PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR
(Studi Deskriptif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap
Usulan Topik-topik Bimbingan Peningkatan Kemampuan Penyesuaian Diri)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Prodram Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :
F. Yhuvita Kristiasanti
091114001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR
(Studi Deskriptif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap
Usulan Topik-topik Bimbingan Peningkatan Kemampuan Penyesuaian Diri)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Prodram Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :
F. Yhuvita Kristiasanti
091114001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


Dimana ada kemauan disitu ada jalan !!
Kita tidak perlu merasa gagal, kita tidak perlu merasa putus
asa, kita tidak perlu merasa hancur, BERUSAHA

dan hanya

perlu berkata AKU PASTI BISA !!!
Hidup akan lebih berarti jika kita bermanfaat bagi orang lain.
Jadilah garam dan terang dunia.

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
x

Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat
yang melimpah.

x

Ayahku Wahyu Jaka Gumantya, ibuku Suyati, adiku

Enggar Tyasta Yoga. J, eyang kakung, eyang putrid dan
seluruh keluarga besar yang tidak pernah berhenti
memberikan dukungan, kasih sayang dan doa.

x

Bagi sahabat-sahabat yang selalu menemani dalam suka
maupun duka serta selalu memberikan dukungan.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK


PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR
(Studi Deskriptif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap
Usulan Topik-topik Bimbingan Peningkatan Kemampuan Penyesuaian Diri)
F. Yhuvita Kristiasanti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyesuaian diri dalam
belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma angkatan 2012/2013 serta implikasinya terhadap topik-topik bimbingan
peningkatan kemampuan penyesuaian diri.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah
mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2012/2013 yang
berjumlah 45 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner
tingkat penyesuaian diri dalam belajar mahasiswa yang terdiri dari 68 item dan
disusun sendiri oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe 1, dengan kualifikasi “selalu”, “sering”,
“kadang-kadang”, dan “tidak pernah”.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 4 orang mahasiswa memiliki tingkat

penyesuaian diri dengan kategori “sangat baik” (8%), 12 orang mahasiswa
memiliki tingkat penyesuaian diri “baik” (27%), 21 orang mahasiswa memiliki
tingkat penyesuaian diri “cukup baik” (47%), 8 orang mahasiswa memiliki tingkat
penyesuaian diri “kurang baik” (18%), dan tidak ada yang memiliki tingkat
penyesuaian diri “buruk” (0%). Hasil analisis butir item menunjukkan bahwa
terdapat 4 item yang termasuk dalam kategori kurang baik yaitu item nomor
2,11,12,56. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diusulkan beberapa topik
bimbingan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri dalam belajar
mahasiswa.

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

SELF-ADJUSTMENT IN LEARNING
(A Descriptive Study On Students of Guidance and Counseling Study
Program at Sanata Dharma University in 2012/2013 and Its Implications for
the Suggested Topics of Guidance to Improve Self-Adjustment Ability)
F. Yhuvita Kristiasanti
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2014
This study aims to determine the level of self-adjustment in learning
of students majoring in guidance and counseling study program at Sanata
Dharma University in 2012/2013 and its implications for the suggested topics of
guidance to improve self-adjustment ability.
This study is a descriptive study. The subject in this study is
students of guidance and counseling study program in 2012/2013 which consists
of 45 people. The research instrument used is a questionnaire of self-adjustment
level in students’ learning which consists of 68 items, compiled by the
researcher herself. The data analysis technique used is the Standard Reference
Assessment (PAP) type 1, with the qualification of “always”, “often”,
“sometimes” and “never”.
The results show that there are 4 students (8%) have a self-adjustment
level of “very good”, 12 students (27%) have a self adjustment level of

“good”, 21 students (47%) have a self-adjustment level of “moderate”, 8 students
(18%) have a self-adjustment level of “less good”, and no students (0%) have a
self-adjustment level of “bad”. The results of the items analyzed indicate
that there are 4 items belong to the poor category. Those items are number 2,
11, 12, and 56. Based on the results of the analysis, the writer proposed some
guidance topics in order to improve the self-adjustment ability in learning.

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan,
rahmat serta karunia kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan dukungan dari
banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menghanturkan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta selaku dosen
pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan dan memberikan
masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Panitia

penguji

yang

memberi


kesempatan

pada

penulis

untuk

mempertanggungjawabkan skripsi ini.
4. Pak St. Priyatmoko yang membantu menyelesaikan administrasi penulis.
5. Mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma angkatan 2012/2013 yang telah membantu untuk mengisi kuesioner
penelitian.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Ayah, ibu, adik, eyang kakung, eyang putrid dan seluruh keluarga besar yang
tidak pernah berhenti memberikan dukungan, kasih sayang dan doa.
7. Sahabat-sahabatku: Ina, Ninda, Irma, Ika, Nanda dan Ayu yang selalu setia
menemani disaat suka maupun duka.
8. Teman-teman BK ’09 yang selalu memberikan semangat dan sharing.
Terimaksih untuk kalian semua.
9. Teman-teman bimbingan klasikal Rian, Dendy, Prima, Siska, Nanda, Rino,
Tomas, Wira, Wulan, Dedi, Purwanto, Sr. Valent, Galih yang membagikan
pengalamannya.
10. Sr. Bertha dan Purwanto terimakasih atas sharing bersamanya selama
penulisan skrispsi ini.
11. Mbak Tatik, Alex Prasetya dan Rudi Suharno terimakasih banyak atas
dukungannya serta dengan setia mendengarkan keluh kesah yang penulis
alami dalam penulisan skripsi ini.
12. Ibu dan Bapak kost yang senantiasa menjadi pengganti orang tua selama
berada di Yogyakarta serta dukungan dan doa yang selalu diberikan untuk
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan
kerendahan hati menerima kritik dan saran yang dapat membangun skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah bersangkutan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Januari 2014
Penulis

F. Yhuvita Kristiasanti

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: F. Yhuvita Kristiasanti

No Induk Mahasiswa : 091114001
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENYESUAIAN DIRI DALAM BELAJAR
(Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap
Usulan Topik-topik Bimbingan Peningkatan Kemampuan Penyesuaian Diri)
berserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 20 Januari 2014
Yang Menyatakan

F. Yhuvita Kristiasanti

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halama
n
HALAMAN JUDUL........................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................

iv

ABSTRAK ........................................................................................

v

ABSTRACT ......................................................................................

vi

KATA PENGANTAR......................................................................

vii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................

ix

HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................

x

DAFTAR ISI .....................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .............................................................................

xiii

DAFTAR GRAFIK………………………………………………..

x iv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .........................................................

1

B. Rumusan Masalah ...................................................................

5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................

5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................

6

E. Definisi Operasional ...............................................................

7

BAB II KAJIAN TEORI …..............................................................

8

A. Penyesuaian Diri .....................................................................

8

1. Pengertian Penyesuaian Diri ..............................................

9

2. Aspek-aspek Penyesuaian Diri ……………………………

10

3. Karakteristik Individu yang Memiliki Kemampuan
Penyesuaian Diri…………………………………………

15

4. Faktor-faktor Penyesuaian Diri ………………………….

19

B. Hakekat Belajar pada Mahasiswa …………………………..
xi

25

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Pengertian Belajar / Kuliah………………………………

25

2. Prinsip-prinsip Belajar pada Mahasiswa………………..

26

3. Penyesuaian Diri Mahasiswa dalam Belajar…………....

28

C. Pengertian Bimbingan Penyesuaian Diri Mahasiswa……….

28

D. Fungsi Bimbingan Penyesuaian Diri Mahasiswa……………

29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................

31

A. Jenis Penelitian .......................................................................

31

B. Subjek Penelitian ....................................................................

31

C. Instrumen pengumpulan data .................................................

33

D. Validitas dan Reliabilitas ........................................................

36

1. Validitas …………….......................................................

36

2. Reliabilitas……………....................................................

40

E. Pengumpulan Data Penelitian.................................................

41

F. Teknik Analisis Data ..............................................................

41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................

44

A. Hasil Penelitian ........................................................................

44

B. Pembahasan .............................................................................

47

C. UsulanTopik-topik Bimbingan Peningkatan Kemampuan
Penyesuaian Diri………………………………………………

51

BAB V PENUTUP .............................................................................

56

A. Kesimpulan ..............................................................................

56

B. Saran …………………………………………………………

57

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

59

LAMPIRAN ........................................................................................

60

x ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1:

Populasi dan Sampel Penelitian (Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012/2013)……………

33

Tabel 2:

Norma Skor Instrumen …………………………....................

34

Tabel 3:

Kisi-kisi Kuisioner Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa
(Uji Coba) …………………………………………………...

35

Tabel 4:

Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas ……………………….

38

Tabel 5:

Kisi-kisi Kuesioner Penyesuaian Diri Mahasiswa (Penelitian)

39

Tabel 6:

Kriteria Guildford …………………………………………..

41

Tabel 7:

Penggolongan Kualifikasi Berdasarkan PAP Tipe I…………

43

Tabel 8:

Tingkat Penyesuaian Diri dalam Belajar Mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Angkatan 2012/2013 ………………………………………..

Tabel 9:

44

Penggolongan Skor Item Penyesuaian Diri dalam Belajar
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012/2013…………… 46

Tabel 10: Aspek-aspek Penyesuaian Diri dan Perolehan Skor Item
Terendah……………………………………………………..

xiii

47

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1:

Komposisi Tingkat Penyesuaian Diri dalam Belajar
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012/2013…………

x iv

45

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1:

Data Uji Coba Kuesioner Penyesuaian Diri dalam
Belajar Mahasiswa…………………………………...

62

Lampiran 2:

Data Perhitungan Validitas…………………………..

64

Lampiran 3:

Data Penelitian Kuesioner Penyesuaian Diri dalam
Belajar Mahasiswa…………………………………...

Lampiran 4:

Kuesioner

Penyesuaian

Diri

dalam

70

Belajar

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012/2013
(Penelitian)………………………………………….

72

Lampiran 5:

Data Reliabilitas Penelitian…………………………..

76

Lampiran 6:

Frekuensi

Baik

Buruknya

Penyesuaian

Diri

Mahasiswa dalam Belajar…………………………..
Lampiran 7:

Frekuensi

Pengusulan

Topik-topik

77

Bimbingan

Pengembangan Penyesuaian Diri dalam Belajar
Mahasiswa…………………………………………..
Lampiran 8:

78

Surat Ijin Penelitian………………………………….. 79

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.

A.

Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan, setiap orang dituntut untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan dimana dia tinggal. Penyesuaian diri dialami oleh
setiap individu. Ada orang yang mudah dan ada pula yang kesulitan untuk
menyesuaikan diri di lingkungan yang baru.
Bagi seorang mahasiswa baru, memasuki dunia perkuliahan adalah
hal yang sangat menyenangkan, namun sekaligus mendebarkan, penuh
dengan tantangan, tekanan bahkan menimbulkan kecemasan. Mereka
harus mengenal lingkungan serta cara belajar yang berbeda ketika di
Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
Perpindahan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) ke satuan pendidikan di Perguruan Tinggi
merupakan langkah yang sangat berarti bagi seorang remaja, karena
dimasa ini merupakan peralihan masa kanak-kanak untuk mulai
memasuki masa dewasa, dimana setiap peralihan mengalami gejolak
(Hartinah, 2008: 53). Perpindahan lingkungan yang baru ini menuntut

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

setiap mahasiswa baru melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan
yang ada didalamnya. Penyesuaian ini dilakukan supaya mereka dapat
diterima dilingkungan tersebut. Hal ini yang dirasakan oleh semua
mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma. Setiap mahasiswa baru dituntut untuk memiliki
penyesuaian diri yang baik. Kekurangmampuan dalam melakukan
penyesuaian diri dengan situasi dan tuntutan yang ada menimbulkan
tekanan bagi mahasiswa baru yang bersangkutan.
Penyesuaian diri bukan merupakan sesuatu yang bersifat absolut
atau mutlak, karena tidak ada individu yang dapat menyesuaikan diri
dengan sempurna dan tanpa hambatan. Penyesuaian diri bersifat relatif,
yang artinya harus dinilai dan dievaluasi sesuai dengan kapasitas individu
untuk memenuhi tuntutan terhadap dirinya. Kapasitas ini berbeda-beda
tergantung pada kepribadian dan tahap perkembangan individu.
Masalah-masalah

yang

terjadi

karena

kekurangmampuan

mahasiswa baru menyesuaikan diri, salah satunya adalah mengenai
perbedaan cara belajar. Pelajar SMA atau SMK biasanya memiliki cara
belajar yang lebih pasif dibanding dengan mahasiswa. Hal ini disebabkan
oleh cara pembelajaran yang berbeda, hampir semua materi pelajaran di
SMA atau SMK diberikan oleh guru. Berbeda dengan perguruan tinggi
yang menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dalam mempelajari dan
memahami materi. Materi yang diberikan oleh dosen biasanya hanya
bersifat pengantar, sedangkan pendalaman materi lebih lanjut diserahkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

kepada mahasiswa yang bersangkutan. Belum lagi perbedaan paket
pelajaran yang diberikan di SMA dengan sistem SKS yang berlaku di
perguruan tinggi, yang benar-benar menuntut mahasiswa untuk lebih aktif
jika ingin lulus dengan nilai yang memuaskan. Mahasiswa juga dituntut
untuk bertanggungjawab dengan tugas-tugas yang dibebankan dan
mampu mengatur diri sendiri dengan kebutuhan-kebutuhan di kampus,
selain itu mahasiswa juga harus mampu belajar membiasakan diri dengan
padatnya jadwal perkuliahan, mampu bekerjasama dengan teman-teman
kelompok atau sekelas dan mampu memprioritaskan pekerjaan atau
kegiatan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Masalah penyesuaian diri ini menarik untuk diteliti karena salah
satu tugas perkembangan yang harus dikuasai remaja akhir adalah
penyesuaian diri dengan kehidupan sehari-hari terutama kehidupan
perkuliahan dalam empat aspek yakni; emosional, intelektual, sosial dan
tanggung jawab. Apabila tugas perkembangan penyesuaian diri dapat
diselesaikan, akan menimbulkan perasaan bahagia, puas dan mendukung
tugas perkembangan selanjutnya; dan apabila tidak diselesaikan, akan
menimbulkan perasaan kurang puas dan bahagia serta menghambat tugas
perkembangan selanjutnya.
Mengacu pada keempat aspek diatas maka mahasiswa baru perlu
mendapatkan bantuan untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi
kehidupan di dunia perkuliahan terutama dalam hal penyesuaian diri.
Bantuan yang diberikan berupa bimbingan peningkatan penyesuaian diri

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

mahasiswa. Bimbingan ini dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya
masalah atau kesulitan pada diri mahasiswa. Pelayanan bimbingan yang
diberikan diharapkan dapat memperkecil bahkan mencegah permasalahan
yang mungkin muncul dalam diri mahasiswa. Pelayanan bimbingan dapat
membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan mengatasi
masalah penyesuaian diri.
Ada dua alasan yang mendasari penelitian ini. Alasan pertama, di
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta belum pernah ada penelitian mengenai penyesuaian diri
dalam belajar mahasiswa. Oleh karena itu peneliti hendak mengetahui
seberapa baik penyesuaian diri mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling pada angkatan 2012/2013, dan hasilnya diharapkan dapat
bermanfaat bagi pengembangan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Alasan kedua, mahasiswa
angkatan 2012/2013 masih terbilang mahasiswa baru yang mengalami
perpindahan dari lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sehingga menuntut mahasiswa
melakukan penyesuaian diri dalam aspek emosional, tanggung jawab,
intelektual dan sosial. Dengan latar belakang seperti yang diuraikan di
atas, maka peneliti memberi judul “Penyesuaian Diri dalam Belajar (Studi
Deskriptif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Angkatan 2012/2013 dan Implikasinya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Peningkatan Kemampuan
Penyesuaian Diri)”.

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang diatas dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Seberapa baik kemampuan penyesuaian diri

dalam belajar di

kalangan mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma angkatan 2012/2013 ?
2. Berdasarkan analisis butir pengukuran, dalam hal-hal apakah
penyesuaian diri mahasiswa terindikasi belum baik yang pantas
diusulkan sebagai topik-topik bimbingan peningkatan penyesuaian diri
mahasiswa tersebut ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui tingkat penyesuaian diri dalam belajar mahasiswa Prodi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan
2012/2013.
2. Mengidentifikasi butir-butir pengukuran penyesuaian diri yang belum
baik

untuk

diusulkan

sebagai

topik-topik

meningkatkan penyesuaian diri mahasiswa.

bimbingan

dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

D. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan keilmuan bagi
keilmuan yang terkait, khususnya dalam bidang Bimbingan dan
Konseling sekaligus sebagai bahan telaah bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis
a. Pihak Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma
Memperoleh bahan-bahan rekomendatif untuk program peningkatan
kemampuan penyesuaian diri dalam belajar bagi mahasiswa Prodi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan
2012/2013.
b. Mahasiswa
Agar mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi mahasiswa
serta lebih membahas secara detail tentang tingkat penyesuaian diri
dalam belajar mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma angkatan 2012/2013.
c.

Peneliti Lanjutan
Sebagai pengetahuan tambahan dan sebagai bahan acuan untuk
peneliti selanjutnya yang berminat meneliti lebih lanjut tentang
penyesuaian diri dalam belajar bagi mahasiswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

E. Definisi Operasional Variabel
Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian
ini
1. Deskripsi
Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata
secara jelas dan terinci.
2. Penyesuaian Diri dalam Belajar pada Mahasiswa
Penyesuaian diri adalah suatu proses yang menyangkut respon-respon
mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu untuk
bereaksi terhadap jenis tuntutan baik dalam diri mahasiswa sendiri dan
juga tugas formal yang berhubungan dengan tugas belajar mahasiswa,
misalnya tugas kuliah.
3. Bimbingan peningkatan penyesuaian diri dalam belajar bagi
mahasiswa.
Bimbingan peningkatan penyesuaian diri dalam belajar bagi
mahasiswa merupakan proses bantuan yang diberikan kepada
mahasiswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan
yang tepat dalam kegiatan belajar di program studi maupun di
universitas serta membantu mahasiswa dalam masalah-masalah
pribadi/sosial yang berhubungan dengan perkuliahan sehingga dapat
menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitarnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penyesuaian Diri
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Schneiders

(Yusuf,

2010:

210)

mengemukakan

bahwa

penyesuaian diri merupakan suatu proses yang mencakup responrespon mental dan tingkah laku yang merupakan usaha individu agar
berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang
dialami didalam dirinya. Usaha individu tersebut bertujuan untuk
memperoleh keselarasan dan keharmonisan antar tuntutan dalam diri
dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan.

Schneiders juga

mengatakan bahwa orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik
adalah orang yang dengan keterbatasan yang ada pada dirinya, belajar
untuk bereaksi terhadap dirinya dan lingkungan dengan cara yang
matang,

bermanfaat,

efisien,

dan

memuaskan,

serta

dapat

menyelesaikan konflik, frustasi, maupun kesulitan-kesulitan pribadi
dan sosial tanpa mengalami gangguan tingkah laku.
Sundari (2005:39) mengemukakan penyesuaian diri adalah
kemampuan individu untuk bereaksi karena tuntutan dalam memenuhi
dorongan atau kebutuhan dan mencapai ketenteraman batin dalam
hubungannya dengan sekitar. Hal ini senada dengan yang disampaikan
oleh Kartono (1980:135), bahwa penyesuaian diri adalah proses diri
seseorang

yang

berusaha
8

mempertahankan,

meningkatkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

keseimbangan fisiologis, psikologis dan keseimbangan sosial terhadap
lingkungan, sehingga memperoleh keharmonisan dalam hidupnya.
Ali (2005: 175) menyatakan bahwa penyesuaian diri dapat
didefinisikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon
mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil
menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi,
konflik, serta untuk menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan
dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan
tempat individu berada. Fahmi (Desmita, 2009: 191) mengemukakan
bahwa penyesuaian terbentuk sesuai dengan hubungan individu
dengan lingkungan sosialnya. Individu dituntut untuk tidak hanya
mengubah kelakuannya dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan
dirinya dalam dan keadaan lingkungan tempat dia hidup, tetapi juga
dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain dan macammacam kegiatan mereka.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
definisi dari penyesuaian diri adalah suatu proses yang berjalan terus
menerus sepanjang rentan kehidupan manusia, dan merupakan usaha
dari diri indvidu untuk dapat menyeimbangkan antara dirinya dengan
lingkungan baik dari segi fisik maupun psikis, selain itu juga
merupakan suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dengan tujuan
terciptanya hubungan yang harmonis antara individu dengan
lingkungannya. Penyesuaian diri juga dapat diartikan sebagai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

kemampuan seseorang untuk mereaksi kenyataan-kenyataan, situasi,
hubungan-hubungan sosial dalam lingkungan guna memenuhi
kebutuhan hidup sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku.
Hal ini bertujuan untuk mengatasi ketegangan, konflik, frustasi dalam
diri individu tersebut sehingga individu dapat menyelaraskan diri
dengan lingkungan di sekitarnya.

2. Aspek-Aspek Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri yang baik dapat dilihat dari keempat aspek
kepribadian yaitu kematangan emosional, kematangan intelektual,
kematangan sosial dan tanggung jawab (Desmita, 2009: 195).
1. Kematangan emosional mencakup :
a. Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang
lain.
Kemantapan suasana kehidupan bersama dengan orang lain
mencakup; percaya pada diri, berani dan mampu menerima
kelebihan serta kekurangan, baik yang ada dalam dirinya
maupun yang ada pada diri teman-teman.
b. Kemampuan

untuk

santai,

gembira

dan

menyatakan

kejengkelan.
Kemampuan seseorang untuk bersikap santai, gembira dan
menyatakan kejengkelan mencakup; mampu bersikap santai
dalam

melakukan

tugas-tugas,

mengerjakan

tugas-tugas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

dengan senang hati tanpa paksaan/dorongan dari orang lain dan
mampu mengungkapkan perasaan marah ataupun jengkel
terhadap orang lain.
c. Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri
sendiri.
Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri
sendiri mencakup; menerima diri apa adanya walau memiliki
kekurangan atau cacat dan mampu menghadapi kegagalan
dengan sikap rasional, dengan berupaya mengatasinya secara
lebih baik tanpa menyebabkan stress.

2. Kematangan intelektual mencakup:
a. Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri
Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri mencakup;
kemampuan

mengenal

diri

sendiri

(kondisi

fisik),

kecerdasan dan bakat atau ketrampilan diri, mengatur
sarana belajar, mengatur strategi belajar.
b. Kemampuan memahami orang lain dan keragamannya.
Kemampuan memahami orang lain dan keragamannya
mencakup;

kemampuan

menghargai

memahami sifat serta watak orang lain.

pendapat

dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

c. Kemampuan mengambil keputusan.
Kemampuan

mengambil

keputusan

mencakup;

memikirkan akibat sebelum mengambil suatu keputusan,
mampu memecahkan masalah sendiri dan mencari
alternatif pada saat menghadapi masalah.
d. Keterbukaan dalam mengenal lingkungan sekolah.
Keterbukaan

dalam

mengenal

lingkungan

sekolah

mencakup; kemampuan mematuhi peraturan yang ada di
Universitas dan keterbukaan dalam mengenal lingkungan
Universitas.

3. Kematangan sosial mencakup:
a. Keterlibatan dalam partisipasi sosial.
Keterlibatan

dalam

partisipasi

sosial

mencakup;

berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi baik di
universitas maupun di fakultas.
b. Kesediaan kerja sama.
Kesediaan kerja sama mencakup; mampu bekerjasama
dengan

teman-teman

dalam

kelompok,

menghargai

pendapat teman dan berperan aktif dalam mengerjakan
tugas kelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

c. Kemampuan kepemimpinan.
Kemampuan kepemimpinan mencakup; kemampuan untuk
memimpin diri sendiri.
d. Sikap toleransi.
Sikap toleransi mencakup; menghormati keyakinan yang
dianut oleh teman lain.
e. Keakraban dalam pergaulan.
Keakraban dalam pergaulan antara lain; mampu menjalin
persahabatan dengan semua teman-teman di kelas maupun
diluar kelas. Menjalin hubungan yang akrab dengan dosen
dan mampu bersikap hormat terhadap semua dosen.

4. Tanggung jawab mencakup:
a. Sikap produktif dalam mengembangkan diri.

Sikap produktif dalam mengembangkan diri antara lain;
mampu

menjaga

dan

memelihara

hidup

dengan

menghindarkan diri dari perbuatan yang merugikan
kesehatan dan melakukan kegiatan sesuai kemampuan
fisik.
b. Melakukan perencanaan dan melaksanakannya secara

fleksibel.
Melakukan perencanaan dan melaksanakannya secara
fleksibel antara lain; mampu mengatur waktu, menyusun

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

jadwal harian dan menjalankannya dengan disiplin,
bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas dari
universitas maupun prodi.
c. Sikap altruisme, empati, bersahabat dalam hubungan

interpersonal.
Sikap altruisme, empati, bersahabat dalam hubungan
interpersonal antara lain; bersikap perduli dan memahami
perasaan

orang

la in

serta

menjalin

persahabatan

berdasarkan nilai tertentu.
d. Kesadaran akan etika dan hidup jujur.

Kesadaran akan etika dan hidup jujur antara lain; bersikap
ramah dan menghargai orang lain serta jujur terhadap diri
sendiri dan orang lain.
e. Melihat perilaku dari segi konsekuensi atas dasar sistem

nilai.
Melihat perilaku dari segi konsekuensi atas dasar sistem
nilai antara lain; membuat keputusan dengan melakukan
segala pertimbangan terlebih dahulu dan bersikap sesuai
nilai-nilai yang diyakini.
f.

Kemampuan bertindak independen.
Kemampuan bertindak independen antara lain; berperilaku
sesuai norma yang ada dan menjalani hidup apa adanya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

Aspek emosional, intelektual, sosial dan tanggung jawab
mempunyai peranan penting dalam proses penyesuaian diri. Orang
yang mampu menyesuaiakan diri adalah orang yang berkembang
dalam keempat aspek tersebut.
3. Karakteristik Individu yang Memiliki Kemampuan Penyesuaian
Diri
Berikut ini dipaparkan karakteristik penyesuaian diri yang positif dan
penyesuaian diri yang negatif (Hartinah, 2008: 186).
a. Penyesuaian Diri Secara Positif
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara
positif ditandai hal-hal sebagai berikut:
1) Tidak adanya ketegangan emosional.
2) Tidak

menunjukkan

adanya

mekanisme-mekanisme

psikologis.
3) Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.
4) Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
5) Mampu dalam belajar.
6) Menghargai pengalaman.
7) Bersikap realistik dan objektif.
Berbagai bentuk penyesuaian diri secara positif yang dilakukan
oleh individu, antara lain:
1) Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

Dalam situasi ini individu secara langsung menghadapi
masalahnya dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan
segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.
2) Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
Dalam situasi ini individu mencari berbagai bahan pengalaman
untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya.
3) Penyesuaian dengan trial and error atau coba-coba
Dalam cara ini individu melakukan segala suatu tindakan
coba-coba, dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan
kalau gagal tidak diteruskan. Taraf pemikiran kurang begitu
berperan dibandingkan cara eksplorasi.
4) Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti)
Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka
ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari
pengganti.
5) Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri
Dalam hal ini individu mencoba menggali kemampuankemampuan khusus dalam dirinya, kemudian dikembangkan
sehingga dapat membantu penyesuaian diri.
6) Penyesuaian dengan belajar
Dengan

belajar,

pengetahuan

dan

menyesuaikan diri.

individu

akan

keterampilan

banyak

yang

dapat

memperoleh
membantu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

7) Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri.
Penyesuaian diri akan lebih berhasil jika disertai dengan
kemampuan memilih tindakan yang tepat dan pengendalian
diri secara tepat pula. Dalam situasi ini individu berusaha
memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakan
mana yang tidak perlu dilakukan. Cara inilah yang disebut
inhibisi. Di samping itu, individu harus mampu mengendalikan
dirinya dalam melakukan tindakannya.
8) Penyesuaian dengan perencanaan secara cermat
Dalam situasi ini tindakan yang dilakukan merupakan
keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat.
Keputusan diambil setelah dipertimbangkan dari berbagi segi,
antara lain segi untung dan ruginya.

b. Penyesuaian diri negatif ditandai dengan berbagai bentuk tingkah
laku yang serba salah, tidak terarah, emosional, sikap yang tidak
realistik, agresif, dan sebagainya. Ada tiga bentuk reaksi dalam
penyesuaian yang negatif yaitu:
1) Reaksi bertahan (defence reaction)
Individu berusaha untuk mempertahankan diri, seolah-olah
tidak menghadapi kegagalan. Bentuk khusus reaksi ini antara
lain:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

a) Rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari-cari
alasan untuk membenarkan tindakannya.
b) Represi, yaitu berusaha menekan pengalaman yang
dirasakan kurang enak kealam tidak sadar. Berusaha
untuk

melupakan

pengalamannya

yang

kurang

menyenangkan.
c) Proyeksi, yaitu melempar sebab kegagalan dirinya
kepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat
diterima.
d) Sour

grapes

(anggur

kecut),

yaitu

dengan

memutarbalikkan kenyataan.
2) Reaksi menyerang (aggressive reaction)
Reaksi-reaksi menyerang nampak dalam tingkah laku :
a) Selalu membenarkan diri sendiri.
b) Berkuasa dalam setiap situasi
c) Senang mengganggu orang lain
d) Menggertak baik dengan ucapan maupun dengan
perbuatan.
e) Menunjukkkan sikap permusuhan secara terbuka
f) Menunjukkan sikap menyerang dan merusak
g) Keras kepala
h) Bersikap balas dendam
i) Memperkosa hak orang lain

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

j) Tindakan yang serampang dan
k) Marah secara sadis
3) Reaksi melarikan diri (escape reaction)
Reaksi melarikan diri, nampak dalam tingkah laku seperti:
a) Berfantasi, yaitu memuaskan keinginan yang tidak
tercapai dalam bentuk angan-angan (seolah-olah sudah
tercapai)
b) Banyak tidur
c) Minum-minuman keras
d) Bunuh diri
e) Menjadi pecandu narkoba
f) Regresi yaitu kembali kepada tingkah laku yang tipis
pada tingkat perkembangan yang lebih awal, misalnya
orang dewasa yang bersikap seperti anak kecil.

4. Faktor-Faktor Penyesuaian Diri
Menurut Hartinah (2008:190) ada lima faktor yang mempengaruhi
proses penyesuaian diri, diantaranya yaitu:
a. Kondisi-kondisi fisik, termasuk di dalamnya keturunan, konstitusi
fisik, susunan saraf, kelenjar, dan system otot, kesehatan,
penyakit, dan sebagainya.
Kondisi jasmani seperti pembawaan dan struktur/konstitusi fisik
dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

perkembangannya

secara

intrinsik

berkaitan

erat

dengan

susunan/konstitusi

tubuh.

Shekdon

mengemukakan

bahwa

terdapat korelasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan
tipe-tipe tempramen. Karena struktur jasmaniah merupakan
kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa
sistem syaraf, kelenjar dan otot merupakan faktor yang penting
bagi penyesuaian diri. Gangguan-gangguan pada sistem syaraf,
kelenjar dan otot dapat menimbulkan gejala gangguan mental,
tingkah laku, dan kepribadian. Kualitas penyesuaian diri yang
baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi
kesehatan jasmaniah yang baik pula.
b. Perkembangan

dan

kematangan,

khususnya

kematangan

intelektual, sosial, moral, dan emosional.
Sesuai dengan hukum perkembangan, tingkat kematangan yang
dicapai berbeda antara individu yang satu dengan lainnya,
sehingga pencapaian pola-pola penyesuaian diri berbeda pula
secara individual. Dengan kata lain, pola penyesuian diri akan
berfariasi sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan
yang dicapainya. Kondisi-kondisi perkembangan mempengaruhi
setiap aspek kepribadian seperti : emosional, sosial, tanggung
jawab, dan intelektual. Dalam fase tertentu salah satu aspek
mungkin lebih penting daripada kematangan sosial, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

kematangan emosional merupakan yang terpenting dalam
penyesuaian diri.
c. Penentu

psikologis,

termasuk

di

dalamnnya

pengalaman,

belajarnya, pengondisian, penentuan diri (self determination),
frustasi, dan konflik.
1) Pengalaman
Tidak semua pengalaman mempunyai arti bagi penyesuaian
diri. Pengalaman-pengalaman tertentu yang mempunyai arti
dalam

penyesuaian

diri

adalah

pengalaman

yang

menyenangkan dan pengalaman traumatik. Pengalaman yang
menyenangkan akan menimbulkan proses penyesuaian diri
yang baik, dan sebaliknya pengalaman traumatik akan
menimbulkan penyesuaian yang kurang baik.
2) Belajar
Proses belajar merupakan dasar fundamental dalam proses
penyesuaian diri, karena melalui belajar ini akan berkembang
pola respon yang akan membentuk kepribadian. Sebagian
besar respon dan ciri-ciri kepribadian lebih banyak yang
diperoleh dari proses belajar daripada yang diperoleh secara
diwariskan dalam proses penyesuaian diri belajar merupakan
suatu proses modifikasi tingkah laku sejak fase-fase awal dan
berlangsung terus sepanjang hayat dan diperkuat dengan
kematangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

3) Determinasi diri
Determinasi diri mempunyai peranan penting dalam proses
penyesuaian

diri

karena

mempunyai

peranan

dalam

pengendalian arah dan pola penyesuaian diri. Keberhasilan
atau kegagalan penyesuaian diri akan banyak ditentukan oleh
kemampuan individu dalam mengarahkan dan mengendalikan
dirinya, meskipun sebetulnya situasi dan kondisi tidak
menguntungkan bagi penyesuaian dirinya.
4) Konflik dan Penyesuaian
Tanpa memperhatikan tipe-tipe konflik, mekanisme konflik
secara esensial sama yaitu pertentangan antara motif-motif.
Efek konflik pada perilaku akan tergantung sebagian pada
sifat konflik itu sendiri. Ada beberapa pandangan bahwa
semua konflik bersifat mengganggu atau merugikan. Namun,
dalam kenyataan ada juga seseorang yang mempunyai banyak
konflik tanpa hasil-hasil yang merusak atau merugikan.
Sebenarnya beberapa konflik dapat bermanfaat memotivasi
seseorang untuk meningkatkan usaha kearah pencapaian
tujuan yang menguntungkan secara sosial, atau mungkin
sebaliknya ia memecahkan konflik dengan melarikan diri,
khususnya lari kedalam gejala-gejala neurotis.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

d. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah.
Berbagai lingkungan hidup seseorang seperti keluarga dan pola
hubungan didalamnya, sekolah, masyarakat, kultur dan agama
berpengaruh pada penyesuaian diri.
1) Pengaruh rumah dan keluarga
Interaksi sosial yang pertama diperoleh individu adalah dalam
keluarga. Kemampuan interaksi sosial ini kemudian akan
dikembangkan di masyarakat.
2) Hubungan orang tua dan anak
Pola hubungan antara orang tua dengan anak akan mempunyai
pengaruh terhadap proses penyesuaian diri anak-anak.
Beberapa pola yang mempengaruhi penyesuaian diri antara
lain:
a) Menerima, yaitu situasi hubungan dimana orang tua
menerima anaknya dengan baik. Sikap penerimaan ini
dapat menimbulkan suasana hangat dan rasa aman.
b) Menghukum dan disiplin yang berlebihan. Disiplin yang
ditanamkan orang tua terlalu kaku dan berlebihan
sehingga dapat menimbulkan suasana psikologis yang
kurang menguntungkan anak.
c) Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan, hal
ini dapat menimbulkan perasaan tidak aman, cemburu,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

rendah diri, canggung, dan gejala-gejala salah suai
lainnya.
d) Penolakan, yaitu pola hubungan dimana orang tua
menolak

kehadiran

anaknya.

Beberapa

penelitian

menunjukkan bahwa penolakan orang tua terhadap anak
dapat menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri.
3) Hubungan saudara
Suasana hubungan
kooperatif,

saling

saudara

yang penuh

menghormati,

penuh

persahabatan,
kasih

sayang,

mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk tercapainya
penyesuaian yang lebih baik. Sebaliknya suasana permusuhan,
perselisihan, iri hati, kebencian dan sebagainya dapat
menimbulkan kesulitan dan kegagalan penyesuaian diri.
4) Masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat dimana individu berada
merupakan kondisi yang menentukan proses dan pola-pola
penyesuaian diri. Kondisi ini menunjukkan bahwa gejala
tingkah laku yang salah suai bersumber dari masyarakat.
Pergaulan yang salah dikalangan remaja dapat mempengaruhi
pola penyesuaian diri.
5) Sekolah
Sekolah

mempunyai

peranan

sebagai

media

untuk

mempengaruhi kehidupan intelektual, sosial, dan moral para

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25

siswa dan mahasiswa. Suasana di sekolah baik sosial maupun
psikologis menentukan proses dan pola penyesuaian diri.
Disamping itu, hasil pendidikan yang diterima anak disekolah
merupakan bekal bagi proses penyesuaian diri di masyarakat.
e. Penentu Kultural, termasuk agama.
Lingkungan kultural dimana individu berada dan berinteraksi
akan menentukan pola penyesuaian diri, misalnya tata cara
kehidupan di sekolah, di masjid, gereja dan semancamnya akan
mempengaruhi bagaimana seseorang menempatkan diri dan
bergaul dengan masyarakat sekitar. Agama memberikan suasana
psikologis tertentu yang mengurangi konflik, frustasi, dan
ketegangan lainnya. Agama juga memberikan suasana damai dan
tenang bagi seseorang. Agama merupakan sumber nilai,
kepercayaan dan pola tingkah laku yang akan memberikan
tuntutan bagi arti, tujuan dan hidup manusia.

B. Hakekat Belajar pada Mahasiswa
1. Pengertian Belajar / Kuliah
Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991: 121) secara psikologi,
belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan
dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Hamalik (2009: 45)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26

juga mengatakan bahwa belajar adalah terjadinya perubahan dari
persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya
pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa definisi
dari belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh para
mahasiswa untuk memperoleh tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman para mahasiswa sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan. Belajar dapat diartikan juga sebagai
perubahan tingkah laku melalui aktifitas, praktek, dan pengalaman.

2. Prinsip-prinsip Belajar pada Mahasiswa
Menurut Sardiman (1986: 26) terdapat beberapa prinsip belajar pada
mahasiswa, yaitu:
a. Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakukannya.
b. Belajar memerlukan proses dan pentahapan serta kematangan diri
pada mahasiswa.
c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan
motivasi, terutama motivasi dari dalam/ dasar kebutuhan/
kesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar karena rasa
takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27

d. Dalam banyak hal belajar itu merupakan proses pencobaan
(dengan kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau
pembiasaan.
e. Kemampuan belajar mahasiswa harus diperhitungkan dalam
rangka menentukan isi pembelajaran.
f. Belajar dapat dilakukan dengan tiga cara:
1) Diajar secara langsung.
2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung.
3) Pengenalan atau peniruan
g. Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung akan
lebih efektif sehingga mampu membina sikap, keterampilan, cara
berfikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar
hafalan saja.
h. Perkembangan

pengalaman

peserta

didik

a ka n

banyak

mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.
i. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik
untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
j. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta
keberhasilan mahasiswa, banyak membantu kelancaran dan gairah
belajar.
k. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam
tugas, sehingga mahasiswa melakukan dialog dengan dirinya atau
mengalaminya sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 28

3. Penyesuaian Diri Mahasiswa dalam Belajar
Menurut Siswanto (2007:42), penyesuaian diri mahasiswa dapat
diartikan sebagai pengaturan kembali ritme hidup. Mahasiswa baru
dihadapkan dengan tantangan-tantangan seperti perbedaan cara
belajar, perpindahan tempat tinggal, mencari teman baru, relasi
dengan orang tua dan keluarga berkurang, pengaturan waktu, dan
nilai-nilai hidup. Pendapat lain mengatakan bahwa