TARI NANDONG DALAM PEMENTASAN TEATER UBRUG DI KECAMATAN CIKEUSAL PROVINSI BANTEN.

TARI NANDONG DALAM PEMENTASAN TEATER
UBRUG DI KECAMATAN CIKEUSAL PROVINSI
BANTEN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan jurusan pendidikan seni tari

Oleh
Innez Miany Putri
0900586

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


Tari Nandong Dalam Pementasan Teater
Ubrug di Kecamatan Cikeusal Provinsi
Banten

Oleh
Innez Miany Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Bahasa dan Seni

© Innez Miany 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Abstrak

Penelitian ini berjudul "Tari Nandong dalam Pementasan Teater Ubrug di
Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten". Dalam penelitian ini, peneliti berusaha
mencari informasi tentang unsur yang terdapat pada pementasan teater Ubrug,
yakni unsur yang menarik bagi peneliti yaitu unsur seni tari karena pada
pementasan teater ubrug terdapat Tari Nandong yang dipertunjukan pada awal
pementasan. Oleh sebab itu pada bagian Tari nandong lebih memfokuskan
pembahasan mengenai tari dalam pementasan teater Ubrug. Fokus permasalahan
penelitian ini terbagi pada beberapa bagian diantaranya susunan gerak dan unsur
pendukung tari nandong dalam pementasan teater ubrug, dan tari nandong dalam
teater ubrug. Tujuan dari penelitian ini yang paling utama ialah mendeskripsikan
tari nandong dalam pementasan teater ubrug. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif.

Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa tari nandong adalah bagian dari
teater ubrug yang disajikan pada awal pementasan dan mengetahui susunan gerak
serta unsur-unsur pendukungnya, yaitu tata rias, tata busana, dan musik pengiring.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tari nandong merupakan salah satu
unsur dalam pementasan teater ubrug. Gerak tari nandong menggunakan gerak
murni dan locomotion, tata rias dan busana menggunakan busana pertunjukan,
dan musik digunakan sebagai pengiring tari.
Kata kunci: Nandong, Ubrug, pementasan

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

INNEZ MIANY PUTRI

TARI NANDONG DALAM PEMENTASAN TEATER
UBRUG DI KECAMATAN CIKEUSAL PROVINSI
BANTEN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Sukanta, S.Kar., M.Hum
NIP.196209171989031002

Pembimbing II

Tatang Taryana, M.Sn
NIP. 196501012001121001

Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.Si.
NIP. 195710181985032001

i
Innez Miany Putri, 2013

Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ TARI NANDONG DALAM
PEMENTASAN TEATER UBRUG DI KECAMATAN CIKEUSAL
PROVINSI BANTEN” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri.
Tidak ada bagian yang didalamnya yang merupakan plagiat dari penjiplakan/
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan, atas
pernyataan ini saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Bandung, Mei 2013
Yang membuat pernyataan

Innez Miany Putri

ii

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

KATA PENGANTAR

Bismillahirihmanirrohim,,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi yang berjudul “TARI NANDONG DALAM PEMENTASAN
TEATER UBRUG DI KECAMATAN CIKEUSAL PROVINSI BANTEN”
membahas tentang seberapa berpengaruhnya tari Nandong dalam Struktur
pementasan teater Ubrug. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Pendidikan Sarjana Seni Tari, Fakultas Pendidikan Bahasa Dan
Seni, Universitas Pendidikan Indonesia. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari sempurna begitu banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk membangun perbaikan di masa yang akan
datang.
Dengan terwujudnya skripsi ini membuat penulis merasa bangga, karena
segala tantangan yang penulis hadapi dapat teratasi dengan baik, berkat bantuan,

nasihat, dorongan, dan doa dari berbagai pihak. Tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak belum terntu skripsi ini dapat terwujud. Maka melalui kesempatan
ini, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada:
1. Allah SWT dengan segala ridho-Nya telah memberikan kesehatan dan
jalan yang terbaik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Orang Tua, Mama Titi Achmiati dan Papa Sony Yanuar yang terus
mendukung penulis dengan segala kekuatan yang ada, sehingga penulis
dapat menempuh dan menyelesaikan persyaratan akhir memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Seni Tari.
3. Bapak Dr. Sukanta, S.Kar., M.Hum. selaku pembimbing I yang telah
memberikan waktunya untuk membimbing dan memberikan masukanmasukan kepada penulis dalam penyelesaian penelitian ini.
4. Bapak Tatang Taryana, M.Sn selaku pembimbing II yang dengan sabar
membimbing dan meluangkan waktunya tanpa mengenal lelah kepada
penulis dalam penyelesaian penelitian ini.
5. Ibu Dr. Frahma Sekarningsih, S,Sen., M.Si selaku Ketua Jurusan
Pendidikan seni tari yang telah memberikan izin dan kesempatan dalam
penulisan skripsi ini.

iii

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Seluruh dosen dan staf TU Jurusan Pendidikan Seni Tari yang telah
memberikan bekal ilmu dan melayani dengan sabar kebutuhan
administrasi penulis.
7. Kepada bapak Johani selaku pimpinan Grup Ubrug Tunas Baru dan Ceu
Uti selaku pengurus grup Ubrug Tunas Baru dan penari nandong yang
telah bersedia memberi kesempatan untuk diteliti.
8. My Hunny Bunny Sweety Pak Bos ku tercinta Muhamad Ujer Maulana,
terimakasih sudah setia menemani dan membantu di tengah kesibukannya.
I Love U So Much
9. My Lovely Sista Sonia Putri dan My Cute Brother Muhamad Rizky Aditya
yang selalu membuat penulis lupa akan kesulitan proses pembuatan skripsi
10. Sahabat - sahabat terbaik ku STAR 09 yang selama ini berjuang bersama.
Sahabat-sahabat terdekatku Mumun, Ginna, Desty, Inggit, Ai, Imas, Yulia,
dan Aas terimakasih karena selalu memberi semangat dan selalu ada untuk
penulis.
11. Semua pihak yang telah telibat dalam penyusunan skripsi ini..


iv
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Abstrak

Penelitian ini berjudul "Tari Nandong dalam Pementasan Teater Ubrug di
Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten". Dalam penelitian ini, peneliti berusaha
mencari informasi tentang unsur yang terdapat pada pementasan teater Ubrug,
yakni unsur yang menarik bagi peneliti yaitu unsur seni tari karena pada
pementasan teater ubrug terdapat Tari Nandong yang dipertunjukan pada awal
pementasan. Oleh sebab itu pada bagian Tari nandong lebih memfokuskan
pembahasan mengenai tari dalam pementasan teater Ubrug. Fokus permasalahan
penelitian ini terbagi pada beberapa bagian diantaranya susunan gerak dan unsur
pendukung tari nandong dalam pementasan teater ubrug, dan tari nandong dalam
teater ubrug. Tujuan dari penelitian ini yang paling utama ialah mendeskripsikan
tari nandong dalam pementasan teater ubrug. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif.

Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa tari nandong adalah bagian dari
teater ubrug yang disajikan pada awal pementasan dan mengetahui susunan gerak
serta unsur-unsur pendukungnya, yaitu tata rias, tata busana, dan musik pengiring.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tari nandong merupakan salah satu
unsur dalam pementasan teater ubrug. Gerak tari nandong menggunakan gerak
murni dan locomotion, tata rias dan busana menggunakan busana pertunjukan,
dan musik digunakan sebagai pengiring tari.
Kata kunci: Nandong, Ubrug, pementasan

v
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ..........................................................................

i


Pernyataan

ii

....................................................................................

Kata Pengantar

..........................................................................

iii

Abstrak

......................................................................................

v

Daftar Isi

......................................................................................

vi

Daftar Tabel ......................................................................................

viii

Daftar Gambar

.........................................................................

ix

Daftar Bagan ......................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang Penelitian
................................................
Rumusan Masalah .................................................................
Tujuan Penelitian
............................................................
Manfaat penelitian ............................................................
Struktur Organisasi Skripsi ................................................

1
4
4
5
6

BAB II KAJIAN TEORETIS
A. Seni Pertunjukan
...........................................................
B. Teater Tradisional Ubrug
................................................
C. Tari Nandong .........................................................................
D. Susunan Gerak
...........................................................
E. Unsur Pendukung Tari
...............................................
F. Tari dalam Pementasan Teater
....................................

8
9
13
14
15
17

BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian dan Pendekatan ....................................
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................

19
20
vi

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C.
D.
E.
F.
G.

Batasan Istilah
............................................................
Instrumen Penelitian ............................................................
Teknik Pengumpulan Data ............................................... .
Taknik Analisis Data ...........................................................
Tahap-tahap Penelitian
..............................................

21
22
24
27
29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
....................................................
1. Gambaran Umum Desa Cilayang Kec Cikeusal ...............
2. Grup Ubrug Tunas Baru ...................................................
3. Teater Ubrug
...............................................................
4. Bentuk Pertunjukan Teater Ubrug
........................
B. Pembahasan
1. Tari Nandong dalam Teater Ubrug .........................................
2. Tari Nandong
................................................................
3. Susunan Gerak tari nandong
........................................
4. Rias dan Busana tari Nandong
........................................
5. Musik iringan Tari Nandong
........................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................
B. Saran .......................................................................................

62
63

................................................................

65

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................

67

DAFTAR PUSTAKA

33
33
34
35
36
46
48
48
58
60

vii
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel
4.1 Perbedaan teater ubrug dengan teater modern

...................... 31

4.2 Struktur pertunjukan ubrug di grup ubrug tunas baru masa kini..... 35
4.3 Struktur dramatik Teater Ubrug

............................................. 38

4.5 Dance Script Tari Nandong ......................................................... 52

viii
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

4.1 Gambar 1. ................................................................................

38

4.2 Gambar 2 ...............................................................................

38

4.3 Gambar 3 ...............................................................................

39

4.4 Gambar 4 ...............................................................................

39

4.5 Gambar 5 ..............................................................................

39

4.6 Gambar 6 ................................................................................

39

4.7 Gambar 7 ................................................................................. 40
4.8 Gambar 8. Busana tari Nandong.............................................

42

4.9 Gambar 9. Rias Tari Nandong

..........................................

43

4.10

Gambar 10. Sungkem .......................................................

44

4.11

Gambar 11. Adeg-adeg Menutup kipas

4.12

Gambar 12. Mincid

4.13

Gambar 13. Mincid Berputar ............................................. 47

4.14

Gambar 14. Mincid Baplang ............................................

48

4.15

Gambar 15. Obah taktak

49

4.16

Gambar 16. Mincid berputar ............................................

50

4.17

Gambar 17. Mincid

........................................................

51

4.18

Gambar 18. Sungkem .......................................................

52

...................... 45

........................................................

..........................................

46

ix
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR BAGAN

4.1 . Struktur Organisasi Kesenian Ubrug Tunas Baru Desa Cilayang Kecamatan
Cikeusal Provinsi Banten ..................................................

32

x
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Seni pertunjukan merupakan aktivitas yang mencakup sosial, hiburan,
juga kepercayaan atau adat istiadat yang tidak berwujud sebagai benda. Seni
pertunjukan tradisional di Indonesia menjadi aset yang penting dalam
melestarikan kebudayaan daerah sekaligus menjaga jati diri bangsa. Seni
pertunjukan yang ada terdiri dari beberapa cabang yaitu seni tari, seni teater,
dan seni musik. Banyaknya macam seni pertunjukan tentu saja berpengaruh
pada perbedaan kesenian tiap daerah. Setiap daerah memiliki kesenian
dengan ciri masing-masing daerahnya. Hal ini diperkuat oleh pendapat
Sudibyo:
Kesenian yang lahir dari masyarakat suatu daerah pasti tidak terlepas
dari kebiasaan masyarakat tersebut, karena berdasarkan sejarahnya
seni tradisional asli suatu daerah adalah jenis kesenian yang tumbuh
dan berasal serta berkembangnya di daerah itu (Sudibyo, 2003 :15).
Dari ungkapan tersebut, terlihat bahwa perbedaan kesenian tradisional
terjadi karena perbedaan pola hidup, kebiasaan, dan sejarah daerah itu sendiri.
Begitu juga di daerah Provinsi Banten. Walaupun terhitung provinsi yang
masih muda, keragaman budaya yang ada sangatlah terlihat. Keragaman
budaya yang terjadi di Banten dikarenakan banyaknya pendatang yang
kemudian menetap di Banten. Selain itu terjadinya akulturasi budaya antara
provinsi asal yaitu Jawa Barat dengan warga Banten asli.
Potensi dan kekhasan budaya masyarakat Banten terdapat pada banyak
kesenian, seni tari, seni musik, ataupun seni teater. Kesenian itu antara lain
seni bela diri Pencak silat, Debus, Rudat, Ubrug, Tari Saman, Tari Topeng,
Tari Cokek, Rampak bedug, Dog-dog, Patingtung, dan Lojor. Salah satu
kesenian dari daerah Banten yang berbentuk teater adalah teater Ubrug.
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

2

Teater Ubrug disebut teater rakyat, karena teater ini hidup di tengahtengah rakyat, digemari rakyat, dan berkembang di kalangan rakyat.
Penggolongan Ubrug sebagai teater rakyat merujuk pada pendapat berikut :
Dilihat daerah asal mulanya, kelahiran teater tradisional dapat dibagi
menjadi 2 (dua )golongan, yaitu teater tradisional yang lahir di
tengah-tengah masyarakat pedesaan, yang umumnya menjadi teater
rakyat, golongan kedua, yang lahir dari lingkungan keraton-keraton
atau pusat kebudayaan dari suatu kerajaan (Achmad,1978:74).
Adanya penggolongan tersebut dapat memperjelas bahwa teater
Ubrug berkembang di kalangan rakyat sehingga termasuk ke dalam golongan
teater rakyat. Ubrug sebagai teater rakyat tidak terlepas dari peranan
masyarakatnya. Hal ini diungkapkan oleh Sayu’ti :
Suatu bentuk kesenian yang lahir dari masyarakat tradisi terasa lebih
dekat dan akrab dengan lingkungan, karena dia hidup ditengah-tengah
kehidupan masyarakat yang bersatu dengan kehidupan sehari-hari
(Sayuti, 1985:40).
Di kabupaten cikeusal, masyarakat mayoritas bekerja sebagai
sehingga untuk melakukan sesuatu yang bersifat kerakyatan sangatlah
memungkinkan. Kata ubrug diambil dari bahasa sunda yaitu ngagebrug
karena dalam pertunjukan ini semua pemainnya termasuk pemusik dan
penonton menempati satu tempat pertunjukan atau sagebrug (firman
sapandi,2010:73). Pengambilan dari bahasa sunda ini kemungkinan
dikarenakan awalnya Banten termasuk dalam wilayah Jawa Barat sehingga
pengaruh tersebut berada dalam kata ubrug. Kelompok-kelompok teater
ubrug yang sampai saat ini masih aktif antara lain Jeki Grup, Cantel Grup,
jari Grup dan beberapa lainnya yang ada di daerak kabupaten serang hingga
Pandeglang. Salah satu kelompok teater Ubrug yang terkenal bernama
kelompok Ubrug Tunas Baru Grup yang berada di daerah Cikeusal Serang.
Kelompok Ubrug Tunas baru adalah Grup yang masih menjaga keutuhan
pertunjukan Ubrug sebagaimana mestinya. Teater Ubrug menggabungkan
tiga cabang kesenian, yaitu seni musik, seni drama , dan seni tari. Penelitian

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

ini akan memfokuskan pada seni tari dalam pertunjukan ubrug yang terdapat
pada awal pertunjukkan yaitu tari Nandong.
Nandong merupakan tarian yang ditarikan oleh satu orang atau tarian
solo. Keunikan dari tari Nandong dalam pementasan Ubrug, penari selalu
membawa dua buah selendang berwarna merah dan berwarna putih, satu
untuk hiasan dan satu untuk properti tari. Selain itu dalam setiap
penampilannya seringkali menggunakan kipas atau sapu tangan. Keberadaan
tari nandong belum dapat dipastikan kapan mulai ada, hal ini dikarenakan
tidak tersedianya dokumen data tertulis. Namun diperkirakan bahwa tari
nandong hadir bersamaan dengan adanya teater ubrug.
Di era sekarang ini, kesenian tradisional kurang diminati oleh
masyarakat dikarenakan makin berkembangnya teknologi modern yang lebih
praktis. Orang-orang lebih memilih menonton sinetron dibandingkan Ubrug
karena menonton sinetron dapat dilakukan di rumah, sedangkan ubrug harus
di tempat yang luas. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Usman :
Suatu kebudayaan diproduksi (diciptakan) berdasarkan pertimbangan
konsumen, jika konsumen semakin tertarik maka muncul budaya
inovasi yaitu untuk lebih menarik kembali perhatian konsumen.
Kesenian sebagai salah satu unsur budaya yang selalu mengalami
perkembangan dari masa kemasa, perubahan ini terutama didasari oleh
pandangan manusia yang dinamis dalam konsep, proses, dan hasil
karya berkesenian (Usman, 2008:7).
Begitu juga dengan tarian, tari tradisional cukup sulit untuk dipelajari
sedangkan tari modern lebih mudah untuk dipelajari sehingga kebanyakan
masyarakat memilih yang lebih mudah dan mengabaikan yang sulit. Selain
itu pola pikir masyarakat yang terlalu cepat menerima hal dari luar tanpa
menyaring terlebih dahulu merupakan faktor yang mendukung semakin
tergesernya kesenian tradisional. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap
pertunjukan Ubrug ditandai dengan semakin sulit untuk melihat pertunjukan
Ubrug di wilayah Serang. Apabila pementasan Ubrug sudah kurang
ditampilkan, maka tari Nandong sebagai bagian dari pementasan Teater
Ubrug pun tidak akan terlihat lagi. Hal ini mengakibatkan tari nandong tidak

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4

akan dikenal oleh masyarakat terutama masyarakat Banten. Karena hal itulah,
Maka dalam penelitian yang mengambil judul “Tari Nandong dalam
Pementasan Teater Ubrug di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten” ini
akan dipaparkan dengan jelas tentang Tari Nandong yang berada dalam
pementasan teater Ubrug di desa Cilayang Kecamatan Provinsi Banten.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas
dengan berbagai permasalahan didalamnya, maka penulis akan lebih
memfokuskan penelitian ini pada masalah:
1. Bagaimana tari nandong dalam pementasan teater ubrug?
2. Bagaimana susunan gerak dan unsur pendukung tari nandong?

C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tujuan yang harus dicapai, antara lain:
1. Tujuan Umum
Penelitan ini memiliki tujuan untuk ikut berkontribusi pada proses
pelestarian teater Ubrug khususnya tari Nandong dalam bentuk tulisan
hasil penelitian.

2. Tujuan Khusus
Berdasarkan masalah yang terdapat pada rumusan masalah yang telah
diidentifikasikan, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bentuk pertunjukan teater ubrug,
b. Untuk mengetahui susunan gerak dan unsur pendukung dalam tari
nandong,

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi:
1. Peneliti
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, karena peneliti bisa
memperkenalkan tari Nandong kepada masyarakat luas. Manfaat lain
untuk peneliti, yaitu peneliti dapat membantu melestarikan tari Nandong
yang ada dalam pertunjukkan teater Ubrug serta teater Ubrug itu sendiri.
Selain itu, tentu saja dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang
berbagai kesenian tradisional yang ada di Banten, khususnya seni tari
Nandong. Dapat secara langsung melihat proses pertunjukan kesenian
yang ada di Banten yaitu, seni tari Nandong dalam Seni Teater Ubrug yang
terdapat di Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang, sehingga peneliti
mendapatkan manfaat cukup banyak berkenaan peranan tari Nandong
dalam teater Ubrug.

2. Objek penelitian
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap objek yang diteliti,
yaitu tari Nandong yang ada pada teater Ubrug lebih dapat diketahui oleh
khalayak ramai. Sehingga objek penelitian dengan mudah dilestarikan oleh
masyarakat setempat, agar objek penelitian tetap terjaga eksistensinya di
jagat kesenian, terutama di daerah Provinsi Banten.

3. Pendidik
Penelitian ini erat hubungannya dengan pembelajaran, karena dengan
adanya penelitian ini, dapat menambah wawasan tersendiri untuk pendidik
dalam menyampaikan materi kepada anak-anak didiknya tentang
kebudayaan daerah setempat dan kebudayaan tradisional.

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6

4. Masyarakat
Masyarakat memiliki peran yang penting dalam kebudayaan, maka
dengan adanya penelitian ini, masyarakat akan lebih mengenal tentang tari
Nandong yang ada dalam pertunjukan teater Ubrug. Selain itu, masyarakat
juga mengetahui mana kesenian yang baik untuk diabadikan dan mana
yang tidak.

E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini akan memuat lima bab yang meliputi:
Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang

masalah yang bertujuan untuk

menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti , rumusan masalah
yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan penelitaian yang akan dibahas,
tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian
selesai dilakukan, manfaat penelitian menyajikan manfaat-manfaat penelitian
pada sekitarnya, dan struktur organisasi skripsi yang berisi tentang urutan
penelitian dari setiap bab dan bagian dalam skripsi mulai dari bab awal
sampai bab terakhir.

Bab II Landasan Teoretis
Berisi tentang kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoretik
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Dalam bab ini terdapat
beberapa sub judul, yaitu : A. Seni Pertunjukan membahas tentang teori- teori
seni pertunjukan yang diungkapkan oleh beberapa ahli, B. Teater yang
membahas tentang apa arti dari teater, C. Teater tradisional Ubrug yang
membahas tentang pengertian teater tradisional dan membahas tentang teater
Ubrug itu sendiri serta struktur pertunjukannya, D. Tari nandong yang
membahas tentang Tarian yang disajikan dalam teater Ubrug, serta tata rias,
tata busana dan struktur geraknya berdasarkan pendapat para ahli, E. Peran
tari dalam pementasan teater yang membahas mengenai peran tari terhadap
teater.
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7

Bab III Metode Penelitian
Berisi tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang
dipakai. Adapun pada bab ini terdapat beberapa sub judul, yaitu A. Metode
penelitian dan pendekatan yang berisi tentang metode dan pendekatan
penelitian yang dipakai, B. Lokasi dan subjek penelitian yang berisi tentang
dimana penelitian dilakukan dan siapa yang menjadi subjek penelitian, C.
Definisi operasional yang menjelaskan tentang penjabaran mengenai katakata yang terlibat dalam judul guna menghindari kesalahan penafsiran, D.
Instrumen penelitian menjelaskan tentang instrument yang dipakai dalam
penelitian, E. Teknik Pengumpulan data yang menjelaskan tentang teknik
yang dipilih dalam penelitian untuk mengumpulkan data-data yang ada, F.
Teknik analisis data melaporkan secara rinci tahap- tahap analisis data, serta
teknik yang dipakai dalam analisis data, G. Tahap-tahap Penelitian membahas
tentang tahapan- tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai dari
menemukan masalah penelitian hingga akhir, yaitu penulisan laporan.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Segala yang telah didapat dan
disaring akan dituangkan dalam bab ini. Dalam bab ini akan dibahas hasil
penelitian mengenai Provinsi Banten secara singkat, pengenalan singkat grup
Ubrug tunas muda dan tentang teater ubrug. Selanjutnya yaitu pembahasan
akan

menjawab rumusan masalah yang ada serta menganalisis hasil

penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
temuan penelitian. Dalam bab ini terdapat sub judul, yaitu : A. Kesimpulan
yang menyimpulkan keseluruhan hasil penelitian, dan B. Saran yang berisi
tentang rekomendasi yang ditujukan kepada pembuat kebijakan, para
pengguna hasil penelitian, dan kepada peneliti berikutnya.
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan pendekatan
Metode merupakan syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari
sebuah masalah. Ketepatan metode dalam penelitian merupakan cara atau alat
untuk mencapai keberhasilan sebuah penelitian. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif analisis. Deskriptif analisis

adalah suatu

metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada
objek yang diteliti secara objektif.

Adapun menurut Surakhman tentang

deskriptif analisis yaitu:
Pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan deskriptif
ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi
yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang
menampak, atau tentang suatu proses yang sedang berlangsung, pengaruh
yang sedang bekerja, kelainan yang muncul, kecenderungan yang
menampak,
pertentangn
yang
meruncing
dan
sebagainya
(Surakhman,1990:139).
Hal ini dijelaskan pula oleh Azwar:
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan
akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang
tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian
(Azwar,1999:7)
Pada saat peneliti memasuki objek yang diteliti, peneliti melihat segala
sesuatu yang terlibat dengan objek secara langsung maupun yang tidak
langsung. Segala aktivitas yang dilakukan oleh objek dilihat dan diperhatikan
secara jelas. Peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan,
dan ditanyakan. Kemudian peneliti memilah data yang penting dan menarik,
dan menyingkirkan data yang tidak perlu. Dari data yang ada, peneliti
menetapkan data tersebut sebagai fokus penelitian. Setelah sampai pada fokus
penelitian, langkah selanjutnya adalah memaparkan data-data tersebut,
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

20

21

kemudian mengkonstruksikannya menjadi data dalam bentuk susunan yang
berurutan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian
kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang desain yang
dikembangkannya selalu merupakan kemungkinan yang terbuka akan berbagai
perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap kondisi yang ada di lapangan
pengamatannya. Menurut Bogdan dan taylor yang dikutip oleh Basrowi,
menyatakan bahwa :
Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau lisan dan perilaku orangorang yang diamati. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali
subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari
(basrowi,2008:1).
Pendapat lain, menurut Moleong bahwa penelitian kualitatif adalah :
Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah(Moleong, 2010:6).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini diharapkan dapat
mendeskripsikan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah peranan
tari nandong pada pementasan teater ubrug.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi dan subjek penelitian digunakan untuk meberi penjelasan dimana
penelitian dilakukan dan apa yang diteliti. Adapun lokasi penelitian dan subjek
penelitian, yaitu:
1. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan daerah atau tempat yang digunakan peneliti dalam
melaksanakan penelitian. Lokasi yang digunakan dalam penelitian
merupakan tempat tinggal pemilik Grup teater ubrug tunas baru tepatnya di
desa cilayang kecamatan cikeusal Kabupaten Serang Provinsi Banten.
Pemilihan lokasi ini dikarenakan di wilayah Kabupaten Serang, grup ubrug
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

22

yang memiliki penari nandong dari awal sampai sekarang ini adalah grup
ubrug tunas baru. Selain di tempat tinggal pemilik grup, peneliti melakukan
penelitian di tempat pementasan teater ubrug yaitu di daerah anyer
kecamatan anyer provinsi Banten.

2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah Tari Nandong yang berada di Grup teater
Ubrug Tunas Baru yang dipimpin oleh bapak Johani dan diurus oleh Ceu
Uti. Penari tari Nandong adalah pengurus sendiri yaitu Ceu Uti.

C. Batasan Istilah
Guna menghindari adanya kesalahan menafsirkan dalam judul penelitian,
maka penelitian ini memberikan batasan sebagai berikut:
1.

Tari Nandong: Tari tunggal yang digunakan sebagai tari pembuka dalam
Teater Ubrug

2.

Pementasan: Pementasan adalah suatu kegiatan apresiasi yang
bertujuan menampilkan suatu karya seni yang mana
bertujuan sebagai hiburan atau untuk apresiasi suatu karya
seni yang dilakukan oleh manusia/audience sebagai
pencipta dan penikmat karya seni.

3.

Ubrug : Dalam kamus bahasa Sunda, Ubrug yaitu
Wawangunan saheulaanan pikeun digawe atawa neundeun
barang – barang yang dalam bahasa Indonesia mengandung arti
sebagai bangunan
darurat tempat bekerja sementara atau tempat untuk menaruh
barang-barang. Teater rakyat yang berasal dari banten

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

23

4. Pementasan Ubrug : Kegiatan apresiasi teater daerah Banten yang
dilakukan oleh manusia/audience sebagai pencipta dan penikmat karya
seni.

D. Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyiapkan beberapa instrumen
penelitian. Instrumen penelitian menurut Arikunto, yaitu:
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006:160).
Adapun Instrumen yang digunakan pada penelitian kali ini antara lain:

1. Pedoman Wawancara
Perdoman Wawancara adalah kumpulan atau hal pokok yang
menjadikan dasar untuk memberikan petunjuk bagaimana sesuatu
yang harus dilakukan dalam wawancara, sehingga wawancara tersebut
dapat menghasilkan suatu hal yang diinginkan. Wawancara dilakukan
langsung kepada narasumber, yaitu penari nandong dan pengurus
teater Ubrug. Pedoman wawancara yang digunakan adalah semi
terstruktur dimana pelaksanaannya lebih bebas dan lebih terbuka
namun dengan pertanyaan yang sudah disusun. Adapun pedoman
wawancara peneliti cantumkan sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang teater Ubrug?
2. Tahun berapakah teater ubrug mulai berkembang?
3. Di daerah mana sajakah teater Ubrug paling banyak menyebar?
4. Siapakah tokoh terdahulu yang mendirikan teater Ubrug?
5. Berapa keseluruhan personil teater Ubrug?
6. Kenapa dinamakan kesenian teater ubrug?
7. Sejak kapan tari nandong bergabung dengan teater Ubrug?
8. Bagaimanakah struktur penyajian tari nandong?
9. Bagaimana peran tari nandong dalam teater Ubrug?
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

24

10. Bagaimana struktur koreografi tari nandong?
11. Pada pukul berapa kesenian teater ubrug dimulai?
12. Pada acara apasaja kah kesenian teater ubrug diadakan?
13. Ketentuan apa saja untuk menjadi penari nandong?
Selain

kepada

narasumber,

wawancara

dilakukan

kepada

masyarakat guna mengetahui seberapa jauh pengetahuan masyarakat
mengenai teater ubrug dan tari nandong. Pertanyaan-pertanyaan
dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada masyarakat
dicantumkan di dalam lampiran penelitian.

2. Pedoman Observasi
Pedoman Observasi adalah kumpulan atau hal pokok yang
menjadikan dasar untuk memberikan petunjuk bagaimana sesuatu
yang harus dilakukan dalam observasi, sehingga observasi yang
dilakukan tersebut dapat menghasilkan suatu hal yang diinginkan.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi tidak
berstruktur, karena peneliti hanya mengamati saja, tidak terjun
langsung sebagai pelaku yang akan diteliti.
Observasi
mengandalkan

yang

dilakukan

pengamatan

lewat

oleh
kasat

peneliti
mata

tidak

hanya

saja

namun

membutuhkan beberapa instrumen. Instrumen yang digunakan yaitu
kamera foto dan kamera video karena hasil yang ingin didapat berupa
gambar, rekaman suara, dan video. Adapunpedoman observasi serta
tabel hasil observasi akan berada di dalam lampiran penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan oleh peneliti guna
mendapatkan informasi yang akurat mengenai penelitia yang dilakukan
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu:

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

25

1. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya dan lebih
mendalam pada responden yang jumlahnya sedikit. Wawancara
dilakukan kepada sumber terpecaya yang mengetahui secara mendalam
tentang objek penelitian. Selain itu, wawancara dilakukan juga kepada
masyarakat setempat guna mengetahui sejauh mana objek penelitian
dikenal. Tujuan lainnya yaitu, dapat memperoleh data secara kongkret
tentang objek yang diteliti. Wirartha mengemukakan bahwa :
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan jalan komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan
pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data
(responden). (2006: 37)
Wawancara dilakukan dengan menggunakan jenis wawancara
semiterstruktur agar pertanyaan yang diajukan kepada pihak yang
terlibat dapat dijawab dengan jelas. Pemilihan subjek yang akan
diwawancarai lebih difokuskan kepada orang-orang yang memiliki
informasi labih luas tentang objek penelitian. Adapun narasumber yang
diwawancarai adalah sebagai berikut :
1. Bapak Johani (BJ), beliau adalah pimpinan sekaligus pemilik dan
pewaris Grup Ubrug Tunas Baru.
2. Ceu Uti (CU), beliau adalah istri dari Bapak Johani yang menjabat
sebagai pengurus Grup Ubrug tunas Muda sekaligus menjadi penari
Nandong
Informasi yang diperoleh dari wawancara tersebut berupa
gambaran umum pertunjukan teater ubrug, silsilah singkat tentang grup
Ubrug tunas Baru, dan unsur-unsur pendukung yang ada di dalam tari
nandong.
Selain mewawancarai narasumber, peneliti juga mewawancarai
masyarakat yang menonton pementasan teater ubrug guna mendapatkan
pendapat tentang teater ubrug dari masyarakat.

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

26

2. Observasi atau pengamatan
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan
suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Observasi adalah melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian bersifat pelaku dan tindakan manusia,
fenomena alam, proses kerja dan penggunaan responden kecil.
Tujuan menggunakan teknik observasi ini untuk mencatat hal-hal
yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti, baik dari segi
pertunjukkan maupun segi penampilan melalui kostum dan rias. Observasi
juga dapat memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat
berkomunikasi secara verbal atau yang tidak mau berkomunikasi secara
verbal.
Dalam penelitian ini, peneliti memusatkan perhatian pada hal-hal
yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Peneliti melakukan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dengan cara
mengumpulkan data yang secara langsung diperoleh dari lapangan.
Observasi ini dilakukan dengan mendatangi langsung kediaman penari
Nandong di kecamatan Cikeusal serta mendatangi tempat pementasan
teater ubrug di daerah kecamatan anyer.

3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan studi dokumentasi dan studi
kearsipan yang meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan film dokumenter dan data lain yang relevan.
Dari uraian di atas maka metode dokumentasi adalah studi kearsipan
yang meneliti catatan- catatan penting yang erat hubungannya dengan
objek penelitian. Dengan adanya dokumentasi tentang objek yang diteliti,
maka penelitian semakin kredibel karena didukung dengan foto-foto,
video, atau karya tulis akademik.

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

27

Tujuan digunakannya teknik ini untuk memperoleh data berupa fotofoto maupun video secara jelas dan kongkret tentang objek penelitian yaitu
tari Nandong.

4. Studi Literatur
Studi Literatur merupakan studi kepustakaan dari buku, media,
ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun
dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian.
Studi literatur ini bertujuan untuk membuat keterangan yang telah
ada menjadi lebih jelas lagi, karena adanya sumber-sumber lain yang lebih
beragam.
Pada Kegiatan ini peneliti melakukan pencarian sumber-sumber
tertulis berupa buku-buku, skripsi, majalah, dan surat kabar yang berkaitan
erat dengan objek penelitian. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti
mendatangi perpustakaan UPI Bandung, perpustakaan STSI, perpustakaan
daerah Provinsi Banten, dan tempat-tempat yang menyediakan buku
sumber yang mendukung penelitian. Adapun buku-buku yang membantu
dalam penelitian ini adalah:
a. Pengetahuan Tari dan Drama Sebuah pengantar karangan Dedi
Rosala dkk, buku ini membantu peneliti dalam menjabarkan
tentang pengertian-pengertian tata rias dan tata busana
b. Ubrug tontonan dan tuntutanan karangan mahdiduri dan Yadi
Ahyadi, buku ini membantu peneliti untuk menggali hal-hal yang
berhubungan dengan teater ubrug
c. Pertumbuhan seni Pertunjukan karangan Edi Sedyawati, buku ini
membantu peneliti dalam mencari referensi tentang seni
pertunjukan.
Buku-buku selanjutnya lebih jelas terdapat di bagian daftar pustaka
dalam skripsi ini.

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

28

F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh dari berbagai sumber
dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur.
Beberapa tahap yang dilakukan, yaitu mengkaji, membuat catatan penelitian,
dan mendeskripsikan. Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan
teknik analisis data menurut Burhan Bungin yang merupakan teknik analisis
data kualitatif.
Strategi analisis kualitatif, umumnya tidak digunakan sebagai alat
mencari data dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk
menganalisis proses sosial yang berlangsung dan makna dari fakta-fakta
yang tampak dipertemukan itu. Dengan demikian, maka analisis
kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta dan
bukan sekadar untuk menjelaskan fakta tersebut (Bungin, 2010:144).
Alasan menggunakan strategi analisis data kualitatif Burhan bungin,
karena data-data yang didapat dilapangan adalah fakta-fakta sehingga
mempermudah dalam menganalisis data.
Seluruh data yang telah didapatkan oleh peneliti selanjutnya akan
diuraikan melalui penyusunan satua, kategorisasi data, dan ditafsirkan.

1. Penyusunan Satuan
Penyusunan Satuan adalah sepotong informasi terkecil yang
mengandung makna yang bulat dan dapat berdiri sendiri terlepas
dari bagian yang lain, artinya satuan ini harus dapat ditafsirkan
tanpa informasi tambahan selain pengertian umum dalam konteks
latar penelitian(Moleong,2006:252).
Langkah awal dalam menganalisis data adalah melakukan
penyusunan satuan. Penyusutan satuan yang dilakukan yaitu dengan
membaca dan mempelajari seluruh jenis data yang sudah terkumpul.
Data yang terkumpul, disusun dan diidentifikasi mana yang lebih
penting. Namun pada tahap ini, peneliti tidak membuang data walaupun
dianggap tidak relevan.
Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tentang tari nandong dalam
pementasan teater ubrug yang ada di desa Cilayang. Dari bagian terkecil

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

29

data yang ditemukan akan dikaitkan dengan permasalahan yang akan
diteliti.

2. Kategorisasi data
Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori itu sendiri berupa
seperangkat tema yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat
atau kriteria tertentu(Basrowi&Suwandi,2008:196).
Pada tahap ini, peneliti mengkategorisasikan data yang telah ada.
Kategorisasi ini dibuat berdasarkan pikiran dan Kriteria tertentu. Dari
data yang ada, kemudian data tersebut disusun berdasarkan kriteria data
sesuai dengan permasalahan penelitian : a. data-data tentang fungsi seni
pertunjukan Ubrug Tunas Baru, b. data-data tentang tari nandong dalam
seni ubrug, c. data-data tentang musik iringan tari nandong, d. data-data
tentang tata busana dan tata rias penari nandong, e. Data-data tentang
bagaimana tari nandong dalam teater ubrug

3. Penafsiran Data
Menurut Schaltzman dan Strauss yang dikutip oleh Basrowi dan
Suwandi, tujuan penafsiran data ialah :
Tujuan yang akan dicapai dalam penafsiran data ialah salah satu
antara tiga (3) tujuan, yakni deskrepsi semata-mata, deskripsi analitik,
teori
stantive,
tujuan
deskripsi
semata-mata
(Basrowi&Suwandi,2008:200).
Tahap ketiga dalam analisis data adalah menafsirkan data yang telah
dikategorisasikan. Penafsiran ini harus dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal.
G. Tahap-tahap penelitian
Dalam melakukan penelitian terdapat beberapa tahapan, yaitu:
1. Pra Penelitian
Pra penelitian merupakan tahap awal yang dilakukan dalam
melakukan

penelitian.

Tahap

pra

penelitian

berfungsi

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

untuk

30

mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan penelitian. Adapun
tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Topik penelitian
Tahap awal dari penelitian yaitu menentukan topik tentang
apa yang akan diangkat dalam penelitian. Melihat dari fenomena
yang terjadi, peneliti akhirnya tertarik dengan kesenian tradisional
yang ada di daerah Banten. Setelah mendalami, Tari Nandong
adalah hal yang belum banyak dibicarakan orang. Maka peneliti
menentukan topik yaitu tentang tari Nandong.

b. Menentukan Judul Penelitian
Tahap kedua yaitu, peneliti membuat rumusan masalah
untuk dikaji dalam penelitian. Setelah mendapatkan rumusan
masalah, peneliti mengajukan beberapa judul kepada dewan skripsi
untuk diseleksi agar mendapat judul yang terbaik. Pada akhirnya
judul yang terbaik adalah “Tari Nandong dalam pementasan teater
Ubrug di kecamatan Cikeusal Provinsi Banten”.
c. Pengajuan Izin Penelitian
Menyadari pentingnya untuk menyelesaikan perizinan
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sehingga
mengganggu jalannya penelitian, peneliti memerlukan surat izin
penelitian yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
(FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan pengantar
dari Jurusan Pendidikan Seni Tari.

d. Menyiapkan Perlengkapan penelitian
Bersumber dari pertanyaan penelitian, dapat ditentukan
jenis data apa yang diperlukan. Berdasarkan jenis data tersebut

Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

31

dapat ditentukan perlengkapan apa saja yang dibutuhkan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian merupakan tahapan yang paling penting dalam
suatu penelitian. Adapun prosesnya yaitu:

a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah topik dan judul
penelitian disetujui olah pihak Jurusan pendidikan seni Tari UPI
Bandung. Waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data ini
sekitar 5 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mewawancarai
penelitian,

narasumber,

mengumpulkan

mengobservasi

langsung

dokumentasi-dokumentasi

objek
dan

literature-literatur yang berhubungan erat dengan objek penelitian.

b. Konsultasi dengan pembimbing
Proses bimbingan dengan pembimbing I dan pembimbing
II telah dilakukan mulai dari pembuatan proposal hingga
pembuatan skripsi menjelang ujian skripsi.

c. Pengolahan Data
Untuk mengkaji kebenaran informasi dilakukan pengolahan
data dengan cara melengkapi dan memperjelas data yang telah
didapatkan. Data yang telah didapat tersebut kemudian disusun
menjadi sebuah tulisan sehingga data tersebut mendekati
kebenarannya.

3. Penyusunan Laporan
Setelah semua data terkumpul dan diolah, langkah selanjutnya
adalah menyusun laporan penelitian. Penyusunan Laporan dilakukan
Innez Miany Putri, 2013
Tari Nanding Dalam Pementasan Teater Ubrug Di Kecamatan Cikeusal Provinsi Banten
Universitas Pendidikan Indonesia | repo