PENYUSUN PERDA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA - Repository IPDN

  

PENYUSUNAN PERDA TENTANG SUSUNAN

PENYUSUNAN PERDA TENTANG SUSUNAN

ORGANISASI DAN TATA KERJA

ORGANISASI DAN TATA KERJA

PEMERINTAH DESA

PEMERINTAH DESA

  IPDN-KEMDAGRI Biodata Narasumber

  • Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
  • Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
  • NIP : 19770304 1995 11 1 001
  • Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
  • Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
  • Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana

  Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung

  • Email/HP : - 08122445916

  

DASAR

~> Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ttg.

  

~> Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ttg.

  Pemerintahan Daerah Psl. 202 Pemerintahan Daerah Psl. 202 ~> PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 12, ayat (5) ~> PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 12, ayat (5) ~> PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 13 ayat (2) ~> PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 13 ayat (2)

  a. tata cara penyusunan struktur organisasi;

  a. tata cara penyusunan struktur organisasi;

  b. perangkat

  b. perangkat

  c. tugas dan fungsi

  c. tugas dan fungsi

  d. Hubungan kerja

  d. Hubungan kerja Susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan Susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa ditetapkan dengan peraturan desa desa ditetapkan dengan peraturan desa Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur mengenai Susunan Organisasi dan mengatur mengenai Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa, sekurang- Tata Kerja Pemerintahan Desa, sekurang- kurangnya memuat : kurangnya memuat :

  ~> Organisasi pemerintah desa bersifat

ambivalen dan semu, dalam arti bukan sebagai

organisasi pemerintah yang sesungguhnya,

cirinya:

  • pegawainya bukan pegawai pemerintah
  • tidak mempunyai penghasilan tetap yang berasal

  dari anggaran negara

  • tidak memiliki karier & uang pensiun
  • tidak memiliki kewenangan untuk

  mengumpulkan pendapatan, yang ada hanyalah penerimaan (bersifat pasif), artinya pemerintah desa tidak mempunyai kewenangan memungut pajak dan retribusi atas namanya sendiri, kecuali yang berasal penugasan dari Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah

  • urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

  desa mencakup: - hak asal-usul desa - pengaturannya diserahkan oleh kab/kota - tugas pembantuan - urutan pemerintah lainnya yang diatur oleh peraturan

PERBEDAAN SUBSTANSIAL ANTARA

  

UU N0. 5 TAHUN 1979 DENGAN UU NO. 22

TAHUN 1999

  1. Nama Desa Seragam Tidak seragam Tidak seragam 2. Kedudukan

SERTA UU NO. 32 TAHUN 2004 NO SUBTANSI UU NO.5/1979 UU N0.22/1999 UU NO.32/2004

  Desa Pemerintah Desa langsung di bawah Camat dan berkedudukan di Kabupaten Dati II/ Kotamadya Dati II. Pemerintah Desa langsung di bawah Bupati dan hanya berkedudukan di Kabupaten. Pemerintah Desa langsung di bawah Bupati/Walikota dan berkedudukan di Kabupaten/ Kota.

  3. Susunan Organaisasi Pemerintahan Desa Terdiri atas : a. Kepala Desa b. Lembaga Musyawarah Desa (LMD). a. Pemerintah Desa terdiri atas Kepala Desa atau disebut dengan nama lain dan Perangkat Desa.

  b. Pemerintahan Desa terdiri atas : Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD). a. Pemerintah Desa terdiri atas Kepala Desa atau disebut dengan nama lain dan Perangkat Desa. b. Pemerintahan Desa terdiri atas : Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). 4. Karakteristik LMD/BPD LMD : a. Semua Anggotanya

  Desa ditunjuk oleh Kepala b. Ketua dan Sekretaris ex officio Kades dan

  Sekretaris Desa BPD : a. Anggotanya dipilih langsung oleh Masyarakat. b. Pimpinan BPD dipilih dari anggota BPD secara langsung melaui Rapat Khusus. BPD : a. Anggota BPD ditetapkan dengan Musyawarah dan Mufakat. b. Pimpinan BPD dipilih dari anggota BPD secara langsung melalui Rapat Khusus.

5. Masa jabatan 8 tahun 5 tahun atau disesuaikan

  1 2 3 sosial budaya setempat. tersendiri bagi kesatuan 4 6 tahun atau diatur 5 yang ditetapkan dengan masih hidup dan diakui yang keberadaannya masyarakat hukum adat 6. Pertanggungjawaban Bertanggung jawab Bertanggung jawab Bertanggungjawab kepada Bupati melalui kepada rakyat melalui kepada rakyat yang Perda. keterangan kepada LMD (BPD) dan meyampaikan pertanggungjawabannya Camat dan memberikan Badan Perwakilan Rakyat prosedur laporan kepada Bupati disampaikan kepada Bupati/walikota melalui pertanggungjawaban laporan memberikan keterangan Camat dan wajib 7. Hubungan dengan Camat sebagai atasan Kepala desa bukan lagi Sama UU No. 22/1999. Camat. Kepala Desa sabagai bawahan camat. kepada BPD.

  8. Tugas Pembantuan Tidak pernah ditegaskan Dengan tegas disertai Disertai pembiayaan bersama pembiayaan. pembiayaan, sarana dan sarana dan prasarana daya manusia. prasarana serta sumber serta pembiayaan.

PERBEDAAN SUBSTANSIAL

  

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA ANTARA

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA ANTARA

KEPMENDAGRI NO. 64 TAHUN 1999 DENGAN

KEPMENDAGRI NO. 64 TAHUN 1999 DENGAN

PP N0. 76 TAHUN 2001 DAN PP N0.72 TAHUN 2005

PP N0. 76 TAHUN 2001 DAN PP N0.72 TAHUN 2005

KEPMENDAGRI NO SUBSTANSI

PP NO. 76/2001 PP NO. 72/2004 NO. 64/1999

  1. Pemerintah Desa Kepala Desa dan Perangkat Kepala Desa atau yang Kepala Desa dan Perangkat Desa. (Pasal 8 ayat 1). disebut dengan nama Desa. (Pasal 12 ayat 1).

  lain dan Perangkat Desa.

  (Pasal 7 ayat 2)

  2. Perangkat Desa Terdiri dari : Terdiri dari : Sekretaris Desa dan Unsur staf; yaitu unsur Unsur pelayanan seperti Perangkat Desa Lainnnya.

   

  (pasal 12 ayat 2) pelayanan seperti Sekretaris desa atau Tata Sekretaris desa atau Usaha;

  

Tata Usaha; Unsur pelaksana teknis

   Unsur pelaksana; yaitu lapangan;

  

unsur pelaksana teknis Unsur pembantu Kepala lapangan seperti urusan Desa di wilayah bagian Pamong Tani Desa dan desa Kepala Dusun. Urusan Keamanan; (pasal 7 ayat 3)

   Unsur wilayah; yaitu

  unsur pembantu Kepala Desa di wilayah bagian desa seperti Kepala Dusun.

  (pasal 8 ayat 2)

  1

  4. Jumlah Perangkat

  (Pasal 27)

  Ditetapkan dengan Kepala Desa setelah mendapatkan persetujuan BPD.

  (Pasal 29)

  5. SOTK Pemdes Ditetapkan dengan Kepala Desa setelah mendapatkan persetujuan BPD.

  Disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. (Pasal 12 ayat 4).

  Perangkat diisesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. (Pasal 7 ayat 4)

  Nama dan jumlah Unsur

  Jumlah dan sebutannya sesuai kebituhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. (Pasal 8 ayat 2)

  (Pasal 12 ayat 3).

  2

   Unsur kewilayahan.

   Pelaksana teknis lapangan;

   Sekretariat desa;

  Perangkat Desa lainnya terdiri dari :

  Tidak diuraikan dengan tegas dalam pasal Tidak diuraikan dengan tegas dalam pasal

  3. Perangkat Desa Lainnya.

  5

  4

  3

  Ditetapkan dengan Perdes. (Pasal 12 ayat 5)

  TUGAS DAN KEWENANGAN KEPALA DESA TUGAS DAN KEWENANGAN KEPALA DESA PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 14 PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 14 (1) (1) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan kemasyarakatan (2)Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Desa mempunyai kewenangan

  a. memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh BPD

  b. mengajukan rancangan peraturan desa;

  c. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD;

  d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;

  e. membina kehidupan masyarakat desa;

  f. membina perekonomian desa;

  g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif

  h. mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan i. melaksanakan wewenang lain sesuai peraturan

  PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 25 PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 25 (1) (1) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam

  Pasal 12 ayat (2) diisi dari Pegawai Negeri Pasal 12 ayat (2) diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu: Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu: a.

  a. berpendidikan paling rendah lulusan SMU berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat; atau sederajat; b.

  b. mempunyai pengetahuan tentang teknis mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan; pemerintahan; c.

  c. mempunyai kemanpuan di bidang mempunyai kemanpuan di bidang administrasi perkantoran; administrasi perkantoran; d.

  d. mempunyai pengalaman di bidang mempunyai pengalaman di bidang

administrasi keuangan dan perencanaan;

administrasi keuangan dan perencanaan;

e.

  e. memahami sosial budaya masyarakat memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan setempat; dan f.

  f. bersedia tingga bersedia tingga l l di desa yang bersangkutan. di desa yang bersangkutan. (Pasal 25 PP N0. 72 Tahun 2005) (Pasal 25 PP N0. 72 Tahun 2005) (2) (2) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh Sekretaris Daerah pada ayat (1) diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota PERSYARATAN SEKRETARIS DESA PERSYARATAN SEKRETARIS DESA

  

Kelebihan dan Kelemahan Pengisian Sekdes PNS

Kelebihan dan Kelemahan Pengisian Sekdes PNS

  Kelebihan : Kelebihan : 1.

  1. Adanya roda penggerak perubahan di bidang administrasi

Adanya roda penggerak perubahan di bidang administrasi

perkantoran, keuangan dan pembangunan; perkantoran, keuangan dan pembangunan; 2.

  2. Adanya penghubung yang dapat menjadi perantara perubahan Adanya penghubung yang dapat menjadi perantara perubahan kebijakan yang datang dari pemerintah supradesa; kebijakan yang datang dari pemerintah supradesa; 3.

  3. Sekdes memiliki kemampuan kepegawaian, penghasilan serta Sekdes memiliki kemampuan kepegawaian, penghasilan serta karier, sehingga dapat memberikan motivasi untuk berprestasi; karier, sehingga dapat memberikan motivasi untuk berprestasi;

  Kelemahan : Kelemahan : 1.

  1. Menimbulkan kecemburuan dari kades dan perangkat desa;

Menimbulkan kecemburuan dari kades dan perangkat desa;

2.

  2. Kemungkinan dualisme atasan terhadap sekdes; Kemungkinan dualisme atasan terhadap sekdes; 3.

  3. Intervensi pemerintah supradesa terhadap desa menjadi lebih Intervensi pemerintah supradesa terhadap desa menjadi lebih besar melalui tugas dan wewenang sekdes; besar melalui tugas dan wewenang sekdes;

  1) 1)

  Sekretaris Desa yang umurnya sampai dengan 40 tahun dan memenuhi Sekretaris Desa yang umurnya sampai dengan 40 tahun dan memenuhi persayaratan sebagaimana yang tercantum pada pasal 25 PP No. 72 persayaratan sebagaimana yang tercantum pada pasal 25 PP No. 72 Tahaun 2005, diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

  Tahaun 2005, diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

  Pengangkatan CPNS ini didasarkan PP No. 11 Tahun 2002 tentang Pengangkatan CPNS ini didasarkan PP No. 11 Tahun 2002 tentang

  Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 98 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 98 Tahun 2002 tentang

  Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. Pasal 6 ayat (2) ketentuan ini Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. Pasal 6 ayat (2) ketentuan ini mengemukakan bahwa “Pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil mengemukakan bahwa “Pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil

  (CPNS) dapat dilakukan bagi mereka yang melebihi usia 35 tahun (CPNS) dapat dilakukan bagi mereka yang melebihi usia 35 tahun berdasarkan kebutuhan khusus dan dilakukan secar selektif”. berdasarkan kebutuhan khusus dan dilakukan secar selektif”.

  2) 2)

  Sekretaris Desa yang berumur lebih dari 40 tahun sampai dengan 56 Sekretaris Desa yang berumur lebih dari 40 tahun sampai dengan 56 tahun dan diangkat menjadi tenaga kontrak pemerintah daerah dan tahun dan diangkat menjadi tenaga kontrak pemerintah daerah dan diberikan tali asih/tunjangan pensiun perangkat desa sampai habis masa diberikan tali asih/tunjangan pensiun perangkat desa sampai habis masa jabatannya. Kebijakan ini diambil berdasarkan pada usia pensiun pegawai jabatannya. Kebijakan ini diambil berdasarkan pada usia pensiun pegawai negeri sipil. negeri sipil.

  3) 3)

  Sekretaris Desa yang berumur lebih dari 56 tahun diberhentikan dengan Sekretaris Desa yang berumur lebih dari 56 tahun diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan diberi tali asih/tunjangan pensiun perangkat hormat dari jabatannya dan diberi tali asih/tunjangan pensiun perangkat desa sampai habis masa jabatannya. desa sampai habis masa jabatannya.

  Solusi Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi PNS (Penjelasan Pasal 202 ayat (3) UU No. 32/2004) :

  PERSYARATAN PERANGKAT DESA PERSYARATAN PERANGKAT DESA PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 26 PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 26

(1) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam

  

(1) Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam

  Pasal 12 ayat (3) diangkat oleh Kepala Desa dari Pasal 12 ayat (3) diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa penduduk desa

(2) Pengangkatan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud

  

(2) Pengangkatan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa

  

(3) Usia Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) Usia Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

  (1) paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan dan paling (1) paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan dan paling tinggi 60 (enam puluh) tahun tinggi 60 (enam puluh) tahun KEDUDUKAN KEUANGAN KEDUDUKAN KEUANGAN PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 27 PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 27

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan penghasilan

  

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan penghasilan

tetap setiap bulan dan/atau tunjangan lainnya sesuai tetap setiap bulan dan/atau tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa dengan kemampuan keuangan desa

  

(2) Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya yang

(2) Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya yang

diterima Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana diterima Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APBDesa APBDesa

  

(3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

(3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

paling sedikit sama dengan Upah Minimum Regional paling sedikit sama dengan Upah Minimum Regional

  PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 24 PP. 72 Tahun 2005 ttg. Desa Psl. 24 (1) (1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) bertugas membantu dalam Pasal 12 ayat (1) bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya wewenangnya (2) (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada Kepala Desa bertanggungjawab kepada Kepala Desa

HUBUNGAN KERJA

HUBUNGAN KERJA

KEPALA DESA SEKRETARIS DESA STAF

  

KEPALA

DUSUN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN PELAKSANA TEKNIS LAPANGAN BPD SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

  SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA KEPALA DESA SEKRETARIAT DESA URUSAN KEUANGAN URUSAN UMUM

SEKSI

PEMBANGUNAN

SEKSI KEMASYARAKATAN SEKSI PEMERINTAHAN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN KEPALA DUSUN BPD

  Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami Amiin.

  Hatur Nuhun

Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik

Hatur Nuhun

Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik

  TERIMAKASIH TERIMAKASIH Atas Perhatiannya Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau

  

Mohon Maaf Kalau

Kurang Kurang Memuaskan!!!! Memuaskan!!!!

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TATA KERJA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 4 17

HUBUNGAN TATA KERJA ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

0 4 17

KAJIAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA KEDUNGREJO KECAMATAN ROWOKANGKUNG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

0 4 16

KAJIAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA KEDUNGREJO KECAMATAN ROWOKANGKUNG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

0 4 9

KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

0 5 16

KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

0 3 16

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN KEPALA DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) SERTA TATA HUBUNGAN KERJA ANTARA KEDUANYA MENURUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEMERINTAHAN DES

1 8 17

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM, SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAN SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATENKOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

0 0 54

TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

0 0 9

SUSUNANAN ORGANISASI DAN TATA KERJA CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

0 4 16