VALIDITAS HASIL PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI DENGAN INTRAVENA PIELOGRAFI DALAM MENDETEKSI PASIEN NEFROLITIASIS DI RS PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

VALIDITAS HASIL PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI DENGAN
INTRAVENA PIELOGRAFI DALAM MENDETEKSI PASIEN
NEFROLITIASIS DI RS PEMBINA KESEJAHTERAAN
UMAT MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana S-1

Diajukan oleh :
ROSTOMO RAHARJO
J500 070 043

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemeriksaan radiologi dalam bidang nefrologi maju dengan pesat.
Sehingga pemeriksaan ini sangat bermanfaat untuk menentukan diagnosis.
Persiapan sebelum tindakan yang baik akan memberi hasil yang baik. Perlu
diperhatikan bahwa pemakaian bahan kontras radiologi terutama yang nonionik dapat menimbulkan penurunan fungsi ginjal akibat iskemia, toksik
maupun toksisitas vaskuler (Sudoyo, 2006).
Nefrolitiasis adalah keadaan dimana terdapat batu di dalam systema
collectivus. Jadi batu tersebut dapat ditemukan di dalam kaliks maupun pelvis
renalis atau pada keduanya sekaligus. Batu yang ditemukan pada systema
pelvico calyces terbentuk dari kristal Ca Oksalat, Ca fosfat, batu Struvit, batu
Cystein, batu asam urat dan batu xantin (Sutton, 2003).
Di Amerika Serikat, sekitar 250.000 sampai 750.000 penduduknya
menderita batu saluran kemih setiap tahun, di seluruh dunia rata-rata terdapat
1 sampai 12%. Kejadian pada pria empat kali lebih tinggi dari pada wanita,
kecuali untuk batu struvit, lebih sering terdapat pada wanita. Rata-rata batu
saluran kemih terjadi pada usia 30 sampai 50 tahun (Ferri, 2004).
Di beberapa rumah sakit di Indonesia dilaporkan terdapat perubahan
proporsi batu ginjal dibandingkan batu saluran kemih bagian bawah. Hasil
analisis jenis batu ginjal di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Gadjah
Mada tahun 1964 dan 1974, menunjukan kenaikan proporsi batu ginjal
dibandingkan proporsi batu kandung kemih. Sekitar tahun 1964-1969

didapatkan proporsi batu ginjal sebesar 20% dan batu kandung kemih sebesar
80%, tetapi pada tahun 1970-1974 batu ginjal sebesar 70% (101/144) dan
batu kandung kemih 30% (43/144 batu) (Sudoyo, 2006).
USG lebih sensitif dan spesifik untuk pemeriksaan batu pada ginjal
penderita gagal ginjal dan hidronefrosis, tetapi kurang sensitif untuk
pemeriksaan batu pada ureter. USG juga merupakan pemeriksaan noninvasif,

relatif murah, mudah dikerjakan dan aman (Tippins et al, 2000; Unal et al,
2003 cit. Majdawati, 2008).
IVP memiliki nilai sensitifitas 87% dan spesifitas 94% dan telah
digunakan sebagai baku emas (gold standart) untuk survei radiologi pada
systema collectivus intra renal, yaitu untuk menilai anatomi dan fungsi ren
dari visualisasi bahan kontras pada parenkhim dan systema collectivus, ureter
dan vesica urinaria secara menyeluruh (Ather et al, 2004 cit. Majdawati,
2008; Portis, 2001).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan sebelumnya dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Seberapakah tingkat validitas
pemeriksaan USG dalam mendeteksi adanya batu pada pasien Nefrolitiasis?”
C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dari nilai sensitifitas
dan spesifitas pemeriksaan USG dengan hasil pemeriksaan IVP dalam
mendeteksi adanya batu pada pasien nefrolitiasis.
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi Penulis
a. Merupakan sarana pendidikan mahasiswa dalam melatih cara berpikir
dan meneliti sebagai upaya untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
b. Penelitian ini memberikan informasi tentang kegunaan USG dan IVP
sebagai alat diagnosis penunjang dalam mendiagnosa nefrolitiasis.
2. Bagi Dunia Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan
di bidang ilmu radiodiagnostik.
3. Bagi Kalangan Medis
a. Memperoleh informasi tentang pemeriksaan radiologi yang tepat
dalam mendeteksi nefrolitiasis.

b. Mengetahui kemampuan USG dan IVP sebagai alat diagnosis
penunjang di bidang radiologi dalam mendeteksi nefrolitiasis.
4. Bagi Masyarakat

Mendapatkan layanan diagnostik penunjang yang tepat, cepat dan
murah, khususnya dalam mendiagnosa pasien nefrolitiasis.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian “Validitas Hasil Pemeriksaan Ultrasonografi dengan
Intravena Pielografi Dalam Mendeteksi Pasien Nefrolitiasis Di RS Pembina
Kesejahteraan Umat Muhammadiyah Surakarta”, menurut sepengetahuan
peneliti belum pernah diteliti sebelumnya, adapun penelitian-penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya dan berhubungan dengan penelitian ini adalah :
Nama
Judul
1.

Peneliti

Akurasi BNO dalam mendeteksi batu

Febi

saluran kemih, dengan konfirmasi


Pramono

Tahun
1998

pemeriksaan IVP
2.

3.

Kajian tentang deteksi penyakit sistem

Maesadji

urinarius dengan ultrasonografi

Tjokronagoro

Uji diagnosis ultrasonography pada


Majdawati

1991

2008

penderita hasil pemeriksaan intravena
pielography (IVP) non visualisasi ren
sampai menit 120
Tabel 1. Keaslian Penelitian
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya
adalah untuk mengetahui nilai sensitifitas dan spesifitas pemeriksaan USG
dengan hasil pemeriksaan IVP dalam mendeteksi adanya batu pada pasien
nefrolitiasis.

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ‘AQÎDAH DALAM BIMBINGAN ROHANI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PEMBINA Nilai-Nilai Pendidikan ‘Aqîdah Dalam Bimbingan Rohani Pada Pasien Di Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Ummat (PKU) Muhammadiyah Surakarta.

0 1 15

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan ‘Aqîdah Dalam Bimbingan Rohani Pada Pasien Di Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Ummat (PKU) Muhammadiyah Surakarta.

0 1 19

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ‘AQÎDAH DALAM BIMBINGAN ROHANI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PEMBINA KESEJAHTERAAN UMMAT (PKU) Nilai-Nilai Pendidikan ‘Aqîdah Dalam Bimbingan Rohani Pada Pasien Di Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Ummat (PKU) Muhammadiyah Surakarta.

0 1 22

PENDAHULUAN Prevalensi Hidronefrosis Pada Kasus Batu Saluran Kemih (Nefrolitiasis dan Vesicolitiasis) Berdasarkan Pemeriksaan Ultrasonografi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 5 4

HUBUNGAN ANTARA HASIL PEMERIKSAAN SPUTUM BTA (BASIL TAHAN ASAM) DENGAN GAMBARAN FOTO THORAX PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RS. PKU (PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT) MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 6

KESESUAIAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KADAR KREATININ PLASMA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RS PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 1 5

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA PADA USIA ANTARA 50-59 TAHUN DENGAN USIA DIATAS 60 TAHUN PADA PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI DI RS. PKU (PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT) MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

2 3 6

PERBEDAAN GAMBARAN CT-SCAN(COMPUTED TOMOGRAPHY SCAN) KEPALA ANTARA PENDERITA HIPERTENSI DAN NON HIPERTENSI PADA KASUS STROKE HEMORAGIK DI RS.PKU (PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT) MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 2 6

PENDAHULUAN Kesesuaian antara Letak Lesi Infark Cerebri pada Gambaran Computed Tomography Scaning (CT Scan) Kepala terhadap Gangguan Ekstremitas Kontralateral di RS. PKU (Pembina Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah Surakarta.

0 1 5

BAB II TINJUAN PUSTAKA - HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT (RS) PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT (PKU) MUHAMMADIYAH GUBUG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 20