HUBUNGAN ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HUBUNGAN ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi Kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma

   

  Oleh : Yacoba Asri Dharmayanti NIM : 05 2214 045 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HUBUNGAN ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi Kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma

   

  Oleh : Yacoba Asri Dharmayanti NIM : 05 2214 045 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

  Kau memperoleh kekuatan, keberanian, dan rasa percaya diri

  dari setiap pengalaman yang membuatmu berhenti sejenak untuk menghadapi takutmu.

  Kau dapat berkata pada dirimu sendiri, ‘Aku telah tabah

  menghadapi kengerian ini, aku pasti mampu menghadapi hal berikutnya’. -Eleanor Roosevelt-

  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi

  nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada TUHAN dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

JIKA KAMU BERPIKIR BISA, MAKA KAMU AKAN BISA MELAKUKANNYA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan Kepada:

  Yesus Kristus, penuntun jalanku Bunda Maria, pendamping hidupku Papa,Mama, kakak, adik-adik ku tercinta Anakku tersayang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

  

HUBUNGAN ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA

TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

  Studi Kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta

  Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 Februari 2012 adalah hasil karya saya Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat serta pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

  Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijasah dikembalikan kepada pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

  Yogyakarta, 29 Februari 2012 Yang membuat pernyataan

  Yacoba Asri Dharmayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yacoba Asri Dharmayanti Nomor Mahasiswa : 05 2214 045

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul : HUBUNGAN

  

ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Studi Kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta .

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Februari 2012 Yang menyatakan, Yacoba Asri Dharmayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA

TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Studi Kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton

Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta

  

Yacoba Asri Dharmayanti

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2012

  Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dalam perspektif anggota masyarakat. 2) Mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dalam perspektif masyarakat. 3) Menjelaskan hubungan antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dan kesejahteraan masyarakat. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang melibatkan 84 orang sebagai responden.

  Penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data, yaitu kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis yang bertujuan untuk menganalisis karakteristik responden dan analisis

  crosstab

  data Korelasi Product Moment untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dan kesejahteraan masyarakat.

  Berdasarkan hasil analisis crosstab dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 72 orang (85,7%), dari sisi usia mayoritas berusia 36 - 45 tahun yaitu sebanyak 25 orang (29,8%), dari aspek pendidikan mayoritas berpendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 30 orang (35,7%), dan dari sudut pekerjaan mayoritas bekerja sebagai buruh tani, yaitu sebanyak 37 responden (44,0%). Masyarakat mendeskripsikan perangkat desa 85,7% berorientasi sosial sedangkan 80% masyarakat mendeskripsikan perangkat desa berorientasi non profit. Hasil analisis data Korelasi Product Moment menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara orientasi sosial dan non sosial dan orientasi profit dan non profit dengan kesejahteraan masyarakat. orientasi wirausaha, sosial, non sosial, profit, non profit,

  Kata kunci : kesejahteraan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT

THE SOCIAL ORIENTATION OF THE RELATIONSHIP WITH THE

COMMUNITY WELFARE

   

case study on Planggok Village Margokaton

Village Seyegan Town of Sleman Yogyakarta

  

Yacoba Asri Dharmayanti

Faculty of Economics

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2012

  This research aims to 1) Describe the orientation of social entrepreneurship in the village of device perspective community members. 2) measure the level of welfare society in the perspective of the community. 3) explain the relationship between the orientation of social entrepreneurship and community welfare devices village. This is a the study case involving 84 people respondents.

  Researcher used several technic which in collectivy data ... questionnair and interview. Data analysis techniques used crosstab to analyze the characteristics of respondents aims. The Product Moment Correlation was applied find out whether there is a relationship between orientation of social entrepreneurship and community welfare devices village. Based on the results of the analysis of the crosstab can be aware that the majority of respondents were male, as many as 72 people (85,7%), from the age of majority at age 36-45 years, as many as 25 people (29.8%), the majority of the education aspects of SMA/SMK are educated as much as 30 people (by 35.7 per%), and from a majority of jobs working as a laborer, i.e. as much as 37 respondents (44,0%). The community described the village social-oriented while 85,7% 80% community-oriented village devices describes a non profit. Data analysis Product Moment Correlation suggests that there is a significant relationship between orientation and social non profit social and orientation and non profit with the welfare of society. Keywords: entrepreneurial orientation, social, social, non profit, non profit, community welfare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Segala hormat, puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, kasih serta anugerah-Nya yang senantiasa penulis rasakan dari awal sampai akhir penulisan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN

  

ORIENTASI SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Studi Kasus di Dusun Planggok Desa

  . Skripsi ini dibuat

  Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta”

  dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J.

  2. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. A.Budisusila, SE.,M.Soc.Sc., selaku pembimbing II yang telah berkenan mencurahkan perhatian, waktu, tenaga, pikiran dan semangat kepada penulis untuk menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.

  5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis selama proses perkuliahan.

  6. Kedua orang tuaku, yang telah melahirkanku dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, dukungan serta doa hingga akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.

  7. Kakakku Eko dan kedua adikku Sari dan Adi yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

  8. Anakku tersayang Danang Christian yang selalu memberikan motivasi & kekuatan untuk terus bersemangat dan berjuang dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

  9. Patrick Catur Wahyu Nugroho yang selalu menyempatkan waktunya dan tak pernah lelah untuk memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  10. Sahabat-sahabatku Mas restu, Baskoro, Gokdi, Menik, Dera, Victa, Tari, Mas betti, Shinta, David, Steve dan Teman-temanku Manajemen USD angkatan 2005 terkhusus Manajemen B yang telah memberi pengalaman, dukungan, serta doa selama ini.

  11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Tuhan selalu menyertai dan memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan menfaat bagi setiap orang yang membacanya.

  Yogyakarta, 29 Februari 2012 Penulis

  Yacoba Asri Dharmayanti

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

  ...................................................................... iii

  HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN MOTTO ...................................................................................iv

  ................................................................... v

  HALAMAN PERSEMBAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii

  ................................................................................................... viii

  ABSTRAK

ABSTRACT ...................................................................................................ix

  ................................................................................... x

  KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

  ...................................................................................... xviii

  DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xix

  

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah........................................................................5 C. Tujuan Penelitian........................................................................ 6 D. Manfaat Penelitian...................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 7

A. Memahami Wirausaha dan Kewirausahaan ............................... 7

  2. Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis dan Kewirausahaan Sosial .......................................................... 8

  1. Pemilihan Kepala Desa Menurut UU No. 32/2004............. 23

  C. Waktu Dan Lokasi Penelitian………………………………. .36

  B. Subyek dan Obyek Penelitian………………………………….36

  A. Jenis Penelitian.......................................................................... 36

  ............................................................. 36

  BAB III METODE PENELITIAN

  F. Hipotesis……………………………………………………….35

  E. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................... 34

  2. Struktur Perangkat Desa…………………………………...27

  D. Sekilas Tentang Perangkat Desa ............................................... 22

  3. Mengubah Bangsa Dengan Kewirausahaan Sosial .............. 9

  1. Peran Kewirausahaan Sosial Terhadap Kesejahteraan Masyarakat .......................................................................... 20

  C. Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 18

  4. Kuadran 4………………………………………………… .17

  3. Kuadran 3………………………………………………… .17

  2. Kuadran 2………………………………………………….16

  1. Kuadran 1 ............................................................................ 16

  B. Kuadran Kewirausahaan Sosial................................................. 15

  4. Karakteristik, Komponen dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial ......................................................... 11

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Orientasi Kewirausahaan Sosial .......................................... 37

  2. Kesejahteraan Masyarakat………………………………....37

  3. Definisi Operasional……………………………………….39

  E. Pengukuran Variabel................................................................. 40

  F. Populasi dan Sampel…………………………………………...40

  1. Populasi ............................................................................... 40

  2. Sampel……………………………………………………..41

  G. Teknik Pengambilan Sampel..................................................... 41

  H. Sumber Data…………………………………………………...42

  I. Teknik Pengumpulan Data…………………………………….42 J. Teknik Pengujian Instrumen…………………………………..43

  1. Analisis Validitas Eksternal ................................................ 43

  2. Analisis Reliabilitas………………………………………..43 K. Teknik Analisis Data................................................................. 43

  

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MARGOKATON ....................... 47

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Dalam Konteks Desa.... 47

  1. Visi dan Misi Desa Margokaton ......................................... 47

  2. Administratif………………………………………………47

  3. Geografis…………………………………………………..49

  4. Demografis………………………………………………...49

  B. Profil Masyarakat Desa Margokaton ........................................ 49

  1. Pendidikan........................................................................... 49

  3. Mata Pencaharian Menurut Sektor………………………...51

  B. Karakteristik Responden ........................................................... 58

  F. Pembahasan……………………………………………………74

  D. Kesejahteraan Masyarakat dilihat dari Orientasi Sosial dan Non Sosial dan Orientasi Profit dan Non Profit ................. 65 E. Pengujian Hipotesis................................................................... 69

  C. Orientasi Wirausaha Perangkat Desa ........................................ 62

  4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............... 60 

  3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ............................................................................... 60

  2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……………….59

  1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 58

  2. Uji Reliabilitas……………………………………………..57

  C. Gambaran Umum Dusun Planggok .......................................... 53

  1. Uji Validitas Eksternal ......................................................... 57

  A. Hasil Uji Instrumen ................................................................... 56

  ......................................................................... 56

  BAB V ANALISIS DATA

  D. Alasan Tempat Penelitian ......................................................... 55

  3. Mata Pencaharian…………………………………………..55

  2. Kesehatan………………………………………………….55

  1. Gambaran Wilayah Dusun Planggok .................................. 53

  

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Saran…………………………………………………………..79

  C. Keterbatasan Penelitian………………………………………..80

  

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 81

LAMPIRAN

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  Tabel IV.1 Tingkat Pendidikan Di Desa Margokaton................................. 51 Tabel IV.2 Prasarana Kesehatan.................................................................. 51 Tabel IV.3 Mata Pencaharian Sektor........................................................... 52 Tabel V.1 Analisis Deskriptif .................................................................... 60 Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 61 Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur............................ 61 Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................... 62 Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................... 63 Tabel V.6 Kategori Skor Nilai ................................................................... 69 Tabel V.7 Tabulasi Silang Orientasi Sosial dan Non Sosial – Kesejahteraan Masyarakat ........................................................ 69 Tabel V.8 Tabulasi Silang Orientasi Profit dan Non Profit – Kesejahteraan Masyarakat ........................................................ 70 Tabel V.9 Tabulasi Silang Kuadran dan Kesejahteraan Masyarakat......... 70 Tabel V.10 Interprestasi Dari Nilai r............................................................ 72 Tabel V.11 Correlations ............................................................................... 72 Tabel V.12 Correlations ............................................................................... 75

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar II.1 Kuadran Kewirausahaan Sosial.............................................. 15 Gambar II.2 Stuktur Perangkat Desa .......................................................... 27 Gambar II.3 Kerangka Konseptual ............................................................. 34 Gambar IV.1 Peta Desa Margokaton ........................................................... 49 Gambar V.1 Kuadran Kewirausahaan Sosial.............................................. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah pengangguran di Indonesia masih tinggi. Angka pengangguran

  terbuka di Indonesia masih mencapai 8,12 juta jiwa. Angka tersebut belum termasuk dalam pengangguran setengah terbuka, yaitu mereka yang bekerja kurang dari 30 jam per minggu. Masih tingginya angka pengangguran di Indonesia, harus diatasi dengan menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang unggul (www.kompas.com diunggah oleh Kistyarini, 26 November 2011 jam 03:50 WIB). Pemerintah bertanggung jawab untuk menggerakkan semua sumber daya di dalam negeri ini untuk menciptakan kemakmuran sosial yang berkeadilan, seperti yang dirumuskan di dalam Pembukaan UUD 1945.

  “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (alinea 4 Pembukaan

  UUD 1945)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pemerintah Indonesia secara terstruktur dari pusat hingga daerah menerima mandat untuk memajukan kesejahteraan umum. Presiden harus menjadikan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia menjadi sasaran. Gubernur harus memikirkan kesejahteraan masyarakat di tingkat propinsi. Camat harus mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat di tingkat kecamatan, Kepala Desa/Lurah mengemban amanat untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dalam lingkup yang paling kecil dalam struktur pemerintahan melalui kerjasama dengan kepala dusun.

  Sejak diberlakukan penerapan UU No 22 tahun 1999 telah terjadi pergeseran model pemerintahan daerah dari yang semula menganut model efisiensi struktural ke arah model demokrasi. Penerapan model demokrasi mengandung arti bahwa penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah menuntut adanya partisipasi dan kemandirian masyarakat daerah (lokal) tanpa mengabaikan prinsip persatuan negara bangsa. Desentralisasi (devolusi) dan dekonsentrasi merupakan keniscayaan dalam organisasi negara bangsa yang hubungannya bersifat kontinum, artinya dianutnya desentraliasi tidak perlu meninggalkan sentralisasi. Partisipasi dan kemandirian di sini adalah berkaitan dengan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan atas prakarsa sendiri yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

  Otonomi daerah merupakan wewenang untuk mengatur urusan pemerintahan yang bersifat lokalitas menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Dengan demikian desentralisasi sebenarnya menjelmakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pemberian layanan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan. Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya mendorong dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merencanakan, membangun, dan mengelola sendiri prasarana dan sarana untuk mendukung upaya percepatan pembangunan di daerah tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatan pendukung lainnya.

  Jaring Pengaman Sosial, Jaminan Kesehatan Masyarakat, PNPM Mandiri, Raskin dan lain sebagainya merupakan beberapa contoh inisiatif pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Bahkan dalam sumpah pelantikan Kepala desa dinyatakan bahwa Kepala Desa berjanji akan berusaha sekuat tenaga membantu memajukan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan masyarakat Desa pada khususnya, akan setia kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa). Dengan demikian, inisiatif peningkatan kesejahteraan sebuah komunitas/desa terletak di tangan aparat desa.

  Beberapa publikasi seperti yang dibuat oleh Boorstein, di dalam bukunya, How to Change the World, (How to Change the World: Social

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Oxford University Press, 2007) menunjukkan bahwa wirausaha sosial itu muncul karena kegagalan pemerintah untuk melaksanakan kewajibannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wirausaha sosial adalah individu dengan solusi inovatif kepada masyarakat dengan lebih menekankan pada kepentingan sosial. Mereka memiliki ambisi dan ketekunan untuk menangani masalah sosial utama dan menawarkan ide-ide baru untuk perubahan dalam sekala besar. Pemerintah harus memiliki jiwa sosial yang bisa menawarkan ide-ide baru kepada masyarakat, karena pemerintah memiliki sumber daya yang bisa dipergunakan oleh masyarakat sebesar-besarnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, aparat pemerintah dapat digolongkan sebagai wirausaha sosial.

  Boorstein lebih jauh mengidentifikasi 6 karakteristik wirausaha sosial: 1. Mereka bersedia untuk mengoreksi diri (They are willing to self-correct).

  Terbuka pada pendekatan-pendekatan lain yang mungkin dapat digunakan untuk mencapai tujuan.

  2. Mereka bersedia untuk saling percaya (They are willing to share credit).

  Rasa saling percaya akan menjadi ikatan bagi anggota komunitas.

  3. Mereka bersedia meninggalkan struktur yang sudah ada sehingga mendorong mereka untuk berinovasi menemukan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu

  4. Mereka bersedia melewati batas-batas keilmuan. Mereka berfungsi sebagai “social alchemists”, mengumpulkan gagasan, pengalaman dan sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Mereka bersedia bekerja diam-diam (work quietly). Mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan/misi tertentu daripada mencari ketenaran/popularitas.

  6. Mereka memiliki motivasi etis yang kuat. Mereka memperhatikan aspek etika di dalam menentukan cara/metode untuk mencapai tujuan.

  Jika kehadiran para wirausaha sosial adalah akibat kegagalan aparat pemerintah menjalankan fungsinya, maka dapat dinyatakan bahwa karakteristik wirausaha sosial pastilah juga dimiliki oleh para pemerintah. Menarik untuk melihat lebih jauh apakah para aparat pemerintah memiliki orientasi wirausahanya. Bila mereka memiliki orientasi wirausaha sosial, maka dapat dipastikan bahwa aktivitas mereka akan memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya (ekonomi, sosial dan lingkungan).

B. Rumusan Masalah

  Guna mendalami keterkaitan antara orientasi wirausaha dengan kesejahteraan masyarakat, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Orientasi wirausaha apa yang dimiliki oleh para aparat desa dalam perspektif masyarakat?

  2. Bagaimanakah persepsi masyarakat atas kesejahteraan mereka?

  3. Apakah ada keterkaitan antara orientasi wirausaha dengan kesejahteraan masyarakat?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Mendeskripsikan orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dalam perspektif anggota masyarakat.

  2. Mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dalam perspektif masyarakat.

  3. Menjelaskan hubungan antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dan kesejahteraan masyarakat.

  D. Manfaat penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Membantu perangkat desa untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

  2. Membantu masyarakat mengenali kontribusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan.

  3. Memberikan indikator calon perangkat desa yang peduli akan tingkat kesejahteraan masyarakat.

  4. Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukkan bagi perangkat desa dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  5. Dapat menjadi bahan evaluasi bagi para perangkat desa dalam menjalankan program kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI A. Memahami Wirausaha dan Kewirausahaan

1. Pengertian Tentang Wirausaha dan Kewirausahaan

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

  Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahaan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

  a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.

  b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

  Dalam pengertiannya, “fungsi dari wirausahawan adalah untuk mereformasi atau merevolusi pola dari produksi.” Wirausahawan menurut Schumpeter adalah “agent of change” dalam ilmu ekonomi. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menyajikan pasar yang baru atau menciptakan cara-cara baru dalam melakukan banyak hal, mereka memajukan perekonomian.

  Wirausahawan sosial adalah orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola entitas untuk membuat perubahan sosial.

  (Paulus Wirotomo).

2. Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis dan Kewirausahaan Sosial

  Kewirausahaan sosial diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya. Kewirausahaan sosial lebih menitikberatkan kepada lahirnya bangunan tata nilai sosial yang dicapai melalui perubahan sosial disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan sosial sedangkan kewirausahaan bisnis adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membantu terwujudnya pemerataan ekonomi. (Mair and Marty, 2006).

  Perbedaan kewirausahaan bisnis dan sosial adalah terletak pada mekanismenya. Mekanisme kewirausahaan bisnis adalah mengantisipasi dan mengorganisasikan pasar agar berfungsi menghasilkan produk dan jasa sekaligus profit bagi entrepreneur sedangkan mekanisme kewirausahaan sosial adalah memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung menjadi lebih berkesempatan untuk mencapai kesejahteraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Paulus Wirotomo memberikan definisi yang membedakan antara wirausaha dengan wirausaha sosial. Paulus Wirotomo mendefiniskan wirausaha sebagai innovator berjiwa bisnis yang akan mematenkan hasil penemuan mereka untuk kepentingan mereka sendiri. Definisi ini memperlihatkan bahwa kepentingan bisnis yang memfokuskan pada pencarian keuntungan dengan sangat menonjol. Kesejahteraan atau kegunaan bagi masyarakat luas bukanlah tujuan utama dari wirausahawan ini. Wirausaha sosial yang didefinisikan oleh Paulus Wirotomo sebagai

  innovator sosial yaitu orang-orang yang melakukan terobosan, serta

  melakukan hal-hal yang bersifat baru yang kemudian ditujukan untuk kesejahteraan bagi orang banyak. Jika wirausahawan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan pendapatan dengan kata lain pengembalian modal, maka wirausahawan sosial diukur keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat.

3. Mengubah Bangsa Dengan Kewirausahaan Sosial

  Wirausahawan pada masa lalu selalu dipahami dalam konteks wirausahawan bisnis semata. Kewirausahaan diartikan sebagai usaha atau kegiatan dalam rangka meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya.

  Wirausahawan bisnis telah mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat menjadi lebih baik. Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan pemerintah melalui ragam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dijalankan di seluruh Indonesia. Sebagian dari upaya itu telah membawa hasil, sementara sebagian lainnya belum berdampak apa-apa. Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih berada pada angka yang cukup tinggi. Perlu ada langkah-langkah baru yang harus dikembangkan untuk memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia.

  Memahami kenyataan ini, maka sudah saatnya apabila kini bangsa Indonesia menoleh dan mendalami kewirausahaan sosial sebagai salah satu alternatif mengatasi kemiskinan. Masyarakat Indonesia harus mulai memperbaiki kesejahteraan masyarakat dengan menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial bukan hanya sebagai instrumen perubahan angka-angka ekonomi, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu sebagai instrumen perubahan nilai, pandangan dan jalan baru dalam kehidupan.

  Sekitar 30 tahun yang lalu, gagasan kewirausahaan sosial mulai dikembangkan. Bill Drayton, pendiri dan CEO Ashoka, memprakarsai konsep kewirausahaan sosial. Prinsip Kewirausahaan sosial Menurut Drayton tidak berbeda dengan kewirausahaan bisnis, bedanya kewirausahaan sosial digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Bagi Drayton ada dua hal kunci dalam kewirausahaan sosial, yang Pertama adalah adanya inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Kedua, hadirnya individu bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha (entrepreneurial), dan beretika di belakang gagasan inovatif tersebut. Jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan beretika, yang mampu menciptakan inovasi sosial dan mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Wirausahawan sosial adalah orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola sebuah entitas untuk membuat perubahan sosial.

  Jika wirausahawan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan pendapatan (pengembalian modal), maka wirausahawan sosial diukur keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat. Fondasi dasar kewirausahaan sosial adalah: a. Tujuan dari entitas adalah melakukan perbaikan masyarakat atau berkontribusi dalam mengatasi masalah yang ada di masyarakat.

  b. kepemilikan entitas adalah milik masyarakat atau komunitas, bukan dimiliki oleh seorang individu pemodal.

  c. Di dalam aktivitasnya terkandung muatan aktivitas bisnis yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

4. Karakteristik, Komponen dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial

  a. Karakteristik seorang wirausahawan sosial yaitu: 1) Mengenali adanya kemacetan atau kemunduran dalam kehidupan masyarakat dan menyediakan jalan keluar dari kemacetan atau kemunduran itu. Ia menemukan apa yang tidak berfungsi, memecahkan masalah dengan mengubah sistemnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk berani melakukan perubahan dan merealisasikan semua sistem tersebut.

  2) Wirausaha sosial tidak puas hanya memberi “ikan” atau mengajarkan cara “memancing ikan”. Tetapi juga tidak akan diam hingga “industri perikanan” itu berubah.

  b. Kewirausahaan sosial memuat tiga komponen: 1) Mengidentifikasi sistem/keseimbangan yang menyebabkan kerugian atau berkurangnya kesejahteraan.

  2) Mengidentifikasi peluang perbaikan keseimbangan, dengan mengembangkan tata nilai sosial baru untuk mempengaruhi tata nilai yang ada. 3) Menyusun keseimbangan baru, untuk mencegah kerugian dan menjamin kesejahteraan masyarakat luas.

  c. Kompetensi kewirausahaan sosial Kompetensi kewirausahaan sosial tidak hanya di butuhkan oleh kalangan ahli, mahasiswa, dosen, perguruan tinggi dan masyarakat namun lebih penting lagi bagi perangkat desa yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat dari kalang yang paling bawah atau yang menjadi dasar perubahan dan bertanggung jawab langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dari pihak pemerintah.

  Beberapa ketrampilan dan kompetensi juga harus di miliki oleh seorang perangkat desa. Ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perangkat desa dalam mengembangkan kompetensi kewirausahaan sosial diantaranya: 1) Managerial skill

  Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan

  bekal yang harus dimiliki wirausaha sosial. Seorang wirausahawan sosial harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

  Kemampuan menganalisis dan mengembangkan masyarakat, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, fasilitas dan seluruh sumber daya lingkungan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sosial.

  2) Conceptual skill

  Conceptual skill merupakan kemampuan untuk

  merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi utama menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha sosial. 3) Human skill

  (keterampilan memahami, mengerti,

  Human skill

  berkomunikasi dan berelasi). Supel, mudah bergaul, simpati dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan komunitas sosial dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku menenangkan bagi orang lain. 4) Decition making skill

  Decition making skill (keterampilan merumuskan masalah

  dan mengambil keputusan). Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha sosial dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha sosial harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5) Time managerial skill

  Time managerial skill (keterampilan mengatur dan

  menggunakan waktu). Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha sosial harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.

  Sumber : (Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat

dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat ).