PRAKTEK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI PROVINSI RIAU: TINJAUAN ATAS HARAPAN DAN KENYATAAN
PRAKTEK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI PROVINSI RIAU: TINJAUAN ATAS HARAPAN DAN KENYATAAN
JULINA, SE. M.Si
[email protected] Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau,
Abstract
This paper tries to find out the expectation and realities of corporate social responsibility (CSR) activities in Riau Provinsi. 172 respondents were participated in this research. Based on the data, it concluded that more than fifty percent respondents feel the CSR activities in Riau Provinsi are below their expectation. This study also explored several positive and negative impact of companies operated in Riau Province. It is important to note that 70% responden didn’t have any idea for what companies who come first into mind when thinking about socially responsible companies in Riau Province. To be socially responsible, companies should pay attention in several issues like employee, goods and service, community, and charity programs.
Keyword: Corporate Social Responsibility, Expectation, Reality
PENDAHULUAN
yang selaras dengan tujuan dan nilai-nilai Tanggung
masyarakat. Sejak saat itu, bidang CSR perusahaan
jawab
sosial
ini telah berkembang dengan berbagai Responsibility atau selanjutnya disingkat
(Corporate
Scoial
nama yang berbeda seperti corporate CSR)
social responsiveness (pada tahun organisasi memiliki suatu tanggung
corporate social jawab terhadap semua pihak yang akan
1970an)
dan
performance (pada tahun 1980an). dipengaruhi oleh segala aspek operasional
Perkembangan ini juga mencerminkan perusahaan. Keharusan perusahaan untuk
peningkatan kesadaran pada area tindakan bertanggungjawab secara sosial dimulai
dan kinerja yang diabaikan pada definisi sejak tahun 1960an, dimana banyak
awal CSR (Carroll, 1991 dalam perusahaan memperluas kegiatannya
Sriramesh, et al, 2007). secara internasional dan tumbuh dengan
Jika ingin menggunakan definisi cepat (Lantos, 2001 seperti dikutip dalam
yang paling popular, barangkali bisa Sriramesh, Ng, Ting, and Wanyin, 2007).
merujuk pada ISO 26000 yang Permasalahan mendasar dalam bidang
menyatakan bahwa tanggung jawab sosial CSR adalah tidak adanya definisi dari
adalah tanggung jawab suatu organisasi konsep CSR yang diterima secara
atas dampak dari aktivitas dan universal. Bowen (1953) menawarkan
keputusannya pada masyarakat dan satu definisi awal menganai CSR sebagai
lingkungan,melalui perilaku yang etis dan kewajiban perusahaan untuk membuat
transparan yang memberikan kontribusi kebijakan yang memiliki tanggung jawab,
pengembangan berkelanjutan termasuk membuat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; tanggungjawab, atau melakukan kegiatan
mempertimbangkan harapan pemegang mempertimbangkan harapan pemegang
yang semakin meningkat pada aspek internasional tentang perilaku dan
lingkungan dan sosial perusahaan dan terintegrasi disepanjang organisasi dan
pada respon tekanan persaingan. CSR dipraktekkan
adalah alat bagi perusahaan untuk (www.csrindonesia .com)
dalam
hubungannya
membedakan mereka dari pesaing, untuk Definisi lain menggabungkan
mempromosikan imej positif perusahaan antara etika perusahaan dengan tanggung
melalui perumusan komitmen otonomi, jawab sosial ini yang disebut dengan
meningkatkan reputasi perusahaan, dan Corporate Etchic Social Responsibility
menciptakan iklim kepercayaan antara (CESR). Etika berkaitan dengan nilai
perusahaan dan stakeholder. Tujuannya yang memandu perilaku manusia.
untuk mengelola keseluruhan hubungan Berdasarkan prinsip-prinsip moral etika
antara perusahaan dan semua pemangku terutama berkaitan dengan penentuan
kepentingan eksternal (Amine, Chakor, prinsip yang membedakan antara benar
Alaoui, 2013).
dan salah, baik dan buruk, kebenaran dan Saat ini, CSR mendapatkan kepalsuan. Disatu sisi, kedua konsep ini
peningkatan perhatian di seluruh dunia berbeda karena keduanya diaplikasikan
dan telah menjadi isu penting dalam pada dua level perusahaan yang berbeda
agenda diplomasi internasional. Beberapa yaitu internal dan eksternal. Disisi lain
perjanjian antar pemerintah seperti kedua konsep saling melengkapi karena
International Labor CSR meliputi seluruh komponen dari
konvensi
Organization (ILO) telah dilakukan etika bisnis. Etika tidak hanya sebuah
selama bertahun-tahun. Pada pertemuan komponen
World Economic Summit di Davos pada fondasinya.
tahun 2000, sekretaris PBB Kofi Annan perusahaan mengadopsi pendekatan etika
mengumumkan Global Compact sebagai yang bertujuan untuk memelihara
usaha untuk membuat semua perusahaan kesatuan
di dunia secara sukarela melakukan CSR organisasi. Terdapat kebutuhan bagi
dan keefektivan
sistem
dalam operasi mereka. Sepuluh prinsip- perusahaan untuk menciptakan referensi
prinisp CSR yang meliputi empat area budaya umum dan menjelaskan nilai-
penting seperti hak-hak manusia, standar nilai, juga kesediaan untuk mengarahkan
tenaga kerja, perlindungan lingkungan, dan mengawasi perilaku karyawan.
dan anti korupsi telah ditetapkan dan Norma-norma dan nilai yang ada pada
perusahaan secara sukarela diminta untuk umumnya secara implisit sehingga tidak
mengadopsi dan mengatur prinsip-prinsip cukup untuk mengarahkan karyawan
ini dalam perusahaan (Sriramesh, et al. untuk menghadapi masalah-masalah etika
selain dari kontradiksi dan inkonsistensi
dan implementasi yang dapat meningkatkan standar. Oleh
Perhatian
praktik-praktik CSR di Asia pada karena itu, etika perusahaan didifusikan
umumnya lebih rendah dibandingkan secara internal melalui peraturan, kode
dengan negara-negara barat. Globalisasi etik, dan nilai-nilai. Pada tingkat
muncul sebagai satu faktor terbesar yang eksternal perusahaan mengadopsi CSR.
telah mendorong berkembangnya CSR di Perusahaan mengimplementasikan CSR
Asia (Chambers, Chapple, Moon, &
Sullivan, 2003). Perusahaan yang berasal menerima penghargaan dari Menkop dan dari Asia yang ingin memperluas pasar
UKM pada tahun 2011 untuk pelaksanaan secara internasional harus meningkatkan
program CSR (http://riauterkini.com). standar CSR mereka untuk menyesuaikan
Hal ini tentu saja merupakan hal yang diri dengan harapan global stakeholder
bertentangan antara apa yang telah agar tetap dapat bersaing (Khanna,
dilakukan dengan apa yang dipersepsikan 2004b). Cara CSR dipraktekkan dan
masyarakat. Berdasarkan fenomena yang dipersepsikan dibentuk oleh budaya,
ada perlu dilakukan penelitian untuk agama, politik, dan kondisi sosial
bagaimana masyarakat ekonomi. Oleh karena itu, terdapat
mengetahui
mempersepsikan program-program CSR kemungkinan adanya perbedaan yang
yang telah diimplementasikan di daerah signifikan dalam melakukan CSR antara
mereka. Makalah ini mencoba untuk daerah dan negara yang berbeda (Bronn
persepsi masyarakat, & Vrioni, 2001).
mengetahui
khususnya mahasiswa UIN Suska Riau Peningkatan program CSR yang
terhadap kegiatan CSR didaerah mereka diimplementasikan perusahaan tidak
(Propinsi Riau). Mahasiswa biasanya secara mutlak berarti masyarakat yang
lebih kritis dalam menyikapi lingkungan tinggal disekitar perusahaan memiliki
mereka, dan mereka merupakan agen imej positif terhadap perusahaan.
perubahan di masyarakat. Dengan Terutama
mengetahu persepsi mereka, sikap, dan mengetahui apa yang telah dilakukan
harapan, kesenjangan antara apa yang perusahaan. Kadangkala, program CSR
dibutuhkan masyarakat dengan apa yang yang dijalankan tidak sesuai dengan
harus dilakukan oleh perusahaan dapat kebutuhan masyarakat, atau tidak
diselaraskan. Melalui makalah ini, dipublikasikan secara luas sehingga
perusahaan juga dapat mengukur apakah masyarakat tidak tahu, bisa pula
mengkomunikasikan disebabkan masyarakat memiliki harapan
cara
mereka
kegiatan CSR mereka efektif atau tidak. yang tinggi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
yang beroperasi di daerah mereka. Menurut definisi yang dapat Misalnya, pada bulan Agustus 2010,
diterima secara umum, CSR adalah mahasiswa Universitas Lancang Kuning
ketertarikan sosial perusahaan pada melakukan demo terhadap salah satu
sebagai suatu perusahaan besar di Propinsi Riau yaitu
pelanggannya dan
kemampuan untuk bertanggungjawab atas PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI).
pengaruh yang ditimbulkan terhadap Mereka menuntut perusahaan agar
pelanggannya, para stake holders, transparan mengenai dana bagi hasil,
pekerja, dan seluruh masyarakat. CSR memperhatikan nasib ribuan tenaga buruh
tidak hanya sejenis orientasi selektif outsource yang terkatung-katung, dan
dalam dunia bisnis, tetapi tanggung jawab memberikan dukungan moril dan materil
sosial untuk mengambil langkah yang pada dunia pendidikan di Riau
diperlukan untuk membuat kondisi (http://andukot.wordpress.com).
pelanggan dan karyawannya menjadi Sementara itu, disisi lain PT. CPI adalah
lebih baik. CSR menjamin perusahaan salah satu kandidat potensial untuk
memperhatikan masyarakat lokal dan memperhatikan masyarakat lokal dan
Perusahaan di masa lampau seringkali meningkatkan kondisi lingkungan dari
perusahaan
mengeluarkan uang untuk proyek-proyek variabel
komunitas, pemberian beasiswa dan 911.com). Definisi lain dari CSR adalah
manusianya
(www.essay-
pendirian yayasan sosial. Mereka juga suatu
seringkali menganjurkan dan mendorong khususnya (namun bukan hanya)
konsep bahwa
organisasi,
para pekerjanya untuk sukarelawan perusahaan adalah memiliki suatu
(volunteer) dalam mengambil bagian tanggung jawab terhadap konsumen,
pada proyek komunitas sehingga karyawan, pemegang saham, komunitas
menciptakan suatu itikad baik dimata dan lingkungan dalam segala aspek
komunitas tersebut yang secara langsung operasional perusahaan. CSR juga
akan meningkatkan reputasi perusahaan dikaitkan dengan komitmen perusahaan
serta memperkuat merek perusahaan. untuk
Dengan diterimanya konsep CSR, mengeliminasi dampak negatif pada
meminimumkan
atau
terutama triple bottom line, perusahaan masyarakat
mendapatkan kerangka baru dalam manfaatnya dalam jangka panjang (Dean,
dan
memaksimumkan
menempatkan berbagai kegiatan sosial di 2003).
atas.
menunjukkan bahwa peraturan yang dibuat sendiri oleh
CSR adalah
suatu bentuk
Untuk
perusahaan adalah warga dunia bisnis perusahaan yang diintegrasikan dengan
yang baik maka perusahaan dapat model bisnis. Kebijakan CSR berfungsi
membuat pelaporan atas dilaksanakannya sebagai mekanisme dimana perusahaan
beberapa standar CSR termasuk dalam memonitor dan menjamin aktivitasnya
hal:
sesuai dengan hukum, stadar etika, dan
1. Akuntabilitas atas standar AA1000 norma internasional. Tujuan CSR adalah
berdasarkan laporan sesuai standar melakukan tanggung jawab atas tindakan
John Elkington yaitu laporan yang perusahaan dan mendorong dampak
menggunakan dasar triple bottom line positif melalui aktivitasnya terhadap
(3BL)
lingkungan, konsumen,
2. Global Reporting Initiative, yang stakeholders
karyawan,
mungkin merupakan acuan laporan masyarakat. Lebih jauh, perusahaan yang
berkelanjutan yang paling banyak memfokuskan pada CSR akan secara
digunakan sebagai standar saat ini. proaktif mendorong pertumbuhan dan
3. Verite, acuan pemantauan pengembangan masyarakat, dan secara
berdasarkan standar sukarela mengeliminasi praktik-praktik
4. Laporan
sosial internasional yang membahayakan lingkungan.
akuntabilitas
SA8000
manajemen lingkungan memisahkan CSR dari sumbangan sosial
Banyak pendukung CSR yang
5. Standar
berdasarkan ISO 14000 dan
Istilah CSR menjadi umum kedermawanan seperti misalnya yang
digunakan pada akhir tahun 1960an dan dilakukan oleh Habitat for Humanity atau
awal 1970an, setelah banyak perusahaan Ronald McDonald House), namun
didirikan. Istilah sesungguhnya
multinasional
stakeholder, yang berarti pihak-pihak merupakan bagian kecil saja dari CSR.
sumbangan
sosial
yang dipengaruhi oleh perusahaan, yang dipengaruhi oleh perusahaan,
tertinggi perusahaan pemilik perusahaan diatas pemegang
menggambarkan
pimpinan
menemukan bahwa tidak terdapat saham sebagai hasil dari buku yang
hubungan antara kegiatan CSR dengan ditulis oleh R. Edward Freeman, Strategic
profitabilitas perusahaan. Khususnya, management: a stakeholder approach in
berbagai tingkat orientasi sosial tidak 1984. Para pendukung CSR menyatakan
berkorelasi dengan kinerja perusahaan bahwa
(Auppele, Carroll, & Hatfield, 1985). keuntungan jangka panjang dengan
perusahaan
menghasilkan
Penelitian lain yang dilakukan oleh melakukan aktivitas yang memiliki
Hochgatterer menemukan hubungan perspektif tertentu, sementara para
positif antara CSR dan keuntungan kritikus CSR menyatakan bahwa CSR
perusahaan dan menemukan bahwa berbeda dari peran ekonomis suatu bisnis.
perusahaan-perusahaan yang menjalankan Pihak-pihak lain menyatakan CSR
aktivitas CSR lebih stabil. Kedua semata-mata semacam polesan agar
penelitian ini menemukan hasil yang perusahaan terlihat bagus, atau suatu
berlawanan. Bagaimanapun, sejak CSR usaha untuk mencegah peran pemerintah
menjadi trend bisnis yang semakin sebagai
bersedia atau tidak, perusahaan
perusahaan harus mulai memikirkan (www.wikipedia.com).
multinasional
perencanaan strategis mereka yang Globalisasi telah memainkan peran
melibatkan program-program. penting dalam menjadi katalisator bagi
Keragaman kepulauan di Indonesia CSR. Tidak mengherankan bahwa
memiliki kemiripan dengan Amazon perusahaan
Basin (Barber, 1998). Dan sebagaimana pendukung
multinasional
adalah
Amazon Basin, biodiversitas dan perusahaan multinasional memiliki kantor
ekologis Indonesia pusat di negara barat dengan demokrasi
keseimbangan
terancam dengan adanya penambangan liberal dimana organisasi ditekan oleh
besar-besaran, peralihan sawah menjadi peraturan pemerintah, media massa,
kelapa sawit, dan aktivitas penebangan lembaga swadaya masyarakat, untuk
undang-undang bertanggungjawab
hutan.
Dibawah
Indonesia, setiap tanah yang tidak Perusahaan
secara
sosial.
digunakan untuk pertanian, perumahan, cabang di seluruh dunia, dengan rantai
multinasional
memiliki
atau industri, secara otomatis dimiliki pasokan dan pabrik pembuatan yang
oleh pemerintah, dan mengabaikan klaim berlokasi di berbagai negara. Selain itu,
tradisional atas tanah-tanah adat. Ini operasi bisnis telah menjadi lebih
berarti sumber daya alam dapat transparan dengan adanya peningkatan
dieksploitasi tanpa bagi hasil pada teknologi informasi dan komunikasi
masyarakat lokal. Indonesia adalah modern. Hal ini menjamin tindakan
produsen utama tin, batubara dan perusahaan yang tidak bertanggungjawab
tembaga . Tanah Indonesia memiliki atau tidak etis akan diawasi publik dan
cadangan pasir besi yang sangat banyak, para kritikus (Sriramesh, et.all. 2007).
bauksit, dan fosfat. Pendapatan utamanya Sebuah
dari emas, dan terlihat bahwa berliannya menggunakan
penelitian
yang
bisnis yang tertutup yang terperinci dilakukan pada
menguntungkan. Hutannya penuh dangan menguntungkan. Hutannya penuh dangan
perabotan lain. Meskipun hal ini
1. Cause Promotions . Suatu perusahaan sebenarnya adalah berita baik bagi
dapat memberikan dana atau berbagai kondisi perekonomian yang miskin,
macam kontribusi lainnya, ataupun namun dengan tidak adanya etika bisnis
sumber daya perusahaan lainnya untuk dan program sosial dan adanya
meningkatkan kesadaran masyarakat kapitalisme dan kroni, kegiatan yang
atas suatu isu sosial tertentu, ataupun merusak lingkungan akan terjadi (Kemp,
dengan cara mendukung pengumpulan 2001). Berdasarkan hasil penelitian yang
dana, partisipasi dan rekruitmen dilakukan oleh Kemp, dapat dipahami
sukarelawan untuk aksi sosial tertentu. mengapa kadangkala masyarakat atau
Contohnya perusahaan kosmetika mahasiswa melakukan demo terhadap
terkemuka di Inggirs, The Body Shop, perusahaan yang telah mengeksplorasi
larangan untuk sebanyak mungkin sumber daya alam
mempromosikan
melakukan uji produk terhadap hewan. tanpa memberikan manfaat kepada
2. Cause-Related Marketing . Suatu masyarakat di sekitarnya. Hal ini juga
perusahaan dalam hal ini berkomitmen menjadi
untuk berkontribusi atau menyumbang pengimplementasian CSR di Indonesia
alasan
mengapa
sekian persen dari pendapatannya dari harus dilakukan sesegera mungkin dan
penjualan suatu produk tertentu pemerintah
miliknya untuk isu sosial tertentu. mengawasinya.
Contohnya seperti Unilever yang Terdapat
memberikan sekian persen dari implementasi CSR di Indonesia:
sabun produksinya,
untuk meningkatkan melakukan program CSR tanpa
1. Terlibat langsung.
Perusahaan
Lifebuoy,
kesadaran hidup bersih dalam perantara.
masyarakat, dengan cara membangun
2. Melalui organisasi sosial perusahaan. fasilitas kamar kecil dan wastafel di Model ini diadopsi dari implementasi
sekolah-sekolah, terutama di daerah- CSR di negara maju.
daerah terpencil.
3. Corporate Social Marketing . Suatu LSM, universitas, atau media massa
3. Bekerjasama dengan pihak lain seperti
dapat mendukung dalam
perusahaan
perkembangan atau pengimplemen- mengimplementasikan aktivitas sosial.
tasian kampanye untuk merubah cara
4. Mendukung atau bergabung dengan pandang maupaun tindakan, guna konsorsium
kesehatan publik, porgram-program CSR. (Saidi 2004
lingkungan, maupun seperti dikutip dalam Tanudjaja, 2006)
keamanan,
kesejahteraan masyarakat. Contohnya Kotler dan Lee menyebutkan bahwa
seperti Unilever yang memrpoduksi setidaknya ada 6 opsi untuk “berbuat
pasta gigi Pepsodent mendukung kebaikan” (Six options for Doing Good)
kampanye gigi sehat. sebagai inisiatif sosial perusahaan yang
4. Corporate Philanthropy . Dalam hal dapat
ini, suatu perusahaan secara langsung implementasi CSR, yaitu (Kotler dan Lee,
dapat memberikan sumbangan, dapat memberikan sumbangan,
jawab sosial.contoh: implementasi tanggung jawab sosial
tanggung
perusahaan tembakau cenderung yang paling tradisional. Contohnya
menghindarkand iri dari isu yang suatu perusahaan dapat langsung
menghubungkan antara konsumsi memberikan bantuan uang tunai ke
rokok dengan peluang penyakit panti-panti sosial, ataupun apabila
kanker.
tidak uang tunai, dapat berupa
2. Strategi Defensif: strategi defensif makanan ataupun alat-alat yang
yang dilakukan perusahaan terkait diperlukan.
dengan penggunaan pendekatan legal
hukum untuk ini, perusahaan dapat mendukung dan
5. Community Volunteering . Dalam hal
atau
jalur
menghindarkan diri atau menolak mendorong pegawainya, mitra bisnis
tanggung jawab sosial. Perusahaan maupun para mitra waralabanya untuk
yang menghindari tanggung jawab menjadi sukarelawan di organisasi-
penanganan limbah bisa berargumen organisasi kemasyarakatan lokal.
melalui pengacara bahwa tidak hanya Contohnya suatu perusahaan dapat
yang membuang mendorong atau bahkan mewajibkan
perusahaannya
limbah.
para pegawainya untuk terlibat dalam
Akomodatif: beberapa bakti sosial atau gotong-royong di
3. Strategi
perusahaan memberikan tanggung daerah dimana perusahaan itu
jawab sosial berupa pelayanan berkantor.
kesehatan, kebersihan, dll bukan
6. Socially Responsible
karena perusahaan menyadari perlunya Practices . Misalnya perusahaan dapat
Business
tanggung jawab sosial, namun mengadopsi dan melakukan praktek-
dikarenakan adanya tuntutan dari praktek bisnis dan investasi yang dapat
masyarakat dan lingkungan akan hal mendukung isu-isu sosial guna
tersebut. Contohnyha perusahaan besar meningkatkan kelayakan masyarakat
yang memberikan pinjaman lunak (community well-being) dan juga
karena ada tuntutan dari pemerintah. melindungi
4. Strategi Proaktif: kegiatan bisnis yang contohnya Starbucks bekerjasama
lingkungan.
Seperti
melakukan strategi proaktif dalam dengan Conservation International di
tanggung jawab sosial memandang Amerika Serikat untuk mendukung
bahwa tanggung jawab sosial adalah petani-petani guna meminimalisir
bagian dari tanggung jawab untuk dampak atas lingkungan mereka.
memuaskan stakeholders. Dalam jangka panjang perusahaan berpotensi
Strategi Perusahaan dalam Mengelola
menambah jumlah pelanggan karena
CSR
citra positif yang disandangnya. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan (Sule dan
Faktor Penentu Implementasi CSR
Saefullah, 2005): Terdapat berbagai faktor yang
1. Strategi Reaktif: kegiatan bisnis yang mempengaruhi suatu perusahaan dalam melakukan strategi reaktif dalam
mengimplemetasikan program CSR. tanggung jawab sosial cenderung
Secara umum faktor tersebut dapat dibagi Secara umum faktor tersebut dapat dibagi
akan membahas berbagai hal yang pihak yang berkuasa pada suatu daerah
mempengaruhi perusahaan melakukan dapat menerapkan peraturan yang
praktek CSR baik dari sisi teori maupun mewajibkan perusahaan melaksanakan
riset empiris yang pernah dilakukan. program CSR. Begitu pula, masyarakat
Hasil penelitian yang dituangkan disekitar, konsumen yang menggunakan
dalam gambar 1 menunjukkan bahwa produk dan jasa yang dihasilkan
tanggungjawab merupakan hal yang perusahaan, lembaga swadaya yang juga
paling penting menurut penelitian dari 23 terkadang menjadi pemantau pelaksanaan
negara di dunia dengan jumlah sampel CSR, dan juga tuntutan dari negara-
sekitar 25.000 orang dewasa (Dawkins negara lain yang dapat mempengaruhi
dan Lewis, 2003). Terlihat bahwa keberlanjutan perusahaan. Dari sisi
tanggung jawab merupakan hal yang internal, orientasi perusahaan juga akan
paling penting yang dapat mempengaruhi dapat menentukan apakah perusahaan
reputasi perusahaan.
akan melaksanakan tanggung jawab
Gambar 1 Faktor Penting dalam Reputasi Perusahaan
Suatu Kewajiban 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas Pada awalnya, perusahaan meng-
dinyatakan setiap perseroan selaku subjek anggap tanggung jawab mereka hanyalah
hukum mempunyai tanggung jawab sebatas
sosial dan lingkungan yang menjadi maksimum bagi para pemegang saham.
memberikan
keuntungan
perseroan yang Namun selanjutnya tanggung jawab ini
kewajiban
bagi
menjalankan kegiatan usahanya dibidang berkembang menjadi lebih besar dan
dan/atau berkaitan dengan sumber daya telah menjadi kebijakan publik secara
alam. Kewajiban ini harus dilaksanakan nasional yang diatur dalam undang-
baik didalam maupun diluar lingkungan undang resmi bahwa perusahaan harus
7 bertanggung jawab kepada lingkungan,
perseroan.
Selanjutnya Pasal
menegaskan bagi perusahaan yang tidak karyawan, dan konsumen (Dean, 2003).
melaksanakan tanggung jawab sosial dan Menurut Peraturan Pemerintah
lingkungan dikenai sanksi sesuai dengan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Suatu Investasi kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan dan bahkan kesuksesan
CSR telah berkembang dari tahap organsasi melalui strategi-strategi yang awal yang merupakan tindakan sukarela
disusunnya. Du, Swaen, Lindgreen dan suatu perusahaan menjadi tanggung
Sen (2013) tertarik untuk meneliti jawab yang diatur oleh undang-undang,
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap dan sekarang masanya dimana tanggung
implementasi CSR. Khususnya gaya jawab sosial dipandang perusahaan
kepemimpinan transformasional dan sebagai investasi yang meningkatkan
transaksional. Penelitian mereka meneliti kinerja organisasi dalam jangka panjang.
interaksi antara gaya kepemimpinan dan Kegiatan CSR ini dapat menghasilkan
praktek tanggung jawab sosial perusahaan berbagai manfaat seperti (Dean, 2003):
(CSR) perusahaan. Sebuah survei
1. Menciptakan kebaikan atau perhatian lapangan skala besar pada para manajer kepada masyarakat.
mengungkapkan
bahwa perusahaan
dengan gaya kepemimpinan transformasi perusahaan dari pesaing.
2. Pembedaan image
dan
merek
yang lebih besar lebih mungkin untuk
3. Penerimaan yang lebih besar oleh terlibat dalam praktek CSR perusahan, konsumen terhadap kenaikan harga.
sedangkan kepemimpinan transaksional
4. Perekrutan tenaga kerja baru. tidak terkait dengan praktek-praktek
5. Menjadi tameng atas kritik masyarakat tersebut. Selain itu, stakeholders yang pada masa krisis.
berorientasi pemasaran memperkuat
6. Sebagai bantuan dalam melakukan hubungan positif antara kepemimpinan lobby ke pemerintah.
transformasional dan praktik CSR
perusahan. Akhirnya, kepemimpinan keuntungan.
transaksional meningkatkan, sedangkan Hasil penelitian Raman, Lim, dan Nair
transformasional (2012) menemukan bahwa semakin
kepemimpinan
menurunkan, hubungan positif antara tinggi praktek CSR semakin kuat
praktik CSR perusahaan dan hasil loyalitas pelanggan
organisasi. Penelitian ini menyoroti perusahaan. Penelitian ini juga
dari suatu
perbedaan peran yang dimainkan oleh menemukan
gaya kepemimpinan transformasional dan berinvestasi dalam CSR suatu
bahwa
dengan
transaksional untuk praktik CSR perusahaan dapat mencapai hasil
perusahaan dan memiliki implikasi yang positif pada kinerja finansialnya. CSR
signifikan untuk teori dan praktek. dapat
menyediakan
keunggulan
kompetitif tambahan bagi perusahaan Kepemiminan merupakan proses dimana tertentu.
individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai Gaya Kepemimpinan
seorang
Secara sederhana kepemimpinan transformasional dapat Gaya
suatu
tujuan.
diartikan sebagai proses untuk merubah diragukan lagu dapat mempengaruhi
kepemimpinan
tidak
dan mentransformasikan individu agar banyak hal. Banyak penelitian yang telah
mau berubah dan meningkatkan dirinya, menganalisis
pengaruh
gaya
yang didalamnya melibatkan motif dan yang didalamnya melibatkan motif dan
sungguh dari yang bersangkutan. faktor untuk menuju kepemimpinan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpin tranformasional, yang dikenal sebutan 4 I,
an)
yaitu : idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan
Kinerja Keuangan
individual
consideration. Idealized
peneliti yang telah ideal yang dapat dijadikan sebagai
influence : pimpinan merupakan sosok
Banyak
melakukan penelitian dampak dari panutan
program CSR terhadap kinerja keuangan dipercaya, dihormati dan mampu
bagi para
bawahannya,
perusahaan. Hasilnya sangat beragarm. mengambil keputusan yang terbaik untuk
Ada yang menemukan hubungan positif, kepentingan perusajaan. Inspirational
negatif, atau netral. Ketidak konsistenan motivation : pimpinan dapat memotivasi
ini barangkali disebabkan oleh kesalahan seluruh karyawannnya untuk memiliki
dalam pengujian empiris. McWilliams komitmen terhadap visi organisasi dan
dan Siegel (2000) dalam penelitiannya mendukung semangat team dalam
mencoba menganalisis kesalahan tertentu mencapai
yang ada dalam studi ekonometrik atas Stimulation :
organisasi.
Intellectual
hubungan antara kinerja keuangan dan menumbuhkan kreativitas dan inovasi di
pimpinan
dapat
sosial. Penelitian mereka mencoba kalangan
mengestimasi pengaruh CSR dengan mengembangkan pemikiran kritis dan
karyawannya
dengan
melakukan regresi CSR dan kinerja pemecahan masalah untuk menjadikan
keuangan dengan beberapa variabel perusahaan ke arah yang lebih baik.
kontrol. Mereka menemukan salah satu Individual consideration : pimpinan dapat
kesalahan dalam mengalisis hubungan ini bertindak sebagai pelatih dan penasihat
adalah tidak memperhitungkan investasi bagi karyawannya. Berdasarkan hasil
dalam penelitian dan pengembangan yang kajian
merupakan faktor penting dalam kinerja Northouse (2001) menyimpulkan bahwa
perusahaan. Kesalahan ini menimbulkan seseorang yang dapat menampilkan
bias dan ketika model ditetapkan dengan kepemimpinan transformasional ternyata
tepat, mereka menemukan dampak yang dapat lebih menunjukkan sebagai seorang
netral antara pengimplementasian CSR pemimpin yang efektif dengan hasil kerja
dengan kinerja keuangan. yang lebih baik. Oleh karena itu,
Kinerja keuangan yang menurun, merupakan
biasanya akan menyebabkan penurunan menguntungkan jika para pemimpin
juga kegiatan CSR. Hal ini terungkap dari dapat
dilakukan oleh transformasional di perusahannya. Karena
Giannarakis dan Sariannidis (2012). kepemimpinan
Mereka mencoba kegiatan CSR pada merupakan sebuah rentang yang luas
transformasional
masa lingkungan bisnis tidak stabil. tentang aspek-aspek kepemimpinan,
Indeks CSR yang disusun oleh Boston maka untuk bisa menjadi seorang
College Center and Reputation Institute pemimpin transformasional yang efektif
digunakan untuk mengukur kegiatan CSR membutuhkan
di Amerika pada periode tahun 2008,
2009 dan 2010. Periode 2008-2010
1. Perusahaan tidak memiliki ahli yang dicirikan
mengkhususkan dalam bidang sosial ketidakstabilan ekonomi golbal dan
oleh
peningkatan
kemasyarakatan, oleh karena itu sulit dipertimbangkan
bagi perusahaan bertanggung jawab ekonomi terburuk setelah perang dunia
sebagai
kondisi
2. Perusahaan yang ikut berpartisipasi kedua. Hasil pengujian dengan uji
bertanggungjawab dalam Wilcoxon menunjukkan indeks tanggung
dan
lingkungan sosial masyarakat justru jawab sosial perusahan menurun selama
akan memiliki kekuatan untuk periode 2008-2009 sementara kinerja
mengontrol masyarakat dan itu CSR meningkat pada periode 2009-2010
indikasi yang kurang baik secara untuk memperkuat reputasi mereka agar
sosial.
mendapatkan kembali izin beroperasi.
3. Akan banyak terdapat konflik kepentingan di masyarakat jika
CSR dimasa Mendatang
perusahaan terlibat dalam aktivitas sosial.
4. Tujuan perusahaan bukan untuk motif memang tidak selalu berjalan sesuai
Pengimplementasian
CSR
sosial, akan tetapi untuk memperoleh dengan apa yang seharusnya dilakukan.
profit dan mencapai tujuan yang Berbagai pihak saling memperdebatkan
oleh para pemilik pro
pengimplementasian CSR ini. Berikut
untuk mengimple- dikemukakan pandangan dari kelompok
Trend
mentasikan CSR dalam bisnis semakin yang pro terhadap pengimplementasian
meningkat. Menurut riset yang dilakukan CSR (Sule dan Saefullah, 2005):
oleh Cone sebanyak enam dari sepuluh
konsumen berkata saat ini mereka lebih menimbulkan masalah, oleh karena itu
1. Kegiatan bisnis
seringkali
menyukai membeli produk ramah sudah semestinya perusahaan ber
lingkungan dibandingkan tahun-tahun tanggung jawab atas apa yang
sebelumnya. Sebuah survey yang dilakukannya.
dilakukan oleh Deloitte menemukan
2. Perusahaan adalah bagian dari bahwa 18 persen pembeli akan membeli lingkungan sosial masyarakat, oleh
produk yang “eco-friendly” pada musim karena itu sudah semestinya ikut
liburan kali ini dibandingkan tahun lalu, berpartisipasi dan ber tanggung jawab
dan sejumlah yang sama akan berbelanja atas apa yang terjadi di masyarakat.
pada toko atau retailer yang lebih ramah
3. Perusahaan biasanya memiliki sumber lingkungan. Menurut artike ini, toko daya untuk menyelesaikan masalah di
Target tidak mengirimkan pesan ramah lingkungan sosial masyarakat
lingkungan dalam pemasaran untuk
4. Perusahaan adalah partner dari liburan kali ini. Wal-Mart juga lingkungan sosial kemasyarakatan,
menyatakan mereka tidak memiliki sebagai mana halnya juga pemerintah
perencanaan pemasaran yang ramah dan masyarakat lain pada umumnya
lingkungan pada liburan natal. Dan juru Selanjutnya, bagi pihak yang
bicara J.C. Penney menyatakan terlalu kontra, argumen yang mereka kemukakan
dini untuk membuat perubahan besar adalah sebagai berikut:
dalam menjual dan mempromosikan dalam menjual dan mempromosikan
tentang perusahaan kepada orang lain. liburan ramah lingkungan hanyalah
Untuk menyelesaikan maslah ini, Ribeiro Barneys. (Anonym, 2007)
(2010) menyarankan beberapa hal: Lebih jauh, terdapat kenyataan
1. Kaitkan kegiatan perusahaan dengan fantastis pada gerakan konsumen ramah
isu-isu yang mudah dihubungkan lingkungan (Ribeiro, 2010):
dengan konsumen seperti kesehatan
1. 2 dari 4 orang America setuju bahwa mereka atau keselamatan anak-anak planet yang lebih bersih bermula dari
mereka.
rumah.
2. Berhati-hati terhadap pemasaran
2. 2 dari 3 siap melakukan perubahan. missionary: konsumen bukanlah
3. 84% responden menyatakan mereka penyelamat planet bumi dan pesan- mendasarkan pilihannya pada isu-isu
pesarn pemasaran missionary tidak lingkungan.
akan bertahanlama dalam mendorong
4. 87% warga Amerika menyatakan kesadaran akan merek dan penjualan. bahwa pemanasan global bukan poin
3. Pertahankan perhatian positif: produk utama – tetapi yang lebih penting
ramah lingkungan harus baik, adalah pengurangan sampah.
setidaknya membuat masyarakat Survey selanjutnya adalah The
merasa aman ketika membeli, Millenium Poll on CSR survey (1999)
atau yang dilakukan Environics International
mengkonsumsi,
menggunakannya. (Toronto), Conference Board (New York)
4. Bantu menjelaskan: konsumen ingin dan Prince of Wales Business Leader
mengadopsi perilaku yang ramah Forum
lingkungan, tetapi banyak yang tidak menyatakan bahwa dari 25.000 responden
tahu bagaimana. Klarifikasikan dalam yang berasal 23 negara, 60% imej mereka
bahan-bahan pemasaran dengan tepat terhadap perusahaan adalah berdasarkan
bagaimana produk yang dibuat dapat etika
lingkungan dan memperlakukan
bisnis, bagaimana
terhadap lingkungan adalah bagian dari
5. Jaga kebersihan: konsumen ingin CSR. Sementara itu 40% dari mereka
mengkonsumi produk yang bersih dan menyatakan imej merek dan perusahaan
akan membeli produk yang tidak alah faktor yang paling mempengaruhi
mengandung zat kimia beracun. kesan mereka. Hanya 1/3 responden yang
6. Buat perbedaan yang dapat dilihat: memberikan opini kesan mereka adalah
orang ingin dipersepsikan ramah berdasarkan faktor-faktor fundamental
lingkungan juga. Semakin anda dalam bisnis seperti keuangan, ukuran
bertanggungjawab terhadap perusahaan, strategi perusahaan atau
lingkungan, dan semakin anda manajemen perusahaan. Selanjutnya,
memiiliki dampak dalam indunstri sikap konsumen terhadap perusahaan
yang ramah lingkungan, semakin yang tidak mengimplementasikan CSR
banyak konsumen yang akan membeli adalah mereka ingin memberikan
produk dan jasa anda. hukuman (40%) dand 50% tidak akan
7. Bawa lebih dekat ke rumah: akhir- membeli produk apapun dari perusahaan
akhir ini konsumen lebih perhatian akhir ini konsumen lebih perhatian
Kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup kesehatan anak, kualitas udara di
dan terbuka. Pada pertanyaan tertutup, kantor. Kaitkan dengan sesuatu yang
mahasiswa hanya memilih berdasarkan mereka terkait secara personal, dan
alternatif yang telah tersedia, sementara kesadaran akan merek anda akan
pada pertanyaan terbuka, mahasiswa meningkat.
bebas menjawab menurut pemahaman Wanita dan khususnya ibu-ibu
mereka. 172 mahasiswa dari Jurusan sangat memperhatikan dampak dari
Manajemen dan Akuntansi berpartisipasi barang dan jasa dalam kehidupan mereka,
dalam penelitian ini. Teknik pengambilan dan kemudian bagaimana barang dan jasa
samplenya adalah accidental sampling. ini juga akan berdampak pada kesehatan
Sebelum mereka mengisi kuesioner, keluarga mereka. Ibu adalah pembeli
contoh-contoh CSR utama, yang memiliki pengaruh kuat atas
definisi
dan
diberikan untuk memastikan mereka merek apa yang dibeli.
memahami apa topik dan tujuan Suatu
penelitian ini. Data yang terkumpul menunjukkan
laporan
penelitian
selanjutnya di analisis secara deskriptif. berwawasan lingkungan (EcoMoms) lebih terlibat dibandingkan konsumen lainnya,
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
misalnya dalam hal penghematan air (matikan air ketika menggosok gigi atau
Bagian berikutya akan membahas aktivitas lainnya) dan penghematan
mengenai hasil temuan dan analisis. energi
Diawali dengan membahas identitas meninggalkan ruangan).
responden, harapan, kenyataan, dan EcoMoms mengirimkan
35% dari
dampak dari keberadaan perusahaan baik mereka
anak-anak
ke sekolah yang tidak dari sisi positif maupun negatifnya. menimbulkan sampah dari makan siang dan snack. Berdasarkan perilakunya yang
Identitas Responden
ramah lingkungan, ibu-ibu menemukan manfaat kesehatan dan kualitas kehidupan
Karakteristik responden yang yang tidak diduga:
menjadi sampel penelitian ini meliputi
1. 2 dari 5 ibu-ibu menjadi lebih aktif jenis kelamin, umur, dan daerah asal. secara fisik sebagai hasil dari gaya
Sebagian besar responden (59%) adalah hidup yang lebih ramah lingkungan,
wanita, sementara 41% nya adalah pria. dan
Mayoritas responden berusia 19 tahun
2. 3 dari 5 ibu-ibu mengharapkan (53%), 18 tahun (28%), 20 tahun (15%) lingkungan yang lebih bersih berarti
dan 21 tahun dan 22 tahun, masing- semakin sedikit ganggunan dan
Persentase terbesar kanker dimasa yang akan datang.
masing 2%.
mahasiswa berasal dari Kabupaten Kampar (20%) diikuti oleh mahasiswa
METODOLOGI
yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (10%) dan Pekanbaru 13%.
Penelitian ini menggunakan metode Selengkapnya ditampilkan pada Tabel 1 survey dengan menyebarkan kuesioner
sebagai berikut:
Tabel 1 Karakteristik Responden
Jenis Kelamin Pria
Daerah Asal Bengkalis
Dumai
Indragiri Hilir
Indragiri Hulu
Rokan Hilir
Rokan Hulu
Siak
Harapan Responden
berbeda berdasarkan umur, tingkat pendidikan, daerah asal, dan sebagainya.
Setiap orang memiliki harapan Orang-orang yang lebih muda berpikir terhadap perusahaan yang beroperasi di
dengan cara yang berbeda dan daerahnya. Hal ini juga berlaku di bidang
mengharapkan dampak CSR dalam CSR yang harus dilakukan oleh
jangka panjang. Pendidikan mampu perusahaan
sebagai imbalan atas mengubah pola pikir masyarakat keuntungan yang mereka dapat dari
sehingga menjadi lebih kritis dalam aktivitas bisnisnya. Terkadang harapan
menghadapi aktivitas CSR perusahaan. masyarakat berbeda dengan harapan
Mereka juga memberikan perhatian perusahaan. Hal ini membuat masyarakat
terhadap kelestarian budaya daerah, nilai- merasa tidak mendapat manfaat dari
nilai sosial, dan sumber daya alam. Disisi perusahaan sementara perusahaan merasa
lain, masyarakata dengan tingkat telah banyak melakukan kegiatan sosial
lebih rendah bagi masyarakat.
pendidikan
yang
memberikan perhatian pada manfaat Menurut penelitian Majumdar dan
langsung dari kegiatan CSR. Persepsi Saini (2013), CSR dapat dipersepsikan
juga berbeda bergantung dari daerah asal juga berbeda bergantung dari daerah asal
infrastruktur.
mempertahankan budaya, norma, dan Dalam penelitian ini, dicoba untuk nilai masyarakat dan mengharapkan
mengetahui apa saja harapan masyarakat program CSR berkaitan dengan aktivitas
atas berbagai perusahaan yang ada seperti kelestarian budaya tradisional,
2 mencoba bahasa, atau kerajinan tangan. Sementara
disekitarnya.
Tabel
beberapa harapan para pendatang biasanya mengharapkan
menjelaskan
masyarakat terhadap perusahaan. program CSR untuk meningkatkan
Tabel 2 Harapan Masyarakat terhadap Perusahaan
No Harapan Persentase
1 Meningkatkan kesejahteraan sosial 66%
2 Lowongan kerja bagi penduduk lokal 76%
3 Meningkatkan fasilitas publik dan pendidikan 48%
4 Beroperasi dengan ramah lingkungan 35%
5 Tidak tahu 2%
Tabel 2 menunjukkan bahwa 66% biasanya ditopang oleh banyaknya responden
penduduk yang menjalankan bisnis meningkatkan
berharap
perusahaan
sementara di Indonesia, sementara 76% mengharapkan lowongan
persentase penduduk yang menjadi kerja. Selanjutnya 48% responden
wirausahawan belum mencapai satu berharap peningkatan fasilitas publik dan
persen. Pertanyaan berikutnya apakah pendidikan dan 35% responden berharap
perusahaan sudah memenuhi harapan perusahaan beroperasi dengan ramah
tersebut digambarkan pada Tabel 3. lingkungan. Sekitar 2% responden
Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan menjawab tidak tahu untuk menjawab
kenyataan bahwa lebih dari 50% pertanyaan apa yang mereka harapkan
responden merasa perusahaan belum dari
memenuhi harapan mereka dalam perusahaan di Propinsi Riau. Berdasarkan
beroperasinya
perusahaan-
mengimplementasikan program CSR di data tersebut diketahui bahwa persentase
Propinsi Riau. Senada dengan persepsi terbesar harapan responden adalah
responden, kepala penyuluhan dan mendapatkan
promosi koperasi dan UKM menyatakan Jawaban
lowongan
pekerjaan.
tidak terdapat data dana CSR dari 14 mengindikasikan masih rendahnya jiwa
ini juga
disisi
lain
perusahaan publik yang dimiliki kewirausahaan pada diri responden
pemerintah. Dia secara serius meminta sehingga sangat mengharapkan untuk
perusahaan untuk memberikan dana CSR menjadi karyawan atau pekerja dari
sesegera mungkin (Riau Terkini, 2010). perusahaan-perusahaan yang beroperasi
Penelitian yang dilakukan oleh CSR Asia di Propinsi Riau. Dari sudut pandang
menemukan bahwa terdapat tantangan yang lebih luas, negara-negara maju
yang
dihadapi
perusahaan untuk perusahaan untuk
besar, kurangnya pengetahuan, tidak ada Selanjunya, perusahaan juga menghadapi
dukungan pimpinan, tidak ada dukungan tantangan seperti kelompok yang sedikit,
dari karyawan, dan sebagainya.
Tabel 3
Persepsi Responden Apakah Perusahaan sudah Memenuhi Harapan
No Persepsi Responden Persentase
Dampak Perusahaan di Provinsi Riau
sebagainya. Sekitar 9% menyatakan dampak
seperti perusahaan Sekitar 43% responden menya-
lain
menyediakan kebutuhan mereka sehingga takan terdapat dampak positif berdirinya
mereka tidak menghadapi kesulitan untuk perusahaan di Riau adalah kesempatan
memenuhi kebutuhan mereka, untuk kerja yang tinggi dengan adanya
mendapatkan barang dan jasa, mereka perusahaan tersebut. 23% menyatakan
dapat menjual produk pertanian mereka daerah mereka semakin berkembang
ke perusahaan, mereka mendapatkan dengan adanya perusahaan. Sekarang,
pengetahuan baru dan teman baru dari daerah mereka tidak lagi terisolir, banyak
daerah lain, dan sumber daya alam dapat orang datang untuk mencari pekerjaan,
diproses untuk meningkatkan kondisi dan
kondisi ekonomi meningkat. perekonomian dan kualitas kehidupan Selanjutnya 12% responden menyatakan
mereka. 8% responden tidak mengetahui perusahaan memberikan bantuan kepada
dampak positifnya, sementara 5%, masyarakat. Bantuan tersebut berupa
menyebutkan mereka mendapatkan dana bantuan sosial, pembangunan sarana
beasiswa dari perusahaan. Secara olah raga, pendidikan, mesjid, jalan,
4 berikut ini sekolah, sembako, panti asuhan, rumah
terperinci, Tabel
menunjukkan dampak positif dari sakit, taman bermain, fasilitas umum, dan
perusahaan.
Tabel 4
Dampak Positif Perusahaan yang Beroperasi di Provinsi Riau
No Persepsi Responden Persentase
1 Pengembangan wilayah 23%
2 Kesempatan kerja 43%
3 Bantuan-bantuan sosial 12%
4 Beasiswa 5%
5 Lain-lain 9%
6 Tidak tahu 8%
Menurut Inyang (2013), riset tanah dan bangunan tempat usaha. Dan tentang bagaimana dampak dari CSR
usaha yang berdiri sendiri. Menurut yang dilakukan oleh perusahaan besar
Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 terhadap masyarakat memang telah
pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan banyak dilakukan. Ternyata, tidak hanya
ekonomi rakyat yang berskala kecil perusahaan besar saja yang bisa
dengan bidang usaha yang secara memberikan dampak ke masyarakat,
mayoritas merupakan kegiatan usaha perusahaan kecil dan menengah juga
kecil dan perlu dilindungi untuk memiliki dampak yang signifikan pada
mencegah dari persaingan usaha yang masyarakat. Menurut standar Uni Eropa,
tidak sehat.” Di Indonesia, UKM adalah yang
tulang punggung ekonomi Indonesia. menengah adalah perusahaan dengan
Jumlah UKM hingga 2011 mencapai jumlah tenaga kerja kurang dari 250
sekitar 52 juta. UKM di Indonesia sangat orang. Definisi ini mungkin akan berbeda
ekonomi karena dengan definisi usaha kecil menengah di
penting
bagi
menyumbang 60% dari PDB dan negara lain. Usaha ini mampu
menampung 97% tenaga kerja. Tetapi mendukung pertumbuhan ekonomi dan
akses ke lembaga keuangan sangat kehidupan di negara-negara berkembang
terbatas baru 25% atau 13 juta pelaku karena biasanya cenderung padat karya,
UKM yang mendapat akses ke lembaga menciptakan kesempatan kerja sehingga
Pemerintah Indonesia, mampu
keuangan.
membina UKM melalui Dinas Koperasi mendorong
mengurangi
pengangguran,
dan UKM, di masing-masing Provinsi meningkatkan perkembangan sektor
pertumbuhan
ekonomi,
atau Kabupaten/Kota (http://id.wikipedia. swasta, dan menyediakan kesempatakan
org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah). untuk distribusi pendapatan yang lebih
Dari sisi manajemen pemasaran, merata.
praktek CSR oleh perusahaan dapat Tidak hanya bagi perusahaan besar,
imej merek yang berdasarkan beberapa penelitian yang
meningkatkan
perusahaan. Hal ini telah dilakukan membuktikan bahwa
dihasilkan
berdasarkan hasil penelitian Khan dan pengimplementasian
Manwani (2013). Hasil penelitian mereka perusahaan kecil menengah juga mampu
CSR
bagi
menyatakan karena kesempatan yang untuk meningkatkan penjualan, membuat
dirasakan untuk melakukan sesuatu yang diferensiasi merek, meningkatkan imej
baik dengan mendukung perusahaan yang merek, meningkatkan rekrutmen, moral,
merubah caranya beroperasi, konsumen dan retensi karyawan, meningkatkan
lebih mungkin untuk mendukung hubungan kerja dengan pemerintah,
perusahaan yang bertujuan melayani dan kemampuan untuk mencapai segmen
membantu menolong masyarakat dengan pasar baru, dan sebagainya.
perilaku yang bertanggungjawab sosial. Di Indonesia, Usaha Kecil dan
dan penelitian Menengah disingkat UKM adalah sebuah
Kajian
literatur
menunjukkan bahwa peningkatan ekuitas istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil
merek, kinerja perusahaan yang lebih yang memiliki kekayaan bersih paling
pengembangan imej banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk
baik,
dan
perusahaan, dapat dicapai melalui praktek
CSR yang jujur dan adil dan dengan Persentase tertinggi adalah pencemaran meningkatkan implemetasi kesejahteraan.
udara dari perusahaan (19%). Kemudian CSR merupakan salah satu cara terbaik
sampah (15%) dan kerusakan lingkungan untuk menciptakan imej merek, yaitu
(14%). Hampir sepertiga responden tidak dalam konteks lebih murah dibandingkan
tahu apakah perusahaan memiliki dampak biaya promosi dan periklanan dalam
negatif atau tidak. Dampak negatif lain jumlah yang sangat besar. CSR
yang dipersepsikan responden adalah jika merupakan alat yang sangat penting
perusahaan tidak stabil, maka perusahaan untuk
tersebut dapat ditutup kapan saja, mengatasi
mengentaskan
kemiskinan,
kurangnya produk yang dihasilkan, pembebasan buta huruf, gangguan
masalah
pengangguran,
nepotisme, kebisingan, dan sebagainya. kesehatan, dan penurunan moral.
Untuk lebih jelasnya mengenai dampak Selain dampak positif, terdapat
negatif yang dipersepsikan responden, beberapa dampak negatif dari perusahaan.
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Dampak Negatif Perusahaan yang Beroperasi di Propinsi Riau
No Persepsi Responden Persentase
1 Polusi udara 19%
2 Sampah 15%
3 Kerusakan lingkungan 14%
4 Lingkungan yang tidak nyaman 13%
5 Lain-lain 8%
6 Tidak tahu 31%
Polusi udara memiliki berbagai iklim. Negara industri menyumbang 52% dampak negatif, antara lain penipisan
emisi gas rumah kaca penyebab lapisan Ozon, pemanasan global (Global
pemanasan global dan krisis iklim. Warming ), penyakit yang menyerang
berkembang – pernapasan seperti jantung, paru-paru dan
Sementara negara
termasuk Indonesia – menyumbang 48% tenggorokan,
sisanya. Dari 48% emisi gas rumah kaca reproduksi, stres dan penurunan tingkat
terganggunya
fungsi
1850-2010, China produktivitas, penurunan kesehatan dan
pada
periode
menempati rangking pertama dengan penurunan kemampuan mental dan