PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NO.57 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA PONTIANAK

\4/ALTX{ST:A H}GtrIT'HANAK{
PERATURAN WALIKO A PSNTIANAK

NOMOR

57

TAHUN

2OO8

TENTANG
TERPADU
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN
KOTA PONTIANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YA?{G MAHA ESA

WALIKOTA PONTIANAK

a.


Menimbang

i

t

masyarakat
bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepa.da
u'iaang pelayanan. perizinan se.rta. me,ndorgl'
khususnya
perlu
pertumUuf'an ekonoml n|etatui peningkatan investasi maka
yang
cepat,
dilaksanakan penyelenggaraan pelayanan perizinan
efisien dan terPadu.

di


b.bahwaagarpenyelenggaraanpelayananperizinany'angcepat,
-clapat
dilaksanakan dengan baik, .perlu
efisien Oan iurplOu

I
t

dibentuk sistem penyelenigaraan pelayanan perizinan terpadu'

t
I

t
;

c.

I


{

I

Mengingat

:

1.

di
bahwa untuk melaksanakan maksud huruf a dan b tersebut
atas, perlu diatur dan ditetapkan dalam Peraturan walikota'

undang-undang Nomor 2V Tahun 1959

tentang

Penetapan
tentang

Negara
(Lembaran
Pembe-ntukan Daerah Tingkat
-, ll di Kalimantan
Tahun 1953 Nomor 9) sebagai undang-tlndang (l-embaran
l.{egara Tahun 1959 Nomor 72,'Tambahan !-ernbaran Negara

Undan!-Undang Darurat Nomor

3

Tahun 1953

Nomor 1820 );
2.

'3.

4.


5.

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dart
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41,
Tambahan Lembarin Negara Nomor 3685) sebagaimana.telah
Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran
aiunan dengan Undang-Untang
-Nomor
246, Tambahan Lembaran Negara
Negara Taiun 2000
Nomor 4048);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan 1*tegarJ
47, Tambahan Lembaran
tlernUJran Neg:ara Tahun 2003 Nomor
Negara Nomor 4286);

undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara- (Lembiran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4355);
undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

O""r"n" (LembJran ldegara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor

a$7);

-z-

6.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4438);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2001 Nomor
119; Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
a13e);


8.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2005 Nomor 14A, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4578);

9.

Feraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran
Negara Tahun 20A7 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4737 );

10.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2OO7 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2OO7 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor 4741).

11. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Bidang Urusan
Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota
Pontianak ( Lembaran Daerah Kota Pontianak Tahun 2008 Nomor

TSeri ENomorT);
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak (Lembaran Daerah
' Kota Pontianak Tahun.2008 Nomor 10 Seri D Nomor 1)
;

12.

13.

,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Noqnor 20 Tahun 2008 Tentang

Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan
Terpadu Di Daerah.

MEMUTUSKAN
Menetapkan

:

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK TENTANG

BAB

I

KETENTUAN UMUM

Pasal

1


Dalam Peraturan Walikota iniyang dimaksud dengan
Pemerintah adalah Pemerintah Pusat ;

1.
2.
3.
4.

SISTEM

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINA,N TERPADU KOTA
PONTIANAK

:

Daerah adalah Kota Pontianak;

Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Pontianak;
Walikota adalah Walikota Pontianak


;

.

5.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Pontianak;

6.

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Kepala Badan Pelayanan

7.

Dinas teknis adalah Dinas terkait yang mempunyai kewenangan di bidang perizinan
sesuai dengan urusan pemerintahan.

8.

lzin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan
daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau
diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan
tertentu.

g.

Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan
tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha.

10.

Tim Teknis adalah kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur satuan kerja perangkat
daerah terkait yang ditetapkan oleh Walikota.

11.

Perizinan pararel adalah penyelenggaraan perizinan yang diwajibkan kepada pelaku
usaha yang dilakukan sekaligus mencakup lebih dari satu jenis izin, yang diproses
secara terpadu dan bersamaan.

Perizinan Terpadu Kota Pontianak;

BAB

II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
Maksud Penyusunan Sistem Penyelenggaraan Perizinan Terpadu adalah menyederhanakan
penyelenggaraan pelayanan perizinan dengan cara terpadu satu pintu dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, dengan memberikan
perhatian yang lebih besar pada ekonomi kerakyatan di Kota Pontianak.
Pasal 3
Tujuan Penyusunan Sistem Penyelenggaraan Perizinan Terpadu adalah:
t
a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraen perizinan
b. Meningkatkan sinergi dan sinkronisasi penyelenggaraan perizinan.
c. Menyederhanakan pola penyelenggaraan perizinan kepada masyarakat.
d. Meningkatkan akses dan informasi berkaitan dengan perizinan yang lebih luas kepada
masyarakat.

I

BAB III
KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN
Pasal 4

(1) Pelayanan perizinan di ,Kota Pontianak dilaksanakan oleh Badan Pelayanan

Perizinan

Terpadu.

J

Cl

Dalam memproses permohonan izin, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu menjalankan
kewenangan administrasi dan Dinas teknis menjalankan kewenangan teknis yang akan
ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

(3) Target dan realisasi terhadap retribusi dan atau jumlah setiap izin ditetapkan oleh Dinas
teknis.

',r(4) Jenis izin yang dilayani oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana
tercantum dalam lampiran I Peraturan Walikota ini.

Pasal 5

(1) Kepala Badan menandatangani perizinan atas nama Walikota.

@ Pelimpahan kewenangan penandatanganan izin
d

sebagaimana dimaksud ayat (1)

itetapkan dengan Keputusan Walikota.

Pasal 6

(1) Kepala Badan atas nama Walikota dapat mencabut izin yang telah diterbitkan,

'

setelah

mendapat rekomendasi dari Dinas Teknis terkait berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.

(2) Pencabutan izin dilakukan setelah dilakukan peringatan tertulis maksimal 3 kali oleh
Kepala Dinas Teknis terkait sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

(3) Apabila izin telah dicabut tapi pelaku usaha masih tetap menjalankan usahanya, maka
akan dilakukan penertiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB IV
TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN
Pasal 7

Dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
'
mempunyai kewajiban sebagai berikut:

.

a.

b.

c.
d.

Menetapkan bagan mekanisme setiap perizinan, mulai dari permohonan sampai dengan
penyerahan izin kepada pemohon sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menetapkan kelengkapan persyaratan berkaitan dengan kegiatan administrasi proses
perizinan.
Pemberian jaminan kelancaran proses perizinan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Pelaporan pelaksanaan kewajiban secara berkala I periodik dan atau sewaktu-waktu jika
diperlakukan.
Pasal 8

Pengolahan dokumen persyaratan perizinan

dan non perizinan mulai dari

tahap

permohonan sampai dengan terbitnya dokumen dilakukan secard terpadu.

Pasal 9
Untuk kepentingan percepatan penyelenggaraan pelayanan perizinan dilaksanakan melalui
penerapan sistem berbasis teknologi informasi yang dikoordinir oleh Kepala tsadan.

Pasal 10

\,
\/

(1) Kepala Badan dalam menjalankan pelayanan perizinan wajib melakukan koordinasi
dengan seluruh Dinas teknis melaluiTim Teknis.

(2) Dalam proses penyelenggaraan perizinan Kepala Dinas teknis menunjuk personil untuk
menjadi Anggota Tim Teknis.

(3) Personil yang ditunjuk Kepala Dinas menjadi anggota Tim Teknis wajib mentaati
prosedur dan standar teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Teknis.

(4) Personil yang ditunjuk Kepala Dinas menjadi anggota Tim Teknis mempunyai

kewenangan untuk membuat keputusan terhadap permohonan izin yang disampaikan
pemohon berdasarkan prosedur dan standar teknis sebagaimana dimaksud pada
ayat (3).

?

(5) Personil yang ditunjuk Kepala Dinas menjadi anggota Tim Teknis wajib membuat
laporan kepada Kepala Dinas terhadap seluruh permohonan izin yang diajukan.

(6) Setiap anggota Tim Teknis bertanggung jawab secara teknis operasional kepada Kepala
Dinas yang bersangkutan sesuai ruang lingkup kewenangan teknis yang ada dan secara
administrasi kepada Ketua Tim Teknis.

Pasal

11

(1) Pemeriksaan teknis di lapangan dilakukan oleh Tim Teknis di bawah koordinasi Kepala
Badan.

(2) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beranggotakan masing-masing wakil
dari perangkat Dinas Teknis dan ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Pasal 12

,/?.

bk ra* f"!.% hft

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu wajib melakukan penelitian kepuasan masyarakat
secara berkala sesuai peraturan perundang-undangan.
Pasal 13

lzin yang telah diterbitkan'oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu wajib ditembuskan
kepada Dinas Teknis sebagai bahan pembinaan lebih lanjut.
BAB V
MEKANISME DAN PR,OTEDUR PELAYANAN
Pasal 14

(1) Untuk kepentingan proses / operasionalisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan agar
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang tata urutan administrasi pelayanan
perizinan kepada aparat dan masyarakat, diatur mekanisme / alur pelayanan
(2) Mekanisme / alur pelayanan administrasi perizinan sebagaimana dimaksud ayat
tercantum dalam lampiran ll Peraturan Walikota ini.

,

Pasal

15

(1)

f

(1) Prosedur penyelenggaraan pelayanan perizinan dibuat oleh Kepala Badan.
(2) Prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib direview oleh Kepala Badan
secara reguler setiap 6 bulan dan terus menerus dilakuKan perbaikan dan
penyempurnaan untuk menghasilkan pelayanan perizinan yapg murah, mudah dan
cepat.

{W
\'Y\
'

(3) Prosedur dan standar teknis perizinan ditetapkan oleh Kepala Dinas teknis sepanjang
belum diatur oleh Pemerintah.

BAB VI
PENGADUAN MASYARAKAT
Pasal 16

(1) Kepata Badan Pelayanan Perizinan Terpadu wajib menyelesaikan sdtiap laporan atau
pengaduan masyarakat mengenai ketidakpuasan dalam penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan dampak dari penerbitan izin.

(2) Dalam menjalankan penatausahaan pengaduan masyarakat Kepala Badan wajib :

a.

Membuat

p

rioritas pe nyelesaia

n

+

-o-

c. Menetapkan
d.
e.

f.

g.
h.

i.

prosedur pengaduan masyarakat.
Melakukan koordinasi dengan Dinas terkait.
Memberikan rekomendasi penyelesaian pengaduan masyarakat.
Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelesaian pengaduan masyarakat.
Melaporkan proses dan hasil penyelesaian pengaduan kepada pimpinan.
Menyampaikan hasil penyelesaian pengaduan kepada yang mengadukan.
Mendokumentasikan penyelesaian pengaduan masyarakat.

(3) Dalam hal pengaduan tldak dapat diselesaikan oleh Badan Pelayanan

Perizinan

Terpadu dan terjadi sengketa dalam waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja, maka
penyelesaiannya difasilitasi oleh Sekretaris Daerah.

(4) Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya 1 bulan, proses fasilitasi dan koordinasi tidak
juga dapat menyelesaikan masalah maka proses lebih lanjut akan ditempuh melaluijalur
hukum dengan mengatasnamakan Pemerintah Kota Pontianak.
BAB VII
DAN PENGENDALIAN
PENGAWASAN
PEMBINAAN,
Pasal 17

(1) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas sistem penyelenggaraan ini
dilaksanakan sepenuhnya oleh Tim Koordinasi, Pembinaan dan Evaluasi, yang dibentuk
dengan Keputusan Walikota.

(2) Tindakan Pembinaan meliputi fasilitasi perumusan dan evaluasi kebijakan.
(3) Tindakan Pengawasan meliputi monitoring pencapaian target

dan realisasi

penyelenggaraan pelayanan perizinan.

(4) Tindakan Pengendalian meliputi supervisi dan tindak lanjut penyimpangan pelaksanaan.
(5) Dalam rangka kepentingan pembinaan, pengawasan dan pengendalian :

a.

/

8

b.

Kepala Badan wajib menyampaikan Laporan Penyelenggaraan dan Kinerja lnternal
kepada Sekretaris Daerah selaku Ketua Koordinasi Pembinaan dan Evaluasi setiap
triwulan.
Seluruh Kepala Dinas Teknis terkait wajib menyampaikan Laporan Kegiatan Teknis
di bidang perizindn kepada Sekretaris Daerah selaku Kbtua Koordinasi Pembinaan
dan Evaluasi setiap triwulan.
Pasal 18

(1) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas penyelenggaraan

administrasi

pelayanan perizinan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kepala Badan.

(2) Tindakan Pembinaan meliputi pengembangan sistem, sumber daya manusia, dan
jaringan kerja sesuai kebutuhan daerah, yang dilaksanakan meliputi
a. koordinasi secara berkala;
b. pemberian bimbingan dan konsultasi;
c. pendidikan, pelatihan dan pemagangan;
d. peren€naan, pengkajian dan pengembangan;
e. monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan perizinan.

:

(3) Tindakan Pengawasan melalui pengawasan melekat.
(4) Tindakan Pengendalian meliputi monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
prosedur pelayanan.

-7Pasal 19

(1) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan usaha / kegiatan
masyarakat yang sudah dan belum mempunyai izin dilaksanakan sepenuhnya oleh
Dinas Teknis terkait.

(2) Tindakan Pembinaan meliputi sosialisasi, penyuluhan, suryei potensi, dan pemutihan
izin.

(3) Tindakan Pengawasan meliputi survei lapangan,

razia, penertiban.

(4) Tindakan Pengendalian meliputi uji petik, monitoring dan evaluasi izin yang telah
diterbitkan.

BAB VIII
PEMBIAYAAN

Pasal 20

(l)

Biaya yang timbul akibat penyelenggaraan pelayanan perizinan sepanjang berkaitan
dengan program dan kegiatan administrasi pelayanan perizinan menjaditanggung jawab
Badan.

(2) Biaya yang timbul akibat penyelenggaraan pelayanan perizinan sepanjang berkaitan
dengan program dan,kegiatan teknis menjadi tanggung jawab Dinas Teknis.

BAB IX
KERJA SAMA
Pasal 21
Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dapat dilakukan kerjasama
dengan pihak perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga keuangan, asosiasi
usaha, lembaga-lembaga internasional, dan dengan pemangku kepentingan lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

BABX

I

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 22

(1) Dengan diterbitkannya Peraturan Walikota ini, maka peraturan-peraturan tentang

perizinan yang telah diterbitkan sebelumnya, sepanjang tidak bertentangan dengan
Peraturan Walikota inidinyatakan masih tetap berlaku.

(2) Prosedur penyelenggaraan pelayanan perizinan dibuat oleh Kepala Badan selambatlambatnya 3 ( tiga ) bulan setelah pejabat Kepala Badan ditetapkan.
sebagaimana dimaksud dal;rm Pasal 15 ayat (3) dibuat
oleh Kepala Dinas Teknis selambat-lambatnya 3 ( tiga ) bulan setelah Peraturan
Walikota ini

(3) Prosedur dan standar teknis

diundangkan.

\.-__;

(4) Penyerahan pelaksanaan perizinan dari Dinas dilakukan dengan Berita Acara Serah

Terima Pelaksanaan Pelayanan Perizinan yang dibuat dan dipersiapkan oleh Kepala
Dinas Teknis.

(5) Pelaksanaan

penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan paling lama

1(satu)tahun.

-8BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
(1) Hal-hal

yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Peraturan Walikota ini,

sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan ditetapkan lebih-lanjut oleh Walikota.
(2) Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pontianak.

Ditetapkan di Pontianak
pada tanggal 1! Dosonbor 2oog

WALIKOTA PONTIANAK

RRACHMAN

Diundangkan
pada tanggal

di Pontianak
1! Desonbor 2O0B

Sekretarif Daerah Kota Pontianak,

lr. H. TONI HERIANTO. tvlT
Pembina Utama Mrida
NtP. 010 108 643
BERITA DAERAH KOTA PONTIANAK

TAHUN 2008 NOMOR 57

Lampiran I : Peraturan Walikota Pontianak
Tahun 2008
Nomor

!J

Tentang
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PSRIZINAN TERPADU KOTA PONTIANAK
JENIS IZIN YANG DILAYAI.II BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
UNIT KERJA TERKAIT

UNIT KERJA

JENIS IZIN

lzin Pendirion Sekoloh Swosto
lzin Beloior Anok Pulus Sekoloh
zin Pendidikon Luor Sekoloh

Dinos Pendidikon
Dinos Sosnoker

Rekomendosi RS Umum Khusus
lzin Boloi Pemeriksoon {POM)

Dinos Kesehoton

Bodon Lingkungon Hidup

lzin BKIA
lzin Rumoh Bersolin
lzin Apolik
lzin Toko Obot
lzin Loborotorium
zin Opticol

zin Boloi Asuhon Keperowolon
zin Boloi Konsullosi Gigi
zin

Penyelenggoroon Sorono Peloyonon Rehobilitosi

lln Mendirikon RS Swosto
lzin Penyelengqoroon Pengobolon Trodisi
zin Produksi Mokonon & Minumon
lzin Pendirion Depot Air Minum lsi Ulong
lzin lndustri Kecil Obol Trodisionol
lzin Usoho Joso Kontruksi

Dinos Pekerjoon Umum

Dinos Pekerjoon Umum

lzin Mendirikon Bongunon (lMB)

Dinos Toto Ruong & Pen:mohon

Dinos Toto Ruong &Perumohc

lzin Usoho Perdogonogon (SIUP)

Dinos Perindoqkop & UKM

Dinos Perindogkop & UKM

Tondo Doftor Perusohoqn
ondo Doftor lndustri (TDl)

{TDP

Tondo Dofior Gudonq (TDG)

Pendopoton Doeroh

Dinos Pendopoion Doeroh
Dinos Toto Ruong &Perumohc
Dinos Pekerioon Umum

Dinos Perhub, Kom & informotiko

Dinos Perhub, Kom & informol
Dinos Toto Ruong &Perumoh<
Dinos Kebudoyoon & Poriwisc
Dinos Pekerioon Umum

lzin Boloi Lotihon Kerio
lzin Lembogo Pelolihon Swqsto

Dinos Sosiol don Tenogo Kerjo

Dinos Sosiol don Tenogo Keri<
Dinos Pendidikon

zin Pembuongon Limboh Coir {lpLC)

Dinos Kebersihon

Dinos Kebersihon & Perlomor

ot lzin Tempot Usoho {S|TU}
lzin Gongguon (HQ)
lzin Usoho lnvestosi

Bodon Peloyonon Perizinon

BP2T,

lzin Pengolohon dqn Penyelenggoro Porkir

lln Menoro Anteno/Tower
lzin Wortel,Wornet

don Kios Phone

zin Rodio Siqron Swosto
lzin Joso Titipqn
lzin Dok/Golongon Kopol
lzin Angkuton Boronq Berbohoyo
lzin Pemokoion /Pemonfooton Permukoon Air di
lzin Operosi/Troyek Penumpong Umum Kopol
lzin Usoho Penumpong Umum/Kopol
lzin Troyek

Dinos Kesehqlon,
Dinos Perhub, Kom & informo

JENIS IZIN

lzin Usoho Obiek Wisoto
lzin Usoho Joso Konsulton Poriwisoio

UNIT KERJA

UNIT KERJA TERKAIT

Dinos Kebudoyoon & Poriwisoto

zin Usoho Joso lnformosi Poriwisoto
zin Usoho Rumoh Kost
lzin Usoho Pondok Wisotq
lzin Usoho Penginopon Remoio
lzin Usoho Hotel
lln Usqho Pqmerqn
lln Usoho Agen Periolqnon Wisoto
lzin Usoho Biro Periolonon Wisoto
lzin Usoho Joso Konvensi
lln Usoho Joso lmpresoriot
in Usoho Bor (Workop)
lln Usoho Bogo
lzin Usoho Rumoh Mokon
lzin Usoho Resioron
lzin Usohq Jqsq Promuwisoto
lzin Usoho Gelongqong Renong
lzin Usoho Sorono Fosilitos Oloh Rogo
Usoho Gelonggong Motor Cross
zin Usoho Bolo Gelinding (Bowlins)
in Usoho Lqponqon Tenis
zin Usoho Loponqon Goll
a
lzin Usoho Gedung Tenis Meio
a
lzin Usoho Gedung Bulu Tongkis
7 lzin Usoho Gedung Squosh
7 lzin Usoho Pusol Keseholon don Kebugoron
1 lzin Usoho Rumoh Bolo Sodok
{Billiord)
7 lzin Usoho Gelonqgong Permoinon
B lzin Usoho Solon Perwoton Kecontikon
in Usoho PontiMondi Uop
B
lzin Usoho Ponti Piiot
lzin Usoho Teoter/Ponqqung
lzin Usqho Klob Molom
lzin Usoho Diskotik
lzin Usoho Korooke
lzin Usoho Bioskop/Geduno Pertuniukon
zin Usoho Penlos Fertuniukon Sotwo
zin Usoho Duniq Fonlosi
lzin Usqho Kolom Memoncing
lzin Usgho Tomon Sotwo
zin Usoho Pusot Seni don Pomeron
lzin Usoho Rekreosi & Hiburon Umum
lzin Perkemohon
lzin Usoho Video Gome,Ploy Stolion don
sejenisnyo
lzin Perikonon
lzin Pemolongon Hewon
lzin Usoho Huller

Dinos Kebudoyoon & Poriwiso
Dinos Pemudo &Oloh Rogo
SATPOL PP

Dinos Pertonion, Perikonon don
Kehutonqn

inos Pertonion, Perikonon dr

ehutcnon

Walikota Pontianak

dr. H. Buchary Abdurrachman

Lamplran ll : Peraturan Walikota Pontianak.
Nomor ,7 Tahun 2008
Tentang
Sistem penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pontianak

MEKANISME/ALUR PELAYANAN PERIJINAN

Memhat
Tanda Torima
Eetkas
Permohonan

V/TLIK0EA PONTIIN/ff

II.nuchlry