Prita vs Dokter.
- ---
Pikiran
o Se/asa - o Rabu
4
6
5
20
21
o Mar
OApr
7
22
Rakyat
o Kamis 0 Jumat o Sabtu
8
23
OMei
9
8Jun
24
ID
OJul
12
11
25
26
o
13
27
0 Ags OSep
Minggu
14
28
OOkt
15
29
16
30
ONov
31
'ODes
Prita vs Doli.ter
Oleh DEDDY MULYANA
P
RITA Mulyasari (32)
dituduh melanggar pasa! 27 ayat (3)juncto pasal45 ayat (1) Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman
hukuman enam tahun penjara
dan denda satu miHar rupiah.
Prita juga didakwa melanggar
pasal 310, 311 KUHP tentang
pencemaran nama baik dengan
ancaman hukuman 1 tahun 6
bulan. Pada Kamis (4/6), sidang
Prita berlangsung dengan agenda dakwaan yang menarik simpati masyarakat luas. Sidang dilanjutkan Karnis (11/6) besok
dengan agenda eksepsi. Kasus
ini menunjukkan buruknya komunikasi kesehatan yang dilakukan pihak'RS dan kedua doktemya yang merawat Prita. Ternyata meski RS kita sudah modem, manajemen mereka yang
intinya komunikasi masih "primitif."
**
, DUNIA kedokteran erat de,ngan dunia komunikasi. Profe-
sional medis harus meningkatkan pelayanan dengan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka.Keterampilan komunikasi bukan bawaan, melainkan dipelajari. Sayang, banyak
profesional medis, khususnya
dokter, kurang menyadari Hal
ini. Posisi mereka yang istimewa
di masyarakat membuat mereka
"egosentrik," menganggap bahwa mereka tidak membutuhkan
keahlian lain kecuali,mendiagnosis penyakit, memberi obat,
dan melakukan tindakan medis
untuk menyembuhkan penyakit.
Sebagaimana ditegaskan Babrow dan Dinn (2005:35), dokter
yang cakap, harns juga komunikator yang memahami ketidakpastian yang dialami pasien dan
keluarganya. Dokter yang mengandalkan keahlian medis mereka dengan mengabaikan pentingnya komunikasi dengan pasien dianggap arogan namun juga membahayakan kehidupan
pasien dan karier mereka sendiri. Komunikasi efektif dokter dengan orang lain, tennasuk dengan pasien, akan membuat diri mereka lebih bahagia dan lebih sukses dalam karier mereka.
Jack Ryan, dokter yang pemah
mengepalai asosiasi rumah sakit
di AS berkata, "Dokter-dokter
memiliki kemampuan komunikasi yang buruk sehingga mereka tidak dapat berkon:mnikasi
dengan pasien." Jack mengatakan. ia berusaha menjadi komunikator yang bail
Pikiran
o Se/asa - o Rabu
4
6
5
20
21
o Mar
OApr
7
22
Rakyat
o Kamis 0 Jumat o Sabtu
8
23
OMei
9
8Jun
24
ID
OJul
12
11
25
26
o
13
27
0 Ags OSep
Minggu
14
28
OOkt
15
29
16
30
ONov
31
'ODes
Prita vs Doli.ter
Oleh DEDDY MULYANA
P
RITA Mulyasari (32)
dituduh melanggar pasa! 27 ayat (3)juncto pasal45 ayat (1) Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman
hukuman enam tahun penjara
dan denda satu miHar rupiah.
Prita juga didakwa melanggar
pasal 310, 311 KUHP tentang
pencemaran nama baik dengan
ancaman hukuman 1 tahun 6
bulan. Pada Kamis (4/6), sidang
Prita berlangsung dengan agenda dakwaan yang menarik simpati masyarakat luas. Sidang dilanjutkan Karnis (11/6) besok
dengan agenda eksepsi. Kasus
ini menunjukkan buruknya komunikasi kesehatan yang dilakukan pihak'RS dan kedua doktemya yang merawat Prita. Ternyata meski RS kita sudah modem, manajemen mereka yang
intinya komunikasi masih "primitif."
**
, DUNIA kedokteran erat de,ngan dunia komunikasi. Profe-
sional medis harus meningkatkan pelayanan dengan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka.Keterampilan komunikasi bukan bawaan, melainkan dipelajari. Sayang, banyak
profesional medis, khususnya
dokter, kurang menyadari Hal
ini. Posisi mereka yang istimewa
di masyarakat membuat mereka
"egosentrik," menganggap bahwa mereka tidak membutuhkan
keahlian lain kecuali,mendiagnosis penyakit, memberi obat,
dan melakukan tindakan medis
untuk menyembuhkan penyakit.
Sebagaimana ditegaskan Babrow dan Dinn (2005:35), dokter
yang cakap, harns juga komunikator yang memahami ketidakpastian yang dialami pasien dan
keluarganya. Dokter yang mengandalkan keahlian medis mereka dengan mengabaikan pentingnya komunikasi dengan pasien dianggap arogan namun juga membahayakan kehidupan
pasien dan karier mereka sendiri. Komunikasi efektif dokter dengan orang lain, tennasuk dengan pasien, akan membuat diri mereka lebih bahagia dan lebih sukses dalam karier mereka.
Jack Ryan, dokter yang pemah
mengepalai asosiasi rumah sakit
di AS berkata, "Dokter-dokter
memiliki kemampuan komunikasi yang buruk sehingga mereka tidak dapat berkon:mnikasi
dengan pasien." Jack mengatakan. ia berusaha menjadi komunikator yang bail