Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Ganda Perempuan Sebuah Kajian pada Karyawati Unit Kerja Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora T1 152009009 BAB V
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang Peran Ganda Perempuan (Sebuah Kajian Pada
Karyawati Unit Kerja Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora) dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Munculnya peran ganda perempuan khususnya pada Unit Kerja Spinning 2
PT. Apac Inti Corpora karena dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal disebabkan berubahnya lingkungan Bawen dari
agraris menjadi kawasan industri sehingga menyebabkan terbukanya
kesempatan berperan di sektor publik perempuan Bawen dan sekitarnya.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keterlibatan jumlah perempuan yang
signifikan dari tahun ke tahun. Sedangkan faktor internal munculnya peran
ganda perempuan adalah dorongan dari dalam diri perempuan sebagai
bentuk eksistensi manusia dalam mencukupi kebutuhan hidup. Selain dari
dorongan diri juga perempuan mendapat dukungan dari suami untuk
memasuki dunia publik tanpa melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu.
2. Kehidupan peran ganda perempuan karyawati Unit Kerja Spinning 2
terdiri dari dua peran yaitu peran domestik dan peran publik. Peran
domestik sebagai istri dan ibu yang bertugas melayani, mengasuh,
mendidik, dan pengatur tumah tangga, sedangkan peran publik sebagai
perempuan yang mampu mengisi sektor publik mampu menghasilkan
48
pendapatan dari kerja kerasnya sendiri. Begitu besar kewajiban yang harus
diemban perempuan dalam menjalani peran ganda hingga memunculkan
permasalahan prioritas antara mengutamakan kepentingan rumah tangga
(domestik) atau kepentingan pekerjaan (publik). Sebagai contoh sebagai
seorang ibu dan pekerja, seorang perempuan tidak bisa selalu ada ketika
saat-saat tertentu misalnya ketika anak sakit ataupun ketika seorang anak
membutuhkan perhatian ibunya ketika akan mengadapai ulangan sekolah.
Masalah prioritas ini dapat diatasi dengan melakukan komunikasi dengan
suami untuk menghasilkan keputusan atas permasalahan-permasalahan
yang muncul. Secara tidak sadar upaya-upaya yang dilakukan karyawati
Unit Kerja Spinning 2 tersebut dalam menyelesaikan permasalahan
keluarga merupakan bentuk dari kesetaraan serta pendobrakan atas
ideologi familialisme dimana perempuan telah mampu mengutarakan
pendapat dalam musyawarah keluarga.
B. Saran
Beberapa saran mendasarkan yang perlu diajukan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan sebagai berikut:
1. Akademis
Banyak hal yang bisa dikaji mengenai permasalahan perempuan di
Indonesia sehingga para akademisi diharapkan dapat melakukan penelitian
berkaitan dengan studi gender.
49
2. Keluarga dan Masayarakat
a. Perempuan
dalam
melakukan
permasalahan-permasalahan
peran
dalam
ganda
keluarga,
sering
muncul
misalnya
kurang
berfungsi peran perempuan sebagai istri dan ibu dalam lingkungan
keluarga sebagai dampak dari terkurasnya pikiran dan tenaga dalam
waktu hampir delapan jam beraktifitas di lingkungan kerja. Hal
tersebut dapat diatasi dengan adanya komunikasi yang baik dengan
suami yang kemudian menghasilkan keputusan-keputusan bagi
keluarga misalnya dengan melakukan pembagian kerja rumah tangga
dan saling memahami kesibukan diantara masing-masing.
b. Partisipasi perempuan dalam upaya mengatasi permasalahan keluarga
memiliki nilai-nilai kesetaraan yang baik untuk diwariskan bagi
generasi selanjutnya sebagai bentuk transformasi nilai dalam keluarga
dengan nilai-nilai saling menghargai adanya perbedaan.
50
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang Peran Ganda Perempuan (Sebuah Kajian Pada
Karyawati Unit Kerja Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora) dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Munculnya peran ganda perempuan khususnya pada Unit Kerja Spinning 2
PT. Apac Inti Corpora karena dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal disebabkan berubahnya lingkungan Bawen dari
agraris menjadi kawasan industri sehingga menyebabkan terbukanya
kesempatan berperan di sektor publik perempuan Bawen dan sekitarnya.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keterlibatan jumlah perempuan yang
signifikan dari tahun ke tahun. Sedangkan faktor internal munculnya peran
ganda perempuan adalah dorongan dari dalam diri perempuan sebagai
bentuk eksistensi manusia dalam mencukupi kebutuhan hidup. Selain dari
dorongan diri juga perempuan mendapat dukungan dari suami untuk
memasuki dunia publik tanpa melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu.
2. Kehidupan peran ganda perempuan karyawati Unit Kerja Spinning 2
terdiri dari dua peran yaitu peran domestik dan peran publik. Peran
domestik sebagai istri dan ibu yang bertugas melayani, mengasuh,
mendidik, dan pengatur tumah tangga, sedangkan peran publik sebagai
perempuan yang mampu mengisi sektor publik mampu menghasilkan
48
pendapatan dari kerja kerasnya sendiri. Begitu besar kewajiban yang harus
diemban perempuan dalam menjalani peran ganda hingga memunculkan
permasalahan prioritas antara mengutamakan kepentingan rumah tangga
(domestik) atau kepentingan pekerjaan (publik). Sebagai contoh sebagai
seorang ibu dan pekerja, seorang perempuan tidak bisa selalu ada ketika
saat-saat tertentu misalnya ketika anak sakit ataupun ketika seorang anak
membutuhkan perhatian ibunya ketika akan mengadapai ulangan sekolah.
Masalah prioritas ini dapat diatasi dengan melakukan komunikasi dengan
suami untuk menghasilkan keputusan atas permasalahan-permasalahan
yang muncul. Secara tidak sadar upaya-upaya yang dilakukan karyawati
Unit Kerja Spinning 2 tersebut dalam menyelesaikan permasalahan
keluarga merupakan bentuk dari kesetaraan serta pendobrakan atas
ideologi familialisme dimana perempuan telah mampu mengutarakan
pendapat dalam musyawarah keluarga.
B. Saran
Beberapa saran mendasarkan yang perlu diajukan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan sebagai berikut:
1. Akademis
Banyak hal yang bisa dikaji mengenai permasalahan perempuan di
Indonesia sehingga para akademisi diharapkan dapat melakukan penelitian
berkaitan dengan studi gender.
49
2. Keluarga dan Masayarakat
a. Perempuan
dalam
melakukan
permasalahan-permasalahan
peran
dalam
ganda
keluarga,
sering
muncul
misalnya
kurang
berfungsi peran perempuan sebagai istri dan ibu dalam lingkungan
keluarga sebagai dampak dari terkurasnya pikiran dan tenaga dalam
waktu hampir delapan jam beraktifitas di lingkungan kerja. Hal
tersebut dapat diatasi dengan adanya komunikasi yang baik dengan
suami yang kemudian menghasilkan keputusan-keputusan bagi
keluarga misalnya dengan melakukan pembagian kerja rumah tangga
dan saling memahami kesibukan diantara masing-masing.
b. Partisipasi perempuan dalam upaya mengatasi permasalahan keluarga
memiliki nilai-nilai kesetaraan yang baik untuk diwariskan bagi
generasi selanjutnya sebagai bentuk transformasi nilai dalam keluarga
dengan nilai-nilai saling menghargai adanya perbedaan.
50