:235-236) karyawan untuk mendiskusikan Sastrohadiwiryo (2005:235-236)
ditetapkan, sehingga mencapai daya proses penilaian kinerja adalah sebagai
guna dan hasil guna yang sebesar- berikut :
besarnya.
Prakarsa adalah dimaksudkan adalah tekad dan
1. Kesetiaan. Kesetiaan
yang
7. Prakarsa.
kemampuan seorang tenaga kerja kesanggupan menaati, melaksanakan
mengambil keputusan, dan mengamalkan sesuatu yang
untuk
langkah-langkah atau melaksanakan ditaati dengan penuh kesadaran dan
sesuatu tindakan yang diperlukan tanggung jawab.
dalam melaksanakan tugas pokok
2. Prestasi kerja. Yang dimaksud tanpa menuggu perintah bimbingan dengan prestasi kerja adalah kinerja
dari manajemen lininya. yang dicapai oleh seorang tenaga
8. Kepemimpinan. Yang dimaksud kerja dalam melaksanakan tugas dan
kepemimpinan adalah pekerjaan yang diberikan kepadanya.
dengan
kemampuan yang dimiliki seorang
3. Tanggung jawab. Tanggung jawab tenaga kerja untuk meyakinkan orang adalah kesanggupan seorang tenaga
lain (tenaga kerja lain) sehingga kerja dalam menyelesaikan tugas dan
dapat dikerahkan secara maksimum pekerjaan
untuk melaksanakan tugas pokok. kepadanya dengan sebaik-baiknya
yang
diserahkan
Ada tiga jenis kriteria-kriteria dan tepat waktu serta berani memikul
dalam penilaian prestasi kerja, menurut risiko atau keputusan yang telah
Syamsuddin dan Yunus (2003:16) diambilnya atau tindakan yang
dalam Rahayu (2008) yaitu : dilakukannya.
1. Kriteria berdasarkan sifat
(ability). ketaatan adalah kesanggupan seorang
4. Ketaatan. Yang dimaksud dengan
a. Kemampuan
Kemampuan (ability) adalah tenaga kerja untuk menaati segala
kapasitas seorang individu untuk ketetapan, peraturan perundang-
berbagai tugas undangan dan peraturan perdinasan
mengerjakan
dalam suatu pekerjaan. yang berlaku, menaati perintah
b. Loyalitas (loyality). Loyalitas perdinasan yang diberikan atasan
adalah suatu bentuk sikap yang yang berwenang serta kesanggupan
melihat segala untuk tidak melanggar larangan yang
senantiasa
sebagai proses telah ditetapkan perusahaan maupun
sesuatunya
perbaikan demi perbaikan. pemerintah, baik secara tertulis
(honesty) atau maupun tidak tertulis.
c. Kejujuran
transparansi. Kejujuran (honesty)
suatu bentuk kejujuran adalah ketulusan hati
5. Kejujuran. Yang dimaksud dengan
adalah
keterusterangan atau bentuk seorang
keterbukaan dalam melaksanakan melaksanakan tugas dan pekerjaan
suatu pekerjaan. serta kemampuan untuk tidak
d. Kreativitas (creativity). Kreatifitas menyalahgunakan wewenang yang
adalah kemampuan memproduksi telah diberikan kepadanya.
cerita atau ide-ide baru yang dapat
untuk membantu kemampuan seorang tenaga kerja
6. Kerja sama. Kerja sama adalah
digunakan
proses penyelesaian pekerjaan. untuk bekerja bersama-sama dengan
memimpin orang lain dalam menyelesaikan
e. Kemampuan
(leadership).
Kepemimpinan
(leadership) adalah kemampuan
b. Kualitas pekerjaan. Dimaksudkan mempengaruhi, memotivasi dan
pada tingkat kualitas dari hasil mengarahkan orang lain untuk
pekerjaan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan-tujuan yang
(quality production). diinginkan.
c. Pekerjaan
yang tersisa.
2. Kriteria berdasarkan perilaku:
Dimaksudkan
pada tingkat
a. Melaksanakan tugas (perform penyelesaian pekerjaan yang task). Hal ini berkaitan dengan
tersisa (scrap). tingkat pelaksanaan tugas.
d. Memperbaiki
peralatan
repairs). instruction). Hal ini berkaitan
b. Mengikuti
bagaimana dengan bagaimana seseorang
Dimaksudkan
peralatan yang telah digunakan mengikuti
dapat diperbaiki 2.6 Hubungan melaksanakan tugasnya.
instruksi
dalam
antara Kompensasi Finansial dan
c. Melaporkan permasalahan (report Nonfinansial terhadap Kinerja problem). Hal ini meyangkut
Karyawan Hasibuan (2008:117) apakah seseorang melaporkan
mengemukakan bahwa : Besarnya permasalahan yang dihadapinya
balas jasa ditentukan dan dalam melaksanakan tugas.
diketahui sebelumnya, sehingga
d. Memelihara peralatan (maintain karyawan secara pasti mengetahui equipment). Dimaksudkan pada
besarnya balas jasa/kompensasi tingkat pemeliharaan peralatan
akan diterimanya. dalam
yang
Kompensasi inilah yang akan penyelesaian pekerjaan.
karyawan itu
keluarganya untuk records). Dimaksudkan pada
e. Memelihara adminstrasi (maintain
beserta
kebutuhan- tingkat pemeliharaan administrasi
memenuhi
kebutuhannya. dalam
Besarnya kompensasi yang penyelesaian pekerjaan.
melaksanakan
proses
diterima karyawan mencerminkan
pengakuan dan tingkat rules). Dimaksudkan pada sejauh
f. Mengikuti aturan-aturan (follow
status,
pemenuhan kebutuhan yang dinikmati mana aturan-aturan yang telah
oleh karyawan bersama keluarganya. ditetapkan
Jika balas jasa yang diterima karyawan dalamproses
dapat
diikuti
semakin besar, berarti jabatannya pekerjaan.
penyelesaian
semakin tinggi, statusnya semakin baik,
g. Mengajukan usul atau saran dan pemenuhan kebutuhan yang (submit
dinikmatinya semakin banyak pula. Dimaksudkan
suggestions).
Dengan demikian kepuasan kerjanya pemberian usul dan saran pada
pada
tingkat
juga semakin baik. Disinilah letak saat melaksanakan tugas atau
pentingnya kompensasi bagi karyawan pekerjaan.
sebagai seorang penjual tenaga (fisik
3. Kriteria berdasarkan hasil : dan pikiran). Apabila kompensasi yang
karyawan (kompensasi perencanaan. Dimaksudkan pada
a. Hasil yang dicapai sesuai dengan
diterima
finansial dan nonfinansial) semakin tingkat hasil yang dicapai pada
besar maka kinerja karyawan semakin masing-masing
tinggi, sebaliknya apabila kompensasi (production level).
karyawan
yang diterima karyawan (kompensasi yang diterima karyawan (kompensasi
tentunya akan sangat berpengaruh rendah.
terhadap pencapaian target dan produktivitas perusahaan.
Kinerja Karyawan Tetap dan
Lain halnya pada karyawan
Karyawan Kontrak
kontrak, mengingat berkecamuknya Karyawan
pikiran penuh karyawan yang dipekerjakan oleh
ketidakpastian yang terus datang, maka perusahaan dan tak ada batasan jangka
implikasi psikologis terhadap kinerja waktu lamanya bekerja. Karyawan
karyawan kontrak akan nampak pada kontrak
motivasi karyawan tersebut. Namun dipekerjakan oleh perusahaan untuk
demikian ketidakpastian masa depan jangka waktu tertentu saja, waktunya
juga bisa menambah semangat kerja terbatas maksimal hanya 3 tahun.
atau motivasi kerja karyawan kontrak Hubungan kerja antara perusahaan dan
produktif dan karyawan tetap dituangkan dalam
untuk
semakin
mendapatkan penilaian lebih dari Perjanjian Kerja untuk Waktu Tidak
perusahaan. Hal ini karena produktivitas Tertentu/PKWTT, sedangkan hubungan
karyawan kontrak kerja antara perusahaan dan karyawan
dan
kinerja
penilaian utama kontrak dituangkan dalam Perjanjian
merupakan
diperpanjangnya masa kontrak mereka Kerja untuk waktu tertentu PKWTT.
oleh perusahaan atau bahkan diangkat (http://andresitohang.wordpress.com/ab
menjadi karyawan tetap. Karyawan out/perbedaankaryawankontrakoutsourc
kontrak tidak menginginkan prestasi ingdengankaryawantetap/).
kerjanya dinilai rendah oleh perusahaan, Karyawan tetap yang bekerja
sehingga berakibat terjadi pemutusan dalam sebuah perusahaan cenderung
kontrak oleh pihak bank atau lebih merasa aman, sebab kepastian
perusahaan. Adanya situasi seperti ini masa depan sangat ditentukan oleh
penggunaan karyawan sikap positif yang ditunjukkan selama
membuat
kontrak menjadi alternatif yang disukai bekerja dan tidak dibebani oleh waktu
oleh pihak bank, karena mendapatkan atau masa kontrak. Salah satu faktor
prestasi kerja yang tinggi dari yang
akan membuat
mereka
karyawan.
termotivasi dalam bekerja adalah pencapaian jenjang karier atau jabatan
Penelitian Terdahulu
dalam perusahaan tersebu. Namun Dalam penelitian sebelumnya, sebaliknya, jika sikap positif yang
meneliti analisis ditunjukkan karyawan tetap dalam
Allo
kompensasi dan pengaruhnya terhadap bekerja sangat minim, maka motivasi
kinerja petugas P3KB pada Dinas berprestasi karyawan tetap tersebut
Kehutanan Propinsi Riau. Hasil menjadi sangat rendah dan tentunya
tersebut diperoleh kinerja karyawan tersebut menjadi
penelitian
kesimpulan bahwa kompensasi finansial sangat rendah. Adanya rasa aman
langsung mempunyai hubungan korelasi menjadi karyawan tetap, tidak jarang
positif tinggi yang paling dominan menjadikan
terhadap kinerja petugas P3KB pada bersangkutan terlena dan tidak terpacu
karyawan
yang
Dinas Kehutanan Propinsi Riau dengan
dibandingkan kompensasi finansial Kondisi ini menciptakan situasi tidak
target-target
perusahaan.
tidak langsung dan kompensasi tidak langsung dan kompensasi
b. Uji Reliabilitas atau Keandalan pengaruh sistem penghargaan terhadap
meneliti
Dalam penelitian ini uji kinerja pegawai pada Perum Bulog
dilakukan dengan Divisi
reliabilitas
metode Cronbach’s Alpha. penghargaan dalam penelitian ini terdiri
Uji Normalitas
dari kompensasi
Uji normalitas data digunakan kompensasi nonfinansial. Kompensasi
finansial
dan
untuk mengetahui apakah populasi data finansial terdiri dari gaji, bonus dan
berdistribusi normal atau tidak. Deteksi tunjangan
normal dilakukan dengan penyebaran data terhadap kinerja pegawai. Demikian
berpengaruh
signifikan
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. juga dengan kompensasi nonfinansial
Dasar pengambilan keputusan : yakni pekerjaan dan lingkungan
1. Jika data menyebar di sekitar garis berpengaruh signifikan terhadap kinerja
diagonal dan mengikuti arah garis pegawai.
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis yang digunakan adalah beberapa
Dalam penelitian ini populasi
diagonal dan tidak mengikuti arah garis karyawan yang bekerja pada PT. Bank
diagonal, maka model regresi tidak Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang
memenuhi asumsi normalitas. Teluk Kuantan yang berlokasi di Jalan Achmad Yani No.8 Teluk Kuantan baik
Uji Asumsi Klasik
karyawan tetap maupun karyawan Langkah ketiga adalah uji asumsi kontrak. Penentuan sampel dalam
klasik, dimana pengujian ini digunakan penelitian ini, menggunakan metode
untuk memperoleh hasil/nilai yang tidak proportionate
bias atau estimator linear tidak bias sampling dengan tingkat ketelitian
stratified
random
yang terbaik (Best Linear Unbiased sebesar 10%. Metode proportionate
Asumsi klasik stratified random sampling ini adalah
Estimator/BLUE).
tersebut yaitu:
pengambilan sampel dari anggota
a. Multikolinearitas populasi secara acak dan berstrata secara
Uji multikolinearitas dalam penelitian proporsional.
ini adalah dengan melihat nilai Berdasarkan
Inflation Factor (VIF) pada model penelitian ini, maka beberapa metode
analisis data yang akan digunakan dalam
b. Heteroskedastisitas penelitian ini adalah sebagai berikut:
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
Uji Instrumen Penelitian
ketidaksamaan varian dari residual pada
a. Uji Validitas atau Kesahihan model regresi. Prasyarat yang harus Pengujian validitas data
dipenuhi dalam model regresi adalah dalam penelitian ini menggunakan
tidak adanya gejala heteroskedastisitas. metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi
Pearson
Product
Uji Hipotesis
Moment). Priyatno
terakhir adalah mengemukakan bahwa Analisis ini
Langkah
hipotesis dengan dilakukan
pengujian
menggunakan analisis linier regresi mengkorelasikan
berganda dan uji perbedaan rata-rata
(Independent Samples T Test). Untuk
b. Tahapan kedua, yaitu uji T Test dan hipotesis pertama, kedua dan ketiga,
berdasarkan hasil analisis pada digunakan analisis regresiinier berganda.
bagian a, diambil suatu keputusan. Analisis ini untuk memprediksikan nilai
Kriteria pengambilan keputusan dari variabel dependen apabila nilai
adalah sebagai berikut : variabel
a. Jika probabilitas dengan nilai sig < kenaikan atau penurunan dan untuk
independen
mengalami
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa mengetahui arah hubungan antara
terdapat perbedaan yang signifikan variabel independen dengan variabel
antara kelompok yang dianalisis. dependen
Dengan demikian, terdapat perbedaan variabel independen berhubungan positif
apakah
masing-masing
yang signifikan antara karyawan atau negatif. Dalam penelitian ini,
tetap dengan karyawan kontrak PT. variabel dependen adalah kinerja
Bank Rakyat Indonesia (Persero) karyawan, sementara untuk variabel
Tbk. Cabang Teluk Kuantan. independen, peneliti menggunakan
b. Jika probabilitas dengan sig > 0,05 variabel kompensasi finansial dan
maka dapat disimpulkan bahwa tidak kompensasi
terdapat perbedaan yang signifikan dimasukkan pada formulasi regresi linier
nonfinansial.
Jika
antara kelompok yang dianalisis. berganda, maka akan diperoleh
Dengan demikian, tidak terdapat persamaan regresi linier berganda
perbedaan kinerja yang signifikan sebagai berikut :
antara karyawan tetap dan karyawan Y = a+b1X1 + b2X2+e
kontrak PT. Bank Rakyat Indonesia Keterangan :
Tbk.Cabang Teluk Y
(Persero)
= Kinerja Karyawan
Kuantan.
a = Konstanta X1 =
Kompensasi Finansial
HASIL DAN PEMBAHASAN
X2 = Kompensasi Nonfinansial
Pengumpulan Data
b1, b2 = Koefisien Regresi Populasi seluruh karyawan pada
e = Faktor Pengganggu PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Untuk
Tbk. Cabang Teluk Kuantan yang keempat, digunakan uji perbedaan rata-
menguji
hipotesis
berlokasi di Jalan Achmad Yani No.8 rata (Independent Samples T Test).
Teluk Kuantan berjumlah 127 orang, Priyatno (2010:32) mengemukakan
baik karyawan tetap maupun karyawan bahwa “uji ini digunakan untuk
kontrak. Menurut data yang diperoleh mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
dari PT. Bank Rakyat Indonesia rata-rata antara dua kelompok sampel
(Persero) Tbk. Cabang Teluk Kuantan yang tidak berhubungan”. Dalam
saat ini terdapat 127 karyawan dengan penelitian ini, dua kelompok sampel
rincian sebagai berikut : tersebut adalah kelompok karyawan
91 orang tetap dan karyawan kontrak. Ada dua
a. Karyawan tetap
karyawan
tahapan analisis, yaitu:
b. Karyawan kontrak :
36 orang
a. Tahapan pertama analisis, yaitu uji
karyawan
kesamaan varian (homogenitas)
sampel dalam dengan F test (Levene’s Test), diuji
Penentuan
ini menggunakan metode apakah varians populasi kedua
penelitian
proportionate random sampling dengan sampel tersebut sama atau berbeda.
tingkat ketelitian sebesar 10%. Metode tingkat ketelitian sebesar 10%. Metode
(X1) yang terdiri dari 12 item pernyataan anggota populasi secara acak dan
dan kompensasi nonfinansial (X2) juga berstrata secara proporsional. Langkah-
terdiri dari 12 item pernyataan, sedangkan langkah penentuan sampel sebagai
variabel dependen yaitu kinerja karyawan berikut :
(Y) terbagi atas 3 dimensi dengan 30 pernyataan. Untuk lebih jelasnya, berikut
a. Menentukan jumlah sampel dari ini akan diuraikan tentang deskripsi populasi dengan tingkat ketelitian 10%.
variabel penelitian.
Dari rumus Slovin diperoleh jumlah sampel
sebesar
56 responden
Kompensasi Finansial (X1)
(karyawan) Variabel kompensasi finansial
b. Menentukan sampel berstrata dengan terdiri dari tiga dimensi, yaitu gaji, bonus rumus :
dan program-program proteksi. Dimensi ni = (Ni : N) . n (Sugiyono 1999:67
gaji terdiri dari 3 item pernyataan Dimensi dalam Riduwan 2011:66)
bonus terdiri dari 3 item pernyataan. Karyawan tetap = 91 : 127 x 56 =
program-program proteksi 40,12 ≈ 40 karyawan
Dimensi
dengan indikator asuransi kesehatan, Karyawan kontrak = 36 : 127 x 56 =
asuransi keselamatan kerja dan tunjangan 15,87 ≈ 16 karyawan
pensiun (pesangon) terdiri dari 6 item pernyataan, dengan demikian ada 12 item
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
pernyataan untuk variabel kompensasi Hasil uji statistik deskriptif akan
finansial (X1).
diuraikan pada bagian ini. Variabel
Tabel Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi Finansial
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
5 = Sangat Setuju
100% Rata-rata = 4,05 Standar Deviasi = 0,569
Kompensasi Nonfinansial (X2)
tugas-tugas yang menarik, tantangan- Variabel kompensasi nonfinansial
tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi
rasa pencapaian terdiri dari 6 item pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.
pernyataan. Dimensi lingkungan pekerjaan Dimensi pekerjaan dengan indikator yaitu
dengan indikator yaitu kebijakan- dengan indikator yaitu kebijakan-
pernyataan untuk variabel kompensasi
menyenangkan terdiri dari 6 item
nonfinansial (X2).
Tabel Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi Nonfinansial
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
5 = Sangat Setuju
100% Rata-rata = 4,25 Standar Deviasi = 0,438
Kinerja Karyawan (Y)
melaporkan permasalahan, memelihara Variabel kinerja karyawan terdiri
peralatan, mengikuti aturan-aturan dan dari tiga dimensi yaitu kriteria berdasarkan
mengajukan usul terdiri dari 12 item pekerjaan, kriteria berdasarkan perilaku,
pernyataan. Dimensi kriteria berdasarkan dan kriteria berdasarkan hasil. Dimensi
hasil, dengan indikator yaitu hasil yang kriteria berdasarkan sifat, dengan indikator
dicapai sesuai dengan perencanaan, yaitu kemampuan, loyalitas, transparansi,
kualitas pekerjaan, pekerjaan yang tersisa kreatifitas dan kemampuan memimpin
dan kemampuan memperbaiki peralatan terdiri dari 14 item pernyataan.
terdiri dari 4 item pernyataan, dengan Dimensi kriteria berdasarkan
demikian ada 30 item pernyataan untuk perilaku,
variabel kinerja karyawan (Y). melaksanakan tugas, mengikuti instruksi,
Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan
1= Sangat Tidak Setuju
- 2= Tidak Setuju
5 = Sangat Setuju
100% Rata-rata = 4,20 Standar deviasi = 0,462
Uji Validitas Data
Pengujian menggunakan uji dua Pengujian validitas data dalam
sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria penelitian ini menggunakan metode
pengujian kriteria pengujiannya adalah korelasi Bivariate Pearson (Korelasi
jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen atau Pearson Product Moment). Priyatno
pernyataan berkorelasi (2010:90)
item-item
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jumlah data (n) = 44, maka didapat signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jumlah data (n) = 44, maka didapat
Oleh karena itu, 1 item tersebut tidak kompensasi finansial
disertakan dalam pengujian tahap pernyataan dinyatakan valid, begitu pula
pada variabel kompensasi nonfinansial Hasil uji validitas untuk masing- semua item pernyataan juga dinyatakan
masing variabel penelitian dapat dilihat valid. Sedangkan pada variabel kinerja
pada tabel 5.6, tabel 5.7 dan tabel 5.8 karyawan diketahui ada 1 item pernyataan
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi Finansial
Item / pernyataan ke
r hitung
r tabel
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi Nonfinansial
Item / pernyataan ke
r hitung
r tabel
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Item / pernyataan ke
r hitung
r tabel
Keterangan
Tidak Valid
Uji Reliabilitas Data
Cronbanch’s Alpha. Hasil uji reliabilitas Uji reliabilitas data dalam
dapat dilihat pada tabel 5.9. penelitian ini menggunakan metode
Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbanch’s Alpha
Keterangan
Reliabel Kompensasi Nonfinansial
Kompensasi Finansial
Reliabel Kinerja Karyawan
Uji Normalitas
normal jika gambar distribusi dengan titik- Untuk mendeteksi normalitas data
titik data yang menyebar di sekitar garis dapat dilihat melalui output grafik kurva
diagonal dan penyebaran titik-titik data normal p-plot. Suatu variabel dikatakan
searah mengikuti garis diagonal.
Gambar
Grfik p-plot
Uji Multikolinearitas
kompensasi finansial adalah sebesar 1,200. Peneliti
Untuk variabel kompensasi nonfinansial, multikolinearitas dengan melihat nilai
melakukan
uji
nilai VIF adalah sebesar 1,200. Nilai VIF Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
untuk variabel kompensasi finansial dan Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat
nonfinansial lebih kecil dari 5, maka data pada tabel 5.10. Pada tabel tersebut dapat
penelitian ini bebas dari asumsi dilihat nilai VIF untuk variabel
multikolinearitas.
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
1,200 Kompensasi nonfinansial
Kompensasi finansial
Uji Heteroskedastisitas
tidak terjadi Diagnosis
menurun,
maka
5.2 heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan
memperlihatkan pola yang jelas dimana melihat ada tidaknya pola tertentu pada
titik-titik menyebar dan titik-titik tersebut grafik
tidak membentuk suatu pola tertentu. Oleh penyebaran nilai- nilai residual terhadap
karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak nilai-nilai prediksi tidak membentuk suatu
heteroskedastisitas pola tertentu, seperti meningkat atau .
terjadi
persoalan
Analisis Regresi
0,791, maka dapat disimpulkan bahwa Dalam menganalisis hubungan
terjadi hubungan yang kuat antara kinerja karyawan (Y) dengan kompensasi
kompensasi finansial dan nonfinansial finansial
terhadap kinerja karyawan. nonfinansial (X2), digunakan analisis
Hasil analisis korelasi ganda (R) regresi linier berganda.
dapat dilihat pada tabel 5.12. Analisis determinasi (R2) digunakan untuk
Analisis Regresi Linier Berganda Hipot
mengetahui
persentase sumbangan
esis 1, 2 dan 3
pengaruh variabel independen (X1, X2) Berdasarkan tabel 5.12 dapat
serentak terhadap variabel dibuat persamaan regresi linier berganda
secara
dependen (Y). R2 sama dengan 0, maka sebagai berikut: Y = 35,824 + 0,482X1 +
tidak ada sedikit pun persentase 1,377X2
sumbangan pengaruh yang diberikan Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan
variabel independen terhadap variabel sebagai berikut :
dependen, sebaliknya R2 sama dengan 1,
a. Konstanta sebesar 35,824 artinya maka persentase sumbangan pengaruh jika kompensasi finansial (X1)
yang diberikan variabel independen dan kompensasi nonfinansial (X2)
terhadap variabel dependen adalah adalah 0, maka kinerja karyawan
sempurna. Hasil analisis determinasi (Y) nilainya adalah 35,824.
diperoleh angka R2 (R Square) sebesar
b. Koefisien
0,626 atau (62,6%). Hal ini menunjukkan kompensasi finansial (X1) sebesar
regresi
variabel
bahwa persentase sumbangan pengaruh 0,482, artinya jika kompensasi
variabel independen (kompensasi finansial finansial mengalami kenaikan
dan kompensasi nonfinansial) terhadap 1%, maka kinerja karyawan (Y)
variabel dependen (kinerja karyawan) akan mengalami peningkatan
sebesar 62,6% atau variasi variabel sebesar 0,482.
independen yang digunakan dalam model
c. Koefisien
(kompensasi finansial dan kompensasi kompensasi nonfinansial (X2)
regresi
variabel
nonfinansial) mampu menjelaskan 62,6% sebesar 1,377, artinya jika
variabel dependen (kinerja karyawan), kompensasi
sedangkan sisanya sebesar 37,4% mengalami kenaikan 1% maka
nonfinansial
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel kinerja karyawan (Y) akan
lain yang tidak dimasukkan dalam model mengalami peningkatan sebesar
penelitian ini. Hasil analisis determinasi 1,377.
(R2) dapat dilihat pada tabel 5.12 Hasil analisis korelasi ganda dalam penelitian ini diperolah angka R sebesar
Tabel Hasil Analisis Korelasi Ganda (R) dan Korelasi Determinan (R2) Model Summary
Model
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
The Estimate
Uji Hipotesis Pengaruh Kompensasi Finansial terhadap Kinerja Karyawan
Tabel Uji T Hipotesis Pertama
Coefficients a
Unstandardized Standardized
B Std. Error
Beta
t Sig.
3,134 0,003 Kompensasi Finansial
0,339 3,240 0,002 Kompensasi Nonfinansial
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Uji Hipotesis Pengaruh Kompensasi Nonfinansial terhadap Kinerja Karyawan
Tabel Hasil Uji T Hipotesis Kedua Coefficients a
Unstandardized Standardized
B Std. Error
Beta
t Sig.
3,134 0,003 Kompensasi Finansial
0,339 3,240 0,002 Kompensasi Nonfinansial
Uji Hipotesis Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial terhadap Kinerja Karyawan
Tabel Hasil Uji F Hipotesis Ketiga ANOVAb
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
2 1236,436 34,254 0,000 a Residual
a. Predictors : (Constant), Kompensasi Nonfinansial, Kompensasi Finansial
b. Dependent Variable : Kinerja Karyawan
Uji Hipotesis Perbedaan Kinerja antara
Independent Samples T Test. Hasil
Karyawan Tetap dan Karyawan
Independent Samples T Test dapat dilihat
Kontrak
pada tabel 5.16
Pengujian hipotesis keempat dianalisis
dengan
menggunakan
Tabel Hasil Uji Independent Samples T Test Hipotesis Keempat
Kinerja Karyawan Equal
Equal
Variances
Variances Not
Assumed
Assumed
Levene‟ s Test For F 1,908
Equality of Sig.
Variances t-test for Quality t
0,075 of Means
df 42 41,017
Sig.(2-tailed)
Mean difference
Std.error difference
interval of differences Lower
dapat dilihat dari nilai F hitung > F Penelitian ini bertujuan untuk