Press Release HUT Pasar Modal 2010

Berita Pers

Kartu AKSes, kontribusi KSEI
sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
yang berdaya Saing Global
Jakarta, 10 Agustus – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self
Regulatory Organization di pasar modal Indonesia memiliki komitmen untuk
menciptakan efisiensi, transparansi informasi dan kepercayaan para investor, baik
investor domestik maupun asing terhadap pasar modal Indonesia.
Demi meraih pencapaian sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang
berdaya saing global, KSEI selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dan jenis
layanannya. Inovasi-inovasi layanan diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan para
pelaku pasar modal Indonesia. Blocking Balance, Pemeliharaan Dormant Account,
Sub Rekening Efek Jaminan dan Pinjam Meminjam, Repurchase Agreement, dan
Delivery Free of Payment, adalah beberapa layanan-layanan jasa baru yang
dipersembahkan KSEI tahun ini untuk mendukung kegiatan pasar modal Indonesia.
Hal ini disampaikan Sulistyo Budi, selaku Direktur KSEI, pada paparannya
menyambut HUT Pasar Modal ke-33 di Gedung Bursa Efek Indonesia hari ini, Selasa
(10/8).
Sulistyo Budi juga melaporkan peningkatan kinerja KSEI sejak Juli 2009 hingga Juli
2010. Total aset yang dikelola KSEI pada akhir Juli 2010 adalah sebesar Rp 1.576,73

triliun atau meningkat 34% dari periode yang sama tahun 2009. Kebijakan
pengenaan biaya pemeliharaan dormant account yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi kinerja KSEI berimbas pada jumlah Sub Rekening Efek yang tersimpan di
KSEI pada Juli 2010. Jumlah ini berkurang 12% menjadi 298.322 dibanding Juli
2009.
Selain menginformasikan layanan-layanan baru yang terkait langsung dengan jasa
kustodian sentral, KSEI juga memprioritaskan sosialisasi Kartu AKSes setelah
diluncurkan tahun lalu, sebagai layanan yang langsung menyentuh kebutuhan
informasi investor. Kartu AKSes yang merupakan rintisan Single Investor ID ini akan
menjadi identitas tunggal investor untuk seluruh aktivitas di pasar modal Indonesia,
mulai dari proses transaksi bursa hingga proses penyelesaiannya.
Sebagai bagian dari langkah pencapaian sistem perdagangan efek yang terintegrasi
(Straight Through Processing) di pasar modal Indonesia, Kartu AKSes juga berfungsi
untuk memonitor posisi dan mutasi efek investor secara online dan realtime. Salah
satu keistimewaan lainnya, Investor ID tersebut dapat dihubungkan dengan Sub
Rekening Efek milik investor yang terdapat pada beberapa Perusahaan Efek yang
berbeda sehingga akan tercipta konsolidasi data seluruh Efek yang dimilikinya secara
mudah dan akurat.
Kartu AKSes yang pada awal peluncurannya pada 18 Juni 2009 dengan Fasilitas
Investor Area, merupakan hak investor yang diberikan gratis melalui broker atau

Perusahaan Efek sebagai upaya untuk melindungi hak informasi investor. Dengan
adanya Kartu AKSes, investor dapat melakukan pengawasan secara mandiri dan
demikian mengurangi risiko penyalahgunaan efek investor oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab.

1/5

Saat ini kartu AKSes sudah dimiliki oleh 24.298, dari total 298.814 Sub Rekening
Efek di KSEI. Tahun ini KSEI menargetkan 50% dari jumlah Sub Rekening Efek
memiliki Kartu AKSes. Untuk meningkatkan jumlah kepemilikan kartu AKSes, KSEI
menyelenggarakan program sosialisasi.
Dalam program sosialisasi kartu AKSes, KSEI mengadakan seminar dan kompetisi
sosialisasi antar Perusahaan Efek serta rangkaian sosialisasi skala lokal di
7 (tujuh) wilayah. KSEI juga menetapkan strategi media yang berbeda dalam
sosialisasi Kartu AKSes kali ini, yaitu melalui iklan dan kegiatan kehumasan yang
berkelanjutan.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh KSEI selama semester I tahun 2010 turut
mendukung peningkatan layanan jasa KSEI, antara lain: upgrade atas Sertifikasi ISO
dari versi 9001:2000 menjadi versi 9001:2008, penyelenggaraan pameran dalam
rangka Road Show Mall to Mall serta Seminar kepada Emiten KSEI bertajuk “The

Power of Optimistic and Financing Alternatives in Capital Market” pada awal April
2010.
Sambil mengucapkan selamat ulang tahun ke-33 kepada pasar modal Indonesia,
Direktur KSEI, Sulistyo Budi, juga memberikan komitmen KSEI untuk bersinergi
bersama BEI, KPEI, dan seluruh pelaku pasar dalam mewujudkan citra pasar modal
yang transparan dan terpercaya. Sulistyo mengungkapkan, “Industri pasar modal
Indonesia saat ini diakui secara global sebagai salah satu industri pasar modal paling
menjanjikan. Kita bangga atas hal itu, namun kita tidak boleh terlena atas sanjungan
tersebut. Banyak hal yang harus kita benahi, dan banyak potensi masalah yang dapat
kita antisipasi. KSEI akan memastikan diri untuk berkontribusi dalam memajukan
pasar modal Indonesia.”
*****

Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Bagian Komunikasi Perusahaan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Media Contact: Zylvia Thirda
Phone. (021) 5299 1062
Fax. (021) 5299 1199


2/5

Data Statistik Perkembangan Kegiatan Operasional KSEI
1.

Total Asset yang tercatat di C-BEST
Secara keseluruhan total aset yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 30 Juli
2010 sebesar Rp 1.576,73 triliun, meningkat 34% dibanding dengan data per 31 Juli
2009 sebesar Rp 1.171,24 triliun.
Berikut rincian asset untuk masing-masing Efek:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

10.
11.
12.
13.

Jenis Efek
Saham
Obligasi Korporasi
Obligasi Pemerintah
Waran
HMETD
Medium Term Notes
Promissory Notes
Sertifikat Bank Indonesia
Sukuk
Exchange Traded Fund
Surat Berharga Syariah Negara
Efek Beragun Aset
Reksa Dana


Total

2.

Asset per Juli 2009

Asset per Juli 2010

(dalam Rupiah)
1.057.405.683.949.541
75.591.970.292.791
13.908.013.000.000
1.704.541.358.499
1.388.642.015
7.645.304.939.840
28.050.000.000
6.639.300.000.000
4.829.200.000.000
755.132.931.340
2.643.660.000.000

91.013.730.361
0

(dalam Rupiah)
1.438.467.340.653.770
98.410.843.513.393
12.604.471.000.000
2.073.994.609.486
19.555.463.801
11.503.372.429.688
19.000.000.000
6.400.000.000
6.021.000.000.000
0
6.874.860.000.000
386.760.645.601
343.021.306.611

1.171.243.258.844.390


1.576.730.619.622.350

Total asset untuk Saham dan Obligasi Korporasi serta Obligasi Korporasi Syariah
(Sukuk) yang dimiliki oleh investor lokal dan asing.
Total asset Saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 30 Juli 2010
didominasi kepemilikannya oleh investor asing dengan jumlah Rp 966,23 triliun (67%).
Jumlah kepemilikan Saham tersebut meningkat 38% dibandingkan data pada 31 Juli
2009 (Rp 696,65 triliun). Sementara itu, asset Saham yang dimiliki investor lokal sampai
dengan tanggal 30 Juli 2010 sebesar 33% atau Rp 472,24 triliun. Jumlah tersebut
meningkat 30% dibandingkan data 31 Juli 2009 sebesar Rp 360,76 triliun.
Total aset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang telah tercatat di C-BEST sampai dengan
tanggal 30 Juli 2010 dimiliki oleh investor lokal Rp 102,02 triliun (98%). Jumlah tersebut
meningkat 30% dibandingkan data pada 31 Juli 2009 sebesar Rp 77,84 triliun.
Sedangkan asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang dimiliki investor asing per 30 Juli
2010 sebesar Rp 2,41 triliun, menurun 6% dibandingkan data pada 31 Juli 2009 sebesar
Rp 2,58 triliun.

3/5

Data per 31 Juli 2009

(dalam triliun Rupiah)
SAHAM

OBLIGASI KORPORASI DAN SUKUK
Investor
Lokal
360,76
34%

Investor
Asing
2,58
3%

Investor
Asing
696,64
66%

Investor

Lokal
77,84
97%

Data per 30 Juli 2010
(dalam triliun Rupiah)
SAHAM

OBLIGASI KORPORASI DAN SUKUK
Investor
Lokal
472,24
33%

Investor
Lokal
102,02
98%

Investor

Asing
966,23
67%

3.

Investor
Asing
2,41
2%

Jumlah Efek yang tercatat di C-BEST
Secara keseluruhan, jumlah Efek yang tercatat sampai dengan 30 Juli 2010 mengalami
kenaikan dibandingkan data per 31 Juli 2009. Hingga tanggal 30 Juli 2010 tercatat
sejumlah 847 Efek dibandingkan data per 31 Juli 2009 sebanyak 789 atau naik sebesar
7,35%
Berikut jumlah Efek yang tercatat di C-BEST:
No.
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.
11.

Jenis Efek
Saham
Waran
HMETD
Exchange Traded Fund
Obligasi Korporasi
Sukuk
Obligasi Pemerintah
Sertifikat Bank Indonesia
Surat Berharga Syariah Negara
Medium Term Notes
Promissory Notes
Efek Beragun Aset
Reksa Dana
Total

Jumlah Efek
(per 31 Juli 2009)
429
48
1
2
205
25
35
14
3
25
1
1
0
789

Jumlah Efek
(per 30 Juli 2010)
441
41
2
0
214
31
30
1
6
59
1
2
19
847

4/5

4.

Total Sub Rekening Efek
Total Sub Rekening Efek per 30 Juli 2010 mengalami penurunan dari sebanyak 338.829
per 31 Juli 2009 menjadi 298.322 pada 30 Juli 2010 atau turun sebesar 12%.
Berikut grafik jumlah Sub Rekening Efek (31 Juli 2009 - 30 Juli 2010):

5.

Kegiatan Corporate Action
Selama periode Januari - 30 Juli 2010 total dana corporate action yang telah
didistribusikan KSEI sebanyak Rp 42,86 triliun dan USD 23,62 juta, berupa dividen dan
exercise Efek Bersifat Ekuitas serta bunga/pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah dana
tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan distribusi dana melalui KSEI
selama periode Januari - 31 Juli 2009, dimana total dana corporate action sebesar
Rp 50,50 triliun dan USD 24,81 juta.
Sementara total Efek yang telah didistribusikan selama periode Januari - 30 Juli 2010
sebanyak 197,69 miliar unit Efek dalam bentuk saham, waran dan HMETD, meningkat
dibandingkan periode Januari - 31 Juli 2009 sebesar 15,85 miliar unit Efek.
Untuk kegiatan RUPS dan RUPO, dalam periode Januari - 31 Juli 2010 telah
dilaksanakan sebanyak 502 kali, meningkat 7% dibandingkan periode yang sama di tahun
2009 (Januari - 31 Juli 2009) sebanyak 469 kali kegiatan.

Dana
Equity (dividend & exercise)
Debt (bunga & pokok)
Total
Efek
Saham
Waran
HMETD
Total
Kegiatan RUPS/RUPO
RUPS/RUPO

Januari - 31 Juli 2009
Jumlah
Triliun Rupiah
Jutaan USD
20,42
20,08
30,08
4,73
50,50
24,81
Jumlah (Unit Efek)
7.403.887.511
15.026.329
8.440.366.499
15.859.280.339
Frekuensi
469

Januari - 30 Juli 2010
Jumlah
Triliun Rupiah
Jutaan USD
23,73
16,02
19,13
7,60
42,86
23,62
Jumlah (Unit Efek)
75.990.326.334
10.837.711.551
110.871.488.795
197.699.526.680
Frekuensi
502

5/5