siapkan bekal kehidupan

Majalah Donatur Yatim Mandiri Desember 2016 / Rabiul Awal - Rabiul Akhir 1438 H

Lembaga Amil Zakat Nasional

Certificate No: 10071
ISO 9001:2008

Pemberi Beasiswa Yatim
Terbanyak 2011

Siapkan Bekal
Kehidupan
Tidur Saat
Khotbah Jumat

Momentum Perubahan Mengatasi Biang
Keringat Pada Bayi
di Tahun Baru
Donatur:

145.750


Mata Hati

Agar Buah Amal Mekar
Tanamlah kebajikanmu di
kedalaman tanah. Sebab
bebijian yang
tampak dan menggeletak,
sukar untuk tumbuh
mengakar, apalagi
berbuah mekar.
(Ibnu 'Athaillah
As-Sakandari)

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

1

Yayasan Yatim Mandiri
VISI

Menjadi Lembaga Terpercaya dalam
Membangun Kemandirian Ya m
MISI

1. Membangun nilai-nilai kemandirian ya m dhuafa
2. Meningkatkan per sipasi masyarakat dan dukungan
sumberdaya untuk kemandirian ya m dan dhuafa
3. Meningkatkan Capacity Building Organisasi.

Rohim

Yatim Mandiri bagus, sukses dengan sanggar
geniusnya.

Pembina

.

Darmoko Moko


Yusuf Zain, S.Pd, MM
Bendahara Ir. Bimo Wahyu
Dewan Pengawas Syariah Prof. Dr. H.Imam Bawani, MA
Prof. Dr. HM. Roem Rowi, MA
Drs. Agustianto, MA
KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Direktur Fundraising Zaini Faisol
Direktur Operasional Drs. Sodikin, M.Pd
Direktur Pendistribusian Hendy Nurrohmansyah
dan Pendayagunaan
Direktur ICMBS Dr. Margono
Direktur MEC Muklis, ST
H. Mutrofin, SE
Imam Solikin
GM Regional Office III Andriyas Eko V, SP
.
.
,
.
Penasehat Hukum H. Mahfud, SH


Yatim Mandiri Semoga tambah sukses dalam
mengasuh saudara-saudara kita yang sudah
yatim.

Yusuf Firmansyah

Yatim Mandiri selalu berkarya untuk
kemandirian Yatim Nusantara.

8

Permata Syariah
BNI

02901445144

-

-


2244900000
-

BALI Jl. Merpati X No 9A, Monangmaning ,Denpasar bali 081 333241248,BALIKPAPAN Jl. Pattimura
RT104 No.38 B, Batu Ampar , Balikpapan Telp.(0542) 860 609,081 25344932. BANDUNG Jl. Rusa
No.12 Buah Batu Bandung. Telp (022) 7309138, 0877 8164 3543, BANTEN Jl. Ayip Usman No.11
Cikepuh Kebaharan Serang Banten Telp. (0254) 219375,081287448444. BATAM Perumahan Kurnia
Djaya Alam Parkit 01, no.02 Batam Center - Batam Telp. (085) 109050200,081372601112. BEKASI Jl.
Laskar Perum Griya Metropolitan Blok DI-4 Pekayon Jaya Bekasi (021) 82401706, 085 108056400
BLITAR Jl. Cemara No.286 Blitar Telp. (0342) 4559117, 085103761333, BOGOR Jl.Sempur Kaler No 2
Bogor Tengah - Kota Bogor Telp (0251) 8409054, 0813 3177 1830. BOJONEGORO Perumda Blok A No. 11
Bojonegoro Telp. (0353) 5254809, 0857 3336 4999, DEPOK Jl. Dahlia no.1 kelurahan depok kec. pancoran
mas Kotamadya Depok Telp. (021) 7777785,0821 40742135, 0852 407 421 35. GRESIK Ruko Multi Sarana
Plaza Blok B-11 Jl. Gubernur Suryo Gresik Telp. (031) 399 0727, 0853 4774 2008, Fax. (031) 399 0727
JAKARTA Jl. Utan Kayu Raya No.64 matraman Jakarta Timur. Telp. (021) 29821197, (081) 316313700
JEMBER Jl. Nusantara Komplek Ruko, GOR Kaliwates No.4, Jember Telp. (0331) 427062, 0851-0264-0333
JOMBANG Perum Widya Graha Permai 14B RT 31/RW 06 Jl. Pattimura Gang III, Jombang Telp.(O321)
865879, 0851 0015 0808 KEDIRI Jl. Dr. Saharjo No. 119 Campurejo Mojoroto Kediri Telp. (0354) 3782141,
0812 3389 7975 KUDUS Jl. Kiai Telingsing Gang 02 Purwosari Wijilan No.419 Telp. (0291) 4250151,0851 027

542 79 KEPANJEN Jl. Panglima Sudirman 209 A Kepanjen Telp. (0341) 392199,081 332900639,

2

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah AWT, serta shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW.
Hari akhirat adalah hari setelah kematian yang wajib
diyakini kebenarannya oleh setiap orang yang beriman
kepada Allah SWT dan kebenaran agamaNya. Hari itulah hari
pembalasan semua amal perbuatan manusia, hari perhitungan
yang sempurna dan hari ditampakkannya semua perbuatan
yang tersembunyi sewaktu di dunia.
Maka hendaknya setiap Muslim yang mementingkan
keselamatan dirinya benar-benar memberikan perhatian
besar dalam mempersiapkan diri, dan mengumpulkan bekal
untuk menghadapi hari yang kekal abadi ini. Karena pada

hakikatnya, hari inilah masa depan bagi manusia yang
sesungguhnya. Kedatangan hari tersebut sangat cepat
seiring dengan cepat berlalunya usia manusia.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. al-Hasyr: 18)
Dunia adalah tempat persinggahan sementara dan
sebagai ladang akhirat tempat kita mengumpulkan bekal
untuk menempuh perjalanan menuju negeri yang kekal
abadi itu. Barangsiapa yang mengumpulkan bekal yang
cukup, maka dengan izin Allah SWT, dia akan sampai ke
tujuan dengan selamat, dan barangsiapa bekalnya kurang
maka dikhawatirkan dia tidak akan sampai ke tujuan.
Demikianlah keadaan seorang Mukmin di dunia yang
hatinya, selalu terikat dan rindu kembali ke kampung
halaman yang sebenarnya, yaitu surga.
Itulah tema bahasan utama rubrik Bekal Hidup Majalah

Yatim Mandiri Edisi Desember 2016. Serta kami juga
menyajikan tema bahasan menarik di rubrik-rubrik lainnya.
Semoga Majalah Yatim Mandiri kali ini semakin
informatif, menarik dan dapat menambah wawasan bagi
para donatur. Tak lupa, segenap Redaksi Majalah Yatim
Mandiri mengucapkan Selamat Tahun Baru 2017.

2-3

4

Prol Majalah

Bekal Hidup

8
9

Hikmah
Oase


10

Data Program

11
12

Jendela
Cermin

13
14

Move On

Tausiyah

16-17
18-19

20
21

22

Solusi Islam
Smart Parenting
Komik Anak
Karyaku & Doa

Muslimah
23
24
25

26

Dapur
Iklan
Solusi Sehat


Fenomena

28-29 Pintu Rezeki

30
31

Kinerja & Iklan
Silaturahim

32

Naik Kelas

34-37
38
39
40

kabar Nusantara
Pustaka
Catatan
Iklan

33

Kemandirian

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl. Nangka No.3 Perum Deket Permai,
Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300,081 2491 424 53. MADIUN Jl. Yos Sudarso No.64 B
Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76 A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2 BB.12
Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411)
371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R. Sukamto
Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah blok 8 No. 11b Telp. (0343)
4742 017,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,0822 444 01333,PONOROGO Jl. Urip
Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp (0352) 488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335) 427430,
085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl. Nangka
Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SIDOARJO Perum Taman Tiara Regency Blok A no. 2 Sidoarjo. Telp. (031) 9970 2587, 0851
0049 0045 Fax. (031) 8921021 SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien RT.01 RW.01 No.21
Mageru Kidul, Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031) 8494100, 0851- 0098-6844,
TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744, 0851 0168 4004. TUBAN Jl. Raya Bogorejo No.29 Tuban
Telp. (0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. 5A, Kedungwaru Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 0851-0577-0187.YOGYAKARTA Jl. Jazuli
Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007 , GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya Telp. (031)
8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970,085748888170,Fax : 031-8297654. KAMPUS STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI Jl.
Raya Sarirogo no. 1 Sidoarjo Telp. (031) 99700528, 082 333 2727 04. ICMBS Jl. Raya Sarirogo no. 1 Sidoarjo Telp. (031) 8076436, 0822 3224 7576, 0857 0491 9337

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

3

Bekal Hidup

Menyiapkan
Bekal Kehidupan

H

ari akhirat adalah hari setelah kematian
yang wajib diyakini kebenarannya oleh
setiap orang yang beriman kepada Allah
SWT dan kebenaran agamaNya. Hari itulah hari
pembalasan semua amal perbuatan manusia, hari
perhitungan yang sempurna dan hari ditampakkannya
semua perbuatan yang tersembunyi sewaktu di dunia.
Juga pada hari itu orang-orang yang melampaui
batas akan berkata penuh penyesalan. “Duhai,
alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan
(amal shalih) untuk hidupku ini.” (QS. al-Fajr: 24)
Maka hendaknya setiap Muslim yang
mementingkan keselamatan dirinya benar-benar
memberikan perhatian besar dalam mempersiapkan
diri, dan mengumpulkan bekal untuk menghadapi hari
yang kekal abadi ini. Karena pada hakikatnya, hari
inilah masa depan bagi manusia yang sesungguhnya.
Kedatangan hari tersebut sangat cepat seiring dengan
cepat berlalunya usia manusia.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Hasyr:
18)

4

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

Jadilah Perantau di Dunia
Dunia adalah tempat persinggahan sementara
dan sebagai ladang akhirat tempat kita
mengumpulkan bekal untuk menempuh perjalanan
menuju negeri yang kekal abadi itu. Barangsiapa
yang mengumpulkan bekal yang cukup, maka
dengan izin Allah SWT, dia akan sampai ke tujuan
dengan selamat, dan barangsiapa yang bekalnya
kurang maka dikhawatirkan dia tidak akan sampai
ke tujuan.
Rasulullah SAW mengajarkan sikap yang benar
dalam kehidupan di dunia dengan sabdanya,
“Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau
orang yang sedang melakukan perjalanan.”
Hadis ini sebagai nasehat bagi orang beriman,
bagaimana seharusnya dia menempatkan dirinya
dalam kehidupan di dunia. Karena orang asing
(perantau) atau orang yang sedang melakukan
perjalanan adalah orang yang hanya tinggal
sementara; tidak terikat hatinya pada tempat
persinggahannya, serta terus merindukan kembali
ke kampung halamannya.
Demikianlah keadaan seorang Mukmin di dunia
yang hatinya, selalu terikat dan rindu kembali ke
kampung halaman yang sebenarnya, yaitu surga.

Bekal Hidup
Sikap hidup ini menjadikan seorang Mukmin tidak
panjang angan-angan dan terlalu muluk dalam
menjalani kehidupan dunia.
“Barangsiapa yang hidup di dunia seperti orang
asing, maka dia tidak punya keinginan kecuali
mempersiapkan bekal yang bermanfaat baginya ketika
kembali ke akhirat. Dia tidak berambisi dan berlomba
bersama orang-orang yang mengejar kemewahan
dunia, karena keadaannya seperti perantau, yaitu tidak
merasa risau dengan kemiskinan dan rendahnya
kedudukannya.”
Bekal Takwa
Sebaik-baik bekal untuk perjalanan ke akhirat
adalah takwa, yang berarti menjadikan pelindung
antara diri seorang hamba dengan siksaan dan
kemurkaan Allah yang dikhawatirkan akan
menimpanya, yaitu (dengan) melakukan ketaatan dan
menjauhi perbuatan maksiat kepadaNya.
Semakin banyak dia berbuat baik di dunia, akan
semakin banyak pula kebaikan yang akan diraihnya di
akhirat nanti, yang berarti semakin besar pula
peluangnya meraih keselamatan menuju surga.
Inilah di antara makna yang diisyaratkan oleh
Rasulullah SAW dalam sabdanya, “Setiap orang akan
dibangkitkan (pada hari kiamat) sesuai dengan
keadaannya sewaktu dia meninggal dunia.” Artinya dia
akan mendapatkan balasan pada hari kebangkitan
kelak sesuai dengan amal baik atau buruk yang
dilakukannya sewaktu di dunia.
Oleh karena itu, sebaik-baik bekal yang perlu
dipersiapkan untuk selamat dalam perjalanan besar ini
adalah memurnikan tauhid (mengesakan Allah SWT
dalam beribadah dan menjauhi perbuatan syirik).

Maka balasan akhir yang baik hanya Allah
peruntukkan bagi orang-orang yang bertakwa dan
membekali dirinya dengan ketaatan kepadaNya,
serta menjauhi perbuatan yang menyimpang dari
agamaNya. Allah SWT berfirman, “Negeri akhirat itu,
Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin
menyombongkan diri dan berbuat kerusakan
(maksiat) di (muka) bumi, dan kesudahan (yang baik)
itu (surga) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. al-Qashash: 83)
Maka, mulai sekarang bersegeralah
memperbanyak amal shaleh pada sisa umur kita yang
masih ada. Dan semua itu akan mudah bagi orang
yang diberi Allah SWT taufik dan kemudahan
baginya. Wallahu ’alam.(*)

Surga atau Neraka
Perjalanan manusia akan sampai pada ujungnya,
yakni surga yang penuh kenikmatan, atau neraka yang
penuh dengan siksaan yang pedih. Di sinilah Allah
SWT akan memberikan balasan yang sempurna bagi
manusia sesuai dengan amal perbuatan mereka di
dunia. Allah SWT berfirman, “Adapun orang-orang
yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan
kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah
tempat tinggalnya. Adapun orang-orang yang takut
kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya
surgalah tempat tinggalnya.” (QS. an Nâzi’ât: 37-41)

Yatim Mandiri
Mandiri/Edisi Desember 2016

5

Bekal Hidup

Bekal

5M

“Hisablah dirimu sebelum
dihisab, timbanglah diri kalian
sebelum ditimbang. Sesungguhnya
berintropeksi bagi kalian pada
hari ini lebih ringan dari pada
hisab di kemudian hari.”
(HR. Iman Ahmad dan Tirmidzi)

P

ada hakikatnya kita saat ini sedang
melakukan perjalanan mengarungi hidup
di dunia yang akan menuju akhirat kelak.
Seperti diriwayatkan di dalam Fathul Bari bisyarh
Shahih Al Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Hidup
ini hanyalah selintas saja, seperti seorang yang
berjalan kemudian berteduh di bawah pohon rindang
kemudian berjalan lagi.”
Dan seyogyanya jika kita seorang pengembara
yang sedang melakukan perjalanan yang panjang,
bekal apakah yang kita bawa untuk kehidupan hari ini
di dunia terlebih lagi hari esok di akhirat kelak? Allah
SWT berfirman, “Berbekallah, dan sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah taqwa.” (QS. Al Baqarah: 197)
Inilah 5 M yang harus menjadi bekal hidup:
1. Mu’ahadah (selalu mengingat perjanjian dengan
Allah SWT). Perjanjian yang telah kita lakukan
ketika awal penciptaan ruh tersebut dipahami
oleh para ulama sebagai syahadat kita yang
pertama, (QS. Al A’raf: 172). Ini adalah sebuah
perjanjian yang kita di dunia ini diuji oleh Allah,
apakah kita termasuk orang-orang yang
memegang teguh perjanjian tersebut. Kemudian
juga perjanjian-perjanjian kita dalam shalat-shalat
kita semisal dalam surat Al Fatihah ayat 5 yang
berbunyi, “Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin”.
Artinya, hanya kepada Engkau kami menyembah,
dan hanya kepada Engkau kami memohon dan
meminta pertolongan. Sudahkah kita mengabdi
dan memohon pertolongan hanya kepada Allah?
2. Mujahadah (orang yang bersungguh-sungguh
dalam beribadah). Ibadah adalah alasan Allah
menciptakan manusia. “Dan Aku tidak
menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar
mereka menyembahKU.” (QS. Adz Dzariyat: 56).

6

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

Bermujahadah artinya bersungguh-sungguh
dalam melaksankan ketaatan dalam
menjalankan perintah Allah. Orang yang
merubah rasa malas menjadi semangat,
meninggalkan maksiat menuju ketaatan,
bodoh menjadi berilmu, dari ragu kepada
yakin, adalah ciri orang yang bermujahadah.
3. Muraqobah (Selalu Merasa diawasi Allah).
Orang yang banyak berdzikir adalah orang
selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Dzikir
terambil dari kata dzakaro yang berarti
menghadirkan sesuatu ke dalam benak.
Dzikrullah adalah menghadirkan Allah ke
dalam benak. Karena itu orang yang selalu
berdzikir akan menyadari betul bahwa Allah
mengetahui segala sesuatu.
4. Muhasabah (Intropeksidiri). Terkait dengan
muhasabah, Umar bin Khaththab berkata,
“Hisablah dirimu sebelum dihisab, timbanglah
diri kalian sebelum ditimbang. Sesungguhnya
berintropeksi bagi kalian pada hari ini lebih
ringan dari pada hisab di kemudian hari.” (HR.
Iman Ahmad dan Tirmidzi)
5. Mu’aqobah (Memberi sanksi ketika lalai
beribadah). Sikap jika bersalah memberi sanksi
diri sendiri dengan mengganti dan melakukan
amalan yang lebih baik meski berat, contoh
dengan infaq dan sebagainya. Atau dengan
bersegera bertaubat dan berusaha kuat untuk
tidak mengulanginya lagi.(*)

Bekal Hidup

Amalan
Pembuka
Jalan ke Surga
Allah dan RasulNya banyak menyebutkan ganjaran surga dan mengancam dengan adzab neraka
untuk memotivasi umatNya agar banyak beramal saleh dan menjauhi segala laranganNya. Di
samping itu, Allah pun telah mengabarkan sifat-sifat surga dan neraka agar lebih meningkatkan
keinginan manusia untuk meraih surga dan menjauhi neraka.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

B

erikut ini adalah beberapa amalan yang
insya Allah ringan diamalkan, namun bisa
membawa pelakunya ke surga.
Berdzikir kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda,
“Saya membaca: ‘Subhanallah wal hamdulillah wa
laa ilaaha illallah wallahu akbar’, sungguh aku lebih
cintai daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim dan
at-Tirmidzi)
Meridhai Allah, Islam dan Rasulullah. “Tidaklah
seorang hamba muslim mengucapkan pada saat dia
memasuki waktu pagi dan memasuki waktu petang:
‘radhiitu billahi rabba, wa bil islaami diina wa bi
muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam nabiya
(aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai
agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku)’
sebanyak tiga kali, melainkan merupakan hak bagi
Allah untuk meridhainya pada hari kiamat kelak.”
(HR. Ahmad)
Menuntut Ilmu Syar’i. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari
ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan
menuju surga.” (HR. Muslim)
Menahan Marah. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang menahan amarahnya padahal
dia mampu untuk melampiaskannya, niscaya Allah
akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan
para makhluk sampai Allah memilihkan untuknya
bidadari-bidadari yang dia suka.” (HR. Tirmidzi)
Membaca Ayat Kursi. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setiap
selesai shalat, maka tidak ada yang dapat
menghalanginya untuk masuk surga kecuali jika dia
mati.” (HR. an-Nasaa’i)
Menyingkirkan Gangguan di Jalan. Rasulullah SAW

7.

8.

9.

10.

bersabda, “Sungguh aku telah melihat seorang
lelaki mondar-mandir di dalam surga
dikarenakan sebuah pohon yang dia tebang dari
tengah jalan yang selalu mengganggu manusia.”
(HR. Muslim)
Membela Kehormatan Saudaranya di Saat
Ketidakhadirannya. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa membela harga diri saudaranya,
niscaya pada hari kiamat Allah akan
memalingkan wajahnya dari api neraka.” (HR.
Tirmidzi)
Menjauhi Debat Kusir Walaupun Benar.
Rasulullah bersabda, “Aku akan menjamin
sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang
meninggalkan debat meskipun dia berada dalam
pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah
rumah di tengah surga bagi orang yang
meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan
bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah
rumah di bagian teratas surga bagi orang yang
membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud)
Berwudhu Lalu Shalat Dua Rakaat. Rasulullah
SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim
berwudhu lalu dia baguskan wudhunya,
kemudian dia berdiri shalat dua rakaat dengan
menghadapkan hatinya dan wajahnya pada
kedua rakaat itu, melainkan surga wajib
baginya.” (HR. Muslim)
Pergi Shalat ke Masjid. Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa yang pergi ke masjid
atau pulang dari masjid, niscaya Allah akan
persiapkan baginya nuzul di dalam surga setiap
kali dia pergi dan pulang.” (HR. Bukhari dan
Muslim). Wallahu ‘alam.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

7

Cukup Bekal di Dunia

di Akhirat Tinggal Panennya
Oleh: Ma’mun Affany
Penulis Bina Qalam Indonesia

S

uatu hari Ibn A’thailah berkunjung ke
gurunya menyampaikan niat untuk
meninggalkan kehidupan dunia, dengan
yakin ingin fokus ibadah dan bermunajat kepada
Allah. Baginya kehidupan dunia bisa memalingkan
hatinya dari hakikat hidup yang hanya sementara.
Namun demikian gurunya menjawab, “Untuk apa
tinggalkan semua kehidupan dunia? Apakah Allah
hanya bisa ditemui di ibadah mahdah saja? Apakah
ketika di dalam bekerja tidak bisa menemui Allah?
Bukankah Allah jauh lebih dekat dari urat leher?
Bukankah ketika manusia bertanya dan berdoa di
mana pun berada Allah selalu dekat?” (bahasa
penulis).
Penjelasan ini mengartikan, bahwa antara dunia
dan akhirat tidak bisa disepelekan salah satunya.
Dunia berkedudukan sebagai darul amal, tempat
untuk berbuat, beribadah. Inilah kesempatan satusatunya menggandakan amal manusia. Tempat
kulakan.
Tapi hidup di dunia bukan tempat untuk meminta
pahala. Jika kita shalat langsung mendapatkan
pahala, mungkin akan banyak berbondong-bondong
untuk ke masjid. Tapi ternyata tidak. Dunia hanya
tempat beribadah, tapi bukan tempat mendapatkan
pahala. Istilahnya bekerja tapi tidak mendapatkan
gaji.
Lain halnya dengan akhirat. Di akhirat adalah
tempat manusia untuk mendapatkan pahala
sebanyak-banyaknya atas apa yang dilakukan di
dunia. Di akhirat tempat manusia mendapatkan gaji.
Kipas-kipas duduk dengan nyaman dengan
didampingi bidadari dan pemandangan yang indah.
Tapi di akhirat juga tempat manusia untuk disiksa
atas dosa yang sudah diperbuat di dunia. Sehingga
ketika yang disiksa menyesal, dan ingin beribadah
agar mendapatkan pahala, tidak bisa. Akhirat bukan
Yatim Mandiri/Edisi
Mandiri/Edisi Desember
Desember 2016
2016
88 Yatim
Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

tempat untuk beribadah, bukan.
Dalam Al-Quran dijelaskan bagaimana
penyesalan orang-orang kafir, “Wahai Rabb kami,
keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah
kami ke dunia), maka jika kami kembali ( juga
kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mu’minun: 107)
Maka, tugas manusia adalah membawa bekal
sebanyak-banyaknya untuk akhirat. Bekal bukan
hanya dalam beribadah mahdah, tapi juga dalam
setiap derap langkah kehidupan di dunia.
Berdagang tidak curang. Menolong orang lain
dengan sedekah, jadi bendahara tidak korupsi.
Semua demi menggapai ridha Allah.
Manusia pada akhirnya seperti atlet lompat
jauh. Harus punya start yang bagus agar bisa
melompat jauh. Semakin bagus larinya, lompatnya
akan semakin jauh. Semakin bagus kualitas dan
bekal dari hidup di dunia, berarti akan semakin
indah kehidupan di akhirat kelak.
Seperti doa yang selalu kita ucapkan
“Rabbanaaatina fi al dunyahasanah, wa fi al
aakhirati hasanah, waqinaa adzab al naar”. “Ya
Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia,
berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah
Kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201)
Dalam doa dijelaskan permintaan untuk
memberikan kebaikan dunia terlebih dahulu baru
kemudian disebutkan akhirat. Dengan kata lain kita
harus punya bekal di dunia ini agar mendapatkan
kebaikan akhirat. Hasilnya akan dilindungi dari
siksa api neraka yang sangat pedih.
Imam Ahmad dalam kitab Zuhud karangan al
Baihaqy menyampaikan, “Dunia adalah tempat
beramal, akhirat adalah tempat pembalasan. Maka
siapa yang tidak beramal di sini dia akan menyesal
di sana (akhirat).” (*)

Oase

Perbanyak

Bekal Terbaik

K

Oleh: Drs. Usman Daud, M. A.
Oleh: Drs.
Usman
Daud,
MA.
Konsultan
Hukum
Islam
dan Keluarga
Konsultan Hukum Islam dan Keluarga

ita hidup di dunia, tidak lama. Rasulullah
SAW telah bersabda, “Umur-umur umatku
antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit
orang yang bisa melampaui umur tersebut.” (HR. Ibnu
Majah)
Ketika sakit menjelang wafat, Abu Hurairah sempat
menangis. Ketika ditanya, beliau berkata, “Aku
menangis bukan karena memikirkan dunia, melainkan
karena membayangkan jauhnya perjalanan menuju
negeri akhirat. Aku harus menghadap Allah, Tuhan
Yang Maha Kuasa. Aku tak tahu, perjalananku ke surga
tempat kenikmatan atau ke neraka tempat
penderitaan?” Lalu Abu Hurairah berdoa, “Ya Allah, aku
merindukan pertemuan denganMu, kiranya Engkau
pun berkenan menerimaku. Segerakanlah pertemuan
ini!” Tak lama kemudian, Abu Hurairah berpulang ke
Rahmatullah.
Setiap Muslim mesti mengingat kematian, dan
memperbanyak bekal dalam perjalanan panjang
menuju negeri akhirat. Setiap perjalanan, sejatinya,
memerlukan bekal, baik fisik maupun non fisik
(spiritual).
Apakah bekal terbaik?
Pertama, kekuatan iman dan taqwa kepada Allah
SWT dan kepada hal-hal yang ghaib termasuk hari
akhir. “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepadaKu, hai
orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Salah satu Ciri yang orang takwa adalah yu`minu bi
al-ghayb (QS. Al-Baqarah: 3). Keimanan kepada yang
ghaib termasuk kepada hari akhir memberikan
kemampuan kepada manusia untuk menembus batasbatas alam fisik, menuju alam rohani yang tak terbatas,
yaitu Allah SWT.
Kedua, kemampuan menjaga jarak dari setiap
godaan dan kesenangan duniawi yang menipu. Bukan
berarti kita menolak dunia atau meninggalkannya,
tetapi mengelola dunia dan menjadikannya sebagai
sarana untuk memperbanyak ibadah dan amal shalih.
Dunia hanyalah alat dan infrastruktur menyiapkan
bekal dan bukan tujuan akhir.
Ketiga, kemampuan menjadikan semua aset yang
dimiliki sebagai modal untuk kemuliaan di akhirat. Hal
ini hanya mungkin dilakukan bila kita percaya kepada
Allah, dan percaya pada balasanNya.

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.
dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orangorang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui
Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali
kepadaNya.” (QS. Al-Baqarah: 45-46)
Keempat, semangat dan kesungguhan dalam
mengarungi kehidupan. Perjuangan itu bersifat
multidimensional dan multi-quotient, meliputi
perjuangan fisikal (jihad), intelektual (ijtihad), dan
spiritual (mujahadah). Allah SWT akan membukakan
pintu-pintu kemenangan bagi orang yang berjuang
dan memiliki determinasi dalam perjuangan. (QS. Al`Ankabut: 69)
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr:
18).(*)
Yatim
YatimMandiri/Edisi
Mandiri/EdisiDesember
Desember2016
2016

99

anak

Oase Nasional Yatim Mandiri

Jendela

Terbangkan Harapan
Generasi Cinta Quran

S

ebanyak 170 anak yatim dari berbagai kota
di Indonesia mengikuti Olimpiade Anak
Saleh (OASE) Nasional di Kediri, Jawa Timur
pada Sabtu-Ahad (22-23/10).
Kegiatan perlombaan yang diadakan oleh LAZNAS
Yatim Mandiri tersebut dipusatkan di kompleks Brigif
Mekanis16/Wirayudha, Gunung Klotok. Hadir
membuka acara, yaitu Kepala Kemenag Kota Kediri,
Muhammad Zaini.
Menurut Branch Manager LAZNAS Yatim Mandiri
Kediri, Nur Hasan Musthofa, ada dua macam lomba
yang digelar, yaitu Cerdas Cermat Agama Islam dan
Musabaqoh Tartil Quran. “Melalui kegiatan ini kami
ingin anak-anak yatim di Indonesia lebih dekat dengan
agama dan lebih teguh memegang nilai Al-Quran,"
ujarnya.
Di sela-sela perlombaan, digelar juga acara
mengaji dan dongeng motivasi bersama prajurit TNI.
“Kami ingin anak-anak bisa lebih berani menghadapi
tantangan kehidupan. Mereka perlu belajar kepada
anggota TNI,” kata Nur Hasan.
Sebagai lanjutan rangkaian kegiatan OASE pada
Ahad, anak-anak diajak bermain bersama istri Wali
Kota Kediri, Ferry Silviana Feronica Abu Bakar. Mereka
membuat pesawat kertas yang di sayapnya diberi
tulisan berisi cita-cita masing-masing anak. Ada yang
menulis ingin menjadi pengusaha, dokter, jenderal,
hingga presiden.

Bunda Ferry, sapaan akrabnya, juga memberi
motivasi kepada anak-anak. Bunda Fery berpesan
agar anak-anak memiliki sifat jujur, sebagai modal
utama meraih kesuksesan. “Apapun kondisi kalian,
tak boleh ada kata menyerah. Harus tetap
bersemangat. Harus tetap punya cita-cita yang
tinggi,” pesannya.
Sementara itu, Yusuf Zain, salah satu Pengurus
LAZNAS Yatim Mandiri, mengajak anak-anak yatim
ini untuk terus termotivasi meraih prestasi. “Kalian
harus memiliki mental juara,” kata Yusuf.
Dalam acara tersebut juga diserahkan dana
Beasiswa Yatim Prestasi (Bestari) sejumlah Rp 5,1
Miliar untuk anak yatim di Indonesia. Sebanyak Rp
293 Juta, diberikan untuk anak yatim di wilayah
Kediri. “Kami ingin, dengan pendidikan yang baik,
anak-anak yatim akan memiliki masa depan lebih
baik,” ujar Yusuf.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016
Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

11
11

Cermin

Cici Sri Sulastri

Pengrajin Limbah Kerang

Sulap Limbah Kerang

Jadi Produk Kreatif

I

ndustri kerajinan hasil laut yang memanfaatkan
kulit kerang ternyata bisa menghasilkan
pendapatan yang lumayan, jika ditangani
perajin yang kreatif dan paham dengan tuntutan pasar.
Dan jenis usaha itu sebetulnya hanya memanfaatkan
limbah kerang yang tidak terpakai lagi.
Hal itulah yang dilakukan oleh Cici Sri Sulastri,
salah satu penggelut bidang usaha mikro ini.
“Limbahnya banyak, tergantung bagaimana kita
mengolahnya. Sekarang banyak orang berpikir
maunya isi perut kerang duluan, dan maunya jual
mentah nggak mau repot. Padahal kalau diolah (kulit
kerang) dapat menghasilkan harga jual lebih tinggi,”
kata Cici.
Dibantu oleh empat orang pekerja, Cici
memproduksi frame, kaca, atau bross, aksesoris,
kalung, dan gantungan kunci. Namun produk
unggulan miliknya adalah ondel-ondel yang biasanya
dijadikan souvenir atau plakat oleh dinas-dinas
pemerintahan. “Ada tiga ukuran, sehari bisa produksi
sampai 20 buah dan dijual dengan harga antara Rp150
ribu hingga Rp 300 ribu, tergantung dari ukurannya.
Untuk lampu yang terbuat dari bahan dasar olahan
kerang laut paling murah Rp150 ribu hingga yang
paling mahal Rp1,5 juta,” terangnya.
Menurut Cici, saat ini konsumennya banyak dari
dalam dan luar negeri. Ia juga mengungkapkan dirinya
banyak mendapat bantuan dari pemerintah provinsi

14

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

dalam mengembangkan
bisnisnya. “Pemerintah
memberi modal sarana dan
prasarana,” katanya.
Kerajinan lampu limbah
kulit kerang miliknya telah
merambah pasar Korea dan
Tingkok, karena kerajinan
tersebut unik dan langka.
“Karena kerangnya kan
hanya ada di Indonesia,”
jelasnya.
Selain dibantu oleh
pemerintah, untuk
pemasaran ke Korea dan
Tiongkok, ia juga bekerja sama dengan
perusahaan eksportir untuk mengurangi resiko
pengiriman di perjalanan, karena barangnya
rentan pecah. Dan di dalam negeri, produknya
telah merambah 27 provinsi Indonesia dan
direncanakan akan terus bertambah.
Untuk pemasaran dalam negeri, ia
mengatakan telah menempuh berbagai cara agar
dapat menyentuh semua lapisan masyarakat.
“Hampir semua cara pemasaran kami jalani, dari
tradisional sampai online. Awalnya kami door to
door dan menyebar leaflet, lalu menggunakan
media online, dan sekarang website,” tuturnya.
Mengenai target pemasaran, menurutnya
produknya untuk semua kalangan karena interior
dapat dipakai siapa saja serta harganya bervariasi
sehingga menyesuaikan semua kalangan.(*)

Move on

Jadilah
Yang Berbeda

A

Oleh: Jamil Azzaini
Penasehat Yatim Mandiri

da pakem di dunia bisnis apabila kita
ingin menjadi pemenang. Jadilah yang
pertama, jadilah yang terbaik, dan
jadilah yang berbeda.
Untuk menjadi yang pertama diperlukan
kreatifitas yang cerdas, sehingga apa yang dihasilkan
sulit ditiru oleh orang lain.
Sementara untuk menjadi yang terbaik,
diperlukan energi yang besar dan boleh jadi
menghabiskan banyak waktu mengamati sepak
terjang pesaing. Di dunia bisnis, sering disebut red
ocean, lautan persaingan yang penuh dengan darah.
Saya lebih memilih, jadilah yang berbeda karena
sesuatu yang berbeda itu mudah dikenali dan berada
di blue ocean, persaingannya tidak berdarah-darah.
Contoh sederhana, dalam dunia perbankan Grameen
Bank melakukan strategi ini. Perbankan yang
didirikan Muhammad Yunus tersebut, saat ini menjadi
pemimpin pasar di bidang yang ditekuninya. Apa
yang membuatnya berbeda? Banyak. Beberapa
diantaranya adalah di saat perbankan sibuk mencari
nasabah orang kaya, Grameen Bank mencari nasabah
orang miskin.
Disaat perbankan lain fokus kepada nasabah
kaum pria, Grameen Bank fokus kepada nasabah
wanita, 97 persen nasabah Grameen Bank adalah
wanita. Disaat koleteral atau jaminan menjadi suatu

kewajiban bagi nasabah bank umum, di Grameen
Bank tidak memerlukan jaminan.
Di perbankan umum, orang datang ke kantor
bank, maka di Grameen Bank para karyawan yang
mendatangi nasabah. Dan tentu masih banyak lagi
perbedaan-perbedaan yang ada.
Karena kiprahnya yang luar biasa ini, M. Yunus
dianugerahi hadiah Nobel. Saya pernah
mendalami dan magang aplikasi konsep Grameen
Bank ini di Amanah Ikhtiar Malaysia pada awal
tahun 2000. Memang dampaknya luar biasa,
begitu pulang ke Indonesia, konsep ini saya
terapkan di 21 desa, dan hasilnya sangat luar
biasa.
Dalam mengembangkan bisnis yang saya
tekuni, saya juga lebih mengedepankan “jadilah
yang berbeda”. Saya terus menerus sampaikan ke
tim saya, teruslah mencari yang berbeda yang itu
bisa memberi banyak manfaat kepada para
pengguna ide kita. Bisnis yang menggunakan
pendekatan “jadilah yang berbeda” akan bertahan
lama.
Begitupula dalam pengembangan profesi
pribadi. Milikilah sesuatu yang berbeda di keahlian
yang kita tekuni. Sesuatu yang berbeda yang
benar-benar menjadi pembeda dengan yang
lainnya. Semakin banyak pembeda di profesi yang
kita pilih, maka semakin eksis kita di profesi yang
kita tekuni.
Pembeda yang beragam menjadikan expertise
kita semakin terasah dan diakui oleh banyak
orang. Pembedanya tentu tidak asal beda. Asal
beda tanpa memperhatikan etika, tatakrama,
budaya dan agama justru menjerumuskan.
Dan jangan sampai pembeda kita adalah
sesuatu yang tercela apalagi merendahkan ahli
agama, ilmuwan dan orang-orang yang punya
banyak karya.
Boleh tahu apa pembeda Anda?
Salam SuksesMulia.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

13

Tausiyah

Dahsyatnya
Bersabar
Oleh: Ustad Muhammad Arifin Ilham

B

anyaknya musibah alam yang
terjadi di negeri ini seperti banjir
dan tanah longsor, membuat kita
kembali menyadari betapa sangat lemah dan
tak berdayanya diri ini di hadapan Sang
Penguasa Kehidupan.
Saudaraku, tidaklah suatu kejadian dialami
manusia, kecuali semuanya sudah ditentukan
Sang Maha Menakdirkan, (QS. al-Hadid: 22).
Sungguh, takdir Allah adalah takdir Allah SWT.

14

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

Kita tidak mungkin bisa menolaknya.
Hanya kita memohon kepadaNya, semoga
diberi kekuatan dan kecerdasan dalam
menyibak hikmah di balik bahasa
takdirNya.
Semoga kita termasuk golongan
hambaNya yang bersabar dengan semua
takdirNya. Bersabar dengan semua
keadaan dan berbagai deret peristiwa
maha pahit lainnya.
Ketahuilah, inilah yang akan didapat
oleh hambaNya yang mau bersabar.
Pertama, mendapatkan pahala surga
dari Allah, (QS ar-Ra'd: 23 - 24). Anas bin
Malik RA mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman,
'Apabila Aku menguji hambaKu dengan
kedua matanya, kemudian dia bersabar,
maka aku gantikan surga baginya'.” (HR.
Bukhari)
Kedua, sabar merupakan dhiya (cahaya
yang amat terang). Dengan kesabaran
inilah, seseorang akan mampu menyingkap
kegelapan. Rasulullah SAW
mengungkapkan, “… dan kesabaran
merupakan cahaya yang terang.” (HR.
Muslim)
Ketiga, kesabaran merupakan anugerah
Allah yang paling baik. “… dan tidaklah
seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik
dan lebih lapang daripada kesabaran.”
(Muttafaqun Alaih)
Keempat, kesabaran merupakan salah
satu sifat sekaligus ciri orang Mukmin.
“Sungguh menakjubkan perkara orang yang
beriman karena segala perkaranya adalah
baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia
bersyukur karena (mengetahui) bahwa hal

Tausiyah

"Tidaklah seorang Muslim mendapatkan
kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan,
marabahaya, dan juga kesusahan hingga
duri menusuknya, melainkan Allah akan
menghapuskan dosa-dosanya dengan hal
tersebut.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

itu memang baik baginya. Jika tertimpa
musibah atau kesulitan, ia bersabar
karena (mengetahui) bahwa hal itu baik
baginya.” (HR. Muslim)
Kelima, sabar merupakan sifat para
nabi. Keenam, kesabaran dapat
menghapuskan dosa. Rasulullah SAW
menggambarkannya dalam sebuah
hadis, "Tidaklah seorang Muslim
mendapatkan kelelahan, sakit,
kecemasan, kesedihan, marabahaya, dan
juga kesusahan hingga duri menusuknya,
melainkan Allah akan menghapuskan
dosa-dosanya dengan hal tersebut.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Ketujuh, kesabaran merupakan
sebuah keniscayaan. Seseorang tak boleh
putus asa hingga ia menginginkan
kematian. Sekiranya memang sudah
sangat terpaksa, hendaklah ia berdoa
kepadaNya agar memberikan yang
terbaik baginya: apakah kehidupan atau
kematian.
“Janganlah salah seorang di antara
kalian mengangan-angankan datangnya
kematian karena musibah yang
menimpanya. Sekiranya, ia memang
harus mengharapkannya, hendaklah ia
berdoa, 'Ya, Allah, teruskanlah hidupku ini
sekiranya hidup itu lebih baik untukku.
Wafatkanlah aku sekiranya itu lebih baik
bagiku'.” (HR. Bukhari Muslim).
Demikianlah keutamaan bagi orangorang yang sabar. Wallahu a'lam.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

15

Solusi Islam

Tertidur

Saat Khotbah Jumat
Oleh: KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur
Assalammualaikum Wr. Wb.
Ustad Navis yang saya hormati. Saat khotib sedang berkhotbah, saya selalu tertidur. Bahkan saya
hingga dibangunkan oleh orang yang duduk disebelah saya ketika Khotib akan berdoa.
Yang ingin saya tanyakan:
1. Bagaimana hukum orang yang tertidur saat Khotib sedang berkhotbah, apakah berdosa?
2. Ada yang berpendapat bahwa tidur dengan duduk tidak membatalkan wudhu. Ketika saya terbangun
dari tidur, baiknya saya harus berwudhu kembali, atau langsung mengikuti shalat Jumat?
Demikan pertanyaan yang saya ajukan. Atas jawaban dan bimbingannya saya mengucapkan terima
kasih kepada ustad Navis.(*)
Rozak
Mojokerto
Jawaban:
Walaikumussalam Warahmatullahi Wabarkatuh.
Pak Razak yang saya hormati. Seharusnya
sebelum ke masjid wudhu dengan baik, lalu
berangkat ke masjid.
Untuk shalat Jumat, datang lebih awal dan
duduk dengan tenang mendengarkan khotbah tidak
tidur, tidak main-main dan tidak bicara, maka akan

16

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

mendapat ampunan dari Allah SWT.
Hal ini sebagaimana hadits dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus
wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat)
Jumat, kemudian (di saat khotbah) ia betul-betul
mendengarkan dan diam, maka dosanya antara

Solusi Islam

Jumat saat ini dan Jumat sebelumnya ditambah tiga
hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermainmain dengan tongkat, maka ia benar-benar
melakukan hal yang batil (lagi tercela).” (HR. Muslim,
no. 857)
Lalu bagaimana, kalau tidur pada saat khotbah?
1. Tidur sedang khotib berkhutbah akan
mengurangi kesempurnaan shalat Jumat, walau
shalatnya tetap sah. Maka kalau terasa
mengantuk, hendaknya bergeser dari tempat
duduknya sebagaimana pesan Rasulullah SAW,
“Jika salah seorang di antara kalian mengantuk di
tempat duduknya pada hari Jumat, maka
hendaklah dia pindah (bergeser) dari tempat itu
ke tempat lainnya.” (HR. Muslim)
2. Memang benar bahwa tidur itu akan
membatalkan wudhu. Dan bila wudhu sudah
batal, maka tidak sah bila langsung
melaksanakan shalat, kecuali bila sebelumnya
berwudhu lagi.
Dalil bahwa tidur itu membatalkan shalat adalah
hadits berikut ini:
“Siapa yang tidur, maka hendaklah dia berwudhu.”
(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Namun para ulama mengatakan, bahwa tidak
semua bentuk tidur akan membatalkan wudhu. Ada

beberapa kriteria yang berbeda, di mana tidak
selamanya tidur itu membuat batal wudhu.
Tidur yang membatalkan wudhu, adalah
tidur yang membuat hilangnya kesadaran
seseorang. Termasuk juga tidur dengan
berbaring atau bersandar pada dinding.
Sedangkan tidur sambil duduk yang tidak
bersandar, kecuali pada tubuhnya sendiri, tidak
termasuk yang membatalkan wudhu.
Sebagaimana hadits berikut,
“Dari Anas ra berkata bahwa para shahabat
Rasulullah SAW tidur kemudian shalat tanpa
berwudhu.” (HR. Muslim) - Abu Daud
menambahkan: Hingga kepala mereka terkulai
dan itu terjadi di masa Rasulullah SAW. (Syekh
Wahbah Azzuhaili. Al Fiqh al islami waa adillatuh.
bab shalat)
Jadi upayakan sebisa mungkin untuk tidak
tidur waktu mendengarkan khotib shalat Jumat.
Sebab tujuan dari mendengarkan khotbah
adalah mendengarkan nasihat, wasiat dan
penjelasan masalah agama.
Tapi, para ulama sepakat bila seseorang
tertidur saat khotbah dibacakan, tetap sah shalat
Jumatnya. Dan kalau tidurnya termasuk kriteria
yang tidak membatalkan, maka tidak perlu
wudhu lagi.
Wallahu a’lam bisshawab.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

17

Smart Parenting

Anak
Peniru Ulung
Oleh: Elly Risman

Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati

C

ontoh yang baik, tinggalkan yang buruk.
Demikian kalimat yang sering kita
dengar dari orang tua. Benar sekali
kalimat itu. Namun siapa yang pas untuk diberi
nasehat seperti itu? Tentu saja bukan anak-anak
yang belum bisa berpikir abstrak.
Untuk anak-anak yang masih kecil atau bahkan
remaja yang belum sempurna sambungansambungan di otaknya, kalimat itu susah sekali
dipahami, apalagi dijalankan.
Anak-anak adalah peniru ulung apapun yang
dilakukan orang di sekitarnya. Jika tidak pernah
diberitahu, mereka tak akan bisa membedakan
dengan mudah mana yang baik dan mana yang

18

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

buruk. Maka tidak perlu heran jika banyak anak
balita yang bicaranya sudah kasar atau memukul
temannya.
Sayangnya banyak orang, bahkan orang tua
yang mencap seorang anak nakal jika melakukan
hal itu. Sebaliknya, jika anak berbuat baik atau
melakukan sesuatu yang mengagumkan,
orangtua (bercanda atau serius) bilang “Siapa
dulu orang tuanya…” Padahal, sekali lagi, mereka
peniru ulung atas apa yang dilakukan orangorang di sekitarnya yang intens bersama mereka.
Pertanyaannya, siapakah yang selama ini
intens bersamanya? Asisten rumah tangga?
Tokoh di televisi atau di video yang selalu

Smart Parenting
dilihatnya di tablet? Tetangga? Anak tetangga?
Cara Pengasuhan
It's about wiring. Pengasuhan adalah
membangun sambungan antar sel-sel
di otak anak, membentuk kebiasaan, meninggalkan
kenangan. Apapun yang anak lihat, dengar, rasakan,
alami, direkam oleh otak dan menjadi model bagi
dia untuk diulang.
Semakin sering dia mengalami suatu hal,
sambungan di otaknya tentang hal itu semakin
tebal. Hal ini berlaku untuk hal baik, dan sayangnya
juga untuk hal buruk.
Jika kita tidak ingin mereka meniru hal buruk,
hindari dia dari terpaan pada hal-hal buruk. Kalau
toh terpaan itu tidak bisa dihindari, perbanyak
terpaan pada hal-hal yang baik sehingga
sambungan yang terbentuk lebih tebal di otak
adalah hal-hal baik. Bukan cuma tebal, tapi secara
emosional menyenangkan, sehingga dengan
sendirinya ia akan senang mengulang dan
mengulangnya lagi.
Bagaimana membuat seorang anak bisa dan
mau melakukan sesuatu yang baik, misalnya
menaruh sepatu pada tempatnya. Hal pertama yang
harus dilakukan oleh orang tua, tentu saja
menentukan dimana tempat sepatu seharusnya
diletakkan.
Hal yang kedua, tentu saja orang tua harus
memberi teladan menaruh sepatu yang benar di
tempatnya. Selanjutnya, orang tua harus
memberitahu anak bagaimana menaruh sepatu
yang benar di tempatnya dan manfaatnya

melakukan hal itu.
Berikutnya, ajarkan anak melakukannya
dengan benar, dengan suasana yang
menyenangkan, tidak tegang. Berapa kali
mengajarkan? Ya berkali-kali sampai kebiasaan
terbentuk. Ulangi terus menyampaikan alasan
mengapa kita harus melakukan hal itu.
Tak perlu marah atau kesal jika anak belum
sempurna melakukannya. Namanya juga anakanak. Selalu lakukan semua proses itu dengan
cara yang menyenangkan.
Jika ia melakukannya dengan benar, beri
pujian dan boleh juga hadiah kecil. Ingat, tak
perlu beri janji tentang hadiah. Jadikan itu
kejutan. Jika proses dijalankan seperti itu, anak
bukan cuma BISA dan MAU, ia juga akan
SENANG melakukannya. Hati senang dapat
membuat hati dan otaknya bergerak terbuka,
mengembara ke tempat yang tak terduga.
Ingatkah anda tentang seorang pengusaha
muda orang Indonesia yang membuka usaha
menyemir sepatu, hingga punya outlet di luar
negeri dan sebagian pelanggannya adalah
pemilik sepatu-sepatu mahal dari berbagai
belahan dunia? Itu diawali dengan
kesenangannya menyemir sepatunya sendiri.
Selamat memberi contoh teladan tentang
hal-hal yang baik, latih mereka melakukannya
berkali-kali dalam suasana yang selalu
menyenangkan, sambil ceritakan pada anak
mengapa harus begini dan tidak boleh begitu.
Selamat menuai hasilnya. Inshaa Allah.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

19

Istri Yang Dicintai
Suami

Muslimah



Fatimah anakku, maukah engkau menjadi
seorang perempuan yang baik budi dan istri
yang dicintai suami?” tanya sang ayah yang tak
lain adalah Nabi SAW. “Tentu saja, wahai ayahku,”
jawab Fatimah. “Tidak jauh dari rumah ini berdiam
seorang perempuan yang sangat baik budi pekertinya.
Namanya Siti Muthi’ah. Temuilah dia, teladani budi
pekertinya yang baik itu,” ujar Nabi SAW.
Gerangan amal apakah yang dilakukan Siti
Muthi’ah sehingga Rasul pun memujinya sebagai
perempuan teladan? Maka, bergegaslah Fatimah
menuju rumah Muthi’ah dengan mengajak serta
Hasan, putra Fatimah yang masih kecil itu.
Begitu gembira Muthi’ah mengetahui tamunya
adalah putri Nabi besar itu. “Sungguh, bahagia sekali
aku menyambut kedatanganmu ini, Fatimah. Namun
maafkanlah aku sahabatku, suamiku telah beramanat,
aku tidak boleh menerima tamu lelaki dirumah ini,”
katanya.
“Ini Hasan putraku sendiri, ia kan masih anak-anak,”
kata Fatimah sambil tersenyum. “Namun sekali lagi
maafkanlah aku, aku tak ingin mengecewakan suamiku,
Fatimah,” ujar Siti Muthi’ah. Fatimah mulai merasakan
keutamaan Siti Muthi’ah. Ia semakin kagum dan
berhasrat menyelami lebih dalam akhlak wanita ini.
Lalu diantarlah Hasan pulang dan bergegaslah Fatimah
kembali ke Muthi’ah.
“Aku jadi berdebar-debar, gerangan apakah yang
membuatmu begitu ingin kerumahku, wahai puteri
Nabi?” sambut Siti Muthi’ah. “Memang benarlah,
Muthi’ah. Ada berita gembira buatmu dan ayahku
sendirilah yang menyuruhku kesini. Ayahku

22

Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

mengatakan bahwa engkau adalah wanita berbudi
sangat baik, karena itulah aku kesini untuk
meneladanimu,” kata Fatimah
Lalu tanpa sengaja Fatimah melihat sehelai kain
kecil, kipas dan sebilah rotan di ruangan kecil itu. “Buat
apa ketiga benda ini Muthi’ah,” tanya Fatimah. Siti
Muthi’ah tersenyam malu. Namun setelah didesak ia
pun bercerita. “Engkau tahu Fatimah, suamiku seorang
pekerja keras memeras keringat dari hari ke hari. Aku
sangat sayang dan hormat kepadanya. Begitu kulihat
ia pulang kerja, cepat-cepat kusambut kedatangannya.
Kubuka bajunya, kulap tubuhnya dengan kain kecil ini
hingga kering keringatnya. Ia pun berbaring ditempat
tidur melepas lelah, lalu aku kipasi beliau hingga
lelahnya hilang atau tertidur pulas,” jelas Siti Muthi’ah.
“Sungguh luar biasa pekertimu, Muthi’ah. Lalu untuk
apa rotan ini?” tanya Fatimah.
“Kemudian aku berpakaian semenarik mungkin
untuknya. Setelah ia bangun dan mandi, kusiapkan
pula makan dan minum untuknya. Setelah semua
selesai, aku berkata kepadanya, ‘Oh, kakanda.
Bilamana pelayananku sebagai istri dan masakanku
tidak berkenan dihatimu, aku ikhlas menerima
hukuman. Pukullah badanku dengan rotan ini dan
sebutlah kesalahanku agar tidak kuulangi,” jawab Siti
Muthi’ah.
“Seringkah engkau dipukul olehnya, wahai
Muthi’ah?” tanya Fatimah berdebar-debar. “Tidak
pernah, Fatimah. Bukan rotan yang diambilnya, justru
akulah yang ditarik dan didekapnya penuh kemesraan.
Itulah kebahagiaan kami sehari-hari,” tegas Muthi’ah.
“Jika demikian, sungguh luar biasa, wahai Muthi’ah.
Sungguh luar biasa! Benarlah kata ayahku, engkau
perempuan berbudi baik,” kata Fatimah terkagumkagum.(*)

Dapur
Bumbu yang dihaluskan :
5 siung bawang puih
8 butir bawang merah
2 cm kunyit
2 cm lengkuas
3 butir kemiri sangrai
75 gr cabe merah
garam secukupnya
gula secukupnya
penyedap rasa secukupnya

Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ

Bahan :
Ÿ 1 buah kaki sapi yang sudah bersih
Ÿ 2 buah asam kandis
Ÿ 1 batang serai ( memarkan )
Ÿ 3 lembar daun jeruk purut ( dicuci bersih )
Ÿ 1 lembar daun kunyit ( dicuci bersih lalu
dipotong-potong )
Ÿ 1 liter santan kelapa
Ÿ minyak untuk menumis secukupnya
Ÿ air untuk merebus secukupnya

Gulai Kikil
Cara Membuat Gulai Kikil :
Ÿ rebus kaki sapi dalam air yang
mendidih sampai matang dan kenyal
kira-kira selama 2-3 jam, angkat
tiriskan dan diamkan sejenak sampai
hangat
Ÿ pisahkan tulang dan kikil sapi dengan
cara diiris dengan pisau yang tajam
Ÿ tumis bumbu yang dihaluskan dengan
sedikit minyak sampai harum
Ÿ lalu masukkan asam kandis, batang
serai, daun jeruk dan daun kunyit
Ÿ tuang santan kedalam bumbu yang
ditumis, tunggu sampai mendidih
sambil diaduk-aduk
Ÿ masukkan potongan kikil sapi kedalam
santan dan tunggu sampai kuah
menyusut keluar minyak dan matang
Ÿ gulai kikil sapi siap untuk disajikan
Yatim Mandiri/Edisi Desember 2016

23

Solusi Sehat

Mengatasi Biang Keringat
Pada Bayi

Oleh: dr. Irmayanti Soeratmi
Dokter Klinik Rumah Sehat Mandiri
Assalammualaikum Wr. Wb.
Dokter pengasuh rubrik Solusi Sehat Majalah
LAZNAS Yatim Mandiri yang saya hormati. Saya baru
pertama ini mempunyai bayi. Sebagai ibu muda, ada
banyak hal yang belum saya ketahui untuk merawat
bayi yang terkena biang keringat. Saya hanya
memberikan bedak seperti yang dianjurkan orang
tua. Tetapi biang keringatnya malah bertambah
banyak.
Yang ingin saya tanyakan:
1. Bagaimana pengobatan yang tepat untuk bayi
yang terkena biang keringat?
2. Adakah tips untuk mencegah biang keringat
kembali pada bayi?
Demikian pertanyaan yang saya ajukan. Atas
jawaban dan bimbingannya saya mengucapkan
terima kasih.(*)
Gunanti Sari, Yogyakarta
Jawaban:
Wa'alaikumussa