Umum Kabupaten Tana Toraja

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  BAB

  VI G a m b a r a n U m u m G a m b a r a n U m u m K a b u p a t e n T a n a T o r a j a K a b u p a t e n T a n a T o r a j a 6.1.

  Kondisi Umum

  6.1.1. Profil Geografis Letak Kabupaten Tana Toraja 329 Km ke arah Utara Kota

  • – Makassar. Wilayah Kabupaten ini berada pada ketinggian 300 2.889 dari permukaan laut, sehingga udara terasa sejuk bahkan pada pegunungannya relative sangat dingin dimana rentang temperature rata-rata 16 ºC – 28 ºC dengan kelembaban udara antara 82
  • – 86 %. Bentuk Topografi bergelombang, terdiri dari 20% dataran tinggi, 2% berupa rawa dan sungai, 40% terhampar perbukitan dan pegunungan serta 38% dataran rendah.

  Kabupaten Tana Toraja terletak pada 119º-120º Bujur Timur dan 2º-3º Lintang selatan. Jumlah penduduk 221.795jiwa (sesuai sensus penduduk 2010), dengan luas wilayah tercatat 2.054,30 km2 persegi.

  Dengan batas-batas, yaitu :

  a. Sebelah Utara terletak Kabupaten Toraja Utara;

  b. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Enrekang dan Pinrang;

  c. Sebelah Timur dengan Kabupaten Toraja Utara dan Luwu;

  d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Polewali dan Mamasa; Secara administratif, Kabupaten Tana Toraja meliputi 19

  Kecamatan, 112 lembang dan 47 kelurahan. Pembagian wilayah

  VI-

  

   

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  menurut kecamatan, jumlah lembang dan kelurahan serta luas kecamatan adalah sebagai berikut :

  11 2 134,47 6,55

  4 4 61,70 3,00

  12 Makale Utara - 5 26,08 1,27

  13 Saluputti

  8 1 87,54 4,26

  14 Bittuang

  14 1 163,27 7,95

  15 Rembon

  16 Masanda 8 - 134,77 6,56

  1 14 39,75 1,93

  17 Malimbong Balepe

  5 1 211,47 10,29

  18 Rantetayo

  3 3 60,35 2,94

  19 Kurra

  5 1 60,50 2,94

  Total 112 47 2.054,30 100,00 Sumber : Badan Pertanahan Nasional dan BPS, Kabupaten Tana Toraja.

  11 Makale Selatan

  10 Makale

Tabel 6.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan No Kecamatan Jumlah Lembang Jumlah Kelurahan Luas (KM

  5 1 166,02 8,08

  2 ) Persentase terhadap Luas Kab. (%)

  01 Bonggakaradeng

  5 1 206,76 10,06

  02 Simbuang

  5 1 194,82 9,48

  03 Rano 5 - 89,43 4,35

  04 Mappak

  05 Mengkendek

  4 2 27,96 1,36

  13 4 196,74 9,58

  06 Gandang Batu Sillanan

  9 3 108,63 5,29

  07 Sangalla

  3 2 36,24 1,76

  08 Sangalla Selatan

  4 1 47,80 2,33

  VI-

  09 Sangalla Utara

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  6.1.2. Demografi

  a. Stuktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umum

  Penduduk Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2012 berjumlah 221 795 jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar yakni 33.784 jiwa mendiami Kecamatan Makale.

  Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan, yang masing-masing 112 349 jiwa penduduk laki-laki dan 109 356 jiwa penduduk perempuan. Hal ini juga tercermin pada angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100, yaitu 102.87 ini berarti, dari setiap 100 orang perempuan terdapat 102 laki-laki.

  Kepadatan penduduk di Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2010 telah mencapai 108 jiwa/km². Kecamatan terpadat terdapat di Kecamatan Makale, dengan tingkat kepadatan mencapai 850 jiwa/km², sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatannya paling rendah adalah Kecamatan Bonggakaradeng dan Simbuang, yaitu 33 dan 31 jiwa/km²

Tabel 6.2 Luas Wilayah Jumlah Penduduk dan kepadatan Penduduk

  

menurut Kecamatan Di Kabupaten Tana Toraja, 2012

  Luas Penduduk (orang) Kepadatan Kecamatan

  Penduduk

2 Km % Jumlah % (orang/

  2 Km )

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  01. Bonggakaradeng 206,76 10.06 6 893 3,11s

  33

  02. Simbuang 194,82 9.48 6 091 2,75

  31

  03. Rano 89,43 4.35 6 048 2,73

  68

  04. Mappak 166,02 8.08 5 594 2,52

  34 VI-

  

   

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  Kecamatan Luas Penduduk (orang) Kepadatan

  13. Saluputti 87,54 4.26 7 450 3,36

  Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2013

  85 Tana Toraja 2.054,30 100.00 221 795 100,00 108

  19. Kurra 60,50 2.94 5 148 2,32

  18. Rantetayo 60,35 2.94 10 641 4,80 176

  42

  17.Malimbong Balepe 211,47 10.29 8 938 4,03

  46

  16. Masanda 134,77 6.56 6 185 2,79

  15. Rembon 134,47 6.55 18 114 8,17 135

  89

  14. Bittuang 163,27 7.95 14 507 6,54

  85

  12. Makale Utara 26,08 1.27 11 779 5,31 452

  Penduduk (orang/

  VI-

  10. Makale 39,75 1.93 33 784 15.23 850

  09. Sangalla Utara 27,96 1.36 7 333 3,31 262

  08.Sangalla Selatan 47,80 2.33 7 371 3,32 154

  07. Sangalla 36,24 1.76 6 609 2.98 182

  06.Gandang Batu Sillanan 108,63 5.29 19 261 8.68 177

  05. Mengkendek 196,74 9.58 27 638 12,46 140

  % Jumlah %

  2

  ) Km

  2

  Km

  11. Makale Selatan 61,70 3.00 12 411 5,60 201

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  10. Makale 45 609 48 333 33 784 6,60 -

  Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010

  12.74

  19. Kurra - - 5 148 - - Jumlah / Total 182 657 196 731 221 795 7,15

  18. Rantetayo - - 10 641 - -

  17. Malimbong Balepe - - 8 938 - -

  16. Masanda - - 6 185 - -

  15. Rembon - - 18 114 - -

  14. Bittuang - - 14 507 - -

  13. Saluputti 50 253 56 139 7 450 10,48 -

  12. Makale Utara - - 11 779 - -

  11. Makale Selatan - - 12 411 - -

  09. Sangalla Utara - - 7 333 - -

  

  08. Sangalla Selatan - - 7 371 - -

  07. Sangalla 23 887 23 769 6 609 (0,45) -

  06.Gandang Batu Sillanan - - 19 261 - -

  05. Mengkendek 40 137 44 546 27 638 9,89 -

  04. Mappak - - 5 594 - -

  03. Rano - - 6 048 - -

  02. Simbuang - - 6 091 - -

  01. Bonggakaradeng 22 781 23 444 6 893 2,82 -

  Kecamatan Jumlah Penduduk (orang) Laju Pertumbuhanj Penduduk per Tahun 1990* 2000* 2010 1990-2000 2000-2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  VI-

Tabel 6.3Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut

KecamatanDi Kabupaten Tana Toraja, 1990, 2000, 2010

   

  • *) Data masih bergabung dengan Kabupaten Toraja Utara dan belum terjadi pemekaran Kecamatan

  

   

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

Tabel 6.4 Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Seks Rasio Dirinci Per Kecamatan Di Kabupaten Tana Toraja, 2010

  10. Makale 16 796 16 988 33 784 98,87

  Sumber : Sensus Penduduk 2010

  19. Kurra 2 723 2 425 5 148 112,29 Jumlah / Total 112 439 109 356 221 795 102,87

  18. Rantetayo 5 413 5 228 10 641 103,54

  17. Malimbong Balepe 4 495 4 443 8 938 101,17

  16. Masanda 3 233 2 952 6 185 109,52

  15. Rembon 9 176 8 938 18 114 102,15

  14. Bittuang 7 556 6 951 14 507 108,70

  13. Saluputti 3 772 3 678 7 450 102,56

  12. Makale Utara 5 924 5 855 11 779 101,18

  11. Makale Selatan 6 311 6 100 12 411 103,46

  09. Sangalla Utara 3 658 3 675 7 333 99,54

  Kecamatan Laki-Laki Perempuan

  VI-

  07. Sangalla 3 347 3 262 6 609 102,61

  06. Gandang Batu Sillanan 9 572 9 689 19 261 98,79

  05. Mengkendek 13 997 13 641 27 638 102,61

  04. Mappak 2 919 2 675 5 594 109,12

  03. Rano 3 105 2 943 6 048 105,51

  02. Simbuang 3 101 2 990 6 091 103,71

  01. Bonggakaradeng 3 644 3 249 6 893 112,16

  (1) (2) (3) (4) (5)

  Jumlah Seks Rasio (%)

  08. Sangalla Selatan 3 697 3 674 7 371 100,63

  

   

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  Kecamatan Penduduk Rumahtangga Rata-rata

  16. Masanda 6 185 1 415

  12. Makale Utara 11 779 2 687

  4

  13. Saluputti 7 450 1 641

  5

  14. Bittuang 14 507 3 113

  5

  15. Rembon 18 114 4 004

  5

  4

  11. Makale Selatan 12 411 2 773

  17. Malimbong Balepe 8 938 2 068

  4

  18. Rantetayo 10 641 2 436

  4

  19. Kurra 5 148 1 093

  5 Jumlah / Total 2010 221 795 50 350

  4 Jumlah / Total 2009 196 731 51 863

  4 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Toraja

  4

  4

  Anggota Rumah Tangga

  5

  (1) (2) (3) (4)

  01. Bonggakaradeng 6 893 1 356

  5

  02. Simbuang 6 091 1 366

  4

  03. Rano 6 048 1 274

  5

  04. Mappak 5 594 1 232

  05. Mengkendek 27 638 6 292

  10. Makale 33 784 7 910

  4

  06. Gandang Batu Sillanan 19 261 4 738

  4

  07. Sangalla 6 609 1 484

  4

  08. Sangalla Selatan 7 371 1 702

  4

  09. Sangalla Utara 7 333 1 766

  VI- Tabel 6.5Rata-rata Jumlah Anggota Rumah Tangga Di Tiap Rumahtangga Dirinci Per Kecamatan Di Kabupaten Tana Toraja, 2010

  4

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  • – 4 12 834 11 976 24 810 5 – 9 14 722 13 517 28 239

  • – 14 13 793 12 661 26 454

  Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tana Toraja dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah. Sementara itu, potensi ekonomi pada suatu wilayah dapat diukur dari kontribusi masing-masing sektor terhadap nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Variabel yang digunakan dalam PDRB terdiri atas 9 (sembilan) sektor lapangan usaha, yaitu sektor (1) pertanian, (2)

  Jumlah / Total 112 886 108 909 221 795 Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2010

  60

  40

  35

  15

  10

  Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4)

  VI- Tabel 6.6Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Tana Toraja, 2010

   

  

  • – 19 10 636 9 327 19 963 20 – 24 7 318 7 011 14 329 25 – 29 7 047 7 045 14 092 30 – 34 7 796 7 482 15 278
  • – 39 8 164 7 383 15 547
  • – 44 7 092 6 421 13 513 45 – 49 5 179 5 130 10 309 50 – 54 4 166 4 897 9 063 55 – 59 3 971 4 056 8 027
  • – 64 3 294 3 864 7 140 65 + 6 460 7 857 14 317

6.2. Profil Ekonomi

6.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  pertambangan dan galian, (3) industri pengolahan, (4) listrik, gas dan air bersih, (5) bangunan, (6) perdagangan, hotel dan restoran, (7) angkutan dan komunikasi, (8) keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, (9) sektor jasa.

  Perkembangan Produk Domestik regional Bruto (PDRB), Kabupaten Tana Toraja dari tahun ke tahun terus membaik. Hal ini dapat terlihat dari angka PDRB atas dasar harga berlaku yang selalu mengalami peningkatan, pada tahun 2009 PDRB harga berlaku mencapai 1.259.215,83 juta rupiah atau terjadi peningkatan sekitar 12,83 persen dari tahun 2008 yang nilainya hanya 1.116.036,45 juta. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 sebesar 6,10 % jika dilihat pada periode 2005-2009, pertumbuhan ekonomi tiap tahunnya terus membaik.

  Tabel. 6.7Perkembangan PDRB Kabupaten Tana Toraja Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan, menurut lapangan usaha di Kabupaten Tana Toraja- Tahun 2005-2009 Atas Dasar Harga Atas Dasar Harga Konstan Berlaku No. Tahun PDRB Pertumbuhan PDRB (Juta Rp) (Juta Rp) (%)

  1. 2005 703,784.29 496,941.85

  4.41 2. 2006 782,469.58 517,268.80

  4.53 3. 2007 886,492.25 544,797.12

  5.32 4. 2008 1,116.036.45 587,415.65

  7.82 5. 2009 1,259,215.83 623,229.88

  6.10 Rata-rata (%)

  5.55 Sumber: BPS Kab. Tana Toraja 2009

  Karakteristik penting yang melekat dalam proses pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat perubahan struktural dan pergeseran sektoral. Komponen utama dari perubahan struktural ini meliputi pergeseran secara bertahap kegiatan-kegiatan dari bidang pertanian ke non pertanian. Berdasarkan data distribusi PDRB atas dasar harga

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  berlaku menurut lapangan usaha terlihat bahwa perekonomian Kabupaten Tana Toraja masih didominasi oleh sektor pertanian yang mencapai 336,170.52 juta rupiah pada tahun 2005 dan cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya hingga pada tahun 2009 mencapai 484,964.40 juta rupiah. Lapangan usaha lain persentasenya cenderung sama dengan sektor pertanian mengalami kenaikan yakni dari tahun 2005 hingga 2009, rata-rata peningkatannya mencapai sekitar 50% dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.8 PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha Kabupaten Tana Toraja, tahun 2005-2009 Rata-

  2008 LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2009*) rata

  5,26

  1. Pertanian 0,93 1,98 1,71 2,59 2,49

  2. Pertab/ Penggalian 21,15 4,52 10,42 14,1 21,69 14,37

  3. Industri Pengolahan 6,19 2,61 2,89 37,67 7,49 11,37

  4. Listrik, Gas dan Air Bersih -1,08 8,30 10,68 18,45 12,93 9,86

  6,60 7,50 7,76 2,36 5,76 6,00

  5. Bangunan

  6. Perdagangan, Hotel & Restoran 8,14 10,77 6,85 16,06 17,03 11,87

  3,84 9,49 12,26 13,92 12,22 10,35

  7. Angkutan dan Komunikasi

  8. Bank dan Lembaga Keuangan 6,57 7,01 15,76 10,49 9,01 9,77

  9. Jasa-Jasa 9,39 2,67 8,32 2,28 2,92 5,10

  7,82 Total P D R B 4,41 4,53 5,32 6,10 5,55

  Sumber: BPS Kab. Tana Toraja 2009

6.3. Sarana dan Prasarana

  Kabupaten Tana Toraja sebagai daerah agraris membutuhkan sarana dan prasarana pendukung dalam menunjang aktivitas masyarakat pada sektor ini, hal ini penting karena sarana dan

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  prasarana yang ada belum mampu menjangkau seluruh pelosok desa dan kualitasnyapun masih rendah. Jalan yang merupakan prasarana utama di daerah ini dalam memperlancar kegiatan perekonomian di semua sektor dipandang masih sangat perlu untuk ditingkatkan. Data tahun 2009 menunjukan bahwa panjang jalan di Kabupaten Tana Toraja mencapai 1.066.60 km terdiri dari yang beraspal mencapai 336.60 km, berkerikil 192.50 km, dan jalan tanah 537,50 km.

  Kabupaten Tana Toraja sebagai daerah wisata yang masuk dalam 15 daerah tujuan wisata di Indonesia dan merupakan destinasi kedua setelah Bali, sangat membutuhkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang. Bandara Pongtiku sebagai prasarana utama penunjang pariwisata di daerah perlu segera dikembangkan. Arus penumpang yang keluar masuk bandara ini pada tahun 2009 terdiri dari orang yang berangkat sebanyak 782 orang dan yang datang sebanyak 634 orang, dan jika dibanding dengan tahun 2008 cenderung mengalami peningkatan dan jika diproyeksikan dengan visi pariwisata Kabupaten Tana Toraja sekarang maka pengembangan prasarana tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus.

  Pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Tana Toraja yang ditujukan pada peningkatan kemampuan untuk menggalakkan kegiatan ekonomi yang melibatkan berbagai sektor. Hal ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan bagi pemerintah dan masyarakat di daerah wisata serta penerimaan devisa bagi negara. Wistawan domestik pada tahun 2008 tercatat sebanyak 12.041 orang dan turun menjadi 5.499 orang pada tahun 2009 sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 3.895 orang pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 6.204 pada tahun 2009. Hal ini bersinergi dengan jumlah akomodasi hotel/penginapan sebanyak 15 unit dengan jumlah kamar sebanyak

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  263dan 534 tempat tidur. Hal ini juga tercermin pada sarana sektor transportasi di Kabupaten Tana Toraja, jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2009 sebanyak 16.843 unit. Kendaraan bermotor tersebut terdiri dari 22 kendaraan khusus, 1.220 unit mobil penumpang, 1.018 truk, 110 bus dan yang merupakan jumlah terbesar adalah sepeda motor dengan jumlah 14.473 unit.

6.4.1. Sarana Pendidikan

  Pelaksanaan program pembangunan di berbagai sektor yang makin meningkat di Kabupaten Tana Toraja telah memberikan dampak positif terhadap kemajuan pendidikan, yang ditunjukkan makin kondusifnya suasana belajar di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Pelayanan pendidikan sudah relatif merata dan bahkan sudah menjangkau daerah terpencil dan perbatasan (aspek geografis).

  Dari tahun ke tahun partisipasi seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat, hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Jumlah siswa dan guru menunjukkan perkembangan yang makin bertambah, sedangkan rasio siswa terhadap sekolah dan rasio guru terhadap siswa makin membaik pada semua jenjang pendidikan namun pemerataan penempatan guru masih perlu ditingkatkan utamanya pada lokasi- lokasi yang jauh dan terpencil.

  Anak-anak dari keluarga miskin pada usia sekolah 7 –12 tahun sudah banyak yang bersekolah. Meningkatnya pelayanan pendidikan ditunjukkan oleh angka partisipasi kasar (APK) atau rasio siswa menurut jenjang pendidikan SD (Sekolah Dasar), SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) dan SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) terhadap jumlah penduduk kelompok usia 7-12 Tahun, 13

  • – 15

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  tahun dan 15

  • – 18 tahun, namun yang perlu diperhatikan dari semua ini bahwa peningkatan partisipasi pendidikan harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik pendidikan dan tenaga pendidik yang baik seperti pada tabel di bawah ini.

  Tabel 6.9Jumlah sekolah, siswa/mahasiswa dan guru menurut tingkat pendidikan,Kabupaten Tana Toraja Tahun 2009

  Jumlah Sekolah

  Sekolah Siswa Guru TK 90 2.133 179 SD 232 37.966 2.424 SLTP

  59 13.731 1.122 SLTA/SMK 33 8.850 865 Sumber Data: Dinas Pendidikan Kab. Tana Toraja.

  Tabel 6.10Rasio murid/siswa/mahasiswa terhadap guru/dosen dirinci berdasarkan tingkat pendidikan, Kabupaten Tana Toraja Tahun 2009

  Jumlah Sekolah

  Rasio Murid/Siswa/Mahasiswa Guru/Dosen

  TK 2.133 179

  12 SD 37.966 2.424

  16 SLTP 13.731 1.122

  13 SLTA/SMK 8.850 865

  11 PT 3.972 168

  24 Sumber data: Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja

  Tabel 6.11.Banyaknya Murid SD, SLTP, SLTA dan SMK Negeri/Swasta, dirinci per Kecamatan di Kabupaten Tana Toraja Tahun 2009 No Kecamatan TK SD SLTP SLTA SMK

  41 1.423 402 241

  • 01 Bonggakaradeng

  02 Simbuang

  • 992 612 - -

  03 Rano 43 473 263 - -

  VI-

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  13 Saluputti 21 1.419 1.169 349

  Pembangunan bidang kesehatan yang telah dilaksanakan pada dewasa ini memperlihatkan keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat. Sampai pada tahun 2009 telah terdapat 2 (dua) rumah sakit, yang terdiri dari 1 (satu) Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) dan 1 (satu) rumah sakit swasta. Fasilitas kesehatan lainnya terdapat 20 (dua puluh) puskesmas, 30 (tiga puluh) puskesmas pembantu, 44 (empat puluh empat) polindes dan 23 (dua puluh tiga) klinik KB seperti pada tabel di bawah ini :

  Sumber data: Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja

  19 Kurra - 1.344 231 - - Total 2.133 37.966 13.731 4.481 4.369

  18 Rantetayo 200 2.170 1.161 243 153

  17 Malimbong Balepe 16 1.652 198 - -

  16 Masanda 36 1.517 162 46 -

  15 Rembon 93 3.289 489 - -

  14 Bittuang 45 2.397 547 - -

  54

  12 Makale Utara 130 1.623 289 - 1.565

   

  90

  11 Makale Selatan 156 2.040 296 -

  10 Makale 621 4.533 2.669 1.924 1.710

  09 Sangalla Utara 100 1.939 404 - -

  08 Sangalla Selatan 115 1.371 738 - -

  07 Sangalla 20 917 910 354 133

  06 Gandang Batu Sillanan 235 3363 1.157 241 -

  05 Mengkendek 261 4.574 2.034 1.083 664

  04 Mappak 660 - - -

6.4.2. Sarana Kesehatan

  VI- No Kecamatan TK SD SLTP SLTA SMK

  

   

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  01 Bonggakaradeng -

  14 Bittuang -

  1

  1

  1

  15 Rembon -

  1

  3

  2

  1

  1

  16 Masanda -

  4

  1

  1

  13 Saluputti -

  2

  1

  2

  1

  1

  1

  1

  1

  19 Kurra -

  23 Sumber: Dinas Kesehatan dan Kantor BKKBN, Kabupaten Tana Toraja Berbagai upaya peningkatan derajat kesehatan yang dilaksanakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bersama- sama masyarakat tidak terlepas dari berbagai kebijakan sektor pembangunan lain di luar sektor kesehatan, misalnya faktor ketersediaan air bersih dan lingkungan pemukiman yang sehat, penanggulangan kemiskinan dan kecukupan pangan di tingkat

  44

  30

  20

  2

  1 Total

  1

  2

  1

  2

  1

  2

  1

  2

  18 Rantetayo -

  1 1 -

  1

  17 Malimbong Balepe -

  1

  2

  12 Makale Utara

  4

  1

  1

  2

  8

  3

  1

  05 Mengkendek -

  1

  1

  1

  04 Mappak -

  1

  1 1 -

  1

  03 Rano -

  1

  1 2 -

  02 Simbuang -

  1

  3

  2

  06 Gandang Batu Sillanan -

  5

  VI- Tabel 6.12.Jumlah sarana pelayanan kesehatan dirinci berdasarkan Kecamatan, Kabupaten Tana Toraja tahun 2009. No Kecamatan Rumah Sakit Puskes mas Puskesmas pembantu Polindes Klinik KB

  2

  1

  11 Makale Selatan -

  4

  1

  1

  1

  1

  10 Makale

  1

  09 Sangalla Utara - 1 -

  4

  1

  4

  08 Sangalla Selatan - 1 -

  1

  1

  1

  1

  07 Sangalla -

  1

  3

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  rumah tangga, oleh karena itu dalam pemecahan masalah kesehatan diperlukan kerjasama lintas sektoral yang efektif.

  Pembangunan kesehatan yang dilakukan selama ini telah berhasil menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan secara merata ke seluruh Kecamatan/Lembang/Kelurahan. Dua rumah sakit yaitu 1 Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) dan 1 rumah sakit swasta yang masing-masing berada di Kecamatan Makale Utara dan Kecamatan Makale. Sarana kesehatan di tingkat kecamatan juga sudah cukup memadai, hal ini ditandai dengan telah beroperasinya puskesmas di seluruh kecamatan dan 30 puskesmas pembantu (Kecamatan Sangalla Utara dan Kecamatan Sangalla Selatan belum ada). Sementara sarana kesehatan di tingkat lembang/kelurahan, telah beroperasi

  44 Polindes yang penyebarannya hampir merata di setiap kecamatan. Dalam rangka menyukseskan Program Nasional Keluarga Berencana di Kabupaten Tana Toraja, hingga tahun 2009 telah dioperasikan 23 klinik keluaraga berencana yang menyebar hampir merata di setiap kecamatan. Dan dokter praktek juga telah ada sebanyak 15 orang, apotik 7 unit, toko obat 5 unit, yang kesemuanya tersebar di beberapa kecamatan, yaitu : Kecamatan Mengkendek, Kecamatan Sangalla’, Kecamatan Makale, Kecamatan Makale Utara dan Kecamatan Saluputti.

  Dalam rangka upaya mendukung kegiatan pelayanan kesehatan dan memaksimalkan fungsi sarana kesehatan tersebut, ketersediaan tenaga kesehatan merupakan salah satu faktor penting. Di Kabupten Tana Toraja dewasa ini hingga pada tahun 2009 telah tersedia sebanyak 318 orang tenaga kesehatandan, dan jika dibandingkan dengan tahun 2005, tenaga kesehatan di daerah ini mengalami penurunan yang cukup signifikan oleh karena adanya pemekaran kabupaten. Untuk lebih jelasnya, rincian tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut:

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  Tabel 6.13Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut JenisnyaKab. Tana Toraja tahun, tahun 2007- 2011 Jenis Tenaga

No. 2007 2008 2009 2010 2011

Kesehatan

  1. Dokter Umum

  31

  38

  44

  47

  20

  2. Dokter Gigi

  12

  11

  16

  18

  9

  3. Dokter Ahli

  9

  9

  9

  9

  2

  4. Dokter PTT

  2 4 -

  5

  7

  5. Bidan 161 170 157 136

  63

  6. Perawat, Dll 348 319 498 285 214

  • 7. Dokter Gigi PTT - -

  1

  3 Jumlah Total 563 551 730 595 318

  Sumber: Dinas Kesehatan, Kabupaten Tana Toraja

  Selain keberhasilan tersebut diatas, tentunya masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan, antara lain:

  1. Masih kurang optimalnya pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat karena keterbatasan anggaran Jamkesda baik untuk jasa tindakan medis maupun pengadaan obat-obatan.

  2. Rendahnya tarif biaya pengobatan dan biaya jasa medik petugas kesehatan di sarana puskesmas dan jaringannya.

  3. Masih kurangnya akses keterjangkauan pelayanan kesehatan.

  4. Kurang optimalnya kualitas pelayanan di Puskesmas yang disebabkan belum adanya satu regulasi yang dijadikan standar pelayanan yang benar dan tepat, serta masih kurangnya pengetahuan petugas akan standar pelayanan mutu yang disebabkan oleh belum diimplementasikannya sistem manajemen mutu di puskesmas dengan standar baku.

  5. Jumlah tenaga dokter untuk pelayanan luar gedung masih sangat terbatas.

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

6.4. Kondisi Prasarana Bidang PU/Cipta KaryaKabupaten Tana Toraja

6.4.1 Sub Bidang Air Minum

  Pada dasarnya system penyediaan air bersih di kabupaten Tana Toraja terdapat tiga bagian yaitu :

  a. system penyediaan air bersih/air minum kota kabupaten,

  b. system penyediaan air minum ibu kota kecamatan (IKK), dan

  c. system air minum perdesaan. Untuk memperoleh gambaran umum tentang kondisi prasarana dan sarana yang ada sebagai berikut :

1. Sumber air baku PDAM kota makale dan Sekitarnyakabupaten Tana Toraja

  a) IPA Kia’tang

  Instalasi pengelolaan air ini mengambil air dari sungai sa’dan yang terletak ditepi poros Makale-Rantepao di kelurahan Bungin. Yang berjarak sekitar 3 km dari kota makale arah Utara. Kapasitas IPA terpasang 20 lt/dtk dengan pengelolaan lengkap kapasitas produksi 20 lt/dtk.

  b) Mata Air Burake

  • Mata air terletak di kelurahan Pantan dusun Buisum yang berjarak 1,5 km dari kota Makale arah ke Timur atau kurang lebih sekitar 500 meter dari kantor PDAM Tana Toraja di Kecamatan Makale. Kapasitas terpasang 10 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim hujan 10 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim kemarau 3 lt/dtk

  c) Mata Air Kombong Mata air terletak di kelurahan Manggau yang berjarak 3 km dari kota Makale ke arah selatan Kapasitas terpasang 15 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim hujan 15 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim kemarau 5 lt/dtk.

  d) Mata air Palino

  VI-

  

   

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  Mata air terletak di lembang Tiromanda yang berjarak 14 km dari kota Makale kea rah selatan. Mata air ini sebagian besar untuk penyediaan air bersih perdesaan. Kapasitas terpasang 5 lt/dtk, kapasitas produksi pada musim hujan 5 lt/dtk, kapasitas pada musim kemarau 2 lt/dtk.

  1 Baik

  Sumber : PDAM Tana Toraja

  1 Baik

  3 Sentrifugal 20 l/dt(Air Baku)

  1 Baik

  2 Sentrifugal 20 l/dt(Pompa)

  1 Baik

  1 Summersible 20 l/dt(Pompa)

  II Prasarana Air Minum

  Baik

  03 Mesin Genset 100 KVA (Kia’tang)

  02 Rantetayo (IPA)

  e) IPA Rantetayo Intek pengelolaan Air ini mengambil air dari sungai Mai’ting yang terletak di poros Makale-Rantetayo-Kurra di Kelurahan Rantetayo Kecamatan Rantetayo dimana Kavasitas IPA terpasang 20 lt/dtk, yang melayanai IKK Rantetayo dan Ibu kota Kabupaten Tana Toraja.

  1 Baik

  VI-

  8 I Sarana Air Minum

  7

  6

  5

  

4

  3

  2

  1

  Tabel 6.15Kondisi Sarana Dan Prasarana Air Minum Kabupaten Tana Toraja Tahun 2003-2007 No Jenis Sarana Dan Prasarana Jumlah (Unit Tahun 2003-2007) Kondisi 2003 2004 2005 2006 2007

  01 Kia’tang (Mkl) IPA

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  Cakupan pelayanan sampai saat ini sudah mencapai 45 % dan jumlah IKK yang dilayani oleh PDAM yaitu : a) Kecamatan Makale

  b) Kecamatan Makale Selatan

  c) Kecamatan Makale Utara

  IKK terlayani sampai 2009 yaitu : i.IKK Bittuang ii.IKK Saluputti iii.IKK Rembon iv.IKK Rantetayo v.

  IKK Ge’tengan vi.IKK Sangalla vii.IKK Buakayu

  Target IKK sampai tahun 2010 s/d 2014yaitu 15 IKK dan Target Air Bersih Perdesaan yang sudah dilayani sampai 2009 yaitu 50% dari 14 IKK yaitu : 104 Lokasi/desa dan target 5 tahun kedepan ditargetkan sampai 75% yaitu : 133 desa dari 148 desa.

  

2. Sistem penyediaan air bersih/air minum Ibu Kota Kecamatan

(IKK)

  Pada umumnya pembangunan prasarana dan sarana air minum ibu kota kecamatan (IKK) telah mendapat bantuan melalui bantua Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sulawesi Selatan dengan sumber dana APBN dan kondisi saat masih perlu ditingkatkan.

  VI-

   

  

  RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019 Tabel 6.16.Ibu Kota Kecamatan (IKK) yang sudah terpasang dapat kita lihat pada tabel dibawahi No Jenis Lokasi Kapasitas Kapasitas Jam Operasi Jam Operasi Kapasitas Sumber terpasang saat ini instalasi Distribusi l/d l/d

  

1 Mata Air 5,0 0,62 1 x 24 1 x 24 Grafitasi

Ge’tengan

  

2 Mata Air Rembon 3,0 1,66 1 x 24 1 x 24 Grafitasi

  

3 Mata Air Saluallo 2,5 0,44 1 x 24 1 x 24 Grafitasi

  

4 Mata Air Ulusalu 2,5 0,43 1 x 24 1 x 24 Grafitasi

  

5 Mata Air Kaero 5,0 1,91 1 x 24 1 x 24 Grafitasi

  

6 Mata Air Malimbong 2,0 1,0 1 x 24 1 x 24 Grafitasi

  

7 Mata Air Sillanan 2,0 0,5 1 x 24 1 x 24 Grafitasi

  

8 Mata Air Bittuang 3,0 0,3 1 x 24 1 x 24 Grafitasi

Sumber : PDAM Tana Toraja

3. Sistem Penyediaan Air Bersih Perdesaan

  System penyediaan air Bersih Perdesaan di Kabupaten Tana Toraja dilakukan dengan system Perpipaan dan Pengadaan baik yang dibangun oleh Pemerintah, masyarakat dan bantuan dari pihak ketiga secara kuantitas jumlah Lembang yang telah mendapat bantuan pembangunan prasarana dan saranan Air Bersih melalui sumber dana APBD Provinsi, DAK maupun APBD Kabupaten dengan kebijakan bahwa penanganan air bersih perdesaan diperioritaskan pada pembangunan dan peningkapan cakupan pelayanan pada daerah Perdesaan rawan air bersih, sedangkan pembangunan baru yang berskala 1 desa direkomendasikan melalui upayah pemberdayaan masyarakat lewat PAMSIMAS, dan dana Alokasi Khusus (DAK)

4. Potensi Air Baku Malillin

  Untuk mengembangkan sumberdaya air malillin guna memenuhi kebutuhan air baku kabupaten Tana Toraja yang terletak :  Lokasi : Sungai Malillin

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

   Desa : Malillin  Kecamatan : Mengkendek  Kabupaten : Tana Toraja  Kavasitas : 80 Lt/Dt Dengan pelayanan 5 Kecamatan yaitu :

  a) Kecamatan Mengkendek

  b) Kecamatan Gandasil

  c) Kecamatan Sangalla Selatan

  d) Kecamatan Sangalla

  e) Kecamatan Makale

5. Proyeksi Kebutuhan Pelayanan Air Bersih

  Proyeksi kebutuhan pelayanan air bersih 5 tahun kedepan yaitu tahun 2009 s/d 2014 yang dilayani oleh PDAM Kabupaten Tana Toraja dengan presentase pelayanan sebesar 45%.

6.4.2 Sub Bidang Persampahan

  PSD eksisting persampahan yang ada di Kabupaten Tana Toraja ditunjukkan pada table berikut ini :

  Tabel 6.17.Kondisi Sarana Dan Prasarana PersampahanKabupaten Tana Toraja Tahun 2007-2012 Jumlah (Unit Tahun 2007-2011) No Jenis Sarana Kondisi 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Dan Prasarana

  1

  2

  3

  4

  

5

  6

  7

  8

  9 I Sarana Persampahan

  1 Dump Truk

  3

  • 2
  • sedang - -

  2 - - - - Amrol Truk sedang

  3

  • Motor Sampah - 3 baik

  II Prasarana Persampahan

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  1 Lahan TPA 1,5 H Kurang - - - - Baik

  Sumber : Kantor Kebersihan Kabupaten Tana Toraja Tabel 6.18.Volume Timbulan Sampah Yang Diangkut Ke TPAKabupaten Tana Toraja Tahun 2007-20012 Volume Timbulan Sampah Yang Diangkut Tiap Tahun (Kondisi No Sumber Sampah 2003-2007) 2007 2008 2009 2010 2011

  1

  2

  3

  

4

  5

  6

  7 Pasar, 8.242 m3 - 9.490 m3 10.144 m3 11.680 m3

  terminal,Hotel, Rumah Sakit dan Rumah Tangga dll

  Sumber : Kantor Kebersihan Kabupaten Tana Toraja

  Jumlah timbunan sampah dalam tahun 2007 sebesar 11.680 m3 dengan cakupan pelayanan belum maksimal.

  Tabel 19.Proyeksi Volume Timbunan Sampah yang diangkut ke TPAKabupaten Tana Toraja Tahun 2010 s/d 2014 Volume Timbulan Sampah Yang Diangkut Tiap Tahun (Kondisi No Sumber Sampah 2009-2014) 2010 2011 2012 2013 2014

  1

  2

  3

  

4

  5

  6

  7 Pasar, 12.500 m3 15.500 m3 20.250 m3 25.400 m3 30.200 m3

  terminal,Hotel, Rumah Sakit dan Rumah Tangga dll

  Sumber : Kantor Kebersihan Kabupaten Tana Toraja

  VI-

   

  

  RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019 6.4.3 Sub Bidang Air Limbah.

  Kabupaten Tana Toraja baru tahun 2010 System Pembuangan Air Limbah yang berupa bangunan instalsi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) dibangun di Rantetayo dan tahun 2011 mulai beroperasi tetapi dalam pengelolaannya masih kurang efektif.

  6.4.4 Sub Bidang Drainase

  Secara umum bahwa kabupaten Tana Toraja berada diatasketinggian dan system drainase kota mengikuti kondisi alam yang ada. System pembuangan drainase bersatu antara air hujan dengan pembuangan air limbah rumah tangga. Luas genangan kota makale diperkirakan ± 10 ha umumnya pada daerah yang relative datar yang memiliki saluran permanen, sedangkan daerah yang memiliki saluran permanen kondisi topografinya memungkinkan untuk mengalir secara alami.

  6.4.5 Sub Bidang Tata Bangunan dan Lingkungan

  Penangan tata bangunan dan lingkungan di kabupaten Tana Toraja dilakukan dengan mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRW) yang bertumpu pada pengaturan, Pengendalian dan Pengawasan melalui penerbitan IMBdan Pelaksanaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Namun dalam hal ini belum banyak memberikan dampak positif terhadap keserasian bangunan dan lingkungan masih bercampur baur kawasan perumahan, perdagangan demikian pula dengan tingginya pelanggaran garis-garis sempadan bangunan menurut peruntukannya serta pemanfaatan yang tidak terkendali baik di daerah perkotaan maupun di perdesaan terlihat pembangunan pada kemiringan diatas 45%, di kawasan ketinggian dan pinggir sungai sehingga sering terjadi bencana banjir, tana longsor dan bencana lainnya.

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

6.4.6 Sub Bidang Pengembangan Permukiman Pembangunan permukiman perkotaan

  Tujuan : Meningkatkan kualitas hidup masyarakat,

  meningkatkan kualitas pelayanan parasarana dan sarana permukiman di kawasan perkotaan dan pedesaan, meningkatkan peranan usaha/swasta dalam penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana permukiman, meningkatkan penataan, pemanfaatan dan pengelolaan kawasan strategis, meningkatkan pemugaran, pemeliharaan dan pelestarian kawasann bersejarah dan kawasan tradisional serta meningkatkan keamanan dan keselamatan bangunan.

  Sasaran : Meningkatnya kesejahteraan dan kesehatan

  masyarakat, meningkatnya kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan sarana dan prasarana permukiman, meningkatnya investasi swasta secara nyata dalam pembiayaan sarana dan prasarana permukiman, meningkatnya kualitas dan peran kawasan strategis, kawasan bersejarah, dan kawasan tradisional dalam pembangunan serta system pengawasannya. Kegiatan Pokok yang akan dilakukan :

  a. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan sarana dan prasarana permukiman yang meliputi : Air bersih, drainase, Air limbah, persampahan, penanggulangan banjir, jalan lokal, terminal, pasar, sekolah, fasilitas kesehatan lokal, perbaikan kampong dan daerah kumuh, perlistrikan, telekomunikasi, dan informasi, rumah ibadah, dll.

  b. Peningkatan kualitas operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman.

  c. Peningkatan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana permukiman.

  VI-

   

  

  RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019 d. Revitalisasi kawasan strategis.

  e. Pengembangan dan pelestarian kawasan bersejarah dan kawasan tradisional.

  f. Validasi dan penyusunan pedoman dan standar keselamatan konstruksi.

  g. Penguatan lembaga pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan.

  Pembangunan Wilayah Tertinggal / Terpencil

Tujuan : Meningkatkan aksesibilitas wilayah tertinggal / terpencil

  terhadap faktor produksi dan prasarana fisik yang mendukung percepatan pembangunan wilayah tertinggal, serta mengembangkan kemampuan sumber daya manusia lokal serta pengembangan/penguatan kelembagaan masyarkat/adat lokal serta kearifan tradisional.

  

Sasaran : Terwujudnya peningkatan kapasitas ekonomi dan

  sosial budaya wilayah tertinggal / terpencil sehingga terkait perkembangannya dengan wilayah lain disekitarnya. Kegiatan Pokok yang akan dilakukan :

  a. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana dasar terutama transportasi dengan menitikberatkan pada sistim partisipatif / keswadayaan.

  b. Penataan ruang termasuk pengaturan pemanfaatan potensi wilayah pada kawasan lindung, daerah aliran sungai dan sumber mata air.

  c. Pengembangan ekonomi lokal yang bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam, budaya, adat istiadat, dan kearifan tradisional secara berkelanjutan.

  d. Pendampingan kegiatan ekonomi melalui kemitraan yang menguntungkan masyarakat local.

  VI-

   

  

RPI2JM KABUPATEN TANA TORAJA 2015-2019

  e. Penguatan kelembagaan adat dalam proses pengambilan keputusan.

  f. Penyediaan bantuan dana kegiatan produktif masyarakat.

  g. Penyediaan bantuan hukum dan informasi yang adil dan transparan.