IMPLEMENTASI SISTEM PENATAAN ARSIP DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKANBARU

IMPLEMENTASI SISTEM PENATAAN ARSIP DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKANBARU

Karno Ariyanto

UIN Sulthan Syarif Kasim Pekanbaru Riau, Indonesia ari_natuna88@yahoo.co.id

ABSTRACT

The aim of this study is to investigate the archives management in Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru and to identify its obstacle and supporting factors. The participants of this research were administrator and the vice headmaster. Techniques of collecting data were interviewed, observation and documentation. Analysis of the data used Miles and Huberman model, namely data reduction, data model, and verification of conclusions. This research revealed that: this school has implemented the archives storage using the subject filling system, there was no recorded system for borrowing archives, the staffs has checked the borrowed and returned archives, the finding of the archives used manual system, this school has conducted the maintenance and security of records, the staffs has removed the archives periodically. The obstacle factors were the educational background of head of administration staffs was D3 (Diploma Degree) of Secretary in Bunda Persada Academy, and administration staffs were high school graduate. Supporting factors were infrastructures were sufficient, there was supervision by the headmaster and there was good communication and cooperation between the headmaster and administration staff.

Keywords: Archives Management, Subject Filling System, Maintenance

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menginvestigasi penataan arsip di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru dan untuk mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung. Peserta dalam penelitian ini adalah staff administrasi dan wakil kepala madrasah. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yakni: reduksi data, model data, dan verifikasi kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa sekolah ini telah mengimplementasikan penyimpangan arsip menggunkana sistem subjek, tidak ada sistem pencatatan untuk peminjaman arsip, pegawai telah mengecek peminjaman dan pengembalian arsip, pencarian arsip menggunakan sistem manual, sekolah tersebut telah melaksanakan pemeliharan dan pengamanan arsip, pegawai telah memusnahkan arsip secara berkala. Faktor penghambat penataan arsip disekolah ini adalah latarbelakang kepala tata usaha yang D3 sekretaris di Akademi Bunda Persada, dan pegawai yakni SMA. Adapun factor pendukung adalah infrastruktur yang cukup memadai, adanya pengawasan dari kepala

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

Kata kunci: Penataan Arsip, Sistem Aubjek, dan Pemeliharaan Arsip

I. PENDAHULUAN

yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Setiap lembaga pendidikan ”. (Q.S.

As-Sajdah: 5). 2 mempunyai unit atau bagian yang

mengelola segala sesuatu yang Dari ayat di atas dapat berhubungan dengan kegiatan

diketahui bahwa Allah SWT administrasi lembaga pendidikan

merupakan pengatur alam. Akan tersebut yaitu bagian Tata Usaha.

tetapi, sebagai tenaga administrasi Dalam manajemen pendidikan

yang mengurusi kegiatan kearsipan, pegawai tata usaha merupakan

maka arsiparis harus mengatur, salah

mengelola dan menata arsip sebaik- manajemen pendidikan yaitu tenaga

baiknya sebagaimana Allah SWT kependidikan

mengatur alam raya ini. Salah satu kegaitan pengelolaan

sekolah/madrasah.

Kearsipan adalah suatu proses yang dilakukan oleh bagian tata

kegiatan mulai dari penerimaan, usaha ini adalah mengelola surat

pengaturan, masuk dan surat keluar yang pada

pengumpulan,

pemeliharaan dan penyimpanan akhirnya berhubungan dengan

warkat menurut sistem tertentu, kegiatan kearsipan.

sehingga saat diperlukan dapat Pengelolaan dalam Al- Qur’an

ditemukan dengan cepat dan erat kaitannya dengan kata al-

mudah. 3 Sedangkan arsip adalah tadbir (pengaturan). Kata al-tadbir

setiap catatan (record/warkat) yang berasal

tertulis, tercetak, atau ketikan (mengatur) 1 yang terdapat dalam dalam bentuk huruf, angka, gambar

Al- Qur’an, seperti firman Allah yang mempunyai arti atau tujuan SWT:

sebagai bahan komunikasi dan  informasi yang terekam pada

kertas,

kertas film, media  komputer, dan lain-lain yang

disimpan menurut suatu aturan

sehingga apabila diperlukan dapat

ditemukan dengan mudah. 4

Suatu lembaga pendidikan  juga membutuhkan bantuan data

2 Departemen Agama Republik

Indonesia, Al- “Dia mengatur urusan dari Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta:

Indiva), 2009, h. 415

langit ke bumi, kemudian (urusan)

3 Sri Endang R, dkk, Modul Mengelola

itu naik kepadanya dalam satu hari

dan Menjaga Sistem Kearsipan: Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen (Program Keahlian Administrasi Perkantoran) untuk SMK

1 U. Saefullah, Manajemen Pendidikan dan MAK, (Jakarta: Erlangga), 2009, h. 11 Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia), 2012, h. 1

4 Ibid,

h. 8

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

oleh karena itu perlu dilakukan manajemennya

dengan prosedur yang baik dan mencapai tujuan-tujuan dengan

untuk

dapat

benar di dalam pengelolaan arsip, baik. Salah satu cara yang

untuk menjaga daur hidup arsip itu dilakukan oleh lembaga pendidikan

sendiri mulai dari tahap penciptaan, dalam menghadapi perkembangan

penggunaan, pemeliharaan dan teknologi adalah dengan memiliki

pemindahan serta pemusnahannya. suatu sistem informasi yang cukup

Di dalam pekerjaan menyimpan baik, cepat dan teliti. Nilai

arsip tidak hanya menyimpan saja, informasi ditentukan oleh lima

tetapi menyangkut penempatan dan karakteristiknya, yaitu ketelitian,

penemuan kembali. Penataan arsip ketepatan waktu, kelengkapan,

dikatakan baik apabila pada saat keringkasan dan kesesuaian, karena

diperlukan dapat ditemukan dengan dengan hal ini akan membantu

mudah, cepat dan tepat. kelancaran pelaksanaan kegiatan

Apabila arsip yang dimiliki lembaga

oleh sebuah lembaga pendidikan mewujudkan hal ini maka arsip

pendidikan. 5 Untuk

kurang baik pengelolaannya, dapat sangat berperan penting dalam

sulitnya sebuah lembaga pendidikan.

mengakibatkan

menemukan informasi yang telah Pada lembaga pendidikan

disimpan dan akhirnya dapat arsip berperan sebagai pusat

tahapan proses ingatan, sumber informasi, dan

menghambat

pekerjaan selanjutnya. Mengingat sebagai alat pengawasan, yang

peran arsip sangat penting, maka sangat diperlukan dalam rangka

arsip dikelola kegiatan

sebaiknya

menggunakan sistem pengelolaan pengembangan,

perencanaan,

arsip yang baik dan benar. Sistem kebijakan, pengambilan keputusan,

perumusan

pengelolaan arsip dapat dikatakan pembuatan

baik dan benar apabila pada waktu pertanggungjawaban, penilaian dan

laporan

arsip tersebut diperlukan dapat pengendalian setepat-tepatnya. 6 ditemukan kembali dengan cepat

Sistem pengelolaan arsip

dan tepat.

Munir Sukoco mengklsasifikasi surat, memberi

meliputi berbagai

kegiatan

Badri

mengemukakan bahwa tujuan dari kode,

pengelolaan arsip adalah: memelihara secara tepat sampai

menyimpan

surat,

menjaga dokumen mengenai cara penyingkiran dan

1. Unuk

maupun arsip agar dapat pemusnahan surat yang sudah tidak

diakses

dan digunakan

dipergunakan lagi. 7 sepanjang

ada nilai kegunaannya.

2. Untuk membuat informasi dari

5 Hayatur Rahmi, Pengelolaan Arsip

dokumen dan arsip, tersedia

Dinamis Aktif di Badan Kepegawaian Daerah

dalam format yang tepat,

Provinsi Jawa Barat, Vo. 1, No. 1, (eJurnal

digunakan oleh orang yang

Mahasiswa Universitas Padjadjaran), 2012. 6 Basir Barthos, Manajemen Kearsipan

untuk Lembaga Negara, Swasta dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Bumi Aksara), 2009, h. 2

7 Ibnu Syamsi (a), Sistem dan Prosedur Kerj a, (Jakarta: Bumi Aksara), 1994, h. 8

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

Arsip tersebut merupakan setiap catatan yang tertulis, tercetak bukti

pertanggungjawaban atau ketikan, dalam bentuk huruf, kegiatan, oleh karena itu perlu

gambar, yang diadakan penataan secara baik dan

angka

atau

mempunyai arti atau tujuan tertentu benar. Sehingga tidak terjadi

bahan komunikasi penumpukan arsip yang dapat

sebagai

informasi, yang terekam pada menghambat kegiatan administrasi

kertas (kartu, formulir), kertas film dan tugas kedinasan. Penumpukan

(slide, film-strip, mikro film), arsip itu terjadi karena disebabkan

media komputer (pita tape, oleh beberapa faktor seperti

piringan, rekaman, disket), kertas kurangnya jumlah sumber daya 11 photo copy dan lain-lain.

manusia yang menangani bidang Berdasarkan pendapat kearsipan, kurangnya perhatian atau

beberapa ahli di atas, maka dapat atensi dari pimpinan, kurangnya

disimpulkan bahwa arsip adalah dana yang dianggarkan untuk

rekaman yang dibuat dan diterima bidang kearsipan dan kurangnya

oleh setiap lembaga atau organisasi peralatan yang menunjang dalam

kelompok maupun bidang kearsipan.

baik

perseorangan,

lembaga pemerintahan maupun swasta.

II. KERANGKA TEORITIS

Kemudian arsip juga dapat diartikan sebagai dokumen yang

Undang-Undang

Republik

berupa catatan pada kertas, Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 rekaman suara, video yang Pasal (1) arsip adalah rekaman mempunyai nilai guna tertentu yang kegiatan atau peristiwa dalam disimpan secara sistematis baik berbagai bentuk media sesuai secara manual maupun elektronik dengan perkembangan teknologi sehingga pada saat diperlukan dapat informasi dan komunikasi yang ditemukan dengan mudah, tepat, dibuat dan diterima oleh lembaga

dan cepat.

lembaga pendidikan, perusahaan, Guna Arsip

Negara, pemerintah

daerah,

mempunyai organisasi

peranan yang sangat penting kemasyarakatan, dan perseorangan bagi sebuah kantor, maka dalam pelaksanaan kehidupan

arsip perlu bermasyarakat, berbangsa dan

keberadaan

mendapatkan perhatian khusus

bernegara. 9

sehingga keberadaan arsip pada Arsip adalah suatu kumpulan sebuah kantor benar-benar dokumen yang disimpan secara menunjukkan peran yang sesuai sistematis karena mempunyai suatu

dapat mendukung kegunaan

penyelesaian pekerjaan yang diperlukan dapat secara cepat

10 Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono,

8 Badri Munir Sukoco, Administrasi Manajemen Kearsipan Modern, (Yogyakarta: Perkantoran Modern, (Surabaya: Erlangga),

Gava Media), 2005, h. 4 2007, h. 82

Amsyah, Manajemen 9 Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun

11 Zulkifli

Kearsipan, Cet. Ke-9 (Jakarta: PT. Gramedia 2009, Tentang Kearsipan, h. 3

Pustaka Utama), 2001, h. 3

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

masalah inventaris. ada beberapa kegunaan

Contoh: catatan tentang arsip yaitu, a) arsip sebagai

jumlah barang, merek, sumber ingatan atau memori, b)

ukuran, dan harga. arsip sebagai bahan pengambil

3) Personal record, yaitu keputusan, c) arsip sebagai

arsip-arsip yang bukti legalitas, dan d) arsip

berhubungan dengan sebagai

kepegawaian. Contoh: Namun demikian, tidak semua

rujukan

historis.

surat lamaran kerja, arsip mempunyai kegunaan

curriculum vitae, absensi yang sama, setiap arsip punya

pegawai, dan surat kegunaan yang berbeda-beda.

keputusan. Guna lain dari arsip adalah

4) Sales record, yaitu arsip- sebagai alat ukur kegiatan

arsip yang berhubungan organisasi dan sebagai sumber

dengan masalah ilmu pengetahuan.

penjualan. Contoh: data

2. Jenis Arsip penjualan dan daftar Arsip sebagai dokumen

nama agen dan yang memiliki peran dan

distributor. keguanaan yang berbeda dalam

5) Production record, yaitu sebuah

arsip-arsip yang mempunyai jenis yang berbeda

organisasi,

juga

berhubungan dengan pula.

masalah produksi. mengemukakan bahwa ada lima

Sri

Endang

Contoh: arsip tentang jenis arsip, yaitu: 12 jenis bahan baku, jenis

a. Arsip berdasarkan bentuk alat/mesin yang fisiknya, dibagi atas:

digunakan, dan jenis

1) Arsip yang berbnetuk kualitas barang. lembaran. Contoh: surat,

c. Jenis arsip berdasarkan kuitansi, faktur dan foto

pemiliknya, dibagi atas:

2) Arsip

1) Lembaga pemerintahan berbentuk

yang

tidak

a) Arsip nasional di Contoh: disket, flash

lembaran.

Indonesia (Arsip disk, mirko film, dan

Nasional Republik rekaman pada pita kaset.

Indonesia)

b. Jenis arsip berdasarkan

b) Arsip nasional di masalahnya, terbagi atas:

setiap ibu kota Daerah

1) Financial record, yaitu Tingkat

I (arsip arsip-arsip yang berisi

Nasional Daerah) catatan-catatan mengenai

2) Instansi masalah

Pemerintah/swasta Contoh: kuitansi, giro,

keuangan.

a) Arsip primer dan arsip cek dan kartu kredit.

skunder. Arsip primer

2) Inventory record, yaitu adalah arsip aslinya, arsip-arsip

yang

sedangkan arsip skunder adalah arsip

12 Sri Endang R, dkk, Op.Cit, h. 9-10

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

tertentu dalam suatu

b) Arsip sentral dan arsip organisasi. Contoh: hasil unit. Arsip sentral

penilaian pegawai dan adalah arsip yang

strategi pemasaran. disimpan pada pusat

e. Jenis arsip berdasarkan arsip atau arsip yang

fungsinya, dibagi atas: dipusatkan

1) Arsip dinamis, yaitu penyimpanannya.

arsip yang digunakan Arsip unit adalah arsip

secara langsung dalam yang

perencanaan, penyimpanannya pada

disebarkan

penyelenggaraan setiap

kehidupan kebangsaan organisasi.

bagian

pada umumnya, atau

d. Jenis arsip berdasarkan dipergunakan secara sifatnya, dibagi atas:

langsung dalam

1) Arsip tidak penting, yaitu penyelenggaraan arsip

administrasi Negara. mempunyai

yang

hanya

Arsip dinamis dibedakan informasi. Contoh: surat

kegunaan

sebagai berikut: undangan dan surat

a) Arsip aktif, yaitu pemberitahuan.

arsip yang

2) Arsip biasa, yaitu yang dipergunakan secara semula penting, akhirnya

terus menerus dalam tidak berguna lagi pada

kegiatan kantor, saat

b) Arsip semi aktif, diinformasikan

arsip

yang

yaitu arsip yang berlalu. Contoh: surat

itu

frekuensi lamaran

penggunaannya tagihan.

kerja

dan

sudah menurun,

3) Arsip penting, yaitu arsip tetapi kadang- yang ada hubungannya

kadang masih dengan masa lalu dan

diperlukan, masa yang akan datang,

c) Arsip inaktif, yaitu sehingga perlu disimpan

arsip dinamis yang dalam waktu yang lama.

sudah sangat jarang Contoh: surat perjanjian

digunakan, dan kontrak.

2) Arsip statis, yaitu arsip

4) Arsip sangat penting yang tidak digunakan (vital), yaitu arsip yang

secara langsung dalam dapat dijadikan alat

perencanaan, pengingat

penyelenggaraan lamanya. Contoh: naskah

selama-

kehidupan kebangsaan proklamasi dan surat

pada umumnya, atau keputusan

dipergunakan secara penelitian ilmiah.

hasil

langsung dalam

5) Arsip rahasia, yaitu arsip penyelenggaraan yang isinya hanya boleh

administrasi Negara.

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

3. Penataan Arsip nomor, sistem tanggal, dan Penataan arsip adalah

sistem wilayah. proses pengklasifikasian dan

1) Sistem Abjad mengatur arsip dalam suatu

(Alphabetical Filling tatanan yang sistematis dan

System ) logis, serta menyimpannya

Sistem abjad dalam tempat yang aman agar

adalah sistem arsip tersebut dapat secara

penerimaan, cepat

ditemukan

saat

penyusunan, diperlukan. 13 penyimpanan,

Jadi yang dimaksud penggunaan, dengan penataan arsip adalah

pemeliharaan dan cara untuk mengatur dan

penemuan kembali menata arsip dalam suatu

surat/warkat dengan susunan

menggunakan dimulai dari mengklasifikasi 14 petunjuk abjad.

yang

sistematis

surat, memberi

Dalam menyimpan,

kode,

penyusunannya setiap kembali arsip sampai dengan

menemukan

map (folder) pemusnahan atau penyingkiran

menunjukkan nama arsip yang sudah diperlukan

korespondennya serta lagi dengan memperhatikan

disusun berdasarkan bentuk, kegunaan dan sifat

abjad. Sistem abjad ini arsip

merupakan sistem menunjang

yang

bertujuan

penyimpanan yang pelaksanaan tugas organisasi.

kelancaran

sederhana dan mudah

a. Penyimpanan arsip dalam menentukan Pada

dokumen, dimana penyimpanan

dasarnya,

petugas bisa langsung dilakukan

arsip

ke file penyimpanan menggunakan cara tertentu

dengan

dan melihat huruf secara sistematis yang

abjad, tanpa melalui dimaksudkan

alat bantu seperti membantu

untuk

indeks yang disebut mempermudah pengelola

dan

juga dengan sistem arsip dalam penyimpanan

arsip langsung (direct dan penemuan kembali

filing system ). arsip tersebut. Sistem

2) Sistem penyimpanan

Masalah/Perihal/Poko penemuan kembali arsip

dan

k Soal (Subject Filling terdiri atas lima sistem

System ) yaitu sistem abjad, sistem

Sistem masalah pokok masalah, sistem

adalah salah satu

14 Edy Roesdiono (a), Mengelola

13 Durotul Yatimah, Pengembangan Dokumen dengan Sistem Abjad, (Pekanbaru: Sumber

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Modern

Daya Manusia:

Kesekretariatan

Menengah Departemen Pendikan Nasinoal), (Bandung: Pustaka Setia), 2009, h. 184

dan Administrasi

Perkantoran,

2003 Op.Cit, h. 9

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

digit. 16 berdasarkan kepada isi

yang

4) Sistem dari dokumen itu. Isi

Tanggal/Urutan dokumen

Waktu (Chronological disebut perihal, pokok

sering

Filling Sytem ) masalah,

Sistem tanggal permasalahan, pokok

adalah sistem surat atau subjek. 15 penyimpanan

dan Dalam

penemuan kembali masalah, arsip yang

sistem

arsip berdasarkan akan

tanggal, bulan, dikelompokkan 17 tahun. Dalam sistem

disimpan

berdasarkan pada isi ini yang dijadikan permasalahan

kode penyimpanan terdapat pada arsip

yang

dan penemuan tersebut.

kembali arsip adalah

3) Sistem

tanggal, bulan atau (Numerical

Nomor

tahun pemubatan yang System )

Filling

tercantum dalam arsip

itu sendiri. adalah salah satu

Sistem nomor

5) Sistem sistem penyimpanan

Wilayah/Regional/Da dan

erah (Geographical kembali arsip yang

penemuan

Filling System ) disusun

Sistem wilayah menggunakan

dengan

adalah sistem kode/nomor. Sistem

penyimpanan penyimpanan

dokumen, berkas, atau berdasarkan

arsip yang dijadikan terdiri dari:

nomor

pedoman dalam

a) Sistem menemukan arsip

penyimpanan,

secara cepat dengan

berdasarkan

berdasarkan wilayah

nomor Dewey.

dari pengirim surat

b) Sistem atau wilayah yang

penyimpanan,

dkirim surat. 18 Jadi,

berdasarkan

dalam penyimpanan

nomor seri urut.

c) Sistem

16 Sri Endang R, dkk, Op.Cit, h. 64

penyimpanan,

17 Edy Roesdiono, (c), Mengelola

berdasarkan

Dokumen dengan Sistem Tanggal, (Pekanbaru: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendikan Nasinoal), 2004, h. 9

15 Edy Roesdiono (b), Mengelola 18 Edy Roesdiono (d), Mengelola Dokumen dengan Sistem Pokok Masalah,

Dokumen dengan Sistem Wilayah, (Pekanbaru: (Pekanbaru: Direktorat Jenderal Pendidikan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Dasar dan Menengah Departemen Pendikan

Menengah Departemen Pendidikan Nasional), Nasinoal), 2003, h. 9

2004, h. 9

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

Peminjaman arsip menggunakan sistem

dengan

adalah keluarnya arsip dari wilayah yang menjadi

file karena dipinjam baik kata kunci adalah

oleh atasan sendiri, teman nama wilayah.

seunit kerja, ataupun oleh Dari kelima sistem

kolega sekerja dari unit penyimpanan

lain dalam penemuan arsip yang telah 19 organisasi. Karena arsip

dan

kerja

dijelaskan di atas, sistem tersebut dipinjam sehingga yang sering digunakan

berada pada adalah

tidak

tempatnya, maka perlu dikarenakan sistem abjad

sistem

abjad

adanya pencatatan supaya yang menjadi kata kunci

petugas arsip dapat dalam

mengetahui di mana adalah nama orang atau

penyimpanan

arsipnya berada, siapa organisasi, dan

yang menggunakan, kapan orang dan organisasi inilah

nama

dipinjam dan kapan harus kata yang paling mudah

dikembalikan. diingat oleh seseorang.

Anjuran terhadap Jadi dalam penggunaan

pencatatan ini juga tertulis setiap sistem, seorang

dalam Al- Qur’an: arsiparis harus mengetahui

 dan

 kaunci dari setiap sistem

memahami

kata

 yang digunakan, sehingga

 pada arsip diperlukan tidak

 memerlukan waktu yang

b. Peminjaman arsip 

 penting dalam kelancaran

 suatu kegiatan, oleh sebab  itu perlu diatur atau    ditentukan prosedur atau  tata cara peminjamannya

  baik untuk keperluan

 internal maupun eksternal

 organisasi.

 tentang peminjaman arsip

 formulir khusus yang

menggunakan

  disebut bon pinjam atau

out-slip atau

lembar

peminjaman arsip.

19 Zulkifli Amsyah, Op.Cit, h. 202

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

 masing-masing yaitu sebagai ...... 

22 berikut: “Hai orang-orang

1) Lembar peminjaman yang beriman, apabila

arsip I (putih). Disimpan kamu bermu'amalah tidak

oleh penyimpan arsip secara tunai untuk waktu

berdasarkan tanggal yang

pengembalian arsip, hendaklah

ditentukan,

berfungsi sebagai bukti menuliskannya.

kamu

peminjaman. hendaklah seorang penulis

dan

2) Lembar peminjaman di

arsip II (hijau). Oleh menuliskannya

antara

kamu

penyimpan arsip benar. dan janganlah

dengan

diletakkan ditempat arsip penulis

yang dipinjam, berfungsi menuliskannya

enggan

sebagai arsip yang sebagaimana

dipinjam. mengajarkannya,

Allah

3) Lembar peminjaman hendaklah ia menulis, dan

meka

III (biru). hendaklah orang yang

arsip

Disertakan pada berhutang

peminjam. mengimlakkan (apa yang

itu

Dengan adanya lembar akan ditulis itu)......” (Q.S.

peminjaman arsip ini, pada al-Baqarah). 20 saat adanya peminjaman arsip

maka seorang arsiparis tidak Dari Ibnu ‘Abbas ra

perlu lagi mencari-cari arsip Rasulullah SAW bersabda:

yang

diperlukan oleh

peminjam arsip, dan arsiparis

segera mengetahui di mana

letak arsip yang diperlukan “Barang siapa yang

itu berada. meminjamkan sesuatu, maka

c. Penemuan kembali arsip hendaklah ia melakukannya

Penemuan kembali dengan takaran timbangan

arsip dapat dilakukan baik yang disepakati sampai batas

secara manual ataupun secara waktu yang ditentukan” (HR.

mekanik. Penemuan kembali Bukhari dan Muslim) 21 secara

manual berarti penemuan kembali dilakukan Sedarmayanti

melalui kemampuan manusia mengemukakan

tanpa menggunakan tenaga peminjaman arsip harus diisi

lembar

mesin. Sedangkan penemuan rangkap 3 dengan fungsi

kembali dengan mekanik lebih

banyak untuk menunjukkan

lokasi

20 Departemen Agama RI, Op. Cit, h. 48 21 ‘Abdullah Bin Muhammad Bin

Dasar-dasar ‘Abdurrahman Bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir

22 Sedarmayanti,

Pengetahuan tentang Manajemen Perkantoran Ibnu Katsir, Jilid 1, (Bogor: Pustaka Imam

Suatu Pengantar, Cet. 3, (Bandung: Mandar Syafi’i), 2004, h. 561

Maju), 2009, h. 202

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

suka bekerja, Arsip yang ada tidak

senang bekerja boleh disimpan sembarangan,

secara detail arsip

tentang informasi. menggunakan

pengelolaan arsip yang baik Beberapa faktor dan benar sehingga arsip

penunjang dan perlu tersebut dapat dengan mudah

diperhatikan atau dipenuhi ditemukan kembali dengan

dalam rangka memudahkan cepat, tepat pada waktu

dalam penemuan arsip adalah dibutuhkan. Agar penemuan

sebagai berikut: 24 kembali

1) Melakukan terlaksana dengan baik, maka

arsip

dapat

kegiatan beberapa syarat yang harus

menghimpun, dilakukan adalah: 23 mengklasifikasi,

1) Kebutuhan menyusun, pemakai arsip atau

menyimpan dan surat harus diteliti

memlihara arsip dahulu

berdasarkan sistem sistemnya

dan

yang berlaku baik mudah diingat.

harus

arsip yang bersifat

2) Harus didasarkan kedinasan ataupun atas kegiatan nyata

arsip pribadi instansi

pimpinan. bersangkutan,

yang

2) Dalam maka disusunlah

menciptakan suatu kata tangkap atau

sistem indeks

penyimpanan arsip tanda pengenal.

sebagai

yang baik

3) Sistem penemuan hendaknya kembali arsip harus

diperhatikan atau logis, konsisten dan

dipenuhi beberapa mudah diingat.

faktor penunjang,

4) Sistem penemuan antara lain: harus

a) Kesedrahanan. oleh peralatan dan

didukung

b) Ketepatan perlengkapan.

menyimpan

5) Selanjutnya sistem arsip. penemuan

c) Memenuhi didukung

harus

persyaratan personil

oleh

ekonomis. terlatih dan harus

yang

d) Menjamin mempunyai daya

keamanan. tangkap

yang

e) Penempatan arsip.

23 Hadi Abu Bakar, Pola Kearsipan Modern Sistem Kartu Kendali, (Jakarta: Cahaya

Aksara), 1990, h. 74-75 24 Sedarmayanti, Op.Cit, h. 204-205

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

digunakan

akibat beberapa sebab.

harus fleksibel.

Pemeliharaan arsip

g) Memahami secara fisik dapat

pengetahuan di

dilakukan melalui

bidang

beberapa cara sebagai

kearsipan.

berikut: 25

3) Unit arsip perlu

a) Pengaturan Ruangan menyelenggarakan

Ruang penggandaan dan

penyimpanan arsip melayani

harus dijaga agar peminjaman arsip

tetap kering dengan

(temperatur ideal baiknya.

dengan kelembaban menyimpan pidato

dan

50-60%), terang serta

(terkena sinar yang terjadi setiap

peristiwa

matahari tidak hari,

langsung), dengan

lengkap

mempunyai ventilasi kejadiannya, agar

tanggal

yang merata, dan dapat dijadikan alat

terhindar dari bantu

kemungkinan menemukan atau

untuk

serangan api, air, mempertimbangka

serangga dan n kembali bila

sebgainya. sewaktu-waktu

b) Tempat diperlukan.

Penyimpanan Arsip

5) Mengadakan Hendaknya pengontrolan arsip

diatur secara secara

renggang, agar ada agar

periodik

udara di antara memahami seluruh

dapat

berkas yang media

disimpan. Tingkat yang

informasi

kelembaban yang mengajukan saran

ada dan

diinginkan perlu untuk mengadakan

diketahui. penyusutan serta

c) Penggunaan Bahan- pemusnahan bila

bahan Pencegah perlu.

Rusaknya Arsip Salah

satu

d. Pemeliharaan

caranya adalah Pengamanan Arsip

dan

meletakkan kapur

1) Pemeliharaan Arsip barus di tempat Pemeliharaan arsip

penyimpanan, atau adalah

25 Basir Barthos, Manajemen Kearsipan

untuk Lembaga Negara, Swasta dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Bumi Aksara), 2009, h. 56

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

sejenisnya. dengan bahan kimia secara berkala.

e. Pemindahan dan pemusnahan

d) Larangan-larangan

arsip

1) Angka pemakaian arsip peraturan

Perlu

dibuat

Untuk dapat harhus dilaksanakan,

yang

menyusut dan antara lain: dilarang

memindahkan arsip dari membawa dan/atau

unit pengolah ke unit makan di tempat

kearsipan perlu penyimpanan arsip,

ditetapkan angka serta dalam ruangan

pemakaian arsip yang penyimpanan arsip

merupakan angka dilarang

prosentase sebagai (karena percikan api

merokok

perbandingan antara dapat menimbulkan

jumlah permintaan arsip bahaya kebakaran).

untuk digunakan kembali

e) Kebersihan dengan jumlah seluruh

arsip yang berada dalam selalu

Arsip

harus

penyimpanan. Adapun dan dijaga dari noda

dibersihkan

rumus untuk menghitung karat dan lain-lain.

angka pemakaian arsip

2) 27 Pengamanan arsip adalah sebagai berkut: Pengamanan arsip

𝐴𝑃 adalah menjaga arsip dari

∑𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑟𝑠𝑖𝑝 kehilangan maupun dari

∑𝐴𝑟𝑠𝑖𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑥100% kerusakan. Secara fisik

Makin besar angka semua

pemakaian berarti makin diamankan dari segi

arsip

harus

banyak arsip yang secara kerusakan.

langsung digunakan arsip dapat terjadi karena

Kerusakan

untuk pelaksanaan tugas faktor internal dan faktor

26 sehari-hari, berarti belum eksternal. perlu

melakukan

a) Faktor

penghapusan karena dapat berupa kualitas

Internal,

arsip tersebut masih kertas, tinta, bahan

aktif. perekat

2) Jadwal retensi bersentuhan dengan

yang

Jadwal retensi kertas.

adalah daftar yang berisi

b) Faktor

sekurang-kurangnya berupa

Eksternal,

jangka waktu atau sinar matahari, debu,

lingkugan,

retensi, jenis arsip, dan serangan dari kutu

keterangan yang berisi dan sejenisnya, dan

rekomendasi tentang

Liang Gie, Administrasi Keputusan dan Sistem Informasi, Ed. 2, Cet. 3,

26 Ibnu Syamsi (b), Pengambilan

27 The

Perkantoran Modern, (Yogyakarta: Liberty), (Jakarta: PT. Bumi Aksara), 2007, h. 13-131

199, h. 145

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

tetapi harus dinilai

dimusnahkan,

akan

merujuk pada jadwal permanenkan

kembali,

retensi yang telah dipergunakan

yang

ditetapkan. pedoman penyusutan dan

sebagai

3) Pemindahan arsip penyelamatan

arsip. 28 Pemindahan arsip Dengan demikian jadwal

adalah kegiatan retensi merupakan suatu

memindahkan arsip-arsip daftar

dari aktif kepada in-aktif menunjukkan:

yang

karena jarang sekali

a) Lamanya

dipergunakan dalam masing

masing-

kegiatan sehari-hari. disimpan pada file

arsip

Pemindahan arsip dapat active (satuan kerja),

juga berarti kegiatan sebelum dipindahkan

memindahkan arsip-arsip ke

yang telah mencapai penyimpanan arsip

pusat

jangka waktu tertentu ke (file in ative).

tempat lain sehingga

b) Jangka

filling cabinet yang penyimpanan

waktu

semula dipakai dalam masing-masing atau

pelaksanaan pekerjaan sekelompok

sehari-hari dapat dimusnahkan

arsip

dipergunakan untuk ataupun dipindahkan

menyimpan arsip-arsip

ke Arsip Nasional. 30 baru.

4) Pemusnahan arsip waktu penyimpanan arsip

Penentuan jangka

Pemusnahan arsip (retensi arsip) ditentukan

adalah tindakan atau atas dasar nilai kegunaan

kegiatan menghancurkan tiap-tiap berkas. Untuk

secara fisik arsip yang menjaga

sudah berakhir dalam menentukan nilai

obyektivitas

fungsinya, serta yang kegunaan

tidak memiliki nilai jadwal retensi arsip

tersebut,

guna. Penghancuran disusun oleh panitia yang

tersebut harus dilakukan terdiri

secara total, yaitu dengan yangbenar-benar

dari

pejabat

dibakar habis, memahami

cara

dicacah atau dengan cara fungsi dan kegiatan

kearsipan,

lain sehingga tidak lagi kantor atau organisasinya

dikenal baik isi maupun masing-masing. 29 bentuknya. 31 Jadi, arsip yang

Tujuan dianggap sudah tidak

pemusnahan arsip adalah diperlukan lagi tidak bisa

untuk efisiensi dan efektivitas kerja, serta

28 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, Op.Cit, h. 6

30 Ignasius Wursanto, Op.Cit, h. 216 29 Basir Barthos, Op.Cit, h. 103

31 Durotul Yatimah, Op.Cit, h. 214

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

arsip dengan saksi-saksi. pihak-pihak yang tidak

Sebagaimana berhak

untuk

disebutkan pada Pasal 3 mengetahuinya. 32 Peraturan Kepala Arsip

Arsip-arsip yang Nasional Republik sudah tidak berguna lagi,

Indonesia Nomor 25 perlu dimusnahkan untuk

tahun 2012 bahwa memberi kemungkinan

pemusnahan arsip bagi tersedianya tempat

dilaksanakan penyimpanan

berdasarkan: a) Prinsip pemeliharaan yang lebih

dan

pemusnahan arsip, b) baik terhadap arsip-arsip

kriteria arsip yang yang mempunyai nilai

dimusnahkan, dan c) guna. Oleh sebab itu,

pelaksana pemusnahan maka pemusnahan arsip 34 arsip.

harus dilakukan dengan

penghambat dan prosedur yang benar. Hal

4. Faktor

pendukung dalam penataan ini sebagaimana yang

arsip

dijelaskan dalam Pasal Dalam pelaksanaan

52 ayat (1) Undang- penataan arsip, arsiparis atau Undang Nomor 43 tahun

arsip akan 2009 tentang kearsipan,

pengelola

menemukan faktor-faktor yang bahwa: “Setiap lembaga

dapat dan mendukung proses negara dan lembaga yang

penataan arsip tersebut. Di terkena

antara faktor-faktor yang dapat berdasarkan

kewajiban

menghambat antara lain: Undang ini dilarang

Undang-

a. Hambatan dari unsur- melaksanakan

usnur input kearsipan pemusnahan arsip tanpa

seperti data dan informasi prosedur yang benar”. 33 yang tidak berkualitas,

Pemusnahan arsip bahan instrinsik data dapat dilakukan dengan

seperti kertas, film, disket, beberapa cara

tinta yang tidak standar, pembakaran, pencacahan,

yaitu

peralatan yang tidak pemusnahan

lengkap, jumlahnya penghancuran.

dan

kurang, keadaannya tidak Sedangkan

baik (rusak), keuangan pemusnahan arsip pada

prosedur

organisasi minim untuk umumnya terdiri dari

belanja bidang kearsipan, seleksi, pembuatan berita

dan sumber daya manusia acara pemusnahan dan

yang tidak kompeten.

b. Hambatan proses kearsipan yaitu penciptaan

naskah, pendistribusian,

32 Peraturan Kepala Arsip Nasional

Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012, Op. Cit,

h. 1 34 Peraturan Kepala Arsip Nasional 33 Undang-Undang Nomor 43 Tahun

Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012, Loc. 2009, h. 37

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

dalam penataan arsip. penyimpanan

Sedangkan faktor-faktor penyusutan arsip tidak

dan

yang dapat mendukung dalam dapat dilaksanakan dengan

penataan arsip, antara lain: baik dan tertib, serta tidak

a. Penggunaan sistem sesuai dengan prosedur

penyimpanan yang tepat. kearsipan yang benar.

Sistem pemberkasan

c. Output sistem kearsipan adalah suatu rangkaian tata yaitu

cara yang teratur menurut memenuhi ciri-ciri arsip

arispnya

tidak

suatu pedoman tertentu yang baik. Di mana

untuk menyusun atau arsipnya tidak tersimpan

menyimpan warkat-warkat secara sistematis, sehingga

sehingga apabila menyulitkan penyimpanan

diperlukan dapat dan penemuan kembali

ditemukan kembali dengan arsip saat diperlukan.

cepat.

d. Kelemahan fungsi-fungsi

b. Fasilitas kearsipan manajemen kearsipan dan

memenuhi syarat pelaksanannya

c. Petugas kearsipan yang perencanaan

seperti

memenuhi syarat. yang salah, pembagian

kearsipan

Syarat-syarat kerja yang tidak adil, serta

petugas tata usaha pada tidak ada hubungan kerja

umunya adalah: yang

a. Memiliki pengetahuan horizontal dan vertikal

efektif

secara

di bidang pengetahuan antara pegawai dan pejabat

umum, terutama yang yang

menyangkut masalah terhadap sistem kearsipan,

bertanggungjawab

surat menyurat dan perencanaan

arsip. pelaksanaan manajemen

dan

b. Pengetahuan tentang sumber daya manusia di

seluk-beluk bidang kearsipan yang

instansinya yakni, buruk,

organisasi, tugas- pemberian pembinaan dan

lemahnya

tugasnya dan motivasi terhadap pegawai

pejabatnya. arsip, dan pengawasan

c. Pengetahuan khusus kearsipan

yang

tidak

tentang kearsipan. efektif. 35 d. Berkepribadian, yakni

Kendala-kendala tersbut memiliki ketekunan, merupakan permasalahan yang

kesabaran, ketelitian, dapat menghambat keefektifan

kerapihan, kecekatan, penataan arsip. Oleh karena itu,

kejujuran serta loyal arsiparis

dan dapat menyimpan terhadap 36 permasalahan- rahasia organisasi.

harus

tanggap

36 Suparjati, dkk, Tata Usaha dan

Kearsipan, (Yogyakarta: Kansisus), 2004, h. 7- Kearsipan, (Malang: Dioma), 2006, h. 32

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

Berdasarkan dan penataran tentang pendapat para ahli di atas,

kearsipan. maka dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan

III. METODE PENETILITIAN

penataan arsip yang Jenis penelitian ini adalah

ditopang dengan sistem kualitatif dengan menggunakan penataan arsip yang tepat, pendekatan studi kasus. Penelitian fasilitas kearsipan yang ini dilaksanakan di Madrasah memadai, serta ruang Aliyah Negeri 1 Pekanbaru pada penyimpanan arsip yang tanggal 26 September sampai baik. Selain itu faktor dengan 20 November 2013. penunjang yang paling Adapun informan dalam penelitian penting adalah sumber ini berjumlah 3 orang yang terdiri daya

manusianya.

dari: kapala tata usaha, 1 orang Sebagaimana

Sabda

staff tata usahan dan 1 orang wakil Rasulullah SAW: :لاق هنع هللا يضر ةريره ىبأ نع kepala MAN 1 Pekanbaru. Di mana

هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاق kepala tata usaha dan staff tata ِرِظَت ناَف ُةَناَمَلأا ِتَعِّيُض اَذِإ :مّلسو usaha sebagai sumber data primer, اَهُتَعاَضِإ َف يَك :لاق ,َةَعاَّسلا dan wakil kepala madrasah sebagai ُر مَلأا َدِن سُا اَذِإ :لا sumber data skunder. Pengumpulan ق ؟هللا َلوُس َراَي هاور( َةَعاَّسلا ِرِظَت ناَف ِهِل هَا ِر يَغ ىَلِإ data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam )ىراخبلا

kredibelitas “Dari Abu Hurairah data digunakan triangulasi data yakni

pengujian

r.a ia berkata, Rasulullah triangluasi sumber, triangulasi S.a.w bersabda: Jika metode, dan triangulasi teori. Data amanah telah

hilang

dalam penelitian ini dianalisis (sudah tidak dipegang lagi dengan menggunakan model Miles dengan teguh), maka dan Huberman yakni, data tunggulah

saat

reduction (Reduksi data, data kehancurannya.

Ia

dispalay (Model data), dan bertanya:

Ya

Rasul,

consclusion drawing/verification bagaimana

orang

(Penarikan/Verifikasi kesimpulan) menghilangkan amanah

IV.

itu? Rasul menjawab:

PEMBAHASAN

(Yaitu) apabila suatu

Penataan Arsip

diserahkan kepada orang Penyimpanan terhadap arsip

Berdasarkan hasil yang bukan ahlinya, maka wawancara dan observasi tunggulah

saat

yang penulis lakukan kepada kehancurannya ”.

(HR.

para responden mengenai Bukhari) penyimpanan terhadap arsip Oleh karena itu, agar di Madrasah Aliyah Negeri 1 pegawai kearsipan dapat Pekanbaru, para pegawai memberikan

pelayanan

pengelola arsip telah yang baik maka pegawai melakukan

penyimpanan kearsipan

perlu

arsip, dimana mendapatkan

terhadap

pelatihan

penyimpanan yang digunakan

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

pengganti arsip yang Agama Nomor 44 tahun 2010

dipinjam dan disertakan pada tentang pola klasifikasi arsip

peminjam. di lingkungan Kementerian

c. Pengecekan kembali terhadap Agama. Jadi, instansi atau

arsip

Lembaga yang berada di Berdasarkan hasil lingkungan

wawancara yang penulis Agama harus mengikuti

Kementerian

lakukan dengan responden KMA Nomor 44 Tahun 2010

mengenai pengecekan ini.

kembali terhadap arsip dapat

b. Pencatatan

disimpulkan bahwa proses peminjaman arsip

terhadap

pengecekan kembali arsip Berdasarkan

yang dipinjam dan yang telah wawancara dan observasi

hasil

dikembalikan di Madrasah yang penulis lakukan kepada

Aliyah Negeri 1 Pekanbaru para responden maka dapat

belum berjalan dengan baik, ketahui bahwa dalam hal

ini dikarenakan pegawai tata pencatatan

hanya melakukan peminjaman

terhadap

usaha

pengecekan tarhadap arsip Madrasah Aliyah Negeri 1

arsip

di

ketika adanya peminjaman Pekanbaru belum melakukan

arsip yang sama yang pencatatan

dilakukan oleh pihak lain. mestinya. Peminjaman arsip

sebagaimana

d. Penemuan kembali arsip di Madrasah Aliyah Negeri 1

Berdasarkan hasil Pekanbaru dilakukan secara

wawancara yang penulis sederhana saja, peminjam

kepada para arsip langsung datang ke

lakukan

responden tentang penemuan pegawai pengelola arsip.

kembali arsip di Madrasah Peminjaman

Aliyah Negeri 1 Peknbaru menggunakan syarat tertentu

juga

tidak

dapat dismpulkan bahwa hanya menggunakan asas

penemuan kembali arsip di kepercayaan pegawai kepada

Madrasah Aliyah Negeri 1 peminjam dan tidak ada batas

dengan waktu peminjaman terhadap

Peknbaru

menggunakan cara manual arsip.

elektronik atau Sistem

dan

komputerisasi. Cara arsip di Madarasah Aliyah

peminjaman

elektronik atau komputerisasi Negeri 1 Pekanbaru belum

digunakan apabila ingin sesuai dengan teori yang ada.

data yang Hal ini dibuktikan dengan

mencari

berhubungan dengan siswa belum

seperti nilai yang berada pedoman dan syarat khusus

diberlakukannya

bagian puskom. peminjaman arsip yang harus

Akan tetapi dalam menggunakan

penemuan kembali arsip para peminjaman

lembar

pengelola arsip di Madrasah dibuat rangkap tiga yang

arsip

yang

Aliyah Negeri 1 Pekanbaru berfungsi

sebagai

bukti

belum menggunakan angka

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

Berdasarkan merupakan

arsip

yang

pengamatan dan wawancara perbandingan antara jumlah

angka

penulis para pengelola arsip arsip yang tidak diketemukan

Madrasah Aliyah Negeri 1 pada waktu yang diperlukan

Pekanbaru sudah melakukan dengan arsip yang ditemukan

pemindahan terhadap arsip yang dinyatakan dengan

yang sudah berkuarang masa prosentase. Dalam hal ini

penggunaannya ke ruangan sebaiknya para pengelola

khusus, akan tetapi sampai arsip di Madrsah Aliyah

saat ini belum melakukan Negeri

pemusnahan terhadap arsip. sebaiknya

1 Pekanbaru

Namun, dalam pemusnahan angka kecermatan

menggunakan

cara yang akan sehingga dapat dinilai sejauh

arsip

arsip

digunakan adalah dengan mana tingkat keberhasilan

membakar arsip-arsip yang dari sistem yang digunakan.

tersebut.

e. Pemeliharaan

Mengenai pembuatan pengamanan arsip

dan

jadwal retensi arsip belum Berdasarkan

dilakukan karena belum wawancara kepada para

hasil

adanya arsip yang akan responden dapat disimpulkan

dimusnahkan, seharusnya bahwa pemeliharaan dan

walaupun belum ada arsip pengamanan

yang akan dimusnahkan Madrasah Aliyah Negeri 1

arsip

di

jadwal retensi arsip itu harus Pekanbaru sudah dilakukan

ada, karna jadwal retensi oleh para pengelola arsip, hal

arsip merupakan waktu di ini dibuktikan dari hasil

mana arsip itu sudah habis observasi penulis di mana

masa pakai dan nilainya. . arsip-arsip yang ada di

Dari hasil analisis data Madrasah Aliyah Negeri 1

wawancara kepada informan Pekanbaru disimpan pada

penelitian tentang implementasi tempat penyimpanan arsip

sistem penataan arsip di seperti map, ordner, dan

Madrasah Aliyah Negeri 1 lemari arsip.

maka dapat membersihkan almari arsip

Kemudian

Pekanbaru,

disimpulkan bahwa penataan yang ada di dalamnya dari

arsip secara umum belum baik debu. Namun, demikian

karna ada aspek yang tidak penulis memandang para

dilaksanakan pada saat penataan pengelola arsip Madrasah

arsip.

penghambat dan harus lebih meningkatkan

Aliyah Negeri 1 Pekanbaru

2. Faktor

pendukung

lagi pemeliharaan

a. Faktor penghambat: pengamanan arsip

dan

Dari hasil wawancara keberlangsungan keberadaan

demi

penulis lakukan arsip itu sendiri.

yang

kepada responden terkait

f. Pemindahan

sumber daya pemusanahan arsip

dan

dengan

manusia ini dapat diketahui bahwa kepala tata usaha

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

arsip dan rak arsip, Bunda, kemudian lamanya

dan sebagainya menjabat sebagai kepala tata

c) Sistem usaha yang sudah mencapai

komputerisasi.

2) Adanya pengawasan usaha yang merupakan

3 tahun, serta staff tata

yang dilakukan oleh lulusan SMA dan sudah

kepala mdarasah dalam bekerja

imepelementasi sistem pengelolaan arsip MAN 1

di

bidang

penataan arsip Pekanbaru selama 12 tahun.

Pengawasan yang Dari

dilakukan kepala pendidikan ini akhirnya

latar

belakang

madrasah bertujuan berpengaruh

agar impelentasi sistem pemahaman pegawai itu

kepada

penataan arsip di MAN sendiri

1 Pekanbaru ini impelementasi

dalam

berjalan dengan baik penataan arsip di Madrasah

sistem

seagaimana mestinya. Aliyah Negeri 1 Pekanbaru.

3) Terciptanya

b. Faktor pendukung: komunikasi dan kerja

1) Fasilitas/sarana sama yang baik antara prasarana yang sudah

pengelola arsip dengan cukup

kepala madrasah. dalam penataan arsip.

mendukung

Dalam penataan

arsip di Madrasah di Madrasah Aliyah

Sarana prasarana

1 Negeri 1 Pekanbaru

Aliyah Negeri

Pekanbaru kerja sama megalami

ini juga diterapkan, di tersendiri,

kendala

mana bentuk kerja sama disebabkan banyaknya

ini

yang dilakukan antara arsip yang menumpuk

lain: karena belum dilakukan

a) Kepala madrasah pemusnahan.

mengusahakan dibiarkan terus menerus

Jika

pengadaan sarana akan

prasarana yang keengganan

menumbulkan

diperlukan dalam untuk bekerja lebih giat

pegawai

penataan arsip. lagi.

b) Kepala madarasah

ikut membantu prasarana

Adapun

sarana

para pegawai yang

kearsipan

dalam pengelolaan Aliyah

di Madrasah

1 arsip. Pekanbaru antara lain:

Negeri

a) Tempat

V. PENUTUP

penyimpnan arsip

A.

dari segi keamanan Kesimpulan

Setelah semua tahap penelitian dilakukan, mulai dari

pembuatan proposal

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

penyimpanan dari pengkajian teori, penyusunan

kemudian

debu. instrumen penelitian sampai

f. Sudah melakukan dengan pengumpulan data,

pemindahan terhadap pengolahan dan analisis data.

arsip, hanya saja Pada akhirnya peneliti dapat

belum melakukan menyimpulkan bahwa:

pemusnahan dan

1. Impelementasi

pembuatan jadwal penataan

sistem

retensi arsip. Madrasah Aliyah Negeri 1

arsip

di

2. Faktor-faktor penghambat Pekanbaru yakni:

dan pendukung:

a. Sudah

a. Faktor penghambat: penyimpanan terhadap

melakukan

Latar belakang arsip

pendidikan pegawai menggunakan salah

dengan

pengelola arsip atau satu sistem yaitu

sumber daya manusia sistem nomor.

yaitu, kepala tata usaha

b. Belum

adalah lulusan D3 pencatatan terhadap

melakukan

Akademi Sekretaris peminjaman

Bunda Persada, serta belum adanya

arsip,

kemudian staff tata kartu

usaha lulusan SMA. arsip.

peminjaman

b. Faktor pendukung:

c. Sudah

a) Fasilitas/sarana pengecekan terhadap

melakukan

prasarana yang peminjaman

sudah cukup pengembalian arsip,

dan

mendukung dalam hanya

penataan arsip. pengecekan dilakukan

saja

b) Adanya pengawasan ketika

yang dilakukan oleh peminjaman arsip.

adanya

kepala mdarasah

d. Penemuan

dalam terhadap arsip saat

kembali

imepelementasi diperlukan

sistem penataan menggunakan

arsip manual dan elektronik

cara

c) Terciptanya (komputerisasi)

komunikasi dan dengan waktu 5-10

kerja sama yang baik menit.

antara pengelola

e. Sudah

arsip dengan kepala pemeliharan

melakukan

madrasah. pengamanan

dan

arsip,

B. Saran

Berdasarkan hasil memasukkan arsip ke

dengan

cara

yang telah tempat penyimpanan

penelitian

disimpulkan di atas dan dalam arsip

implemenatasi sistem penataan membersihkan tempat

dan

arsip di Madrasah Aliyah Negeri

1 Pekanbaru,

IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018 IJIEM: Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan, Vol. 1, No. 1, April 2018

lainnya.

1. Kepada para pegawai

c. Mengusahakan pengelola arsip (arsiparis),

tersedianya sumber disarankan

dana, sumber mempelajari

untuk

informasi dan sarana memahami

dan

prasarana pendukung kearsipan,

manajemen

ketercapaian senantiasa

sehingga

implementasi sistem melaksanakan

dapat

penataan arsip yang dalam menata arsip secara

tugasnya

baik dan benar. baik dan benar.

4. Dengan adanya beberapa

2. Dalam

keterbatasan dalam penataan

pelaksanaan

penelitian ini, kepada melakukan

arsip

harus

peneliti lain diharapkan terhadap

pencatatan

mengadakan arsip, menggunakan kartu

peminjaman

untuk

penelitian sejenis lebih setiap peminjaman arsip,

lanjut dengan mengambil melakukan

wilayah penelitian yang kembali

pengecekan

lebih luas, sampel yang peminjaman

terhadap

banyak dan pengembalian

dan

lebih

menggunakan rancangan menggunakan

arsip,

penelitian yang lebih kecermatan

angka

kompleks, melakukan menemukan

dalam

penelitian pada tingkat membuat jadwal retensi

arsip,

pendidikan yang lebih arsip

seperti pada dimusnahkan

Universitas, sehingga melakukan pemusnahan

dan

dapat ditemukan hasil terhadap arsip.

yang lebih optimal dan

3. Kepada para pemegang

digeneralisasikan kebijakan

bisa

pada wilayah yang lebih pendidikan

hal sebagai

berikut:

REFERENSI

a. Melakukan pemberdayaan

‘Abdullah Bin Muhammad Bin pegawai

‘Abdurrahman Bin Ishaq Alu arsip yang potensial

pengelola

Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 1, dan mengikutsertakan

(Bogor: Pustaka Imam Syafi’i), dalam

kearsipan. Agus Sugiarto dan Teguh Wahyono,

b. Meningkatkan Manajemen Kearsipan Modern, komunikasi

(Yogyakarta: Gava Media), 2005. konsultasi

dan

dengan

berbagai pihak; kepala madarasah,