PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VA SDN 1 PERAMPUAN TAHUN AJARAN 20152016

  

PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS VA SDN 1 PERAMPUAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

  

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh:

  

NUR RAHMAH SURYANI

E1E012059

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2016

  

ABSTRAK

PENERAPAN METODE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA

SISWA KELAS VA SDN 1 PERAMPUAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

  Oleh: Nur Rahmah Suryani, Ahmad Harjono, M. Rofii Rifai

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram

  Email Hasil belajar IPA siswa kelas VA SDN 1 Perampuan tidak sesuai dengan yang diharapkan.

  Kondisi ini dapat terlihat dari masih banyaknya siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran IPA yaitu 75. Masalah ini terjadi karena kurangnya partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan hal-hal yang belum dimengerti. Untuk mengatasi hal ini, peneliti melakukan upaya perbaikan menggunakan metode Question Student Have (QSH). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VA SDN 1 Perampuan Tahun Ajaran 2015/2016 dengan menerapkan metode QSH. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VA SDN 1 Perampuan Tahun Ajaran 2015/2016. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes tertulis yang diberikan pada setiap akhir siklus, sedangkan untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa diambil melalui lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data peningkatan aktivitas siswa pada siklus I dengan presentase keaktifan 94,81%, meningkat pada siklus II dengan presentase keaktifan 96,87%. Selain itu, terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata 81,14 dan persentase ketuntasan klasikal 77,27%, meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 88,07 dan persentase ketuntasan klasikal 86,96%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode QSH dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VA SDN 1 Perampuan Tahun Ajaran 2015/2016.

  Kata-kata kunci: Question Student Have (QSH), Aktivitas Siswa, Hasil Belajar IPA.

  

ABSTRACT

THE APPLICATION OF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) METHOD TO

  

IMPROVE ACTIVITY AND SCIENCE LEARNING OUTCOMES OF VA

GRADE STUDENTS AT SDN 1 PERAMPUAN 2015/2016

  By: Nur Rahmah Suryani, Ahmad Harjono, M. Rofii Rifai

  Study Program of Primary Teacher Education Majoring in Science Education, FKIP Mataram University

  Email The science learning outcomes of VA grade students at SDN 1 Perampuan was not as expected. This condition can be seen from the number of students who do not meet The Minimum Completeness Criteria in science subjects, namely 75. This problem occurs because of a lack of student participation in asking questions and expressing things that are not yet understood. To overcome this problem, researcher make improvements using Question Student Have (QSH) method.This research aims to implement QSH method to improve sciences learning outcomes of VA grade students at SDN 1 Perampuan Academic Year 2015/2016. This type of research is classroom action research that conducted in two cycles, each cycle consisting of four phases: planning, action, observation and evaluation, and reflection. This research subject is VA grade students of SDN 1 Perampuan 2015/2016. Student learning outcome data were collected through a written test given at the end of each cycle, while for the teachers

  ’ activity and students' activity is taken through observation sheets. Based on the results of the research data showed improvement of student activity in the first cycle with the percentage of activity 94,81%, increased in the second cycle with the percentage of activity 96,87%. Other than that, the research data also showed improvement of learning outcomes in the first cycle with an average value of 81.14 with the percentage of classical completeness 77.27 % , increased in the second cycle with an average value of 88.07 with a percentage of 86.96 % classical completeness. The conclusions of this research is the application of QSH method can improve activity and science learning outcomes of VA grade students at SDN 1 Perampuan 2015/2016.

  Keyword : Question Student Have (QSH), student activity, science learning outcomes.

A. Pendahuluan

  Pendidikan di sekolah dasar diimplementasikan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Morgan (dalam Suprijono, 2014) mengungkapkan pengertian belajar sebagai perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Oleh karena itu, proses belajar akan membawa suatu perubahan pada diri peserta didik melalui aktivitasnya dalam mengalami sesuatu. Perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh belajar ini disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar yang baik akan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang baik pula.

  Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah penggunaan metode pembelajaran. Dalam memilih metode pembelajaran yang tepat untuk mempermudah siswa mencapai tujuan pembelajaran, guru harus menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakan dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran. Tak sedikit guru yang dalam pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah saja. Siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga seringkali siswa kurang memahami dan menyerap materi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Zaini (2008) bahwa ketika peserta didik pasif, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diajarkan oleh guru. Keadaan ini akan membawa dampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah.

  Berdasarkan daftar nilai kelas VA SDN 1 Perampuan, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal tersebut terlihat dari hasil ujian tengah semester siswa dengan rata-rata 46,70 dari nilai ideal 100. Dengan rincian 23 orang peserta didik atau 85.2% dari 27 orang peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM (KKM=75), dan hanya 4 peserta didik atau 14.8 % dari 27 orang peserta didik yang mendapat nilai mencapai KKM.

  Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas VA SDN 1 Perampuan diketahui bahwa guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajarannya, dan hanya sesekali menggunakan media. Selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif, tidak berani mengungkapkan pendapat, dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah. Ketika guru meminta partisipasi siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dimengerti, siswa hanya diam. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya keberanian siswa dalam mengungkapkan hal-hal yang belum ia mengerti.

  Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada kelas VA SDN 1 yang paling utama yaitu kurangnya partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan hal-hal yang belum dimengerti. Padahal dalam pembelajaran IPA, mengajukan pertanyaan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan salah satu dari 8 keterampilan yang termasuk dalam keterampilan proses IPA. Selain itu bertanya merupakan hal yang sangat penting bagi anak usia SD dimana dengan bertanya mereka mengungkapkan rasa ingin tahunya selama pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru belum mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi dan keberanian siswa dalam bertanya.

  Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan maka diperlukan inovasi metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah

  Question Student Have (QSH) . Melalui penggunaan metode QSH diharapkan dapat

  menunjang kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa sehingga dapat berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

  Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas mengenai “Penerapan Metode Question Student Have (QSH) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VA SDN 1 Perampuan Tahun Ajaran

  2015/2016.” Beradasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimanakah penerapan metode QSH dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas VA SDN 1 Perampuan Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA dengan menerapkan metode QSH pada siswa kelas VA SDN 1 Perampuan Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Pelaksanaan Penelitian

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SDN 1 Perampuan pada bulan Februari sampai bulan Maret tahun ajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VA SDN 1 Perampuan tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 orang, terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Dalam penelitian yang menjadi observer yaitu ibu Sri Sundari guru kelas VA SDN 1 Perampuan.

  Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai akhir yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi berupa tes setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar mengetahui (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Metode pembelajaran QSH yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu metode yang dapat meningkatkan partisipasi siswa secara tertulis dalam mengungkapkan pertanyaan dan harapan yang dimilikinya selama mengikuti proses pembelajaran.

  Penelitian ini akan dilaksanakan minimal dalam dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) penerapan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, serta (4) refleksi.

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes evaluasi untuk memperoleh data hasil belajar siswa, dan observasi terhadap aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

  Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap tahapan dalam PTK dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi untuk masing-masing siklusnya dilaksanakan dengan langkah kegiatan yang sama. Namun terdapat perbaikan-perbaikan pada siklus II terhadap pelaksanaan kegiatan pada siklus I. Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: (1) mensosialisasikan model pembelajaran yang akan digunakan dan mengkoordinasikan pengajaran yang akan dilakukan, (2) menyiapkan RPP dengan metode QSH, (3) menyiapkan media dan alat bantu yang mendukung kegiatan pembelajaran IPA dengan penerapan metode QSH, (4) menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, (5) menyiapkan instrumen evaluas, (6) menyiapkan kisi-kisi, kunci jawaban dan pedoman penskoran soal evaluasi. Pada tahap pelaksanaan tindakan diterapkan metode QSH pada mata pelajaran IPA kelas VA SDN 1 Perampuan untuk melihat peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas VA, aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran.

  Untuk Siklus I tahap pelaksanaan terdiri dari 2 kali pertemuan (4 x 35 menit) dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan pertama pada Siklus I dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2016 mulai pukul 08.00 sampai pukul 09.10, materi yang diajarkan adalah pengelompokkan benda berdasarkan

  27 Februari 2016 mulai pukul 08.00 sampai pukul 09.30, materi yang diajarkan adalah sifat cahaya merambat lurus.

  pembelajaran

  Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada Siklus I disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I No. Indikator

  Jumlah Skor Pertemuan I Pertemuan II

  1. Kesiapan siswa dalam menerima

  pembelajaran

  3,67

  4

  2. Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan

  4

  19 Persentase Aktivitas Guru 95 % Kategori Sangat Baik

  4

  3. Penerapan metode QSH

  4

  4

  4. Partisipasi siswa dalam mengakhiri kegiatan

  pembelajaran

  3,33 3,33 Total Skor Tiap Pertemuan 15 15,33 Skor Total Siklus I 30,33 Rata-Rata Skor Siklus I 15,17 Persentase Keaktifan

  94,81 % Kategori Sangat baik

  Berdasarkan tabel 1.1, dapat disimpulkan bahwa aktivitas mengajar guru pada Siklus I berkategori sangat baik. Hal ini menunjukkan indikator ketercapaian penelitian tentang aktivitas guru sudah tercapai.

  38 Rata-Rata Skor Siklus I

  Untuk observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dinilai oleh guru kelas VA sebagai observer. Adapun hasil observasi aktivitas mengajar guru pada Siklus I disajikan pada tabel berikut:

  3. Penyampaian materi

Tabel 1.1 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru pada Siklus I No. Indikator

  Skor Pertemuan I Pertemuan II

  1. Pemberian motivasi

  3

  4

  2. Melaksanakan kegiatan apersepsi

  4

  3

  4

  19 Skor Total Siklus I

  4 4.

  Penerapan metode QSH

  4

  4

  5. Menutup kegiatan pembelajaran

  4

  4 Total Skor Tiap Pertemuan

  19

  Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui hasil aktivitas siswa sudah mencapai standar indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Adapun untuk mendapatkan data hasil belajar IPA siswa, dilakukan tes evaluasi pada akhir pertemuan kedua. Hasil evaluasi Siklus I disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.3 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I No. Aspek yang Dinilai Hasil Evaluasi

  Berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I, diketahui kerurangan-kekurangan dalam pelaksanaan tidakan sebagai berikut: a.

  c.

  c) Beberapa siswa masih kurang mampu untuk membuat kesimpulan sendiri.

  b) Pertanyaan-pertanyaan yang ditulis siswa pada kartu indeks masih kurang bervariasi.

  a) Masih ada beberapa siswa yang kurang mampu mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata.

  Kekurangan dalam Aktivitas Siswa

  b.

  d) Guru kurang memotivasi siswa untuk membuat pertanyaan yang bervariasi pada kartu indeks.

  c) Pada pertemuan kedua guru kurang mampu mengefektifkan waktu.

  b) Guru belum mampu dengan baik membimbing siswa untuk membuat kesimpulan menggunakan bahasanya sendiri.

  a) Pada pertemuan pertama, guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, penyampaian materi yang dilakukan guru terlalu cepat, dan guru juga kurang menggali pengetahuan siswa.

  Kekurangan dalam Aktivitas Guru

  Berdasarkan tabel 1.3 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada Siklus I belum meningkat. Hal ini disebabkan belum tercapainya standar indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika ≥85% siswa memperoleh nilai ≥75. Maka dari itu perlu dilakukan perbaikan pada Siklus selanjutnya.

  1. Jumlah siswa yang mengikuti tes

  8. Persentase siswa tidak tuntas 22,73%

  7. Persentase siswa tuntas 77,27%

  5

  6. Jumlah siswa tidak tuntas

  17

  5. Jumlah siswa tuntas

  4. Rata-rata 81,14

  45

  3. Nilai terendah

  2. Nilai tertinggi 100

  22

  Kekurangan dalam Evaluasi Belajar Siswa Setelah dilakukan evaluasi, hasil belajar siswa masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Karena masih ada beberapa siswa yang

  Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ada maka perlu ada perbaikan- perbaikan pada Siklus II untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun perbaikan-perbaikannya yaitu:

  a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada kegiatan awal.

  b) Guru melakukan penyampaian materi dengan lebih pelan.

  c) Guru menggali pengetahuan siswa.

  d) Guru lebih baik lagi dalam mengelola waktu pembelajaran.

  e) Guru memotivasi siswa agar membuat pertanyaan yang bervariasi pada kartu indeks.

  f) Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran.

  Mengacu pada hasil observasi maupun evaluasi di atas, hasil yang diperoleh masih belum mencapai indikator keberhasilan. Oleh karena itu, penelitian ini harus dilanjutkan ke Siklus II.

  Untuk Siklus II, tahapan yang dilakukan sama dengan Siklus I namun terdapat perubahan untuk memperbaiki Siklus I yang kurang berhasil. Pelaksanaan pada pertemuan pertama Siklus II dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2016 mulai pukul 08.00 sampai pukul 09.10, materi yang diajarkan adalah sifat cahaya dapat dibiaskan. Sedangkan untuk pertemuan kedua pada dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2016 mulai pukul 08.00 sampai pukul 09.10, materi yang diajarkan adalah sifat cahaya dapat diuraikan.

  Pelaksanaan obeservasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dinilai oleh guru kelas VA sebagai observer. Adapun hasil observasi aktivitas mengajar guru pada Siklus II disajikan dalam tabel berikut berikut:

Tabel 1.4 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru pada Siklus II Skor

  No. Indikator Pertemuan I Pertemuan II

  1. Pemberian motivasi

  4

  4

  2. Melaksanakan kegiatan apersepsi

  3

  4 Penyampaian materi 3.

  4

  4

  4. Penerapan metode QSH

  4

  4

  5. Menutup kegiatan pembelajaran

  4

  4 Total Skor Tiap Pertemuan

  19

  20 Skor Total Siklus II

  39 Rata-Rata Skor Siklus II

  19.5 Persentase Aktivitas Guru 97.5 % Kategori Sangat Baik

  Berdasarkan tabel 1.4 dapat disimpulkan bahwa aktivitas mengajar guru pada tentang aktivitas guru sudah tercapai. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru pada Siklus II sudah meningkat.

  Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada Siklus II disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Jumlah Skor No. Indikator Pertemuan Pertemuan II

  I Kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran 1.

  4

  4

  2. Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan

  4

  4

  pembelajaran

  3. Penerapan metode QSH

  4

  4

  4. Partisipasi siswa dalam mengakhiri kegiatan 3,33 3,67

  pembelajaran

  Total Skor Tiap Pertemuan 15,33 15,67 Skor Total Siklus II

  31 Rata-Rata Skor Siklus II 15,5 Persentase Keaktifan

  96,87 % Kategori Sangat baik

  Berdasarkan tabel 1.5 dapat diketahui bahwa hasil aktivitas siswa sudah mencapai standar indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada Siklus II sudah meningkat.

  Untuk kegiatan evaluasi dilangsungkan pada tanggal 10 Maret 2016. Hasil Evaluasi Siklus II disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1.6 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II No. Aspek yang Dinilai Hasil Evaluasi

  1. Jumlah siswa yang mengikuti tes

  23

  2. Nilai tertinggi 100

  3. Nilai terendah

  65

  4. Rata-rata 88,07

  Jumlah siswa tuntas 5.

  20

  6. Jumlah siswa tidak tuntas

  3

  7. Persentase siswa tuntas 86,96%

  8. Persentase siswa tidak tuntas 13,04%

  Berdasarkan tabel 1.6 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada Siklus II sudah meningkat dan telah mencapai standar persentase ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika ≥85% siswa memperoleh nilai ≥75.

  Berdasarkan data-data diatas, pada Siklus I skor aktivitas siswa dan aktivitas guru sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan, namun persentase ketuntasan hasil belajar siswa belum mencapai indikator yang telah ditetapkan. Sedangkan pada Siklus II keberhasilan yang telah ditetapkan dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian pada Siklus II berhasil.

  Keberhasilan penerapan metode QSH dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa ini sesuai dengan pernyataan Hartono dalam Khasanah (2013) yang mengatakan bahwa metode QSH digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Keinginan dan harapan ini diwujudkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan tertulis dari siswa tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sehingga guru dapat mengevaluasi dan merevisi pembelajaran siswa dan mengetahui apa yang siswa butuhkan. Jacobsen dalam Purwanto (2013) juga telah menjelaskan bahwa dengan mengajukan pertanyaan, dapat membuat siswa memiliki pemikiran dan pemahaman yang lebih baik terhadap pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut metode QSH dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena kemampuan siswa dalam memahami materi dapat meningkat.

  Peningkatan aktivitas, dan hasil belajar siswa ini relevan dengan penelitian terdahulu oleh Vianata (2012) yang menunjukkan adanya pengaruh yang baik antara penggunaan QSH terhadap hasil belajar siswa, dan penelitian Khasanah dkk. (2013) yang menyatakan bahwa QSH efektif digunakan untuk meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa metode QSH merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

D. Penutup

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode QSH dalam pembelajaran IPA yang dilaksanakan secara optimal dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VA SDN 1 Perampuan.

DAFTAR PUSTAKA

  Anderson, L.W., dan Krathwohl, D. R. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Bloom. Diterjemahkan oleh Agung Prihartoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

  Anonim. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Aqib, Z., Jaiyaroh, S., Diniati, E., dan Khotimah, K. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK . Bandung: Yrama Widya.

  Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Djojosoediro, W. (tanpa tahun). Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA SD.(online). Tersedia di

  (diunduh tanggal 30 November 2015). Jufri, W. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta. Khasanah, N. L., Susilowati, S. M. E., dan Rudyatmi, E. 2013. Efektivitas Strategi Question

  Student Have dan Media Powerpoint Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Unnes.J.Biol.Educ. 2 (1) (2013). ISSN 2252-6579. Tersedia di (diunduh tanggal 27 November 2015).

  Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis. Bandung: Rosda. Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran: Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global.

  Malang: UIN-Maliki Press. Nurkancana, W., dan Sunartana, PPN. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.

  Pribadi, B. A. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Purwanto, G. E. 2013. Efektivitas Metode Questions Student Have dan Mind Map Terhadap

  . Skripsi tidak

  Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X di SMA 2 Banguntapan Bantul

  diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Tersedia di (diunduh tanggal 30 November 2015)

  Sagala, S. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

  Silberman, M. L. 2014. Active Learning: 101 Cara Siswa Belajar Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sulistyorini, S. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya Dalam KTSP . Yogyakarta: Tiara Wacana. Suprijono, A. 2014. Cooperatif Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Belajar. Vianata, H. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have Terhadap Hasil

  Belajar IPS Sejarah Siswa. Indonesia Journal of History Education 1 (1) (2012). ISSN 2252-6641. Tersedia di (diunduh tanggal

  17 Desember 2015) Wardani, N. A. K. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining

  Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SDN 2 Bajur Tahun pelajaran 2012/2013 . Skripsi tidak diterbitkan. Mataram: FKIP

  Universitas Mataram. Zaini, H., Munthe, B., dan Aryani, S. A. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN STRATEGI STUDENT QUESTION HAVE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS 1 SMA NEGERI 1 LAGUBOTI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 28

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE DENGAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IS 2 SMA NEGERI 1 BATANG ONANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 27

PENERAPAN KOLABORASI STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE DAN BEACH BALL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK SWASTA PEMBANGUNAN GALANG 1 TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 30

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 4 TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 16

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 4 TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 6

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS XI TO 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 S

0 0 16

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS XI TO 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 7

PENDAHULUAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI METODE ILMIAH MELALUI STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION DAN QUESTION STUDENT HAVE PADA SISWA KELAS X TKJ2 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 6

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK QUESTION STUDENT HAVE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 15

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 25 MATARAM TAHUN AJARAN 20152016

0 0 21