this file 7546 14949 1 SM

P-ISSN : 2089-6549 E-ISSN : 2582-2182

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

INFORMATION MANAGEMENT SPECIAL EVENT HUTTEL 62
By SMA NEGERI 3 JAKARTA
MANAJEMEN INFORMASI SPECIAL EVENT HUTTEL 62
OLEH SMA NEGERI 3 JAKARTA
Oleh :
Syahidatia Chairunissa Aulia
Yanti Setianti
Priyo Subekti
Universitas Padjadjaran
e-mail : priyo.subekti@gmail.com

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses manajemen informasi special
event yang dilakukan oleh penyelenggara HUTTEL 62 mulai dari riset, desain, perencanaan, koordinasi,
serta evaluasi sesuai dengan konsep special event milik Joe Goldblatt. Metode penelitian deskriptif, data
kualitatif dengan paradigma positivisme. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa manajemen special
event HUTTEL 62 dikategorikan dalam lima tahap yaitu riset, desain, perencanaan, koordinasi, dan evaluasi.
Riset yang dilakukan berupa riset informal dengan cara penelusuran data sekunder berupa monitoring

pemberitaan mengenai SMA Negeri 3 Jakarta. Hasl riset menunjukan gambaran mengenai situasi yang
melandasi diselenggarakannya HUTTEL 62 adalah anggapan masyarakat bahwa nama Teladan yang terdapat
di SMA Negeri 3 Jakarta tidak sesuai engan apa yang terjadi di sekolah tersebut. Desain warna Ungu dan
Biru diciptakan menyesuaikan tema yang diusung HUTTEL 62 yaitu ‘Kembalikan Teladanku’. Unsur
desain gerak dan suara ditunjukan melaui pengisi acara dalam closing. Perencanaan HUTTEL 62 diawali
dengan menetapkan tujuan yang ingin dicapai yaitu mengembalikan citra ‘Teladan’ kepada SMA Negeri 3
Jakarta pasca insiden tindak bullying. Koordinasi yang dilakukan oleh penyelenggara HUTTEL 62 meliputi
koordinasi dengan internal kepanitiaan dan pihak eksternal yang terlibat dalam penyelenggaraan HUTTEL
62. Komunikasi dilakukan dengan rapat wajib dan rapat informal serta komunikasi dengan online messenger.
Evaluasi dilakukan untuk mengukur pencapaian HUTTEL 62, evaluasi dilakukan dalam divisi dan antar divisi
setiap rangkaian acara telah dilaksanakan dan nantinya dijadikan sebagai laporan pertanggung jawaban. Dari
hasil evaluasi didapatkan kendala di internal kepanitiaan yaitu adanya hambatan komunikasi dan informasi
di internal panitia. Simpulan penelitian ini menunjukan bahwa manajemen special event HUTTEL 62 yang
dilakukan oleh SMA Negeri 3 Jakarta dalam menyampaikan pesan anti bully belum dilakukan secara efektif
dan maksimal.
Kata kunci : manajemen informasi, special event, bully
Abstract. The purpose of this research is to know how to process information management special event
conducted by organizers HUTTEL 62 ranging from research, design, planning, coordination, and evaluation
in accordance with the concept special event belongs to Joe Goldblatt. Research methods a descriptive,
qualitative data with the paradigm of positivism. The results of this study suggested that the management of

the special event HUTTEL 62 categorized in ive stages, namely research, design, planning, coordination,
and evaluation. Research carried out in the form of informal research with secondary data searches ways be
monitoring news coverage about SMA Negeri 3 Jakarta. Hasl research shows the overview of the situation
of informing host HUTTEL 62 is the assumption that the community name of the example contained in the
SMA Negeri 3 Jakarta not sesuaid with what happened at that school. The design of the color purple and
blue created the Customize the theme carried HUTTEL 62 ‘ Return Teladanku ‘. Motion design elements and
sounds indicated by performers in closing. 62 HUTTEL planning begins with setting goals to be achieved,
namely restoring the image of ‘ exemplary ‘ to SMA Negeri 3 Jakarta Post acts of bullying incidents.
Coordination is done by the Organizer HUTTEL 62 include coordination with internal and external parties
the Committee involved in organizing HUTTEL 62. The communication is done by informal meetings and
mandatory meetings and communications with online messenger. The evaluation was conducted to measure
the achievement of HUTTEL 62, the evaluation is conducted in the Division and the Division of any series of
events have been implemented and later serve as a report on liability. Hasl acquired evaluation of barriers
in the internal Committee namely the barriers of communication and information in the internal Committee.
A summary of this research menenujukan that special event management HUTTEL 62 made by SMA Negeri
3 Jakarta in conveying the message of anti bully hasn’t done effectively and optimally.
Keywords: Information management, special event, bully
Edulib - Syahidatia Chairunissa Aulia,Yanti Setianti, Priyo Subekti

43


Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

Tindak bullying yang terjadi di SMA Negeri

PENDAHULUAN

S

MA Negeri 3 Teladan Jakarta merupakan
salah satu sekolah favorit yang terletak
di Daerah Khusus Ibukota Jakarta

3 Jakarta melalui insiden tersebut langsung

khususnya di wilayah Jakarta Selatan. SMA

tidak lama. Hal ini didukung dengan maraknya

Negeri 3 Jakarta dikenal sebagai sekolah teladan


pemberitaan mengenai insiden tersebut di

karena pada awal terbentuk sekolah tersebut

seluruh media nasional baik media cetak

dijadikan model dan contoh bagi SMA-SMA di

maupun media elektronik. Pemberitaan tersebut

seluruh Indonesia. Prestasi yang diraih SMAN

tentu saja membawa pengaruh negatif terhadap

3 Jakarta dalam bidang akademik maupun non

citra SMA Negeri 3 Jakarta.

mendapatkan


perhatian

dari

Pemerintah

Provinsi dan masyarakat dalam waktu yang

akademik juga menjadi indikator bagi sekolah

Hasil pra riet menunjukan bahwa SMA

tersebut agar tetap menjadi sekolah favorit di

Negeri 3 Jakarta terus melakukan langkah-

DKI Jakarta. Sekolah ini juga sangat dikenal

langkah dan upaya perbaikan nama baik dan


melalui lulusannya yang menjadi tokoh-tokoh

citra sekolah. Ini terus dilakukan agar SMA

penting dan tokoh papan atas baik di bidang

Negeri 3 Jakarta kembali menjadi sekolah

musik, ilm, olahraga, maupun politik. Hal ini

‘Teladan’

menjadikan SMA Negeri 3 Jakarta tetap menjadi

masyarakat agar menyekolahkan anak mereka

sekolah percontohan dan sekolah favorit.

dan mendapatkan pendidikan menengah atas di


Citra SMA Negeri 3 Jakarta sebagai sekolah

serta

mendapat

kepercayaan

SMA Negeri 3 Jakarta.

basket yang sudah dibentuk selama puluhan

Upaya yang dilakukan oleh pihak SMA

tahun ternyata berbanding terbalik dengan

Negeri 3 Jakarta berupa kegiatan komunikasi

pemberitaan yang ada di media. Menurut


yang mencakup lingkup internal dan eksternal.

pemberitaan di media selama dua tahun

Pendekatan persuasif kepada siswa, perubahan

terakhir, SMA Negeri 3 Jakarta memiliki image

peraturan di sekolah yang semakin ketat,

sebagai sekolah yang gemar melakukan tindak

penyuluhan rutin mengenai tindak bullying

Bullying dan sudah menjadi tradisi selama

dilakukan setiap minggu dan ditujukan kepada

bertahun-tahun. Keadaan inilah yang membuat


siswa-siswi SMA Negeri 3 Jakarta khususnya

pemberitaan tindak Bullying di SMA Negeri 3

kepada siswa-siswi baru yang duduk di kelas

Jakarta semakin ramai diberitakan oleh media

sepuluh, hal tersebut merupakan kegiatan yang

baik cetak, non cetak, maupun online.

dilakukan SMA Negeri 3 Jakarta. Kegiatan

Pemberitaan

tindak

yang mencakup eksternal SMA Negeri 3


bullying di SMA Negeri 3 Jakarta muncul

Jakarta yang dilakukan oleh pihak SMA Negeri

saat

bernama

3 Jakarta antara lain adalah acara Suling Asean

‘Sabhawana’ mendapatkan insiden berupa

saat perayaan ASEAN’S DAY, upacara bendera

meninggalnya dua anggota mereka yang

pada hari Senin dengan pejabat pemerintahan

merupakan siswa kelas sepuluh saat masa


dan Kementerian, serta pencanangan Gerakan

orientasi kegiatan ekstrakurikuler tersebut

Anti Bully dalam acara HUTTEL 62.

salah

satu

media

mengenai

ekstrakurikuler

berlangsung. Sabhawana merupakan sebuah

Salah satu upaya yang dilakukan oleh

kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam yang

SMA Negeri

berada di SMA Negeri 3 Jakarta.

menyelenggarakan special event HUTTEL 62.

44

3

Jakarta

adalah

dengan

Manajemen Informasi Special Event Huttel 62 Oleh Sma Negeri 3 Jakarta

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

HUTTEL merupakan akronim dari Hari Ulang

HUTTEL 62 yang harus diwujudkan oleh

Tahun Teladan. Pada tahun 2015, SMA Negeri 3

semua elemen sekolah.

Jakarta mengadakan kegiatan HUTTEL 62. Ada

Penyelenggaraan
sukses

suatu

acara

dikarenakan

dapat

yang berbeda dari HUTTEL tahun ini dengan

dikatakan

adanya

tahun-tahun sebelumnya. HUTTEL tahun 2015

perencanaan yang matang serta adanya kerja

dibuat dalam bentuk suatu rangkaian kegiatan

sama team yang memiliki visi dan misi yang

dengan jangka waktu tertentu.

sama. Hasil pra riset menunjukan bahwa

Jika tahun-tahun sebelumnya acara HUTTEL

pada proses awal perencanaan HUTTEL 62

hanya berjalan satu hari dan berupa acara musik

terdapat masalah internal yang dihadapi oleh

untuk para alumni, siswa, guru, dan karyawan

kepanitiaan HUTTEL 62. Adanya selisih

SMA Negeri 3 Jakarta, maka di tahun 2015

paham serta perbedaan visi dan misi antara

kegiatan HUTTEL 62 menjadi kegiatan yang

pihak siswa dengan pihak sekolah serta alumni

sangat besar dan melibatkan publik internal

dirasa sebagai penyebab utama terhambatnya

dan eksternal SMA Negeri 3 Jakarta. Kegiatan

perencanaan acara tersebut.

HUTTEL 62 melibatkan beberapa kegiatan-

Pihak sekolah memutuskan untuk tidak

kegiatan internal dan eksternal seperti talkshow,

lagi melaksanakan kegiatan ANTTIC (Anak

perlombaan akademik dan non akademik untuk

Tiga Teladan Cup) mulai tahun 2015. ANTTIC

siswa SMA Negeri 3 Jakarta, perlombaan non

merupakan kegiatan rutin yang dilakukan

akademik untuk siswa SMA lainnya se-Jakarta

oleh siswa SMA Negeri 3 Jakarta di bawah

dalam kegiatan Teladan Cup dan Teladan MUN,

naungan OSIS SMA Negeri 3 Jakarta. Kegiatan

serta pencanangan Deklarasi Gerakan Anti

tersebut berupa perlombaan olahraga, seni,

Bully pada saat pembukaan HUTTEL 62 yang

dan akademik untuk seluruh siswa SMA se-

juga menjadi fokus pada kegiatan HUTTEL

Jabodetabek yang di akhir acara ditutup oleh

tahun 2015. Berbeda dengan HUTTEL tahun-

sebuah pertunjukan seni dengan skala besar.

tahun sebelumnya yang hanya untuk merayakan

ANTTIC sendiri sudah rutin dilaksanakan

hari ulang tahun SMA Negeri 3 Jakarta, pada

selama sepuluh tahun terakhir.

HUTTEL tahun 2015 berfokus kepada aktivitas

Adanya keputusan pihak sekolah untuk

yang dapat memulihkan citra SMA Negeri 3

meniadakan kegiatan ANTTIC menimbulkan

Jakarta sebagai sekolah anti bully.

reaksi negatif dari para siswa SMA Negeri 3

Penyelenggaraan HUTTEL 62 di tahun

Jakarta. Reaksi tersebut ditunjukkan oleh siswa

2015 melibatkan kepanitiaan yang cukup

dengan cara mereka antipati terhadap acara

besar yang terdiri dari empat elemen yang

HUTTEL 62 yang ingin diselenggarakan oleh

terdapat di sekolah yaitu siswa kelas sepuluh

pihak sekolah. Pihak sekolah berupaya untuk

sampai dua belas, orang tua siswa, guru, serta

menghimpun seluruh elemen sekolah termasuk

alumni. Adanya kepanitiaan yang melibatkan

para siswa untuk bersama-sama membuat acara

keempat elemen sekolah ini diharapkan dapat

HUTTEL 62 menjadi acara besar yang berbeda

mewujudkan goals dari HUTTEL 62 itu sendiri

dari tahun sebelumnya.

yaitu ‘Kembalikan Teladanku’. Goals yang juga

Pihak siswa SMA Negeri 3 Jakarta

menjadi tema dalam acara tersebut diharapkan

menunjukan reaksi negatif ini dengan cara

menjadi suatu tujuan utama terselenggaranya

melakukan demo ke pihak sekolah karena

Edulib - Syahidatia Chairunissa Aulia,Yanti Setianti, Priyo Subekti

45

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

mereka tidak terima jika kegiatan yang sudah

Gerakan Anti Bully yang dilakukan saat

mereka rencanakan dengan matang dan selalu

pembukaan HUTTEL 62 menunjukan hasil

rutin dilaksanakan, yaitu ANTTIC, dihapuskan

bahwa sampai awal tahun 2016 di dapatkan

dari kegiatan rutin sekolah. Para siswa juga

adanya ketidakseimbangan antara pemberitaan

menunjukan rasa antipati nya dengan cara

HUTTEL 62 dan Deklarasi Gerakan Anti Bully-

sengaja tidak menghadiri undangan rapat

nya dengan pemberitaan insiden tindak bullying

wajib dari pihak sekolah yang beragendakan

yang terjadi di SMA Negeri 3 Jakarta.

pembahasan

mengenai

rangkaian

acara

Pemberitaan

tentang

insiden

tindak

HUTTEL 62. Hal ini dilakukan para siswa

bullying yang terjadi di SMA Negeri 3 Jakarta

sebagai bentuk protes dengan harapan pihak

mendapatkan pemberitaan yang lebih banyak

sekolah akan mengabulkan permintaan mereka

dibandingkan dengan pemberitaan mengenai

untuk tetap melaksanakan kegiatan ANTTIC.

HUTTEL 62 serta Deklarasi Gerakan Anti

Adanya aksi boikot yang dilakukan oleh siswa

Bully yang mereka laksanakan. Ini menunjukan

SMA Negeri 3 Jakarta ini memakan waktu

bahwa SMA Negeri 3 Jakarta belum berhasil

cukup lama yang mengakibatkan perencanaan

dengan maksimal untuk mengkomunikasikan

dan persiapan event HUTTEL 62 menjadi tidak

pesan anti bully yang disampaikan oleh pihak

maksimal. Aksi yang dilakukan oleh para siswa

SMA Negeri 3 Jakarta melalui event HUTTEL

menjadi masalah awal dari proses pembuatan

62 sebagai media komunikasinya. Hal ini

HUTTEL 62.

menunjukan bahwa terdapat permasalahan

Event HUTTEL 62 dijadikan oleh pihak
SMA Negeri 3 Jakarta sebagai tools komunikasi

pada proses perencanaan acara dan pada proses
evaluasi setelah pelaksanaan acara.

untuk mengkomunikasikan pesan bahwa SMA

Berdasarkan penjabaran konteks penelitian

Negeri 3 Jakarta adalah Sekolah Wilayah Anti

tersebut, fokus penelitian ini adalah “Bagaimana

Bully lewat Deklarasi Gerakan Anti Bully yang

Manajemen

mereka deklarasikan saat pembukaan HUTTEL

oleh SMA Negeri 3 Jakarta Sebagai Media

62 berlangsung pada tanggal 28 Oktober 2015

Komunikasi dalam Menyampaikan Pesan Anti

yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun

Bully?”

Special

Event

HUTTEL 62

SMA Negeri 3 Jakarta. Pesan anti bully yang
dikomunikasikan SMA Negeri 3 Jakarta melalui

Tinjauan Pustaka

acara HUTTEL 62 memberikan dampak yang

Joe Goldblatt (2014:8) mendeinisikan

cukup besar terhadap internal SMA Negeri 3

special event sebagai sebuah selebrasi yang

Jakarta. Peraturan sekolah yang dibuat menjadi

memiliki keunikan tertentu dengan bentuk

lebih disiplin diharapkan dapat berdampak

seremonial

dan

terhadap internal SMA Negeri 3 Jakarta dan

kebutuhan

spesiik.

mempengaruhi persepsi pihak eksternal SMA

Pudjiastuti

Negeri 3 Jakarta bahawa SMA Negeri 3 Jakarta

bahwa special event adalah media publisitas

adalah sekolah anti bully.

yang efektif karena dapat membantu dalam

ritual

untuk

memenuhi

Yaverbaum

(2010:xvii)

dalam

mengemukakan

Hasil pra riset lewat penelusuran data

memasarkan perusahaan dan produk jasa

online terkait pemberitaan mengenai HUTTEL

kepada publik, sangat bersifat promosi, serta

62 secara keseluruhan maupun Deklarasi

mampu mendapatkan publisitas yang banyak

46

Manajemen Informasi Special Event Huttel 62 Oleh Sma Negeri 3 Jakarta

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

efektif dan eisien, yaitu penelitian (research),

dari berbagai pihak media massa.
Special event adalah salah satu kiat yang

perencanaan

diselenggarakan oleh perusahaan atau lembaga

koordinasi

untuk mendapatkan perhatian publik sehingga

(evaluation).

(planning),
(coordinating),

desain

(design),

dan

evaluasi

menciptakan citra positif bagi perusahaan

Research. Penelitian yang dilakukan dengan

atau lembaga serta terjadi komunikasi timbal

baik akan mengurangi resiko kegagalan dalam

balikantara kedua pihak yang saling terkait.

pelaksanaan sebuah event. Penelitian dilakukan

Fungsi Public Relations menurut Cutlip,

untuk menentukan kebutuhan, keinginan, dan

Center, dan Broom (2009) bila dikaitkan

ekspektasi khalayak sasaran. Penelitian yang

dengan special event adalah sebagai berikut:

dialakukan harus dilakukan dengan teliti dan

Untuk memberikan informasi secara langsung

koprehensif.

dan mendapatkan hubungan timbal balik yang

Terdapat tiga jenis riset yang digunakan

positif dengan publiknya melalui program

dalam riset pre-event, diantaranya adalah riset

kerja atau acara-acara yang sengaja dirancang

kuantitatif, riset kualitatif, dan kombinasi

dan dikaitkan dengan event (peristiwa khusus)

antara keduanya. Pemilihan metode riset yang

dalam kegiatan serta program kerja kehumasan

cocok oleh setiap acara ditenntukan oleh

tertentu.

tujuan riset, waktu yang diberikan, dan dana

Sub bidang special event menurut Godblatt

yang tersedia. a) Design. Special event yang

(2014: 14) antara lain adalah Civic Event,

spektakuler memerlukan tingkat kreativitas

Exposition or Exhibition, Fair and Festival,

yang luar biasa dari pelaksananya. Untuk

Hallmark Event, Hospitality, Meetings and

mencapai tahap desain, mengembakan ide-

Conferences, Retail Event, Social Life-Cycle

ide telah menjadi serangkaian elemen yang

Event, Sport Event, Tourism. Joe Goldblatt

telah diciptakan mulai dari iklan, dekorasi,

(2014:12) menyatakan bahwa tujuan special

catering, hiburan, dan lainnya untuk memenuhi

event adalah sebagai sebuai celebration,

harapan stakeholder, b) Planning. Tahap

education, dan marketing.

perencanaan dilakukan setelah riset dan desain
dilakukan. Kegiatan perencanaan memerlukan
waktu paling panjang dalam seluruh tahap.

Manajemen Special Event
Event management menurut Goldblatt
(2014:

12)

adalah

professional

pada saat perencanaan sehingga susunan

mempertemukan

perencanaan sering kali menglamai perubahan,

sekelompok orang untuk tujuan perayaan,

penambahan, atau pengurangan sesuai kondisi.

pendidikan,

serta

Peraturan pemerintah, kondisi politik, cuaca

bertanggung jawab mengadakan penelitian,

dan sebagainya dapat mengubah perencanaan

membuat desain kegiatan, dan melakukan

yang sebelumya dilakukan. Proses perencanaan

perencanaan dan melaksanakan koordinasi serta

biasanya memerlukan waktu paling lama

pengawasan untuk merealisasikan kehadiran

dalam penyelenggaraan acara. Perencanaan

sebuah kegiatan.

terbaik ialah perencanaan yang dihasilkan

mengumpulkan

kegiatan

Banyak hal yang harus dipertimbangkan

dan

pemasaran,

dan

reuni,

Terdapat lima tahap yang harus dilakukan

melalui subtitusi, penambahan, atau bahkan

untuk menghasilkan sebuah special event yang

penghapusan konten acara. Tahap perencanaan

Edulib - Syahidatia Chairunissa Aulia,Yanti Setianti, Priyo Subekti

47

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

time/space/

media komunikasi dalam menyampaikan pesan

tempo untuk menentukan cara terbaik dalam

anti bully. Selain itu, penelitian ini juga berisi

menggunakan sumber daya yang tersedia.

kutipan – kutipan data yang berasal dari naskah

Ketiga hukum dasar ini memengaruhi setiap

wawancara, catatan lapangan, foto, catatan atau

keputusan yang dipilih, dan akan mengatur

memo dan dokumen sesuai dengan ciri dari

outcome acara, c) Coordinating. Special

penelitian deskriptif.

meliputi

penggunaan

hukum

event memerlukan berbagai keahlian yang

Pada penelitian ini penulis menentukan

harus dikombinasikan untuk menghasilkan

key informant menggunakan teknik purposive

kesuksesan demi mengangkat citra perusahaan.

sampling. Ruslan (2010: 157) mendeinisikan

Penyelenggara acara harus mengelola sumber

bahwa purposive sampling adalah pemilihan

daya secara eisien. Sumber daya tersebut

sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang

meliputi kemampuan administrasi, koordinasi,

dianggap mempunyai sangkut pautnya dengan

marketing, dan manajemen resiko. Hubungkan

karakteristik populasi yang sudah diketahui

empat kompetensi bersama dengan hati-hati

sebelumnya.

selama proses acara untuk mengoptimalkan

Adapun kriteria-kriteria dari informan

hasil acara, d) Evaluation. Setiap acara

yang dijadikan sumber data oleh peneliti

dievaluasi untuk melihat tigkat keberhasilan

adalah individu yang terlibat langsung dalam

acara yang dilakukan. Sayangnya, tahap ini

perencanaan dan pelaksanaan event HUTTEL

sering diabaikan oleh pelaksana. Kegiatan

62, bagian dari SMA Negeri 3 Jakarta dan

dianggap telah berakhir begitu acara selesai.

memiliki peranan atau jabatan penting di SMA

Evaluasi yang baik akan meghasilkan data dan

Negeri 3 Jakarta maupun event HUTTEL 62,

fakta yang berharga untuk mendukung kegatan

serta menjabat sebagai kepala, wakil, atau

yang dilakukan di masa depan.

peserta dalam rangkaian event HUTTEL 62
sehingga dapat memudahkan pengumpulan
data dalam penelitian ini.

Metode Penelitian
metode

Teknik pengumpulan data di lapangan

deskriptif dengan data kualitatif. Metode

yang dilakukan dalam penelitian ini berupa

deskriptif adalah suatu metode yang meneliti

wawancara yang dilakukan dengan intensif

status sekelompok manusia, suatu objek,

agar

suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,

Selanjutnya pengumpulan data yang dilakukan

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

adalah observasi dengan melakukan observasi

sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini

partisipasi

adalah membuat deskripsi, gambaran secara

dengan studi pustaka. Analisis data dilakukan

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

sejak sebelum memasuki lapangan, selama di

fakta, sifat-sifat atau hubungan antar fenomena

lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam

yang diselidiki.

hal ini, Nasution dalam Sugiyono (2012:245)

Penelitian

Penelitian

ini

ini

menggunakan

menggunakan

metode

mendapatkan

pasif

data

dan

yang

terakhir

akurat.

dilakukan

menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak

deskriptif karena berisi mengenai gambaran

merumuskan

manajemen special event HUTTEL 62 yang

sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung

dilakukan oleh SMA Negeri 3 Jakarta sebagai

terus sampai penulisan hasl penelitian.

48

dan

menjelaskan

masalah,

Manajemen Informasi Special Event Huttel 62 Oleh Sma Negeri 3 Jakarta

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis data dari Miles dan

Jakarta tidak sesuai dengan apa yang sedang
terjadi di sekolah tersebut.

Huberman yakni analisis data dilakukan hingga

Dalam melakukan riset, penyelenggara

datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis

HUTTEL 62 menggunakan metode informal

data adalah data reduction (reduksi data),

dengan melakukan tinjauan dan pengumpulan

data display (penyajian data), dan conclusion

data sekunder mengenai pemberitaan SMA

drawing/veriication (penarikan kesimpulan

Negeri 3 Jakarta di media massa. Mengacu

dan veriikasi). (Sugiyono, 2010:246).

pada pernyataan Jefkins, hal yang seharusnya

Teknik

validitas

dan

keabsahan

data

dilakukan oleh pihak penyelenggara HUTTEL

dalam penelitian ini menggunakan triangulasi

62 dalam melakukan riset adalah dengan

sumber data. Triangulsi dalam pengujian

melakukan serangkaian wawancara kepada

kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

sejumlah responden di lapangan.

data dari berbagai sumber dengan berbagai

Riset yang dilakukan oleh penyelenggara

cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2012:125).

HUTTEL62 dirasa kurang untuk dapat memenuhi

Menggunakan teknik triangulasi sumber data

kriteria atau harapan akan keberlangsungan

untuk membandingkan derajat kepercayaan

event HUTTEL 62. Monitoring yang dilakukan

suatu data yang diperoleh dengan cara dan

oleh

waktu pengumpulan data yang berbeda.

akan menghasilkan tanggapan dan persepsi

penyelenggara

HUTTEL 62

hanya

masyarakat luar mengenai SMA Negeri 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Jakarta. Riset melaui penelusuran data sekunder

Riset yang dilakukan SMA Negeri 3 Jakarta

tidak akan bisa meng-cover seluruh kebutuhan

dalam

HUTTEL

penyelenggara untuk mengetahui kelemahan,

62 Sebagai Media Komunikasi dalam

kelebihan, ancaman, dan kesempatan yang ada

Manyampaikan Pesan Anti Bully

dalam menyelenggarakan HUTTEL 62.

Menyelenggarakan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai
riset yang dilakukan dalam menyelenggarakan

Proses Desain Special Event HUTTEL

HUTTEL 62 sebagai media komunikasi dalam

62 Sebagai Media Komunikasi dalam

menyampaikan pesan anti bully, ditemukan

Menyampaikan Pesan Anti Bully

bahwa: 1) Penyelenggara HUTTEL 62 terlebih

Berdasarkan hasil penelitian mengenai

dahulu melakukan riset untuk mengetahui

proses

tanggapan masyarakat mengenai SMA Negeri 3

menyelenggarakan HUTTEL 62 sebagai media

Jakarta. 2) Bentuk riset yang dilakukan berupa

komunikasi dalam menyampaikan pesan anti

riset informal yaitu penelusuran data sekunder

bully, ditemukan bahwa: 1) Desain warna

berupa

melihat

Ungu dan Biru diciptakan menyesuaikan tema

pemberitaan mengenai SMA Negeri 3 Jakarta

yang diusung HUTTEL 62 yaitu “Kembalikan

yang ada di media cetak, elektronik, maupun

Teladanku. 2) Unsur desain gerak dan suara

media online. 3) Gambaran mengenai situasi

ditujukan melaui pengisi acara dalam bazaar

yang melandasi diselenggarakannya HUTTEL

dan reuni yang terdapat di closing. 3) Publikasi

62 adalah masyarakat beranggapan bahwa

acara dilakukan dengan menggunakan media

nama Teladan yang terdapat di SMA Negeri 3

massa dan media sosial, dan publikasi Teladan

monitoring

dengan

cara

desain

Edulib - Syahidatia Chairunissa Aulia,Yanti Setianti, Priyo Subekti

yang

dilakukan

dalam

49

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

Cup di car free day.

anti bully, ditemukan bahwa: 1) Koordinasi
dilakukan dengan internal kepanitiaan HUTTEL

Perencanaan yang Dilakukan SMA Negeri 3

62, dalam hal ini kepanitiaan memiliki struktur

Jakarta dalam Menyelenggarakan HUTTEL

yang dijadikan pedoman jalur koordinasi

62 Sebagai Media Komunikasi dalam

namun tetap leksibel dan dinamis sehingga

Menyampaikan Pesan Anti Bully

antar panitia saling tolong-menolong walau

Berdasarkan hasil penelitian mengenai
perencanaan

yang

dalam

divisnya. 2) Selain dengan internal kepanitiaan,

menyelenggarakan HUTTEL 62 sebagai media

koordinasi juga dilakukan dengan pihak-

komunikasi

pesan

pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan

anti bully, ditemukan bahwa: 1) Sebelum

acara HUTTEL 62 yaitu peserta dan media.

membuat perencanaan, penyelenggara terlebih

3) Komunikasi dilakukan melaui rapat wajib

dahulu menetapkan tujuan yang ingin dicapai.

yang rutin dilakukan di hari Sabtu serta

HUTTEL 62 bertujuan untuk mengembalikan

pertemuan informal lainnya di luar hari Sabtu,

citra ‘Teladan’ kepada SMA Negeri 3 Jakarta

sedangkan untuk komunikasi internal sehari-

pasca insiden tindak bullying yang terjadi

hari dijalankan menggunakan aplikasi online

beberapa waktu sebelumnya di SMA Negeri 3

messenger WhatsApp.

dalam

dilakukan

yang pekerjaan yang dikerjakan bukan dari

menyampaikan

Jakarta. Selain itu HUTTEL 62 juga bertujuan
untuk menggabungkan pihak sekolah, alumni,

Evaluasi yang Dilakukan dalam Special Event

siswa, dan orang tua murid agar dapat

HUTTEL 62 Sebagai Media Komunikasi

berkolaborasi mewujudkan pemulihan citra

dalam menyampaikan Pesan Anti Bully

SMA Negeri 3 Jakarta. Tujuan tersirat lainnya

Berdasarkan

hasil

penelitian

adalah menghapuskan kegiatan ANTTIC dan

mengenai evaluasi yang dilakukan dalam

memasukannya ke dalam konten Teladan Cup

menyelenggarakan HUTTEL 62 sebagai media

di HUTTEL 62. 2) Rangkaian HUTTEL 62

komunikasi dalam menyampaikan pesan anti

ditetapkan menjadi empat tahap yaitu opening

bully, ditemukan bahwa: 1) Panitia melakukan

atau kick off dimana di dalamnya terdapat

evaluasi dalam divisi dan antar divisi. Hasil

Deklarasi Gerakan Anti Bully, lalu talkshow

evaluasi ini juga dijadikan sebagai laporan

kreatif, Teladan Cup dan Teladan MUN, serta

pertanggungjawaban. 2) Evaluasi dilakukan

terakhir adalah closing yang berisikan bazaar

setiap konten acara telah selesai dilaksanakan

dan reuni.

berupa forum dan diskusi antar kepanitiaan.
3) Dari hasil evaluasi di dapatkan kendala di
dalam

internal kepanitiaan yaitu adanya hambatan

Special Event HUTTEL 62 Sebagai Media

komunikasi di internal panitia. 4) Pendanaan dan

Komunikasi dalam Menyampaikan Pesan

sponsorship mempengaruhi konten dan konsep

Anti Bully

dari acara itu sendiri. Pihak penyelenggara

Koordinasi

yang

Dilakukan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai
koordinasi

Sponsorship

dengan

maksimal sehingga menjadi evaluasi tersendiri

menyelenggarakan HUTTEL 62 sebagai media

dalam penyelenggaraan event ini. 5) Setelah

komunikasi

menghadiri dan berpartisipasi dalam acara

dalam

dilakukan

memanfaatkan

dalam

50

yang

tidak

menyampaikan

pesan

Manajemen Informasi Special Event Huttel 62 Oleh Sma Negeri 3 Jakarta

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

HUTTEL 62, peserta dan tamu undangan

mengembalikan citra ‘Teladan’ kepada SMA

memiliki pandangan dan persepsi yang berbeda

Negeri 3 Jakarta pasca insiden tindak bullying

terhadap SMA Negeri 3 Jakarta dan menerima

yang terjadi beberapa waktu sebelumnya di SMA

pesan anti bully yang disampaikan oleh SMA

Negeri 3 Jakarta. Selain itu HUTTEL 62 juga

Negeri 3 Jakarta melalui acara HUTTEL 62.

bertujuan untuk menggabungkan pihak sekolah,
alumni, siswa, dan orang tua murid agar dapat
berkolaborasi mewujudkan pemulihan citra
SMA Negeri 3 Jakarta. Tujuan tersirat lainnya

SIMPULAN
Penyelenggara HUTTEL 62 terlebih dahulu

adalah menghapuskan kegiatan ANTTIC dan

melakukan riset untuk mengetahui situasi

memasukannya ke dalam konten Teladan

di lapangan terkait tanggapan masyarakat

Cup di HUTTEL 62. Rangkaian HUTTEL 62

mengenai SMA Negeri 3 Jakarta. Riset yang

ditetapkan menjadi empat tahap yaitu opening

dilakukan oleh penyelenggara HUTTEL 62

atau kick off dimana di dalamnya terdapat

tidak menyeluruh seperti yang dijabarkan oleh

Deklarasi Gerakan Anti Bully, lalu talkshow

Joe Goldblatt. Riset yang dilakukan hanya

kreatif, Teladan Cup dan Teladan MUN, serta

berupa riset informal dengan cara penelusuran

terakhir adalah closing yang berisikan bazaar

data sekunder dengan cara melihat pemberitaan

dan reuni. Terdapat kesenjangan pada awal

mengenai SMA Negeri 3 Jakarta yang terdapat

perencanaan HUTTEL 62 dimana salah satu

di media massa.

elemen kepanitiaan yaitu siswa menunjukkan

Desain special event HUTTEL 62 dapat

antipati nya terhadap pelaksanaan HUTTEL

dikategorikan menjadi tiga bentuk, pertama

62 yang mengakibatkan proses eprencanaan

unsur

dengan

HUTTEL 62 memiliki hambatan. Perencanaan

dominan warna ungu dan biru yang diciptakan

juga terlihat tidak matang dalam hal sponsorship

menyesuaikan tema

oleh

sehingga mereka hanya mengandalkan dana

HUTTEL 62 yaitu ‘Kembalikan Teladanku’.

dari uang yang dikumpulkan oleh alumni

Kedua, konsep edukasi yang berisikan seminar

tanpa memaksimalkan pencarian dana lewat

dan sosialisasi antibully, talkshow kreatif,

sponsorship.

desain

warna

ditunjukkan
yang

disusung

peprlombaan Teladan MUN, serta kompetisi

Koordinasi merupakan suatu hal penting

olahraga dan senin Teladan Cup. Ketiga, unsur

dalam menjaga ritme kerja dan kerjasama dalam

gerak dan suara direalisasikan dengan konsep

kepengurusan acara. Koordinasi dilakukan

entertainment acara. Jenis festival diambil

dengan internal kepanitiaan HUTTEL 62, dalam

untuk merayakan hari ulang tahun SMA Negeri

hal ini kepanitiaan memiliki struktur yang

3 Jakarta dan diwujudkan melaui pengisi acara.

dijadikan pedoman jalur koordinasi namun tetap

Perencanaan event HUTTEL 62 dirasa

leksibel dan dinamis sehingga antar panitia

kurang karena hanya menghabiskan waktu dua

saling tolong-menolong walau yang pekerjaan

bulan sampai pembukaan acara berlangsung.

yang dikerjakan bukan dari divisnya. Selain

Perencanaan acara HUTTEL 62 sebagai media

dengan internal kepanitiaan, koordinasi juga

komunikasi dalam menyampaikan pesan anti

dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat

bully diawali dengan menetapkan tujuan yang

dalam penyelenggaraan acara HUTTEL 62

ingin dicapai. HUTTEL 62 bertujuan untuk

yaitu peserta dan media. Komunikasi dilakukan

Edulib - Syahidatia Chairunissa Aulia,Yanti Setianti, Priyo Subekti

51

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

melaui rapat wajib yang rutin dilakukan di

dekorasi HUTTEL 62 dinilai kurang optimal.

hari Sabtu serta pertemuan informal lainnya di

Sebaiknya penyelenggara dapat menggunakan

luar hari Sabtu, sedangkan untuk komunikasi

seluruh elemen desain. Penyelenggara dapat

internal sehari-hari dijalankan menggunakan

menambahkan unsur lainnya seperti unsur

aplikasi online messenger WhatsApp.

cahaya. Penyelenggara dapat memaksimalkan

Evaluasi

dilakukan

untuk

mengukur

semua unsur melalui sumber daya yang ada.

sudah

Desain seharusnya dikerjakan oleh satu orang

terpenuhi atau belum. Panitia melakukan

atau satu pihak antara siswa atau alumni,

evaluasi dalam divisi dan antar divisi. Hasil

sehingga semua desain publikasi maupun

evaluasi ini juga dijadikan sebagai laporan

desain dekorasi dapat menjadi sesuatu yang

pertanggungjawaban. Evaluasi dilakukan setiap

seragam. Dekorasi seharusnya ditampilkan

konten acara telah selesai dilaksanakan berupa

secara maksimal sesuai dengan tema yang

forum dan diskusi antar kepanitiaan. Dari

diusung dalam acara HUTTEL 62. Hal ini

hasil evaluasi di dapatkan kendala di internal

dilakukan agar pensuasanaan acara dapat

kepanitiaan yaitu adanya hambatan komunikasi

menyentuh peserta sehingga pesan dapat

di internal panitia. Selain melakukan evaluasi

dipahami dan pesan ‘Kembalikan Teladanku’

acara, panitia juga melakukan evaluasi dengan

serta pesan anti bully yang terdapat dalam

mengumpulkan pendapat dan tanggapan dari

HUTTEL 62 dapat menyentuh seluruh pihak.

pihak peserta dan tamu undangan.

Penyelenggara dapat memanfaatkan sumber

pencapaian

acara,

apakah

tujuan

daya dari para siswa yang masih berjiwa muda
agar dapat memaksimalkan unsur desain dalam

Saran
Riset

yang

dilakukan

dalam

penyelenggaraan HUTTEL 62 saat ini hanya

HUTTEL 62.
Perencanaan

telah

dilakukan

dalam

berupa

HUTTEL 62 sudah cukup baik, namun sebaiknya

penelusuran data sekunder melaui monitoring.

perencanaan dilakukan secara lebih spesiik

Peneliti menyarankan sebaiknya penyelenggara

terutama dalam menentukan objective yang

melakukan riset secara komprehensif dengan

terarah dan indikator yang dapat diukur. Hal ini

cara menggunakan instrumen survey kuantitatif

dilakukan agar pencapaian acara dalam tahap

dan kualitatif agar mendapatkan data mengenai

evaluasi dapat dilakukan dengan jelas, terukur,

persepsi dan tanggapan masyarakat atau

dan tepat sasaran. Peneliti juga menyarankan

pihak luar mengenai SMA Negeri 3 Jakarta

agar penyelenggara juga memberikan fokus

serta mengetahui konsep acara seperti apa

kepada sponsorship degan matang sehingga

yang paling cocok dalam penyampaian pesan

persiapan acara dapat lebih maksimal karena

yang ingin disampaikan melalui HUTTEL

penyelenggara menjalin kerjasama dengan

62 sehingga perencanaan acara dapat lebih

pihak sponsor dan tidak hanya mengandalkan

bervariasi dan tepat sasaran. Riset juga bisa

dana udunan antar alumni. Dengan adanya

digunakan menggunakan analisis SWOT agar

sponsorship dan persiapan yang lebih lama

desain dan perencanaan selanjutnya dapat lebih

dan lebih matang, maka acara HUTTEL 62

terarah.

akan berjalan sesuai dengan rencana awal dan

menggunakan

metode

informal

Berdasarkan hasil penelitian, desain dalam
52

skala yang lebih besar dan meriah. Peneliti

Manajemen Informasi Special Event Huttel 62 Oleh Sma Negeri 3 Jakarta

Tahun 7, Volume 7 No. 1 Mei 2017

juga menyarankan agar perencanaan dilakukan
dalam jangka waktu yang lebih lama dan lebih
intens agar konsep acara dapat terlahir dengan
matang sehingga hambatan-hambatan yang ada
seperti tidak mendapatkan venue dan adanya
dana yang kurang untuk pelaksanaan HUTTEL
62 dapat dihindari dan diminimalisir.
Koordinasi dilakukan agar seluruh pengurus
mendapatkan informasi yang sama mengenai
perkembangan, hal ini sebaiknya tidak hanya
dilakukan dengan internal organisasi, namun
juga dengan pihak eksternal. Pastikan pesan
telah dipahami oleh semua yang terlibat dalam
penyelenggaraan HUTTEL. Koordinasi dapat
dilakukan dengan cara bertemu langsung
melalui rapat atau melalui e-mail. Lakukan
negosiasi dengan pihak eksternal apabila
diperlukan agar birokrasi dan administrasi
bisa sedikit dilonggarkan sehingga acara dapat
berjalan dengan lebih optimal.
Penyelenggara
sebaiknya
melakukan
survey pasca acara, ini dapat dilakukan kepada
media atau pengunjung dengan cara wawancara
secara acak. Survei pasca acara dilakukan agar
penyelenggara dapat mengungkap apa yang
diketahui, dipikirkan, dan dipercayai oleh
responden. Selain wawancara, penyelenggara
juga dapat menyebarkan angket untuk survey
pasca acara sebagai bahan evaluasi. Data yang
didapatkan dapat digunakan oleh penyelenggara
sebagai bahan riset untuk pelaksanaan HUTTEL
selanjutnya.

Alternatif Jitu Membidik Pasar. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian
Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: RajaGraindo Persada
Ruslan, Rosady. 2014. Manajemen Public
Relations&Media
Komunikasi:
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta:
Rajawali Pers
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

DAFTAR PUSTAKA
Cutlip, Scot M., Allen Center, and Glen
M. Broom. 2009. Effective Public
Relations. New Jersey: Prentice Hall
Goldblatt, 2014. Special Events: Creating and
Sustaining a New World for Celebration.
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc
Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta:
Erlangga
Pudjiastuti, Wahyuni. 2010. Special Event:
Edulib - Syahidatia Chairunissa Aulia,Yanti Setianti, Priyo Subekti

53