Evaluasi penghitungan pajak penghasilan pasal 21 pegawai tetap : studi kasus di PT X.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
PEGAWAI TETAP
Studi Kasus di PT X
Stefanus Ridwan Widya Darma
NIM: 082114019
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Tujuan penelitian ini memberikan penilaian terhadap penghitungan PPh Pasal
21 pegawai tetap yang dilakukan oleh PT.X. Penelitian ini dilakukan karena
diberlakukannya Witholding System yang memungkinkan terjadinya ketidaksesuaian
dalam penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara dan

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode komparasi yang bertujuan
membandingkan cara penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap yang dilakukan PT.X
dengan cara penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap menurut PER-31/PJ/2009.
Hasil penelitian yang dilakukan PT.X menunjukkan bahwa penghitungan PPh
Pasal 21 pegawai tetap untuk penghasilan teratur sudah mengacu pada PER31/PJ/2009. Pada penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap untuk penghasilan tidak
teratur belum mengacu pada PER-31/PJ/2009, dikarenakan terdapat kesalahan
penghitungan pada komponen penghasilan tidak teratur.

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE EVALUATION OF INCOME TAX CALCULATION CHAPTER 21
Case Study in PT X

Stefanus Ridwan Widya Darma
NIM: 082114019
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
The aim of this research was to asses the income tax calculation chapter 21 in
PT X. This research was conducted because the implementation of Withholding
System might cause inappropriate of income tax calculation.
This research was a case study. The data were gathered by conducting an
interview and documentation. The technique of data analysis used was comparison
method which had a purpose to compare the way of income tax calculation chapter 21
based on regulation of 31/PJ/2009.
The result showed that the income tax calculation chapter 21 regular income
had referred to regulation of 31/PJ/2009. The income tax calculation chapter 21 of
irregular income had not referred to regulation of 31/PJ/2009 yet. It was because of
the calculation error on irregular income component.

xvii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
PEGAWAI TETAP
Studi Kasus di PT X
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Stefanus Ridwan Widya Darma
NIM: 082114019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
PEGAWAI TETAP
Studi Kasus di PT X
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:

Stefanus Ridwan Widya Darma
NIM: 082114019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“PER” atau “PEGAS” kalau dibiarkan tidak tertekan maka dia tidak akan
memiliki potensi gerak. Hanya pribadi yang tertekan yang memiliki potensi
mengubah dirinya. Kemampuan untuk membangun artificial stress bisa
membuat kita bekerja lebih keras. Jadikan pribadi anda yang khawatir bukan

karena kurang, tapi takut tidak bisa melebihkan bagi orang lain
....Mario Teguh......
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang
lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa
benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar,
tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
....Mario Teguh......
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia
selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen
yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
....Mario Teguh......

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Allah Bapa, Tuhan Yesus, Bunda Maria di Surga.
Bapak dan Ibu yang sangat aku sayangi, yang selalu mendoakan dan
mendukungku
Kakak, Saudara dan Kekasih ku yang sangat aku sayangi yang selalu
memberikan doa dan dukungan.
Sahabat –sahabatku yang selama ini selalu mendukungku.


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PEGAWAI
TETAP, Studi Kasus di PT X adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 7 Februari 2013
Yang membuat pernyataan,

Stefanus Ridwan Widya Darma

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Stefanus Ridwan Widya Darma
Nomor Mahasiswa : 082114019
Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul Evaluasi Penghitungan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap (Studi Kasus di PT.X) beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 7 Februari 2013
Yang Menyatakan


Stefanus Ridwan Widya Darma

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1.

Yesus Kristus bersama Roh Kudus yang telah melimpahkan berkat, rahmat,
kasih, serta bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2.

Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.

3.

Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah
dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, serta pengarahan selama
penyusunan skripsi ini.

4.

PT X yang tidak dapat saya sebutkan namanya, yang memberikan saya ijin untuk
melakukan penelitian.

5.

Bagian Tax & Accounting yang telah banyak membantu dengan mencarikan data
yang dibutuhkan.
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6.

Bapakku Stanislaus Agus Sriyanta dan Ibuku Veronica Sri Wigiarti yang selalu
setia memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

7.

Kakakku Stefani Yustita Asdra Noveani yang membantu dalam doa dan materi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8.

Imakulatha Keling Ngo yang telah memberikan semangat dan doa dalam
penyelesaian skripsi ini.

9.

Teman-teman kampus, teman-teman kos, teman-teman seperjuangan MPT 2008
dan semua teman-teman akuntansi angkatan 2008.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 7 Februari 2013

Penulis

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................
HALAMAN PUBLIKASI KARYA TULIS ...............................................
HALAMAN KATA PENGANTAR ...........................................................
HALAMAN DAFTAR ISI .........................................................................
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................
ABSTRACT ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
A. Latar Belakang Masalah ........................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................
C. Batasan Masalah....................................................................
D. Tujuan Penelitian ..................................................................
E. Manfaat Penelitian ................................................................
F. Sistematika Penulisan ...........................................................
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................
A. Pajak .....................................................................................
1. Pengertian Pajak ...............................................................
2. Fungsi Pajak .....................................................................
3. Pengelompokan Pajak ......................................................
4. Tarif Pajak ......................................................................
5. Tata Cara Pemungutan Pajak ...........................................
6. Syarat Pemungutan Pajak ................................................
7. Asas Pemungutan Pajak...................................................
8. Sistem Pemungutan Pajak ................................................
B. Pajak Penghasilan..................................................................
1. Pengertian Penghasilan ....................................................
2. Subjek Pajak Penghasilan ...............................................
3. Tidak termasuk Subjek Pajak ...........................................
4. Objek Pajak Penghasilan ..................................................
5. Bukan Objek Pajak Penghasilan .....................................
6. Tarif Pajak Penghasilan...................................................
7. Penghasilan Tidak Kena Pajak ........................................
C. Pajak Penghasilan PPh Pasal 21............................................
1. Pengertian Pajak Penghasilan PPh Pasal 21.....................
2. Pemotong PPh Pasal 21....................................................
3. Pemberi Kerja yang tidak melakukan Pemotongan .........
ix

Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xi
xvi
xvii
1
1
2
2
3
3
3
5
5
5
6
6
8
8
10
11
11
13
13
13
16
17
20
23
24
25
25
26
28

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 ........
5. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21.........................
6. Subjek Pajak yang tidak dipotong PPh Pasal 21 ..............
7. Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21 ...............
8. Tarif Pemotongan .............................................................
D. Pegawai Tetap ......................................................................
1. Pengertian Pegawai ..........................................................
2. Pengertian Pegawai Tetap ................................................
3. Pengertian Penghasilan Pegawai Tetap yang bersifat
Teratur ............................................................................
4. Pengertian Penghasilan Pegawai Tetap yang bersifat
Tidak Teratur..................................................................
5. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Teratur......
6. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Tidak
Teratur .............................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................
A. Jenis Penelitian ......................................................................
B. Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................
D. Jenis Data ..............................................................................
E. Teknik Pengambilan Sampel.................................................
F. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
G. Teknik Analisis Data ..............................................................
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................
A. Sejarah Singkat......................................................................
B. Visi, Misi dan Penilaian Perusahaan .....................................
C. Bidang Konsultasi dan Pelatihan ..........................................
D. Bidang Sumber Daya Manusia..............................................
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................
A. Deskripsi Data .......................................................................
B. Analisis Data .........................................................................
1. Penentuan penghasilan teratur.........................................
2. Penentuan penghasilan tidak teratur................................
C. Pembahasan ..........................................................................
1. Penghasilan teratur ..........................................................
2. Penentuan penghasilan tidak teratur................................
BAB VI PENUTUP ..................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Keterbatasan Penelitian .........................................................
C. Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA... ..............................................................................
LAMPIRAN ................................................................................................
x

28
31
32
32
33
34
34
35
35
36
36
38
39
39
39
39
39
40
41
41
43
43
43
44
45
46
46
49
49
68
104
104
107
110
110
111
111
112
113

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1: Tarif Pajak.....................................................................................

15

Tabel 3.1: Data Sampel ..................................................................................

41

Tabel 5.1: Daftar Pegawai Tetap....................................................................

47

Tabel 5.2: Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan
PT X (sampel A) ...........................................................................

51

Tabel 5.3: Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan
menurut peraturan ........................................................................

51

Tabel 5.4: Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan
PT X (sampel B) ........................................................................

52

Tabel 5.5: Cara penghitungan penghasilan bruto sebulan
menurut peraturan ........................................................................

52

Tabel 5.6: Penghitungan biaya jabatan ..........................................................

54

Tabel 5.7: Penghitungan iuran pensiun ..........................................................

55

Tabel 5.8: Penghitungan penghasilan neto sebulan
PT X (sampel A) .........................................................................

57

Tabel 5.9: Penghitungan penghasilan neto sebulan
menurut peraturan ........................................................................

57

Tabel 5.10: Cara penghitungan penghasilan neto sebulan
PT X (sampel B) ..........................................................................

58

Tabel 5.11: Cara penghitungan penghasilan neto sebulan
menurut peraturan ......................................................................

58

Tabel 5.12: Cara penghitungan penghasilan
neto setahun PT X (sampel A) ...................................................

60

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 5.13: Cara penghitungan penghasilan
neto setahun menurut peraturan .................................................

60

Tabel 5.14: Cara penghitungan penghasilan
neto setahun PT X (sampel B) ..................................................

61

Tabel 5.15: Cara penghitungan penghasilan
neto setahun menurut peraturan ................................................

61

Tabel 5.16: Penghasilan Tidak Kena Pajak....................................................

62

Tabel 5.17: Perbandingan penghitungan PKP ...............................................

63

Tabel 5.18: Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang PT X
(sampel A) .................................................................................

64

Tabel 5.19: Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang menurut peraturan ....

64

Tabel 5.20: : Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang PT X
(sampel B) ..................................................................................

65

Tabel 5.21: Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang menurut peraturan ...

65

Tabel 5.22: Cara penentuan PPh Pasal 21 terutang sebulan PT X
(sampel A) .................................................................................

67

Tabel 5.23: Cara penghitungan PPh Pasal 21 terutang sebulan PT X
menurut peraturan .......................................................................

67

Tabel 5.24 : Cara penghitungan PPh Pasal 21terutang sebulan PT X
(sampel B) ..................................................................................

68

Tabel 5.25 : Cara penghitungan PPh Pasal 21terutang sebulan menurut
peraturan ....................................................................................

68

Tabel 5.26: Cara penghitungan bruto setahun
Penghasilan teratur dan tidak teratur
PT X (sampel A) .........................................................................

71

Tabel 5.27: Cara penghitungan bruto setahun
Penghasilan teratur dan tidak teratur
Menurut peraturan ......................................................................

72

x ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 5.28: Cara penghitungan bruto setahun
Penghasilan teratur dan tidak teratur
PT X (sampel B) .........................................................................

73

Tabel 5.29: Cara penghitungan penghasilan bruto setahun
Penghasilan teratur dan tidak teratur
Menurut peraturan ......................................................................

74

Tabel 5.30: Cara penghitungan biaya jabatan PT X
(sampel A) ..................................................................................

76

Tabel 5.31: Penghitungan biaya jabatan menurut peraturan ..........................

77

Tabel 5.32: Cara penghitungan biaya jabatan PT X
(sampel B)...................................................................................
Tabel 5.33: Penghitungan biaya jabatan menurut peraturan ..........................

78
79

Tabel 5.34: Penghitungan iuran pensiun .......................................................

80

Tabel 5.35: Cara penghitungan penghasilan neto setahun
PT X (sampel A) ........................................................................

82

Tabel 5.36: Cara penghitungan penghasilan neto setahun
menurut peraturan ......................................................................

82

Tabel 5.37: Cara penghitungan penghasilan
Neto setahun PT X (sampel B) ..................................................

83

Tabel 5.38: Cara penghitungan penghasilan
neto setahun menurut peraturan .................................................

83

Tabel 5.39: Perbandingan penghitungan PTKP sebulan ...............................

84

Tabel 5.40: Cara penghitungan penghasilan kena pajak
menurut PT.X (sampel A) .........................................................

85

Tabel 5.41: Cara penghitungan penghasilan kena pajak
menurut peraturan .....................................................................

85

Tabel 5.42: Cara penghitungan penghasilan kena pajak
menurut PT.X (sampel B) .........................................................

86

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 5.43: Cara penghitungan penghasilan kena pajak
menurut peraturan .....................................................................
Tabel 5.44: Cara penentuan PPh Pasal 21 terutang setahun
(sampel A) .................................................................................

86
88

Tabel 5.45 : Cara penentuan PPh Pasal 21 terutang setahun menurut
peraturan ....................................................................................

88

Tabel 5.46: Cara penentuan PPh Pasal 21 terutang setahun
(sampel B)..................................................................................

89

Tabel 5.47: Cara penentuan PPh Pasal 21 terutang setahun menurut
peraturan ....................................................................................

89

Tabel 5.48: Penghitungan Penghasilan Teratur dan Penghasilan Tidak Teratur
(sampel A) .................................................................................
90
Tabel 5.49: Penghitungan Penghasilan Teratur dan Penghasilan Tidak Teratur
Menurut peraturan .....................................................................
91
Tabel 5.50: Penghitungan Penghasilan Teratur dan Penghasilan Tidak Teratur
(sampel B)..................................................................................
92
Tabel 5.51: Penghitungan Penghasilan Teratur dan Penghasilan Tidak Teratur
Menurut peraturan .....................................................................
93
Tabel 5.52: Penghitungan Penghasilan Teratur
(sampel A) .................................................................................

95

Tabel 5.53: Penghitungan Penghasilan Teratur
Menurut peraturan .....................................................................

96

Tabel 5.54: Penghitungan Penghasilan Teratur
(sampel B)..................................................................................

97

Tabel 5.55: Penghitungan Penghasilan Teratur
Menurut peraturan .....................................................................

98

Tabel 5.56: Penghitungan Penghasilan Tidak Teratur
(sampel A) .................................................................................

101

x iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 5.57: Penghitungan Penghasilan Tidak Teratur
Menurut peraturan .....................................................................

102

Tabel 5.58: Penghitungan Penghasilan Tidak Teratur
(sampel B)..................................................................................

103

Tabel 5.59: Penghitungan Penghasilan Tidak Teratur
Menurut peraturan .....................................................................

104

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
PEGAWAI TETAP
Studi Kasus di PT X
Stefanus Ridwan Widya Darma
NIM: 082114019
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Tujuan penelitian ini memberikan penilaian terhadap penghitungan PPh Pasal
21 pegawai tetap yang dilakukan oleh PT.X. Penelitian ini dilakukan karena
diberlakukannya Witholding System yang memungkinkan terjadinya ketidaksesuaian
dalam penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode komparasi yang bertujuan
membandingkan cara penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap yang dilakukan PT.X
dengan cara penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap menurut PER-31/PJ/2009.
Hasil penelitian yang dilakukan PT.X menunjukkan bahwa penghitungan PPh
Pasal 21 pegawai tetap untuk penghasilan teratur sudah mengacu pada PER31/PJ/2009. Pada penghitungan PPh Pasal 21 pegawai tetap untuk penghasilan tidak
teratur belum mengacu pada PER-31/PJ/2009, dikarenakan terdapat kesalahan
penghitungan pada komponen penghasilan tidak teratur.

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE EVALUATION OF INCOME TAX CALCULATION CHAPTER 21
Case Study in PT X
Stefanus Ridwan Widya Darma
NIM: 082114019
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
The aim of this research was to asses the income tax calculation chapter 21 in
PT X. This research was conducted because the implementation of Withholding
System might cause inappropriate of income tax calculation.
This research was a case study. The data were gathered by conducting an
interview and documentation. The technique of data analysis used was comparison
method which had a purpose to compare the way of income tax calculation chapter 21
based on regulation of 31/PJ/2009.
The result showed that the income tax calculation chapter 21 regular income
had referred to regulation of 31/PJ/2009. The income tax calculation chapter 21 of
irregular income had not referred to regulation of 31/PJ/2009 yet. It was because of
the calculation error on irregular income component.

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pajak mempunyai peran bagi perkembangan kehidupan suatu masyarakat.
Masyarakat sebagai Wajib Pajak dikenakan pajak atas penghasilan yang diterima.
Pemotongan atas penghasilan didasarkan dari peraturan perundang-undangan.
Pajak merupakan salah satu pendapatan terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN). Pendapatan yang diperoleh dari sektor pajak dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan yang berhubungan dengan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga
(bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak bersangkutan) untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang oleh Wajib Pajak yakni Witholding Tax System. Pajak
Penghasilan yang dipungut sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh WPOP adalah pajak atas penghasilan atas gaji, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan. Perusahaan mempunyai kewenangan dalam
melakukan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21 terutang pegawai tetap)
pegawai sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang berlaku.
Penghitungan PPh Pasal 21 terutang pegawai tetap terhadap seorang pegawai
harus sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang berlaku, sehingga dapat
menjadi acuan bagi perusahaan dalam menentukan PPh Pasal 21 terutang pegawai
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2
tetap yang benar bagi karyawan. Penghitungan PPh Pasal 21 terutang pegawai
tetap harus sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang berlaku. Penghitungan
PPh Pasal 21 terutang pegawai tetap perlu untuk dievaluasi supaya tidak terjadi
kesalahan yang akan merugikan berbagai pihak. Peraturan yang terkait dengan
penghitungan pajak penghasilan PPh Pasal 21 terutang pegawai tetap harus sesuai
dengan ketentuan perpajakan, agar pajak yang dipotong oleh perusahaan untuk
pegawai khususnya pegawai tetap tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan maka rumusan
masalah yang diambil adalah:
Apakah penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dilakukan PT.X sudah
mengacu pada Undang-Undang yang berlaku?
C. Batasan Masalah
Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 menurut Peraturan Direktur Jendral
Pajak Nomor : PER- 31/PJ/2009 adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh
pegawai Tetap, penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun,
penghasilan sehubungan dengan pemutusan kerja, penghasilan pegawai tidak
tetap atau tenaga kerja lepas, imbalan kepada bukan pegawai, imbalan kepada
peserta kegiatan. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 penulis dibatasi pada
penghitungan Pajak Penghasilan untuk pegawai tetap berupa penghasilan yang
bersifat teratur maupun tidak teratur.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menilai penghitungan Pajak Penghasilan Pasal
21 pegawai tetap yang dilakukan PT.X sudah mengacu pada Peraturan Direktur
Jendral Pajak Nomor : PER- 31/PJ/2009.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi dalam
melakukan penghitungan gaji bulanan pegawai tetap.
2. Bagi Pembaca
Bagi pembaca hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi serta
dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Pajak Penghasilan
Pasal 21.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dimaksudkan sebagai tempat mengaplikasikan dimana teori
yang sudah dipelajari dapat diterapkan secara nyata.
F. Sistematika Penulisan
Bab I: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II: Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas
penulis dan sebagai dasar untuk mengadakan pembahasan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4
Bab III: Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subyek dan obyek penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
Bab IV: Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi uraian tentang profil perusahaan yang berisikan mengenai
sejarah perusahaan, visi dan misi, bidang-bidang yang ada dalam perusahaan.
Bab V: Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi analisis data yang diperoleh dari perusahaan dengan
menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan teori-teori yang sudah
ada serta pembahasannya.
Bab VI: Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan deskripsi dan
evaluasi data yang dilakukan oleh penulis dan memberikan saran yang
diharapkan penting bagi perusahaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Berdasarkan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 menjelaskan Pajak adalah
kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengertian Pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro,S.H dalam
Mardiasmo, (2011:1) menyatakan Pajak adalah iuran kepada Kas Negara
berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat
jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Andriani yang
diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo,SH dalam buku Pengantar Ilmu
Hukum Pajak (Waluyo, 2010: 2) menyatakan Pajak adalah iuran kepada
Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang
langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6
pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang
menyelenggarakan pemerintah.
2. Fungsi Pajak
Menurut Mardiasmo (2011: 1) fungsi pajak ada dua yaitu:
a. Fungsi budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
b. Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Contoh:
1) Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk
mengurangi konsumsi minuman keras.
2) Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk
mengurangi gaya hidup konsumtif.
3) Tarif pajak untuk ekspor sebesar 0% untuk mendorong ekspor
produk Indonesia di pasaran dunia
3. Pengelompokan Pajak.
Menurut Mardiasmo (2011:5) menjelaskan mengenai pengelompokan
pajak yang terbagi 3 yaitu:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7
a. Pengelompokan Pajak menurut golongannya
1) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
b. Pengelompokan pajak menurut sifat
1) Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.
Contohnya Pajak Penghasilan.
2) Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaaan diri Wajib Pajak. Contohnya: Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Bumi Bangunan.
c. Pengelompokan pajak berdasarkan lembaga pemungutannya
1) Pajak Pusat yaitu yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan
untuk

membiayai

rumah

tangga

negara.

Contohnya:

Pajak

Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah dan Bea Materai.
2) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak daerah terdiri
atas pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8
4. Tarif Pajak
Menurut Mardiasmo (2011:9) tarif pajak ada 4 macam yakni:
1) Tarif sebanding/proporsional
Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional
terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.
Contoh: untuk penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah pabean
akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%
2) Tarif Tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah
yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
Contoh: Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan
nilai nominal berapapun adalah Rp.3.000,00
3) Tarif Progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar. Contoh : pasal 17 Undang-Undang Pajak
Penghasilan untuk Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri.
4) Tarif degresif
Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9
5. Tata Cara Pemungutan Pajak
Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 stelsel adalah:
a. Stelsel nyata (real stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang nyata),
sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak,
yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Kebaikan stelsel
ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis. Sedangkan kelemahannya
adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan
rill diketahui).
b. Stelsel anggapan (fictieve stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada suatau anggapan yang diatur oleh
undang-undang. Misalnya, penghasilan satu tahun anggapan sama dengan
tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan
besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan, tanpa harus
menunggu pada akhir tahun. Sedangkan kelemahannya adalah pajak yang
dibayar tidak berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya.
c. Stelsel campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel
anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu
anggapan kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan
keadaan yang sebenarnya. Bila besarnya pajak menurut kenyataan lebih

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10
besar dari pada pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus
menambah. Sebaliknya, jika lebih kecil kelebihannya dapat diminta lagi.
6. Syarat Pemungutan Pajak.
Menurut Mardiasmo (2011: 2-3) agar dalam pemungutan pajak tidak
menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang
dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan
diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata serta disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing. Sedang adil dalam pelaksanaannya
yakni dengan memberikan hak bagi Wajib Pajak untuk mengajukan
keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada
Majelis Pertimbangan Pajak.
b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (Syarat Yuridis).
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara
maupun warganya.
c. Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis).
Pemungutan tidak boleh menggangu kelancaran kegiatan produksi
maupun

perdagangan,

perekonomian masyarakat.

sehingga

tidak

menimbulkan

kelesuan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11
d. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil)
Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan
sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya
e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana
Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong
masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah
dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru.
7. Asas Pemungutan Pajak.
Menurut Mardiasmo (2011: 7) asas pemungutan pajak terdiri dari:
a. Asas domisili (asas temapat tinggal)
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak
yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari
dalam maupun dari luar negeri. Azas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam
negeri.
b. Asas Sumber.
Asas ini negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang
bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib
Pajak.
c. Asas kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.
8. Sistem Pemungutan Pajak.
Menurut Mardiasmo (2011:7-8) Sistem Pemungutan pajak adalah:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12
a. Official Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya adalah:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
fiskus.
2) Wajib Pajak bersifat pasif.
3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh
fiskus.
b. Self Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk
menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Ciri-cirinya adalah:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib
Pajak sendiri.
2) Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetorkan, dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang.
3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
c. Witholding Tax System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak
ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13
adalah: wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada
pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
B. Pajak Penghasilan.
1. Pengertian Pajak Penghasilan.
Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak (orang
pribadi, badan, Bentuk Usaha Tetap (BUT) atas penghasilan yang diterima
atau yang diperolehnya dalam suatu tahun pajak.
2. Subjek Pajak Penghasilan.
Menurut Resmi (2011:75) menjelaskan bahwa Subjek Pajak Penghasilan
adalah segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk memperoleh
penghasilan dan menjadi sasaran untuk dikenakan Pajak Penghasilan.
Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008
mengelompokan subjek pajak sebagai berikut:
a. orang pribadi dan warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak;
b. badan; dan
c. bentuk usaha tetap
Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak
luar negeri.
1) Pengertian Subjek Pajak Dalam Negeri menurut Undang-Undang Pajak
Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (3) adalah:
a) Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14
berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang
dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia;
b) badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali
unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
(1) pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan;
(2) pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
(3) penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah; dan
(4) pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional
negara; dan
c) warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak.
2) Pengertian Subjek Pajak Luar Negeri menurut Undang-Undang Pajak
Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (4) adalah:
a) orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh
tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang
tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia; dan
b) orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi
yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh
tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang
tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang
dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak
dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia.
3) Pengertian

Bentuk

Usaha

Tetap

menurut

Undang-Undang

Pajak

Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (5) adalah bentuk usaha
yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183
(seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan,
dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia,
yang berupa:
a) Tempat kedudukan manajemen;
b) cabang perusahaan;
c) kantor perwakilan;
d) gedung kantor;
e) pabrik;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16
f) bengkel;
g) gudang;
h) ruang untuk promosi dan penjualan;
i) pertambangan dan penggalian sumber lain;
j) wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi;
k) perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan;
l) proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;
m) pemberian jasa dalam bentuk apa pun oleh pegawai atau orang lain,
sepanjang dilakukan lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan;
n) orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya
tidak bebas;
o) agen atau pegawai dari perusahan asuransi yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedudukan di Indonesia yang menerima premi
asuransi atau menanggung risiko di Indonesia; dan
p) komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki,
disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk
menjalankan kegiatan usaha melalui internet.
3. Tidak termasuk Subjek Pajak
Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 3
menjelaskan bahwa yang tidak termasuk subjek pajak adalah:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17
a. Kantor perwakilan negara asing;
b. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat
lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka
yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan
syarat bukan warga Negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau
memperoleh penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta
negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;
c. Organisasi-organisasi internasional dengan syarat:
(1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut;dan
(2) tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada
pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota;
d. pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud
pada huruf c, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak
menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia.
4. Objek Pajak Penghasilan.
Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun 2008 Pasal
4, Objek Pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18
atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk:
a. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang
diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium,
komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk
lainnya, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini;
b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan;
c. laba usaha;
d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:
1) Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan,
dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;
2) Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu,
atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan
lainnya;
3) Keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,
pemecahan, pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dengan nama
dan dalam bentuk apa pun;
4) Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau
sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam
garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan
pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang
pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19
diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri keuangan, sepanjang tidak
ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan
di antara pihak-pihak yang bersangkutan; dan
5) Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh
hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau
permodalan dalam perusahaan pertambangan;
e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai
biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak;
f. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang;
g. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil
usaha