Depresi sebagai sumber ide dalam penciptaan karya seni grafis babI

Depresi sebagai sumber ide dalam penciptaan karya seni grafis
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Disusun oleh:
Afik Affakih Qulbi
C 0603004

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Dan menjadikan manusia makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk
lainnya yang ada di alam semesta ini. Kesempurnaan manusia tidak hanya terlihat dari
bentuk fisik, melainkan juga jiwa dan akalnya. Ketiga unsur itu menyatu dalam diri
manusia sehingga dapat membentuk senyawa kepribadian. Dari wilayah hati/jiwa
terbentuk cara merasa yang kemudian menjadi mental, dari wilayah akal terbentuk
cara berpikir yang kemudian menjadi visi, dan dari wilayah fisik terbentuk cara
berperilaku yang kemudian menjadi karakter antara pikiran, perasaan dan tindakan

menjadi satu kesatuan. (Said Abdul Azhim, 1997)
Jiwa dan akal yang sehat merupakan karunia terbesar yang diberikan Tuhan
kepada manusia. Sehingga diwajibkan agar manusia senantiasa menjaga jiwa, akal,
dan pikirannya. Akan tetapi manusia terlahir juga tanpa kekurangan, baik secara fisik
maupun jiwa dan akalnya. Apalagi di jaman yang berat dan serba sulit seperti sekarang
ini, manusia dituntut untuk bisa menyesuaikan terhadap jaman agar bisa bertahan
hidup. Dan ketika manusia tidak dapat menyesuaikan terhadap jaman yang semakin
berkembang pesat ini, akan menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri, bahkan

tidak menutup kemungkinan juga bagi orang lain. Salah satunya adalah penderitaan
yang menyerang psikis manusia, yaitu gangguan jiwa atau depresi.
Depresi adalah ganugguan psikologis yang timbul karena manusia sangat tertekan dengan
masalah yang dihadapinya. Adapun gejala-gejala depresi itu antara lain merasa sedih dan
sempit, disertai tangisan, tidak berselera makan, tidak bergairah dalam melakukan apapun,
tidak berkonsentrasi, dan merasa mudah lupa. Gejala lainnya adalah mengharapkan kematian,
berpikiran melakukan bunuh diri lantaran benci terhadap diri sendiri dan juga terhadap dunia
di sekelilingnya. Hal itu disertai dengan ketidaktenangan pada waktu tidur dan menurunnya
berat badan. Yang wanita terkadang mengalami keterlambatan datang bulan (haid), sedangkan
yang pria terkadang mengalami kelemahan seksual (Said Abdul Azhim, 1997)
Unsur dalam seni dibagi menjadi tiga yaitu seniman, karya seni, dan audience. Dan

ketiganya harus ada dan saling berkaitan. Terciptanya suatu karya seni tak lepas dari peranan
seorang seniman. Subyektifitas dari seseorang seniman memnggambarkan latar belakang
lingkungan dimana ia berada.
Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta mendapatkan ide dari hasil pengamatan
lingkungan, kemudian melalui proses berfikir timbul gagasan atau ide yang melandasi
penciptaan karya (Sunarto, 1998 : 3).

B.

Batasan Masalah

Dalam batasan masalah ini, penulis membatasi masalah pada sifat dan perilaku,
juga gerak tubuh (gesture) orang yang terkena depresi, yang mengarah pada hal-hal
negatif, sebagai tema karya seni grafis.

C. Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan dikaji dalam tugas akhir ini adalah :
1.

Bagaimana depresi mempengaruhi orang yang mengidapnya, ditinjau dari

segi perilaku, dan gerak tubuh (gesture)?

2.

Bagaimana merumuskan gangguan psikis depresi, ditinjau dari sifat dan
perilaku orang yang mengidapnya ke dalam suatu karya seni grafis?

3.

Bagaimana mewujudkan (memvisualisasikan) sifat dan perilaku orang yang
terkena depresi ke dalam karya seni grafis?

D. Tujuan Penulisan
Penulisan ini merupakan kajian mengenai berbagai masalah yang berkenaan dengan
seni sehingga penulisan ini bertujuan:
1.

Mendeskripsikan atau memberikan gambaran mengenai sifat dan perilaku orang
yang terkena depresi. karena sangat merugikan dan membahayakan bagi dirinya
sendiri, bahkan orang lain.


2.

Menjelaskan konsep karya dengan tema depresi.

3.

Memvisualisasikan sifat dan perilaku orang yang terkena depresi dalam karya
seni grafis.

E.

Manfaat Penulisan

Hasil penulisan yang berupa pengertian tentang depresi sebagai karya seni grafis:
1.

Menjadi landasan konsep karya sebagai suatu proses kreatif dalam karya seni
grafis yang penulis ciptakan.


2.

Memberikan pengantar kepada pembaca untuk dapat memahami secara jelas
mengenai pemikiran-pemikiran, yang berkaitan dengan dengan tema depresi.

3.

Dapat memberikan sumbangan data kepustakaan khususnya dalam bidang seni
grafis.