87 muhammad reyza arief taqwa

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016

Studi Literatur tentang Peningkatan Penguasaan Konsep Mahasiswa
Melalui Program Resitasi Berbasis Multi Representasi pada Materi
Mekanika Newtonan
MUHAMMAD REYZA ARIEF TAQWA1) NINA LILIARTI2)
Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang
2) Pascasarjana Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta. Jl. Colombo 1,
Yogyakarta
E-mail: arief.reyza@yahoo.com

1) Pascasarjana

HP.: 0838-3442-5421

ABSTRAK: Studi literatur ini bertujuan untuk mengkaji data-data terkait kesulitan yang masih
dialami oleh mahasiswa dalam menguasai konsep mekanika Newtonan. Selain itu, studi literatur
ini bertujuan untuk mengkaji data-data mengenai peningkatan konsep mahasiswa melalui
program resitasi berbasis multi representasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Dalam memahami mekanika Newtonan masih banyak ditemui kesulitan. Kesulitan
yang dialami mahasiswa dalam penguasaan konsep tersebut diakibatkan oleh luasnya konsep

yang harus dikuasai oleh mahasiswa namun waktu pembelajaran terbatas. Selain itu konsep
mekanika Newtonan cenderung sulit karena konsep tersebut cenderung abstrak. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut beberapa peneliti menggunakan program resitasi. Penggunaan
program resitasi dapat meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa. Meskipun demikian,
masih terdapat beberapa kelemahan yang ditemui dalam program resitasi yang telah dirancang
dan nantinya dapat dikembangkan kembali untuk dapat meningkatkan konsep mahasiswa pada
materi mekanika Newtonan secara lebih baik. Untuk dapat meningkatkan penguasaan konsep
secara lebih mendalam program resitasi dirancang dengan berbasis multi representasi. Dari
hasil penelitian mengenai pembelajaran berbasis multi representasi disimpulkan bahwa
kemampuan multi representasi sangat penting untuk membentuk penguasaan konsep yang
mendalam bagi mahasiswa. Oleh karenanya program resitasi yang disusun dan direncakan
dengan matang akan lebih baik jika rancangannya menggunakan multi representasi yang sesuai
untuk lebih meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa.
Kata Kunci: Penguasaan konsep, program resitasi, multi representasi, mekanika Newtonan

PENDAHULUAN
Tujuan penting dalam pembelajaran fisika adalah menguasai konsep dengan baik
untuk mengaplikasikannya dalam memahami fenomena alam maupun buatan dan
untuk memcahkan permasalahan yang timbul. Penguasaan konsep ini sangat penting
terutama pada topik fundamental. Mekanika Newtonan merupakan salah satu topik

fundamental dalam fisika yang harus dipahami dengan baik oleh mahasiswa dan sangat
erat kaitannya dengan gejala fisika yang berneka ragam (serway & Jewett, 2014).
Penguasaan konsep merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh mahasiswa
Penguasaan konsep menyangkut kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep
dengan benar serta menerapkan konsep tersebut secara tepat (Engelhardt & Beichner,
2004). Kemampuan memahami konsep merupakan kemampuan prasyarat untuk
mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif
(Novitasari, 2015). Mahasiswa akan mampu membuat hubungan antar fenomena,
menarik kesimpulan secara tepat, dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki pada
situasi baru dengan sangat baik jika mahasiswa tersebut memiliki penguasaan konsep
yang baik (Perkins, 1993; Darling-Hammond, 2008).
Penguasaan konsep dalam fisika sangat penting untuk dicapai sebagai salah satu
tujuan pembelajaran. Namun demikian ada banyak tantangan dalam mencapai tujuan
pembelajaran fisika terutama untuk membantu mahasiswa menguasai konsep
mekaknika Newtonan dengan baik. Kesulitan dan tantangan dalam memperlajari
ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-13

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016

konsep gaya dan gerak, termasuk di dalamnya hukum Newton sudah menjadi sejarah
panjang dalam penelitian pendidikan sains dan pendidikan fisika (Brookes, 2009). Salah
satu tantangan tersebut adalah kebanyakan mahasiswa telah memiliki konsepsi yang
keliru akan konsep dasar sebelum pembelajaran dilaksanakan (Halloun & Hestenes,
1985; Hake, 1998; Docktor & Mestre, 2014). Selain itu, luasnya konsep mekanika
Newtonan dan terbatasnya alokasi waktu pembelajaran menjadi tantangan tersendiri.
Untuk dapat menyampaikan konsep dengan cakupan luas dan waktu yang terbatas
diperlukan metode resitasi (Yusmaridi et al 2012).
Resitasi merupakan serangkaian kegiatan pendalaman materi yang dilaksanakan
diluar jam perkuliahan (Kohl et al, 2007). Metode resitasi dapat dikatakan sebagai
metode pemberian tugas namun memiliki arti yang lebih luas. Metode ini bertujuan
supaya pengalaman mahasiswa lebih terintegrasi dan lebih luas, mendidik agar dapat
mandiri, dan mendidik mahasiswa memahami suatu masalah secara lebih mendalam
(Siadi et al, 2009). Dengan menggunakan metode resitasi melalui pemberian program
berisi soal latihan beserta feedback pada setiap opsi jawaban yang dirancang dengan
persiapan yang baik akan dapat memperdalam penguasaan konsep mahasiswa. Konsep
yang cakupannya luas akan dapat disajikan dengan pemberian program resitasi yang
dirancang dan dipersiapkan dengan matang sehingga kendala keterbatasan waktu
dapat teratasi.
Salah satu tujuan pembelajaran fisika tidak hanya mengupayakan agar mahasiswa

mampu menguasai konsep secara mendalam, melainkan agar mahasiswa juga dapat
menerapkan konsep yang telah dipahami dalalm pemecahan masalah yang
dihadapinya. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil data yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan multi
representasi. Multi representasi diperlukan dalam membangun penguasaan konsep
(Rosengrant et al, 2009; Pedolefsky & Finkelstein, 2006) dan membangun pemahaman
terhadap situasi secara mendalam (Ainsworth, 2006). Selain membantu mahasiswa
dalam menguasai konsep, multi representasi juga dapat menjadikan mahasiswa sebagai
pemecah masalah (problem solver) yang baik (Rosengrant et al, 2005; Carolan et al,
2008; Nguyen & Robello, 2011; Sutopo et al, 2012; Sutopo & Waldrip, 2013).
Telah banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam
menguasai konsep dengan menggunakan program resitasi dan efektifitas multi
representasi dalam meningkatkan penguasaan konsep. Dalam studi literatur ini
mengkaji efektifitas program resitasi dari hasil penelitian oleh Afwa et at (2016) dan
Jayanti et al (2016) serta beberapa hasil penelitian lain yang relevan. Selain itu, dalam
studi literatur ini juga akan mengkaji efektifitas multi representasi dalam
meningkatkan penguasaan konsep dari hasil penelitian oleh Murtono et al (2014) serta
beberapa hasil penelitian lain yang relevan.

METODE PENELITIAN

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana keefektifan proram resitasi
berbasis multi representasi dalam meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa. Datadata dikumpulkan dengan mengkaji literatur seperti buku fisika untuk universitas
mapun hasil penelitian yang dimuat pada jurnal maupun tugas akhir mahasiswa.
Berdasarkan hasil kajian jurnal dan tugas akhir mahasiswa kemudian ditarik
kesimpulan secara teoritis.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesulitan Mahasiswa dalam Penguasaan Konsep Mekanika Newtonan
Mekanika merupakan salah satu topik yang sulit untuk dipahami oleh mahasiswa.
Mekanika merupakan bagian dari fisika yang memiliki cakupan luas. Banyak peneliti
yang memfokuskan pada pembelajaran mekanika selama beberapa dasa warsa terakhir
ini. Untuk dapat memahami konsep mekanika dengan baik, sangat diperlukan
pemahaman yang kokoh pada konsep kinematika seperti posisi, kecepatan, percepatan
ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-14

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
serta keterkaitan, baik secara kualitatif-konseptual maupun secara kuantitatifoperasional (Sutopo, 2012). Namun demikian ada begitu banyak kesulitan yang dialami
oleh siswa maupun mahasiswa dalam memecahkan persoalan terkait kinematika dan

dinamika.
Banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep
kinematika pada persoalan yang berkaitan dengan penggunaan representasi (Springuel
et al, 2007; Ibrahim & Robello, 2012; deCock, 2012; Sutopo et al, 2011; Maries & Singh,
2013; Mason & Singh, 2016). Dari hasil penelitian Govender (2013) menemukan banyak
mahasiswa yang mengalami kesalahan dalam menerjemahkan tanda positif (+) dan
negatif (-) pada kecepatan. Masih banyak ditemukan kesulitan dalam menguasai konsep
kinematika yang melibatkan representasi grafik, verbal, diagram dan matematis
(Sutopo et al, 2012; Planinic et al, 2013; Erceg & Aviani, 2014; Mesic, 2015). Dalam
penelitian Springuel et al (2007) ditemukan kesulitan mahasiswa fisika dalam
menggambarkan arah kecepatan dan percepatan pada gerak lurus horizontal yang
dilanjutkan dengan meluncur menuruni bidang miring. Pokok bahasan kinematika ini
sebenarnya tidak ada hukum tertentu, hanya terdapat konsep-konsep fisika yang
harus dikuasai oleh mahasiswa dengan memahami definisi besaran fisis. Banyak
mahasiswa yang masih bingung dalam memahami diagram gerak benda karena tidak
memahami definisi besaran fisis dengan baik.
Bagian lain mekanika yang sulit dipahami adalah dinamika. Banyak kesalahan
pemahaman yang dimiliki oleh mahasiswa dalam topik dinamika ini. Salah satu
kesulitan yang dialami oleh mahasiswa adalah untuk memahami konsep percepatan
dan gaya pada satu dimensi (Trowbridge et al, 1981) atau lebih (Labudde et al, 1988;

Reif & Allen, 1992). Dalam proses pembelajaran mahasiswa justru mencoba untuk
merasionalkan pengalaman yang mereka miliki berdasarkan pengetahuan awalnya
tanpa pembelajaran formal (Singh & Schunn, 2009). Hal tersebut membuat hukum
Newton sulit untuk diajarkan kepada peserta didik karena ia sudah memiliki konsepsi
awal berdasarkan pengalamannya yang justru sering keliru (Singh & Schunn, 2009;
Brookes, 2009). Kesulitan-kesulitan lain yang telah banyak terungkap diantaranya
adalah membuat diagram bebas benda (Free Body Diagrams) untuk memecahkan
permsalahan dinamika partikel secara tepat (Savinainen et al, 2013; Heckler & Sayre,
2010; Rosengrant et al, 2005); menentukan komponen gaya total pada objek yang
ditinjau (Singh & Schunn, 2009); menentukan besar tegangan tali pada mesin Atwood
(Pawl et al, 2013); siswa menganggap bahwa hubungan percepatan dan gaya bukan
hubungan kovarian, melainkan hubungan sebab akibat (Sutopo et al, 2012).
Peningkatan Penguasaan Konsep Melalui Program Resitasi
Cakupan mekanika Newtonan dan keterbatasan alokasi waktu pembelajaran
membuat kendala tersendiri dalam menyampaikan konsep mekanika Newtonan secara
luas dan mendalam. Untuk mengatasi hal tersebut Afwa et al (2016) dan Jayanti et al
(2016) menggunakan program resitasi untuk dapat melatih mahasiswa agar dapat
menguasai konsep fisika dengan baik. Afwa et al (2016) dan Jayanti et al (2016)
merancang program resitasi dalam bentuk soal konseptual yang diberikan kepada
mahasiswa diluar jam perkuliahan. Soal tersebut dirancang dengan balikan (feedback)

tiap opsi jawaban dengan tujuan untuk mengarahkan dan memperbaiki kesalahan
konsep oleh mahasiswa. Feedback harus diberikan dengan sesegera mungkin agar soal
latihan yang diberikan dapat menguatkan konsep mahasiswa. Dari hasil penelitian Kim
& Pak (2002) menunjukkan hasil bahwa pemberian 1.000 soal tradisional tidak
mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep. Soal latihan yang diberikan tanpa
pemberian feedback justru dapat memperkuat kesalahan pemahaman yang dimiliki,
karna jawaban yang keliru dan ternyata ada dalam opsi jawaban dapat menambah
keyakinan mahasiswa akan konsepsi yang dimilikinya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Afwa et al (2016) menunjukkan bahwa
program yang diberikan kepada mahasiswa untuk menguatkan konsep kinematika
ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-15

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
memberi dampak pada cara mahasiswa dalam menjawab soal kinematika. Adapun data
statistik deskriptif yang diperoleh dari pre-post test utama adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Data Statistik Deskriptif yang Diperoleh dari Pre-Post Test Utama.
Jumlah data (N)
Rata-Rata

Standar Deviasi
Skor Terendah
Skor Tertinggi
Skewness

Pretest
Utama
35
6,97
2,69
3
12
0,494

Postest
Utama
35
9,51
2,71
4

16
0,283

Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh nilai Skewness untuk pretest dan
psotest utama adalah (0,494; 0,283), hasil ini menunjukkan bahwa data terdistribusi
normal (Morgan et al, 2004). Karena data terdistribusi normal maka dapat dilakukan uji
statistik paired t-test. Dari hasil uji paired t-test diperoleh (t = 4,93) dengan (p = 0,00)
nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data skor pre-post
test utama berbeda secara signifikan. Berdasarkan data diperoleh N-Gain sebesar 0,29
sedangkan effect size sebesar 0,86. Dari hasil effect size menunjukkan bahwa
peningkatan konsep termasuk pada kriteria large (Leech et al, 2005).
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Jayanti et al (2016) menunjukkan
bahwa program yang diberikan kepada mahasiswa memberi dampak pada cara
mahasiswa dalam menjawab soal hukum Newton. Adapun data statistik deskriptif yang
diperoleh dari pre-post test utama adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Data Statistik Deskriptif yang Diperoleh dari Pre-Post Test Utama
Jumlah data (N)
Rata-Rata

Standar Deviasi

Skor Terendah
Skor Tertinggi
Skewness

Pretest Utama

Postest Utama

32,79

53,91

4,35

30,43

35

13,51
60,87
0,031

35

15,51
86,96
0,481

Berdasarkan data hasil penelitian pada pembahasan hukum Newton oleh Jayanti
et al (2016) diperoleh nilai Skewness untuk pretest dan psotest utama adalah (0,031;
0,481), hasil ini berada pada interval -1 hingga 1 yang menunjukkan bahwa data
terdistribusi normal (Morgan et al, 2004). Kemudian uji statistik paired t-test dapat
dilakukan karena data terdistribusi normal. Dari hasil uji paired t-test diperoleh (t =
10,23) dengan (p = 0,00) nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa data skor pre-post test utama berbeda secara signifikan. Berdasarkan data
diperoleh N-Gain sebesar 0,31 sedangkan effect size sebesar 1,46. Dari hasil effect size
sebesar 1,46 menunjukkan bahwa peningkatan konsep termasuk pada kriteria very
large (Leech et al, 2005).
Dari kedua penelitian ini menunjukkan hasil bahwa program resitasi yang
disusun mampu meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa. Namun dari hasil
penelitian Afwa et al (2016) dan Jayanti et al (2016) disebutkan bahwa soal latihan yang
dirancang untuk memperkuat konsep mahasiswa masih kurang bervariasi. Masih perlu
tambahan soal pada konteks yang berbeda-beda agar penguasaan konsep mahasiswa
semakin baik.

ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-16

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
Peningkatan Penguasaan Konsep Melalui Pembelajaran dengan Multi
Representasi
Penguasaan konsep fisika yang cenderung kompleks dangat diperlukan
pemahaman dan kemampuan multi representasi terhadap konsep yang dipelajari oleh
mahasiswa (Abdurrahman et al, 2011). Namun ketidak mampuan dalam menggunakan
multi representasi untuk memahami konsep fisika menjadi penghalang (Gunel et al,
2006). Kemampuan multi representasi sangat penting untuk membentuk penguasaan
konsep yang mendalam bagi mahasiswa. Bagaimana penggunaan multi representasi
sebagai bahasa sains dalam pembalajaran fisika seperti kata (oral dan menulis), simbol
dan persamaan, visual (gambar, grafik, simulasi), gerak gerik tubuh, bermain peran,
presentasi, dan lain-lain sangat berkaitan dengan penguasaan konsep (Waldrip, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian Murtono et al (2014) yang telah mengukur
penguasaan konsep mahasiswa dengan menggunakan soal multi representasi. Dari
penelitian tersebut disimpulkan bahwa besar prosentase jawaban benar oleh mahasiswa
yang mengambil perkuliahan fisika dasar I sangat bervariasi, bergantung pada
kemampuan penguasaan konsep yang diukur dan mode representasi yang digunakan.
Hal ini karena pada penelitian tersebut dilakukan pengukuran satu konsep dengan
empat soal tes yang berbeda representasi. Dari hasil penelitian diperoleh fungsi penting
multi representasi yakni sepagai pelengkap representasi yang lain, membatasi
representasi yang lain dan membangun pemahaman yang lebih mendalam.
Pembelajaran berbasis multi representasi sangat penting untuk menguatkan
penguasaan konsep mahasiswa. Penguasaan konsep mahasiswa sangat berkaitan erat
dengan penggunaan multi representasi (Waldrip, 2008). Dalam pembelajaran fisika
peranan multi representasi memberikan peluang untuk menguatkan penguasaan
konsep dan mengkomunikasikan konsep (Fredlund et al, 2015). Dalam pembelajaran
fisika kuantum yang mengimplementasikan multi representasi juga telah mampu
meningkatkan penguasaan konsep fisika kuantum secara signfikan (Abdurrahman et al,
2011).
KESIMPULAN
Dari hasil kajian yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan
diantaranya, (1) materi mekanika Newtonan merupakan materi dengan cakupan yang
sangat luas dan sulit untuk dipahami. Banyak kesulitan yang masih dialami oleh
mahasiswa dalam menguasai konsep mekanika Newtonan; (2) program resitasi dapat
menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan dalam menyampaikan materi
yang memiliki cakupan luas dengan kendala keterbatasan waktu. Program resitasi
mampu meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa secara signifikan; (3)
pembelajaran berbasis multi representasi sangat penting untuk dapat menguatkan
penguasaan konsep mahasiswa.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkanan
membantu dalam menyelesaikan penulisan studi literatur ini khususnya kepada Ismi
Laila Afwa, M.Pd dan Ida Bagus Rini Jayanti, M.Pd yang telah banyak membantu
penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang
telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dalam penulisan studi literatur
ini.
DAFTAR RUJUKAN

Abdurrahman, Liliasari, Rusli, A., & Waldrip, B. 2011. Implementasi Pembelajaran
Berbasis Multi Representasi untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika
Kuantum. Cakrawala Pendidikan, No. 1: 30-45.
Ainsworth, S. 2006. DeFT: A conceptual framework for considering learning with
multiple representations. Learning and Instruction, 16:183-198.

ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-17

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
Afwa I.L., Sutopo, & Latifah, E. 2016. Pertanyaan Pembelajaran yang Mendalam untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Kinematika Mahasiswa Tahun Pertama.
Pascasarjana Universitas Negeri Malang: Tesis tidak diterbitkan.
Brookes, DT. 2009. Force, ontology, and language. Physical Review Special TopicsPhysics Education Research, 5(1).
Carolan, J., Prain, V., & Waldrip, B. 2008. Using Representations for Teaching and
Learning in Science. Teaching Science, 54 (1): 18-23.
Darling-Hammond, L. 2008. Powerful learning: What we know about teaching for
understanding. San Franciso: Jossey-Bass.
deCock, M. (2012). Representation Use and Strategy Choice in Physics Problem Solving.
Physical Review Special Topic - Physics Education Research, 8, 020117.
Docktor, J.L. & Mestre, J.P. 2014. Synthesis of discipline-based education research in
physics. Physical Review Special Topic - Physics Education Research, 10, 020119.
Engelhardt, P.V., & Beichner, R.J. 2004. Students Understanding of Direct Current
Resistive Electrical Circuits. American Journal Physics, 72 (1):98-115.
Erceg & Aviani. 2014. Students Understanding of Velocity-Time Graphs and the Sources
of Conceptual Difficulties. Croat. J. Educ. 16 (1) : 43-80
Fredlund T., Linder, C., Airey, J., & Linder, A. 2014. Unpacking Physics Representations:
Towards an Appreciation of Disciplinary Affordance. Physical Review Special TopicsPhysics Education Research, 10, 020129.
Govender, N. 2013. Physics Student Teachers Mix Of Understandings Of Algebraic Sign
Convention In Vector Kinematics: A Phenomenograpic Perspective. African Journal of
Research in SMT Education. 11(1): 61-73.
Gunel, M., Hand, B., & Gunduz, S. 2006. Comparing Student Understanding of
Quantum Physics When Embedding Multimodal Representations into Two Different
Writing Format: Presentation Format Versus Summary Report Format. Sci. Ed., 90(6):
1092-1112.
Hake, RR. 1988. Interactive-engagement versus traditional methods: A sixthousand
student survey of mechanics test data for introductory physics. Am. J. Phys., 66(1): 6474.
Halloun, I. A., & Hestenes, D. 1985. The initial knowledge state of college physics
students. American Journal of Physics 53(11), pp. 1043-1055.
Heckler, A.F., & Sayre, E.C. What Happens Between pre- and post-test: Multiple
Measurements of Student Understanding During an Introductory Physics Course.
American Journal of Physics, 78: 768-777.
Ibrahim, B. & Robello, N.S. 2012. Representational Task Format and Problem Solving
Strategies in Kinematics and Work. Physical Review Special Topic - Physics Education
Research., 8, 010126.
Jayanti, I.B.R., Sutopo, & Wartono. 2016. Dampak Program Resitasi Berbasis Komputer
terhadap Perubahan Konseptual Mahasiswa pada Materi Hukum Newton.
Pascasarjana Universitas Negeri Malang: Tesis tidak diterbitkan.
Kim, E. & Pak, J.S. 2002. Students do not overcome conceptual difficulties after solving
1000 traditional problems. Am. J. Phys., 70(7).
Kohl, P. B., Rosengrant, D., & Finkelstein, N. D. 2007. Strongly and weakly directed
approaches to teaching multiple representation use in physics. Physical Review Special
Topics-Physics Education Research, 3, 010108.
Labudde, P., Reif, F., Quinn, L. 1988. Facilitation of scientific concept learning by
interpretation procedures and diagnosis. International Journal of Science Education,
Vol. 10, pp. 81-98.
ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-18

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
Leech, N. L., Barrett, K.C., & Morgan, G. A. 2005. SPSS for Intermediete Statistic: Use
and Interpretation 2nd Edition. New Jersey: LEA Publishers.
Mason, Andrew & Singh, Chandralekha. 2016. Using Categorization of Problems as an
Instructional Tool to Help Introductory Students Learn Physics. Physics Education
Research., 51, 025009.
Maries, A. & Singh, C. (2013). Exploring One Aspect of Pedagogical Content Knowledge
of Teaching Assisstants Using The Test of Understanding Graphs in Kinematics.
Physical Review Special Topics Physics Education Research., 9, 020120.
Mesic, V. 2015. Comparing the Impact ofDynamic and Static Media onStudents'
Learning of One Dimensional Kinematics. Eur. J. Phys.11(5) : 1119-1140
Morgan, George A., Leech, Nancy L., & Gloeckner, GW. 2004. SPSS For Introductory
Statistic Use and Interpretation. New Jersey: LEA Publishers.
Murtono, Setiawan A., & Rusdiana, D. 2014. Fungsi Representasi dalam Mengakses
Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa. JRKPF UAD, 1(2): 80-85.
Novitasari. 2015. Studi Literatur tentang Peningkatan Kemampuan Memahami Konsep
dalam Pembelajaran Fisika Berbantuan Interactive Multimedia Related to Real Life.
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains.
Pawl, A., Teodorecu, R.E., & Peterson, J.D. 2013. Assesing Class-Wide Consistency and
Randomness in Responses to True or Flase Questions Administered Online. Physical
Review Special Topic - Physics Education Research, 9, 020102.
Pedolefsky, N. S. & Finkelstein, N. D. 2006. Use of analogy in learning physics: The role
of representations. Physical Review Special Topics-Physics Education Research 2,
020101.
Perkins, D. 1993. Teaching for Understanding. American Educator: The Professional
Journal of the American Federation of Teachers, 17(3): 28-35.
Planinic, Ivanjek, Susac, & Milin-Sipus. 2013. Comparison Of Student Understanding Of
Line Graph Slope In Physics And Mathematics. International Journal of Science and
Mathematics Education. 10: 1393-1414.
Reif, F., Allen, S. 1992. Cognition for Interpreting Scientific Concepts: A Study of
Acceleration. Cognition and Instruction, 9(1): 1-44.
Rosengrant, D., Heuvelen, A. V., & Etkina, E. 2005. Case Study: Students use of
Multiple Representations in Problem Solving. Proceeding of The 2005 PERC: AIP
Conference Proceedings.
Rosengrant, D., Heuvelen, A. V., & Etkina, E. 2009. Do Students use understand freebody diagrams?. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 5,
010108.
Savianainen, A., Makynen, A., Nieminen, P., & Viiri, J. 2013. Does Using a VisualRepresentation Tool Foster Student Ability to Identify Forces and Construct Free-Body
Diagrams?. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 9(1), 010104.
Serway & Jewett. 2014. Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics-9th
Edition. USA: Cengange Learning.
Siadi, K., Mursiti, S., & Laely, I. N. 2009. Komparasi Hasil Belajar Kimia antara Siswa
yang Diberi Metode Drill dengan Resitasi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 3(1):
360-365.
Singh, C., & Schunn, C.D. 2009. Connecting three pivotal concepts in K-12 science state
standards and maps of conceptual growth to research in physics education . Journal of
Physics Teacher Education, 5 (2): 16-42.
Springuel, R., Wittman, M.C., & Thompson, J.R. 2007. Applying Clustering to Statistical
analysis of Student Reasoning About Two-Dimensional Kinematics. Physical Review
Special Topic - Physics Education Research, 3, 020107.
ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-19

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
Sutopo. 2012. Pembelajaran Kinematika Berbasis Diagram Gerak: Cara Baru dalam
Pengajaran Kinematika. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan
Penerapan.
Sutopo & Waldrip. 2013. Impact of A Representational Approach on Students Reasoning
and Conceptual Understanding in Learning Mechanics. International Journal of
Science and Mathematics Education. 12: 741-765
Sutopo., Liliasari., Waldrip, B., & Rusdiana, D. 2011. The prospective physics teachers
prior knowledge of acceleration and the alternative teaching strategy for better
learning outcome. Paper presented on National Seminar of Science Education, Unesa,
Surabaya: 10 Desember 2011.
Sutopo, Liliasari, Waldrib, & Rusdiana, D. 2012. Impact of Representrasional Approach
on the Improvement of Students Understanding of Acceleration. Jurnal Pendidikan
FisikaIndonesia, (Online), 8: 161-173.
Trowbridge, D. E., McDermott, L. C. 1981. Investigation of student understanding of the
concept of acceleration in one dimension. American Journal of Physics 49(3), pp. 242253.
Waldrip, B. 2008. Improving Learning Through Use of Representations in Science.
Proceeding The 2nd International Seminar of Science Education. Bandung: Graduate
School Indonesia University of Education.
Yusmaridi, Ratnawulan, & Fauzi, A. 2012. Penerapan Metode Resitasi Berwawasan
Lingkungan dalam Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi
Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 2 Padang. Jurnal Pendidikan Pembelajaran Fisika,
1: 1-10.

ISBN 978-602-71279-1-9

PFMO-20