"Makruh" Saja Sudah Merupakan Pukulan.

Pikiran Rakyat
o
456

123
17

18

OJan

(J

Selasa

7

20

19


22

21

o Mar

8Peb

Rabu

-

~

=

8

23


OMei

OApr

"Makruh"
~

()

-~-~~

Kalllis

~ 24

10

12

11


25

Sablll

26

Saja

.-

(.)

13
27

14

Merupakan Pukulan


M
.

-

AJELIS mama Indonesia (Mill)
Kabupaten Kudus serta Mill Provinsi Jateng, Jatim, dan Lampung

sangattidak setujujika merokokditetapkan

.

berhukum haram. Wartawan "PR" Mukhijab
dan Krisna Ahadiyat mencoba mewawancarai Ketua Mill Kudus, K.H. M. Syafiq Nasban untuk mengklarifikasi masalah ini.
Mill Jateng, Jatim, dan Lampung bersikukuh bahwa hukum merokok tidak boleh haram, tetapi cu.kup makruh. Apa pertimbangannya?
Karena yang bergantung pada rokok di Kudus kira-kira 120.000 jiwa (pekerja). Masingmasing pekerja jika menanggung tiga anggota
keluarga berarti jumlah orang yang menggantungkan hidup dari rokok mencapai separuh

~


-

dari total jumlah penduduk Kudus, 700.000
jiwa.
.'Bukankah hukum haram tidak berdampak
langsung kepada pekerja maupun pabrik rokok?
Larangan merokok dengan hukum makruh
sebenarnya sudah cukup bagi orang yang berakal. Apalagi dalil qath'i (dalil pasti di Alquran) tidak ada. Bagj orang yang peduli kesehatan, anak-anak agar tidak merokok, cukup
dengan hukum makruh. Maknanya, perbuatan
(merokok) dibenci Tuhan.
Bila hukum merokok adalah haram, dampaknya berdosa (bagi perokok) dari generasi
ke generasi. Masjid, sarana pendidikan yang
disponsori pabrik rokok akan terkena hukum
haram. Begitujuga pajak dari rokokyang masuk ke negarajadi haram.

Kliping

15
29


OOkt

Sudah

..

MI/lggil

28

0 Jul 0 Ags OSep

OJU/I

:..~...

()

( ) Jil/llal


ONov

.-..

-

Apakah tidak dipertimbangkan dengan
memakruhkan merokok sarna dengan membiarkan dampak negatif rokok?
Jelas dipertimbangkan (aspek negatif rokok).
Saya sendiri tidak merokok. Makruh (hukum
merokok) saja sudah merupakan pukulan.
Apakah sikap itu sebagai bagian pesan dari pengusahajpabrik rokok?
Tidak secara langsung. (Pengusaha rokok)
cuma mengharapkan kebijaksanaan Mill karena lembaga ulama ini milik bersama, harus
bisa melindungi umatnya yang berprofesi sebagai pedagang rokok, pekerja pabrik rokok,
pengusaha rokok. Mereka semua merasa perlu
dilindungi.
Ketika pertemuan dengan pengusaha rokok, pesan yang jelas dari mereka apa?
Hukum merokok tak sampai diharamkan
dengan fatwa. Dampak sosial (mengharamkan

rokok) sebagai alasannya.
Apakah pengusaha rokok sempat menganearn bila hukum merokok haram?
Tidak. Mereka kan mengikuti saja, cuma
merasa prihatin. Mereka berharap Mill tidak
asal berfatwa, biar tidak meresahkan.
Apakah pertemuan dilaksanakan secara
intensif antara Mill Kudus, Jateng, dan
pengusaha rokok?
Tidak. Mereka (mengaku) awam mendengar kata haram, jadi takut. Di belakang mereka kan banyak buruh dan pekerja.
Dengan dalil di atas, Mill Kudus dan Jateng tidak bertanggung jawab atas hukum
merokok?
Va. Sebab di belakangnya (fatwa merokok
haram) banyak masalah. ***

---

Humos

Un pod


2009

16
30
ODes

31