ProdukHukum PerumahanRakyat

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : 10 /Permen/M/2006

TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
VERIFIKASI PERTANGGUNG JAWABAN ANGGARAN
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Menimbang : a. Bahwa dengan telah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 42
Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 72 Tahun 2004 dan Keputusan Presiden Nomor 80
Tahun 2003, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah juga telah diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 61 Tahun 2004 perlu ditindaklanjuti dengan

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang Petunjuk
Pelaksanaan
Verifikasi
Pertanggungjawaban
Anggaran
di
lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
b. Bahwa sehubungan dengan huruf a diatas perlu ditetapkan dengan
Peraturan Menteri.
Mengingat : 1. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72
Tahun 2004;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun
2004;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004
tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;


1

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005
tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara
Republik Indonesia.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005
tentang Perubahan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 83/M/Tahun 2005
tentang pengangkatan pejabat eselon I di lingkungan Kementerian
Negara Perumahan Rakyat;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 134/PMK.06/2005 tentang
Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :


PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
PETUNJUK
PELAKSANAAN
VERIFIKASI
PERTANGGUNG JAWABAN ANGGARANDI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Verifikasi adalah salah satu bentuk pengawasan melalui pengujian terhadap
dokumen keuangan secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang
berlaku.
2. Daftar isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) merupakan dokumen pelaksanaan
anggaran yang disusun oleh Menteri dan disahkan oleh Dirjen
Perbendaharaan/Kepala Kantor Wilayah Dtjen Perbendaharaan atas nama
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.
3. KPPN adalah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

4. Satuan Kerja (Satker) adalah Kantor Pelaksanaan Kegiatan
5. Menteri adalah Menteri Negara Perumahan Rakyat

2

BAB II
RUANG LINGKUP, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri, meliputi aspek-aspek:
a.
b.
c.
d.
e.

Aspek
Aspek
Aspek
Aspek
Aspek


ketersediaan dana
ketetapan tujuan pengeluaran
kebenaran pembebanan anggaran
kebenaran tagihan
kelengkapan bukti pengeluaran

Pasal 3
Maksud ditetapkannya petunjuk pelaksanaan verifikasi pertanggungjawaban
anggaran dilingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat adalah tersedianya
pedoman dalam pelaksanaan anggaran serta untuk menegakkan disiplin anggaran
sesuai dengan pedoman dan kriteria yang telah ditetapkan.
Pasal 4
Tujuan dari kegiatan pelaksanaan verifikasi adalah untuk mencegah terjadinya
penyimpangan yang dapat merugikan negara sebelum dilakukan pembayaran serta
untuk mengetahui apakah peraturan perundangan yang berlaku telah ditaati oleh
Satuan Kerja atau masih diperlukan adanya tindakan koreksi/perbaikan atas
kesalahan yang terjadi.
BAB III
HASIL VERIFIKASI

Pasal 5
Sebagai tindak lanjut sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 terhadap temuantemuan koreksi dilakukan sbb :
a. Dalam hal pelaksanaan pengujian yang dilakukan sebelum terjadinya
pembayaran oleh Satuan Kerja, apabila terdapat temuan berupa penyimpangan
dari ketentuan-ketentuan yang berlaku bukti pengeluaran dikembalikan kepada
petugas yang bertanggungjawab untuk dilengkapi dan atau diperbaiki.
b. Dalam hal pelaksanaan pengujian yang dilakukan oleh Pejabat Penguji Surat
Perintah Pembayaran/ Penerbit Surat Perintah Membayar, sebelum terjadinya
pembayaran yang dilakukan, apabila terdapat temuan berupa penyimpangan dari
ketentuan-ketentuan yang berlaku, Pejabat Penguji SPP/Penerbit SPM
mengirimkan nota hasil verifikasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen Satuan
Kerja yang bersangkutan.

3

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan Peraturan ini dapat
disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan
dilaksanakan.


Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada Tanggal : 01 Maret 2006
-------------------------------------A.N. Menteri Negara Perumahan Rakyat
Sekretaris,

NOER SOETRISNO
NIP.700003088

4

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................I -1
1. Latar Belakang .......................................................................................................I – 1
2. Pengertian Verifikasi...............................................................................................I – 2
3. Tujuan Verifikasi.....................................................................................................I – 2
4. Ruang Lingkup Verifikasi .......................................................................................I – 3

BAB II PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KAS .....................................................II – 1


1. Verifikasi Ketersediaan Dana.................................................................................II – 1
2. Verifikasi Ketetapan Tujuan Pengeluaran..............................................................II – 1
3. Verifikasi Kebenaran Pembebanan Anggaran.......................................................II – 3
4. Verifikasi Kebenaran Tagihan................................................................................II – 5
5. Verifikasi Kelengkapan Bukti Pengeluaran ..........................................................II – 11

BAB III HASIL VERIFIKASI.......................................................................................................III – 1

BAB IV LAPORAN HASIL VERIFIKASI ....................................................................................IV– 1

BAB I
PENDAHULUAN

5

1. LATAR BELAKANG
a. Kementerian Negara Perumahan Rakyat sebagai organisasi pemerintah mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang
perumahan.

b. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kementerian Negara Perumahan Rakyat dilengkapi
dengan satuan organisasi pelaksanan, yaitu satuan organisasi tingkat eselon I, eselon II,
eselon III, dan eselon IV yang bertanggungjawab atas tercapainya tujuan Kementerian
Negara Perumahan Rakyat menurut bidangnya masing-masing.
c.

Dalam rangka pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dibentuk
unit organisasi operasional yang disebut Satuan Kerja yang dokumen pelaksanaan anggaran
masing-masing Satuan Kerja dituangkan dalam Daftar Isisan Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

d. Pembentukan Satuan Kerja di dalam mencapai tujuan Kementeraian Negara Perumahan
Rakyat pada hakekatnya merupakan penyerahan wewenang satuan organiassi eselon I
kepada bawahannya. Demikian pula Kepala Satuan Kerja di dalam merealisasikan tugasnya
dibantu oleh Satuan Pelaksana yang lebih rendah sesuai dengan fungsinya.
e. Penyerahan wewenang tersebut akan menimbulkan hak dan kewajiban pada pihak masingmasing yaitu hak atasan untuk mengawasi bawahan dan kewajiban bawahan untuk
memberikan pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya kepada atasan. Dengan demikian
setiap jenjang organisasi memiliki fungsi pengawasan dan fungsi pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya.
f.


Untuk mengetahui bahwa pelasksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan pedoman serta kriteria seperti diuraikan pada butir
(c), maka setiap jenjang organisasi akan melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan
proses kegiatan agar sesuai dengan peraturan dan kriteria yang telah ditetapkan.
Pengawasan ini pada hakekatnya merupakan pengawasan melekat.

g. Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan diwujudkan dalam bentuk
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Proses pelaksanaan anggaran
tersebut terdiri dari beberapa tahapan, yaitu proses penyediaan anggaran, proses pengadaan
barang dan jasa, proses pembayaran dan proses pertanggungjawaban. Setiap pelaksanaan
proses kegiatan harus diawasi agar sesuai dengan rencana, pedoman dan kriteria yang telah
ditetapkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan.
h. Pada tingkat satuan kerja pelaksanaan pengawasan tersebut dinamakan “PENGENDALIAN”
yaitu pengawasan yang dapat diikuti dengan tindakan turun tangan berupa koreksi atau
kebijakan oleh pimpinan yang berwenang apabila dalam pelaksanaan dijumpai adanya
ketidaksesuaian rencana/ketentuan yang berlaku atau adanya hambatan, gangguan dan
kendala yang harsu segera ditindaklanjuti.
i.

Dalam pelaksanaan anggaran, pengawasan pada umumnya bertujuan untuk menegakkan

disiplin anggaran yaitu ketaatan terhadap pedoman dan kriteria yang telah ditetapkan. Secara
dini pengawasan anggaran dilakukan dengan melakukan pengujian atas bukti pengeluaran
anggaran tersebut sebelum dilakukan pembayaran. Pengujian tersebut dalam terminologi
keuangan disebut “VERIFIKASI”.

j.

Kegiatan pengujian dapat dilakukan sebelum terjadinya kegiatan pembayaran atau setelah
terjadinya pembayaran. Pengujian yang dilakukan sebelum terjadinya pembayaran
disebut”PENGAWASAN PRALAKSANA (PRE AUDIT)”. Sedangkan yang dilakukan setelah
terjadinya pembayaran disebut “PENGAWASAN PURNALAKSANA (POST AUDIT)”.
Pengujian yang dilakukan sebelum terjadinya pembayaran dapat dilakukan oleh Satuan Kerja
sebagai unit operasional yang melaksanakan pekerjaan.

6

k.

Dalam Keputusan Presiden RI No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara pasal 68 dan pasal 69. biro Keuangan Departemen, wajib
melakukan verifikasi terhadap dokumen pengeluaran anggaran. ???

l.

Buku petunjuk ini merupakan panduan dalam pelaksanaan kegiatan verifikasi
pertanggungjawaban anggaran dengan segala aspek yang perlu diketahui, dipahami dan
dikuasai agar dapat melakukan fungsi pengawasan seacra benar khusunya verifikasi.

2. PENGERTIAN VERIFIKASI
Verifikasi adalah salah satu bentuk pengawasan melalui pengujian terhadap dokumen keuangan
secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang berlaku.

3. TUJUAN VERIFIKASI
a. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan negara sebelum dilakukan
pembayaran.
b. Untuk memperoleh kebenaran secara substantif dan formal, bahwa dokumen yang akan
dikirimkan kepada KPPN telah lengkap dan benar sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku.
c.

Untuk mengetahui apakah peraturan perundang-undangan yang berlaku telah ditaati oleh
Satuan Kerja atau masih diperlukan adanya tindakan koreksi/perbaikan atas kesalahan yang
terjadi.

4. RUANG LINGKUP VERIFIKASI
Ruang lingkup verifikasi mencakup aspek-aspek sbb :
a. Aspek ketersediaan dana, meliputi :
1) Apakah dana untuk membiayai pengeluaran tersebut tersedia dalam DIPA atau dokumen
lain yang disamakan.
2) Apakah dana untuk membiayai pengeluaran tersebut jumlahnya cukup tersedia dalam
DIPA atau dokumen lain yang disamakan.
b. Aspek ketepatan tujuan pengeluaran, meliputi :
1) Apakah tujuan pengeluaran yang tercantum dalam bukti pengeluaran sesuai dengan
tujuan yang tercantum dalam dokumen perjanjian kontrak/SPK..
2) Apakah tujuan pengeluaran dalam dokumen perjanjian/kontrak/SPK sesuai tujuannya
dengan uraian pekerjaan yang tercantum dalam DIPA atau dokumen lainnya yang
disamakan.
3) Apakah volume dan jenis pekerjaan/barang yang tercantum dalam bukti pengeluaran
sesuai dengan yang tercantum dalam DIPA atau dokumen lain yang disamakan.

c.

Aspek kebenaran pembebanan anggaran, meliputi :
1) Sumber dana : rupiah murni atau pinjaman/hibah luar negeri
2) Jenis belanja : belanja pegawai, belanja barang atau belanja modal
3) Fungsi, Sub fungsi, Program yang tercantum dalam DIPA
4) Kegiatan yang tercantum dalam DIPA
5) Sub kegiatan
6) Mata Anggaran Keluaran (MAK).

d. Aspek kebenaran tagihan, meliputi :

7

1) Penerapan ketentuan mengenai persyaratan pembuatan bukti pengeluaran dan dokumen
yang mendasarinya.
2) Penerapan ketentuan mengenai prosedur pengadaan barang/jasa.
3) Perhitungan secara aritmatik
4) Penerapan tarif
5) Perhitungan potongan-potongan
e. Aspek kelengkapan bukti pengeluaran, meliputi :
1) Bukti pengeluaran
2) Dokumen pendukung bukti pengeluaran

BAB II
PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI

1. VERIFIKASI KETERSEDIAAN DANA
Tujuan verifikasi ketersediaan dana adalah untuk memperoleh kepastian bahwa dana untuk
membiayai pengeluaran untuk keperluan yang tercantum dalam tanda bukti, telah tersedia dan
masih cukup tersedia dalam DIPA.

8

Verifikasi dilakukan terhadap jenis belanja yang tertera dalam DIPA terdiri dari belanja pegawai,
belanja barang dan belanja modal.
Jenis Belanja
No
1

Jenis Belanja
Belanja Pegawai

2

Belanja Barang

3

Belanja Modal












Klasifikasi Belanja
Gaji dan tunjangan
Honorarium, Vakasi & lembur
Barang & jasa
Pemeliharaan
Perjalanan
Tanah
Peralatan & mesin
Gedung & bangunan
Jaringan
Aset tetap/ fisik lainnya

2. VERIFIKASI KETEPATAN TUJUAN PENGELUARAN
Tujuan verifikasi ketepatan tujuan pengeluaran adalah untuk memperoleh kepastian bahwa
jumlah pengeluaran yang tercantum dalam bukti pengeluaran penggunaannya telah sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan dalam DIPA.
Dokumen yang digunakan sebagai alat pengujian DIPA
Jenis Belanja
No
Jenis Belanja/
Klasifikasi Belanja
1
BELANJA PEGAWAI

Tujuan Pengeluaran

Gaji & Tunjangan

Honorarium,
Lembur

2

Vakasi

BELANJA BARANG

Barang & Jasa

Pemeliharaan

&

Kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yg
diberikan kepada pegawai pemerintah baik yang
bertugas di dalam maupun di luar negeri sebagai imbalan
atas pekerjaan yg telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan
yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Kompensasi yg harus dibayarkan kepada pegawai
pemerintah berupa gaji pokok sebagai tunjangan yang
diterima berkaitan dengan jenis dan sifat pekerjaan yg
dilakukan
(tunjangan
istri/suami,
anak,
jabatan
struktural/fungsional, uang makan/laukpauk, tunjangan
beras, PPh, tunjangan kemahalan) baik dalam bentuk
uang maupun barang.
Kompensasi yg harus dibayarkan kepada pegawai
pemerintah berupa honorarium tim dsb, lembur, vakasi,
tunjangan
khusus
dan
berbagai
pembiayaan
kepegawaian lainnya sesuai dengan peraturan yg
berlaku termasuk pegawai di lingkungan Kementerian
Negara/lembaga yg dialihkan ke daerah & kantor di
lingkungan kementerian Negara/lembaga yg dilikuidasi.
Pembelian barang & jasa yg habis pakai untuk
memproduksi barang & jasa yg dipasarkan maupun yg
tidak dipasarkan.
Pengeluaran yg dilakukan untuk membiayai keperluan
kantor sehari-hari, pengadaan/penggantian inventaris
kantor, langganan daya & jasa dll pengeluaran yg
diperlukan untuk mebiayai pekerjaan yg bersifat non fisik
secara langsung menunjang tugas pokok dan fungsi
kementeriaan negara/lembaga.
Pengeluaran
yg
dilakukan
untuk
membiayai
pemeliharaan gedung kantor, rumah dinas, kendaraan

9

No

Jenis Belanja/
Klasifikasi Belanja

Perjalanan

3

BELANJA MODAL

Tanah

Peralatan & mesin

Gedung & bangunan

Jaringan

Aset Tetap/Fisik lainnya

Tujuan Pengeluaran
bermotor dll yg berhubungan dgn penyelenggaraan
pemerintahan, termasuk perbaikan peralatan dan sarana
gedung.
Pengeluaran yg dilakukan untuk membiayai perjalanan
dinas dlm rangka pelaksanaan tugas & fungsi serta
jabatan.
Pengeluaran yg dilakukan dalam rangka pembentukan
modal, baik dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin,
gedung & bangunan, jaringan, maupun dlm bentuk fisik
lainnya seperti buku, binatang dsb.
Pengeluaran
yg
diperlukan
untuk
pengadaan/pembelian/pembebasan/penyelesaian balik
nama & sewa tanah, pengosongan, pengurugan,
perataan, epmatangan tanah, pembuatan ertifikat tanah,
serta lain-lain yg bersifat administratif sehubungan dgn
pembentukan modal.
Pengeluaran yg diperlukan untuk pengadaan alat-alat &
mesin yg dipergunakan dlm kegiatan pembentukan
modal, termasuk didalamnya biaya untuk penambahan
penggantian & peningkatan kualitas peralatan & mesin.
Pengeluaran yg diperlukan untuk perencanaan,
pengawasan & pengelolaan pembentukan modal untuk
pembangunan gedung & bangunan termasuk didlmnya
pengadaan berbagai barang kebutuhan pembangunan
gedung dan bangunan.
Pengeluaran yg diperlukan untuk penambahan,
penggantian, peningkatan, pembangunan, pembuatan
serta perawatan prasaran dan sarana yg berfungsi auat
merupakan bagian dari jaringan, seperti jalan, jembatan,
jaringan irigasi, air bersih.
Pengeluaran dipergunakan dlm kegiatan pembentukan
modal dlm bentukaset fisik lainnya seperti buku, binatang
dll.

3. VERIFIKASI KEBENARAN PEMBEBANAN ANGGARAN
Tujuan verifikasi kebenaran pembebanan anggaran adalah untuk memperoleh kepastian bahwa
pengeluaran tercantum dlm tanda bukti pengeluaran benar-benar telah dibebankan pada
Program,Kegiatan, Sub Kegiatan dan Mata Anggaran Keluaran (MAK) serta tahun anggaran
bersangkutan sesuai dengan DIPA.
No
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Klasifikasi Belanja
Belanja Pegawai
Belanja Gaji Pokok PNS
Pembulatan Gaji & Tunjangan PNS
Belanja Tunjangan suami/istri PNS
Belanja Tunjangan Anak PNS
Belanja Tunjangan Struktural PNS
Belanja Tunjangan Fungsional PNS
Belanja Tunjangan PPh PNS
Belanja Tunjangan Beras PNS
Belanja Tunjangan Kemahalan PNS
Belanja Tunjangan Lauk pauk PNS
Belanja Tunjangan Uang Makan PNS
Belanja Tunjangan Kompensasi Kerja PNS

Kode MAK
511111
511119
511121
511122
511123
511124
511125
511126
511127
511128
511129
511134

10

II.
1.
2.
3.
4.

13.
14.
15.
16.
17.
18.

Belanja Barang
Belanja Keperluan sehari-hari kantor
Belanja Inventaris kantor
Belanja Pengadaan bahan makanan
Belanja barang untuk pelaksanaan Tupoksi
bersifat kontraktual
Belanja barang operasional lainnya
Belanja bahan
Belanja langganan daya & jasa
Belanja jasa pos & giro
Belanja biaya pemeliharaan gedung & bangunan
Belanja biaya pemeliharaan gedung & bangunana
lainnya
Belanja biaya pemeliharaan peralatan & mesin
Belanja biaya pemeliharaan peralatan & mesin
lainnya
Belanja perjalanan biasa
Belanja pemeliharaan jalan & jembatan
Belanja biaya pemeliharaan irigasi
Belanja pemeliharaan jaringan
Belanja pemeliharaan lainnya
Belanja perjalanan lainnya

III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Belanja Modal
Belanja modal tanah
Belanja modal peralatan mesin
Belanja modal gedung & bangunan
Belanja modal jalan & jembatan
Belanja modal irigasi
Belanja modal jaringan
Belanja modal fisik lainnya

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

521111
521112
521113
521114
521119
521211
522111
522112
523111
523112
523121
523122
524111
523131
523132
523133
523141
524119

531111
532111
533111
534111
534112
534113
534119

4. VERIFIKASI KEBENARAN TAGIHAN
Tujuan verifikasi kebenaran tagihan untuk memperoleh kepastian apakah tanda bukti
pengeluaran telah benar dibuat sesuai dengan ketentuan yg berlaku. Verifikasi kebenaran
tagihan dilakukan terhadap :
4.1. kebenaran pengisian dokumen tanda bukti, meliputi :
a. Kuitansi
b. Dokumen Perjanjian/kontrak/SPK (KPBJ)
c. Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan/penyerahan barang/serah terima pekerjaan
d. Berita Acara Pembayaran
e. Daftar-daftar pembayaran
4.2. Kebenaran Perhitungan, meliputi :
a. Perhitungan perkalian
b. Perhitungan penjumlahan
c. Perhitungan potongan-potongan
d. Penerapan tarif
4.3. Kebenaran prosedur pengadaan barang & jasa, meliputi :
a. Pelelangan
b. Pemilihan langsung
c. Penunjukan langsung
d. Swakelola

11

4.1. Verifikasi Kebenaran Pengisian Dokumen Tanda Bukti
No
1.

Jenis Dokumen
Kuitansi

Isi Pokok Dokumen
1. Atas Nama Wajib Bayar
Bukti pengeluaran dari Satuan Kerja yg melakukan
pembayaran atas tagihan kepada negara dibuat
atas nama Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat
Komitmen

2. Nama yg berhak menerima pembayaran
Dalam bukti pengeluaran nama yg berhak
menerima harsu sama dgn nama org yg tertera dlm
kontrak/SPK/ dokumen lainnya baik ejaan tulisan
3. Uraian Pembayaran
Uraian
pembayaran
harus
sama
dgn
kegiatan/pekerjaan yg tercantum dlm kontrak/SPK/
dokumen lainnya baik volume kualitas & tahapan
pembayaran.
4. Jumlah uang yg tertulis dlm angka & huruf
harus sama.
5. Bea Materai
ƒ Pembayaran sampai dgn Rp. 250.000 tdk
dikenakan bea materai
ƒ Pembayaran di atas Rp. 250.000 – Rp.
1.000.000 dikenakan materai Rp. 3000
ƒ Pembayaran di atas Rp. 1.000.000
dikenakan bea materai Rp. 6.000
Kecualia ada peraturan yg mengubahnya.
6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Pengusaha kena pajak wajib mencantumkan
NPWP pada kuitansi atau dokumen pendukung
lainnya
7. Tandatangan
yg
berhak
menerima
pembayaran
Dilakukan oleh yg berhak menerima pembayaran
atau oleh kuasanya berdasarkan surat kuasa yg
sesuai dgn ketentuan yg berlaku.
8. Tandatangan Setuju dibayar melalui LS
Dilakukan oleh Kepala Satker atau pejabat yg
ditunjuk.
9. Tandatangan Setuju & Lunas dibayar
Dilakukan oleh bendahara pengeluaran dan
diketahui oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat
Pembuat Komitmen.

2.

Surat Perintah Kerja (SPK)

10. Penulisan kuitansi tidak boleh cacat, berupa
coretan/hapusan/tindihan.
Unsur-unsur SPK sekurang-kurangnya harus
memuat :
1. Pihak yg memerintahkan & yg menerima
perintah
pelaksanaan
pekerjaan
serta
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
2. Pokok pekerjaan yg diperjanjikan
3. Harga yg tetap & pasti serta syarat-syarat

12

3.

Surat Perjanjian/Kontrak

4.

Berita Acara Pemeriksaan Hasil
Pekerjaan/serah
terima
pekerjaan

5.

Berita Acara Pembayaran

pembayarannya.
4. Persyaratan & spesifikasi teknis.
5. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan
6. Sanksi dlm hal rekanan tdk memenuhi
kewajibannya.
7. Persetujuan untuk melaksanakan SPK
8. Bermaterai cukup
Surat
Perjanjian/Kontrak
sekurang-kurangnya
memuat ketentuan mengenai:
1. Para pihak yg menandatangani kontrak yg
meliputi nama, jabantan & alamat
2. Pokok pekerjaan yg diperjanjikan dgn uraian yg
jelas mengenai jenis & jumlah barang/jasa yg
diperjanjikan
3. Hak & Kewajiban para pihak yg terkait dlm
perjanjian
4. Niali atau harag kontrak pekerjaan,serta
syarat-syarat pembayaran
5. Persyaratan & spesifikasi teknis yg jelas & rinci
6. Tempat
&
jangka
waktu
penyelesaian/penyerahan dgn disertai jadwal
waktu penyelesaian yg pasti serta syaratsyarat penyerahan
7. Jaminan
teknis/hasil
pekerjaan
yg
dilaksanakan dan atau ketentuan mengenai
kelaikan
8. Ketentuan mengenai cidera janji & sanksai
dalam hal para pihak tidak memenuhi
kewajibannya
9. Ketentuan mengenai pemutusan kontrak
secara sepihak
10. Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dlm
hal terjadi kegagalan dlm pelaksanaan
pekerjaan
11. Ketentuan mengenai perlindungan tenaga
kerja
12. Ketentuan mengenai bentuk & tanggungjawab
gangguan lingkungan
13. Ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan
14. Bermaterai cukup
Sekurang-kurangnya memuat :
1. Tempat, hari, tanggal pembuatan berita acara
2. Nama, jabatan, alamat kedua belah pihak
3. Dasar pembuatan berita acara
4. Prestasi kemajuan fisik pekerjaan/ hasil
pekerjaan yg akan diserahkan.
5. Pernyataan pihak kesatu menerima pekerjaan
dari pihak kedua
6. Pernyataan besarnya pembayaran yg berhak
diterima oleh pihak kedua
7. Nama & tandatangan kedua belah pihak
Sekurang-kurangnya memuat :
1. Tempat, hari, tanggal pembuatan berita acara
2. Nama, jabatan, alamat kedua belah pihak
3. Dasar pembuatan berita acara
4. Harga kontrak
5. Perhitungan pembayaran, meliputi :
a. Jumlah yg telah dibayarkan sampai dgn
angsuran yg lalu

13

b. Jumlah angsuran dlm berita acara ini
c. Perhitungan uang muka & potongan
lainnya
d. Jumlah yg berhak diterima dgn berita acara
pembayaran ini
e. Nama & ttd kedua belah pihak
6. Bermaterai cukup
6.

4.2.

Daftar Pembayaran a.l :
- Daftar Gaji/upah
- Daftar lembur
- Daftar honorarium
- Daftar tunjangan
- Lain-lain

Sekurang-kurangnya memuat :
1. Uraian pekerjaan/pembayaran
2. Periode pekerjaan
3. Nama yg berhak menerima pembayaran
4. Jumlah hari/jam kerja
5. Tarif perhari/perjam
6. Potongan-potongan
7. Jumlah yg dibayarkan
8. Tandatangan yg menerima pembayaran
9. Nama & ttd pembuat daftar
10. Nama, ttd dua orang saksi (untuk upah pekerja
harian lepas)
11. Nama, ttd pengawas lapangan (untuk upah
pekerja harian lepas)
12. Tandatangan
Bendahara/Kepala
Satker/Pejabat lain yg ditunjuk

Verifikasi Kebenaran Perhitungan

No
1.

Jenis Dokumen
Kontrak/SPK

2.

Berita Acara Pembayaran

3.
4.

Faktur
Kuitansi

5.

Daftar Pembayaran
a. Gaji PNS
b. Gaji
bulanan
satker

c.

pegawai

Upah pekerja Harian Lepas

d. Tunjangan

e. Lembur

Isi Pokok Dokumen
Perhitungan perkalian & penjumlahan dlm
volume/kuantitas & harga.
• Perhitungan prosentase kemajuan pekerjaan
• Perhitungan uang muka & potongan-potongan
Perhitungan perkalian & penjumlahan
Kesesuaian jumlah uang dlm kuintansi dgn jumlah
uang dlm Berita Acara Pembayaran & faktur

Perhitungan gaji pokok & tunjangan-tunjangan

Perhitungan potongan-potongan

Penjumlahan vertikal & horizontal

Perhitungan gaji dlm 1 bulan

Perhitungan potongan-potongan

Penjumlahan vertikal & horizontal




Perhitungan jumlah hari kerja
Perhitungan potongan-potongan
Penjumlahan vertikal & horizontal





Perhitungan
besarnyan
tunjangan
dibayarkan
Perhitungan potongan-potongan
Penjumlahan vertikal & horizontal






Perhitungan jumlah hari & jam lembur
Perhitungan besarnya lembur yg dibayarkan
Penerapan tarif lembur
Penjumlahan vertikal & horizontal

yg

14

f.

6.

Honorarium

Pembayaran
Pembebasan
Tanah
a. Daftar
ganti
rugi
tanah/bangunan/tanaman
diatasnya




Perhitungan honorarium yg dibayarkan
Penjumlahan vertikal & horizontal



Perhitungan luas tanah x harga satuan ganti
rugi
Perhitungan jumlah & jenis tanaman x harga
satuan ganti rugi
Perhitungan luas & jenis bangunan x harga
satuan ganti rugi
Penjumlahan vertikal & horizontal





b. Honorarium Panitia
c.

Biaya administrasi Panitia

d. Biaya operasional panitia
7.

Biaya Perjalana Dinas

1% x taksiran ganti rugi (kali ganti rugi maksimum
Rp 2 milyar)
1% x taksiran ganti rugi (kali ganti rugi maksimum
Rp 2 milyar)
2% x taksiran ganti rugi (kali ganti rugi maksimum
Rp 2 milyar)

Perhitungan jumlah hari x tarif

Perhitungan biaya angkutan

Penjumlahan vertikal & horizontal

4.3. Verifikasi kebenaran Prosedur Pengadaan Barang/Jasa
4.3.1.

Tata Cara Pengadaan
a. Pelelangan
b. Penunjukan langsung
c. Pemilihan langsung
d. Swakelola

4.3.2.

Prosedur pelelangan

Pekerjaan Jasa pemborongan/Konstruksi ;
No
1.

Nilai Pengadaan
s/d Rp. 1 milyar

2.

Diatas Rp. 1 milyar

Rekanan yg diundang
Usaha kecil & Koperasi Kecil
Kecuali untuk paket pekerjaan yg menurut kompetensi
teknis yg tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil/koperasi
kecil
Bukan Usaha Kecil
Perusahaan asing dapat ikut serta untuk nilai > Rp. 50
milyar, harus bekerjasama dgn perusahaan nasional

4.4. Pekerjaan Pemasok Barang/Jasa lainnya

No
1.

Nilai Pengadaan
s/d Rp. 1 milyar

Rekanan yg diundang
Usaha kecil & Koperasi Kecil

2.

Diatas Rp. 1 milyar

Bukan Usaha Kecil
Perusahaan asing dapat ikut serta untuk nilai > Rp. 10

15

milyar, harus bekerjasama dgn perusahaan nasional

4.5. Pekerjaan Jasa Konsultansi

No
1.
2.

Nilai Pengadaan
s/d Rp. 1 milyar
Diatas Rp. 1 milyar

Rekanan yg diundang
Pengusaha kecil
Bukan Usaha Kecil
Perusahaan asing dapat ikut serta untuk nilai > Rp. 5
milyar, harus bekerjasama dgn perusahaan nasional

1. Pemilihan Langsung
a. Untuk pengadaan sampai dgn Rp. 100 juta
b. Jika metode pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien
c. Dilaksanakan penyedia barang/jasa membandingkan penawaran dari beberapa penyedia
jasa sekurang-kurangnya 3 penawaran yg telah lulus pra kualifikasi
d. Dilakukan negosiasi secara berasing, baik dilakukan untuk teknis maupun harga dan
harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum/
melalui internet
2. Penunjukkan Langsung
a. Pengadaan dengan nilai di bawah Rp. 50 juta
b. Pengadaan barang/jasa yg setelah dilakukan pelelangan ulang hanya 1 peserta yg
memenuhi syarat.
c. Dalam kondisi tertentu dan khusus, penanganan darurat/mendesak setelah mendapat
persetujuan dari Menteri/Pimpinan
d. Penyedia barang/jasa tunggal
3. Swakelola
a. Pekerjaan yg dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati
oleh penyedia barang/jasa
b. Pekerjaan yg secara rinci/detil tidak dapat dihitung/ ditentukan terlebih dahulu
c. Pekerjaan penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, percontohan yg bersifat
khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yg belum dapat dilaksanakan oleh
penyedia barang/jasa dan atau pekerjaan khusus yg bersifat pemrosesan data,
perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboraturium, pengembangan sistem
tertentu dan penelitian oleh perguruan tinggi/lembaga ilmiah pemerintah.
d. Pekerjaan yg bersifat rahasia
e. Dapat dilaksanakan oleh pengguna barang/jasa, insatnsi pemerintah lain & kelompok
masyarakat/LSM/penerima hibah.

5. VERIFIKASI KELENGKAPAN BUKTI PENGELUARAN
Tujuan verifikasi kelengkapan bukti pengeluaran adalah untuk memperoleh kepastian bahwa
bukti pengeluaran telah dilengkapi oleh dokumen pendukungnya sesuai dengan jenis masingmasing bukti pengeluaran bersangkutan.

16

Verifikasi dilakukan terhadap :
5.1. Kelengkapan Bukti Pengeluaran

5.1.1. Kelengkapan Bukti Pengeluaran Gaji Upah
No

Jenis Dokumen
Gaji pegawai
proyek

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Surat Keputusan
Surat
Perintah
Kerja
Daftar hadir
Kuitansi
Daftar Gaji
Daftar Upah
Daftar
Tunjangan
Daftar
Honorarium
Daftar Lembur

X
-

Jenis Pengeluaran
Upah
Tunjangan Honorarium
pekerja
harian
X
X
X
-

Lembur

X

X
X
-

X
X
X
-

X
X

X
-

X
X
-

-

-

-

X

-

-

-

-

-

X

5.1.2. Kelengkapan Bukti Pengeluaran Pengadaan Tanah
No

Jenis Dokumen
Biaya ganti
rugi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Surat
Keputusan
Pembentukan
Panitia
Pengadaan
Surat
permohonan
penetapan lokasi bangunan
dr instansi yg memerlukan
tanah
kpd
Bupati/Walikotamadya
melalui
Kepala
Kantor
Pertanahan kabupaten
Surat
persetujuan
penetapan
lokasi
pembangunan
untuk
kepentingan umum dari
Gubernur/
Bupati/Walikotamadya
Permohonana
pengadaan
tanah
kepada
panitian
pengadaan
tanah
dari
instansi yg berkepentingan
Pengumuman
hasil
inventarisasi berupa daftar &
peta
Surat keputusan panitian
tentang bentuk & besarnya
ganti kerugian
Surat pernyataan pelepasan
hak atau penyerahan tanah

X

Jenis Pengeluaran
Honorarium
Biaya
panitia
Administrasi
Panitia
-

Biaya
Oprasi
Panitia
-

X

-

-

-

X

-

-

-

X

-

-

-

X

-

-

-

X

-

-

-

X

-

-

-

17

8.
9.
10.
11.
1.

Kuitansi
Bukti pembayaran biaya
honorarium oleh panitia
Bukti pengeluaran biaya
administrasi oleh panitia
Bukti pengeluaran biaya
operasional oleh panitia
Daftar nominal pembayaran
ganti rugi

X
-

X
X

X
-

X
-

-

-

X

-

-

-

-

X

X

-

-

-

5.1.3. Kelengkapan Bukti Pengeluaran Perjalanan Dinas

No

Jenis Dokumen

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Daftar Nominatif (pembayaran LS)
Surat Perintah Tugas
Surat Keputusan Menteri
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Kuitansi
Surat Keputusan Sekneg
Daftar Perincian Perjalanan Dinas

8.

Daftar Biaya pengepakan/
penggudangan/
pengangkutan barang
Daftar biaya pemetian/ perawatan/
pengawetan/pembungkusan/
pemakaman/pembakaran.pengiriman
jenazah

9.

5.1.4.

No

Perjalanan
Dinas Dlm
Negeri
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X

Perjalanan
Dinas Luar
Negeri
X
X
X
X
X
X
X

-

X

-

X

-

-

Kelengkapan Bukti Pengeluaran Pengadaan Barang/Jasa

Jenis Dokumen
Barang

1.

Jenis Pengeluaran
Perjalanan
Dinas Pindah

Kontrak dilampiri :
ƒ Surat Penunjukkan
ƒ Dokumen penawaran
ƒ Spesifikasi Umum
ƒ Spesifikasi Khusus
ƒ Gambar-gambar
ƒ KAK/TOR
ƒ Adenda
dalam
Proses
pemilihan
ƒ Daftar Kuantitas & Harga
untuk kontrak harga satuan
ƒ Hasil Negosiasi
ƒ Jaminan Pelaksanaan
ƒ Jaminan Uang Muka

Jenis Pengadaan
Jasa
Pemborongan

Jasa
Konsultansi

X
X
X
X
X
X

X
X
X
X
X
X

X
X
X
X

X

X

-

X
X

X
X

X
X

18

2.
3.

Kuitansi
BA Pemeriksaan Pekerjaan

X
X

X
X

X
X

4.
5.
6.
7.

BA Penyerahan pekerjaan
BA pembayaran
Faktur pajak & SSP
Surat pernyataan dr Kepala
satker/ Pejabat yg ditunjuk
bahwa
penetapan
rekanan
bersangkutan telah dilakukan
menurut ketentuan yg berlaku

X
X
X
X

X
X
X
X

X
X
X
X

5.2. Kelengkapan Dokumen yg disampaikan ke KPPN
5.2.1.

Pembayaran dengan menggunakan UP
a. Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB)
b. Faktur Pajak & SSP

5.2.2.

Pembayaran Langsung (LS)
a. Belanja pegawai
1)
Daftar gaji/gaji susulan/kekurangan gaji/lembur/honor & vakasi yg di
tandatangani oleh kuasa PA atau pejabat yg ditunjuk dan Bendahara
Pengeluaran.
2)
Surat-surat Keputusan Kepegawaian dlm hal terjadi perubahan pada
daftar gaji
3)
Surat Keputusan Pemberian honor/vakasi & SPK lembur
4)
Surat Setoran Pajak (SSP)

b. Non Belanja Pegawai
1)
Resume kontrak/ SPK atau Daftar Nominatif Perjalanan Dinas
2)
Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB)
3)
Faktur pajak & SSP

BAB III
HASIL VERIFIKASI
Sebagai tindak lanjut terhadap temuan-temuan verifikasi dilakukan sbb :
1. Dalam hal pelaksanaan pengujian dilakukan sebelum terjadinya pembayaran oleh Satuan Kerja,
maka bila terdapat temuan berupa penyimpangan dari ketentuan-ketentuan yg berlaku, bukti
pengeluaran yg bersangkutan dikembalikan kepada rekanan atau kepada petugas yg

19

bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tsb untuk dilengkapi dan atau diperbaiki
sehingga memenuhi persyaratan seharusnya.
Bentuk nota pengembalian seperti tertera pada contoh nomor 1.
2. Dalam hal pelaksanaan pengujian dilakukan oleh Bagian Keuangan setelah terjadinya
pembayaran yg dilakukan, maka bila terdapat temuan berupa penyimpangan dari ketentuanketentuan yg berlaku, atas temuan tersebut Bagian Keuanagn mengirimkan Nota Hasil Verifikasi
kepada Kepala Satuan Kerja bersangkutan.
Nota hasil verifikasi tsb memuat temuan-temuan hasil verifikasi & langkah-langkah tindak lanjut
yg harus dilakukan oleh Kerpala Satuan Kerja dimaksud.
Bentuk nota Hasil Verifikasi seperti tertera pada contoh nomor 2.

Contoh 1
Nomor
Lampiran

:
:

.............................,................

Kepada YTh
.......................................................
.......................................................
Di
......................................................

Perihal : Pengembalian Tanda Bukti

20

Setelah dilakukan penelitian terhadap bukti-bukti tagihan saudara mengenai pembayaran untuk :
.........................................................................................................................................................
Berdasarkan SPP nomor ...........................Tanggal..............................................ditemukan
Kekurangan/kesalahan sbb :
1. .................................................................................................................................................
2. .................................................................................................................................................
3. ................................................................................................................................................
4. .................................................................................................................................................
5. .................................................................................................................................................

Agar kekurangan / kesalahan tsb dapat dilengkapi/diperbaiki sebelum tagihan tsb diajukan kembali
kepada kami.
................................,..................

...................................................
NIP.............................................

Tembusan kepada Yth :

Contoh 2
Nomor
Lampiran

:
:

.............................,................

Kepada YTh
.......................................................
.......................................................
Di
......................................................

Perihal : Nota Hasil Verifikasi
Berdasarkan verifikasi terhadap SPM dan dokumen keuangan lainnya Satuan Kerja Saudara, sesuai
dengan ketentuan Keppres RI No. 42 tahun 2002 Pasal 68 dan Pasal 69 bersama ini dengan hormat
kami sampaikan hal-hal sbb :

21

1. Pelaksanaan verifikasi tsb diatas didasarkan pada 5 kriteria yaitu :
1.1. Ketersediaan dana
1.2. Ketepatan tujuan pengeluaran
1.3. Kebenaran pembebanan anggaran
1.4. Kebenaran tagihan
1.5. Kelengkapan bukti pengeluaran
2. Hasil temuan verifikasi berupa kesalahan/penyimpangan sebagaimana tertera pada lajur (4)
daftar lampiran.............. Terhadap temuan tsb dimohon dengan hormat perhatian saudara untuk
melakukan tindaklanjut penyelesaiannya sebagaimana dimaksud pada lajur (6) lampiran yg
sama.
3. Kami mohon agar tanggapan berupa tindaklanjut disampaikan langsung kepada Bagian
Keuangan dalam waktu tidak lebih dari 1 bulan.
Dalam hal terdapat penyetoran uang ke rekening Kas Negara, agar melampirkan copy tanda
bukti setoran yang dimaksud.
Atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat
Kepala Bagian Keuangan

.H. Abdul Hamid, SE, MSi
NIP. 1100........
Tembusan kepada Yth :
1. Bapak Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat, sebagai laporan
2. Bapak Inspektorat Kementerian Negara Perumahan Rakyat
3. Satuan Kerja
4. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di.........................
5. Sdr...............................
6. pertinggal

22

Halaman :...................
DAFTAR LAMPIRAN SURAT KEPALA BAGIAN KEUANGAN
KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Nomor :
Tanggal:
Kepada Yth
Kode
No
URUT
1

:.........................
:..........................
SPM GU/LS

BUKTI PENGELUARAN

2

3

TEMUAN
VERIFIKASI
4

KODE
5

PETUNJUK TINDAK
LANJUT
6

23

Contoh 3
Nomor
Lampiran

:
: 1 berkas

.............................,................

Kepada YTh
Menteri Perumahan Rakyat
Di
Jakarta
Perihal : Laporan Hasil Verifikasi Bagian Keuangan
Sesuai dengan Keppres No. 42 tahun 2002 Pasal 68 dan 69, bersama ini kami sampaikan dengan hormat laporan hasil verifikasi
terhadap SPM dan dokumen lainnya mengenai Kantor Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat untuk tahun
anggaran............................Sampai dengan bulan..................................dengan status sbb :
1. Jumlah SPM diverifikasi
.......................buah
2. Temuan hasil verifikasi
a. Temuan hasil Verifikasi selesai ditanggapi
.......................buah
b. Temuan hasil Verifikasi masih dalam proses tindak lanjut
.......................buah
c. Jumlah temuan hasil verifikasi
.......................buah
.......................buah
3. Uang yang harus disetor ke Kas Negara
a. Uang yg sudah disetor ke Kas Negara
b. Uang yg belum disetor ke Kas Negara
c. Jumlah Uang yg harus disetor ke Kas Negara

Rp.....................
Rp.....................
Rp.....................

Atas perkenan dan petunjuk Menteri selanjutnya kami ucapkan terimakasih.

SEKRETARIS
KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

............................................
Tembusan disampaikan kepada :

24

1. Inspektur Kementerian Negara Perumahan Rakyat
2. Para Kepala Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat
3. Kepala Bagian Keungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat

BAB IV
LAPORAN HASIL VERIFIKASI

Pelaksanaan verifikasi oleh Bagian Keuangan setiap bulannya dilaporkan kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat dengan menggunakan
bentuk laporan seperti tertera pada contoh nomor 3a sampai dengan 3c.
Laporan hasil verifikasi tsb memuat :
1. Jumlah SPM/SP2D yang telah diverifikasi
2. Jumlah temuan hasil verifikasi, meliputi :
a. Temuan verifikasi yang telah selesai ditanggapi
b. Temuan verifikai yang masih dalam proses tindak lanjut
c. Jumlah temuan hasil verifikasi seluruhnya
3. Jumlah uang yang harus disetorkan ke Kas Negara, meliputi :
a. Uang yang telah disetor ke Kas Negara
b. Uang yang belum di setor ke Kas Negara
c. Jumlah seluruh uang yang harus disetorkan ke Kas Negara

25

Contoh No. 3a
LAPORAN TEMUAN VERIFIKASI BAGIAN KEUANGAN
Status s/d bulan :...........................................

No

SATMINKAL

JUMLAH SPM
DIVERIFIKASI

TEMUAN HASIL VERIFIKASI
JUMLAH

1

2

3

4

SELESAI
DITANGGAPI
JUMLAH
5

%
6

UANG YANG HARUS DISETOR KE KAS NEGARA

DALAM
PROSES
JUMLAH
7

JUMLAH
(Rp)
%
8

9

TELAH
DITINDAKLANJUTI
JUMLAH (Rp)
10

%
11

DALAM PROSES

JUMLAH (Rp)
12

%
13

TOTAL

26

Contoh No. 3b
TEMUAN HASIL VERIFIKASI BAGIAN KEUANGAN
(REKAPITULASI per SATMINKAL & KRITERIA)
Status s/d bulan :...........................................

No

SATMINKAL

TEMUAN PERKRITERIA

JUMLAH
1

2

3

KETERSEDIAAN
DANA
4

KETEPATAN TUJUAN
5

KEBENARAN
PEMBEBANAN
6

KEBENARAN
TAGIHAN
7

KELENGKAPAN
TANDA BUKTI
8

TOTAL

27

Contoh No. 3C
TEMUAN VERIFIKASI BAGIAN KEUANGAN
ANGGARAN BELANJA
(REKAPITULASI per SATMINKAL & JENIS BELANJA)
Status s/d bulan :...........................................

No

SATMINKAL

JUMLAH

1

2

3

BELANJA BARANG

PEGAWAI
4

BARANG
5

MODAL
6

KANTOR

28

29

30