BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Siti Syifa Ul Af Idah BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu dan anak adalah anggota keluarga yang perlu mendapatkan

  prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Salah satu indikator derajat kesehatan suatu Negara dapat dilihat dari kesehatan ibu dan anak yang berkualitas serta rendahnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Manuaba, 2010).

  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) 2015-2030 secara resmi menggantikan Tujuan Pembangunan Millennium (MDG’s) 2000-2015. Salah satu dari 17 tujuan SDG’s yang ketiga terkait kesehatan yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Menurut tujuan SDG’s terkait kesehatan ibu dan bayi, target AKI yaitu dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup. Target untuk angka kematian neonatal yaitu 12 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan target untuk angka kematian balita yaitu 25 per 1000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan RI, 2015).

  Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain di setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka

  

1 Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu dan anak, terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi (DKK Banyumas, 2015).

  Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu penyumbang AKI terbesar yaitu sebanyak 602 kasus (109,65%). Penyebab yang berkaitan dengan kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan (27,08%), infeksi (4,82%), gangguan sistem peredaran darah (13,29%), gangguan metabolisme (0,33%), lain-lain (33,22%). Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 sebesar 9,99 per 1.000 kelahiran hidup (5.485 kasus). Terjadi penurunan tetapi tidak signifikan dibandingkan AKB tahun 2015 yaitu 10 per 1.000 kelahiran hidup. Kabupaten Banyumas merupakan salah satu Kabupaten dengan kasus kematian bayi tertinggi di Jawa Tengah yaitu 760 kasus (13,86%) (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2016).

  Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2016 terdapat AKI sebanyak 22 (28,2%) yang terdiri dari ibu hamil sebanyak 3 (3,8%), ibu bersalin sebanyak 2 (2,5%) dan ibu nifas sebanyak 17 (21,7%). Dari data tersebut dapat terlihat bahwa AKI sebagian besar terjadi pada masa nifas. Penyebab langsung yang berkaitan dengan kematian ibu pada masa nifas adalah infeksi nifas (10%), perdarahan (42%), eklampsia (13%) dan komplikasi masa nifas (11%) (Profil Kesehatan Banyumas, 2016).

  Salah satu upaya bidan sebagai ujung tombak dalam menurunkan angka kesakitan maupun AKI dan AKB yaitu melakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan (continuity of care). Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan peladenan yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan khususnya dan keadaan pribadi setiap individu. Tujuan dilakukannya asuhan tersebut sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dimasa kehamilan sampai ibu menggunakan Keluarga Berencana (KB) (Homer, 2014).

  Peran dan fungsi bidan sangat diperlukan dalam memberikan asuhan secara berkelanjutan untuk menurunkan AKI dan AKB. Peran dan fungsi bidan antara lain sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Peran bidan sebagai pelaksana mempunyai tiga kategori tugas yaitu mandiri, kolaborasi, dan merujuk. Peran bidan sebagai pengelola adalah mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat. Bidan sebagai pendidik adalah memberikan pendidikan dan pelayanan kesehatan pada individu, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah keluarga berencana. Peran bidan sebagai peneliti adalah melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri atau kelompok (Yulifah, 2014).

  Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengambil kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Berkelanjutan pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui, dan Keluarga Berencana Pada Ny. N Umur 27 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas

  I Kembaran ”.

B. Tujuan Penyusunan KTI

  1. Tujuan Umum Mampu melakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada

  Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui, serta Perencanaan Keluarga Berencana (KB) sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan berdasarkan pola pikir management kebidanan Varney sesuai Standar Asuhan Kebidanan.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian data secara subjektif dan objektif pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui, dan Keluarga Berencana (KB).

  b. Mahasiswa dapat melaksanakan perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui, dan Keluarga Berencana (KB). c. Mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan asuhan kebidanan pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui, dan Keluarga Berencana (KB).

  d. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi asuhan kebidanan pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui, dan Keluarga Berencana (KB).

  e. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui, dan Keluarga Berencana (KB).

  f. Mahasiswa mampu melaksanakan pencatatan asuhan kebidanan pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui, dan Keluarga Berencana (KB).

C. Pembatasan Kasus

  1. Sasaran Sasaran asuhan kebidanan berkelanjutan ditujukan pada Ny. N umur 27 tahun sejak masa hamil Trimester III, Bersalin, Bayi Baru Lahir

  (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui dan Keluarga Berencana (KB).

  2. Tempat Pengambilan kasus ini dilaksanakan di Desa Tambaksari wilayah kerja Puskesmas I Kembaran Kabupaten Banyumas.

  3. Waktu Waktu pengambilan kasus dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2018.

D. Metode Pengumpulan Data

  1. Pengumpulan Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya.

  Ada beberapa cara pengumpulan data primer yaitu:

  a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang klien. Dan data yang dihasilkan yaitu data kuantitatif (Notoatmojo, 2012).

  b. Observasi Teknik pengumpulan data ini dengan ada rangsangan indra, menggunakan mendengar, mencatat dan mengamati perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala yang ada di sekitar dan jika meresponden yang diamati tidak terlalu besar (Notoatmojo, 2012).

  c. Pemeriksaan fisik 1) Inpeksi

  Suatu tindakan pemeriksaan dengan menggunakan indra pengelihatan untuk mendeteksi karakteristik normal. Inpeksi ini digunakan untuk mendeteksi bentuk, warna, posisi, ukuran, tumor dan lainnya dari tubuh pasien (Ambarwati, 2011).

  2) Palpasi Palpasi adalah pemeriksaan dengan meraba, dengan menggunakan telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba yang terdapat pada telapak tangan dan jari tangan (Ambarwati, 2011). 3) Perkusi

  Perkusi adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan cara ketukan dibagian tertentu untuk mengetahui batas- batas yang normal (Ambarwati, 2011). 4) Auskultasi

  Auskultasi adalah suatu pemeriksaan dengan cara mendengarkan menggunakan stetoskop (Ambarwati, 2011).

  d. Pemeriksaan Penunjang Merupakan gambaran real time pada layar ultrasonic yang dihasilkan oleh gelombang suara yang dipantulkan kembali dari organ, cairan dan jaringan yang berhadapan dengan janin didalam uterus sehingga dapat mengetahui usia gestasi, perkembangan janin, dand eteksi abnormalitas pada janin dan plasenta (Ambarwati, 2011).

  e. Dokumentasi Dokumentasi adalah sekumpulan persiapan dan catatan komunikasi yang digunakan untuk membuktikan suatu informasi atau kejadian (Ambarwati, 2011).

  2. Pengumpulan Data Sekunder

  a. Studi Pustaka Penulis menggunakan buku yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, keluarga berencana

  (Ambarwati, 2011).

  b. Media Elektonik Dengan membuka situs/ website yang ada kaitannya dengan studi kasus yang dilakukan (Ambarwati, 2011).

E. Sistematika Penulisan

  1. BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

  2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  a. Tinjauan Medis Tinjauan medis berisi tentang asuhan kebidanan berkelanjutan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana

  (KB). Etiologi faktor predisposisi, patofisiologi, tanda dan gejala pemeriksaan penunjang dan penatalaksaan medis.

  b. Tinjauan Asuhan Kebidanan Tinjauan asuhan kebidanan berisi tentang management kebidanan dengan menggunakan kerangka berfikir varney yang terdiri dari 7 langkah dan pendokumentasian dengan SOAP berdasarkan Kepmenkes Republik Indonesia No: 938/ Menkes/ SK/ VIII/ 2007 tentang standar asuhan kebidanan yaitu pengkajian, interprestasi data, (diagnosa dan masalah) diagnosa potensial, tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, menyusun rencana tindakan penatalaksaan, evaluasi dan dokumentasi.

  c. Aspek Hukum Aspek hukum berisi tentang undang-undang maupun

  Kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan dalam asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, KB.

  3. BAB III TINJAUAN KASUS Tinjauan kasus berisi tentang asuhan kebidanan berkelanjutan pada

  Ny. N sejak masa Hamil Trimester III, Bersalin, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui serta Perencanaan Keluarga Berencana (KB) secara sistematis dengan metode manajemen varney.

  4. BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan menjelaskan tentang masalah atau kesenjangan antara teori dan kasus yang penulis temukan di lapangan tentang asuhan kebidanan berkelanjutan pada seorang ibu Hamil Trimester III awal, Bersalin, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui serta Perencanaan Keluarga Berencana (KB).

  5. BAB V PENUTUP Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan asuhan kebidanan berkelanjutan pada seorang ibu Hamil Trimester III awal, Bersalin, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Neonatus, Nifas dan Menyusui dan Keluarga Berencana (KB) . Saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan tanggapan dari kesimpulan.