Jurnal Skripsi Untari (G0111083)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
Hubungan antara Learning Organization dan Keadilan Organisasi
dengan Organizational Citizenship Behavior pada Karyawan PT GMF
AeroAsia Tangerang.
THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING
ORGANIZATION AND ORGANIZATIONAL JUSTICE WITH
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR IN
PT GMF AEROASIA TANGERANG
Untari, Aditya Nanda Priyatama, Pratista Arya Satwika
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebalas Maret
ABSTRAK
Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan perilaku individu yang tidak secara langsung
atau eksplisit diakui oleh sistem reward, dan secara keseluruhan dapat mendukung fungsi efisien
dan efektif organisasi. Perusahaan membutuhkan lingkungan positif untuk mendukung perilaku
positif seperti OCB. mentransformasikan diri menjadi perusahaan dengan learning organization
dan adanya keadilan organisasi merupakan dua faktor penting yang mungkin dapat membuat
OCB timbul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara learning organization
dan keadilan organisasi dengan OCB, hubungan antara learning organization dengan OCB, dan
hubungan antara keadilan organisasi dengan OCB pada karyawan PT GMF AeroAsia Tangerang.
Populasi dalam penelitian ini adalah 1349 karyawan PT GMF AeroAsia Tangerang. Sampling yang
digunakan adalah cluster random sampling. Sampel penelitian merupakan 200 karyawan yang
berasal dari 8 unit dengan keseluruhan 12 unit yang ada di PT GMF AeroAsia Tangerang.
Instrumen yang digunakan adalah skala OCB, skala learning organization, dan skala keadilan
organisasi. Hasil analisis regresi berganda menunjukan nilai Fhitung sebesar 63,454 (> Ftabel) dengan
p < 0,05. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,392 atau 39,2% dimana sumbangan efektif learning
organization 37,61% dan sumbangan efektif keadilan organisasi sebesar 1,58%. Secara parsial
terdapat hubungan antara learning OCB, namun tidak terdapat hubungan antara keadilan
organisasi dengan OCB.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang signfiikan antara learning organization
dan keadilan organisasi secara bersama-sama pada OCB, ada hubungan antara learning
organization dengan OCB, dan tidak ada hubungan antara keadilan organisasi dengan OCB.
Kata kunci: Organizational Citizenship Behavior, Learning Organization, Keadilan Organisasi
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
merupakan bagian
penting yang ada di perusahaan. Sumber daya
manusia di perusahaan atau yang biasa kita
sebut aryawan adalah penggerak kegiatan-
adalah karyawan yang mau melakukan tugas
tidak sebatas tugas formalnya saja, namun
mereka yang mau melakukan tugas diluar tugas
formalnya. Karyawan yang mau melakukan
tugas-tugas melebihi tugas formalnya adalah
karyawan yang terikat dengan organizational
kegiatan yang ada di perusahaan. Seiring
commitcitizenship
to user
behavior (OCB). Memiliki karyawan
dengan lingkungan yang terus berubah,
yang terikat dengan OCB dapat membantu
memiliki karyawan yang berkualitas semakin
perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan
penting adanya. Karyawan yang berkualitas
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
efisien serta dapat membantu perusahaan untuk dengan
bekerja
keras
untuk
memajukan
lebih mudah beradaptasi dengan perubahan perusahaan.
lingkungan.
OCB
pada
Fenomena yang terjadi di PT GMF AeroAsia
karyawan
bisa
muncul
jika Tangerang berdasarkan hasil observasi dan
lingkungan kerjanya positif, karena lingkungan wawancara
dengan
beberapa
narasumber
kerja yang positif dapat membantu timbulnya menunjukan adanya perilaku OCB yang tinggi
perilaku kerja yang positif pula. Perusahaan antar karyawannya. OCB yang terjadi antar
harus memiliki perlakuan, kondisi, dan sistem karyawan
bisa
yang baik untuk dapat mendukung perilaku perusahaan
itu
dipengaruhi
sendiri.
oleh
keadaan
Adanya
keadilan
positif dari karyawan timbul, seperti OCB organisasi di perusahaan serta dengan terikatnya
(Organ, dkk 2006). Arie De Geus (dalam Senge, sebuah perusahaan dengan sistem learning
1996) menyatakan perusahaan yang paling organization
merupakan
hal
yang
dapat
berhasil di era 1900an adalah perusahaan yang mendukung OCB pada karyawan muncul.
menerapkan learning organization . Basim, dkk
(2009)
mengungkapkan
menciptakan
budaya
bahwa
belajar
dengan
di
dalam
organisasi, mengadakan pembelajaran tim, serta
berbagi pengetahuan antar karyawan di dalam
organisasi akan mengarah pada timbulnya
pelaku-pelaku OCB.
Selain
learning
Berdasarkan latar belakang tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan
mengetahui hubungan antara organizational
citizenship
behavior
dengan
learning
organization dan keadilan organisasi, sehingga
peneliti
merumuskan
penelitiannya
dengan
judul “Hubungan Antara Learning organization
organization ,
keadilan dan Keadilan Organisasi dengan Organizational
organisasi juga merupakan faktor penting untuk Citizenship Behavior pada Karyawan PT GMF
menciptakan perilaku OCB dari karyawan. AeroAsia Tangerang”.
Keadilan organisasi memainkan peran penting
untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat
DASAR TEORI
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan Menurut Organ, dkk (2006) OCB merupakan
(Feizabadi, dkk 2013). Robbins & Judge (2015) perilaku individu yang bebas, tidak berkaitan
menyatakan
perlakuan
yang
adil
akan secara langsung dengan sistem reward dan bisa
mendatangkan emosi positif yang mana pada meningkatkan fungsi organisasi. Perilaku bebas
gilirannya akan mendorong timbulnya OCB. itu sendiri memiliki arti bahwa perilaku
Karyawan yang merasa diperlakukan adil akan tersebut terjadi secara sukarela tanpa adanya
merasa puas dengan pekerjaannya, perasaan
commitpaksaan.
to user
puas tersebut akan digolongkan sebagai
Learning organization adalah organisasi yang
pengalaman positif, nantinya karyawan tersebut
terampil
menciptakan,
memperoleh,
akan membalas pengalaman positifnya tersebut
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
menafsirkan, mentransfer dan mempertahankan
penelitian,
pengetahuan, dan memodifikasi perilaku untuk
diskriminasi dengan menggunakan corrected
mencerminkan pengetahuan dan wawasan baru
item-total correlation. Sedangkan reliabilitas
(Garvin, dkk 2008).
pada skala diuji menggunakan metode Alpha
Robbins & Judge (2015) menyatakan bahwa
keadilan organisasi adalah persepsi keseluruhan
atas
prosedural,
keadilan
distributif,
keadilan
keadilan
informasional,
dan
melakukan
uji
daya
Cronbach dengan program bantuan Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 23.
Metode analisa data yang digunakan
mengenai apa itu keadilan di tempat kerja,
terdiri
serta
dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis
pertama adalah analisis regresi linier berganda.
Analisis regresi linier berganda berguna untuk
keadilan interpersonal.
menganalisis
METODE PENELITIAN
hubungan
linier
antara
dua
variabel independen atau lebih dengan satu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
variabel dependen (Priyatno, 2009). Sementara
karyawan PT GMF AeroAsia Tangerang.
untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga dalam
Sampel dalam penelitian ini adalah 200
penelitian
karyawan yang diambil dari 8 unit dengan total
korelasi parsial, yaitu analisis untuk melihat
keseluruhan unit yang ada di PT GMF
hubungan antara dua variabel yang dalam hal
AeroAsia tangerang berjumlah 18. Sampling
ini variabel lain yang dianggap mempengaruhi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(sebagai variabel kontrol) akan dikeluarkan
cluster random sampling.
(Priyatno, 2009). Peneliti menghitunga analisa
Pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode skala dan skala
yang digunakan adalah skala model likert.
diukur. Aitem-aitem disajikan dalam skala yang
terdiri dari pernyataan-pernyataan yang bersifat
favourable dan unfavourable . Skala yang
digunakan dalam penelitian berupa 3 skala
likert
yaitu
skala
OCB,
skala
learning
organization, serta skala keadilan organisasi.
digunakan
metode
analisis
data dengan menggunakan program bantuan
Statistical Product and Service Solution (SPSS)
versi 23.
Skala terdiri dari aitem-aitem yang disusun
berdasarkan aspek-aspek konstruk yang akan
ini
HASIL PENELITIAN
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
merupakan data yang menunjukan hubungan
antara 1 variabel tergantung dengan 2 variabel
bebas.
Hasil
menggunakan
dari
uji
regresi
hipotesis
linier
dengan
berganda
didapatkan hasil nilai signifikansi menunjukan
angka 0,000 (p < 0,005) dan hasil perhitungan
commit to user
Dalam penelitian ini, uji validitas yang
nilai F yaitu 63,454 > Ftabel (3,04), sehingga
digunakan
adalah
validitas
isi
dengan
dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang
profesional judgment oleh dosen pembimbing
dikemukakan dalam penelitian ini hipotesis
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
yang diajukan dalam penelitian yaitu ada signifikan antara keadilan organisasi dengan
hubungan yang positif dan signifikan antara OCB.
learning organization dan keadilan organisasi
dengan OCB diterima. Perhitungan regresi
Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwasecara
umum menunjukan responden penelitian memiliki
berganda juga menghasilkan koefisien korelasi tingkat OCB baik yaitu 85,5% sementara 14,5%
ganda (R) sebesar 0,626. Artinya, learning responden memiliki tingkat OCB sedang. Selain itu,
organization dan keadilan organisasi dengan
54.5% responden dalam penelitian ini menilai
OCB memiliki relasi yang sifatnya sedang. Nilai organisasinya
sedang
sebagai
learning
2
koefisien determinasi (R ) yang memperlihatkan organization, 45% tinggi, dan 0,5% rendah.
besarnya pengaruh learning organization dan Pada aspek keadilan organisasi 32,5%
keadilan organisasi dengan OCB adalah sebesar responden menilai keadilan organisasi di
0,392. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh perusahaan baik, 62,5% sedang dan 5% kurang.
learning organization dan keadilan organisasi
PEMBAHASAN
terhadap OCB memiliki presentase sebesar
39,2%. Sisanya sebesar 60,8% dipengaruhi oleh Hasil analisis data menunjukan bahwa ada
faktor lain di luar penelitian.
hubungan yang positif dan signifikan antara
Hasil uji korelasi parsial antara learning
organization dengan OCB menunjukan nilai
korelasi 0,462 dengan nilai signifikansi 0,000
(p-value < 0,05) hasil ini menujukan bahwa
hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima,
yaitu
ada
hubungan
antara
learning
organization dengan OCB pada karyawan PT
GMF AeroAsia Tangerang. Arah hubungan
yang terjadi adalah positif, dengan demikian,
semakin tinggi learning organization, semakin
tinggi pula OCB.
learning organization dan keadilan organisasi
dengan OCB pada karyawan PT GMF AeroAsia
Tangerang. Basim, dkk (2009) mengungkapkan
bahwa dengan menciptakan budaya belajar di
dalam organisasi, mengadakan pembelajaran
tim, serta berbagi pengetahuan antar karyawan
di dalam organisasi akan mengarah pada
timbulnya pelaku-pelaku OCB. OCB pada
karyawan bisa muncul jika lingkungan kerjanya
positif, karena lingkungan kerja yang positif
dapat membantu timbulnya perilaku kerja yang
positif
pula.
Perusahaan
harus
memiliki
Hasil uji korelasi parsial ketiga untuk melihat perlakuan, kondisi, dan sistem yang baik untuk
hubungan antara keadilan organisasi dengan dapat mendukung perilaku positif dari karyawan
OCB pada penelitian ini menunjukan nilai seperti OCB (Organ, dkk 2006). Robbins &
korelasi parsial -0,029 dengan nilai signifikansi Judge (2015) menyatakan perlakuan yang adil
0,686 (p-value > 0,05). Hasil ini menunjukan
mendatangkan emosi positif yang mana
commitakan
to user
bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini pada gilirannya akan mendorong timbulnya
ditolak, yaitu berarti tidak ada hubungan yang OCB. Karyawan yang merasa diperlakukan adil
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
akan
merasa
perasaan
puas
puas
pekerjaannya, merasakan keadilan organisasi yang baik,
dengan
tersebut
akan
digolongkan namun OCB dapat tetap muncul dengan baik.
sebagai pengalaman positif, nantinya karyawan Organ (2006) mengungkapkan bahwa karyawan
tersebut akan membalas pengalaman positifnya merasa memang sudah seharusnya mereka
tersebut dengan bekerja keras untuk memajukan terlibat dengan OCB karena beberapa alasan
yaitu; faktanya mereka secara personal merasa
perusahaan.
Hasil uji korelasi parsial antara learning
organization dengan OCB menunjukan bahwa
ada hubungan yang positif dan signifikan antara
learning organization dengan OCB. Learning
organization menganut budaya pembelajaran
sepanjang
hayat
sehingga
memungkinkan
seluruh karyawan untuk terus memperoleh dan
berbagi pengetahuan (Noe, dkk 2011). Berbagi
pengetahuan
antar
karyawan
dapat
meningkatkan teamwork dalam perusahaan
yang dapat meningkatkan tendensi membantu di
antara karyawannya (Somech & Zahavy, 2004).
Mekanisme learning organization yang secara
bahwa mereka memiliki rasa tanggung jawab
untuk melakukan OCB, mereka memiliki rasa
tanggung jawab kepada karyawan lainnya atau
atasannya, mereka memiliki rasa tanggung
jawab terhadap organisasinya, mereka merasa
memiliki rasa tanggung jawab moral, serta
mereka percaya bahwa OCB adalah hal yang
diharapkan dari mereka berdasarkan norma
sosial.
Sehingga
bisa
dikatakan
bahwa
meskipun karyawan tidak merasakan keadilan
organisasi
dengan
baik
namun
karyawan
memiliki alasan lain untuk melakukan OCB,
maka OCB akan tetap muncul.
terencana maupun tidak dapat meningkatkan Hasil kategorisasi OCB dalam penelitian ini
interaksi antar anggotanya. Hal ini dapat menunjukan bahwa terdapat 85,5% karyawan
mendukung dan meningkatkan kesempatan baik berada pada kategori tinggi. Dengan demikian
individual atau kelompok untuk bekerjasama dapat dikatakan bahwa mayoritas karyawan PT
serta
memperkuat
tendensi
karyawannya GMF AeroAsia Tangerang memiliki tingkat
melakukan OCB (Somech & Zahavy, 2004)
Hasil uji korelasi parsial antara keadilan
organisasi dengan OCB menunjukan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara
keadilan organisasi dengan OCB pada karyawan
PT GMF AeroAsia.
Hasil observasi dan
wawancara peneliti melihat bahwa ada faktor-
OCB yang tinggi. Tingginya tingkat OCB pada
karyawan dapat dikarenakan para karyawan
dijunjung dengan GMF values yang dimikili
oleh PT GMF AeroAsia yaitu corcern for
people, integrity, professional, teamwork, dan
customer focused. Hasil kategorisasi selanjutnya
yaitu learning organization menunjukan 45%
karyawan merasakan bahwa perusahaannya
faktor lain yang dapat memperkuat timbulnya
commit to user
merupakan perusahaan dengan learning
OCB pada karyawan seperti, eratnya keterikatan
organization yang baik. Dapat dikatakan bahwa
antar karyawan dan teamwork yang baik,
sistem dari perusahaan dapat mendukung
sehingga
meskipun
karyawannya
tidak
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
timbulnya pembelajaran pada karyawannya
organization, pengelolaan penghargaan
dengan baik. Selain itu, hasil kategorisasi
yang baik, serta lingkungan kerja yang
keadilan organisasi menunjukan bahwa hanya
positif.
32,5% responden yang merasakan bahwa
b. Learning organization di perusahaan
agar bisa ditingkatkan lagi, hal ini bisa
keadilan organisasi di perusahaannya baik.
dilakukan dengan menambah pelatihan
pada
PENUTUP
karyawan, melakukan
sharing
session, dan mengoptimalkan briefing
Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif yang
pagi untuk berbagi informasi.
dieroleh melalui penelitian ini maka dapat
c. Meningkatkan keadilan organisasi yang
diperoleh kesimpulan bahwa 1) Terdapat
ada pada perusahaan, hal ini bisa
hubungan positif dan signifikan antara learning
dilakukan dengan adanya keterbukaan
organization dan keadilan organisasi dengan
informasi
OCB pada karyawan PT GMF AeroAsia
dijalankan.
Tangerang. 2) Terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara learning organization
dengan
OCB
AeroAsia
pada
karyawan
Tangerang.
3).
PT
Tidak
GMF
terdapat
dari
sebuah
persedur
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin melakukan
penelitian dengan pokok bahasan yang sama
disarankan
untuk
mengembangkan
dan
hubungan yang positif dan signifikan antara
memperhitungkan faktor-faktor lain yang
keadilan organisasi dengan OCB.
ikut mempengaruhi variabel OCB, learning
Hasil
analisis
deskriptis
yang
dilakukan
menunjukan bahwa sebagian besar karyawan
PT GMF AeroAsia memiliki OCB yang tinggi,
menilai
perusahaannya
sebagai
learning
organization sedang, serta menilai keadilan
organization,
dan
keadilan
organisasi.
Peneliti yang ingin melakukan penelitian di
sebuah perusahaan MRO calon peneliti
sebaiknya
melakukan
observasi
dan
wawancara terlebih dahulu dengan beberapa
karyawan di unit supporting serta unit
organisasi di perusahaannya sedang.
produksi untuk mendapatkan fenomena
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
yang lebih luas, akan lebih baik lagi bila
diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa
wawancara dilakukan kepada karyawan
saran sebagai berikut:
dengan kedudukan yang beragam.
1. Bagi Perusahaan
a. Mempertahankan OCB yang ada pada
DAFTAR PUSTAKA
karyawan, hal ini bisa dilakukan dengan
commit to user
mempertahankan dan meningkatkan Azwar, S. (2013a). Dasar-Dasar Psikometri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
adanya faktor-faktor yang dapat
mendukung
OCB
seperti
learning
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
_____. (2013b). Penyusunan Skala Psikologi. Hazzi, O. A. (2012). Organizational Justice: The
sound Investment in Organizations.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
European Journal of Economics, Finance
_____. (2013c). Tes Prestasi. Yogyakarta:
and Administrative Science , 163-171.
Pustaka Pelajar.
Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson,
Basim, H. N., Sesen, H., Sozen, C., & Hazir, K.
M. T. (2007). Perilaku dan Manajemen
(2009). The Effect of Employees'
Organisasi. Jakarta: PT Gelora Aksara
Learning Organizaion perceptions on
Pratama.
Organizational Citizenship Behaviors.
Selcuk University Institute of Social Jo, S. J., & Joo, B.-K. (2011). Knowledge
Sharing: The Influence of Learning
Science Journal , 55-66.
Organization Culture, Organizational
Beugri, C. D. (2007). A Cultural Perspective of
Commitment,
and
Organizational
Organizational Justice. US of America:
Citizenship
Behavior.
Journal
of
Information Age Publishing.Daft, R. L.
Leadership and Organizational Studies ,
(2006). Management. Jakarta: Salemba
353-364.
Empat.
Jones, G. R. (2004). Organizational Theory,
Dahniel, R. A., & Dharma, S. (2014). Perilaku
Design, and Change: Text an Cases .
Organisasi
Kepolisian.
Yogyakarta:
Westford: Courier Companies.
Pustaka Pelajar.
Karimi, F., & Akbari, M. (2013). Predicting
Feizabadi, M. S., Zakizadeh, B., Afshardoust,
Citizenship Behavior on the Basic of
M., & Rad, T. M. (2013). The
Organizational
Learning
Capability.
Relationship between Organizational
Middle-East
Journal
of
Scientific
Perceived Justice and Organizational
Research, 1371-1379.
Citizenship Behavior among the Spor
Organization
Experts
of
Tehran Khan, Sofiah K., & Rashid, Mohd Zabid A.
(2012). The Mediating Effect of
Municipality.
International
Journal
Organizational Commitment in the
Research of Applied and Basic Science ,
Organizational Culture, Leadership and
2432-2435.
Organizarional Justice Relationship with
Garvin, D. A., Edmoson, A. C., & Gino, F.
Organizational Citizenship Behavior: A
(2008). Is Yours Learning Organization.
Study of Academicians in Private Higher
Harvard Business Review , 1-9.
Learning
Instutions
in
Malaysia.
International Joournal of Business and
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., James H.
Social Science , 83-91.
Donelly, J., & Konopaske, R. (2006).
Organization:
Behavior,
structure, Lendo, F. B. (2015). Analisis Implementasi
processes. Singapore: the McGraw Hill.
Learning Organization Ditinjau dari
Three Building Blocks of the Learning
Hadi, S. (2001). Analisis Regresi, Yogyakarta:
Organization Studi PT Gama Multi
C.V ANDI Offset.
commit to userUsaha Mandiri. Yogyakarta. Universitas
Gajah Mada.
____. (2004). Statistik (Jilid 2). Yogyakarta:
C.V ANDI Offset.
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
Luthans, F., & Doh, J. P. (2012). International Robbins, S., & Judge, T. A. (2008). Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Management: Culture, Strategy, and
Behaviour. Singapore: McGraw-Hill.
_____. (2015). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.
McShane, S., Olekalns, M., & Travaglione, T.
(2013).
Organisational
Behavior:
Emerging Knowledge. Global Insights. Senge, P. M. (1996). Disiplin Kelima: Seni dan
Praktek dari Organisasi Pembelajar.
Hong Kong: China Translating and
Jakarta: Bina Aksara.
Printing Services Ltd.
Mondy, R. W. (2008). Manajemen Sumber Sjahruddin, H., Armaru, A. S., & Normijati.
(2013).
Organizational
Justice,
Daya
Manusia.
Jakarta:
Penerbit
Organizational Commitment, and Trust in
Erlangga.
Manager as Predictor of Organizational
Citizenship Behavior. Interdiciplinary
Moorhead, G., & Griffin, R. W. (2013).
Journal of Contemporary Research in
Perilaku Organisasi: Manajemen Sumber
Business , 133-138.
Daya Manusia dan Organisasi (9 ed.).
Jakarta: Salemba Empat.
Somech, A., & Zahavy, A. D. (2004). Exploring
Organizational Citizenship Behaviour
Noe, R. A., Hollenbeck, J. R., Barry, G., &
from an Organizational Perspective: the
Patrick, W. (2011). Manajemen Sumber
Relationship between Organizational
Daya Manusia: mencapai keunggulan
Learning and Organizational Citizenship
Bersaing (6 ed., Vol. 1). Jakarta: Salemba
Behaviour. Journal of Occupational and
Empat.
Organizational Psychology , 281-298.
Organ, D. W., Podsakoff, P. M., & MacKenzie,
S. B. (2006). Organizational Citizenship Sugiyono, P. D. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan:
pendekatan
Kuantitatif,
Behavior: Its Nature, Antecedents, and
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Consequences. London: Sage Publication
Alfabeta.
Inc.
Pirbonyeh, R., Ghadami, M., & Hematinezhad Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
M. (2013). Survey the Role of Learning
Organization
Building
Blocks
on
Creativity Process in the Pars Khazar Wood, J., Joseph, W., & Zeffane, R. M. (2001).
Organizational Behaviour: A Global
Industrial Company. International Journal
Perspective. Milton: John Wiley & Sons
of Basic Sciences & Applied Researc,
Australia.
749-753.
Priyatno, D. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data
dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV ANDI
Offset.
_____. (2010). Teknik Mudah dan Cepat
commit to user
Melakukan Analisis Dara Penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
8
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
Hubungan antara Learning Organization dan Keadilan Organisasi
dengan Organizational Citizenship Behavior pada Karyawan PT GMF
AeroAsia Tangerang.
THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING
ORGANIZATION AND ORGANIZATIONAL JUSTICE WITH
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR IN
PT GMF AEROASIA TANGERANG
Untari, Aditya Nanda Priyatama, Pratista Arya Satwika
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebalas Maret
ABSTRAK
Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan perilaku individu yang tidak secara langsung
atau eksplisit diakui oleh sistem reward, dan secara keseluruhan dapat mendukung fungsi efisien
dan efektif organisasi. Perusahaan membutuhkan lingkungan positif untuk mendukung perilaku
positif seperti OCB. mentransformasikan diri menjadi perusahaan dengan learning organization
dan adanya keadilan organisasi merupakan dua faktor penting yang mungkin dapat membuat
OCB timbul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara learning organization
dan keadilan organisasi dengan OCB, hubungan antara learning organization dengan OCB, dan
hubungan antara keadilan organisasi dengan OCB pada karyawan PT GMF AeroAsia Tangerang.
Populasi dalam penelitian ini adalah 1349 karyawan PT GMF AeroAsia Tangerang. Sampling yang
digunakan adalah cluster random sampling. Sampel penelitian merupakan 200 karyawan yang
berasal dari 8 unit dengan keseluruhan 12 unit yang ada di PT GMF AeroAsia Tangerang.
Instrumen yang digunakan adalah skala OCB, skala learning organization, dan skala keadilan
organisasi. Hasil analisis regresi berganda menunjukan nilai Fhitung sebesar 63,454 (> Ftabel) dengan
p < 0,05. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,392 atau 39,2% dimana sumbangan efektif learning
organization 37,61% dan sumbangan efektif keadilan organisasi sebesar 1,58%. Secara parsial
terdapat hubungan antara learning OCB, namun tidak terdapat hubungan antara keadilan
organisasi dengan OCB.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang signfiikan antara learning organization
dan keadilan organisasi secara bersama-sama pada OCB, ada hubungan antara learning
organization dengan OCB, dan tidak ada hubungan antara keadilan organisasi dengan OCB.
Kata kunci: Organizational Citizenship Behavior, Learning Organization, Keadilan Organisasi
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
merupakan bagian
penting yang ada di perusahaan. Sumber daya
manusia di perusahaan atau yang biasa kita
sebut aryawan adalah penggerak kegiatan-
adalah karyawan yang mau melakukan tugas
tidak sebatas tugas formalnya saja, namun
mereka yang mau melakukan tugas diluar tugas
formalnya. Karyawan yang mau melakukan
tugas-tugas melebihi tugas formalnya adalah
karyawan yang terikat dengan organizational
kegiatan yang ada di perusahaan. Seiring
commitcitizenship
to user
behavior (OCB). Memiliki karyawan
dengan lingkungan yang terus berubah,
yang terikat dengan OCB dapat membantu
memiliki karyawan yang berkualitas semakin
perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan
penting adanya. Karyawan yang berkualitas
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
efisien serta dapat membantu perusahaan untuk dengan
bekerja
keras
untuk
memajukan
lebih mudah beradaptasi dengan perubahan perusahaan.
lingkungan.
OCB
pada
Fenomena yang terjadi di PT GMF AeroAsia
karyawan
bisa
muncul
jika Tangerang berdasarkan hasil observasi dan
lingkungan kerjanya positif, karena lingkungan wawancara
dengan
beberapa
narasumber
kerja yang positif dapat membantu timbulnya menunjukan adanya perilaku OCB yang tinggi
perilaku kerja yang positif pula. Perusahaan antar karyawannya. OCB yang terjadi antar
harus memiliki perlakuan, kondisi, dan sistem karyawan
bisa
yang baik untuk dapat mendukung perilaku perusahaan
itu
dipengaruhi
sendiri.
oleh
keadaan
Adanya
keadilan
positif dari karyawan timbul, seperti OCB organisasi di perusahaan serta dengan terikatnya
(Organ, dkk 2006). Arie De Geus (dalam Senge, sebuah perusahaan dengan sistem learning
1996) menyatakan perusahaan yang paling organization
merupakan
hal
yang
dapat
berhasil di era 1900an adalah perusahaan yang mendukung OCB pada karyawan muncul.
menerapkan learning organization . Basim, dkk
(2009)
mengungkapkan
menciptakan
budaya
bahwa
belajar
dengan
di
dalam
organisasi, mengadakan pembelajaran tim, serta
berbagi pengetahuan antar karyawan di dalam
organisasi akan mengarah pada timbulnya
pelaku-pelaku OCB.
Selain
learning
Berdasarkan latar belakang tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan
mengetahui hubungan antara organizational
citizenship
behavior
dengan
learning
organization dan keadilan organisasi, sehingga
peneliti
merumuskan
penelitiannya
dengan
judul “Hubungan Antara Learning organization
organization ,
keadilan dan Keadilan Organisasi dengan Organizational
organisasi juga merupakan faktor penting untuk Citizenship Behavior pada Karyawan PT GMF
menciptakan perilaku OCB dari karyawan. AeroAsia Tangerang”.
Keadilan organisasi memainkan peran penting
untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat
DASAR TEORI
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan Menurut Organ, dkk (2006) OCB merupakan
(Feizabadi, dkk 2013). Robbins & Judge (2015) perilaku individu yang bebas, tidak berkaitan
menyatakan
perlakuan
yang
adil
akan secara langsung dengan sistem reward dan bisa
mendatangkan emosi positif yang mana pada meningkatkan fungsi organisasi. Perilaku bebas
gilirannya akan mendorong timbulnya OCB. itu sendiri memiliki arti bahwa perilaku
Karyawan yang merasa diperlakukan adil akan tersebut terjadi secara sukarela tanpa adanya
merasa puas dengan pekerjaannya, perasaan
commitpaksaan.
to user
puas tersebut akan digolongkan sebagai
Learning organization adalah organisasi yang
pengalaman positif, nantinya karyawan tersebut
terampil
menciptakan,
memperoleh,
akan membalas pengalaman positifnya tersebut
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
menafsirkan, mentransfer dan mempertahankan
penelitian,
pengetahuan, dan memodifikasi perilaku untuk
diskriminasi dengan menggunakan corrected
mencerminkan pengetahuan dan wawasan baru
item-total correlation. Sedangkan reliabilitas
(Garvin, dkk 2008).
pada skala diuji menggunakan metode Alpha
Robbins & Judge (2015) menyatakan bahwa
keadilan organisasi adalah persepsi keseluruhan
atas
prosedural,
keadilan
distributif,
keadilan
keadilan
informasional,
dan
melakukan
uji
daya
Cronbach dengan program bantuan Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 23.
Metode analisa data yang digunakan
mengenai apa itu keadilan di tempat kerja,
terdiri
serta
dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis
pertama adalah analisis regresi linier berganda.
Analisis regresi linier berganda berguna untuk
keadilan interpersonal.
menganalisis
METODE PENELITIAN
hubungan
linier
antara
dua
variabel independen atau lebih dengan satu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
variabel dependen (Priyatno, 2009). Sementara
karyawan PT GMF AeroAsia Tangerang.
untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga dalam
Sampel dalam penelitian ini adalah 200
penelitian
karyawan yang diambil dari 8 unit dengan total
korelasi parsial, yaitu analisis untuk melihat
keseluruhan unit yang ada di PT GMF
hubungan antara dua variabel yang dalam hal
AeroAsia tangerang berjumlah 18. Sampling
ini variabel lain yang dianggap mempengaruhi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(sebagai variabel kontrol) akan dikeluarkan
cluster random sampling.
(Priyatno, 2009). Peneliti menghitunga analisa
Pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode skala dan skala
yang digunakan adalah skala model likert.
diukur. Aitem-aitem disajikan dalam skala yang
terdiri dari pernyataan-pernyataan yang bersifat
favourable dan unfavourable . Skala yang
digunakan dalam penelitian berupa 3 skala
likert
yaitu
skala
OCB,
skala
learning
organization, serta skala keadilan organisasi.
digunakan
metode
analisis
data dengan menggunakan program bantuan
Statistical Product and Service Solution (SPSS)
versi 23.
Skala terdiri dari aitem-aitem yang disusun
berdasarkan aspek-aspek konstruk yang akan
ini
HASIL PENELITIAN
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
merupakan data yang menunjukan hubungan
antara 1 variabel tergantung dengan 2 variabel
bebas.
Hasil
menggunakan
dari
uji
regresi
hipotesis
linier
dengan
berganda
didapatkan hasil nilai signifikansi menunjukan
angka 0,000 (p < 0,005) dan hasil perhitungan
commit to user
Dalam penelitian ini, uji validitas yang
nilai F yaitu 63,454 > Ftabel (3,04), sehingga
digunakan
adalah
validitas
isi
dengan
dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang
profesional judgment oleh dosen pembimbing
dikemukakan dalam penelitian ini hipotesis
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
yang diajukan dalam penelitian yaitu ada signifikan antara keadilan organisasi dengan
hubungan yang positif dan signifikan antara OCB.
learning organization dan keadilan organisasi
dengan OCB diterima. Perhitungan regresi
Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwasecara
umum menunjukan responden penelitian memiliki
berganda juga menghasilkan koefisien korelasi tingkat OCB baik yaitu 85,5% sementara 14,5%
ganda (R) sebesar 0,626. Artinya, learning responden memiliki tingkat OCB sedang. Selain itu,
organization dan keadilan organisasi dengan
54.5% responden dalam penelitian ini menilai
OCB memiliki relasi yang sifatnya sedang. Nilai organisasinya
sedang
sebagai
learning
2
koefisien determinasi (R ) yang memperlihatkan organization, 45% tinggi, dan 0,5% rendah.
besarnya pengaruh learning organization dan Pada aspek keadilan organisasi 32,5%
keadilan organisasi dengan OCB adalah sebesar responden menilai keadilan organisasi di
0,392. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh perusahaan baik, 62,5% sedang dan 5% kurang.
learning organization dan keadilan organisasi
PEMBAHASAN
terhadap OCB memiliki presentase sebesar
39,2%. Sisanya sebesar 60,8% dipengaruhi oleh Hasil analisis data menunjukan bahwa ada
faktor lain di luar penelitian.
hubungan yang positif dan signifikan antara
Hasil uji korelasi parsial antara learning
organization dengan OCB menunjukan nilai
korelasi 0,462 dengan nilai signifikansi 0,000
(p-value < 0,05) hasil ini menujukan bahwa
hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima,
yaitu
ada
hubungan
antara
learning
organization dengan OCB pada karyawan PT
GMF AeroAsia Tangerang. Arah hubungan
yang terjadi adalah positif, dengan demikian,
semakin tinggi learning organization, semakin
tinggi pula OCB.
learning organization dan keadilan organisasi
dengan OCB pada karyawan PT GMF AeroAsia
Tangerang. Basim, dkk (2009) mengungkapkan
bahwa dengan menciptakan budaya belajar di
dalam organisasi, mengadakan pembelajaran
tim, serta berbagi pengetahuan antar karyawan
di dalam organisasi akan mengarah pada
timbulnya pelaku-pelaku OCB. OCB pada
karyawan bisa muncul jika lingkungan kerjanya
positif, karena lingkungan kerja yang positif
dapat membantu timbulnya perilaku kerja yang
positif
pula.
Perusahaan
harus
memiliki
Hasil uji korelasi parsial ketiga untuk melihat perlakuan, kondisi, dan sistem yang baik untuk
hubungan antara keadilan organisasi dengan dapat mendukung perilaku positif dari karyawan
OCB pada penelitian ini menunjukan nilai seperti OCB (Organ, dkk 2006). Robbins &
korelasi parsial -0,029 dengan nilai signifikansi Judge (2015) menyatakan perlakuan yang adil
0,686 (p-value > 0,05). Hasil ini menunjukan
mendatangkan emosi positif yang mana
commitakan
to user
bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini pada gilirannya akan mendorong timbulnya
ditolak, yaitu berarti tidak ada hubungan yang OCB. Karyawan yang merasa diperlakukan adil
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
akan
merasa
perasaan
puas
puas
pekerjaannya, merasakan keadilan organisasi yang baik,
dengan
tersebut
akan
digolongkan namun OCB dapat tetap muncul dengan baik.
sebagai pengalaman positif, nantinya karyawan Organ (2006) mengungkapkan bahwa karyawan
tersebut akan membalas pengalaman positifnya merasa memang sudah seharusnya mereka
tersebut dengan bekerja keras untuk memajukan terlibat dengan OCB karena beberapa alasan
yaitu; faktanya mereka secara personal merasa
perusahaan.
Hasil uji korelasi parsial antara learning
organization dengan OCB menunjukan bahwa
ada hubungan yang positif dan signifikan antara
learning organization dengan OCB. Learning
organization menganut budaya pembelajaran
sepanjang
hayat
sehingga
memungkinkan
seluruh karyawan untuk terus memperoleh dan
berbagi pengetahuan (Noe, dkk 2011). Berbagi
pengetahuan
antar
karyawan
dapat
meningkatkan teamwork dalam perusahaan
yang dapat meningkatkan tendensi membantu di
antara karyawannya (Somech & Zahavy, 2004).
Mekanisme learning organization yang secara
bahwa mereka memiliki rasa tanggung jawab
untuk melakukan OCB, mereka memiliki rasa
tanggung jawab kepada karyawan lainnya atau
atasannya, mereka memiliki rasa tanggung
jawab terhadap organisasinya, mereka merasa
memiliki rasa tanggung jawab moral, serta
mereka percaya bahwa OCB adalah hal yang
diharapkan dari mereka berdasarkan norma
sosial.
Sehingga
bisa
dikatakan
bahwa
meskipun karyawan tidak merasakan keadilan
organisasi
dengan
baik
namun
karyawan
memiliki alasan lain untuk melakukan OCB,
maka OCB akan tetap muncul.
terencana maupun tidak dapat meningkatkan Hasil kategorisasi OCB dalam penelitian ini
interaksi antar anggotanya. Hal ini dapat menunjukan bahwa terdapat 85,5% karyawan
mendukung dan meningkatkan kesempatan baik berada pada kategori tinggi. Dengan demikian
individual atau kelompok untuk bekerjasama dapat dikatakan bahwa mayoritas karyawan PT
serta
memperkuat
tendensi
karyawannya GMF AeroAsia Tangerang memiliki tingkat
melakukan OCB (Somech & Zahavy, 2004)
Hasil uji korelasi parsial antara keadilan
organisasi dengan OCB menunjukan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara
keadilan organisasi dengan OCB pada karyawan
PT GMF AeroAsia.
Hasil observasi dan
wawancara peneliti melihat bahwa ada faktor-
OCB yang tinggi. Tingginya tingkat OCB pada
karyawan dapat dikarenakan para karyawan
dijunjung dengan GMF values yang dimikili
oleh PT GMF AeroAsia yaitu corcern for
people, integrity, professional, teamwork, dan
customer focused. Hasil kategorisasi selanjutnya
yaitu learning organization menunjukan 45%
karyawan merasakan bahwa perusahaannya
faktor lain yang dapat memperkuat timbulnya
commit to user
merupakan perusahaan dengan learning
OCB pada karyawan seperti, eratnya keterikatan
organization yang baik. Dapat dikatakan bahwa
antar karyawan dan teamwork yang baik,
sistem dari perusahaan dapat mendukung
sehingga
meskipun
karyawannya
tidak
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
timbulnya pembelajaran pada karyawannya
organization, pengelolaan penghargaan
dengan baik. Selain itu, hasil kategorisasi
yang baik, serta lingkungan kerja yang
keadilan organisasi menunjukan bahwa hanya
positif.
32,5% responden yang merasakan bahwa
b. Learning organization di perusahaan
agar bisa ditingkatkan lagi, hal ini bisa
keadilan organisasi di perusahaannya baik.
dilakukan dengan menambah pelatihan
pada
PENUTUP
karyawan, melakukan
sharing
session, dan mengoptimalkan briefing
Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif yang
pagi untuk berbagi informasi.
dieroleh melalui penelitian ini maka dapat
c. Meningkatkan keadilan organisasi yang
diperoleh kesimpulan bahwa 1) Terdapat
ada pada perusahaan, hal ini bisa
hubungan positif dan signifikan antara learning
dilakukan dengan adanya keterbukaan
organization dan keadilan organisasi dengan
informasi
OCB pada karyawan PT GMF AeroAsia
dijalankan.
Tangerang. 2) Terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara learning organization
dengan
OCB
AeroAsia
pada
karyawan
Tangerang.
3).
PT
Tidak
GMF
terdapat
dari
sebuah
persedur
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin melakukan
penelitian dengan pokok bahasan yang sama
disarankan
untuk
mengembangkan
dan
hubungan yang positif dan signifikan antara
memperhitungkan faktor-faktor lain yang
keadilan organisasi dengan OCB.
ikut mempengaruhi variabel OCB, learning
Hasil
analisis
deskriptis
yang
dilakukan
menunjukan bahwa sebagian besar karyawan
PT GMF AeroAsia memiliki OCB yang tinggi,
menilai
perusahaannya
sebagai
learning
organization sedang, serta menilai keadilan
organization,
dan
keadilan
organisasi.
Peneliti yang ingin melakukan penelitian di
sebuah perusahaan MRO calon peneliti
sebaiknya
melakukan
observasi
dan
wawancara terlebih dahulu dengan beberapa
karyawan di unit supporting serta unit
organisasi di perusahaannya sedang.
produksi untuk mendapatkan fenomena
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
yang lebih luas, akan lebih baik lagi bila
diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa
wawancara dilakukan kepada karyawan
saran sebagai berikut:
dengan kedudukan yang beragam.
1. Bagi Perusahaan
a. Mempertahankan OCB yang ada pada
DAFTAR PUSTAKA
karyawan, hal ini bisa dilakukan dengan
commit to user
mempertahankan dan meningkatkan Azwar, S. (2013a). Dasar-Dasar Psikometri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
adanya faktor-faktor yang dapat
mendukung
OCB
seperti
learning
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
_____. (2013b). Penyusunan Skala Psikologi. Hazzi, O. A. (2012). Organizational Justice: The
sound Investment in Organizations.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
European Journal of Economics, Finance
_____. (2013c). Tes Prestasi. Yogyakarta:
and Administrative Science , 163-171.
Pustaka Pelajar.
Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson,
Basim, H. N., Sesen, H., Sozen, C., & Hazir, K.
M. T. (2007). Perilaku dan Manajemen
(2009). The Effect of Employees'
Organisasi. Jakarta: PT Gelora Aksara
Learning Organizaion perceptions on
Pratama.
Organizational Citizenship Behaviors.
Selcuk University Institute of Social Jo, S. J., & Joo, B.-K. (2011). Knowledge
Sharing: The Influence of Learning
Science Journal , 55-66.
Organization Culture, Organizational
Beugri, C. D. (2007). A Cultural Perspective of
Commitment,
and
Organizational
Organizational Justice. US of America:
Citizenship
Behavior.
Journal
of
Information Age Publishing.Daft, R. L.
Leadership and Organizational Studies ,
(2006). Management. Jakarta: Salemba
353-364.
Empat.
Jones, G. R. (2004). Organizational Theory,
Dahniel, R. A., & Dharma, S. (2014). Perilaku
Design, and Change: Text an Cases .
Organisasi
Kepolisian.
Yogyakarta:
Westford: Courier Companies.
Pustaka Pelajar.
Karimi, F., & Akbari, M. (2013). Predicting
Feizabadi, M. S., Zakizadeh, B., Afshardoust,
Citizenship Behavior on the Basic of
M., & Rad, T. M. (2013). The
Organizational
Learning
Capability.
Relationship between Organizational
Middle-East
Journal
of
Scientific
Perceived Justice and Organizational
Research, 1371-1379.
Citizenship Behavior among the Spor
Organization
Experts
of
Tehran Khan, Sofiah K., & Rashid, Mohd Zabid A.
(2012). The Mediating Effect of
Municipality.
International
Journal
Organizational Commitment in the
Research of Applied and Basic Science ,
Organizational Culture, Leadership and
2432-2435.
Organizarional Justice Relationship with
Garvin, D. A., Edmoson, A. C., & Gino, F.
Organizational Citizenship Behavior: A
(2008). Is Yours Learning Organization.
Study of Academicians in Private Higher
Harvard Business Review , 1-9.
Learning
Instutions
in
Malaysia.
International Joournal of Business and
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., James H.
Social Science , 83-91.
Donelly, J., & Konopaske, R. (2006).
Organization:
Behavior,
structure, Lendo, F. B. (2015). Analisis Implementasi
processes. Singapore: the McGraw Hill.
Learning Organization Ditinjau dari
Three Building Blocks of the Learning
Hadi, S. (2001). Analisis Regresi, Yogyakarta:
Organization Studi PT Gama Multi
C.V ANDI Offset.
commit to userUsaha Mandiri. Yogyakarta. Universitas
Gajah Mada.
____. (2004). Statistik (Jilid 2). Yogyakarta:
C.V ANDI Offset.
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UNTARI, ET AL / HUBUNGAN ANTARA LEARNING ORGANIZATION DAN KEADILAN
Luthans, F., & Doh, J. P. (2012). International Robbins, S., & Judge, T. A. (2008). Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Management: Culture, Strategy, and
Behaviour. Singapore: McGraw-Hill.
_____. (2015). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat.
McShane, S., Olekalns, M., & Travaglione, T.
(2013).
Organisational
Behavior:
Emerging Knowledge. Global Insights. Senge, P. M. (1996). Disiplin Kelima: Seni dan
Praktek dari Organisasi Pembelajar.
Hong Kong: China Translating and
Jakarta: Bina Aksara.
Printing Services Ltd.
Mondy, R. W. (2008). Manajemen Sumber Sjahruddin, H., Armaru, A. S., & Normijati.
(2013).
Organizational
Justice,
Daya
Manusia.
Jakarta:
Penerbit
Organizational Commitment, and Trust in
Erlangga.
Manager as Predictor of Organizational
Citizenship Behavior. Interdiciplinary
Moorhead, G., & Griffin, R. W. (2013).
Journal of Contemporary Research in
Perilaku Organisasi: Manajemen Sumber
Business , 133-138.
Daya Manusia dan Organisasi (9 ed.).
Jakarta: Salemba Empat.
Somech, A., & Zahavy, A. D. (2004). Exploring
Organizational Citizenship Behaviour
Noe, R. A., Hollenbeck, J. R., Barry, G., &
from an Organizational Perspective: the
Patrick, W. (2011). Manajemen Sumber
Relationship between Organizational
Daya Manusia: mencapai keunggulan
Learning and Organizational Citizenship
Bersaing (6 ed., Vol. 1). Jakarta: Salemba
Behaviour. Journal of Occupational and
Empat.
Organizational Psychology , 281-298.
Organ, D. W., Podsakoff, P. M., & MacKenzie,
S. B. (2006). Organizational Citizenship Sugiyono, P. D. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan:
pendekatan
Kuantitatif,
Behavior: Its Nature, Antecedents, and
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV
Consequences. London: Sage Publication
Alfabeta.
Inc.
Pirbonyeh, R., Ghadami, M., & Hematinezhad Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
M. (2013). Survey the Role of Learning
Organization
Building
Blocks
on
Creativity Process in the Pars Khazar Wood, J., Joseph, W., & Zeffane, R. M. (2001).
Organizational Behaviour: A Global
Industrial Company. International Journal
Perspective. Milton: John Wiley & Sons
of Basic Sciences & Applied Researc,
Australia.
749-753.
Priyatno, D. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data
dengan SPSS 17. Yogyakarta: CV ANDI
Offset.
_____. (2010). Teknik Mudah dan Cepat
commit to user
Melakukan Analisis Dara Penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
8