ProdukHukum PerumahanRakyat
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 01/PERMEN/M/2008
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005, dipandang perlu menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
b. bahwa dalam rangka mengoptimalkan tugas Kementerian Negara Perumahan Rakyat dengan telah dibentuknya Pusat Pengembangan Perumahan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005, maka dipandang perlu untuk merubah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 02/PERMEN/M/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 03/PERMEN/M/2006;
c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005;
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2005; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 Tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 171/M Tahun 2005;
4. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 02/PERMEN/M/2005 Tahun 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 03/PERMEN/M/2006 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 02/PERMEN/M/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
(2)
Memperhatikan : 1. Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat nomor B/2797.1/m.PAN/11/2006, perihal Usul Perubahan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat, tanggal 30 November 2006. 2. Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat nomor
B/1729/M.PAN/7/2007, perihal Pengajuan Usul Penambahan Unit Organisasi Eselon II Berbentuk Biro, tanggal 13 Juli 2007.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT.
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 1
Kementerian Negara Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana Pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden.
Pasal 2
Kementerian Negara Perumahan Rakyat mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi dibidang perumahan rakyat.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian Negara Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan nasional dibidang perumahan rakyat; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang perumahan rakyat;
c. pengelolaan barang milik/ kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
d. pelaksanaan operasionalisasi kebijakan penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan perumahan sebagai bagian dari permukiman termasuk penyediaan rumah susun dan penyediaan prasarana dan sarana lingkungannya;
e. pengawasan atas pelaksanaan tugas Kementerian Negara Perumahan Rakyat; f. penyampaian hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan
fungsi Kementerian Negara Perumahan Rakyat kepada Presiden.
BAB I I
SUSUNAN ORGANI SASI
Pasal 4
(3)
Kementerian Negara Perumahan Rakyat terdiri dari:
a. Sekretariat Kementerian Negara; b. Deputi Bidang Pembiayaan;
c. Deputi Bidang Pengembangan Kawasan; d. Deputi Bidang Perumahan Swadaya; e. Deputi Bidang Perumahan Formal; f. Staf Ahli;
g. Pusat Pengembangan Perumahan; h. I nspektorat.
BAB I I I
SEKRETARI AT KEMENTERI AN NEGARA
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 5
Sekretariat Kementerian Negara mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Kementerian Negara.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Kementerian Negara menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi kegiatan Kementerian Negara;
b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan dan fungsi Kementerian Negara;
c. penyelenggaraan hubungan kerja dibidang administrasi dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan lembaga lain yang terkait.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 7
Sekretariat Kementerian Negara terdiri dari :a. Biro Perencanaan dan Anggaran;
b. Biro Hukum, Kepegawaian dan Hubungan Masyarakat; c. Biro Umum;
(4)
Bagian Ketiga
Biro Perencanaan dan Anggaran
Pasal 8
Biro Perencanaan dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan program, kegiatan dan anggaran, serta menyediakan data dan I nformasi di bidang Perumahan Rakyat.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Biro Perencanaan dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana program, kegiatan dan pelaksanaan kerjasama dibidang perumahan rakyat;
b. penyusunan anggaran dan evaluasi anggaran;
c. pengelolaan data dan informasi dibidang perumahan rakyat.
Pasal 10
Biro Perencanaan dan Anggaran terdiri dari : a. Bagian Program;b. Bagian Anggaran;
c. Bagian Data dan I nformasi.
Pasal 11
Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan pelaksanaan kerjasama dibidang perumahan rakyat.
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Bagian Program menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan rencana umum dibidang perumahan rakyat; b. penyiapan penyusunan rencana program dibidang perumahan rakyat; c. penyiapan dan pelaksanaan kerjasama dibidang perumahan rakyat.
Pasal 13
Bagian Program terdiri dari :a. Subbagian Perencanaan Umum; b. Subbagian Perencanaan Program;
c. Subbagian Administrasi Kerjasama Luar Negeri.
(5)
(1) Subbagian Perencanaan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana umum dibidang perumahan rakyat.
(2) Subbagian Perencanaan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana program dibidang perumahan rakyat.
(3) Subbagian Administrasi Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kerjasama dibidang perumahan rakyat.
Pasal 15
Bagian Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran dan evaluasi anggaran.
Pasal 16
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bagian Anggaran menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan penyusunan anggaran dibidang perumahan rakyat;
b. penyiapan penyusunan administrasi anggaran dibidang perumahan rakyat; c. penyiapan evaluasi pelaksanaan anggaran dibidang perumahan rakyat.
Pasal 17
Bagian Anggaran terdiri dari :a. Subbagian Penyusunan Anggaran; b. Subbagian Administrasi Penganggaran; c. Subbagian Evaluasi Anggaran.
Pasal 18
(1) Subbagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran dibidang perumahan rakyat.
(2) Subbagian Administrasi Penganggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan administrasi pelaksanaan anggaran dibidang perumahan rakyat.
(3) Subbagian Evaluasi Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan evaluasi pelaksanaan anggaran dibidang perumahan rakyat.
Pasal 19
Bagian Data dan I nformasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan pelaporan dibidang perumahan rakyat.
(6)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bagian Data dan I nformasi menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan pelaksanaan sistem informasi dibidang perumahan rakyat; b. pengelolaan pelaksanaan analisa dan pelaporan dibidang perumahan rakyat; c. pengelolaan pelaksanaan evaluasi kinerja dibidang perumahan rakyat.
Pasal 21
Bagian Data dan I nformasi terdiri dari :a. Subbagian Sistem I nformasi; b. Subbagian Analisa Dan Pelaporan; c. Subbagian Evaluasi Kinerja.
Pasal 22
(1) Subbagian Sistem I nformasi mempunyai tugas melakukan pengembangan dan pemeliharaan jaringan internet, internet, sistem informasi dan perangkat pengolah data dan informasi, homepage serta dukungan informasi dibidang perumahan rakyat.
(2) Subbagian Analisa Dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pengolahan, analisis, dan penyajian data pelaporan dibidang perumahan rakyat.
(3) Subbagian Evaluasi Kinerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan hasil evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan anggaran dibidang perumahan rakyat.
Bagian Keempat
Biro Hukum, Kepegaw aian Dan Hubungan Masyarakat
Pasal 23
Biro Hukum, Kepegawaian dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dibidang peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan perjanjian, kepegawaian serta hubungan masyarakat dibidang perumahan rakyat.
Pasal 24
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Biro Hukum, Kepegawaian dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan peraturan perundang-undangan; b. pelaksanaan bantuan hukum dan perjanjian;
(7)
d. pelaksanaan kegiatan hubungan masyarakat dibidang perumahan rakyat.
Pasal 25
Biro Hukum, Kepegawaian dan Hubungan Masyarakat terdiri dari : a. Bagian Perundang Undangan;
b. Bagian Bantuan Hukum dan Perjanjian;
c. Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana; d. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
Pasal 26
Bagian Perundang-Undangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dibidang peraturan perundang-undangan.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Bagian Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:
pelaksanaan penyiapan peraturan perundang-undangan dibidang perumahan rakyat.
Pasal 28
Bagian Perundang-Undangan terdiri dari :a. Subbagian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan I ; b. Subbagian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan I I ; c. Subbagian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan I I I .
Pasal 29
(1) Subbagian Penyiapan Peraturan Perundang-Undangan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan sosialisasi serta dokumentasi peraturan perundang-perundang-undangan dibidang pembiayaan dan pengembangan kawasan.
(2) Subbagian Penyiapan Peraturan Perundang-Undangan I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan sosialisasi serta dokumentasi peraturan perundang-perundang-undangan dibidang perumahan swadaya dan perumahan formal.
(3) Subbagian Penyiapan Peraturan Perundang-Undangan I I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan sosialisasi serta dokumentasi peraturan perundang-perundang-undangan dibidang Pengembangan Perumahan dan umum.
(8)
Bagian Bantuan Hukum dan Perjanjian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dibidang bantuan hukum dan perjanjian perumahan rakyat.
Pasal 31
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bagian Bantuan Hukum dan Perjanjian menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyiapan bantuan hukum; b. pelaksanaan penyiapan perjanjian.
Pasal 32
Bagian Bantuan Hukum dan Perjanjian terdiri dari : a. Subbagian Bantuan Hukum;Subbagian Perjanjian.
Pasal 33
(1) Subbagian Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan administrasi bantuan hukum dalam penyelesaian sengketa bidang perumahan rakyat dan penyiapan bahan fasilitasi perlindungan konsumen.
(3) Subbagian Perjanjian mempunyai tugas melakukan administrasi perjanjian dan kerjasama dibidang perumahan rakyat.
Pasal 34
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, organisasi dan tatalaksana.
Pasal 35
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;
b. pelaksanaan urusan pengembangan sumber daya manusia; c. pelaksanaan urusan organisasi dan tatalaksana.
Pasal 36
Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana terdiri dari : a. Subbagian Administrasi Kepegawaian;
b. Subbagian Pengembangan Sumber Daya Manusia; c. Subbagian Organisasi dan Tatalaksana.
(9)
(1) Subbagian administrasi kepegawaian mempunyai tugas melakukan penggandaan surat-surat keputusan mutasi dan urusan dokumentasi tata naskah pegawai, penyiapan penyusunan pedoman petunjuk pelaksanaan dan penyajian peraturan bidang kepegawaian, urusan tata persuratan, tata kearsipan, disiplin pegawai, penghargaan, kartu pegawai, kartu suami, kartu isteri dan TAPERUM, serta administrasi pengangkatan CPNS, PNS dan mutasi pegawai.
(2) Subbagian Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai, evaluasi purna pendidikan dan pelatihan, serta administrasi pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan jabatan fungsional.
(3) Subbagian Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melakukan pemantauan dan evaluasi tugas, fungsi, susunan organisasi dan analisa jabatan, pemantauan dan evaluasi ketatalaksanaan, program budaya kerja serta rencana dan program tindak lanjut pengawasan melekat, pemantauan dan evaluasi analisa standar kompetensi kebutuhan dan formasi pegawai, dan penyiapan bahan, pengumpulan, pengelolaan, pemrosesan, administrasi pengangkatan jabatan struktural.
Pasal 38
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas melakukan kegiatan hubungan masyarakat dan penyebaran informasi pelaksanaan program dan kegiatan serta urusan tata keprotokolan dibidang perumahan rakyat.
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan kegiatan publikasi dan pemberitaan; b. pelaksanaan kegiatan hubungan antar lembaga; c. pelaksanaan urusan protokol.
Pasal 40
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol terdiri dari : a. Subbagian Publikasi dan Pemberitaan;
b. Subbagian Hubungan Antar Lembaga; c. Subbagian Protokol.
Pasal 41
(1) Subbagian Publikasi dan Pemberitaan mempunyai tugas melakukan kegiatan publikasi dan pemberitaan, penyebaran informasi pelaksanaan program dan kegiatan dibidang perumahan rakyat.
(10)
(2) Subbagian Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas melakukan kegiatan Hubungan Antar Lembaga di bidang perumahan rakyat.
(3) Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan pengaturan pelayanan dan penerimaan tamu, penyiapan tata upacara dan tata protokol, penyiapan acara penerimaan dan kunjungan kerja resmi, serta penyiapan rapat dan sidang.
Bagian Kelima
Biro Umum
Pasal 42
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan, perlengkapan, dan administrasi.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut dalam pasal 42, Biro Umum menyelenggarakan fungsi;
a. pelaksanaan urusan keuangan; b. pelaksanaan urusan perlengkapan; c. pelaksanaan urusan administrasi.
Pasal 44
Biro Umum, terdiri daria. Bagian keuangan; b. Bagian perlengkapan; c. Bagian administrasi.
Pasal 45
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi ;
a. pelaksanaan verifikasi dan akuntansi;
b. pelaksanaan pengelolaan kas dan urusan perbendaharaan; c. pelaksanaan penyusunan laporan.
(11)
Pasal 47
Bagian Keuangan terdiri dari :Subbagian Verifikasi dan Akuntansi; Subbagian Kas dan Perbendaharaan; Subbagian Penyusunan Pelaporan.
Pasal 48
(1) Subbagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan verifikasi tertib pertanggungjawaban keuangan, penyusunan akuntansi pembiayaan kegiatan, serta bimbingan akuntansi.
(2) Subbagian Kas dan Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan penyusunan laporan kas dan perbendaharaan, penyelesaian laporan hasil pemeriksaan dan pengawasan masyarakat, serta penyelesaian administrasi tuntutan ganti rugi.
(3) Subbagian Penyusunan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pembukuan dan penyusunan laporan administrasi keuangan serta evaluasi dan penyusunan laporan keuangan dan penyelenggaraan administrasi penerimaan negara bukan pajak.
Pasal 49
Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan perlengkapan.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Bagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan rumah tangga;
b. pelaksanan urusan pemeliharaan barang milik negara;
c. Pelaksanaan urusan inventarisasi dan pelaporan barang milik negara.
Pasal 51
Bagian Perlengkapan terdiri dari :a. Subbagian Rumah Tangga;
b. Subbagian Pemeliharaan Barang Milik Negara;
(12)
Pasal 52
(1) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan administrasi, pengadaan, perjalanan dinas, pengamanan serta urusan dalam, pengaturan pelayanan dan penerimaan tamu, serta penyiapan rapat dan sidang.
(2) Subbagian Pemeliharaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan pemeliharaan peralatan kantor dan barang milik negara.
(3) Subbagian I nventarisasi Dan Pelaporan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan urusan I nventarisasi dan pelaporan data peralatan kantor dan barang milik negara.
Pasal 53
Bagian Administrasi mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, pembinaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dan dokumentasi serta tata usaha pimpinan.
Pasal 54
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Bagian Administrasi menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan; b. pengelolaan urusan perpustakaan dan dokumentasi; b. pengelolaan urusan tata usaha pimpinan.
Pasal 55
Bagian Administrasi terdiri dari :a. Subbagian Tata Persuratan dan Kearsipan; b. Subbagian Perpustakaan dan Dokumentasi; c. Subbagian Tata Usaha Menteri;
e. Subbagian Tata Usaha Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat; f. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Pembiayaan disebut Subbagian Tata
Usaha Deputi I ;
g. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Pengembangan Kawasan disebut Subbagian Tata Usaha Deputi I I ;
h. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Perumahan Swadaya disebut Subbagian Tata Usaha Deputi I I I ;
i. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Perumahan Formal disebut Subbagian Tata Usaha Deputi I V;
(13)
Pasal 56
(1) Subbagian Tata Persuratan dan Kearsipan mempunyai tugas melakukan urusan tata persuratan dan pembinaan pengelolaan kearsipan.
(3) Subbagian Perpustakaan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan dan dokumentasi.
(4) Subbagian Tata Usaha Menteri mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan dan rumah tangga Menteri.
(5) Subbagian Tata Usaha Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan dan rumah tangga Sekretariat Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
(6) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan dan rumah tangga Deputi Bidang Pembiayaan.
(7) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Pengembangan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan dan rumah tangga Deputi Bidang Pengembangan Kawasan.
(8) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Perumahan Swadaya mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan dan rumah tangga Deputi Bidang Perumahan Swadaya.
(9) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Perumahan Formal mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan dan rumah tangga Deputi Bidang Perumahan Formal.
(10) Subbagian Tata Usaha Staf Ahli mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan dan rumah tangga Staf Ahli.
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 57
Kelompok Jabatan Fungsinal mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(14)
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinaskan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris Menteri.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB I V
DEPUTI BI DANG PEMBI AYAAN
Bagian Pertama
Tugas dan Fungsi
Pasal 59
Deputi Bidang Pembiayaan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembiayaan perumahan rakyat.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Deputi Bidang Pembiayaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembiayaan perumahan rakyat; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembiayaan perumahan rakyat; c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan
sesuai dengan bidang pembiayaan perumahan rakyat;
d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang teknis dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, LPND, dan lembaga lain yang terkait.
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara sesuai dengan bidang pembiayaan
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
(15)
Pasal 61
Deputi Bidang Pembiayaan terdiri dari :a. Asisten Deputi Pengembangan Sistem Pembiayaan; b. Asisten Deputi Pola Pembiayaan;
c. Asisten Deputi Kerjasama Pembiayaan; d. Asisten Deputi Mobilisasi Dana;
e. Asisten Deputi I nvestasi;
Bagian Ketiga
Asisten Deputi Pengembangan Sistem Pembiayaan
Pasal 62
Asisten Deputi Pengembangan Sistem Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis dan penyusunan laporan di bidang pengembangan sistem pembiayaan.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Asisten Deputi Pengembangan Sistem Pembiayaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kebijakan dan strategi sistem pembiayaan;
b. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengembangan sistem pembiayan perumahan formal dan swadaya;
c. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kajian sistem pendukung kebijakan pembiayaan.
Pasal 64
Asisten Deputi Pengembangan Sistem Pembiayaan terdiri dari : a. Bidang Kebijakan dan Strategi Sistem Pembiayaan;
(16)
c. Bidang Kajian Sistem Pendukung Kebijakan Pembiayaan.
Pasal 65
Bidang Kebijakan dan Strategi Sistem Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kebijakan dan strategi sistem pembiayaan.
Pasal 66
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Bidang Kebijakan dan Strategi Sistem Pembiayaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan perumahan formal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan perumahan swadaya.
Pasal 67
Bidang Kebijakan dan Strategi Sistem Pembiayaan terdiri dari : a. Subbidang Perumahan Formal;
b. Subbidang Perumahan Swadaya.
Pasal 68
(1) Subbidang Perumahan Formal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan perumahan formal;
(2) Subbidang Perumahan Swadaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan perumahan Swadaya.
Pasal 69
Bidang Pengembangan Sistem Pembiayaan Perumahan Formal dan Swadaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan
(17)
leporan di bidang pengembangan sistem pembiayaan perumahan formal dan swadaya.
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bidang Pengembangan Sistem Pembiayaan Perumahan Formal dan Swadaya menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan konvensional;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan syariah.
Pasal 71
Bidang Pengembangan Sistem Pembiayaan Perumahan Formal dan Swadaya terdiri dari :
a. Subbidang Pembiayaan Konvensional; b. Subbidang Pembiayaan Syariah.
Pasal 72
(1) Subbidang Pembiayaan Konvensional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan konvensional;
(2) Subbidang Pembiayaan Syariah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan syariah.
Pasal 73
Bidang Kajian Sistem Pendukung Kebijakan Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kajian sistem pendukung kebijakan pembiayaan;
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Bidang Kajian Sistem Pendukung Kebijakan Pembiayaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kajian sitem pendukung sebagai bahan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, dan
(18)
penyusunan laporan di bidang kajian sistem pendukung kebijakan pembiayaan;
b. pemantauan dan evaluasi sebagai bahan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kajian sistem pendukung kebijakan pembiayaan.
Pasal 75
Bidang Kajian Sistem Pendukung Kebijakan Pembiayaan terdiri dari : a. Subbidang Kajian Sistem Pendukung;
b. Subbidang Pemantauan dan Evaluasi.
Pasal 76
(1) Subbidang Kajian Sistem Pendukung mempunyai tugas melakukan penyusunan kajian sitem pendukung sebagai bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, dan penyusunan laporan di bidang kajian sistem pendukung kebijakan pembiayaan;
(2) Subbidang Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi sebagai bahan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pemantauan dan evaluasi pembiayaan.
Bagian Keempat
Asisten Deputi Pola Pembiayaan
Pasal 77
Asisten Deputi Pola Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola pembiayaan.
Pasal 78
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Asisten Deputi Pola Pembiayaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantaun, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola bantuan pembiayaan pengembangan kawasan;
(19)
b. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantaun, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola bantuan pembiayaan perumahan formal;
c. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantaun, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola bantuan pembiayaan perumahan swadaya pembangunan baru;
d. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantaun, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola bantuan pembiayaan perumahan swadaya peningkatan kualitas.
Pasal 79
Asisten Deputi Pola Pembiayaan terdiri dari :a. Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Pengembangan Kawasan; b. Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Formal;
c. Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Pembangunan Baru; d. Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Peningkatan Kualitas.
Pasal 80
Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Pengembangan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantaun, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola bantuan pembiayaan pengembangan kawasan.
Pasal 81
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Pengembangan Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan kawasan siap bangun/ lingkungan siap bangun;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan lingkungan siap bangun berdiri sendiri dan kawasan khusus.
Pasal 82
Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Pengembangan Kawasan terdiri dari : a. Subbidang Pembiayaan Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun; b. Subbidang Pembiayaan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri dan Kawasan
Khusus.
(20)
(1) Subbidang Pembiayaan Kawasan Sap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan kawasan siap bangun/ lingkungan siap bangun.
(2) Subbidang Pembiayaan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri dan Kawasan Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan lingkungan siap bangun berdiri sendiri dan kawasan khusus.
Pasal 84
Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Formal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantaun, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola bantuan pembiayaan perumahan formal;
Pasal 85
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Formal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui Bank/ Lembaga Keuangan syariah.
Pasal 86
Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Formal terdiri dari :
a. Subbidang Pembiayaan Melalui Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat; b. Subbidang Pembiayaan melalui Bank/ Lembaga Keuangan Syariah.
Pasal 87
(1) Subbidang Pembiayaan Melalui Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
(2) Subbidang Pembiayaan Melalui Bank/ Lembaga Keuangan Syariah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan
(21)
kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui Bank/ Lembaga Keuangan syariah.
Pasal 88
Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Pembangunan Baru mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantaun, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola bantuan pembiayaan perumahan swadaya pembangunan baru;
Pasal 89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Pembangunan Baru menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui Bank umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan perumahan swadaya pembangunan baru melalui Bank/ Lembaga Keuangan syariah.
Pasal 90
Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Pembangunan Baru terdiri dari :
a. Subbidang Pembiayaan Melalui Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat;
b. Subbidang Pembiayaan Melalui Bank/ Lembaga Keuangan Syariah.
Pasal 91
(1) Subbidang Pembiayaan Melalui Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui bank umum, bank perkreditan rakyat dan lembaga keswadayaan masyarakat.
(2) Subbidang Pembiayaan Melalui Bank/ Lembaga Keuangan Syariah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan
(22)
kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan perumahan swadaya pembangunan baru melalui bank/ lembaga keuangan syariah.
Pasal 92
Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Peningkatan Kualitas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantaun, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pola bantuan pembiayaan perumahan swadaya peningkatan kualitas.
Pasal 93
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Peningkatan Kualitas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui bank umum, bank perkreditan rakyat dan lembaga keswadayaan masyarakat;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui Bank/ Lembaga Keuangan syariah.
Pasal 94
Bidang Pola Bantuan Pembiayaan Perumahan Swadaya Peningkatan Kualitas terdiri dari :
a. Subbidang Pembiayaan Melalui Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat;
b. Subbidang Pembiayaan Melalui Bank/ Lembaga Keuangan Syariah.
Pasal 95
(1) Subbidang Pembiayaan Melalui Bank Umum, Bank Perkereditan Rakyat dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui bank umum, bank perkreditan rakyat dan lembaga keswadayaan masyarakat. (2) Subbidang Pembiayaan Melalui Bank/ Lembaga Keuangan Syariah mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pembiayaan melalui bank/ lembaga keuangan syariah.
(23)
Bagian Kelima
Asisten Deputi Kerjasama Pembiayaan
Pasal 96
Asisten Deputi Kerjasama Pembiayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pembiayaan.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Asisten Deputi Kerjasama Pembiayaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pembiayaan perumahan pekerja;
b. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pembiayaan perumahan swadaya dan koperasi;
c. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pembiayaan perumahan pegawai pemerintah, TNI dan Polri.
Pasal 98
Asisten Deputi Kerjasama Pembiayaan terdiri dari : a. Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Pekerja;b. Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Swadaya dan Koperasi;
c. Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Pegawai Pemerintah, TNI dan Polri.
Pasal 99
Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Pekerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pembiayaan perumahan pekerja.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Pekerja menyelenggarakan fungsi:
(24)
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan pekerja di kota metro;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan pekerja di kota besar, sedang dan kecil.
Pasal 101
Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Pekerja terdiri dari :
a. Sub Bidang Perumahan Pekerja Kota Metro;
b. Sub Bidang Perumahan Pekerja Kota Besar, Sedang dan Kecil.
Pasal 102
(1) Subbidang Perumahan Pekerja Kota Metro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan pekerja di kota metro.
(2) Subbidang Perumahan Pekerja Kota Besar, Sedang dan Kecil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan pekerja di kota besar, sedang dan kecil.
Pasal 103
Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Swadaya dan Koperasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pembiayaan perumahan swadaya dan koperasi.
Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Swadaya dan Koperasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan swadaya kota metro;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan swadaya kota besar, sedang dan kecil.
(25)
Pasal 105
Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Swadaya dan Koperasi terdiri dari : a. Sub Bidang Perumahan Swadaya Kota Metro;
b. Sub Bidang Perumahan Swadaya Kota Besar, Sedang dan Kecil.
Pasal 106
(1) Subbidang Perumahan Swadaya Kota Metro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan swadaya kota metro.
(2) Subbidang Perumahan Swadaya Kota Besar, Sedang dan Kecil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan swadaya kota besar, sedang dan kecil.
Pasal 107
Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Pegawai Pemerintah, TNI dan Polri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pembiayaan perumahan pegawai pemerintah, TNI dan Polri.
Pasal 108
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Pegawai Pemerintah, TNI dan Polri menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan pegawai pemerintah pusat dan daerah;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan TNI dan Polri.
Pasal 109
Bidang Kerjasama Pembiayaan Perumahan Pegawai Pemerintah, TNI dan Polri terdiri dari :
a. Subbidang Perumahan Pegawai Pemerintah Pusat dan Daerah; b. Subbidang Perumahan TNI dan Polri.
(26)
(1) Subbidang Perumahan Pegawai Pemerintah Pusat dan Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan pegawai pemerintah pusat dan daerah.
(2) Subbidang Perumahan TNI dan Polri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perumahan TNI dan Polri.
Bagian Keenam
Asisten Deputi Mobilisasi Dana
Pasal 111
Asisten Deputi Mobilisasi Dana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang Mobilisasi Dana.
Pasal 112
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Asisten Deputi Mobilisasi Dana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang sumber pembiayaan pasar primer perumahan;
b. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang sumber pembiayaan asuransi dan jaminan sosial;
c. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang sumber pembiayaan dana pensiun;
d. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang sumber pembiayaan pasar modal.
Pasal 113
Asisten Deputi Mobilisasi Dana terdiri dari :(27)
b. Bidang Sumber Pembiayaan Asuransi dan Jaminan Sosial; c. Bidang Sumber Pembiayaan Dana Pensiun;
d. Bidang Sumber Pembiayaan Pasar Modal.
Pasal 114
Bidang Sumber Pembiayaan Pasar Primer Perumahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang sumber pembiayaan pasar primer perumahan.
Pasal 115
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114, Bidang Sumber Pembiayaan Pasar Primer Perumahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang lembaga bank;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Lembaga Bukan Bank.
Pasal 116
Bidang Sumber Pembiayaan Pasar Primer Perumahan terdiri dari : a. Subbidang Lembaga Bank;
b. Subbidang Lembaga Bukan Bank.
Pasal 117
(1) Subbidang Lembaga Bank mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Lembaga Bank.
(2) Subbidang Lembaga Bukan Bank mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantuan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Lembaga Bukan Bank.
Pasal 118
Bidang Sumber Pembiayaan Asuransi dan Jaminan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang sumber pembiayaan asuransi dan jaminan sosial.
(28)
Pasal 119
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118, Bidang Sumber Pembiayaan Asuransi dan Jaminan Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Asuransi; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta
pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Jaminan Sosial.
Pasal 120
Bidang Sumber Pembiayaan Asuransi dan Jaminan Sosial terdiri dari : a. Subbidang Asuransi;
b. Subbidang Jaminan Sosial.
Pasal 121
(1) Subbidang Asuransi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang bidang Asuransi.
(2) Subbidang Jaminan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Jaminan Sosial.
Pasal 122
Bidang Sumber Pembiayaan Dana Pensiun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang sumber pembiayaan dana pensiun.
Pasal 123
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122, Bidang Sumber Pembiayaan Dana Pensiun menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang dana pensiun pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah;
(29)
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang dana pensiun non pemerintah.
Pasal 124
Bidang Sumber Pembiayaan Dana Pensiun terdiri dari :
a. Subbidang Dana Pensiun Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah;
b. Subbidang Dana Pensiun Non Pemerintah.
Pasal 125
(1) Subbidang Dana Pensiun Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang dana pensiun pemerintah, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah.
(2) Subbidang Dana Pensiun Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang dana pensiun non pemerintah.
Pasal 126
Bidang Sumber Pembiayaan Pasar Modal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang sumber pembiayaan pasar modal.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Bidang Sumber Pembiayaan Pasar Modal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang instrumen portofolio pendapatan tetap;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang instrumen portofolio pendapatan tidak tetap.
(30)
Bidang Sumber Pembiayaan Pasar Modal terdiri dari : a. Sub Bidang I nstrumen Portofolio Pendapatan Tetap; b. Sub Bidang I nstrumen Portofolio Pendapatan Tidak Tetap.
Pasal 129
(1) Subbidang I nstrumen Portofolio Pendapatan Tetap mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang instrumen portofolio pendapatan tetap;
(2) Subbidang I nstrumen Portofolio Pendapatan Tidak Tetap mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang instrumen portofolio pendapatan tidak tetap.
Bagian Ketujuh
Asisten Deputi I nvestasi
Pasal 130
Asisten Deputi I nvestasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang investasi.
Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Asisten Deputi I nvestasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang investasi pengembangan kawasan;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang investasi rumah sehat sederhana dan rumah susun;
c. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang investasi perumahan swadaya.
Pasal 132
Asisten Deputi I nvestasi terdiri dari :(31)
a. Bidang I nvestasi Pengembangan Kawasan;
b. Bidang I nvestasi Rumah Sehat Sederhana dan Rumah Susun; c. Bidang I nvestasi Perumahan Swadaya.
Pasal 133
Bidang I nvestasi Pengembangan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang investasi pengembangan kawasan.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Bidang I nvestasi Pengembangan Kawasan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang investasi kawasan siap bangun/ lingkungan siap bangun;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang lingkungan siap bangun berdiri sendiri dan kawasan khusus.
Pasal 135
Bidang I nvestasi Pengembangan Kawasan terdiri dari :
a. Subbidang Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun;
b. Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri dan Kawasan Khusus.
Pasal 136
(1) Subbidang Kawasan Siap Bangun/ Lingkungan Siap Bangun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan siap bangun/ lingkungan siap bangun.
(2) Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri dan Kawasan Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang lingkungan siap bangun berdiri sendiri dan kawasan khusus.
(32)
Bidang I nvestasi Rumah Sehat Sederhana dan Rumah Susun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang investasi rumah sehat sederhana dan rumah susun.
Pasal 138
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137, Bidang I nvestasi Rumah Sehat Sederhana dan Rumah Susun, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta
pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kota metro;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kota besar, sedang dan kecil.
Pasal 139
Bidang I nvestasi Rumah Sehat Sederhana dan Rumah Susun terdiri dari : a. Subbidang Kota Metro;
b. Subbidang Kota Besar, Sedang dan Kecil.
Pasal 140
(1) Subbidang Kota Metro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kota metro.
(2) Subbidang Kota Besar, Sedang dan Kecil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kota besar, sedang dan kecil.
Pasal 141
Bidang I nvestasi Perumahan Swadaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang investasi perumahan swadaya.
Pasal 142
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141, Bidang I nvestasi Perumahan Swadaya, menyelenggarakan fungsi:
(33)
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kota metro;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kota besar, sedang dan kecil.
Pasal 143
Bidang I nvestasi Perumahan Swadaya terdiri dari : a. Subbidang Kota Metro;b. Subbidang Kota Besar, Sedang dan Kecil.
Pasal 144
(1) Subbidang Kota Metro mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kota metro.
(2) Subbidang Kota Besar, Sedang dan Kecil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang di kota besar, sedang dan kecil.
(34)
BAB V
DEPUTI BI DANG PENGEMBANGAN KAWASAN
Bagian Pertama
Tugas dan FungÃs
Pasal 145
Deputi Bidang Pengembangan Kawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
.
Pasal 146
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 145, Deputi Bidang Pengembangan Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a.
penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan;c.
pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan sesuai dengan bidang pengembangan kawasan;d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang teknis dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, LPND, dan lembaga lain yang terkait;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara sesuai dengan bidang pengembangan kawasan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 147
Deputi Bidang Pengembangan Kawasan terdiri dari : a. Asisten Deputi Sistem Pengembangan Kawasan; b. Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar; c. Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Khusus; d. Asisten Deputi Keterpaduan Prasarana Kawasan; e. Asisten Deputi Keserasian Kawasan;(35)
Bagian Ketiga
Asisten Deputi Sistem Pengembangan Kaw asan
Pasal 148
Asisten Deputi Sistem Pengembangan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, sera pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan dibidang sistem pengembangan kawasan.
Pasal 149
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Asisten Deputi Sistem Pengembangan Kawasan menyelenggarakan fungsÃ:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kebijakan stratejik;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perencanaan kebijakan stratejik;
c. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perencanaan kawasan;
d. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kerjasama pengembangan kawasan.
Pasal 150
Asisten Deputi Sistem Pengembangan Kawasan terdiri dari : a. Bidang Kebijakan Stratejik;
b. Bidang Perencanaan Stratejik; c. Bidang Perencanaan Kawasan;
d. Bidang Kerjasama Pengembangan Kawasan.
Pasal 151
Bidang Kebijakan Stratejik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kebijakan stratejik.
Pasal 152
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151, Bidang Kebijakan Stratejik menyelenggarakan fungsi:
(36)
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kebijakan nasional;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, penyusunan laporan di bidang Kebijakan Kawasan.
Pasal 153
Bidang Kebijakan Stratejik terdiri dari :a. Subbidang Kebijakan Nasional; b. Subbidang Kebijakan Kawasan.
Pasal 154
(1) Subbidang Kebijakan Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kebijakan nasional.
(2) Subbidang Kebijakan Kawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kebijakan Kawasan.
Pasal 155
Bidang Perencanaan Stratejik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan stratejik.
Pasal 156
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155, Bidang Perencanaan Stratejik menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang program jangka menengah.
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang program tahunan.
Pasal 157
Bidang Perencanaan Stratejik terdiri dari : a. Subbidang Program Jangka Menengah; b. Subbidang Program Tahunan.(37)
Pasal 158
(1) Subbidang Program Jangka Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang program jangka menengah.
(2) Sub Bidang Program Tahunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang program tahunan.
Pasal 159
Bidang Perencanaan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang perencanaan kawasan.
Pasal 160
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159, Bidang Perencanaan Kawasan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang wilayah propinsi;
b. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang wilayah kabupaten/ kota;
Pasal 161
Bidang Perencanaan Kawasan terdiri dari : a. Subbidang Wilayah Propinsi;b. Subbidang Wilayah Kabupaten/ Kota.
Pasal 162
(1) Subbidang Wilayah Propinsi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang wilayah propinsi.
(2) Subbidang Wilayah Kabupaten/ Kota mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang wilayah kabupaten/ kota.
(38)
Pasal 163
Bidang Kerjasama Pengembangan Kawasan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan di bidang kerjasama pengembangan kawasan.
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Bidang Kerjasama Pengembangan Kawasan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan sekala besar;
b. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan khusus.
Pasal 165
Bidang Kerjasama Pengembangan Kawasan terdiri dari : a. Subbidang Kawasan Skala Besar;
b. Subbidang Kawasan Khusus.
Pasal 166
(1) Subbidang Kawasan Skala Besar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan sekala besar. (2) Subbidang Kawasan Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan khusus.
Bagian Keempat
Asisten Deputi Pengembangan Kaw asan Skala Besar
Pasal 167
Asisten Deputi Pengembangan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengembangan kawasan skala besar.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar menyelenggarakan fungsi:
(39)
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penataan kawasan;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang prasarana;
c. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penyiapan lahan;
d. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan.
Pasal 169
Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar terdiri dari : a. Bidang Penataan Kawasan;
b. Bidang Prasarana;
c. Bidang Penyiapan Lahan; d. Bidang Pengelolaan.
Pasal 170
Bidang Penataan Kawasan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penataan kawasan.
Pasal 171
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Bidang Penataan Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kawasan Siap Bangun;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri.
Pasal 172
Bidang Penataan Kawasan terdiri dari :a. Subbidang Kawasan Siap Bangun;
(40)
Pasal 173
(1) Subbidang Kawasan Siap Bangun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kawasan Siap Bangun.
(2) Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kawasan Siap Bangun Berdiri Sendiri.
Pasal 174
Bidang Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang prasarana.
Pasal 175
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 174, Bidang Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kawasan siap bangun skala besar;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang lingkungan siap bangun berdiri sendiri.
Pasal 176
Bidang Prasarana terdiri dari:a. Subbidang Kawasan Siap Bangun;
b. Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri.
Pasal 177
(1) Subbidang Kawasan Siap Bangun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan siap bangun skala besar.
(2) Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang lingkungan siap bangun berdiri sendiri.
(41)
Pasal 178
Bidang Penyiapan Lahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penyiapan lahankawasan skala besar.
Pasal 179
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178, Bidang Penyiapan Lahan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan siap bangun;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Kawasan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri.
Pasal 180
Bidang Penyiapan Lahan terdiri dari :a. Subbidang Kawasan Siap Bangun;
b. Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri.
Pasal 181
(1) Sub Bidang Kawasan Siap Bangun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan siap bangun.
(2) Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri.
Pasal 182
Bidang Pengelolaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan.
Pasal 183
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182, Bidang Pengelolaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan kawasan siap bangun skala besar dan lingkungan siap bangun;
(42)
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan lingkungan siap bangun berdiri sendiri.
Pasal 184
Bidang Pengelolaan terdiri dari :a. Subbidang Pengelolaan Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun; b. Subbidang Penyelenggaraan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri.
Pasal 185
(1) Subbidang Pengelolaan Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun.
(2) Subbidang Penyelenggaraan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan lingkungan siap bangun berdiri sendiri.
Bagian Kelima
Asisten Deputi Pengembangan Kaw asan Khusus
Pasal 186
Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Khusus mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengembangan kawasan khusus.
Pasal 187
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengembangan penataan kawasan;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang prasarana dan penyiapan lahan;
(43)
c. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan.
Pasal 188
Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Khusus terdiri dari : a. Bidang Pengembangan Penataan Kawasan;
b. Bidang Prasarana dan Penyiapan Lahan; c. Bidang Pengelolaan.
Pasal 189
Bidang Pengembangan Penataan Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penataan kawasan.
Pasal 190
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Bidang Pengembangan Penataan Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan Ekonomi;
b. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengembangan penataan kawasan non ekonomi.
Pasal 191
Bidang Pengembangan Penataan Kawasan terdiri dari : a. Subidang Kawasan Ekonomi;
b. Subbidang Kawasan Non Ekonomi.
Pasal 192
(1) Subbidang Kawasan Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan ekonomi.
(2) Subbidang Kawasan Non Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan lapaoran di bidang kawasan non ekonomi.
(44)
Pasal 193
Bidang Prasarana dan Penyiapan Lahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang prasarana dan penyiapan lahan.
Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Bidang Prasarana dan Penyiapan Lahan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang prasarana;
b. penyiapan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penyiapan lahan.
Pasal 195
Bidang Prasarana dan Penyiapan Lahan terdiri dari : a. Subbidang Prasarana;b. Subbidang Penyiapan Lahan.
Pasal 196
(1) Subbidang Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, penyusunan laporan di bidang prasarana.
(2) Subbidang Penyiapan Lahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang penyiapan lahan.
.
Pasal 197
Bidang Pengelolaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang pengelolaan.
Pasal 198
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Bidang Pengelolaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan ekonomi;
(45)
. b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan non ekonomi.
Pasal 199
Bidang Pengelolaan terdiri dari :a. Subbidang Kawasan Ekonomi; b. Subbidang Kawasan Non Ekonomi.
Pasal 200
(1) Subbidang Kawasan Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan ekonomi.
(2) Subbidang Kawasan Non Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan non ekonomi.
Bagian Keenam
Asisten Deputi Keterpaduan Prasarana Kaw asan
Pasal 201
Asisten Deputi Keterpaduan Prasarana Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang keterpaduan prasarana kawasan.
Pasal 202
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 201, Asisten Deputi Keterpaduan Prasarana Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang keterpaduan prasarana antar kawasan;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan skala besar;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan khusus.
(46)
Pasal 203
Asisten Deputi Keterpaduan Prasarana Kawasan terdiri dari : a. Bidang Keterpaduan Prasarana Antar Kawasan;
b. Bidang Kawasan Skala Besar; c. Bidang Kawasan Khusus.
Pasal 204
Bidang Keterpaduan Prasarana Antar Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang keterpaduan prasarana kawasan.
Pasal 205
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Bidang Keterpaduan Prasarana Antar Kawasan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan perkotaan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan perdesaan.
Pasal 206
Bidang Keterpaduan Prasarana Antar Kawasan terdiri dari : a. Subbidang Kawasan Perkotaan;
b. Subbidang Kawasan Perdesaan.
Pasal 207
(1) Subbidang Kawasan Perkotaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan perkotaan. (2) Subbidang Kawasan Perdesaan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan perdesaan.
Pasal 208
Bidang Kawasan Skala Besar mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan skala besar.
(47)
Pasal 209
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Bidang Kawasan Skala Besar menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan siap bangun;
b. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan lingkungan siap bangun berdiri sendiri.
Pasal 210
Bidang Kawasan Skala Besar terdiri dari : a. Subbidang Kawasan Siap Bangun;b. Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri.
Pasal 211
(1) Subbidang Kawasan Siap Bangun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan siap bangun. (2) Subbidang Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang lingkungan siap bangun berdiri sendiri.
Pasal 212
Bidang Kawasan Khusus mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan khusus.
Pasal 213
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212, Bidang Kawasan Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan ekonomi;
b. penyiapan perumusan kebijakan da pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan di bidang kawasan non ekonomi.
(1)
89 I NSPEKTORAT
Pasal 414
(1) I nspektorat adalah unsur pengawasan Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
(2) I nspektorat dipimpin oleh seorang I nspektur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Menteri
Pasal 415
I nspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas seluruh unit kerja di lingkungan Kementarian Negara Perumahan Rakyat.
Pasal 416
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 415, I nspektorat menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana dan program kerja pengawasan di lingkungan
Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
b. pelaksanaan upaya deteksi dini terhadap kemungkinan
penyimpangan/ pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. pelaksanaan pemeriksaan bidang program kegiatan, keuangan, kepegawaian
dan perlengkapan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. pelaksanaan evaluasi laporan akuntabilitas kinerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
e. pemberian laporan dan rekomendasi kepada pimpinan Kementerian Negara Perumahan Rakyat;
f. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unsur pengawasan dari luar secara fungsional;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat.
Pasal 417
I nspektorat terdiri dari : a. Sub Bagian Tata Usaha;
(2)
Pasal 418
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pelayanan dan pengelolaan administrasi kepada unit Pengawas I nternal;
(2) Sub Bagian Tata Usaha secara fungsional bertanggung jawab kepada I nspektur dan secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Perlengkapan dan Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 419
(1) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas menggerakkan dan atau membina pengawasan serta melaksanakan pengawasan;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor dikoordinasikan oleh seorang Pejabat Fungsional Auditor senior yang ditunjuk I nspektur;
(3) Jumlah Tenaga Fungsional Auditor ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(4) Jenis dan jenjang jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3)
91 TATA KERJA
Pasal 420
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi pada setiap unit organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan Kementerian serta dengan instansi lain di luar Kementerian Negara Perumahan Rakyat sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 421
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib melaksanakan pengawasan melekat / mengawasi pelaksanaan tugas bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 422
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat, bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 423
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 424
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya, wajib diolah dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.
Pasal 425
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan juga kepada pimpinan satuan unit organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
(4)
Pasal 426
Sekretaris Menteri Negara, Para Deputi, para Staf Ahli Menteri dan I nspektur, para Kepala Bagian dan Para Kepala Bidang serta para Kepala Sub Bagian dan Para Kepala Sub Bidang, juga Para Pejabat Fungsional, menyampaikan laporan secara berkala dan berjenjang kepada pejabat struktural yang membawahkannya.
(5)
93 KETENTUAN PENUTUP
Pasal 427
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 02/ PERMEN/ M/ 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat, dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 03/ PERMEN/ M/ 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: 02/ PERMEN/ M/ 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perumahan Rakyat dicabut, dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 428
Perubahan atas susunan organisasi dan tata kerja menurut Peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat, setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : Januari 2008.
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
(6)