Tampilkan DIP: Pelaksanaan Konsolidasi Kementerian Lembaga Tahun 2017 Ditjen Bina Pemdes

PELAKSANAAN
KONSOLIDASI
KEMENTERIAN/LEMBAGA
TAHUN 2017 DITJEN BINA PEMDES

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan
Desa telah menyelenggarakan kegiatan Konsolidasi Kementerian/Lembaga Tahun 2017 yang
berlangsung pada tanggal 1 sampai dengan 3 Februari 2017 di Hotel Mercure, Ancol,
Jakarta. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mensinergikan kebijakan dan kegiatan
pemerintah pusat dan daerah dalam penguatan program pembinaan penyelenggaraan
pemerintahan desa pada lintas Kementerian dan Lembaga di Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari unsur: (1) Pejabat eselon 1 di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri, (2) Pejabat dari lintas Kementerian/ Lembaga, (3) Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di tingkat Provinsi, (4) Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa di tingkat Kabupaten/Kota (atau sebutan lainnya), (5) Kepala Biro Tata
Pemerintahan di tingkat Provinsi, dan (6) Inspektorat di tingkat Provinsi.

Sementara itu, yang menjadi fokus perhatian selama sesi diskusi berlangsung adalah isu-isu
strategis terkait Pemerintahan Desa. Sebagai bentuk tindak lanjut dari sesi diskusi, hasil
diskusi tersebut akan dijadikan sebagai bahan masukan dan rekomendasi dalam


penyusunan dan perumusan kerangka kebijakan Pembinaan Pemerintahan Desa yang
selaras dengan kebijakan dari Kementerian/ Lembaga serta daerah sehingga dapat
memperkuat program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa, pusat, dan daerah.

Kegiatan Konsolidasi Kementerian/ Lembaga merupakan langkah strategis untuk
mensinergikan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam mengimplementasikan UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan berbagai aturan turunannya. Melalui kegiatan
Konsolidasi Kementerian/Lembaga diharapkan semua program dan kegiatan dalam rangka
penguatan pemerintahan desa dapat terintegrasi, efektif dan efisien. Ditjen Bina Pemdes
sendiri, memiliki agenda utama mewujudkan pemerintahan desa yang transparan,
akuntabel dan melayani. Agenda tersebut merupakan konsekuensi atas terbitnya UU No
6/2014 tentang Desa, yang termasuk dalam 9 Agenda Nawacita dalam kepemimpinan
Presiden Republik Indonesia. (La/Add, PRC)