Pengaruh Pelatihan Vokasional Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Tunarungu Kelas X Di Slb-B Yrtrw Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Jurnal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA
PENGARUH PELATIHAN VOKASIONAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA TUNARUNGU KELAS X
DI SLB-B YRTRW SURAKARTA
Nama
NIM
Email
No. HP
Pembimbing
: Joko Mulato
: K5112035
: latoladi@gmail.com
: 083865122527
: 1. Priyono, S.Pd, M.Si
2. Erma Kumala Sari, S.Psi, M.Psi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
THE EFFECT OF VOCATIONAL TRAINING
TOWARDS THE ENTREPRENEURSHIP INTERESTS
HARD OF HEARING STUDENTS IN 10TH GRADE
IN SLB-B YRTRW SURAKARTA
Joko Mulato, Priyono, dan Erma Kumala Sari
Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
latoladi@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of vocational training towards
entrepreneurship interest of hard of hearing students in SLB-B YRTRW Surakarta
2015/2016. The samplings of this research are six deaf students in 10th grade. This
research applies an experimental method with one group pretest-posttest design.
The data collection was accomplished by scale filling technique. The collected
data was analyzed by nonparametric statistical hypothesis test namely Wilcoxon Sign
Rank Test using the assistance of SPSS 23 program.
Based on the calculations accomplished by SPSS 23, the average of samplings
posttest score is higher than pretest score. According to the descriptive analysis result,
the average of pretest score is 100.33 and average of posttest score is 141.67.
According to nonparametric analysis results, the Z count = -2201 Asymp.Sig (2-tailed)
= .028 with a significance level (a) 5%.
This research shows that the application of vocational training affects the
increase of entrepreneurship interest of hard of hearing students in 10th grade in SLBB YRTRW Surakarta 2015/2016.
Keywords: vocational training, entrepreneurship interest, hard of hearing student
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PELATIHAN VOKASIONAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA TUNARUNGU KELAS X
DI SLB-B YRTRW SURAKARTA
Joko Mulato, Priyono, dan Erma Kumala Sari
Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
latoladi@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan
vokasional terhadap minat berwirausaha siswa tunarungu di SLB-B YRTRW Surakarta
tahun ajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian adalah enam siswa tunarungu kelas
X. penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain One Group PretestPosttest Design.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik pengisian skala. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan statistic non-parametrik uji ter
ranking bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test) yang akan menggunakan bantuan program
SPSS 23.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 23,
diketahui nilai rata-rata posttest sampel penelitian mangalami peningkatan dari nilai
pretest. Hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata posttest (141.67) lebih besar
daripada nilai pretest 100.33 . hasil analisis non parametric diperoleh Z hitung = -2.201
dengan Asymp.Sig (2-tailed) = .028 dengan taraf signifikansi (a) 5%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan pelatihan vokasional
berpengaruh terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa tunarungu kelas X di
SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
Kata Kunci : Pelatihan vokasional, Minat berwirausaha, Siswa Tunarungu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENDAHULUAN
Indonesia
merupakan
negara
untuk mendapatkan pendidikan. Tak
berkembang yang sedang melakukan
terkecuali untuk anak berkebutuhan
pembangunan di sektor industri. Untuk
khusus (ABK).
melaksanakan embangunan diperlukan
Istilah anak berkebutuhan khusus
manusia yang cerdas dan berbakat di
(ABK) dalam keidupan sehari-hari
bidangnya masing-masing. Salah satu
diartikan sebagai suatu kondisi yang
upaya untuk menghadapi industrialisasi
berbeda dari orang pada umumnya.
yaitu dengan berwirausaha. Salah satu
Perbedaan tersebut memiliki nilai lebih
menanamkan
atau kurang.
nilai
tentang
berwirausaha ialah dengan pendidikan.
Anak tunarungu merupakan salah
Pendidikan merupakan hak setia warga
satu contoh ABK yang mengalami
negara Indonesia, hal itu sesuai dengan
hambatan
Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1),
Haenudin (2013: 53) menyatakan,
yang berbunyi, “Tiap-tiap warga negara
“Tunarungu adalah peristilahan secara
berhak
umum yang diberikan kepada anak
mendapatkan
pengajaran”.
dalam
Pasal tersebut menjelaskan bahwa
yang
setiap
kekurangmampuan
warga
Indonesia
berhak
mengalami
kehilangan
atau
mendengar,
mendapatkan pengajaran yang layak
sehingga
dan setara. Hal tersebut juga sama
dalam melaksanakan kehidupan sehari-
dengan
hari”. Sementara itu, Mangunsong
Undang-Undang
Republik
ia
pendengarannya.
(2009:
5 ayat (2), “Warga negara yang
tunarungu digunakan untuk orang yang
memiliki
mengalami
mental/intelektual,
fisik,
berhak
Pendidikan
Khusus”.
gangguan
“Istilah
pendengaran
dan
yang mencakup tuli dan kurang dengar.
memperoleh
Orang yang tuli adalah orang yang
sosial,
emosional
mengatakan
gangguan
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
kelainan
1)
mengalami
itu
mengalami kehilangan pendengaran
membuktikan sebenarnya negara telah
(lebih dari 20 dB) yang mengakibatkan
menjamin bahwa setiap anak berhak
kesulitan dalam memproses informasi
Hal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
bahasa
digilib.uns.ac.id
melalui
pendengarannya
dalam masyarakat saat ini. Pada hal
sehingga ia tidak dapat memahami
prevalensi anak berkebutuhan khusus
pembicaraan orang lain baik dengan
yang
memakai maupun tidak memakai alat
diperkirakan 11,50% versi masyarakat
bantu dengar. Orang yang kurang
AS, 1,48% versi BPS, dan 81.438 orang
dengar adalah orang yang mengalami
versi
kehilangan pendengaran (sekitar 27
menunjukkan bila pengangguran dalam
sampai 69 dB) yang biasanya dengan
masyarakat di atas angka 10%, maka
menggunakan alat bentu dengar, sisa
jumlah
pendengarannyamemungkinkan untuk
berkebutuhan khusus di kisaran angka-
memproses informasi bahasa sehingga
angka ini.
dapat memahami pembicaraan orang
lain”.
ada
anak
berkebutuhan
dalam
Direktorat
Salah
satu
anak
menganggur
masyarakat
PLB.
pengangguran
jumlah
Sebagai
di
Hal
untuk
cara
ini
anak
mengurangi
tunarungu
adalah
yang
dengan
khusus, anak tunarungu diharapkan
berwirausaha.
bisa mandiri, apalagi setelah dia lulus
mengatakan bahwa:,”wirausaha adalah
dari sekolah. Menurut Badan Pusat
pelaku utama dalam pembangunan
Statistika pada tahun 2010, jumlah
ekonomi
penduduk Indonesia mencapai 234,2
melakukan inovasi dan kombinasi-
juta jiwa dengan jumlah penyandang
kombinasi yang baru untuk sebuah
tunarungu sebesar 2.962.500 jiwa (BPS
inovasi”. Dengan berwirausaha anak
2010). Dari anak tunarungu yang lulus
tunarungu dapat menciptakan lapangan
dari SLB banyak yang belum bisa
pekerjaan
mencari pekerjaan sendiri. Menurut
memperdulikan keterbatasan yang ada
Syamsi
pada
(2010:
pengangguran
berkebutuhan
91)
jumlah
untuk
anak
khusus,
jika
dan
(2011:
fungsinya
sendiri
dirinya.
diperoleh
Hendro
tanpa
Berwirausaha
29)
adalah
harus
dapat
anak tunarungu melalui
dilihat
pendidikan yang telah disediakan oleh
secara garis lurus tidak berbeda jauh
Sekolah Luar Biasa (SLB) , dalam hal
dengan pengangguran yang ada di
ini berupa pelajaran keterampilan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bertujuan untuk mengisi lowongan
untuk meningkatkan wirausaha siswa
pekerjaan yang dibutuhkan.
tunarungu terebut.
Lowongan pekerjaan yang tidak
terisi
biasanya
disebabkan
Berdasarkan identifikasi masalah
oleh
dan pembahasan masalah maka dapat
kesiapan kerja atau keterampilan yang
dirumuskan masalah sebagai berikut.
kurang cocok dengan kebutuhan dunia
“Apakah
kerja. Oleh karena itu berwirausaha
berpengaruh
adalah salah satu jalan agar setelah
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
lulus dari sekolah anak tunarungu bisa
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
bersaing dalam dunia kerja, akan tetapi
ajaran 2015/2016?”.
pelatihan
vokasional
terhadap
minat
biasanya setelah lulus mereka sering
Tujuan dari penelitian ini adalah
memilih bekerja sebagai pelayan atau
untuk mengetahui pengaruh pelatihan
sebagai kuli, hal tersebut terjadi karena
vokasional
kurang adanya minat untuk bekerja atau
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
berwirausaha.
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
Menurut Soemantri (2006 :95)
terhadap
minat
ajaean 2015/2016.
salah satu karakteristik anak tunarungu
ialah
lingkungan
melihat
mereka
METODE PENELITIAN
memiliki
Penelitian dilakukan di SLB-B
kekurangan dan menilainya sebagai
YRTRW Surakarta yang beralamatkan
seseorang
berkarya.
di Jalan Gumunggung, Surakarta, yang
Dengan penilaian lingkungan yang
dilaksanakan selama 5 bulan, mulai
demikian, anak tunarungu merasa
dari bulan Januari 2016 samapi bulan
benar-benar kurang berharga. Dengan
Mei 2016. Pendekatan penelitian ini
adanya karakteristik kurang percaya
menggunakan
diri tersebut, hal itu bisa memurunkan
eksperimen dengan desain eksperimen
minat dalam bekerja atau berwirausaha
one group pretest-posttest design.
anak tunarungu. Dari hal tersebut maka
Menurut Arikunto, (2013:123) Pra
diperlukan suatu pemecahan masalah
Experimental Design sering disebut
sebagai
individu
yang
yang
kurang
commit to user
kuantitatif
pra-
perpustakaan.uns.ac.id
sebagai
digilib.uns.ac.id
eksperimen
yang
tidak
data
menggunakan
skala
miat
sebenarnya atau eksperimen pura-pura.
berwirausaha yang berguna untuk
Dikatakan demikian karena eksperimen
mengetahui minat berwirausaha anak.
ini
persyaratan
Dalam skala ini berisi pernyataan-
seperti cara eksperimen yang dapat
pernyataan tentang aspek-aspek minat
dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-
berwirausaha
peraturan tertentu.
pernyataan. Tes dilakukan sebanyak
belum
memenuhi
Penelitian ini diawali dengan
pretest
1
kali,
kemudian
diberi
yang
berjumlah
36
dua kali yaitu pertama pada saat pretest dan yang kedua pada saat post-test.
perlakuan dengan pelatihan vokasional
Maka
selama 3 kali pertemuan dan diakhiri
menggunakan validitas isi. Menurut
dengan posttest 1 kali pertemuan.
Sukmadinata
Menurut Sugiyono (2013:74-75) desain
dengan isi dan format dari instrument.
penelitian one group pretest-posttest
Apakah instrument tepat mengukur hal
terdapat pretest sebelum diberikan
yang ingin diukur, apakah butir-butir
perlakuan (treatment) dan pemberian
pertanyaan telah mewakili aspek-aspek
posttest setelah diadakannya perlakuan.
yang akan diukur dengan instrumen.
Variabel bebas penelitian ini
Berdasarkan validitas dalam penelitian
adalah pelatihan vokasional, variael
yang digunakan adalah validitas isi
terikat berupa minat berwirausaha.
melalui
Populasi yang diambil adalah
dari
itu
penelitian
(2006:
)
pendapat
(profesional
ini
berkenaan
profesional
judgment)
maka
siswa tunarungu kelas X di SLB-B
reliabilitas yang digunakan adalah
YRTRW Surakarta, sedangkan sampel
reliabilitas
penelitian ini adalah siswa tunarungu
reliability). Reliabilitas hasil rating
kelas X di SLB-B YRTRW Surakarta
(interater
tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlas
perbandingan
siswa sebanyak 6 orang. Teknik
terhadap instrumen yang digunakan
pengambilan
berdasarkan judgment.
sampel
menggunakan
sampling jenuh. Teknik pengumpulan
commit to user
hasil
rating
reliability)
pendapat
(interater
merupakan
profesional
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teknik
menggunakan
analisis
data
kuantitatif
non-
Tabel 1. Nilai Siswa
Perlakuan (Pretest)
Berdasarkan
parametrik uji bertanda dari Wilcoxon
dari
Sebelum
data
nilai
(sign rank test Wilcoxon). Penelitian ini
Pretest tersebut dapat diketahui nilai
menggunakan One Group PreTest-
No
Subjek
Nama Siswa
(Inisial)
Nilai
Pretest
Kategori
Skor
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Ratarata
AT
DFKW
RTS
DA
RU
OLS
113
91
96
97
111
94
602
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
PostTest Design, yaitu sekelompok
subjek yang dikenai perlakuan dalam
jangka waktu tertentu, pengukuran
dilakukan
sebelum
dan
sesudah
perlakuan diberikan, dan pengaruh
perlakuan yang diukur dari perbedaan
antara
pengukuran
awal
T1
dan
perlakuan akhir T2.
100.33
Sedang
rata-rata (mean), skor tertinggi, skor
terendah, simpangan baku dan standar
deviasi sebagai berikut:
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
ini
diolah
menggunakan statistik non parametrik
Wilcoxon signed rank test dengan
bantuan
SPSS
23.
Alasan
menggunakan analisa tersebut karena
disesuaikan dengan jenis eksperimen
data. Dari perolehan nilai dan analisis
data maka dapat diketahui pengaruh
penggunaan
pelatihan
Tabel 2 Deskriptif Statistik Nilai
Pretest.
Statistics
Pretest
N
Valid
6
Missing
0
Mean
100.33
Median
96.50
Mode
91a
Std. Deviation
9.288
Minimum
91
Maximum
113
Sum
602
vokasional
terhadap minat berwirausaha kelas X di
SLB-B YRTRW Surakarta. Berikut ini
adalah data kemampuan awal anak
sebelum diberi perlakuan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai
Pretest
V 127
al 131
id 143
147
149
153
Tot
al
Freque
ncy
1
1
1
1
1
1
6
Dari
posttest
Perce Valid Cumulativ
nt
Percent e Percent
16.7
16.7
16.7
16.7
16.7
33.3
16.7
16.7
50.0
16.7
16.7
66.7
16.7
16.7
83.3
16.7
16.7
100.0
100.
100.0
0
perhitungan
data
nilai
pretest siswa tersebut dapat disajikan
dalam
bentuk
histogram
sebagai
berikut:
minat
berwirausaha
siswa
tunarungu setelah diberikan perlakuan
pelatihan vokasional berupa gelang tali.
Tabel 4 Nilai Siswa Setelah Perlakuan
(Posttest)
No
Subjek
Nama
Inisial
Nilai
Posttest
Kategori
skor
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Ratarata
AT
DFKW
RTS
DA
RU
OLS
127
149
131
143
153
147
850
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
141.67
Tinggi
Berikut ini deskripsi data nilai,
Tabel 5 Deskriptif Statistik Nilai
Posttest
Statistics
Posttest
N
Grafik 1. Histogram Niali Pretest
Mean
6
0
141.67
Median
Mode
145.00
127a
Std. Deviation
Minimum
Maximum
10.405
127
153
Sum
850
commit to user
Valid
Missing
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Nilai
Posttest
V 127
al 131
id 143
147
149
153
Tot
al
Freq
uenc
y
1
1
1
1
1
1
6
posttest
Vali
d
Perc Perc
ent
ent
16.7 16.7
16.7 16.7
16.7 16.7
16.7 16.7
16.7 16.7
16.7 16.7
100.
100.0
0
Berdasarkan hasil statistik nilai
pretest dan posttest dari data yang telah
disajikan sebelumnya, maka diperoleh
Cumulative
Percent
16.7
33.3
50.0
66.7
83.3
100.0
nilai Zhit ung = -2.201 dengan Asymp.
Sig.
(2-tailed)
0.028.
nilai
probabilitas dalam Zhitung kemudian
dibandingkan dengan probabilitas yang
telah ditentukan α = 0.05.
Dari
Dari perhitungan data nilai
posttest dapat disajikan dalam bentuk
histogram sebagai berikut:
=
perhitungan
diperoleh,
tingkat probabilitas yang digunakan
0,05 yang berarti tingkat kebenaran
perhitungan sebesar 95% dan terdapat
perbedaan signifikan Nilai p sebesar
0,028 yang lebih kecil dari probabilitas
sebesar 0.05 menunjukkan bahwa
hipotesis
“pelatihan
Grafik 2. Histogram Nilai Posttest
Berikut
penjabaran
dari
pengolahan data yang didapat dari hasil
menggunakan
kepercayaan
yang
vokasional
berbunyi
berpengaruh
terhadap minat berwirausaha siswa
tunarungu kelas X di SLB-B YRTRW
Surakarta tahun ajaran 2015/2016”.
Pelatihan
output SPSS versi 23. Dalam penelitian
ini
peneliti
membantu
anak
vokasional
ini
tunarungu
untuk
kebenaran perhitungan sebesar 95%
menambah pengalaman dalam bidang
yaitu α = 0.05% atau 0.05. selain
keterampilan, hal ini sesuai dengan
perhitungan di atas proses selanjutnya
Undang-Undang
adalah menghitung ranking dari data
pasal 9 Nomor 13 Tahun 2003
nilai pretest dan posttest.
mengemukakan bahwa, pelatihan kerja
Ketenagakerjaan
diselenggarakan dan diarahkan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
membekali,
meningkatkan,
mengembangkan
guna
digilib.uns.ac.id
kompetensi
meningkatkan
dan
pelatihan
kerja
Somantri
vokasional.
(2006
:95)
Menurut
salah
satu
kemampuan,
karakteristik anak tunarungu ialah
kesejahteraan.
lingkungan melihat mereka sebagai
Penggunaan pelatihan vokasional ini
individu yang memiliki kekurangan
bisa meningkatkan kemandirian dan
dan menilainya sebagai seseorang yang
kesiapan diri mereka untuk
kurang berkarya. Dengan penilaian
produktivitas,
dan
bekal
bekerja di masa yang akan datang. Hal
lingkungan
tersebut sejalan dengan Siagian (2008:
tunarungu merasa benar-benar kurang
77) tujuan dari pelatihan salah satunya
berharga. Dengan adanya karakteristik
adalah
untuk
kurang percaya diri tersebut, hal itu bisa
karyawan
memurunkan minat dalam bekerja atau
kesempatan
meningkatkan
semakin
besar,
karier
karena
keahlian
yang
demikian,
anak
berwirausaha anak tunarungu.
keterampilan, dan prestasi kerjanya
Variabel bebas dalam penelitian
lebih baik. Promosi ilmiah biasanya
ini adalah pelatihan vokasional yang
didasarkan pada keahlian dan prestasi
memiliki
kerja seseorang. Selain itu menurut
terikat
Alma (2010: 1) manfaat berwirausaha
Pelatihan
adalah
kegiatan
menjadikan
karyawannyan
pengaruh
yaitu
pada
minat
berwirausaha.
vokasional
yang
merupakan
menarik
orang mandiri, disiplin, jujur, tekun
menambah
pengalaman
dalam menghadapi pekerjaan.
manambah
wawasan
Berdasarkan
kenaikan
variable
dan
bisa
dalam
mengenai
nilai
keterampilan. Pelatihan vokasional ini
tersebut dapat dikatakan bahwa siswa
menambah keterampilan yang dimiliki
mengalami peningkatan skor skala
oleh anak tunarungu. Hal tersebut
minat berwirausaha antara sebelum dan
sesuai dengan pendapat Windyasari
sesudah
perlakuan.
(2014: 109) yang menjelaskan bahwa
Rendahnya minat berwirausaha yang
pemberian pendidikan keterampilan
diperoleh
vokasional
diberikan
siswa
merupakan
hasil
kondisi awal sebelum dilaksanakan
dapat
meningkatkan
kemandirian anak tunarungu yang erat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kaitannya dengan persiapan mereka
Berdasarkan
dengan
hasil
memasuki dunia kerja. Oleh karena itu
penelitian dan fakta di lapangan,
keterampilan
dengan ini peneliti memberikan saran
vokasional
sangat
dianjurkan untuk diterapkan di SLB
sebagai berikut :
untuk bekal masa depan kelak.
Kepala
Sekolah
diharapkan
Pelatihan vokasional diharapkan
memasukkan kerajinan gelang tali
mampu menjadi salah satu alternative
menjadi tambahan salah satu pelajaran
atau cara untuk membuat minat bekerja
keterampulan
khususnya
mengembangkan minat berwirausaha
minat
berwirausaha
dapat
siswa tunarungu.
meningkat.
Berdasarkan
analisis
penelitian,
peneliti
menyimpulkan
bahwa
pelatihan
agar
dapat
penggunaan
pelatihan
berpengruh
data
vokasional
terhadap
minat
Guru diharapkan memberikan
kesempatan dan pelatihan vokasional
yang berupa gelang tal kepada anak
tunarungu agar minat berwirausaha
anak tunarungu meningkat.
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
Siswa diharapkan lebih banyak
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
berlatih
ajaran 2015/2016.
keterampilan
vokasional
melalu berbagai keterampilan termasuk
gelang tali yang terbukti meningkatkan
SIMPULAN DAN SARAN
minat berwirausaha.
Berdasarkan pembahasan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa
pelatihan
vokasional
berpengaruh
terhadap minat berwirausaha siswa
tunarungu kelas X di SLB-B YRTRW
Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2010). Kewirausahaan.
Bandung: Alfabeta.
Arikunto, S. (2013). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Haenudin. (2013). Pendidikan Anak
Berkebutuhan
Khusus
Tunarungu:
Peserta
Didik
Berkebutuhan Khusus dengan
Hambatan
Pendengaran.
Jakarta:Luximia.
Hendro.
(2011).
Kewirausahaan.
Aksara Pratama.
Dasar-Dasar
PT Gelora
Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan
Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus. Depok: LPSP3 UI.
Siagian,S.P.
(2008).
Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Somantri, Sutjihati, Tjuju. (2006).
Psikologi Anak Luar Biasa.
Jakarta : Depdikbud Dirdjen
Pendidikan Tinggi.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31
ayat 1 Tentang Hak Asasi untuk
mendapat pendidikan. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia.
Windyasari, H. (2014). Pendidikan
Keterampilan Vokasional Untuk
Meningkatkan
Kemandirian
Anak
Tunarungu
dalam
Mempersiapkan Diri Memasuki
Dunia Kerja di Kelas XII SLB
Negeri
Surakarta
Tahun
Pelajaran 2013/2014. Kumpulan
Abstrak
Hasil
Penelitian
Universitas Sebelas Maret Tahun
2013-2014.
Sukmadinata, Nana S. (2006).
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung ;
Rosdakarya.
Syamsi, I. (2010). Membuka Peluang
Berwirausaha
Untuk
Pemberdayaan
Anak
Berkebutuhan Khusus. Jurnal
Pendidikan & Kebudayaan. 16
(1): 90-103. Diperoleh 18
Februari.
Dari
https://core.ac.uk/download/pdf/
11062337.pdf
commit to user
digilib.uns.ac.id
JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA
PENGARUH PELATIHAN VOKASIONAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA TUNARUNGU KELAS X
DI SLB-B YRTRW SURAKARTA
Nama
NIM
No. HP
Pembimbing
: Joko Mulato
: K5112035
: latoladi@gmail.com
: 083865122527
: 1. Priyono, S.Pd, M.Si
2. Erma Kumala Sari, S.Psi, M.Psi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
THE EFFECT OF VOCATIONAL TRAINING
TOWARDS THE ENTREPRENEURSHIP INTERESTS
HARD OF HEARING STUDENTS IN 10TH GRADE
IN SLB-B YRTRW SURAKARTA
Joko Mulato, Priyono, dan Erma Kumala Sari
Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
latoladi@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of vocational training towards
entrepreneurship interest of hard of hearing students in SLB-B YRTRW Surakarta
2015/2016. The samplings of this research are six deaf students in 10th grade. This
research applies an experimental method with one group pretest-posttest design.
The data collection was accomplished by scale filling technique. The collected
data was analyzed by nonparametric statistical hypothesis test namely Wilcoxon Sign
Rank Test using the assistance of SPSS 23 program.
Based on the calculations accomplished by SPSS 23, the average of samplings
posttest score is higher than pretest score. According to the descriptive analysis result,
the average of pretest score is 100.33 and average of posttest score is 141.67.
According to nonparametric analysis results, the Z count = -2201 Asymp.Sig (2-tailed)
= .028 with a significance level (a) 5%.
This research shows that the application of vocational training affects the
increase of entrepreneurship interest of hard of hearing students in 10th grade in SLBB YRTRW Surakarta 2015/2016.
Keywords: vocational training, entrepreneurship interest, hard of hearing student
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PELATIHAN VOKASIONAL
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA TUNARUNGU KELAS X
DI SLB-B YRTRW SURAKARTA
Joko Mulato, Priyono, dan Erma Kumala Sari
Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
latoladi@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan
vokasional terhadap minat berwirausaha siswa tunarungu di SLB-B YRTRW Surakarta
tahun ajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian adalah enam siswa tunarungu kelas
X. penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain One Group PretestPosttest Design.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik pengisian skala. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan statistic non-parametrik uji ter
ranking bertanda (Wilcoxon Sign Rank Test) yang akan menggunakan bantuan program
SPSS 23.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 23,
diketahui nilai rata-rata posttest sampel penelitian mangalami peningkatan dari nilai
pretest. Hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata posttest (141.67) lebih besar
daripada nilai pretest 100.33 . hasil analisis non parametric diperoleh Z hitung = -2.201
dengan Asymp.Sig (2-tailed) = .028 dengan taraf signifikansi (a) 5%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan pelatihan vokasional
berpengaruh terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa tunarungu kelas X di
SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
Kata Kunci : Pelatihan vokasional, Minat berwirausaha, Siswa Tunarungu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENDAHULUAN
Indonesia
merupakan
negara
untuk mendapatkan pendidikan. Tak
berkembang yang sedang melakukan
terkecuali untuk anak berkebutuhan
pembangunan di sektor industri. Untuk
khusus (ABK).
melaksanakan embangunan diperlukan
Istilah anak berkebutuhan khusus
manusia yang cerdas dan berbakat di
(ABK) dalam keidupan sehari-hari
bidangnya masing-masing. Salah satu
diartikan sebagai suatu kondisi yang
upaya untuk menghadapi industrialisasi
berbeda dari orang pada umumnya.
yaitu dengan berwirausaha. Salah satu
Perbedaan tersebut memiliki nilai lebih
menanamkan
atau kurang.
nilai
tentang
berwirausaha ialah dengan pendidikan.
Anak tunarungu merupakan salah
Pendidikan merupakan hak setia warga
satu contoh ABK yang mengalami
negara Indonesia, hal itu sesuai dengan
hambatan
Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1),
Haenudin (2013: 53) menyatakan,
yang berbunyi, “Tiap-tiap warga negara
“Tunarungu adalah peristilahan secara
berhak
umum yang diberikan kepada anak
mendapatkan
pengajaran”.
dalam
Pasal tersebut menjelaskan bahwa
yang
setiap
kekurangmampuan
warga
Indonesia
berhak
mengalami
kehilangan
atau
mendengar,
mendapatkan pengajaran yang layak
sehingga
dan setara. Hal tersebut juga sama
dalam melaksanakan kehidupan sehari-
dengan
hari”. Sementara itu, Mangunsong
Undang-Undang
Republik
ia
pendengarannya.
(2009:
5 ayat (2), “Warga negara yang
tunarungu digunakan untuk orang yang
memiliki
mengalami
mental/intelektual,
fisik,
berhak
Pendidikan
Khusus”.
gangguan
“Istilah
pendengaran
dan
yang mencakup tuli dan kurang dengar.
memperoleh
Orang yang tuli adalah orang yang
sosial,
emosional
mengatakan
gangguan
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
kelainan
1)
mengalami
itu
mengalami kehilangan pendengaran
membuktikan sebenarnya negara telah
(lebih dari 20 dB) yang mengakibatkan
menjamin bahwa setiap anak berhak
kesulitan dalam memproses informasi
Hal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
bahasa
digilib.uns.ac.id
melalui
pendengarannya
dalam masyarakat saat ini. Pada hal
sehingga ia tidak dapat memahami
prevalensi anak berkebutuhan khusus
pembicaraan orang lain baik dengan
yang
memakai maupun tidak memakai alat
diperkirakan 11,50% versi masyarakat
bantu dengar. Orang yang kurang
AS, 1,48% versi BPS, dan 81.438 orang
dengar adalah orang yang mengalami
versi
kehilangan pendengaran (sekitar 27
menunjukkan bila pengangguran dalam
sampai 69 dB) yang biasanya dengan
masyarakat di atas angka 10%, maka
menggunakan alat bentu dengar, sisa
jumlah
pendengarannyamemungkinkan untuk
berkebutuhan khusus di kisaran angka-
memproses informasi bahasa sehingga
angka ini.
dapat memahami pembicaraan orang
lain”.
ada
anak
berkebutuhan
dalam
Direktorat
Salah
satu
anak
menganggur
masyarakat
PLB.
pengangguran
jumlah
Sebagai
di
Hal
untuk
cara
ini
anak
mengurangi
tunarungu
adalah
yang
dengan
khusus, anak tunarungu diharapkan
berwirausaha.
bisa mandiri, apalagi setelah dia lulus
mengatakan bahwa:,”wirausaha adalah
dari sekolah. Menurut Badan Pusat
pelaku utama dalam pembangunan
Statistika pada tahun 2010, jumlah
ekonomi
penduduk Indonesia mencapai 234,2
melakukan inovasi dan kombinasi-
juta jiwa dengan jumlah penyandang
kombinasi yang baru untuk sebuah
tunarungu sebesar 2.962.500 jiwa (BPS
inovasi”. Dengan berwirausaha anak
2010). Dari anak tunarungu yang lulus
tunarungu dapat menciptakan lapangan
dari SLB banyak yang belum bisa
pekerjaan
mencari pekerjaan sendiri. Menurut
memperdulikan keterbatasan yang ada
Syamsi
pada
(2010:
pengangguran
berkebutuhan
91)
jumlah
untuk
anak
khusus,
jika
dan
(2011:
fungsinya
sendiri
dirinya.
diperoleh
Hendro
tanpa
Berwirausaha
29)
adalah
harus
dapat
anak tunarungu melalui
dilihat
pendidikan yang telah disediakan oleh
secara garis lurus tidak berbeda jauh
Sekolah Luar Biasa (SLB) , dalam hal
dengan pengangguran yang ada di
ini berupa pelajaran keterampilan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bertujuan untuk mengisi lowongan
untuk meningkatkan wirausaha siswa
pekerjaan yang dibutuhkan.
tunarungu terebut.
Lowongan pekerjaan yang tidak
terisi
biasanya
disebabkan
Berdasarkan identifikasi masalah
oleh
dan pembahasan masalah maka dapat
kesiapan kerja atau keterampilan yang
dirumuskan masalah sebagai berikut.
kurang cocok dengan kebutuhan dunia
“Apakah
kerja. Oleh karena itu berwirausaha
berpengaruh
adalah salah satu jalan agar setelah
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
lulus dari sekolah anak tunarungu bisa
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
bersaing dalam dunia kerja, akan tetapi
ajaran 2015/2016?”.
pelatihan
vokasional
terhadap
minat
biasanya setelah lulus mereka sering
Tujuan dari penelitian ini adalah
memilih bekerja sebagai pelayan atau
untuk mengetahui pengaruh pelatihan
sebagai kuli, hal tersebut terjadi karena
vokasional
kurang adanya minat untuk bekerja atau
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
berwirausaha.
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
Menurut Soemantri (2006 :95)
terhadap
minat
ajaean 2015/2016.
salah satu karakteristik anak tunarungu
ialah
lingkungan
melihat
mereka
METODE PENELITIAN
memiliki
Penelitian dilakukan di SLB-B
kekurangan dan menilainya sebagai
YRTRW Surakarta yang beralamatkan
seseorang
berkarya.
di Jalan Gumunggung, Surakarta, yang
Dengan penilaian lingkungan yang
dilaksanakan selama 5 bulan, mulai
demikian, anak tunarungu merasa
dari bulan Januari 2016 samapi bulan
benar-benar kurang berharga. Dengan
Mei 2016. Pendekatan penelitian ini
adanya karakteristik kurang percaya
menggunakan
diri tersebut, hal itu bisa memurunkan
eksperimen dengan desain eksperimen
minat dalam bekerja atau berwirausaha
one group pretest-posttest design.
anak tunarungu. Dari hal tersebut maka
Menurut Arikunto, (2013:123) Pra
diperlukan suatu pemecahan masalah
Experimental Design sering disebut
sebagai
individu
yang
yang
kurang
commit to user
kuantitatif
pra-
perpustakaan.uns.ac.id
sebagai
digilib.uns.ac.id
eksperimen
yang
tidak
data
menggunakan
skala
miat
sebenarnya atau eksperimen pura-pura.
berwirausaha yang berguna untuk
Dikatakan demikian karena eksperimen
mengetahui minat berwirausaha anak.
ini
persyaratan
Dalam skala ini berisi pernyataan-
seperti cara eksperimen yang dapat
pernyataan tentang aspek-aspek minat
dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-
berwirausaha
peraturan tertentu.
pernyataan. Tes dilakukan sebanyak
belum
memenuhi
Penelitian ini diawali dengan
pretest
1
kali,
kemudian
diberi
yang
berjumlah
36
dua kali yaitu pertama pada saat pretest dan yang kedua pada saat post-test.
perlakuan dengan pelatihan vokasional
Maka
selama 3 kali pertemuan dan diakhiri
menggunakan validitas isi. Menurut
dengan posttest 1 kali pertemuan.
Sukmadinata
Menurut Sugiyono (2013:74-75) desain
dengan isi dan format dari instrument.
penelitian one group pretest-posttest
Apakah instrument tepat mengukur hal
terdapat pretest sebelum diberikan
yang ingin diukur, apakah butir-butir
perlakuan (treatment) dan pemberian
pertanyaan telah mewakili aspek-aspek
posttest setelah diadakannya perlakuan.
yang akan diukur dengan instrumen.
Variabel bebas penelitian ini
Berdasarkan validitas dalam penelitian
adalah pelatihan vokasional, variael
yang digunakan adalah validitas isi
terikat berupa minat berwirausaha.
melalui
Populasi yang diambil adalah
dari
itu
penelitian
(2006:
)
pendapat
(profesional
ini
berkenaan
profesional
judgment)
maka
siswa tunarungu kelas X di SLB-B
reliabilitas yang digunakan adalah
YRTRW Surakarta, sedangkan sampel
reliabilitas
penelitian ini adalah siswa tunarungu
reliability). Reliabilitas hasil rating
kelas X di SLB-B YRTRW Surakarta
(interater
tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlas
perbandingan
siswa sebanyak 6 orang. Teknik
terhadap instrumen yang digunakan
pengambilan
berdasarkan judgment.
sampel
menggunakan
sampling jenuh. Teknik pengumpulan
commit to user
hasil
rating
reliability)
pendapat
(interater
merupakan
profesional
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teknik
menggunakan
analisis
data
kuantitatif
non-
Tabel 1. Nilai Siswa
Perlakuan (Pretest)
Berdasarkan
parametrik uji bertanda dari Wilcoxon
dari
Sebelum
data
nilai
(sign rank test Wilcoxon). Penelitian ini
Pretest tersebut dapat diketahui nilai
menggunakan One Group PreTest-
No
Subjek
Nama Siswa
(Inisial)
Nilai
Pretest
Kategori
Skor
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Ratarata
AT
DFKW
RTS
DA
RU
OLS
113
91
96
97
111
94
602
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
PostTest Design, yaitu sekelompok
subjek yang dikenai perlakuan dalam
jangka waktu tertentu, pengukuran
dilakukan
sebelum
dan
sesudah
perlakuan diberikan, dan pengaruh
perlakuan yang diukur dari perbedaan
antara
pengukuran
awal
T1
dan
perlakuan akhir T2.
100.33
Sedang
rata-rata (mean), skor tertinggi, skor
terendah, simpangan baku dan standar
deviasi sebagai berikut:
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
ini
diolah
menggunakan statistik non parametrik
Wilcoxon signed rank test dengan
bantuan
SPSS
23.
Alasan
menggunakan analisa tersebut karena
disesuaikan dengan jenis eksperimen
data. Dari perolehan nilai dan analisis
data maka dapat diketahui pengaruh
penggunaan
pelatihan
Tabel 2 Deskriptif Statistik Nilai
Pretest.
Statistics
Pretest
N
Valid
6
Missing
0
Mean
100.33
Median
96.50
Mode
91a
Std. Deviation
9.288
Minimum
91
Maximum
113
Sum
602
vokasional
terhadap minat berwirausaha kelas X di
SLB-B YRTRW Surakarta. Berikut ini
adalah data kemampuan awal anak
sebelum diberi perlakuan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai
Pretest
V 127
al 131
id 143
147
149
153
Tot
al
Freque
ncy
1
1
1
1
1
1
6
Dari
posttest
Perce Valid Cumulativ
nt
Percent e Percent
16.7
16.7
16.7
16.7
16.7
33.3
16.7
16.7
50.0
16.7
16.7
66.7
16.7
16.7
83.3
16.7
16.7
100.0
100.
100.0
0
perhitungan
data
nilai
pretest siswa tersebut dapat disajikan
dalam
bentuk
histogram
sebagai
berikut:
minat
berwirausaha
siswa
tunarungu setelah diberikan perlakuan
pelatihan vokasional berupa gelang tali.
Tabel 4 Nilai Siswa Setelah Perlakuan
(Posttest)
No
Subjek
Nama
Inisial
Nilai
Posttest
Kategori
skor
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Ratarata
AT
DFKW
RTS
DA
RU
OLS
127
149
131
143
153
147
850
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
141.67
Tinggi
Berikut ini deskripsi data nilai,
Tabel 5 Deskriptif Statistik Nilai
Posttest
Statistics
Posttest
N
Grafik 1. Histogram Niali Pretest
Mean
6
0
141.67
Median
Mode
145.00
127a
Std. Deviation
Minimum
Maximum
10.405
127
153
Sum
850
commit to user
Valid
Missing
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Nilai
Posttest
V 127
al 131
id 143
147
149
153
Tot
al
Freq
uenc
y
1
1
1
1
1
1
6
posttest
Vali
d
Perc Perc
ent
ent
16.7 16.7
16.7 16.7
16.7 16.7
16.7 16.7
16.7 16.7
16.7 16.7
100.
100.0
0
Berdasarkan hasil statistik nilai
pretest dan posttest dari data yang telah
disajikan sebelumnya, maka diperoleh
Cumulative
Percent
16.7
33.3
50.0
66.7
83.3
100.0
nilai Zhit ung = -2.201 dengan Asymp.
Sig.
(2-tailed)
0.028.
nilai
probabilitas dalam Zhitung kemudian
dibandingkan dengan probabilitas yang
telah ditentukan α = 0.05.
Dari
Dari perhitungan data nilai
posttest dapat disajikan dalam bentuk
histogram sebagai berikut:
=
perhitungan
diperoleh,
tingkat probabilitas yang digunakan
0,05 yang berarti tingkat kebenaran
perhitungan sebesar 95% dan terdapat
perbedaan signifikan Nilai p sebesar
0,028 yang lebih kecil dari probabilitas
sebesar 0.05 menunjukkan bahwa
hipotesis
“pelatihan
Grafik 2. Histogram Nilai Posttest
Berikut
penjabaran
dari
pengolahan data yang didapat dari hasil
menggunakan
kepercayaan
yang
vokasional
berbunyi
berpengaruh
terhadap minat berwirausaha siswa
tunarungu kelas X di SLB-B YRTRW
Surakarta tahun ajaran 2015/2016”.
Pelatihan
output SPSS versi 23. Dalam penelitian
ini
peneliti
membantu
anak
vokasional
ini
tunarungu
untuk
kebenaran perhitungan sebesar 95%
menambah pengalaman dalam bidang
yaitu α = 0.05% atau 0.05. selain
keterampilan, hal ini sesuai dengan
perhitungan di atas proses selanjutnya
Undang-Undang
adalah menghitung ranking dari data
pasal 9 Nomor 13 Tahun 2003
nilai pretest dan posttest.
mengemukakan bahwa, pelatihan kerja
Ketenagakerjaan
diselenggarakan dan diarahkan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
membekali,
meningkatkan,
mengembangkan
guna
digilib.uns.ac.id
kompetensi
meningkatkan
dan
pelatihan
kerja
Somantri
vokasional.
(2006
:95)
Menurut
salah
satu
kemampuan,
karakteristik anak tunarungu ialah
kesejahteraan.
lingkungan melihat mereka sebagai
Penggunaan pelatihan vokasional ini
individu yang memiliki kekurangan
bisa meningkatkan kemandirian dan
dan menilainya sebagai seseorang yang
kesiapan diri mereka untuk
kurang berkarya. Dengan penilaian
produktivitas,
dan
bekal
bekerja di masa yang akan datang. Hal
lingkungan
tersebut sejalan dengan Siagian (2008:
tunarungu merasa benar-benar kurang
77) tujuan dari pelatihan salah satunya
berharga. Dengan adanya karakteristik
adalah
untuk
kurang percaya diri tersebut, hal itu bisa
karyawan
memurunkan minat dalam bekerja atau
kesempatan
meningkatkan
semakin
besar,
karier
karena
keahlian
yang
demikian,
anak
berwirausaha anak tunarungu.
keterampilan, dan prestasi kerjanya
Variabel bebas dalam penelitian
lebih baik. Promosi ilmiah biasanya
ini adalah pelatihan vokasional yang
didasarkan pada keahlian dan prestasi
memiliki
kerja seseorang. Selain itu menurut
terikat
Alma (2010: 1) manfaat berwirausaha
Pelatihan
adalah
kegiatan
menjadikan
karyawannyan
pengaruh
yaitu
pada
minat
berwirausaha.
vokasional
yang
merupakan
menarik
orang mandiri, disiplin, jujur, tekun
menambah
pengalaman
dalam menghadapi pekerjaan.
manambah
wawasan
Berdasarkan
kenaikan
variable
dan
bisa
dalam
mengenai
nilai
keterampilan. Pelatihan vokasional ini
tersebut dapat dikatakan bahwa siswa
menambah keterampilan yang dimiliki
mengalami peningkatan skor skala
oleh anak tunarungu. Hal tersebut
minat berwirausaha antara sebelum dan
sesuai dengan pendapat Windyasari
sesudah
perlakuan.
(2014: 109) yang menjelaskan bahwa
Rendahnya minat berwirausaha yang
pemberian pendidikan keterampilan
diperoleh
vokasional
diberikan
siswa
merupakan
hasil
kondisi awal sebelum dilaksanakan
dapat
meningkatkan
kemandirian anak tunarungu yang erat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kaitannya dengan persiapan mereka
Berdasarkan
dengan
hasil
memasuki dunia kerja. Oleh karena itu
penelitian dan fakta di lapangan,
keterampilan
dengan ini peneliti memberikan saran
vokasional
sangat
dianjurkan untuk diterapkan di SLB
sebagai berikut :
untuk bekal masa depan kelak.
Kepala
Sekolah
diharapkan
Pelatihan vokasional diharapkan
memasukkan kerajinan gelang tali
mampu menjadi salah satu alternative
menjadi tambahan salah satu pelajaran
atau cara untuk membuat minat bekerja
keterampulan
khususnya
mengembangkan minat berwirausaha
minat
berwirausaha
dapat
siswa tunarungu.
meningkat.
Berdasarkan
analisis
penelitian,
peneliti
menyimpulkan
bahwa
pelatihan
agar
dapat
penggunaan
pelatihan
berpengruh
data
vokasional
terhadap
minat
Guru diharapkan memberikan
kesempatan dan pelatihan vokasional
yang berupa gelang tal kepada anak
tunarungu agar minat berwirausaha
anak tunarungu meningkat.
berwirausaha siswa tunarungu kelas X
Siswa diharapkan lebih banyak
di SLB-B YRTRW Surakarta tahun
berlatih
ajaran 2015/2016.
keterampilan
vokasional
melalu berbagai keterampilan termasuk
gelang tali yang terbukti meningkatkan
SIMPULAN DAN SARAN
minat berwirausaha.
Berdasarkan pembahasan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa
pelatihan
vokasional
berpengaruh
terhadap minat berwirausaha siswa
tunarungu kelas X di SLB-B YRTRW
Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2010). Kewirausahaan.
Bandung: Alfabeta.
Arikunto, S. (2013). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Haenudin. (2013). Pendidikan Anak
Berkebutuhan
Khusus
Tunarungu:
Peserta
Didik
Berkebutuhan Khusus dengan
Hambatan
Pendengaran.
Jakarta:Luximia.
Hendro.
(2011).
Kewirausahaan.
Aksara Pratama.
Dasar-Dasar
PT Gelora
Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan
Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus. Depok: LPSP3 UI.
Siagian,S.P.
(2008).
Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Somantri, Sutjihati, Tjuju. (2006).
Psikologi Anak Luar Biasa.
Jakarta : Depdikbud Dirdjen
Pendidikan Tinggi.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31
ayat 1 Tentang Hak Asasi untuk
mendapat pendidikan. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia.
Windyasari, H. (2014). Pendidikan
Keterampilan Vokasional Untuk
Meningkatkan
Kemandirian
Anak
Tunarungu
dalam
Mempersiapkan Diri Memasuki
Dunia Kerja di Kelas XII SLB
Negeri
Surakarta
Tahun
Pelajaran 2013/2014. Kumpulan
Abstrak
Hasil
Penelitian
Universitas Sebelas Maret Tahun
2013-2014.
Sukmadinata, Nana S. (2006).
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung ;
Rosdakarya.
Syamsi, I. (2010). Membuka Peluang
Berwirausaha
Untuk
Pemberdayaan
Anak
Berkebutuhan Khusus. Jurnal
Pendidikan & Kebudayaan. 16
(1): 90-103. Diperoleh 18
Februari.
Dari
https://core.ac.uk/download/pdf/
11062337.pdf
commit to user