PENGARUH PERBAIKAN LOSSES TITIK SAMBUNG JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN CCO STUDI KASUS :GARDU KPR PADA WILAYAH PT.PLN(PERSERO)UPJ BANDUNG TIMUR.
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
DAFTAR TABEL...iv
DAFTAR GAMBAR...v
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1
1.2Perumusan Masalah...2
1.3Pembatas Masalah...2
1.4Tujuan...3
1.5Metoda Pembahasan...3
1.6Sistematika Penulisan...4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1Pengertian Losses...6
2.2Tap konektor...7
2.3Compression Connector(CCO)...9
2.4PerbandinganSambungan Tap Konektor dan Compression Connector...13
2.4.1 Keuntungan dan Kerugian Memakai Konektor...13
2.4.2 Keuntungan dan Kerugian Memakai CCO...14
(2)
BAB III METODELOGI DAN DATA PENELITIAN
3.1 Metode Perhitungan Losses Pada Sambungan...18
3.2Data Untuk Pemasangan Sambungan CCO Pada Jaringan...20
3.3Data Gardu Distribusi KPR...22
3.4Metode Perhitungan Rugi Tegangan...23
3.4.1 Menenentukan Penghantar...23
3.4.2 Memilih Tegangan Nominal Tegangan...23
3.4.3 Menentukan Kemampuan Hantar Arus...23
3.4.4 Menentukan Luas Penghantar...24
3.4.5 Menentukan Drop Tegangan...24
3.4.6 Pengukuran Beban...25
BAB IV PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT(LOSSES) SETELAH PENGGANTIAN COMPRESSION CONNECTOR) 4.1 Perhitungan Nilai Losses Untuk Mengetahui Nilai Losses Pada...27
4.2 Data Hasil Pengukuran...46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...51
5.2 Saran...52
DAFTAR PUSTAKA...53
(3)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Rugi-rugi energi adalah suatu kondisi atau keadaan dimana jumlah energi yang disalurkan tidak sama dengan energi yang diterima pada sisi penerimaan.Terjadinya rugi-rugi energi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jauhnya daerah penyaluran tenaga listrik dari sumber/suplai, voltage drop,ketidakseimbangan beban, umur peralatan, diameter penghantar dan lain-lain.
Rugi-rugi energi menyeluruh tetapi hanya bisa diminimalkan (direduksi). Loss situation di dalam jaringan distribusi tenaga listrik adalah suatu kondisi atau keadaan dimana suatu sistem distribusi di dalam pendistribusian tenaga listriknya mengalami rugi-rugi energi yang tinggi.
Kecendrungan meningkatnya kebutuhan akan sarana sambung kabel jaringan tegangan rendah ke sambungan rumah, seiring dengan adanya peningkatan ekspansi maupun kerusakan jaringan kabel tembaga yang diakibatkan susut teknis, maka muncul kendala dengan adanya jenis sarana sambungan kabel.
Jarak gardu ke konsumen terlalu jauh, penampang kabel terlalu kecil, dan titik sambung merupakan penyebab susut teknis. Cara pengerjaan titik sambung yang tidak sesuai dengan SOP (Standard operating procedure) dan kualitas titik sambung yang kurang baik merupakan andil terhadap susut teknis tersebut. Evaluasi penggantian titik sambung di Jaringan Tegangan Rendah dari Tap
(4)
2
Konektor menjadi CCO (Compression Connector) adalah sasaran yang saya kerjakan sebagai bahan Proyek Akhir ini. Dengan CCO ini diharapkan dapat mengurangi rugi-rugi tegangan dititik sambung dalam upaya penurunan susut teknis Pada Gardu KPR (Kampung Pasir Luhur) di Wilayah PT PLN (Persero) UPJ Bandung Timur, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam rangka penekanan susut kWh yang berdampak bagi peningkatan efisiensi dan kinerjanya.
1.2Perumusan Masalah
Dalam hal ini terdapat beberapa pokok permasalahan yang perlu dibahas di antaranya :
• Losses
mengapa terjadinya losses pada jaringan • Jenis Konektor
a. Meliputi Konektor Sistem Baud dan Compression Conector (CCO).
b. Perhitungan Losses (CCO).
• Perbaikan titik sambung compression connector (CCO) pada jaringan tegangan rendah (JTR). Apakah dapat menurunkan losses?
• Gambar Tap konektor dan Compression Connector (CCO) berbagai jenis.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk dapat mencapai kesempurnaan dalam penulisan ini haruslah melewati berbagai macam penelitian dan pengujian-pengujian. Tetapi pada proses penelitian itu tentulah banyak sekali parameter-parameter yang akan didapat
(5)
sehingga masalah tersebut akan sangat luas bahasannya jika tidak dibatasi. Oleh karena itulah maka pada penulisan ini batasan masalahnya Sekitar Perbaikan Titik Sambung Kabel Tegangan Rendah (Tap Connector) ke Compression Connector atau CCO.
1.4 Tujuan
Adapun pembuatan proyek akhir bertujuan yakni:
1. Mengetahui nilai losses pada pemasangan sambungan compression
connector (CCO) pada jaringan tegangan rendah.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemeliharaan gardu terhadap penurunan losses, nilai losses sebelum dan setelah dipasang compression connector (CCO).
1.5 Metode Pembahasan
Dalam pembahasan proyek akhir ini dilakukan beberapa metode pembahasan antara lain :
a. Studi Lapangan
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan survei langsung ke kelapangan dimana penulis dapat mencatat data-data yang ada di lapangan. Selain itu penulis juga melakukan wawancara kepada pengawas lapangan Bagian Distribusi PT. PLN (persero) UPJ.Bandung Timur Serta pelaksana pekerja yaitu yang berlokasi di Gardu KPR Jalan Pasir Luhur Bandung.
(6)
4
b. Studi literatur
Pada metode ini dilakukan pembelajaran terhadap berbagai literatur yang menunjang dan berkaitan dengan masalah-masalah mengenai pemasangan material Compressioan Conector auto CCO dan Teori-Teori yang menunjang terhadap permasalahan yang dibahas.
c. Orang terkait yang sudah berpengalaman di jaringan tegangan rendah.
1.6 Sistematika Penulisan
Proyek akhir ini terdiri dari 5 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
a. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan latar belakang masalah yang mendorong penulis sehingga memilih judul proyek akhir ini.Selain itu dikemukakan juga mengenai perumusan masalah dan pembatasan masalah yang akan dibahas,tujuan pembuat dan penulisan proyek akhir,metode pembahasan yang terdiri dari study lapangan dan study literatur,dan sistematika penulisan.
b. BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini terdiri dari pengertian Losses, jenis-jenis konektor yang mencangkup konektor dengan sistem baud dan konektor press dan jenis-jenis gardu distribusi.
c. BAB III PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA
Dalam bab ini dibahas mengenai data-data yang di peroleh dari hasil survei dan wawancara di lapangan dengan hasil perhitungan penulis,dan pengukuran di
(7)
lapangan kemudian di analisa.Data yang di bahas mengenai lokasi,Jenis Compression Conector(CCO) yang akan di pasang.
d. BAB IV PERHITUNGAN LOSSES
Pada bab ini berisi tentang Perhitungan losses pada jaringan kabel,serta mengetahui hasil drop tegangan,dan untuk mengetahui pengaruh pemeliharaan gardu terhadap penurunan losses, nilai losses sebelum dan setelah dipasang compression connector (CCO).
e. BAB IV PENUTUP
Bab ini mencangkup kesimpulan dan saran yang dapat diambil setelah dilakukan pembahasan dan analisa.
(8)
27
BAB IV
PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN DAN SUSUT (LOSSES)
SETELAH PENGGANTIAN KONEKTOR PRES (CCO)
4.1 Perhitungan Untuk Mengetahui Nilai Losses Pada Jaringan
a) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR101 dan KPR102)
Pada panjang kabel diketahui 528 meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
(9)
A =
√=
, 0,028264% . " ,=
,%A
= 43,969 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "%,',+*+'(.)*+ ,
= 835,41843,969
Vr = 19.000159Volt Vr = 19 V
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19 Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1+ 2 1))%'() = 5%
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 5% untuk Jurusan I pada tiang(KPR101 dan KPR102).
b) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR103)
Pada panjang kabel diketahui 40 meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang
(10)
29
digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264 % . " , %=
" ,A
= 3,33 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
(11)
= , , "% % '(.)*+ ','' ,
= ','' 63,2
Vr = 18,98Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,98Volt. Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1(,+( 2 1))%'() = 4,99%
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,99%untuk Jurusan I pada tiang(KPR103).
c) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR104)
Pada panjang kabel diketahui 42meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,(12)
31
I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264 42% . " ,=
"", "A
= 3,49 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "% % '(.)*+ ',,+ ,
= 66,36',,+
Vr = 19,014Volt Vr = 19Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1+ 2 1))%'() = 5%
(13)
d) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR105)
Pada panjang kabel diketahui 37meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√34 56
=
, 0,028264 37 . " , %=
,%"A
= 3,1 mm
2(14)
33
Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "%',1 '(.)*+ ,
= 58,46',1
Vr = 18,85Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,85Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1(,(8 2 1))%
'() = 4,96%
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR105).
e) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR106)
Pada panjang kabel diketahui 154meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,(15)
=
, ,
=
,
I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264 154 . " ,%
=
% ,A
= 12,81 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √ &
= , , "%19,(1 % '(.)*+ ,
= 243,3219,(1 Vr = 18,99Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,99Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1(,++ 2 1))%
'() = 4,99%
(16)
35
f) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR107)
Pada panjang kabel diketahui 39meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264 39 . " , %(17)
A
= 3,24 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "%',9, '(.)*+ ,
= 61,62',9,
Vr = 19,02Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19,02.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1+ 2 1))%'() = 5%
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 5%untuk Jurusan I pada tiang(KPR107).
g) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR506)
Pada panjang kabel diketahui 37meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ(18)
37
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264 37 . " , %=
,%"A
= 3,1 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "% '(.)*+ ,
',1
= 58,46
',1
Vr = 18,85Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,85Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1(,(8 2 1))%
(19)
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR506).
h) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR507)
Pada panjang kabel diketahui 188meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264 188 . " , %(20)
39
=
, %A
= 15,63 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "%18,*' '(.)*+ ,
= 297,0418,*' Vr = 19,004Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1+ 2 1))%
'() = 5%
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR507).
i) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR508)
Pada panjang kabel diketahui 93meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
(21)
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264 93 . " , %=
%", %A
= 7,73 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "%:,:' '(.)*+ ,
= 146,94
:,:'
(22)
41
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1+ 2 1))%'() = 5%
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR508).
j) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR509)
Pada panjang kabel diketahui 224meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
(23)
A =
√=
, 0,028264 224% . " ,=
,A
= 18,63 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "%1(,*' % '(.)*+ ,
= 353,921(,*' Vr = 18,99Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1+ 2 1))%'() = 5%
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 4,96%untuk Jurusan I pada tiang(KPR509).
k) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR510)
Pada panjang kabel diketahui 528 meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari
(24)
43
Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264 . " , %=
,%A
= 43,969 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "% '(.)*+ ,
(25)
= 835,41843,969
Vr = 19.000159Volt Vr = 19 V
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 19 Volt.
Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1+ 2 1))%'() = 5%
Jadi nilai losses dalam persen sebesar 5% untuk Jurusan I pada tiang(KPR510).
l) Untuk Jurusan 1 pada tiang(KPR511)
Pada panjang kabel diketahui 40 meter, daya pada gardu distribusi telah diketahui 250 kva dan cos telah ditentukan oleh pln sebesar 0,85,kabel TIC yang digunakan 3x35+N,tahanan jenis untuk almunium sebesar 0,028264ohm mm2/m,tegangan pada trafo telah diketahui sebesar 380 volt.Sebelum mencari Drop tegangan,maka terlebih dahulu harus mencari arus pada jaringan seperti di bawah ini :
I =
√ φ
I =
φ√ φ
=
. ,√ φ
=
, ,
=
,(26)
45
I =
38.069 A
Setelah diperoleh arus pada jaringan maka setelah itu mencari luas penampang kabel :
A =
√=
, 0,028264% % . " ,=
" ,A
= 3,33 mm
2Setelah di dapat arus dan luas penampang pada jaringan maka mencari drop tegangan sebagai berikut:
Vr = √
&
= , , "% % '(.)*+ ','' ,
= ','' 63,2
Vr = 18,98Volt
Jadi drop Tegangan pada jaringan sebesar 18,98Volt. Untuk mencari rugi tegangan dalam persen sebagai berikut: Losses% = 1(,+( 2 1))%'() = 4,99%
(27)
Tabel 4-1. Pengukuran Sesudah PergantianTtitik Sambung CCO
4.2 Data Hasil Pengukuran
Berikut data hasil pengukuran tegangan dan beban sebelum dan sesudah pemeliharaan
1. Tegangan
Tabel 4.2 Data Hasil Pengukuran Tegangan SEBELUM PEMELIHARAAN TEGANGAN
(VOLT)
SETELAH PEMELIHARAAN TEGANGAN (VOLT)
R-N 229 R-N 235
S-N 229 S-N 235
T-N 229 T-N 234
R-S 401 R-S 407
S-T 406 S-T 410
T-S 402 T-S 407
NO NAMA GARDU
DAYA (KVA)
KABEL TIC TERPASANG
JRS
TEGANGAN PANGKAL (VOLT)
TEGANGAN UJUNG ( VOLT )
TIC.3x70 (185A)
TIC.3x35
(125A) R-0 S-0 T-0 R-0 S-0 T-0
1 KPR 250 185 125 I 235 235 234 215 215 216
250 185 125 III 235 234 234 215 216 206
(28)
47
2. Arus Beban
Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Beban BEBAN JURUSAN (Ampere)
JURUSAN SEBELUM PEMELIHARAAN SETELAH PEMELIHARAAN
R S T R S T
1 142,8 138 118,6 174 141 119
2
3 10 3,7 2,38 8,4 4 3
4
5 86,8 61 124 91 64 130
JUMLAH 239,6 202,7 244,98 273,4 209 252
JUMLAH TOTAL 687,28 734,4
Berikut ini adalah data hasil pengukuran, baik pengukuran tegangan maupun pengukuran beban, dapat dianalisa besarnya daya listrik sebelum dan sesudah pemeliharaan.
Kapasitas beban P = V × I × cosρ (VA)
Daya tiap jurusan P1 = V1 × I1 × cosρ (VA) untuk R−S−T P3 = V3 × I3 × cosρ (VA) untuk R−S−T
a. Perhitungan Sebelum Pemeliharaan
Dik : I (Arus total) = 687,28 A
V (Tegangan Fasa Rata-rata) = 229 V Maka besarnya Daya adalah;
P = V × I × cosρ (VA)
= 229 V × 687,28 A × 0,85 = 133.779,052 VA
(29)
b. Perhitungan Sesudah Pemeliharaan
Dik: I (Arus total) = 734,4 A
V (Tegangan Fasa Rata-rata) = 234, 6666667 V = 234,7 V Maka besarnya Daya adalah:
P = V × I × cosρ (VA)
= 234,7 V × 734,4 A × 0,85 = 146.509,128 VA
= 146,509128 KVA
c. Perbandingan Daya Sebelum dan Sesudah Pemeliharaan
Tabel 4.4 Perbandingan Daya Sebelum dan Sesudah Pemeliharaan
JURUSAN
SEBELUM PEMELIHARAAN SETELAH PEMELIHARAAN
Daya (VA) Daya (VA)
V × I × cosρ V × I × cosρ
R S T R S T
1 27796,02 26861,7 23085,49 34756,5 28164,75 23669,1 2
3 1946,5 720,205 463,267 1677,9 799 596,7 4
5 16895,62 11873,65 24136,6 18177,25 12784 25857 JUMLAH 46638,14 39455,555 47685,357 54611,65 41747,75 50122,8
JUMLAH TOTAL 133779,052 146482,2
SELISIH 12703,148
Beban sebelum pemeliharaan
Dik : Arus IR = 239,6 A
IS = 202,7 A
IT = 244,98 A
(30)
49
VST = 406 V
VTR = 402 V
Maka besarnya beban dan presentase pemakaian trafo adalah P = √3 × ×
= √3 × <VRS =VST =VTR 3 > × <
IR =IS =IT
3 >
= 1,73 × <401=406=402
3 > × <
239,6 = 202,7 = 244,98
3 >
= 1,73 × 403 × 229,093 = 159.721, 348 VA = 159,721348 KVA = 160 KVA
% Trafo = < BebanTrafo
KapasitasTrafo> × 100% = <160KVA
250KVA> × 100% = 64 %
Beban sesudah pemeliharaan Dik : Arus IR = 273,4 A
IS = 209 A
IT = 252 A
Tegangan VRS = 407 V
VST = 410 V
(31)
Maka besarnya beban dan presentase pemakaian trafo adalah P = √3 × ×
= √3 × <VRS =VST =VTR 3 > × <
IR =IS =IT
3 >
= 1,73 × <407=410=407
3 > × <
273,4 = 209 = 252
3 >
= 1,73 × 408 × 244,8 = 172.789,632 VA = 172,789632 KVA = 173 KVA
% Trafo = < BebanTrafo
KapasitasTrafo> × 100% = <173KVA
250KVA> × 100% = 69,2 %
(32)
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah memahami dan mempelajari dari sambungan Tap Konektor ke sambungan Compression Connector,penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya:
1. Pada tiap tiap jurusan telah dihitung nilai losses setelah pergantian titik sambung pada jaringan dengan menggunakan compression connector nilai rata-rata sebesar 5% dari 380 Volt yaitu 19 Volt,sedangkan drop tegangan penghantar sebesar 18,9 Volt = 4,9 % sehingga masih berada pada batas toleransi PLN.
2. Hasil perhitungan sebelum dan sesudah pemeliharaan berdasarkan KWH
di Gardu KPR:
• Sebelum pemeliharaan di pasang CCO, diperoleh Losses 18,67 %
• Sesudah pemeliharaan di pasang CCO, diperoleh Losses 17,23 % Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan CCO telah menurunkan losses di Gardu KPR sebesar 1, 44 %.
(33)
5.2 Saran
Agar losses memenuhi standar pada Jaringan Tegangan Rendah maupun Saluran rumah pada setiap jaringan-jaringan sebaiknya diganti sambungan dari Tap Konektor menjadi Compression Connector,karena telah dibuktikan dari bahasan bahwa CCO lebih baik dari pada Tap Konektor.Selain itu pada pemasangan harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh pihak pln.Karena selain dari material, losses juga timbul dari cara pemasangan yang kurang baik ,seperti banyak sekali pegawai lapangan yang melakukan pemasangan Tap konektor menggunakan alat yang tidak sesuai prosuder yang ada, seperti halnya dengan kunci pas atau kunci ring tetapi pegawai tersebut menggunakan tang untuk memutarkan baud sehingga putaran-pun tidak kencang mengakibatkan panas pada Tap Konektor tersebut sehingga menyebabkan loss kontak atau susut tegangan.
(34)
53
DAFTAR PUSTAKA
Arismusnansar,S.Kuwahara,Dr.(1997),Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid III,PT.Pranya Pramita,Jakarta.
Daddy Syahruzadi,(2005),Laporan Pengujian CCO Di Badan Penelitian dan Pengembangan PT.PLN(Persero),PT Karya Andikita Galvanize,Jakarta.
Trevor Lindsley,(2004),Instalasi Listrik Tingkat Lanjut edisi ke Tiga,Erlangga Jakarta.
Yusuf Adhir,(1999),Konektor Berbadan logam,PT.Akselinaa Jaya
(1)
48
b. Perhitungan Sesudah Pemeliharaan
Dik: I (Arus total) = 734,4 A
V (Tegangan Fasa Rata-rata) = 234, 6666667 V = 234,7 V
Maka besarnya Daya adalah:
P = V × I × cosρ (VA)
= 234,7 V × 734,4 A × 0,85
= 146.509,128 VA
= 146,509128 KVA
c. Perbandingan Daya Sebelum dan Sesudah Pemeliharaan
Tabel 4.4 Perbandingan Daya Sebelum dan Sesudah Pemeliharaan
JURUSAN
SEBELUM PEMELIHARAAN SETELAH PEMELIHARAAN
Daya (VA) Daya (VA)
V × I × cosρ V × I × cosρ
R S T R S T
1 27796,02 26861,7 23085,49 34756,5 28164,75 23669,1 2
3 1946,5 720,205 463,267 1677,9 799 596,7 4
5 16895,62 11873,65 24136,6 18177,25 12784 25857 JUMLAH 46638,14 39455,555 47685,357 54611,65 41747,75 50122,8
JUMLAH TOTAL 133779,052 146482,2
SELISIH 12703,148
Beban sebelum pemeliharaan Dik : Arus IR = 239,6 A
IS = 202,7 A
IT = 244,98 A
(2)
VST = 406 V
VTR = 402 V
Maka besarnya beban dan presentase pemakaian trafo adalah
P = √3 × ×
= √3 × <VRS =VST =VTR
3 > × <
IR =IS =IT
3 >
= 1,73 × <401=406=402
3 > × <
239,6 = 202,7 = 244,98
3 >
= 1,73 × 403 × 229,093
= 159.721, 348 VA
= 159,721348 KVA
= 160 KVA
% Trafo = < BebanTrafo
KapasitasTrafo> × 100% = <160KVA
250KVA> × 100% = 64 %
Beban sesudah pemeliharaan Dik : Arus IR = 273,4 A
IS = 209 A
IT = 252 A
Tegangan VRS = 407 V
VST = 410 V
(3)
50
Maka besarnya beban dan presentase pemakaian trafo adalah
P = √3 × ×
= √3 × <VRS =VST =VTR
3 > × <
IR =IS =IT
3 >
= 1,73 × <407=410=407
3 > × <
273,4 = 209 = 252
3 >
= 1,73 × 408 × 244,8
= 172.789,632 VA
= 172,789632 KVA
= 173 KVA
% Trafo = < BebanTrafo
KapasitasTrafo> × 100% = <173KVA
250KVA> × 100% = 69,2 %
(4)
51 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah memahami dan mempelajari dari sambungan Tap Konektor ke
sambungan Compression Connector,penulis dapat menarik beberapa kesimpulan
diantaranya:
1. Pada tiap tiap jurusan telah dihitung nilai losses setelah pergantian titik
sambung pada jaringan dengan menggunakan compression connector nilai
rata-rata sebesar 5% dari 380 Volt yaitu 19 Volt,sedangkan drop tegangan
penghantar sebesar 18,9 Volt = 4,9 % sehingga masih berada pada batas
toleransi PLN.
2. Hasil perhitungan sebelum dan sesudah pemeliharaan berdasarkan KWH
di Gardu KPR:
• Sebelum pemeliharaan di pasang CCO, diperoleh Losses 18,67 %
• Sesudah pemeliharaan di pasang CCO, diperoleh Losses 17,23 % Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan CCO telah menurunkan losses di
(5)
52
5.2 Saran
Agar losses memenuhi standar pada Jaringan Tegangan Rendah maupun
Saluran rumah pada setiap jaringan-jaringan sebaiknya diganti sambungan dari
Tap Konektor menjadi Compression Connector,karena telah dibuktikan dari
bahasan bahwa CCO lebih baik dari pada Tap Konektor.Selain itu pada
pemasangan harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh pihak pln.Karena
selain dari material, losses juga timbul dari cara pemasangan yang kurang baik
,seperti banyak sekali pegawai lapangan yang melakukan pemasangan Tap
konektor menggunakan alat yang tidak sesuai prosuder yang ada, seperti halnya
dengan kunci pas atau kunci ring tetapi pegawai tersebut menggunakan tang
untuk memutarkan baud sehingga putaran-pun tidak kencang mengakibatkan
panas pada Tap Konektor tersebut sehingga menyebabkan loss kontak atau susut
(6)
53
DAFTAR PUSTAKA
Arismusnansar,S.Kuwahara,Dr.(1997),Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid III,PT.Pranya Pramita,Jakarta.
Daddy Syahruzadi,(2005),Laporan Pengujian CCO Di Badan Penelitian dan Pengembangan PT.PLN(Persero),PT Karya Andikita Galvanize,Jakarta.
Trevor Lindsley,(2004),Instalasi Listrik Tingkat Lanjut edisi ke Tiga,Erlangga Jakarta.
Yusuf Adhir,(1999),Konektor Berbadan logam,PT.Akselinaa Jaya Perkasa,Jakarta.