Evaluasi penghitungan pajak pemnghasilan pasal 21 : studi kasus di Yayasan Swana Santa Palang Biru, Kutoarjo - USD Repository

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 Studi Kasus di Yayasan Swana Santa Palang Biru, Kutoarjo SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  Maria Vari Yovinta NIM : 072114051

  Studi Kasus di Yayasan Swana Santa Palang Biru, Kutoarjo S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Maria Vari Yovinta NIM: 072114051 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

Skripsi

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Studi Kasus di Yayasan Swana Santa Palang Biru, Kutoarjo

  Oleh:

  

Maria Vari Yovinta

  NIM: 072114051 Telah Disetujui oleh:

  Pembimbing Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA.,C.A. Tanggal: 4 April 2014

  

Skripsi

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Studi Kasus di Yayasan Swana Santa Palang Biru, Kutoarjo

  Dipersiapkan dan ditulis oleh:

  

Maria Vari Yovinta

  NIM: 072114051 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

  Pada tanggal 24 April 2014 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji

  Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., C.A. ………….. Sekretaris : Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA.,C.A. ...………... Anggota : Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA.,C.A. …………. Anggota : Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Ak., QIA.,C.A. ……….… Anggota : Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Ak.,C.A. ………….

  Yogyakarta, 30 Agustus 2014 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan Dr. Herry Maridjo, M.Si.

  

Jika niat sudah terpancar karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa

menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang

utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita. (NN)

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi alan dan dilempari

dengan batu, tapi membalasnya dengan buah. (NN)

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Allah Bapa, Tuhan Yesus, Bunda Maria di Surga

  Ibu yang sangat aku sayangi, yang selalu mendoakan dan mendukungku Adik-adik dan Saudara-saudara ku yang sangat aku sayangi yang selalu memberikan doa dan dukungan. Sahabat –sahabatku yang selama ini selalu mendukungku.

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21, Studi Kasus di Yayasan Swna Santa Palang Biru adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 4 April 2014 Yang membuat pernyataan,

  Maria Vari Yovinta

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Vari Yovinta NIM : 072114051

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul EvaluasiPenghitungan Pajak

Penghasilan Pasal 21 Untuk Pegawai Tetap (Studi Kasus di Yayasan Swana Santa Palang

Biru Kutoarjo) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada) . Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hal untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 4 April 2014 Yang menyatakan Maria Vari Yovinta ABSTRAK EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 Studi Kasus di Yayasan Swana Santa Palang Biru, Kutoarjo

  Maria Vari Yovinta NIM: 072114051

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2013 Tujuan penelitian ini untuk memberikan penilaian tentang penghitungan

  Pajak Penghasilan Pasal 21 di Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo tahun pajak 2011. Studi kasus ini dilakukan karena diberlakukannya With Holding

  

System yang memungkinkan terjadinya ketidaksesuaian dalam penghitungan

Pajak Penghasilan Pasal 21.

  Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode komparasi yang bertujuan membandingkan penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan dasar penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut PER-31/ PJ/ 2009.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghitungan Pajak Penghasilan

  Pasal 21 pegawai tetap Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo mengacu pada peraturan perpajakan yang berlaku tetapi hasilnya berbeda karena dalam menentukan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) keliru.

  ABSTRACT THE EVALUATION ON THE CALCULATION OF INCOME TAX SECTION

  21 A Case Study in the Foundation of Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Foundation Maria Vari Yovinta

  NIM: 072114051 Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2013

  The aim of this research is to give an appraisement on the calculation of Income Tax Section 21 in the Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Foundation for the fiscal year of 2011. This case study was conducted for the enactment of With

  

Holding System which enables the discrepancy in the calculation of Income Tax

Section 21.

  The type of this research is case study. The data were gathered from observation, interview, and documentation. The data analysis technique used is comparative method which aims to compare the calculation of Income Tax Section 21 which was undertaken by the Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Foundation with the basis of calculation on Income Tax Section 21 according to PER-31/ PJ/ 2009.

  The result of the research shows that the calculation of Income Tax Section 21 of the jobholders in Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Foundation refers to the taxation policies which apply, yet the result differs as there is a mistake in determining the tax exemption (PTKP).

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Yesus Kristus bersama Roh Kudus yang telah melimpahkan berkat, rahmat, kasih, serta bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, serta pengarahan selama penyusunan skripsi ini.

  4. Suster Rosalina Sri Rahayu, ADM selaku ketua Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo yang memberikan saya ijin untuk melakukan penelitian.

  5. Suster Vianney, ADM yang telah banyak membantu dengan menyiapkan data yang dibutuhkan.

  6. Ibuku Maria Magdalena Astiyah dan Budeku Aurelia Istiyah yang selalu setia memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

  7. Saudara-saudaraku (Sigit, Tyo, Santi, Tutik, Nuri, Danu, Abel, Cinta, Banyu) yang membantu dalam doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  8. My love yang telah memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

  9. Teman-teman RT 08 (Utik, Sari, Afie, Anggra, Linda, Rara, Rani), teman- teman kampus, teman-teman seperjuangan MPT 2007, dan semua teman- teman akuntansi angkatan 2007.

  10. Keluarga UBSD (Papa Nono, Bu Minyong, Bunda Omi, Mama Santi, Mas Krisna, Mas Wahyu) yang telah memberikan semangat dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 4 April 2014 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS.................... v LEMBAR PENYATAAN PUBLIKASI…………………………………... vi ABSTRAK………………………………………………………………… vii

  

ABSTRACK ………………………………………………………………… viii

  HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... ix HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... x HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah........................................................

  1 B. Rumusan Masalah .................................................................

  3 C. Batasan Masalah....................................................................

  3 D. Tujuan Penelitian ..................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian ................................................................

  4 F. Sistematika Penulisan ...........................................................

  5 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................

  7 A. Pajak .....................................................................................

  7 1. Pengertian Pajak...............................................................

  7 2. Fungsi Pajak .....................................................................

  8 3. Jenis Pajak........................................................................

  8 4. Tata Cara Pemungutan Pajak...........................................

  10 5. Timbulnya Utang Pajak ...................................................

  12 6. Berakhirnya Utang Pajak.................................................

  13 7. Tarif Pajak........................................................................

  14 B. Pajak Penghasilan..................................................................

  15 1. Pengertian Pajak Penghasilan .........................................

  15 2. Dasar Hukum .................................................................

  16 3. Subjek Pajak Penghasilan ...............................................

  17 4. Objek Pajak Penghasilan ……………………………….

  18 5. Dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan …………....

  20 6. Penghasilan yang dapat dikenai pajak bersifat final ......

  23 C. Pajak Penghasilan Pasal 21 ...................................................

  24 1. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21 ............................

  24 2. Wajib Pajak Penghasilan Pasal 21 ...................................

  24 3. Tidak termasuk Wajib Pajak Penghasikan Pasal 21 ........

  26

  7. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21.........................

  33

  8. Penghasilan yang dikecualikan dari Pengenaan PPh Pasal 21 …....................................................................................

  35 9. Penghitungan PPh Pasal 21 bagi Pegawai Tetap .............

  36 10. Pengurangan Penghasilan Bruto ......................................

  37 11. Penghasilan Tidak Kena Pajak………………………….

  37

  12. Tarif Pajak Penghasilan…………………………………

  38

  13. Cara Menghitung PPh Pasal 21…………………………

  39 BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

  43 A. Jenis Penelitian......................................................................

  43 B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................

  43 C. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian ..............................

  43 D. Data yang dicari ....................................................................

  44 E. Teknik Pengambilan Sampel..................................................

  44 F. Teknik Pengumpulan Data.....................................................

  45 G. Teknik Analisis Data..............................................................

  45 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................

  49 A. Sejarah berdirinya Yayasan Swana Santa Palang Biru .........

  49 B. Alamat Yayasan Swana Santa Palang Biru………………… 52

  C. Visi, Misi, Nilai-Nilai Dasar Suster-uster Amalkasih Darah Mulia Privinsi Indonesia .......................................................

  52 D. Struktur Organisasi Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo ..............................................................................

  53 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................

  54 A. Deskripsi Data.......................................................................

  54 B. Analisis Data .........................................................................

  57 1. Penentuan penghasilan teratur.........................................

  57 2. Penentuan penghasilan tidak teratur................................

  89 C. Pembahasan .......................................................................... 141

  1. Penghasilan teratur .......................................................... 141

  2. Penentuan penghasilan tidak teratur................................ 145

  BAB VI PENUTUP .................................................................................. 184 A. Kesimpulan ........................................................................... 184 B. Keterbatasan Penelitian......................................................... 184 C. Saran...................................................................................... 185 DAFTAR PUSTAKA... .............................................................................. 186 LAMPIRAN................................................................................................ 187

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 2.1 Tarif Pajak......................................................................................

  38 Tabel 3.1 Data Sampel ..................................................................................

  45 Tabel 5.1 Data Sampel ..................................................................................

  56 Tabel 5.2 Perbandingan cara menentukan Penghasilan Bruto sebulan yang dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ……………………………………………………..

  58 Tabel 5.3 Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (sampel A) ........................................

  59 Tabel 5.4 Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A) ...............................

  60 Tabel 5.5 Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (sampel B) ........................................

  61 Tabel 5.6 Cara penghitungan penghailan bruto sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B) ................................

  62 Tabel 5.7 Perbandingan cara menentukan Biaya Jabatan yang dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ..................................................................................

  65 Tabel 5.8 Cara penghitungan biaya jabatan sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A) .................................................

  66 Tabel 5.9 Cara penghitungan biaya jabatan sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A)..

  66 Tabel 5.10 Cara penghitungan biaya jabatan sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B) ...............................................

  67 Tabel 5.11 Cara penghitungan biaya jabatan sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B)..............

  67

  dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ..................................................................................

  69 Tabel 5.13 Cara penghitungan penghasilan neto sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A) ...............................................

  71 Tabel 5.14 Cara penghitungan penghasilan neto sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A)..............

  71 Tabel 5.15 Cara penghitungan penghasilan neto sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B) ..............................................

  72 Tabel 5.16 Cara penghitungan penghasilan neto sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B)..............

  72 Tabel 5.17 Perbandingan cara menentukan yang penghasilan neto setahun dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ................................................................................

  73 Tabel 5.18 Cara penghitungan penghasilan neto setahun Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A) ...............................................

  75 Tabel 5.19 Cara penghitungan penghasilan neto sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A)..............

  75 Tabel 5.20 Cara penghitungan penghasilan neto setahun Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B) ...............................................

  76 Tabel 5.21 Cara penghitungan penghasilan neto sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B).............

  76 Tabel 5.22 Perbandingan cara menentukan Penghasilan Kena Pajak dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ................................................................................

  77 Tabel 5.23 Penghasilan Tidak Kena Pajak yang dikenakan ..........................

  78 Tabel 5.24 Cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A)……………………..……….

  79 Tabel 5.25 Cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak menurut

Tabel 5.26 Cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B) .............................................

  80 Tabel 5.27 Cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B)..............

  80 Tabel 5.28 Perbandingan cara menentukan PPh Pasal 21 terutang setahun dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ................................................................................

  82 Tabel 5.29 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang setahun Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A)...................................

  83 Tabel 5.30 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang setahun menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A) ……….

  83 Tabel 5.31 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang setahun Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B)…………………..….

  84 Tabel 5.32 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang setahun menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B)..............

  84 Tabel 5.33 Perbandingan cara menentukan PPh Pasal 21 terutang sebulan dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ................................................................................

  85 Tabel 5.34 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A) .....................................

  87 Tabel 5.35 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A)..............

  87 Tabel 5.36 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B) ...................................

  88 Tabel 5.37 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B)..............

  88 Tabel 5.38 Perbandingan cara menentukan penghasilan neto sebulan dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

  Santa Palang Biru Kutoarjo (sampel A)......................................

  92 Tabel 5.40 Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A)..............................

  93 Tabel 5.41 Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (sampel B) ......................................

  94 Tabel 5.42 Cara penghitungan penghailan bruto sebulan menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B)..............................

  95 Tabel 5.43 Perbandingan cara menentukan biaya jabatan untuk penghasilan teratur dan tidak teratur dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjodengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ................................................................................

  96 Tabel 5.44 Cara penghitungan biaya jabatan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A) ...............................................

  98 Tabel 5.45 Cara penghitungan biaya jabatan menurut peraturan perundang- undangan perpajakan (sampel A) .............................................

  98 Tabel 5.46 Cara penghitungan biaya jabatan Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B) ...............................................

  99 Tabel 5.47 Cara penghitungan biaya jabatan menurut peraturan perundang- undangan perpajakan (sampel B)..............................................

  99 Tabel 5.48 Perbandingan cara menentukan yang penghasilan neto setahun dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.............................................................................. 101

Tabel 5.49 Cara penghitungan penghasilan neto setahun Yayasan Swana Santa

  Palang Biru Kutoarjo (Sampel A) ............................................... 102

Tabel 5.50 Cara penghitungan penghasilan neto setahun menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A).............. 102Tabel 5.51 Cara penghitungan penghasilan neto setahun Yayasan Swana Santa

  Palang Biru Kutoarjo (Sampel B) ............................................... 103

Tabel 5.52 Cara penghitungan penghasilan neto setahun menurut peraturan

  dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ………………..……………………………… 104

Tabel 5.54 Penghasilan Tidak Kena Pajak yang dikenakan ……...…… 105Tabel 5.55 Cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak Yayasan Swana Santa

  Palang Biru Kutoarjo (Sampel A)………………………..….. 107

Tabel 5.56 Cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A)…….. 107Tabel 5.57 Cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak Yayasan Swana Santa

  Palang Biru Kutoarjo (Sampel B)…….…………………….. 108

Tabel 5.58 Cara penghitungan Penghasilan Kena Pajak menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B)……. 108Tabel 5.59 Perbandingan cara menentukan PPh Pasal 21 terutang setahun dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo

  dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku ……………………………………………….. 109

Tabel 5.60 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang setahun Yayasan Swana

  Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A)………………..…. 111

Tabel 5.61 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang setahun menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel A).….. 111Tabel 5.62 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang setahun Yayasan Swana

  Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B)…………………. 112

Tabel 5.63 Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang setahun menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (sampel B)……. 112Tabel 5.64 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Teratur dan

  Penghasilan Tidak Teratur berupa THR menurut Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A)……………………. 113

Tabel 5.65 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Teratur dan

  Penghasilan Tidak Teratur berupa THR menurut peraturan perundang- undangan perpajakan (Sampel A)……………………….…. 115

Tabel 5.66 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Teratur danTabel 5.72 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas PenghasilanTabel 5.76 Perbandingan penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 terutang

  Teratur menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (Sampel B)…………………………………………………… 139

Tabel 5.75 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Tidak

  Tidak Teratur menurut Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B)………………………………………………….. 137

Tabel 5.74 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan

  Teratur menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (Sampel A)…………………………………………………… 135

Tabel 5.73 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Tidak

  Tidak Teratur menurut Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A)………………………………………………….. 133

  Teratur menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (Sampel B)…………………………………………………… 129

  Penghasilan Tidak Teratur berupa THR menurut Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B)……………………. 116

Tabel 5.71 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan

  Teratur menurut Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel B)………………………………………………….. 127

Tabel 5.70 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan

  Teratur menurut peraturan perundang-undangan perpajakan (Sampel A)…………………………………………………… 125

Tabel 5.69 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan

  Teratur menurut Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo (Sampel A)………………………………………………….. 123

Tabel 5.68 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan

  Penghasilan Tidak Teratur berupa THR menurut peraturan perundang- undangan perpajakan (Sampel B)……………………….…. 119

Tabel 5.67 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Teratur dan

  Tahun pajak 2011 atas Penghasilan Teratur………………. 148

  Tabel Perbandingan PTKP, PKP, PPh Pasal 21 antara Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dan Undang-undang Perpajakan yang berlaku untuk

Dokter dan Karyawan (sampel A)........................................................................ 188

Tabel Perbandingan PTKP, PKP, PPh Pasal 21 antara Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dan Undang-undang Perpajakan yang berlaku untuk

Dokter dan Karyawan (sampel B)........................................................................ 189

  ABSTRAK EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 Studi Kasus di Yayasan Swana Santa Palang Biru, Kutoarjo

  Maria Vari Yovinta NIM: 072114051

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2013 Tujuan penelitian ini untuk memberikan penilaian tentang penghitungan Pajak

  Penghasilan Pasal 21 di Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo tahun pajak 2011. Studi kasus ini dilakukan karena diberlakukannya With Holding System yang memungkinkan terjadinya ketidaksesuaian dalam penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21.

  Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode komparasi yang bertujuan membandingkan penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan oleh Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dengan dasar penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut PER-31/ PJ/ 2009.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai tetap Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo mengacu pada peraturan perpajakan yang berlaku tetapi hasilnya berbeda karena dalam menentukan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) keliru.

  ABSTRACT THE EVALUATION ON THE CALCULATION OF INCOME TAX SECTION 21 A Case Study in the Foundation of Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Foundation

  Maria Vari Yovinta NIM: 072114051

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2013 The aim of this research is to give an appraisement on the calculation of Income Tax

  Section 21 in the Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Foundation for the fiscal year of 2011. This case study was conducted for the enactment of With Holding System which enables the discrepancy in the calculation of Income Tax Section 21.

  The type of this research is case study. The data were gathered from observation, interview, and documentation. The data analysis technique used is comparative method which aims to compare the calculation of Income Tax Section 21 which was undertaken by the Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Foundation with the basis of calculation on Income Tax Section 21 according to PER-31/ PJ/ 2009.

  The result of the research shows that the calculation of Income Tax Section 21 of the jobholders in Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Foundation refers to the taxation policies which apply, yet the result differs as there is a mistake in determining the tax exemption (PTKP). terbesar didapat dari sektor perpajakan meskipun masih banyak sektor lain seperti minyak dan gas bumi, serta bantuan luar negeri. Adanya pemungutan pajak berarti pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Pengendalian inflasi dapat dilakukan antara lain dengan mengatur peredaran uang dimasyarakat, pemungutan pajak, pemungutan pajak yang efektif dan efisien.

  Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan atas penghasilan baik yang diperoleh Orang pribadi, Warisan yang belum dibagi, Badan maupun Bentuk Usaha Tetap. Pajak Penghasilan perorangan atau yang lazim disebut Pajak Penghasilan Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan.

  Berdasarkan sistem pemungutan pajak self assessment, di mana Wajib Pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab oleh pemerintah untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang

  2 melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak wajib membayar Pajak Penghasilan (PPh) kepada pemerintah menurut Undang-Undang (UU) perpajakan yang berlaku. Dengan self assessment, pemerintah berharap agar pelaksanaan pemungutan pajak penghasilan dapat berjalan lebih mudah dan lancar.

  Subjek Pajak Penghasilan dalam kegiatan usaha dari perusahaan ada dua, yaitu perusahaan itu sendiri dan karyawan. Perusahaan sebagai Subjek Pajak Penghasilan dari PPh Wajib Pajak Badan dikenakan pajak atas laba yang diperoleh dari kegiatan usahanya, sedangkan karyawan sebagai subjek Pajak Penghasilan Pasal 21 dikenakan pajak atas penghasilan yang diperoleh dari pemberi kerja (Lumbantoruan, 2004).

  Perhitungan PPh Pasal 21 cukup rumit sehingga diperlukan pemahaman yang serius terhadap Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. Jika pajak yang dipotong tidak sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, jika pajak dipotong terlalu besar menyebabkan PPh terutang lebih bayar yang akan merugikan karyawan. Kedua, jika pajak yang dipotong terlalu kecil menyebabkan PPh terutang lebih kecil akan merugikan Negara. Pemotong pajak wajib menyetor kekurangan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang apabila jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang dalam suatu tahun takwim lebih besar daripada Pajak Penghasilan Pasal 21 yang telah disetor dan kekurangan tersebut harus dilakukan sebelum

  3 lambatnya pada tanggal 25 Maret tahun takwim berikutnya. Dari permasalahan tersebut, maka perlu adanya evaluasi penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21.

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan penulis adalah apakah penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 di Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo tahun pajak 2011 sudah mengacu pada peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku?

  Peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku adalah Peraturan Dirjen Pajak Nomor Per-31/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan

  Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi. C. Batasan Masalah Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah orang pribadi dengan status sebagai Subjek Pajak dalam negeri yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun, sepanjang tidak dikecualikan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak, dari pemotong PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 sebagai imbalan

  4 dalam hubungannya sebagai pegawai maupun bukan pegawai termasuk penerima pensiun.

  Dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada Wajib Pajak pegawai tetap dalam hal ini adalah pegawai tetap Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo yang menerima penghasilan teratur berupa gaji rutin.

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian secara garis besar adalah untuk memberikan penilaian tentang penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 di Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo tahun pajak 2011.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu penilaian dan referensi yang dapat digunakan oleh Yayasan Swana

  Santa Palang Biru Kutoarjo dalam meningkatkan kualitas kemajuan instansi.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan referensi yang dapat digunakan untuk menambah

  5

  3. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk dapat menerapkan teori yang telah diperoleh dan memperdalam pengetahuan terhadap kasus nyata.

  Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas penulis dan sebagai dasar untuk pembahasan. Bab III Metode Penelitian Bab ini terdiri dari jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, waktu penelitian, tempat penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan.

  Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi sejarah umum berdirinya Yayasan Swana Santa Palang Biru Kutoarjo dan struktur organisasi.

  6

  Bab V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi analisis data yang diperoleh dari yayasan dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan teori-teori yang sudah ada serta pembahasannya.

  Bab VI Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran yang dianggap perlu.

  1. Pengertian Pajak Menurut Soemitro dalam Mardiasmo (2008: 1)

  Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplusnya” digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment .

  Menurut Djajadiningrat dalam Resmi (2003: 1) Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan oleh keadaan, kejadiaan dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum.

  Menurut Adriani dalam Zain (2003: 10) Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan umum dengan tidak mendapat prestasi yang langsung dapat digunakan adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah. Dari beberapa definisi dapat ditarik kesimpulan bahwa:

  a. Pajak dapat dipungut berdasarkan atau dengan Undang-Undang serta aturan pelaksanaanya.

  b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi langsung kepada individu oleh pemerintah.

  8 c. Pajak dapat dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun daerah.

  d. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus dipergunakan untuk membiayai public investment.

  2. Terdapat dua fungsi pajak (Resmi, 2009: 3), yaitu:

  a. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara) Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.

  b. Fungsi Regulerend (Mengatur) Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, dan mencapai tujuan- tujuan tertentu di luar bidang keuangan.

  3. Jenis-jenis Pajak Jenis-jenis pajak dapat digolongkan menjadi tiga (Resmi, 2009: 7-9), yaitu: a. Menurut Golongannya

  1) Pajak langsung, adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan.

  9 2) Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai.

  b. Menurut Sifatnya 1) Pajak subjektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan pada keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan subjeknya. Contoh: Pajak Penghasilan. 2) Pajak objektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan.

  c. Menurut Lembaga Pemungutnya 1) Pajak Negara (Pajak pusat), adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan.

  2) Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah

  10

  II dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing. Contoh Pajak Daerah Tingkat I (Propinsi): Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Tanah, Pajak Izin Penangkapan Ikan di wilayahnya. Contoh Pajak Daerah tingkat

  II (Kabupaten/ Kotamadya): Pajak Pembangunan I, Pajak Penerangan Jalan dan lain-lain.

  4. Tata Cara Pemungutan Pajak Tata cara pemungutan pajak terdiri dari (Resmi, 2009: 9-12), sebagai berikut : a. Stelsel Pajak

  1) Stelsel nyata (riil), pengenaan pajak didasarkan pada objek yang sesungguhnya terjadi (untuk Pajak Penghasilan maka objeknya adalah penghasilan). Oleh karena itu, pemungutan pajaknya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yaitu setelah semua penghasilan yang sesungguhnya dalam suatu tahun pajak diketahui. Kelebihannya adalah penghitungan pajak didasarkan pada penghasilan yang sesungguhnya sehingga lebih akurat dan realistis.

  Kelemahannya adalah semua wajib pajak akan membayar pajak pada akhir tahun sehingga jumlah uang beredar secara makro akan terpengaruh. 2) Stelsel anggapan (fiktif), pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh Undang-Undang. Kelebihannya adalah