Laporan Kuliah Kerja Praktek

  Laporan Kuliah Kerja Praktek

  

LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK

(WAN) PADA PT. MANDALA AIRLINES

  Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek

  

Disusun Oleh :

Rachma Yunita (203140010)

Suharyadi (204140025)

David Yohanes Reteng (204140082)

  

Program Studi Teknik Informatika

Jenjang Pendidikan Strata Satu

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PERBANAS, JAKARTA

  

2007

  HALAMAN PENGESAHAN Laporan Kuliah Kerja Praktek

  Local Area Network (LAN) Dan Wide Area Network (WAN) Pada PT. Mandala Airlines Disusun Oleh : Rachma Yunita (203140010)

  Suharyadi (204140025) David Yohanes Reteng (204140082)

Dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2007 s/d 30 Maret 2007, telah diteliti dan disetujui oleh

pihak akademis sebagai laporan kerja praktek.

  Menyetujui Mengetahui Pembimbing KKP Ketua Program Studi

  Teknik Informatika

  IGN. Mantra, M.Kom Budi Indiarto, M.Kom

  HALAMAN PENGESAHAN Laporan Kuliah Kerja Praktek

  Local Area Network (LAN) Dan Wide Area Network (WAN) Pada PT. Mandala Airlines Disusun Oleh : Rachma Yunita (203140010)

  Suharyadi (204140025) David Yohanes Reteng (204140082)

Dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2007 s/d 30 Maret 2007, telah diteliti dan disetujui oleh

pihak akademis sebagai laporan kerja praktek.

  

Menyetujui Mengetahui

Pembimbing KKP Kepala Seksi IT Heru Patty Herlambang Purnomo

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kurnia-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan laporan KKP dengan judul “Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN) pada PT. Mandala Airlines”. Penulisan laporan KKP ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi jumlah sks pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Perbanas Jakarta.

  Kami sadar bahwa penulisan laporan KKP ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu melalui tulisan ini Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak DR. Ir. R. Eko Indrajit, MBA, M.Sc selaku Ketua STIMIK Perbanas Jakarta, Bapak Budi Indiarto, M.Kom selaku Kaprodi Teknik Informatika Perbanas Jakarta, Bapak IGN. Mantra, M.Kom selaku sekretaris program studi Teknik Informatika, Ibu Yetty Nurhayati selaku kepala seksi Keuangan PT. Mandala Airlines dan Bapak Purnomo, selaku kepala seksi IT PT. Mandala Airlines yang telah memberikan kesempatan Kami untuk melakukan KKP.

  Bapak Heru Patty Herlambang S.Kom, Bapak Daniel, Mas Indra, Mas Aidil, Mas Zoel Fadli selaku Staff IT PT. Mandala Airlines yang telah memberikan arahan dan bimbingannya selama Kami melaksanakan KKP, dan seluruh staff dan karyawan PT.

  Mandala Airlines atas segala bantuan dan kerjasamanya.

  Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang menuju ke arah perbaikan sangat Kami harapkan.

  Semoga Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat dan menunjang perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi rekan-rekan mahasiswa Stimik Perbanas pada khususnya.

  Jakarta, April 2007

DAFTAR ISI

  15 II.3.7 Repeater……………………………………………………………..

  19

  19 II.5.2 Media Tak Terarah

  19 II.5.1 Media Terarah

  18 II.5 Media Transmisi

  18 II.4.5 ATM…………………………………………………………………

  17 II.4.3 Token Ring…………………………………………………………. 18 II.4.4 FDDI………………………………………………………………..

  16 II.4.2 Local Talk…………………………………………………………..

  16 II.4.1 Ethernet……………………………………………………………..

  15 II.4 Protokol Jaringan……………………………………………………………..

  …………………………………………………………………… i ……………………………………………………………………………… ii ……………………………………………………………… iv ………………………………………………………………….. v

  ………………………………………… 4 BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………………. 5 II.1 Definisi Jaringan…………………………………………………………….. 6 II.1.1 Local Area Network (LAN)……………………………………….. 6 II.1.2 Metropolitan Area Network (MAN)………………………………. 7 II.1.3 Wide Area Network (WAN)………………………………………. 7 II.2 Topologi Jaringan…………………………………………………………….

  14 II.3.5 Switch……………………………………………………………….

  14 II.3.4 Hub………………………………………………………………….

  13 II.3.3 Modem………………………………………………………………

  12 II.3.2 Router………………………………………………………………

  11 II.3 Komponen Jaringan………………………………………………………….. 12 II.3.1 NIC………………………………………………………………….

  11 II.2.4 TREE……………………………………………………………….

  10 II.2.3 RING……………………………………………………………….

  10 II.2.2 STAR……………………………………………………………….

  9 II.2.1 BUS…………………………………………………………………

  14 II.3.6 Bridge………………………………………………………………. II.6 OSI Model……………………………………………………………………. 27

  II.6.1 Karakteristik Lapisan OSI………………………………………….. 29

  II.7 Keamanan Jaringan…………………………………………………………… 35

  BAB III LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK……………………………………… 43 III.1 Gambaran Umum Perusahaan………………………………………………. 43 III.1.1 Logo Perusahaan………………………………………………….. 47 III.1.2 Visi dan Misi Perusahaan………………………………………….. 50 III.1.3 Strusktur Organisasi……………………………………………….

  51 III.2 Local Area Network (LAN) pada PT.Mandala Airlines……………………. 53

  III.2.1 Spesifikasi LAN……………………………………………………

  55 III.3 Wide Area Network (WAN) pada PT.Mandala Airlines……………………. 58

  BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………. 61 IV.1 Kesimpulan………………………………………………………………….

  61 IV.2 Saran…………………………………………………………………………

  62

  DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar II.1 Jaringan LAN………………………………………………………… 7

  2. Gambar II.2 Jaringan WAN……………………………………………………….. 9

  3. Gambar II.3 Topologi Bus………………………………………………………… 10

  4. Gambar II.4 Topologi Star………………………………………………………… 10

  5. Gambar II.5 Topologi Ring………………………………………………………... 11

  6. Gambar II.6 Topologi Tree……………………………………………………….. 11

  7. Gambar II.7 NIC base 2…………………………………………………………… 12

  8. Gambar II.8 NIC base T…………………………………………………………… 13

  9. Gambar II.9 Jaringan tehubung dengan Router……………………………………. 13

  10. Gambar II.10 Jaringan terhubung Hub……………………………………………. 14

  11. Gambar II.11 Jaringan terhubung Switch………………………………………… 15

  12. Gambar II.12 Kabel coaxcial……………………………………………………… 19

  13. Gambar II.13 Kabel twisted pair…………………………………………………. 20

  14. Gambar II.14 Fiber Optic…………………………………………………………. 21

  15. Gambar II.15 Komunikasi satelit dengan VSAT………………………………….. 26

  16. Gambar II.16 OSI Model…………………………………………………………. 28

  17. Gambar II.17 Kategori threat……………………………………………………… 36

  18. Gambar II.18 Tiga teknik kriptografi…………………………………………….. 40

  19. Gambar III.1 Logo Mandala………………………………………………………. 49

  20. Gambar III.2 LAN PT.Mandala Airlines…………………………………………. 54

  21. Gambar III.3 Sistem lama PT.Mandala…………………………………………… 58

  22. Gambar III.4 Sistem baru PT.Mandala……………………………………………. 59

  DAFTAR TABEL

  1. Tabel II.1 Kategori Kabel Twisted Pair……………………………………….. 20

  2. Tabel II.2 Skala Internet Threat Level………………………………………… 37

  3. Tabel III.3 Spesifikasi LAN PT.Mandala……………………………………... 55

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Latar belakang dibuatnya laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai salah satu

  syarat kelulusan dari program akademik yang ada di STIMIK PERBANAS. Tetapi terdapat manfaaat tersendiri bagi mahasiswa yang bersangkutan yaitu sebagai perkenalan dalam dunia kerja yang akan dihadapi setelah lulus nanti.

  Atas pertimbangan tertentu Kami memilih PT. Mandala Airlines sebagai tempat Kami melaksanakan kuliah kerja praktek. PT. Mandala Airlines merupakan perusahaan yang bergerak dibidang transportasi udara, PT. Mandala Airlines memiliki teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

  PT. Mandala Airlines berdiri pada tanggal 17 April 1969 dengan akta notaris yang dibuat oleh Notaris Abdul Latief dengan status Perseroan Terbatas dan berdomisili di Jakarta. Menurut akte pendirian perusahaan tersebut, para pendiri PT Mandala Airlines terdiri dari:

  • Kolonel Sofyar • Mayor Jendral Raden Soeryo • Adil Aljol •

  Mayor Udara (Purnawirawan) Soegandi Partosoegondo

  • Kasbi Indradjanu • Darwin Ramli Adapun kegiatan pokok pendirian perseroan ini pada awalya adalah:
  • Menjalankan perusahaan penerbangan, terutama dalam sektor pengangkutan orang dan barang baik didalam maupun di luar negri
  • Menjalankan usaha jual beli serta pencarteran pesawat terbang
  • Menjalankan usaha dan bertindak sebagai perwakilan atau ke agenan perusahaan penerbangan dalam dan luar negeri

I.2 Perumusan Masalah

  Sebuah perusahaan besar yang memiliki kantor yang terdiri dari beberapa lantai pastinya memiliki jaringan komputer untuk menghubungkan komputer yang ada pada masing-masing lantai dalam satu gedung untuk mendukung kegiatan operasinya. Dalam hal di atas Local Area Network (LAN) sangat diperlukan. Wide Area Network (WAN) juga sangat diperlukan bagi perusahaan yang memiliki cabang yang letaknya berjauhan, tidak berada pada satu gedung. Seperti halnya PT. Mandala Airlines yang memiliki perwakilan kator cabang yang tersebar di daerah-daerah di Indonesia, untuk dapat saling berhubungan dan bertukar informasi yang diperlukan dalam kegiatan operasinya antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, maupun dengan kantor pusat yang terdapat di Jakarta.

  I.3 Tujuan dan Sasaran Tujuan

  Pelaksanaan kuliah kerja praktek ini dimaksudkan agar Kami mahasiswa Teknik Informatika, dapat melihat, mengerti, mendalami dan mengimplementasi ilmu-ilmu dibidang Teknik informatika yang telah Kami dapat dibangku perkuliahan. Sedangkan tujuan dari LAN dan WAN sendiri antara lain :

  a) Untuk menghubungkan antara komputer satu dengan yang lain sehingga dapat saling berinteraksi satu sama lain b) Penggunaan suber daya bersama-sama

  c) Memperluas kegunaan dan daya guna komputer

  d) Membuat sistem komputer menjadi lebih praktis dan fleksibel

   Sasaran

  Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek ini adalah membantu perusahaan dalam pengoperasian sistem yang baru yang nantinya akan memperbaiki kenerja perusahaan yang sudah ada sebelumnya.

  I.4 Ruang Lingkup

  PT. Mandala Airlines menyadari bahwa informasi merupakan kebutuhan mutlak yang dibutuhkan oleh perusahaan. Informasi tersebut tentunya harus diperoleh secara cepat dan akurat yang nantinya akan digunakan secara bersama oleh karyawan dalam kegiatan operasi perusahaan lebih lanjut. Untuk itu Kami membatasi penulisan ini agar lebih jelas dan terarah, Kami membatasi penulisan pada :

  1. Local Area Network (LAN) pada kator pusat PT. Mandala Airlines yang terletak di Tomang. Mencakup didalamnya perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak, topologi jaringan, media transmisi.

2. Wide Area Network (WAN) yang menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang PT. Mandala Airlines yang tersebar dibeberapa daerah di Indonesia.

  I.5 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

  Kuliah kerja praktek ini dilaksanakan pada kantor pusat PT. Mandala Airlines yang beralamat di Jalan Tomang Raya kav. 35-37 Jakarta Barat.selama satu bulan sejak tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan 30 Maret 2007. Tugas yang dilaksanakan selama masa kuliah kerja praktek antara lain menginstalasi komputer beserta sistem operasi, instalasi jaringan local serta instalasi aplikasi-aplikasi lain sesuai dengan kebutuhan PT. Mandala Airlines yang sedang melakukan pergantian sistem.

  I.6 Sistematika Penulisan

  BAB I. Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang kerja praktek, perumusan masalah, tujuan dan sasaran kerja praktek, ruang lingkup, metode pelaksanaan kerja praktek serta sistematika penulisan kerja praktek. BABII. Landasan Teori

  Bab ini berisikan teori-teori dasar tentang jaringan Kami gunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kerja praktek, jaringan yang ada pada PT. Mandala Airlines sebelum maupun sesudah pergantian sistem.

  BABIII. Laporan Kerja Praktek

  Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan, sistem yang berjalan di PT. Mandala Airlines, Local Area Network (LAN) serta Wide Area Network (WAN) yang terdapat pada PT. Mandala Airlines BAB IV. Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran dalam keseluruhan kerja praktek.

BAB II LANDASAN TEORI Dalam melaksanakan kerja praktek Kami menggunakan dasar-dasar toeri jaringan

  sebagai bahan acuan. Berikut adalah dasar-dasar teori jaringan yang digunakan dalam laporan ini. Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).

  II.1 Definisi Jaringan

  Pengertian sederhana dari jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan manipulasi data elektronis dan pesan-pesan, saling terkait satu dengan lainnya di mana dengan cara tersebut pengguna dapat menyimpan, menggali dan saling berbagi-pakai terhadap informasi yang tersedia. Pada umumnya yang dihubungkan oleh jaringan terdiri dari komputer mikro, terminal, printer dan media penyimpan data, serta perangkat jaringan lainnya. Jaringan komputer terbagi menjadi tiga, yaitu :

  1. Local Are Network (LAN)

  2. Metropolitan Area Network (MAN)

  3. Wide Area Network (WAN) Berikut akan kami jelaskan masing-masing dari tiga jenis jaringan diatas.

  II.1.1 Local Area Network (LAN)

  Local Area network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan Peer to Peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.

  LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik

  

Gambar II.1 Jaringan LAN

  II.1.2 Metropolitan Area Network (MAN)

  Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

  Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan.

  II.1.2 Wide Area Network (MAN)

  Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi. Mesin-mesin ini biasa disebut HOST. Didalam literature juga biasa disebut sebagai End System. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.

  Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan element switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.

  Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya. Kita biasa menyebut komputer switching dengan ROUTER. Setiap host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet.

  Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan router-router dan saluran-saluran komunikasi yang memindahkan paket dari host tujuan. Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya sehubungan dengan pengalamatan jaringan.

  Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. Ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.

  

Gambar II.2 jaringan WAN

II.2 Topologi Jaringan

  Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu jaringan komputer. Dapat juga diartikan suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Pada PT. Mandala Airlines menggunakan topologi jaringan star. Berikut berikut ini adalah beberapa tipe topologi jaringan komputer lainnya yang banyak digunakan.

  • BUS
  • STAR
  • RING
  • TREE Masing-masing topologi diatas mempunyai ciri-ciri dan karakteristik tersendiri serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut akan kami jelaskan beberapa tipe jaringan diatas.

  II.2.1 BUSa

  Pada topologi bus semua terminal terhubung kejalur komunikasi. Informasi yang dikirim akan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, maka data atau informasi tersebut akan diterima dan diproses, jika alamat tersebut tidak sesuai, maka informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang dilewati.

  

Gambar II.3 Topologi Bus

  II.2.2 STAR

  Topologi star dirancang sedemikian, sehingga seluruh komputer dan peralatan lain terhubung secara langsung pada suatu pusat jaringan yang berupa hub atau konsentrator. Hub atau konsentrator bertindak sebagai pengelola dan pengendali semua fungsi dalam jaringan. Hub juga berfungsi sebagai repeater aliran data. Data pada jaringan bertopologi star selalu melintasi hub atau konsentrator sebelum melanjutkan ketujuan akhirnya.

  

Gambar II.4 Topologi Star

  II.2.3 RING

  Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

  

GambarII.5 Topologi Ring

  II.2.4 TREE

  Topologi ring menggabungkan dua topologi sekaligus yaitu topologi bus dan topologi star. Topologi jaringan ini meliputi beberapa kelompok konfigurasi workstation bertopologi star yang kemudian dihubungkan dalam kabel utama sebagai bus. Dalam topologi tree dimungkinkan melakukan perluasan jaringan secara mudah.

  

Gambar II.6 Topologi Tree

  II.3 Komponen Jaringan

  Secara umum suatu jaringan terdiri dari beberapa perangkat keras berikut ini :

  • NIC (Network Interface Card)
  • Router • Modem • Hub • Switch • Bridge • Repeater

  II.3.1. NIC

  NIC atau kartu antarmuka jaringan atau kartu jaringan merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server. NIC berfungsi untuk menghubungkan antara komputer dengan kabel jaringan yang terpasang secara fisik. Pemasangan card ini dihubungkan pada slot ekspansi dalam komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI bahkan pada beberapa motherboard komputer NIC sudah terpasang secara onboard. Dalam komputer notebook NIC kadang-kadang dipasang pada slot PCMCIA. Secara umum NIC tersedia untuk kabel Coaxial dan kabel Twisted-pair.

  

Gambar II.7 NIC 10 base 2

  

Gambar II.8 NIC 10 base T

II.3.2. Router

  Router adalah perangkat yang dapat digunakan untuk menghubungakn dua jaringan local yang mempunyai protocol sama pada lapisan jaringan OSI sedangkan protocol pada lapisan fisik dan link berbeda. Jadi fungsi utama Router digunakan untuk pengiriman data jika terdapat perbedaan dalam beberapa bagian protokol. Perbedaan dari beberapa bagian protokol ini terjadi pada hubungan antar jaringan LAN dengan LAN dalam suatu WAN (Wide Area Network). Router ini menghubungkan antar LAN tersebut.

  

Gambar II.9 Dua jaringan yang terhubung melalui router

  II.3.3. Modem

  Modem (Modulator Demodulator) berfungsi sebagai media untuk pengiriman data pada jarak jauh atau data pada jaringan global. Proses pengiriman data dilakukan secara serial dalam bentuk pulsa analog frekuensi tinggi dengan prinsip dasar modulasi. Untuk pengiriman jarak jauh digunakan sinyal analog mengingat sinyal digital mempunyai jarak jangkau yang pendek sebagai akibat pengaruh redaman maupun derau pada media pengirimannya, sedangkan pada sinyal analog meskipun mempunyai kelemahan yakni terpengaruh oleh derau selama pengiriman tetapi hal ini dapat diatasi dengan pengiriman pada frekuensi tinggi.

  II.3.4. Hub

  Hub meupakan pusat koneksi semua node pada jaringan. Semua peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lain melalui hub. Hub bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolan serta pengembangan jaringan.

  

Gambar II.10 Jaringan yang terhubung oleh Hub

  II.3.5. Switch

  Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah dan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil. Meskipun terhubung dengan jaringan yang bebeda pada masing-masing port, switch dapat memindahkan paket data antar jaringan apabila diperlukan.

  A B C D E F G H

switch

ON-LINE SELECTED LAN 1 server iMac iMac iMac iMac LAN 2

GambarII.11 Jaringan yang terhubung oleh switch

  II.3.6. Bridge

  Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan besar dalam dua jaringan yang lebih kecil. Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay. Bridge juga transparan terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim IP datagram ke host yang lain, IP tidak akan diawasi oleh bridge dan langsung cross ke host yang dituju.

  II.3.7. Repeater

  Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat atau sinyal jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat yang diterima serta memancarkannya kembali isyarat tersebut. Repeater apa berupa alat yang terpisah atau menjadi satu dengan konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel yang digunakan. Repeater juga berfungsi untuk mempebesar batasan panjang satu segmen.

  II.4 Protokol Jaringan

  Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data.

  Protokol-Protokol yang dikenal adalah sebagai berikut :

  1. Ethernet

  2. Local Talk

  3. Token Ring

  4. FDDI

  5. ATM

  II.4.1 Ethernet

  Ethernet mula-mula dikembangkan oleh Digital Equipment Cooporation (DEC), Intel dan Xerox mulai tahun 1980. Usaha pembakuan telah dilakukan oleh Intitute Of Electronics

  

and Electrical Engineers (IEEE). Pembakuan atau standar ini dikenal sebagai standar IEEE

  802.3 yang menjadi dasar perkembangan Ethernet selanjutnya. Protocol Ethernet sejauh ini adalah protocol yang paling banyak digunakan, Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection). Sistem ini menjelaskan bahwa setiap komputer memperhatikan ke dalam kabel dari network sebelum mengirimkan sesuatu ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas atau bersih komputer akan mentransmisikan data, jika ada transmisi lain di dalam kabel, komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika jaringan telah bersih. Kadangkala dua buah komputer melakukan transmisi pada saat yang sama, ketika hal ini terjadi, masing- masing komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan secara acak untuk mentransmisikan data kembali. Metode ini dikenal dengan koalisi, dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan transmisi dari network. Ada beberapa macam tipe jaringan Ethernet antara lain sebagai berikut :

  • 10 Base-5 menggunakan kabel coaxcial tebal (RJ-8)
  • 10 Base-2 menggunakan kabel coaxcial tipis (RJ-58)

  • 10 Base-36 menggunakan kabel broadband
  • 10 Base-T menggunakan kabel UTP kategori 3 (UTP Cat-3)
  • 10 Base-F menggunakan kabel serat optik (fiber optic)

  Sebagai perkembangan dari standar ethernet 802.3 ditetapkan standar jaringan Fast Ethernet IEEE 802.3u untuk jaringan ethernet yang memerlukan kecepatan transmisi yang lebih tinggi. Standar ini meningkatkan kecepatan jaringan Ethernet dari 10 Mbps menjadi 100 Mbps dengan perubahan pada struktur kabel. Ada tiga tipe jaringan fast Ethernet yaitu :

  • 100 Base-TX menggunakan kabel UTP cat-5
  • 100 Base-FX menggunakan kabel serat optik
  • 100 Base-T4 menggunakan kabel UTP cat-3

  Standar 100 Base-TX menjadi popular karena sangat kompatibel dengan standar 10 Base-T. Perkembangan berikutnya dari jaringan Ethernet adalah Gigabit Ethernet yang menggunakan standar IEEE 802.3z. sistem jaringan ini mampu melakukan transmisi data maksimum sampai 1000 Mbps. Ada dua tipe jaringan ini yaitu :

  • 1000 Base-X menggunakan kabel serat optik dan twinax
  • 1000 Base-T menggunakan kabel UTP cat-5e

II.4.2 Local Talk

  LocalTalk adalah sebuh protokol network yang dikembangkan oleh Apple Komputer, Inc ntuk mesin-mesin komputer Macintosh . Metode yang digunakan oleh LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Hampir sama dengan CSMA/CD. Adapter LocalTalk dan cable twisted pair khusus dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melewati port serial. Sistem operasi Macintosh memungkinkan koneksi secara jaringan peer-to-peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus Protokol LocalTalk dapat digunakan untuk model jaringan garis lurus, bintang, ataupun model pohon dengan menggunakan kabel twisted pair . Kekurangan yang paling mencolok yaitu kecepatan transmisinya. Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps.

  II.4.3 Token Ring

  Protokol Token Ring di kembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Metode Aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah lingkaran seperti Cincin. Dalam lingkaran token, komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer menuju ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer.

  Protokol Token Ring membutuhkan model jaringan bintang atau star dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber optic . Dan dapat melakukan kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan dengan perkembangan Ethernet, penggunaan Token Ring makin berkurang sampai sekarang.

  II.4.4 FDDI Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah Protokol jaringan yang

  menghubungkan antara dua atau lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh . Metode aksesnya yang digunakan oleh FDDI adalah model token. FDDI menggunakan dua buah topologi ring secara fisik. Proses transmisi baiasanya menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah ditemukan akan secara otomatis menggunakan ring yang kedua. Sebuah keuntungan dari FDDI adalah kecepatan dengan menggunakan fiber optic kabel pada kecepatan 100 Mbps.

  II.4.5 ATM

  ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih. ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi bintang , dengan menggunakan kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

  II.5 Media Transmisi

  Sesuai dengan fungsinya yaitu untuk membawa aliran bit data dari satu komputer ke komputer lainnya, maka dalam pengiriman data memerlukan media transmisi yang nantinya digunakan untuk keperluan transmisi. Media transmisi memerlukan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. Media transmisi dibagi menjadi dua yaitu :

  II.5.1 Media Terarah (Guided Transmision Data)

  Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya sudah jelas, contoh : kabel. Bila sumber data dan penerima jaraknya tidak terlalu jauh dan dalam area local, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan dan harus diinstalasi secra cermat dan teliti. Kabel sebagai media transmisi yang terpadu yang secara umum digunakan untuk transmisi data adalah coaxcial, twisted pair, dan fiber optic.

1. Coaxcial

  Coaxcial secara umum digunakan sebagai antenna televisi, transmisi telephone jarak jauh, link komputer dan LAN. Coaxcial dapat digunakan untuk sinyal analog maupun digital. Coaxcial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita frekuensi. Kabel coaxcial terdiri dari dua penghantar yaitu penghantar dalam yang berupa inti tembaga dan penghantar luar yang berbentuk serabut (shield).

  

Gambar II.12 Kabel coaxcial

2. Twisted Pair

  Twisted pair merupakan jenis kabel paling sederhana yang paling banyak digunakan dalam membangun jaringan komputer. Kabel berpilin (Twisted Pair), menggunakan kabel berpasangan dimana tujuannya untuk menghilangkan efek crosstalk. Banyak digunakan untuk jaringan LAN, dikarenakan mampu mengirimkan bandwidth dengan jumlah yang besar. Kabel ini menggunakan konektor seri Registered Jack (RJ), dan tergantung dari jenis kategorinya. Untuk kategori 2 menggunakan RJ11 sedangkan untuk kategori 5 keatas menggunakan RJ-45.

  

GambarII.13 Kkabel Twisted Pair

Kategory Transfer data Maksimum Penggunaan

  CAT 1

  1 Mbps Analog Voice, ISDN CAT 2

  4 Mbps Token ring CAT 3

  16 Mbps Voice dan data 10 Base T CAT 4

  20 Mbps

  16 Mbps Token Ring CAT 5 100 Mbps ATM CAT 5E 1000 Mbps Ethernet CAT 6 400 Mhz Super Fast broadband CAT 6E 500 Mhz

  10G Base T CAT 7

  1.2 Ghz Full Motion Video Teleradiology

  

Table II.1 kategori kabel Twisted Pair Jenis kabel Twisted Pair menurut pelindungnya dapat di bagi menjadi:

  • Unshiled Twisted Pair (UTP)
  • Shielded Twisted pair (STP)
  • Screened Shielded Twisted Pair (S/STP)
  • Screened Unshielded Twisted Pair (S/UTP)

3. Fiber Optic

  Fiber optik adalah teknologi perkabelan terkini yang memiliki kecepatan sangat tinggi. Kabel fiber optic bentuknya sama dengan kabel coaxcial. Jenis kabel ini tidak menggunakan tembaga (cooper), melainkan serat optik. Dimana sinyal yang dialirkan berupa berkas cahaya. Mampu mengirimkan bandwidth lebih banyak. Banyak digunakan untuk komunikasi antar Backbone, LAN dengan kecepatan tinggi. Pada pusat kebel terdapat inti kaca yang merupakan tempat cahaya akan berpropagasi. Pada fiber bermode banyak, diameter inti sebesar 50 mikron ( setebal diameter rambut manusia). Sedangkan fiber bermode tunggal memiliki diameter setebal 8-10 mikron. Berdasarkan jumlah sumber cahaya yang masuk pada core FO, kabel FO dibagi menjadi 2 yaitu:

  1. Multimode, jumlah sumber lebih dari 1. Menggunakan diameter core dengan ukuran 50 micron – 100 micron

  2. Singlemode, jumlah sumber 1. Menggunakan diameter core dengan ukuran 2 – 8 micron

  

Gambar II.14 Fiber Optic Sistem Komunikasi Fiber optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu:

  a. Transmitter berupa Laser Diode ( LD ) dan Light Emmiting Diode (LED) b.

  Media transmisi berupa fiber optik c. Receiver yang merupakan detektor penerima digunakan PIN dan APD.

  ™ Transmitter Transmitter terdiri dari 2 bagian yaitu : a.

  Rangkaian elektrik berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog, selanjutnya data tersebut ditumpangkan kedalam sinyal gelombang optik yang telah termodulasi

  b. Sumber gelombang optik berupa sinar Laser Diode (LD) dan LED (light emmiting diode) yang pemakaiannya disesuaikan dengan sistem komunikasi yang diperlukan.

  • Laser Diode dapat digunakan untuk sistem komunikasi optik yang sangat jauh seperti

  Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO), karena laser LD mempunyai karakteristik yang handal yaitu dapat memancarkan daya dengan intensitas yang tinggi, stabil, hampir monokromatis, terfokus, dan merambat dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga dapat menempuh jarak sangat jauh. Pembuatannya sangat sukar karena memerlukan spesifikasi tertentu sehingga harganya pun mahal. Jadi LD tidak ekonomis dan tidak efisien jika digunakan untuk sistem komunikasi jarak dekat dan pada trafik kurang padat.

  • LED digunakan untuk sistem komunikasi jarak sedang dan dekat agar sistem dapat ekonomis dan efektif karena LED lebih mudah pembuatanya, sehingga harganya pun lebih murah.

  ™ Receiver Receiver atau bagian penerima terdiri dari 2 bagian yaitu detektor penerima dan rangakaian elektrik.