EKSPERIMENTASI MEDIA SOFTBOX DARI LAMPU BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN ARTISTIK PENCAHAYAAN SENI PHOTOGRAPHY : Eksperimen di Kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan.

(1)

EKSPERIMENTASI MEDIA SOFTBOX DARI LAMPU BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN ARTISTIK PENCAHAYAAN

SENI PHOTOGRAPHY

(Eksperimen di Kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Oleh

MARTIYADI NURHIDAYAT 0901387

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Eksperimentasi Media

Softbox

Dari Lampu Belajar

Untuk Meningkatkan Artistik Pencahayaan

Seni

Photography

(Eksperimen di Kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan)

Oleh

Martiyadi Nurhidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni Rupa

© Martiyadi Nurhidayat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

MARTIYADI NURHIDAYAT, 2013. EKSPERIMENTASI MEDIA

SOFTBOX DARI LAMPU BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN

ARTISTIK PENCAHAYAAN SENI PHOTOGRAPHY (Eksperimen di Kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan)

Pemanfaatan kamera dalam pembelajaran di sekolah menjadi faktor utama mempergunakan kamera dengan baik dan benar memanfaatkannya lampu belajar sebagai Softbox dapat meningkatkan artistik pencahayaan dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas cahaya yang menghasilkan karya yang artistik.

Terdapat tiga rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana hasil karya photography sebelum menerapkan media Softbox dari lampu belajar? (2) Bagaimana proses pemotretan dalam penerapan beberapa media Softbox dari lampu belajar(3) Bagaimana hasil dari penerapan setelah menggunakan media Softbox dari lampu belajar?. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen dengan menggnakan desain eksperimen yang berupa Pre-Experimen dengan mengambil One Group Pretest-Posttest dengan menyebarkan angket ke 36 responden sesuai dengan sampel total. Analisis data penelitian menggunakan

Microsoft Exel 2007 dan SPSS 21. Dalam pemotretan menggunakan kamera DSLR

yang dilakukan dipagi hari dan objek foto merupakan peralatan dapur tradisional dengan maksud untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali.

Pemotretan tanpa menggunakan media Softbox dari lampu belajar dapat dilakukan jika diwaktu pagi hari dan sore hari dengan cahaya matahari langsung menyinari objek terdapat persentase sebesar 38,89% sehingga termasuk kategori lemah jika tidak menggunakan media softbox. Pemotretan didalam ruangan membutuhkan media softbox dari lampu belajar, media ini terdiri dari tiga filter diantaranya filter kertas kalkir memiliki persentasi 80,00%, filter fiberglass 77,20%, dan filter kertas manila 76,10%, masing masing media memiliki intensitas cahaya yang berbeda-beda dalam penerapan media diperlukan kreatifitas dalam menempatkan media softbox dan meletakan objek untuk mendapatkan unsur estetis dan unsur teknis sehingga akan menghasilkan karya yang artistik. setiap media memiliki intensitas yang berbeda beda. Terdapat persentase pada artistik pencahayaan sebesar 78,23%, persentasi ini menjadi rata-rata pencapaian, maka terdapat pengaruh media-media softbox dengan artistik pencahayaan, dari ketiga media terdapat satu yang melampaui persentase artistik pencahayaaan yaitu filter kertas kalkir sehingga media softbox dari lampu belajar dengan filter kertas kalkir memiliki intensitas yang serupa dengan softbox profesional dan akan menghasilkan karya yang artistik.


(6)

ABSTRACT

MARTIYADI NURHIDAYAT, 2013. EXPERIMENTATION SOFTBOX

MEDIA TO ENHANCE LEARNING FROM LIGHT LIGHT OF ART ARTISTIC PHOTOGRAPHY "(Experiment in Class X6 in SMAN 1 Kadugede KuninganRegency)

Utilization of the camera in learning at school became a major factor using the camera properly learn to use it as a softbox lighting can enhance the artistic illumination by taking into account the quantity and quality of light that produce artistic works .

There are three formulation of the problem , namely ( 1 ) How does the work before applying the medium of photography softbox light of learning ? ( 2 ) How does the process of shooting in the application of multiple media softbox of light learning ( 3 ) How do the results of the application after using the medium of light softbox learn ? . This study used quantitative research methods menggnakan experiments with experimental design in the form of Pre - Experiment by taking a pretest - posttest one group by distributing questionnaires to 36 respondents in accordance with the total sample . Analysis of research data using Microsoft Exel 2007 and SPSS 21 . In shooting using DSLR cameras are done in the morning and the object is a traditional kitchen appliances with a view to introduce and preserve back .

Shooting without using the medium of light softbox learn to do if at a time when the morning and evening with direct sunlight shining on the object there is a percentage of 38.89 %, so the category is weak if not using a medium softbox . Shooting indoors need media learned softbox of light , medium consists of three filters including filters tracing paper has a percentage of 80.00 % , 77.20 % fiberglass filters , and filters 76.10 % manila paper , each medium has a light intensity different media required in the application of creativity in putting the softbox and put the media object to get elements of aesthetic and technical elements that will produce an artistic masterpiece . each medium has an intensity that is different . There is a percentage of the artistic lighting of 78.23 % , the percentage is an average of the achievement , then there is the influence of the media softbox with artistic lighting , there is one of the three media that goes beyond artistic percentage pencahayaaan tracing paper so that the filter media softbox of light study with tracing paper filter has an intensity that is similar to professional softbox and will produce an artistic masterpiece .


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... UCAPAN TERIMAKASIH... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... B. Identifikasi Masalah ... C. Rumusan Masalah... D. Tujuan Penelitian ... E. Metode Penelitian... F. Manfaat Penelitian...

1. Manfaat Bagi Pendidikan... 2. Manfaat Bagi Jurusan... 3. Manfaat Bagi Sekolah... 4. Manfaat Bagi Peneliti...

BAB II LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Photography...

2. Perkembangan Photography... 3. Kamera Digital... a. Body Kamera...

i iii iii vi vii viii xiv xvi xvii

1 2 3 3 4 4 4 5 5 5

6 6 8 9


(8)

b. Lensa Kamera... 4. Softbox...

5. Media Softbox dari Lampu Belajar... 6. Efektifitas Penggunaan Media dalam Menentukan Pencahayaan.... 7. Fungsi Pencahayaan dalam Photography... 8. Artistik Pencahayaan...

a. Teori Pencahayaan... b. Cahaya dan Bayangan... c. Karakter Cahaya... d. Kuantitas Pencahayaan...

1) Pengaturan Cahaya Luar Kamera... a) Warna Cahaya... b) Jarak... 2) Pengaturan Cahaya Dalam Kamera...

a) Aperature...

b) Shutter Speed...

c) ISO... e. Pengukuran Cahaya... f. Efisiensi Penyebaran... g. Kualitas Pencahayaan... 1) Cahaya Alami... 2) Cahaya Ruangan... 3) Cahaya Buatan...

a) Arah Pencahayaan... (1) Cahaya Depan (front light)... (2) Cahaya Samping (side light)... (3) Cahaya Belakang (back light)... (4) Cahaya Bawah (bottom light)... (5) Cahaya Samping Belakang (semi back light)... (6) Cahaya Atas (top light)...

9 10 10 13 14 16 16 17 17 18 18 18 21 21 21 22 22 23 24 24 25 25 25 26 27 27 28 28 28 28


(9)

1) High Key...

2) Low Key...

3) Rembrandt Lighting...

4) Butterfly Lighting...

5) Siluet Lighting...

9. Unsur Estetis... a. Rule of Third...

b. Komposisi... c. Garis ... d. Bentuk... e. Warna...

1) Teori Warna... 2) Warna Benda... 3) Warna Psikis... f. Tekstur... g. Refleksi... 10. Unsur Teknis... a. Sudut Pandang Kamera...

1) Angle Rendah... 2) Angle Normal... 3) Angle Atas...

b. Arah Pencahayaan...

c. Size Shot...

d. Point of Interest...

11.Unsur Pesan... B. Kerangka Pemikiran... C. Hipotesis Penelitian...

BAB III Metode Penelitian

A. Lokasi penelitian... 1. Populasi... 29 29 30 30 30 31 31 32 33 34 34 34 34 35 36 36 36 36 37 37 37 37 38 38 39 39 40 42 43


(10)

2. Sampel... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian... D. Definisi Oprasional... E. Instrumen Penelitian... F. Proses Pengembangan Instrumen... 1. Validitas Instrumen... 2. Reliabilitas Instrumen... G. Teknik Pengumpulan Data... H. Analisis Data... 1. Teknik Analisis Data...

a. Chi-Kuadrat (X2)... 2. Pengujian Hipotesisi Penelitian... a. Korelasi Personal Produk Moment... b. Regresi Sederhana... I. Tahap tahap Peenelitian...

1. Tahap Persiapan ... J. Tahap Pelaksanaan...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Responden... B. Pemaparan Hasil Penelitian...

1. Pemaparan Eksperimentasi Media Softbox dari Lampu Belajar (X1)... a. Hasil Pemotretan Sebelum Menerapkan Media Softbox dari

Lampu Belajar... 1) Pemaparan Sebelum Menerapkan Media Softbox dari

Lampu Belajar... 2) Pemaparan Perindikator Sebelum Menerapkan Media

Softbox dari Lampu Belajar...

44 44 44 44 45 48 49 53 56 56 56 56 57 57 58 60 60 60 62 64 64 64 64 66


(11)

Lampu Belajar... 1) Pemaparan Setelah Menerapkan Media Softbox dari

Lampu Belajar... 2) Pemaparan Perindikator Sebelum Menerapkan Media

Softbox dari Lampu Belajar...

2. Pemaparan Artistik Pencahayaan Seni Photography

(Y)... a. Pemaparan Artistik Pencahayaan Seni Photography... b. Pemaparan Perindikator Artistik Pencahayan Seni

Photography...

3. Pemaparan Hasil Perbedaan Sebelum dan Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar...

a. Pemaparan Hasil Perbedaan Sebelum dan Setelah

Menerapkan Media Softbox... b. Pemaparan Perindikator Media Media Softbox dari Lampu

Belajar... c. Pemaparan Pengaruh Sebelum dan Setelah Menerapkan

Media Softbox Terhadap Artistik Pencahayaan... 4. Uji Hipotesis Penelitian... a. Uji Asumsi... 1) Chi-Kuadrat (X2)... b. Pengujian Hipotesis Penelitian...

1) Korelasi Personal Produk Moment... 2) Regresi Sederhana... C. Pembahasan Hasil Penelitian...

1. Hasil Karya Photography Sebelum Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar... 2. Proses Pemotretan dalam Pemaparan Beberapa Media Softbox dari

Lampu Belajar... 3. Hasil dari Penerapan Setelah Menggunakan Media–Media Softbox dari Lampu Belajar...

69

69

71

74 74

76

80

80

81

83 86 86 86 86 86 88 93

93

93


(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………...………...

B. Saran ………...………....

DAFAR PUSTAKA DAFTAR ISTILAH LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

96 97


(13)

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4

Langkah Langkah Pembuatan Softbox dari Lampu Belajar... Media Media Softbox dari Lampu Belajar... Perkiraan Suhu Warna dari Beberapa Sumber Cahaya... Pengaturan Pencahayaan Pada Kamera dan Efeknya Masing-Masing... Komposisi yang Sudah Dirumuskan dari Komposisi Off Canter,

Canter Diagonal ...

Warna Psikis Berdasarkan Sifat... Absensi Siswa Kelas X6... Oprasional Variabel... Instrumen Indikator Penelitian Tanpa Menggunakan Media... Penilaian dengan Menggunakan Sekala Likret... Variabel Sebelum Eksperimentasi Media Softbox dari lampu Belajar Korelasi Setiap Nomor Item... Variabel Sebelum Eksperimentasi Media Softbox dari Lampu Belajar... Variabel Setelah Eksperimentasi Media Softbox dari lampu Belajar Korelasi Setiap Nomor Item... Variabel Sebelum Eksperimentasi Media Softbox dari Lampu Belajar... Variabel Meningkatkan Artistik Pencahayaan Seni Photography Korelasi Setiap Nomor Item... Variabel Meningkatkan Artistik Pencahayaan Seni Photography... Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas... Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Responden Berdasarkan Umur... Kriteria Penilaian... Perhitungan Jawaban Instrumen Sebelum Eksperimen Media

11 12 18 22 32 35 43 45 46 47 50 50 51 51 52 52 55 62 63 64


(14)

Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14

Tabel 4. 15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27

Softbox dari Lampu Belajar...

Indikator Cahaya Ruangan... Indikator Kualitas Cahaya Tanpa Menggunakan Media... Perhitungan Jawaban Instrumen Setelah Menerapkan Eksperimen Media softbox dari Lampu Belajar... Indikator Alat, bahan dalam Pembuatan Media... Indikator Kualitas Media Pencahayaan... Perhitungan Jawaban Instrumen Artistik Pencahayaan Seni

Photography...

Indikator Pencahayaan... Indikator Unsur Teknis... Indikator Unsur Estetis... Sebelum dan Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar... Indikator Media-Media Softbox dari Lampu Belajar... Keseluruhan Indikator Variabel Terikat... Pengaruh Sebelum dan Setelah Menerapkan Media Terhadap Artistik Pencahayaan Seni Photography... Uji Chi-Kuadrat... Kolerasi Efektifitas Sebelum Eksperimen Media softbox dari Lampu Belajar Terhadap Artistik Pencahayaan... Kolerasi Efektifitas Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar Terhadap Artistik Pencahayaan... Signifikasi Pretest-Posttest Terhadao Variabel...

Descritive Statistic... Corelations Regresi...

Model Variabel Masuk dan Keluar... Model Summary Regresi... Anova Regresi...

Coefficient Regresi ...

65 66 67 69 71 71 74 76 76 77 80 81 84 84 86 87 87 88 88 89 89 89 90 91


(15)

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 2.18 Gambar 2.19 Gambar 2.20 Gambar 2.21 Gambar 3.1 Kanera Obscura... Foto Pertama Karya Niepce Tahun 1926... Kamera Brownie...

Softbox... Softbox dari Lampu Belajar...

Teori Pencahayaan... Pengaruh Kelvin Terhadap Warna Pada Benda... Panjang Gelombang yang Dilihat Oleh Mata... Spektrum Cahaya... Pengukuran Cahaya Pada Softwere Kamera DSLR Canon... Pemantulan Terhadap Bidang Datar... Diagram Posisi Pencahayaan dengan Penampakan Horizontal... Diagram Posisi Pencahayaan dengan Penampakan Vertikal... Teknik Penataan Cahaya High Key... Teknik Penataan Cahaya Low Key... Teknik Penataan Cahaya Rembrant Light... Teknik Penataan Cahaya Butterfly Light... Teknik Penataan Cahaya Siluet...

Rule Of Third...

Kerangka Pemikiran... Hubungan Antar Variabel... Denah SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan... 7 7 8 10 11 16 19 20 21 23 24 26 27 29 29 30 30 31 31 40 40 42


(16)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik 4.2 Grafik 4.3 Grafik 4.4 Grafik 4.5 Grafik 4.6

Grafik 4.7 Grafik 4.8 Grafik 4.9 Grafik 4.10

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Responden Bedasarkan Umur... Sebelum Menerapkan Media Softbox Dilihat dari Indikator... Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar... Indikator Artistik Pencahayaan Seni Photography... Sebelum dan Setelah Menerapkan Media Softbox dari Lampu Belajar... Perbandingan Media Media Softbox dari Lampu Belajar... Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat... Histogram Regresi... Grafik Normal Plot Regresi...

62 63 68 73 79

80 83 85 92 92


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk kreatif yang diberikan kelebihan oleh Allah SWT untuk menciptakan karya, benda serta peralatan guna memenuhi kebutuhannya. Manusia tidak dapat hidup secara individu, mereka berupaya hidup secara berkelompok dimana terdapat dua kelompok yang mempengaruhi manusia, yaitu keluarga dan masyarakat. Manusia mempunyai fase perkembangan yaitu fase bayi, anak, remaja dan dewasa setiap fase memiliki bentuk, sifat dan karakter yang berbeda dan keluargalah yang akan mendidik semua itu kemudian hasil

output nya akan terlihat dalam pendidikan selama fase yang diberikan oleh

keluarga. Manusia yang diberikan kelebihan berupa cipta, rasa, dan karsa ini selalu ingin menciptakan karya yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain misalnya dalam bidang teknologi maupun seni.

Manusia menginginkan dirinya didokumentasikan dalam sebuah karya misalnya pada saat adanya acara penting. Karena waktu yang akan terus berjalan dan mendokumentasi itulah yang akan menjadi sebuah cerita yang akan diceritakan kembali kepada saudara-saudaranya.

Di Indonesia kegiatan memotret sebagai bahan ajar kurang diperkenalkan di persekolahan tingkat menengah seperti SMP, SMA, dan SMK. Sebagai bukti adalah banyak siswa yang salah menggunakan kamera saat mengabadikan suatu peristiwa sehingga hasilnya kurang maksimal.

Kini pembelajaran photography perlu dikembangkan diranah SMP, SMA dan SMK karena photography sangat penting. Sebagai contoh misalnya ada beberapa permintaan berupa foto untuk melengkapi tugas sekolah seperti pembuatan laporan, makalah, kliping, proposal dll. Foto merupakan sebuah gambar yang mengandung sebuah pesan tetapi alangkah baiknya karya foto tersebut akan lebih indah hasilnya, apabila dapat menguasai unsur teknis dan unsur estetis dalam pembuatannya.


(18)

2 Suatu faktor yang sangat mempengaruhi pemotretan adalah kecukupan cahaya, baik cahaya buatan atau alami. Pemotretan diluar ruangam lebih mudah sedangkan didalam ruangan perlu alat pencahayaan misalnya flash, dan lighting khususnya perangkat memotret still life untuk media pembelajaran photography.

Peralatan studio seperti softbox memiliki cahaya yang lembut, dan merata terhadap objek memiliki fungsi untuk pemotretan model dan benda mati didalam ruangan akan tetapi dengan keterbatasan peralatan peneliti mencoba untuk membuat tiga softbox dari lampu belajar dengan menggunakan filter berbeda diantaranya filter dari kertas kalkir, kertas manila dan fiberglass dengan maksud untuk membedakan antara menggunakan dan tidak menggunakan media serta media mana menyerupai sifat dari softbox profesional.

Dengan adanya media softbox dari lampu belajar memiliki keuntungan tertentu terhadap photographer dan hasil karya, karena media dapat dibuat sendiri dengan bentuk dan lampu yang dapat diubah-ubah serta, bahan baku yang sangat murah, terhadap karya media sofbox darilampu belajar akan menghasilkan cahaya yang artistik dan lebih menarik.

B. Identifikasi Masalah

Tidak semua sekolah yang memperkenalkan pembelajaran photography dengan alasan tenaga pengajar yang kurang ahli dibidangnya dan alat yang kurang memadai. Dengan perkembangan zaman kamera bukanlah hal yang mewah lagi, kamera DSLR yang kian terjangkau menuntut tenaga pengajar untuk menerapkan pembelajaran photography baik intrakurikuler atau ekstrakurikuler.

Terdapat dua alat yang mempengaruhi pada pembelajaran yaitu alat penangkapan cahaya (kamera) dan alat pencahayaan seperti flash, lighting dan

softbox. Peralatan tersebut merupakan peralatan profesional karena membutuhkan

kemampuan khusus dalam menggunakannya. Dalam memperkenalkan pembelajaran photography alat tersebut akan dibuat seminimal mungkin sehingga siswa dapat membuatnya sendiri.

Siswa SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan telah mengenal pembelajaran photography dengan menggunakan kamera telepon genggam dan


(19)

3 berpameran yang menghadirkan pecinta foto dan jurnalis media. Ini menjadi kebanggaan bagi sekolah maka dari itu peneliti mencoba dan memperkenalkan dalam penerapan beberapa media softbox dari lampu belajar dengan menggunakan kamera DSLR pada pemotretan still life, diaplikasikannya media di sekolah menengah bertujuan untuk memeberikan informasi dalam penerapan media

softbox alternatif dibidang studi seni budaya dalam pembelajaran seni modern

yang menerapkan pembelajaran photography. Dengan demikian penulis mengambil judul penelitian yaitu eksperimentasi media softbox dari lampu

belajar untuk meningkatkan artistik pencahayan seni photography (eksperimen dikelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan).

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil karya photography sebelum menerapkan media softbox dari lampu belajar untuk menentukan artistik pencahayaan seni

photography pada kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan?

2. Bagaimana proses pemotretan dalam penerapan beberapa media softbox dari lampu belajar untuk menentukan artistik pencahayaan seni

photography pada kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan?

3. Bagaimana hasil dari penerapan setelah menggunakan media softbox dari lampu belajar untuk menentukan artistik pencahayaan seni photography pada kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan?

D. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui hasil karya dalam pemotretan tanpa menggunakan media softbox dari lampu belajar dalam meningkatkan artistik pencahayaan seni photography pada kelas X 6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana kreatifitas siswa dalam penggunaan media softbox dari lampu belajar untuk meningkatkan artistik pencahayaan seni photography pada kelas X 6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan.


(20)

4

O

1

X O

2

3. Untuk mengetahui keberhasilan media guna meningkatkan keefektifitas kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan media softbox dari lampu belajar dalam meningkatkan artistik pencahayaan seni photography pada kelas X 6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan.

E. Metodologi penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Surakhmad (1994: 149) dari Andi Prastowo (2011: 144) eksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat sesuatu hasil. Hasil tersebut akan terlihan bagaimana suatu alat berhasil diterapkan atau pun tidak. Metode eksperimen dapat dihubungkan dengan faktor sebab akibat dikarenakan adanya permasalahan yang harus dipecahkan oleh media atau inovasi.

Penelitian lebih menggunakan penelitian kuantitatif, menurut Sugiono (2012: 23) memiliki desain spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap dan menjadi pegangan langkah demi langkah. Penelitian kuantitatif memiliki desain yang sudah jelas dan direncanakan. Menggunakan metode penelitian berdasarkan tingkat kealamiahan tempat yang diteliti dengan menggnakan desain eksperimen yang berupa Pre-Experimen dengan mengambil One

Group Pretest-Posttest.

O1 = Nilai pretest (sebelum diberikan media) O2 = Nilai posttest (setelah diberikan media)

Penelitian eksperimen dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest memiliki dua kali penilaian terhadap penelitian, penelitian pertama dilakukan dengan tidak menggunakan media dan penelitian kedua penilaian dilakukan dengan menerapkan media, sehingga terdapat perbedaan.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini kedalam 2 bagian yaitu: 1. Manfaat bagi pendidikan


(21)

5 Memberikan konsep, ide, dan gagasan dalam pengembangan ilmu pendidikan pada pembelajaran photography dengan memanfaatkan pencahayaan softbox dari lampu belajar.

2. Manfaat bagi jurusan

Dapat memanfaatkan media softbox dari lampu belajar sebagai media alternatif pencahayaan photography dalam kegiatan belajar mengajar mata kuliah photography.

3. Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru pengajar seni budaya dan siswa dalam menggunakan media softbox dari lampu belajar dapat meningkatkan artistik pencahayaan seni photography dengan memperhatikan unsur teknis dan unsur estetis yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kreativitas siswa kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan.

4. Manfaat bagi peneliti

Dapat menggunakan media softbox dari lampu belajar sebagai pencahayaan photography dalam pembuatan karya still life dengan memperhatikan unsur teknis dan unsur estetis.


(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi penelitian

SMA Negeri 1 Kadugede berlokasi di Jalan Raya Kadugede Nomor 65 Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini sangat strategis mudah dijangkau dari kota Kuningan, Ciamis, Majalengka dan Cirebon. Didepan sekolah ini terdapat SMP Negeri 1 Kadugede dan SD Negeri 1 Kadugede sebelah Kiri terdapat lapang bola kadugede dan sebelah kanan dan belakang perumahan masyarakat kadugede.

Gambar 3.1

Denah SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan (Dokumen SMA Negeri 1 Kadugede)

Terdapat 25 ruangan kelas meliputi sembilan ruangan kelas X, empat ruangan kelas XI IPA, lima ruangan XI IPS, tiga ruangan kelas XII IPA, empat ruangan kelas XII IPS, dan berbagai fasilitas yang mendukung program pendidikan seperti lapangan olah raga, ruang seni, laboratorium, masjid, beberapa ruangan sekertariat berbagai ekstrakulikuler. Terdapat lokasi untuk penghijauan seperti terdapatnya lapangan rumput, taman dan pepohonan yang rindang sehingga sekolah ini memenagkan sekolah lingkungan hidup dari dinas pendidikan.

HUT SMA Negeri 1 Kadugede ditanggal 2 April 2013 sekolah ini mengadakan pentas seni yang diantaranya pameran photography karya siswa yang


(23)

43 diapresiasi oleh beberapa pecinta photography kuningan, komunitas photography kuningan dan jurnalistik media informasi Kuningan dan Cirebon. Serta selalu diikut sertakan pameran photography bersama dilingkungan kota kuningan. Kemajuan bidang seni budaya di SMA Negeri 1 Kadugede dipengaruhi oleh seorang guru yang bernama Bayu Abdurahim S.Pd lulusan Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Seni Rupa angkatan 2000 yang memperkenalkan

photography kepada siswa.

1. Populasi

Sugiono (2012: 117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesipulannya. Suharsimi (2010: 173) menjelaskan bahawa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian . populasi di kelas X.6 terdiri dari 36 siswa.

Tabel 3.1 Absensi Siswa Kelas X.6 No Nama JK

1 Alif Rahman Dana I L 2 Aninda Saraswati P 3 Dian Lesmana L 4 Dimas Nurul Aziza L 5 Elis Sri Lestiani P 6 Fanny Dwi Septiani P 7 Fathur Muhammad L 8 Fepi Nurhidayah P 9 Feri Sandi L 10 Hara Raihan Haefi P 11 Iin Indrayani P 12 Imaratur Rofiqoh P 13 Indra Permana L 14 Ira Kurniawati P 15 Ira Riani P

18 Mar’atus Solihah P 19 Moch. Hifny Fakhir D L 20 Nida Nurhalimah P 21 Nida Agustina P 22 Nursiti Nurjanah P 23 Pitri Aisyah P 24 Rahmat Fathurrhman L

25 Ratna Asih P

26 Resi dwi Agustiani P

27 Rika P

28 Rina Aliyatul Munawaroh P 29 Riska Siti Rohman P 30 Shinta Husnu Siva P 31 Sigit Budianto L 32 Siska Febtianti P 33 Sri Asih Pauziah P


(24)

44

16 Irwan Herdiansyah L 17 Lala Satiawati P

34 Suci Ramdani P 35 Tuti AStuti P 36 Wiradika Putri P

2. Sampel

Jika sebuah penelitian terdapat populasi maka disana terdapat sampel. Yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,2010: 174). Menurut Sugiono (2012: 118) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang berarti mengambil sebagian dari bagian populasi untuk menarik kesimpulan dalam sebuah penelitian. Penelitian ini jumlah keseluruhan populasi dijadikan sampel dengan jumlah 36 siswa.

B. Desain Penelitian

Untuk tercapainya penelitian, maka diperlukannya metode penelitian untuk mendapatkan data penelitian. Sebagaimana dipaparkan oleh Sugiono (2012: 3) bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode berdasarkan tingkat kealamiahan, tempat peneliti berupa penelitian eksperimen dengan menggunakan angket kepada responden dan melakukan pengamatan (observation) terhadap karya photography sebelum menggunakan dan sesudah menggunakan media softbox dari lampu belajar. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, dengan menggnakan desain eksperimen yang berupa Pre-Experimen dengan mengambil One Group Pretest-Posttest terdapat perlakuan pretest dan

posttest, dengan demikian hasil akan lebih akurat dikarenakan dapat menjadi

pembanding dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

D. Definisi Oprasional

Dalam definisi oprasional pada penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel bebas (variabel independen) berupa eksperimentasi media softbox dari lampu belajar dan variabel terikat (varibel dependen) berupa artistik pencahayaan seni


(25)

45 photography. Menurut Sugiono (2012: 61) bahwa variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel terikat (variabel dependen). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Terdapat tabel oprasional dalam mengklasifikasi variabel penelitian, seperti berikut:

Tabel 3.2 Oprasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Eksperimentasi media

softbox dari lampu

belajar.

Proses. Sebelum menerapkan media softbox dari lampu belajar.

Kuantitas

pencahayaan dengan cahaya ruangan. Menerapkan menerapkan

media softbox dari lampu belajar dengan filter kertas kalkir.

Kuantitas

pencahayaan media

softbox dari lampu

belajar dengan filter kertas kalkir. Menerapkan menerapkan

media softbox dari lampu belajar dengan filter fiberglass.

Kuantitas

pencahayaan media

softbox dari lampu

belajar dengan filter fiberglass.

Menerapkan menerapkan media softbox dari lampu belajar dengan filter kertas manila.

Kuantitas

pencahayaan media

softbox dari lampu

belajar dengan filter kertas manila.

Artistik pencahayaan seni photography.

Hasil. Pencahayaan. Kualitas pencahayaan.

Unsur teknis. Proses eksperimen

setelah dan sebelum.

Unsur estetis. Keindahan dalam

karya foto setelah dan sebelum eksperimen.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiono (2012: 305) bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian yaitu instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Instrument sangat berpengaruh pada kualitas pengumpulan data sehingga akan menghasilkan hasil penelitian yang berbobot dari segi kualitas. Terdapat penyusunan instrumen penelitian agar lebih sistematis dan mudah dikontrol dan dikoreksi, penyusunan diantaranya variabel dengan


(26)

indikator-46 indikator tentunya harus memiliki landasan teori yang cukup luas untuk dapat dikatakan instrumen yang berkualitas sehingga akan menghasilkan indikator yang valid.

Dalam pembuatan indikator terdapat satu tahap lanjutan berupa no item instrumen, ini berguna untuk mengontrol. Menurut Sugiono (2012: 160) bahwa item item setiap instrumen merupakan muatan atau penjabaran dari indikator variabel yang diteliti. Indikator yang telah dibuat maka harus melalui penjabaran untuk menghasilkan item item instrumen.

Dalam pembuatan instrument dilihat dari judul sekripsi peneliti. Yaitu

eksperimentasi media softbox dari lampu belajar untuk meningkatkan artistic pencahayaan seni photography (eksperimen di kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan).

Tabel 3.3

Insrumen Indikator Penelitian Tanpa Menggunakan Media

Variabel penelitian Indikator No item

instrumen

A. Media softbox dari lampu belajar.

Sebelum Menerapkan Media.

Cahaya Ruangan 1,2

Kualitas cahaya tanpa menggunakan media 3,4,5,6

Setelah menerapkan Media.

Alat, bahan pembuatan meia 7

Kualitas Media Pencahayaan 8,9,10,11,12

B. Artistik

pencahayaan seni

photograph.

Pencahayaan 13,14

Unsur teknis 15,16,17

Unsur estetis 18,19,20,21

23,24,25

Instrument penilaian menggunakan skala pengukuran dengan skala Likert menurut Riduwan (2013: 86) mengemukakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapatm persepsi seseorang dan kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Pada penelitian ini untuk mendapatkan hasil makan ditentukan oleh pendapat responden yang telah melakukan implementasi sebelum dan sesudah menggunakan media softbox dari lampu belajar. Terdapat penilaian menurut Riduwan (2013: 86-88) sebagai berikut:


(27)

47

Table 3.4

Penilaian dengan menggunakan skala Likert

Pertanyaan Positif Nilai Pertanyaan Negatif Nilai Sangat Setuju (SS)

Setuju (S) Netral (N)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS) 5 4 3 2 1

Sangat Setuju (SS) Setuju (S)

Netral (N)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2 3 4 5

Sumber:Riduwan (2013: 86)

Instrument dengan menggunakan skala Likert berupa checklist menurut Riduwan (2013: 100) bahwa Checklist atau daftar cocok daftar dan aspek yang akan diamati. Dapat menjamin dalam penelitian karena setiap kejadian yang dianggap penting peneliti mencatatnya.

Cara menghitung skor dalam penelitian

Sumber:Riduwan(2013: 87)

Cara menghitung skor tertinggi dan terendah

Sumber:Riduwan (2013: 88)

Cara mengukur persentase


(28)

48  Terdapat kriteria interpretasi Skor

Angka Angka Angka Angka Angka

0%-20% 21%-40% 41%-60% 51%-80% 81%-100%

=Sangat Lemah =Lemah

=Cukup =Kuat

=Sangat Kuat

Sumber:Riduwan (2013: 88)

Instrument dengan menggunakan skala Likert berupa checklist menurut Riduwan (2013: 100) bahwa Checklist atau daftar cocok adalah daftar yang berisi subjek dan aspek aspek yang akan diamati. Dapat menjamin dalam penelitian karena setiap kejadian yang dianggap penting peneliti mencatatnya.

F. Proses pengembangan instrument

Penelitian ini dengan judul eksperimentasi media softbox dari lampu belajar untuk meningkarkan artistik pencahayaan seni photography, terdapat dua variable sebab akibat. Variabel penelitian akan berkaitan dengan pemilihan sumber-sumber yang memuat variabel yang diperlukan. Dalam variabel memiliki masalah yang harus dipecahkan dengan metode penelitian.

Variabel independen dalam penelitian ini merupakan media softbox dari lampu belajar sedangkan variabel dependen untuk meningkatkan artistik pencahayaan seni photography dimana hubungan kedua variabel tersebut merupakan hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Hubungan kedua variabel tersebut memiliki pengaruh satu sama lain. Faktor sebab akibat dalam variabel dengan sebuah alat pencahayaan maka akan meningkatkan artistik pencahayaan seni photograpy.

Media softbox dari lampu belajar (Variabel independen)

artistik pencahayaan seni photography (Variabel dependen)


(29)

49 1. Uji Validitas

Menurut Sugiono (2012: 173) bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Suharsimi (2012: 85) bahwa instrumen dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium. Instrumen yang valid maka instrumen yang tepat. Instrumen yang valid harus memiliki kesamaan pada pengolahan data yang terkumpul dengan data yang terjadi pada objek penelitian. Pada penelitian ini menggunakan rumus pearson product sebagai berikut:

Langkah 1: menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus { ∑ ∑ ∑ ∑ } { ∑ }

Dimana

Sumber: Riduwan(2013: 111)

Langkah 2: Menghitung harga t hitung dengan rumus t hitung

√ √

Sumber: Riduwan(2013: 112)

Langkah 3: Mencari t tabel (α: 0.05 dan dk 36-2=34, dengan uji satu pihak maka diperoleh t tabel 1,697)

Sumber: Riduwan(2013: 112)

Langkah 4: Membuat keputusan dengan membandingkan t tabel dengan t tabel dengan keputusan jika

t hitung > t tabel berarti valid t hitung < t tabel berartu tidak valid

Sumber: Riduwan(2013: 112)

Angket disebar 36 responden dengan 21 butir. Setelah dilakukannya pengolahan data maka terapat maka terdapat alat ukur validitas. Peneliti mengolah uji validitas dengan manual yang dibantu oleh Exel Windows 2007 untuk mencapai proses tersebut maka dilakukan tahap demi tahap diantaranya dilakukan menghitung korelasi setiap butir pada rumus pearson produck moment sehingga


(30)

50 menghasilkan r hitung yang memiliki fungsi untuk mengitung kembali sehingga mendapatkan t hitung, langkah selanjutnya mencari t tabel sehingga akan menghasilkan validitas pada setiap butirnya. Perhitungan varibel bebas memiliki dua tahapan yaitu tidak menerapkan dan menerapkan, sehingga terdapat indikator yang harus dihitung untuk menghasilkan validitas pada masing masing variabel.

Tabel 3.5

Variabel Sebelum Eksperimentasi Media Softbox Dari Lampu Belajar

Kolerasi Setiap Nomor Item

No Item

1 138 851 480 20347 3041

2 128 851 617 20347 3466

3 142 851 462 20347 2984

4 150 851 658 20347 3584

5 159 851 723 20347 3793

6 145 851 623 20347 3479

Sumber: olah data 2014

Untuk mendapatkan nilai r hitung dan t hitung maka malakukan proses penghitungan seperti pada tabel 3.5 kemudian akan menghasilkan keputusan validiatas pada tabel 3.6 pada variable pertama sebelum melakukan eksperimen media softbox dari lampu belajar.

Tabel 3.6 Variabel Sebelum

Eksperimentasi Media Softbox Dari Lampu Belajar

No Item

No Item Baru

Koefisiensi Korelasi

r hitung

Harga t hitung

Harga t tabel

Keputusan

1 1 0.290 1.845 1.697 Valid

2 0.201 1.196 1.697 Tidak Valid

3 2 0.341 2.114 1.697 Valid

4 3 0.439 3.160 1.697 Valid

5 4 0.483 3.210 1.697 Valid

6 5 0.385 2.256 1.697 Valid


(31)

51 Terdapat hasil penghitungan pada variable pertama sebelum melakukan eksperimen media softbox dari lampu belajar sehingga memiliki hasil validitas dengan butir 1,3,4,5,6 dan tidak valid di nomor 2 tidak dipergunakan.

Tabel 3.7

Variabel Setelah Eksperimentasei Media Softbox dari Lampu Belajar Kolerasi Setiap Nomor Item

No Item

7 150 897 644 22185 3732

8 152 897 658 22185 3783

9 139 897 573 22185 3481

10 142 897 617 22185 3466

11 127 897 467 22185 3041

12 141 897 602 22185 3391

Sumber: olah data 2014

Untuk mendapatkan nilai r hitung dan t hitung maka malakukan proses penghitungan seperti pada tabel 3.7 kemudian akan menghasilkan keputusan validiatas pada tabel 3.8 pada variable pertama setelah menerapkan eksperimen media softbox dari lampu belajar.

Tabel 3.8

Variabel Setelah Eksperimentasei Media Softbox dari Lampu Belajar

No Item

No Item Baru

Koefisiensi Korelasi

r hitung

Harga t hitung

Harga t tabel

Keputusan

7 6 0.419 2.690 1.697 Valid

8 7 0.480 3.180 1.697 Valid

9 8 0.314 1.920 1.697 Valid

10 9 0.290 1.845 1.697 Valid

11 0.195 1.160 1.697 Tidak Valid

12 10 0.285 1.773 1.697 Valid

Sumber: olah data 2014

Terdapat hasil penghitungan pada variable pertama Setelah menerapkan eksperimen media softbox dari lampu belajar sehingga memiliki Pada tabel 3.8 menghasilkan no item 7,8,9,10,12 item tersebut dinyatakan validitas sedangkan pada item 11 tidak valid dan tidak dipergunakan.


(32)

52 Tabel korelasi pada variable kedua yaitu artistik pencahayaan seni

photography yang terdiri dari 36 responden, merupakan penilaian setelah artistik

pencahayaan meliputi pencahayaan, unsur teknis dan unsur estetis sehingga akan menghasilkan nilai korelasi pada tabel 3.9.

Tabel 3.9

Variabel Meningkatkan Artistik Pencahayaan Seni Photography Kolerasi setiap nomor item

No Item

13

141 2049 583 117189 8044 14

132 2049 522 117189 7591 15

145 2049 599 117189 8278 16

142 2049 578 117189 8128 17

140 2049 570 117189 8021 18

138 2049 565 117189 7925 19

142 2049 578 117189 8128 20

137 2049 551 117189 7838 21

140 2049 570 117189 8021 22

138 2049 565 117189 7925 23

126 2049 482 117189 7240 24

126 2049 482 117189 7240 25

144 2049 624 117189 8229 26

139 2049 554 117189 7942 27

137 2049 551 117189 7838 Sumber: olah data 2014

Setelah mencari tabel korelasi maka akan mendapatkan nilai r hitung dan t hitung proses penghitungan seperti pada tabel 3.9 kemudian akan menghasilkan keputusan validiatas pada tabel 3.10 pada variabel kedua artistik pencahayaan seni

photography.

Tabel 3.10

Variabel Meningkatkan Artistik Pencahayaan Seni Photography

No Item No Item Baru Koefisiensi Korelasi

r hitung

Harga t hitung

Harga t tabel

Keputusan

13 11 0.331 2.046 1.697 Valid

14 0.245 1.473 1.697 Tidak Valid


(33)

53

16 13 0.341 2.114 1.697 Valid

17 0.323 1.990 1.697 Tidak Valid

18 14 0.294 1.792 1.697 Valid

19 15 0.341 2.119 1.697 Valid

20 16 0.289 1.760 1.697 Valid

21 17 0.323 1.992 1.697 Valid

22 18 0.294 1.792 1.697 Valid

23 0.189 1.122 1.697 Tidak Valid

24 0.189 1.122 1.697 Tidak Valid

25 19 0.372 2.337 1.697 Valid

26 20 0.241 1.928 1.697 Valid

27 21 0.279 1.760 1.697 Valid

Sumber: olah data 2014

Setelah melakukan pengolahan data maka terdapat item tidak valida dan valid didalam variable kedua yaitu artistik pencahayaan seni photography. terdapat valid dengan item 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 27 dan item yang tidak valid dengan item 14, 17, 23, 24 item ini tidak dipergunakan atau dihilangkan.

Berdasarkan pengolahan data dari variable pertama berupa eksperimentasi media softbox dari lampu belajar dengan menggunakan metode One Group

Pretest-Posttest maka dalam variable pertama dilakukan tindakan sebelum

menerapkan dan sesudah menerapkan kemudian dilanjutkan kepada variable kedua mengenai artistik pencahayaan seni photography, maka dari 36 responden dengan 27 item pernyataan, diantaranya 21 item termasuk kategori validiatas yaitu item 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, dan 27 sedangkan yang tidak validitas terdapat 6 item yaitu 2, 11, 14, 17, 23, dan 24 tidak dipergunakan.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas intrumen dapat dikatakan reliabel jika terdapat data yang sama setiap waktunya. Menurut Sugiono (2012: 172) bahwa terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda beda. Reliabilitas digunakan uji berkali


(34)

54 kali menghasilkan data yang konsisten. Penelitian ini menggunakan metode alpha karena menggunakan satu kali pengukuran, memiliki rumus seperti berikut:

Langkah 1: Menghitung varian skor tiap item dengan rumus.

∑ (∑ )

Dimana :

N= Jumlah responden Sumber: Riduwan(2013: 125)

Langkah 2: Kemudia menjumlahkan variasi tiap tiap item dengan rumus.

Dimana :

Sumber: Riduwan(2013: 126)

Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus.

∑ (∑ )

Dimana :

N= Jumlah responden Sumber: Riduwan(2013: 127)

Langkah 4 : Masukan nilai alpha dengan rumus ( )

Dimana :

Sumber: Riduwan(2013: 126)


(35)

55 Pengujian reliabilitas intrumen dapat dikatakan reliabel jika terdapat data yang sama setiap waktunya. Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai angket sebagai alat ukur data. Makin besarnya kebenaran maka semakin reliable pada angket dan sebaliknya.

Peneliti menggunakan penilaian metode alpha dan menggunakan perhitungan manual yang dibantu oleh Exel Windows 2007. Dengan pengolahan data uji reliabilitas yang melakukan perhitungan dari varian skor tiap item, menjumlahkan tiap tiap item varian skor, menghitung varian total dan memasukan nilai dengan rumus alpha terdiri dari dua variable yaitu variable pertama eksperimentasi media softbox dari lampu belajar, variable kedua artistik pencahayaan seni photography.

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel r hitung r tabel Keputusan 1 Eksperimentasi Media softbox dari

lampu belajar

0.385 0.334 Reliabilitas 2 Artistik Pencahayaan Seni

photography

0.453 0.334 Reliabilitas

Sumber: olah data 2014

Dari tabel 4.19 bahwa terdapat dua variable, variable pertama eksperimentasi media softbox dari lampu belajar memiliki r hitung 0.385 dan rtabel 0.334 sedangkan variable kedua artistik pencahayaan seni photography memiliki r hitung 0.453 dan rtabel 0.334. r tabel produk moment dengan N-1 = 36-1 =35 signifikasi 0.05 maka diperoleh r tabel 0.334 adapun keputusan untuk menentukan reliabilitas yaitu r hitung > rtabel berarti reliabel dan rhitung < rtabel tidak reliable. Sehingga kedua variable memiliki keputusan Reliabilitas.


(36)

56 G. Teknik Pengumpulan data

Menurut Riduwan (2013: 97) bahwa pengumpulan data ialah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket dan karya foto siswa untuk ditarik menjadi pengolahan data. Angket dengan metode skala Likert dengan menggunakan checklist untuk menghasilkan penilaian objektif serta penilaian karya artistik terhadap eksperimen menggunakan dan tidak menggunakan media

softbox dari lampu belajar.

H. Analisis data

Sugiyono (2012: 207) bahwa analisis data merupakan kegiatan dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data harus mengklasifikasi berdasarkan variabel, jenis responden, tabulasi data pada masing masing variabel dari responden, menyajikan data, melakukan perhitungan pada data sesuai rumusan masalah dan mengkaji dan melakukan penghitungan pada hipotesis.

Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif seperti dikemukakan oleh Sugiono (2012: 209) bahwa statistik deskriptif dapat dilakukan untuk mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Dalam statistik deskriptif tida ada taraf kesalahan dan uji signifikasi.

1. Teknik Analisis Data a. Chi-Kuadrat(X2)

Metode ini dilakukan jika adanya pendekatan dari beberapa faktor serta mengevaluasi frekuensi pada penelitian. Penelitian menggunakan program

Microsoft Exel 2007 dan SPSS 21. Adapun rumus menurut riduwan seperti


(37)

57 Langkah 1:

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

Sumber: Riduwan (2013: 131)

Langkah 2:

Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) pada tiap sel rumus ∑ ∑ ∑

fe : Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis).

∑ : Jumlah frekuensi pada kolom. ∑ : Jumlah frekuensi pada baris.

∑ :Jumlah keseluruhan baris atau kolom.

Sumber: Riduwan (2013: 131)

Langkah 3:

Mencari frekuensi yang diharapkan (X2) pada tiap sel rumus

fe : Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis).

: Frekuensi yang observasi (frekuensi empiris). X : Nilai chi-kuadrat.

Sumber: Riduwan (2013: 131)

Langkah 4:

Mencari X2 tabel dengan rumus: Dk=(k-1).(b-1)

Dk=(3-1).(3-1) Dk=2x2=4

Nilai x2tabel untuk α0.01 = 13,28 dan α0,05=9,49

Sumber: Riduwan (2013: 131)

Langkah 5

Membuat kesimpulan

Sumber: Riduwan (2013: 131)

2. Pengujian Hipotesisi Penelitian a. Korelasi Personal Produk Moment

Kolerasi person produk moment atau kolerasi PPM termasuk teknik statistik guna mendapatkan jawaban terhadap rumusan masalah dan hipotesis. Menurut Riduwan (2013: 136) bahwa teknik analisis data ini berkenaan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujuan hipotesis yang diajukan. Korelasi PPM merupakan teknik statistik dengan menggunakan data ratio dan interfal. Adapun rumus seperti berikut:


(38)

58 Langkah 1:

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

Sumber: Riduwan(2013: 138)

Langkah 2 :

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

Sumber: Riduwan(2013: 138)

Langkah 3:

Membuat tabel penolong korelasi PMM.

Sumber: Riduwan(2013: 138)

Langkah 4: Mencari r hitung .

{ ∑ ∑ ∑ ∑ } { ∑ }

Sumber: Riduwan(2013: 138)

Langkah 5 :

Kontribusi varibel X terhadap variabel Y. KP = r2 x100%

Sumber: Riduwan(2013: 138)

Langkah 6 :

Menguji signifikansi dengan rumus t hitung. t hitung= √

t hitung > ttabel maka tolak Ho artinya signifikan t hitung < ttabel maka terima Ho artinya tidak signifikan

Sumber: Riduwan(2013: 138)

b. Regresi Sederhana

Menurut Sugiono (2013: 146) bahwa regresi sederhana merupakan usaha memperkirakan perubahan. Kegunaan regresi sederhana dalam penelitian untuk memprediksi variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) penelitian ini menggunakan perhitungan dengan Microsoft Exel 2007 dan SPSS 21. Adapun rumus seperti berikut:


(39)

59 Langkah 1:

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah 2:

Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah 3:

Membuat tabel penolong untuk menghitung angka ststistik.

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah 4:

Masukan angka angka statistik dari tabel penolong dengan rumus: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah 5:

Mencari jumlah Kuadrat Regresi (JKreg [a]) dengan rumus:

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah 6:

Mencari jumlah Kuadran Regresi (JKreg [b|a]) dengan rumus: [ | {∑ ∑ ∑ }

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah7:

Mencari Kuadran Residu(JKRes) dengan rumus:

∑ [ | [ f hitung > ftabel maka tolak Ho artinya signifikan f hitung < ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah 8:

Mencari Rata-Rata Jumlah Kuadran Regresi (RJKReg [a]) dengan rumus:

[ [

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah 9:

Mencari Rata Rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKReg [b|a])dengan rumus:

[ | [ |

Sumber: Riduwan (2013: 148)

Langkah 10:

Mencari Rata Rata Kuadrat Residu (RJKRes) dengan rumus:


(40)

60

O

1

X O

2

Langkah 11:

Menguji signifansi dengan rumus

Sumber: Riduwan (2013: 148)

I. Tahap -Tahap Penelitian 1. Tahap persiapan

a. Studi pustaka: mempelajari beberapa pustaka dan mengalami masukan dari adanya PPL sehingga muncul gagasan tentang photography dengan judul eksperimentasi media softbox dari lampu belajar untuk meningkatkan artistic pencahayaan seni photography (eksperimen di kelas X 6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab.Kuningan).

b. Pembuatan proposal sesuai langkah langkah dalam pedoman penulisan. Penulis menyusun proposal dengan bantuan dosen pembimbing.

c. Pembuatan instrument media softbox dari lampu belajar untuk meningkatkan artistik pencahayaan.

d. Uji coba di kelas X6 di SMA Negeri 1 Kadugede Kab. Kuningan. e. Melakukan praktik memotret tanpa media softbox dari lampu belajar. f. Melakukan praktik memotret dengan ketiga media softbox dari lampu

belajar.

g. Membagikan angket kepada siswa dengan jumlah sesuai sampel. h. Pengolahan data terhadap uji media dan karya foto siswa.

i. Hasil penelitian. F. Tahap pelaksanaan

Menggunakan metode penelitian berdasarkan tingkat kealamiahan tempat yang diteliti dengan menggnakan desain eksperimen yang berupa Pre-Experimen dengan mengambil One Group Pretest-Posttest.

O1 = Nilai pretest (sebelum di berikan media) O2 = Nilai posttest (setelah diberikan media)


(41)

61 Penelitian eksperimen dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest memiliki dua kali penilaian terhadap penelitian, penelitian pertama dilakukan dengan tidak menggunakan media dan penelitian kedua penilaian dilakukan dengan menerapkan media, sehingga terdapat perbedaan.


(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti mencoba untuk menyimpulkan dari uraian bab-bab sebelumnya, selain itu peneliti mencoba untuk menyampaikan saran yang dianggap perlu bagi pihak yang berkepentingan.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Dilakukannya pemotretan tanpa menggunakan media softbox dari lampu belajar yang dilakukan oleh 36 siswa di kelas X6 SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan merupakan pemotretan didalam ruangan yang intensitas cahayanya kurang maka karya akan menghasilkan cahaya yang gelap (under eksposure) sehingga terdapat persentase pada setiap item indikator tanpa menggunakan media softbox sebesar 38,89% yang termasuk dalam kategori lemah, indikator cahaya ruangan terdapat persentase 80,5% yang menyatakan bahwa pemotretan didalam ruangan memiliki intensitas cahaya yang kurang, Indikator kualitas cahaya tanpa menerapkan media memiliki persentase sebesar 82,6% yang menyatakan bahwa tanpa menerapkan media softbox akan menghasilkan kualitas cahaya dan karya yang kurang artistik.

2. Dalam proses pemotretan harus memperhatikan pengaturan kamera dan kuantitas pencahayaan berupa media softbox dari lampu belajar berbagai

filter dengan memperhatikan jarak media pencahayaan terhadap objek,

kuantitas lampu, serta memperhatikan tata letak objek untuk menjadikan komposisi yang memiliki nilai seni, saat proses pemotretan dilakukan size

shot dan sudut pandang kamera yang akan menentukan penempatan

komposisi frame view fender. Terdapat persentase masing masing media

softbox antara lain filter kertas kalkir memiliki persentasi 80,00%, filter fiberglass 77,20%, dan kertas manila 76,10. Perbedaan antar media


(43)

97

tersebut dipengaruhi oleh filter yang memiliki efek intensitas pencahayaan yang berbeda beda.

3. Media-media softbox dengan berbagai macam filter memiliki intensitas cahaya yang berbeda beda sehingga terdapat pengaruh dengan menerapkan media media softbox. dalam variabel terikat atau artistik pencahayaan memiliki persentase 78,23% , media softbox dari lampu belajar dengan

filter kertas kalkir dengan persentase 80,00%, filter fiberglass dengan

persentase 77,20% dan filter kertas manila dengan persentase 76,10%. Media yang paling efektif dan memiliki sifat cahaya yang sama dengan

softbox profesional adalah filter kertas kalkir karena memiliki kesamaan

berupa cahaya yang dikeluarkan softbox profesional dan memiliki persentase yang lebih dari persentase variabel terikat sehingga dengan menggunakan media softbox dari kertas kalkir akan menghasilkan karya yang artistik.

B. Saran

Setelah melihat kesimpulan diatas maka peneliti mengemukakan saran saran sebagai berikut:

1. Pemotretan jenis apapun khusnya didalam ruangan mengharuskan menggunakan media pencahayaan, karena photography merupakan menggambar dengan cahaya sehingga faktor utama dalam pemotretan adalah kualitas dan kuantitas cahaya unsur teknis, serta unsur estetis. 2. Diharuskannya secara teliti dalam pengambilan gambar dengan

menggunakan media berupa kamera DSLR harus memperhatikan pada proses antara lain disaat menentukan pengaturan pada kamera, pengaturan media pencahayaan, disaat menata objek untuk menghasilkan komposisi yang indah, menentukannya sudut pandang dan size shot yang member pengaruh pada kualitas karya.

3. Diharapkanya memanfaatkan media pencahayaan berupa media softbox dari lampu belajar dengan menggunakan filter kertas kalkir untuk


(44)

98

photographer pemula dan profesional dalam melakukan pemotretan still life dalam pemotretan komersial.

4. Media softbox dari lampu belajar yang peneliti buat menggunakan bahan yang rapuh, sehingga dapat rusak sewaktu-waktu, diharapkan untuk melanjutkan pengembangan wujud dalam segi bahan yang terjangkau tetapi memiliki daya tahan yang kuat.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdi, Yuyung. (2012). Photography From My Eyes. Jakarta: PT Elex Media Koputindo.

Abdullah, Mikrajuddin. (2006). IPA Fisika 2.Jakarta: Esisi.

Ambasari, Riana. (2012). Food photography for everyone. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Anas, Ilham. (2012). Panduan Fotografi Digital. Depok: Kanaya Press. Arikunto, Suharsimi. (2010).Proses Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna. Bandung: Penerbit ITB. Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa.

Giwanda, Griand. (2004). Panduan Praktiks Teknik Studio Foto. Jakarta: Puspa Swara.

Lesmana, Nana. (2011). Memotrer dengan DSLR. Jakarta Selatan: Media Kita.

M,Echols, John, dan Shadily Hasan. (2010). Kamus Inggris Indonesia . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nuansa, Tim. (2007). Penuntun Fotografi dari Analog Hingga Digital. Bandung: Nuansa.

Nugroho, R, Amin. (2006). Kamus Fotografi. Yogyakarta: Andi Ofset. Paulus, Edison & Indah Lestari, Lely. (2012) Still Life. Jakarta: PT Elex

Media Koputindo.

Prastowo, Andi. (2011). Memahami Metode-Metode Penelitian. Jogjakarta: At Ruzz Media.

Rasjoyo. (1995). Pendidikan Seni Rupa Jakarta: Penerbit Erlangga. Riduwan. (2010) Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Sadiman, Arief. et al. (2009) Media Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo. Sipahelut, Atisah & Petrusumadi. (1991). Dasar Dasar Desain. Jakarta:


(46)

100

Soelarko. (1983). Penuntun Fotografi.Bandung: PT. Karya Nusantara. Soeyati, Sri & Salam, Agus. (2007). Cahaya dan Optik. Bekasi: Ganeca

Exact.

Sugiono. (2012). Metode Pendekatan Pendidikan. Bandung: Alfabeta. W.J.S.Poerwadarminta. (1984). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta:

PN Balai Pustaka. Dokumen:

Bachtiar, Ray. (2007). Ritual Fotografi. Jakarta: Elex Media komputindo. Bachtiar, Ray. (2012). Filosofi Penghayatan Cahaya. Jakarta: Kompas

Gramedia.

Munawar, Ardi. (2012). Exposure Matering. Bandung: Performa UPI. Oscar, M.(2010). Teori Pencahayaan. Bandung: Seni Rupa UPI. Sugiarto, Agus. (2012). Element Of Art. Bandung: Performa UPI.

Trihanondo, Donny & Yusanto, Ferddy. (2013). Teknik dan Komposisi

Fotografi / Sinematografi.Bandung: IM Telkom

Gambar :

Baker, Chuck. (2013). Celebrating 114 Years of Kodak Brownie Cameras

- 1900-2014. [online]. http://www.brownie-camera.com. [24

Agustus 2013, jam 16:43:22].

Farace. Joe. (2012). Softbox vs. Umbrella: Which One Should You Use?. [online]. http://www.adorama.com/alc/0013566/article/ Softbox-vs-Umbrella-Which-One-Should-You-Use [24 Agustus 2013, jam 17:05:39]

Ratusan, Ade. (2012). Inilah Foto Pertama Di Dunia Yang Dipamerkan di Jerman. [online]. http://forum.kompas.com/internasional/151486-inilah-foto-pertama-di-dunia-yang-dipamerkan-di-jerman.html [24 Agustus 2013, jam 16:38:30].

SMAN 1 Kadugede, Tim .(2013). SISWA SMAN 1 KADUGEDE

KUNINGAN GELAR PAMERAN FOTO.[online].

http://sman1kadugede.sch.id/info-82-siswa-sman-1-kadugede-kuningan-gelar-pameran-foto.html [25 Agustus 2013 jam 9:28:33] Suherman. (2011). Dasar dasar pengetahuan. [online].

http://majelis- mudzakaroh.blogspot.com/2011/10/16102011dikediaman-bpksuherman.html. [ 24 agustus 2013, jam 17:30]


(47)

101

Vic dan Jon .(2011). Pinhole Photography and the Camera Obscura. [online]. http://thedelightsofseeing.blogspot.com [24 Agustus 2013, jam 16:24:33].


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti mencoba untuk menyimpulkan dari uraian bab-bab sebelumnya, selain itu peneliti mencoba untuk menyampaikan saran yang dianggap perlu bagi pihak yang berkepentingan.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Dilakukannya pemotretan tanpa menggunakan media softbox dari lampu belajar yang dilakukan oleh 36 siswa di kelas X6 SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan merupakan pemotretan didalam ruangan yang intensitas cahayanya kurang maka karya akan menghasilkan cahaya yang gelap (under eksposure) sehingga terdapat persentase pada setiap item indikator tanpa menggunakan media softbox sebesar 38,89% yang termasuk dalam kategori lemah, indikator cahaya ruangan terdapat persentase 80,5% yang menyatakan bahwa pemotretan didalam ruangan memiliki intensitas cahaya yang kurang, Indikator kualitas cahaya tanpa menerapkan media memiliki persentase sebesar 82,6% yang menyatakan bahwa tanpa menerapkan media softbox akan menghasilkan kualitas cahaya dan karya yang kurang artistik.

2. Dalam proses pemotretan harus memperhatikan pengaturan kamera dan kuantitas pencahayaan berupa media softbox dari lampu belajar berbagai

filter dengan memperhatikan jarak media pencahayaan terhadap objek,

kuantitas lampu, serta memperhatikan tata letak objek untuk menjadikan komposisi yang memiliki nilai seni, saat proses pemotretan dilakukan size

shot dan sudut pandang kamera yang akan menentukan penempatan

komposisi frame view fender. Terdapat persentase masing masing media

softbox antara lain filter kertas kalkir memiliki persentasi 80,00%, filter fiberglass 77,20%, dan kertas manila 76,10. Perbedaan antar media


(2)

97

tersebut dipengaruhi oleh filter yang memiliki efek intensitas pencahayaan yang berbeda beda.

3. Media-media softbox dengan berbagai macam filter memiliki intensitas cahaya yang berbeda beda sehingga terdapat pengaruh dengan menerapkan media media softbox. dalam variabel terikat atau artistik pencahayaan memiliki persentase 78,23% , media softbox dari lampu belajar dengan

filter kertas kalkir dengan persentase 80,00%, filter fiberglass dengan

persentase 77,20% dan filter kertas manila dengan persentase 76,10%. Media yang paling efektif dan memiliki sifat cahaya yang sama dengan

softbox profesional adalah filter kertas kalkir karena memiliki kesamaan

berupa cahaya yang dikeluarkan softbox profesional dan memiliki persentase yang lebih dari persentase variabel terikat sehingga dengan menggunakan media softbox dari kertas kalkir akan menghasilkan karya yang artistik.

B. Saran

Setelah melihat kesimpulan diatas maka peneliti mengemukakan saran saran sebagai berikut:

1. Pemotretan jenis apapun khusnya didalam ruangan mengharuskan menggunakan media pencahayaan, karena photography merupakan menggambar dengan cahaya sehingga faktor utama dalam pemotretan adalah kualitas dan kuantitas cahaya unsur teknis, serta unsur estetis. 2. Diharuskannya secara teliti dalam pengambilan gambar dengan

menggunakan media berupa kamera DSLR harus memperhatikan pada proses antara lain disaat menentukan pengaturan pada kamera, pengaturan media pencahayaan, disaat menata objek untuk menghasilkan komposisi yang indah, menentukannya sudut pandang dan size shot yang member pengaruh pada kualitas karya.

3. Diharapkanya memanfaatkan media pencahayaan berupa media softbox dari lampu belajar dengan menggunakan filter kertas kalkir untuk


(3)

98

photographer pemula dan profesional dalam melakukan pemotretan still life dalam pemotretan komersial.

4. Media softbox dari lampu belajar yang peneliti buat menggunakan bahan yang rapuh, sehingga dapat rusak sewaktu-waktu, diharapkan untuk melanjutkan pengembangan wujud dalam segi bahan yang terjangkau tetapi memiliki daya tahan yang kuat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdi, Yuyung. (2012). Photography From My Eyes. Jakarta: PT Elex Media Koputindo.

Abdullah, Mikrajuddin. (2006). IPA Fisika 2.Jakarta: Esisi.

Ambasari, Riana. (2012). Food photography for everyone. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Anas, Ilham. (2012). Panduan Fotografi Digital. Depok: Kanaya Press. Arikunto, Suharsimi. (2010).Proses Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna. Bandung: Penerbit ITB. Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa.

Giwanda, Griand. (2004). Panduan Praktiks Teknik Studio Foto. Jakarta: Puspa Swara.

Lesmana, Nana. (2011). Memotrer dengan DSLR. Jakarta Selatan: Media Kita.

M,Echols, John, dan Shadily Hasan. (2010). Kamus Inggris Indonesia . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nuansa, Tim. (2007). Penuntun Fotografi dari Analog Hingga Digital. Bandung: Nuansa.

Nugroho, R, Amin. (2006). Kamus Fotografi. Yogyakarta: Andi Ofset. Paulus, Edison & Indah Lestari, Lely. (2012) Still Life. Jakarta: PT Elex

Media Koputindo.

Prastowo, Andi. (2011). Memahami Metode-Metode Penelitian. Jogjakarta: At Ruzz Media.

Rasjoyo. (1995). Pendidikan Seni Rupa Jakarta: Penerbit Erlangga. Riduwan. (2010) Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Sadiman, Arief. et al. (2009) Media Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo. Sipahelut, Atisah & Petrusumadi. (1991). Dasar Dasar Desain. Jakarta:


(5)

100

Soelarko. (1983). Penuntun Fotografi.Bandung: PT. Karya Nusantara. Soeyati, Sri & Salam, Agus. (2007). Cahaya dan Optik. Bekasi: Ganeca

Exact.

Sugiono. (2012). Metode Pendekatan Pendidikan. Bandung: Alfabeta. W.J.S.Poerwadarminta. (1984). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta:

PN Balai Pustaka.

Dokumen:

Bachtiar, Ray. (2007). Ritual Fotografi. Jakarta: Elex Media komputindo. Bachtiar, Ray. (2012). Filosofi Penghayatan Cahaya. Jakarta: Kompas

Gramedia.

Munawar, Ardi. (2012). Exposure Matering. Bandung: Performa UPI. Oscar, M.(2010). Teori Pencahayaan. Bandung: Seni Rupa UPI. Sugiarto, Agus. (2012). Element Of Art. Bandung: Performa UPI.

Trihanondo, Donny & Yusanto, Ferddy. (2013). Teknik dan Komposisi

Fotografi / Sinematografi.Bandung: IM Telkom

Gambar :

Baker, Chuck. (2013). Celebrating 114 Years of Kodak Brownie Cameras

- 1900-2014. [online]. http://www.brownie-camera.com. [24

Agustus 2013, jam 16:43:22].

Farace. Joe. (2012). Softbox vs. Umbrella: Which One Should You Use?. [online]. http://www.adorama.com/alc/0013566/article/ Softbox-vs-Umbrella-Which-One-Should-You-Use [24 Agustus 2013, jam 17:05:39]

Ratusan, Ade. (2012). Inilah Foto Pertama Di Dunia Yang Dipamerkan di Jerman. [online]. http://forum.kompas.com/internasional/151486-inilah-foto-pertama-di-dunia-yang-dipamerkan-di-jerman.html [24 Agustus 2013, jam 16:38:30].

SMAN 1 Kadugede, Tim .(2013). SISWA SMAN 1 KADUGEDE KUNINGAN GELAR PAMERAN FOTO.[online].

http://sman1kadugede.sch.id/info-82-siswa-sman-1-kadugede-kuningan-gelar-pameran-foto.html [25 Agustus 2013 jam 9:28:33] Suherman. (2011). Dasar dasar pengetahuan. [online].

http://majelis- mudzakaroh.blogspot.com/2011/10/16102011dikediaman-bpksuherman.html. [ 24 agustus 2013, jam 17:30]


(6)

101

Vic dan Jon .(2011). Pinhole Photography and the Camera Obscura.

[online]. http://thedelightsofseeing.blogspot.com [24 Agustus 2013,