PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAHU DENGAN METODE SILVER MEAL HEURISTIC (STUDI KASUS : DI ZONA INDUSTRI KLAGEN TROPODO KECAMATAN KRIAN).

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAHU
DENGAN METODE SILVER MEAL HEURISTIC
(STUDI KASUS : DI ZONA INDUSTRI KLAGEN TROPODO KECAMATAN
KRIAN)

SKRIPSI

Disusun Oleh :
J OHAN SAPUTRO
0932010054

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN


UPN “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI, J URUSAN TEKNIK INDUSTRI
Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Telp. (031) 8706369 (Hunting). Fax. (031) 8706372 Surabaya 60294

LEMBAR PERSETUJ UAN UJ IAN NEGARA LISAN
Mahasiswa dengan nama dan NPM yang tertera dibawah ini :
Nama

: Johan Saputro

NPM

: 0932010054

Jurusan

: Teknik Industri

Dengan ini, telah melaksanakan tugas akhir dan disetujui untuk mengikuti Ujian

Negara Lisan Tahun Akademik 2012 / 2013.
1. SKRIPSI

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAHU
DENGAN MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL

J udul

:

(STUDY KASUS DI ZONA INDUSTRI KLAGEN TROPODO, KRIAN)

2. PRAKTEK KERJ A LAPANGAN (PKL)
J udul

: SISTEM DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN PERAWATAN DI PT.

SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I


Mengetahui,
Dosen Pembimbing II

Dr. Ir.Minto Waluyo . MM

Dwi Sukma. D ST, MT

NIP. 19611130 199003 1 001

NIP. 19580427 199003 1 001

Dosen
Pembimbing PKL

Ir.Handoyo,MT
NIP. 19570209 198503 1 003

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri

UPN “Veteran” Jawa Timur

Dr.Ir.Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130.199003.1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI
PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAHU
DENGAN MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL
(STUDY KASUS DI ZONA INDUSTRI KLAGEN TROPODO, KRIAN)
OLEH :

J OHAN SAPUTRO
NPM : 0932010054

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan

Tahun Akademik 2012 / 2013

Surabaya, 17 Desember 2013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001

Dwi Sukma. D ST, MT
NIP. 19810726 200501 1 002

Ketua J urusan
J urusan Teknik Industri
UPN “Veteran” J awa Timur

Dr.Ir.Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAHU DENGAN
METODE SILVER-MEAL HEURISTIC
(STUDI KASUS : DI ZONA INDUSTRY KLAGEN TROPODO KECAMATAN KRIAN)

Disusun Oleh :
J OHAN SAPUTRO
0932010054
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 25 Desember 2013
Dosen Penguji :
1.

Dosen Pembimbing :

1.

Enny Ariyani
NPY. 3700 99500 411

Dr. Ir Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001

2.

2.

Dr s. Pailan, MPd
NIP. 19530504 198303 1 001

Dwi Sukma D, ST, MT
NIP. 19810726 200501 1 002

3.


Dr. Ir Minto Waluyo, MM
NIP. 19611130 199003 1 001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Ir. Sutiyono, MT
NIP. 19600713 198703 1 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas segala karunia dan
ridhonya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program
Sarjana (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul :

“PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAHU DENGAN
METODE SILVER MEAL (STUDI KASUS : DI ZONA INDUSTRI KLAGEN
TROPODO RT 10 RW 04 KECAMATAN KRIAN) “.

Dengan terselesaikannya penyusunan tugas akhir ini tentunya tidak
terlepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan
bantuan serta dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu tidak berlebihan bila pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1.

Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Ir. Sutiyono, MT., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

3.


Dr. Ir. Minto Waluyo MM., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Fakultas
Teknologi Industri Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.

4.

Bapak dan Ibu Dosen serta staf pengajar Jurusan Teknik Industri yang telah
membekali penulis dengan ilmu pengetahuan yang berguna dan bermanfaat
bagi penulis selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.

Bapak Dr, Ir Minto Waluyo, MM. Selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
kesabaran dan kerelaannya telah membimbing dan memberi petunjuk petunjuk yang sangat barguna sehingga dapat terselesainya Tugas Akhir ini.

6.


Dwi Sukma. D, ST, MT. Selaku Dosen Pembimbing II yang dengan
kesabaran dan kerelaannya telah membimbing dan memberi petunjuk petunjuk yang sangat barguna sehingga dapat terselesainya Tugas Akhir ini.

7.

Ir. Erlina P,MT. selaku Dosen penguji I seminar I dan Ir. Iriani, MT. Selaku
Dosen penguji II seminar I

8.

Bapak Ir. Rusindiyanto, MT selaku Dosen Penguji I seminar II dan Ir.
Yustina Ngatilah,MT Dosen penguji II seminar II

9.

Ir. Sumiati, MT selaku dosen wali

10.

Ayahanda, Ibunda, kakak serta keluarga besar tercinta yang telah memberi
dukungan baik doa maupun materi yang tidak terukur nilainya.

11.

Kepada gang ZooSquad, saudara Joni Mustofa, Achmad Lutfianto, Benny
Panjaitan, Dedi Arianto, Dio Kharisma Putra, Didik Setiawan, Wisnu
Perdana, Rizal Hardiansyah, Dio Mahesa Putra, Wahyu Herlambang, dan
Auorera Yamashieta yang sudah membantu saya baik melalui waktu
maupun pendapat saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya.

12.

Terimah Kasih juga pada seluruh Mahasiswa Teknik Industri 2009 dan
Asisten Laboratorium Prokom & Optimasi yang telah memberikan
dukungan yang terhingga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13.

Kepada sahabat saya Samsul Ma’arif dan seluruh teman – teman Kota Asap
yang selalu senantiasa memberikan semangat dan membantu saya secara
tidak langsung.
Seluruh kemampuan dan pengetahuan telah tercurahkan demi kesempurnaan

skripsi ini, namun keterbatasan dan kekurangan tetaplah ada. Oleh karena itu,
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan yang kami miliki.
Untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan Tugas Akhir (Skripsi) ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan terutama bagi penulis sendiri.

Krian, 17 Desember 2013
Penulis

Johan Saputro

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................... iv
Daftar Tabel....................................................................................................... vii
Daftar Gambar .................................................................................................... ix
Daftar Lampiran .................................................................................................. x
Abstraksi ........................................................................................................... xi
BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 2
1.4 Asumsi - Asumsi................................................................................. 3
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 4

BAB II Tinjauan Pustaka .............................................................................. 6
2.1 Pengertian Persediaan ......................................................................... 6
2.1.1 Jenis – jenis Persediaan .............................................................. 6
2.1.2 Fungsi- fungsi Persediaan ............................................................ 7
2.1.3 Biaya – biaya Persediaan ............................................................. 8
2.1.4 Pengendalian Persediaan .......................................................... 11
2.2 Model Pengendalian Silver Meal Heuristic ...................................... 12
2.3 Peramalan Untuk Perencanaan Persediaan Bahan Baku.................... 15
2.3.1 Pengertian Peramalan ............................................................... 15
2.3.2 Analisa Pola Data Deret Berkala (Time Series) ......................... 17
2.3.2.1 Jenis Pola Data Untuk Deret Berkala .............................. 17
2.3.3 Metode Peramalan ........................................................................ 18
2.3.3.1 Metode Rata – rata bergerak .................................................. 18
2.3.3.2 Metode Pemulus Exponensial ................................................ 20

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.3.3 Regresi Linier ........................................................................ 23
2.3.4 Pengukuran Ketepatan Metode Peramalan..................................... 25
2.3.5 Pemeriksa dan Pengendalian Peramalan ........................................ 27

BAB III Metodologi Penelitian .................................................................... 28
3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................... 28
3.2. Indetifikasi Dan Definisi Operasional Variabel ............................ 28
3.2.1 Identifikasi Variabel ........................................................ 28
3.2.1 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 29
3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 29
3.4 Metode Pengolahan Data ............................................................... 31
3.5 Langkah - langkah Pemecahan Masalah......................................... 32

BAB IV Hasil dan Pembahasan ................................................................... 40
4.1 Pengumpulan Data......................................................................... 40
4.1.1 Data Penerimaan dan Kebutuhan Bahan Baku Home Industry
Bulan Desember 2012 sampai Bulan November 2013 .............. 40
4.1.2 Data Biaya Pemesanan Bahan Baku ................................ 42
4.1.3 Data Harga Pembelian Bahan Baku ................................. 42
4.1.4 Data Biaya Penyimpanan Bahan Baku ............................. 42
4.2 Pengolahan Data ............................................................................ 43
4.2.1 Menghitung Total Cost Persediaan Bahan Sesuai Dengan
Kebijaksanaan Pengendalian Persediaan Home Industry........... 43
4.2.2 Pengolahan Data Dengan Menggunakan Metode Silver –
Meal Heuristic ......................................................................... 48
4.2.2.1 Menghitung Biaya Rata-rata Persediaan Kedelai Local . 48
4.2.2.2 Membuat Tabel Pengendalian Dengan Menggunakan
Metode Silver Meal Heuristic ......................................... 55
4.2.3 Pengolahan Data Untuk Bulan Desember 2012 Sampai Bulan
November Tahun 2013 ............................................................. 59

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.3.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Bulan Desember 2012
Sampai Bulan November Tahun 2013 ........................................ 59
4.2.3.2 Data Kebutuhan Bahan Baku Bulan Desember 2012 Sampai
Bulan November Tahun 2013 ..................................................... 59
4.2.3.3 Diagram Pencar .............................................................. 60
4.2.3.4 Pendekatan Beberapa Metode Peramalan ........................ 61
4.2.3.5 Menghitung MSE ........................................................... 61
4.2.3.6 Peta Rentang Bergerak (MRC)........................................ 62
4.2.3.7 Hasil Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Bulan Desember
2013 Sampai Bulan November Tahun 2014 ................................ 62
4.2.3.8 Pengolahan Data Peramalan Bulan Desember 2013 Sampai
Bulan November Tahun 2014 dengan Menggunakan Metode SilverMeal Heuristic ........................................................................... 64
4.2.3.9 Menghitung Biaya Rata-rata Persediaan .......................... 64
4.2.3.10 Membuat Tabel Pengendalian Dengan Menggunakan
Metode Silver Meal Heuristic ..................................................... 74
4.3 Hasil Dan Pembahasan .................................................................. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 81
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 81
5.2 Saran ............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK

Di Home Industry Klagen Tropodo, Kecamatan Krian merupakan Home
Industry yang bergerak dibidang pengolahan Tahu. Untuk setiap hasil produksi
tahu dibutuhkan bahan baku. Adapun bahan baku yang dibutuhkan untuk
pembuatan tahu antara lain Kedelai Local, Kedelai Impor, Cuka’.
Masalah yang sering terjadi Home Industry adalah seringkalinya terjadi
kehabisan produk yang diminta konsumen akibat kekurangan sehingga kehilangan
keuntungan dan kadang pula terjadi kelebihan persediaan bahan untuk produksi
yang dapat menyebabkan membesarnya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
bahan baku serta dapat menggangu atau bahkan sampai terhentinya kegiatan
proses produksi. Hal seperti ini tentunya perlu mendapatkan perhatian dan
penanganan yang serius untuk memperbaiki keadaan untuk memperlancar
kegiatan produksi home industry agar tidak menimbulkan biaya persediaan.
Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian Perencanaan
Persediaan Bahan Baku Tahu dengan harapan Home industry Tahu Klagen
Tropodo dapat melakukan perencanaan akan kebutuhan bahan baku pembuatan
Tahu agar tetap menjaga kualitas dan dapat memenuhi kuantitas permintaan
konsumen.
Pendekatan Silver-Meal Heuristic dalam perhitungannya lebih didasarkan
pada variabel periode pembelian dan bukan berdasarkan total permintaan selama
perencanaan yang menyatakan bahwa pembelian bahan baku hanya dilakukan
pada awal periode, biaya simpan hanya dibebankan pada bahan yang disimpan
lebih dari satu periode. dimana pembelian bahan baku dilakukan hanya jika
persediaan bahan baku diperhitungkan nol.
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan biaya pengadaan bahan
baku dengan menggunakan metode Silver-Meal Heuristic, total biayanya adalah
Rp. 303.200.000,- dan total penghematan adalah Rp. 1.663.750,- (0,55 %)
Sedangkan biaya pengadaan bahan baku dengan menggunakan metode Riil home
industry menghasilkan total biaya sebesar Rp. 304.863.750,- .
Keywords: Silver-Meal Heuristic, Pengendalian Bahan Baku

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Bahan baku merupakan salah satu faktor produksi yang sangat vital bagi

berlangsungnya proses produksi. Kekurangan bahan baku akan berakibat
terhentinya proses produksi yang disebabkan habisnya bahan baku untuk diproses.
Akan tetapi jika persediaan bahan baku terlalu besar dapat mengakibatkan
tingginya biaya untuk menyimpan dan memelihara bahan baku tersebut,
disamping itu jika ditinjau dari segi finansial merupakan hal yang tidak efektif
karena terlalu besarnya barang modal yang menganggur dan tidak berputar.
Untuk mendapatkan bahan baku yang cukup sesuai dengan kebutuhan,
maka diperlukan adanya perencanaan persediaan bahan baku tersebut.
Perencanaan bahan baku ini bertujuan agar bahan baku tidak mengalami
kekurangan atau kelebihan pada saat proses produksi serta tidak mengalami
penumpukan bahan baku.
Dapat diketahui secara umum permasalahan bahan baku menduduki
peringkat utama dalam permasalahan efisiensi produksi pada home industry. Bila
bahan baku yang dimiliki home industry melebihi dari kebutuhan yang
direncanakan untuk kebutuhan proses produksi, maka home industry menanggung
resiko biaya yang cukup besar, baik itu akibat biaya penyimpanan bahan baku
maupun resiko biaya akibat kerusakan bahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Home industry Tahu di Kecamatan Krian lebih tepatnya di Desa Klagen
Tropodo, seringkalinya terjadi kehabisan produk yang diminta konsumen akibat
kekurangan sehingga kehilangan keuntungan dan kadang pula terjadi kelebihan
persediaan bahan sehingga menimbulkan biaya persediaan.
Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian Perencanaan
Persediaan Bahan Baku Tahu dengan harapan Home industry Tahu Klagen
Tropodo dapat melakukan perencanaan akan kebutuhan bahan baku pembuatan
Tahu agar tetap menjaga kualitas dan dapat memenuhi kuantitas permintaan
konsumen.
Maka penelitian bertujuan untuk mengaplikasikan metode Silvermeal
untuk memecahkan permasalahan perencanaan bahan baku Tahu yang terjadi
pada Home industry tersebut. Heuristic silver meal dimulai pada permulaan
periode pertama, dimana pembelian bahan dilakukan bila persediaan bahan baku
diperhitungkan nol.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan pada Home Industry Tahu Klagen Tropodo
adalah sebagai berikut :
“Bagaimana merencanakan kebutuhan bahan baku sehingga dapat meminimalkan
biaya persediaan di Home Industry Klagen Tropodo Kecamatan Krian ?”

1.3

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Penelitian dilakukan pada bulan Desember tahun 2012 sampai November
tahun 2013.
2. Persediaan bahan baku utama yang digunakan adalah Kedelai dan cuka’

1.4

Asumsi - asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :
1. Harga bahan baku konstan.
2. Kebutuhan bahan baku mudah didapat.
3. Mesin dan peralatan dalam kondisi normal.
4. Biaya simpan tidak ada perubahan selama penelitian
5. Proses produksi berjalan lancar

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Melakukan perencanaan persediaan bahan baku tahu.
2. Meminimumkan total biaya persediaan bahan baku.

1.6

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis
Penyusunan skripsi ini merupakan sebagai tahap awal dalam mengaplikasikan
teori yang didapat di bangku perkuliahan untuk memecahkan masalah
sebenarnya yang terjadi di lapangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Bagi Universitas
Hasil penyusunan skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam memecahakan permasalahan yang sejenis dan dapat menambah
wawasan.
3. Bagi Home Industry Tahu Klagen Tropodo
Hasil skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi atau bahan masukan
bagi Home Industry tahu Klagen Tropodo dalam menerapkan kebijakan dalam
menentukan tingkat persediaan bahan baku yang tepat

1.7

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah :
BAB I

PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, asumsi-asumsi dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori – teori dasar yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, seperti teori tentang persediaan dan lain-lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah penelitian dalam bentuk
kerangka penelitian beserta penjelasannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang pengumpulan data-data yang berkaitan dengan
penelitian, pengolahan data beserta hasil perhitungan sehingga
didapatkan suatu hasil kombinasi jumlah yang tepat.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan
persoalan pada tugas akhir ini serta memberikan saran-saran sebagai
bahan pertimbangan bagi Zona industry.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Penger tian Per sediaan

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau
perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu,bahan dalam proses, barang
jadi, ataupun suku cadang. Bisa dikatakan persediaan hanyalah suatu sumber dana
menganggur, karena sebelum persediaan digunakan berarti dana terikat didalamnya
tidak dapat digunakan untuk keperluan lain. (Eddy Herjanto, 2008).
Sebagai salah satu asset penting dalam perusahaan perencanaan dan
pengendalian persediaan merupakan suatu kegiatan penting yang mendapatkan
perhatian khusus dari manajemen perusahaan.

2.1.1

J enis-J enis Per sediaan
Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu (Eddy

Herjanto, 2008) :
1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga
terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk
mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu
produksi, atau pengiriman barang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang
dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi pada
saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan ini juga dimaksudkan
untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan baku sehingga tidak
mengakibatkan terhentinya produksi.
3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih
besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena membeli dalam jumlah yang
besar, atau untuk mendapatkan penghematan dari biaya pengakutan per unit yang
lebih rendah.
4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari
tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan. Misalnya, barang
yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan, yang dapat memakan waktu
beberapa hari atau minggu.

2.1.2 Fungsi-Fungsi Persediaan
Beberapa fungsi penting yang dikadung oleh persediaan dalam memenuhi
kebutuhan perusahaan, sebagai berikut (Eddy Herjanto, 2008) :


Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang
dibutuhkan perusahaan.

• Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.



Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga atau inflasi.



Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan baku itu tidak tersedia dipasaran.

• Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas.
• Memberikan pelayan kepada pelanggan dengan tersediaanya barang yang
diperlukan

2.1.3 Biaya-Biaya Persediaan
Dalam setiap penentuan pemesanan barang yang akan mempengaruhi
besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variable berikut ini harus di pertimbangkan.
a) Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya
persediaan barang. Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk yaitu
persentase dari unit harga/nilai barang, dan dalam bentuk rupiah perunit barang,
dalam periode waktu tertentu. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan adalah :
1. Biaya sewa gudang
2. Biaya administrasi pergudangan
3. Gaji pelaksana pergudangan
4. Biaya listrik
5. Biaya modal yang tertanam dalam persediaan
7. Biaya kerusakan
8. Biaya penyusutan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Biaya modal biasanya merupakan komponen biaya penyimpanan yang terbesar,
baik berupa biaya bunga kalau modalnya berasal dari pinjaman maupun biaya
oportunitas apabila modalnya milik sendiri (Eddy Herjanto, 2008).
b) Biaya pemesanan (pembelian), merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan kegiatan pemesanan bahan/barang, sejak dari penempatan pemesanan
sampai tersediaanya barang di gudang (Eddy Herjanto, 2008). Setiap kali suatu
bahan dipesan, organisasi menanggung biaya pemesanan (order costs atau
procurement costs). Biaya-biaya pemesanan secara terperinci meliputi :
1. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
2. Upah
3. Biaya telephone
4. Pengeluaran surat menyurat
5. Biaya pengepakan dan penimbangan
6. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan
7. Biaya pengiriman ke gudang
c) Biaya kekurangan persediaan (shortage costs, stockout cost) adalah biaya yang
timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya
kekurangan persediaan ini pada dasarnya bukan biaya nyata (riil), melainkan
berupa biaya kehilangan kesempatan. Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini
merupakan biaya kesempatan yang timbul misalnya karena terhentinya proses
produksi sebagai akibat tidak adanya bahan yang diproses, yang antara lain
meliputi biaya kehilangan waktu produksi bagi mesin dan karyawan. Dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

perusahaan dagang, terdapat tiga alternatif yang dapat terjadi karena kekurang
persediaan., yaitu (Eddy Herjanto, 2008) :


Kehilangan penjualan
Pelanggan membeli barang subtitusi atau merk lain

karena sangat

membutuhkan tetapi pada kesempatan berikutnya pelanggan kembali membeli
produk atau merk semula. Pelanggan masih tergolong loyal terhadap produk
atau merk yang bersangkutan. Disini kesempatan keuntungan, sebesar profit
margin dikalikan unit yang seharusnya terjual, menjadi hilang.
• Kehilangan pelanggan
Terjadi apabila pelanggan mencari produk atau merek pengganti, dan
seharusnya memutuskan untuk terus menggunakan produk atau merek
pengganti itu. Berubahnya pelanggan kepada produk atau merek pengganti yang pada mulanya tidak sengaja- dapat disebabkan oleh mutu produk,
pelayanan penjual, atau karena harga yang lebih murah. Pada kasus ini
perusahaan kehilangan pelanggan, yang bisa merupakan kerugian terbesar
apabila pelanggan ini merupakan pelanggan besar atau potensial.

Gambar 2.1 Kurva Biaya Total Persediaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.4 Pegendalian Persediaan
Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian
kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga,
kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar
pesanan harus diadakan. Sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan
yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Mengendalikan persediaan bukan
hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar menimbulkan dana
menganggur yang besar (yang tertanam dalam persediaan), meningkatnya biaya
penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang besar. Namun jika persediaan terlalu
sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena
seringkali bahan/barang yang dibutuhkan tidak dapat didatangkan secara mendadak
dan sebesar yang dibutuhkan (Eddy Herjanto, 2008).
Permintaan

Det erminist ik

Dinamis

Probabilist ik

Statis

Stasioner

Non St asioner

Gambar 2.2 Klasifikasi Permintaan
Sumber : (Eddy Herjanto, 2008).
2.1.5 Tujuan Pengendalian Per sediaan
Pengendalian persediaan barang yang dijalankan pastilah mempunyai tujuan.
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut (Eddy Herjanto, 2008)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a. Menjaga jangan sampai organisasi kehabisan persediaan sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
b. Menjaga agar pembentukkan persediaan oleh organisasi tidak terlalu besar atau
berlebih-lebihan, sehingga biaya yang timbul tidak terlalu besar.
c. Menjaga agar pembeliaan secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan
berakibat biaya pemesanan semakin besar.
Masalah–masalah
Persediaan

Peminimum Biaya Total
Persediaan

Biaya Pesan

Biaya Pembelian

Biaya Simpan

Biaya Stock-out

Gambar 2.3 Skema Masalah Persediaan
Sumber : (Eddy Herjanto, 2008)
2.2

Model Pengendalian Silver-Meal Heuristic.
Silver-Meal

Heuristic

didasarkan

atas

permintaan

beberapa periode

mendatang yang sudah diramalkan sebelumnya. Metode ini ditemukan oleh Edward
Silver dan Harlan Meal yang menyatakan bahwa pembelian bahan hanya disimpan
lebih dari satu periode pertama, dimana pembelian bahan baku dilakukan bila
persediaan bahan baku diperhitungkan nol (Arman Hakim, 2003). Tersine (2001)
memberikan langkah-langkah penerepan dari Silver-Meal Heuristic sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Menghitung total relevan cost (TRC) .
TRC (T )
T
TRC (T )
T

=

C + Total Biaya Simpan pada Akhir Periode T
T

= C + Ph

(2.1)

T

∑ (k − 1) Rk

(2.2)

t =1

Dimana :
C

= Biaya Pesan

h

= Friksi Biaya Simpan

P

= Biaya Pengadaan

Ph

= Biaya Simpan

TRC (T) = Total relevan Cost tiap T periode
T

= Waktu pengadaan

Rk

= Permintaan rata-rata dalam periode Ki
Sedangkan menurut Arman Hakim (2003), penyelesaian Heuristik

memberikan cara penyelesaian lebih sederhana. Ada beberapa pendekatan
heuristik, tetapi pendekatan silver meal mudah digunakan dan menghasilkan pola
pembelian terbaik di banding pendekatan heuristik lainnya. Pendekatan heuristik
silver meal mirip dengan pendekatan EOQ, tetapi dalam perhitungannya lebih
didasarkan pada variabel periode pembelian dan bukan berdasarkan total
permintaan selama masa perencanaan.
Bila “t” atau jumlah satuan waktu selama periode pembelian, maka :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Rata-rata

biaya

persediaan

per

satuan

waktu

(biaya pesan ) + ( Biaya simpan total pada akhir periode t )
t

AC
TU

=

atau

k + {(1 − 1) D1 + ( 2 − 1) D2 + (3 − 1) D3 + L L + (t − 1) DT }h
t

=

K K (i )

(1)
Dimana :
AC
TU

= Rata-rata biaya persedian per satuan waktu.

k

= Biaya per pesan

Dt

= Permintaan selama periode ke t

h

= Biaya simpan per unit per periode, dimana pada periode pertama (t=1)

tidak ada biaya simpan sehingga variabel pada persamaan (1) dapat diabaikan.
Aturan penyelasian atau menghitung

sampai nilai

AC
untuk periode pembelian berurutan
TU

AC
terendah merupakan periode pembelian dan jumlah bahan yang
TU

dibeli merupakan jumlah kebutuhan selama periode tersebut,
Qt = D1 + D2 + D3+ ....... + Dt
2. Membuat Tabel Pengadaan.
Adapun bentuk dari tabel tersebut sebagai berikut :
Periode

T

Kebutuhan

AC
TU

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pembelian
Kembali

Bila :
TRC (T + 1) TRC (T )
>
T +1
T

(2)

Maka pada periode T + 1 tersebut harus dilakukan pengadaan persediaan bahan
baku kembali dan waktu pengadaan (T) dimulai kembali dari 1 sehingga biaya
simpan (holding cost) nya kembali 0 serta terjadi biaya pesan (C) kembali.
3. Membuat Tabel Pengendalian Persediaan.
Bulan

Kebutuhan

Pembelian

Simpan

Total Biaya

(Sumber : Manajemen Persediaan, Drs Zulian Yamit M.Si.,hal 110)
4. Menghitung Tingkat Efisiensi Biaya

Eff =

TC A − TC B
× 100%
TC A

Dimana :

2.3

TCA

: Total Cost kebijaksanaan pengendalian persediaan perusahaan.

TCB

: Total Cost perhitungan Heuristic Silver Meal.

Peramalan Untuk Perencanaan Persediaan Bahan Baku.

2.3.1 Penger tian Per amalan.
Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan yang diharapkan untuk
suatu produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu dimasa yang akan
datang (Biegel, 2002).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dapat dikatakan bahwa peramalan adalah suatu taksiran yang ilmiah
meskipun akan terdapat sedikit kesalahan yang disebabkan keterbatasan kemampuan
manusia. Peramalan dilakukan untuk masa mendatang melalui pengujian keadaan
dimasa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa diwaktu yang
akan datang atas dasar pola-pola diwaktu yang lalu (Assauri. S, 2003).
Dalam hubungannya dengan operasi produksi, peramalan harus menjadi
bagian integral dari perencanaan dan pengambilan keputusan. Peramalan diperlukan
sejalan dengan usaha organisasi untuk mengurangi ketergantungannya pada faktor
lingkungan yang tidak pasti. Sehingga peramalan merupakan alat bantu yang sangat
penting bagi suatu perusahaan yang efektif dan effisien. Karena perencanaan dan
pengendalian operasi terjadi di beberapa tingkat, maka tidaklah mungkin bahwa satu
jenis peramalan dapat meleyani semua kebutuhan. Kita mebutuhkan peramalan dari
rentang waktu yang berbeda untuk berfungsi sebagai dasar rencana operasi yang
dikembangkan untuk cakrawala waktu perencanaan yang berbeda-beda. Untuk
masing-masing jangka waktu perencanaan yang ada, kriteria utama untuk pemilihan
metode yang sesuai adalah kesesuaian antara waktu keputusan, cakrawala waktu
perencanaan, akurasi peramalan, pola data yang diramalkan, biaya dan kemudahan
pengoprasian (Buffa, 2003 dan Makridakis,2003).
Secara umum metode peramalan dibagi dalam dua katagori yaitu :
1. Metode Kualitatif.
Metode ini digunakan bila tidak tersedia atau sedikit informasi kualitatif masa lalu
untuk meramalkan kondisi mendatang, tetapi terdapat pemgertian kualitatif yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

cukup dan mengandalakn opini para pakar. Metode ini berguna untuk peramalan
jangka panjang yang termasuk metode kualitatif adalah metode explorasi dan
metode normatif.
2. Metode Kuantitatif.
Metode ini digunakan bila tersedia cukup informasi kuantitatif untuk meramalkan
kondisi mendatang, dimana informasi masa lalu itu dapat dikuantitatifkan dalam
bentuk numerik dengan menggunakan pendekatan statistika dan matematika.
Asumsi metode ini bahwa pola data masa lalu akan terus berlanjut dimasa datang.
Yang termasuk metode kuantitatif adalah metode eksplorasi deret berkala (Time
series) dan metode kausal (Explanatory / regresi).

2.3.2 Analisa Pola Data Der et Ber kala (Time Series).
2.3.2.1 J enis Pola Data Untuk Deret Ber kala.
Terdapat empat data deret berkala yaitu horizontal, musiman, siklus dan trend.
Kelayakan metode akan tergantung pada komponen permintaan mana yang bekerja
dalam situasi tertentu (Makridakis, 2003 dan Buffa, 2003).
1. Pola Horizontal (H).
Bilamana nilai data permintaan berfluktuasi disekitar nilai rata-rata konstan dan
tidak secara konsisten naik atau turun.
2. Pola Musiman (S).
Bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman yang berdampak positif
dan negatif terhadap permintaan (misalnya kuartal dalam tahun, bulan, hari atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

minggu tertentu) yang terjadi karena faktor-faktor tertentupada selang waktu
teratur.
3. Pola Siklus (C).
Bilamana datanya diperngaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti
yang berhubungan dengan siklus bisnis. Sifat pola siklis atau siklikal bervariasi
dalam hal waktu dan durasi kejadian.
4. Pola Trend atau Kecenderungan (T).
Bilamana terjadi kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data atau
dalam satu periode ke periode berikutnya.

2.3.3 Metode Per amalan.
2.3.3.1 Metode Rata-rata bergerak.
Metode rata-rata bergerak ini melakukan dengan mengambil sekelompok nilai
pengamatan, mencari nilai rata-ratanya dan lalu menggunakan nilai rata-rata tersebut
sebagai ramalan untuk periode barikutnya. Jumlah pengamatan aktual yang
dimasukkan kedalam rata-rata ini ini ditetapkan oleh manajer dan tetap konstan.
Istilah rata-rata bergerak dipergunakan, karena setiap kali obesvasi baru tersedia,
maka angka rata-rata yang baru dihitung dan dipergunakan sebagai ramalan.
Karakteristik kedua dari rata-rata bergerak adalah semakin besar jumlah observasi
yang dimasukkan dalam perhitungan rata-rata bergerak, efek pelicinan semakin
terlihat dalam ramalan (Makridakis, 2003).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tujuan utama dari penggunaan teknik rata-rata bergerak ini adalah untuk
mengurangi atau menghilangkan
MA =

At + At −1 + K + At − ( N −1)
N

(3)

Dimana : MA = Rata-rata bergerak

At

= Permintaan aktual pada periode t

N

= Jumlah data permintaan yang dilibatkan dalam perhitungan rata-rata
bergerak.

Karena data aktual yang dipakai untuk perhitungan rata-rata bergerak berikutnya
selalu dihitung dengan mengeluarkan data yang paling terdahulu, maka :
MAt = MAt −1 +

At − At − N
N

(4)

Prehitungan tentang berapa nilai N yang tepat adalah hal yang penting dalam
metode ini. Semakin besar nilai N, maka semakin halus perubahan nilai rata-rata
bergerak dari periode ke periode. Kebalikannya, semakin kecil nilai N, maka hasil
perhitungan akan lebih agresip dalam mengantisispasi perubahan data terbaru yang
diperhitungkan. Kelemahan dari teknik rata-rata bergerak ini adalah sebagai berikut :
1. Peramalan selalu berdasarkan pada N data terakhir tanpa mempertimbangkan datadata sebelumnya.
2. Setiap data dianggap memiliki bobot yang sama, padahal lebih masuk akal bila
data yang lebih baru akan mempunyai bobot yang lebih tinggi karena data tersebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

merepresentasikan kondisi yang terakhir terjadi. Kelemahan kedua ini akan diatasi
dengan menggunakan teknik rata-rata bergerak dengan pembobotan.
3. Diperlukan biaya yang besar dalam penyimpanan dan pemrosesan datanya, karena
bila N cukup besar, maka akan membutuhkan memori yang cukup besar dan
proses komputasinya menjadi lama.

2.3.3.2 Metode Pemulusan Exponensial.
Terdapat dua batasan utama yang mendorong para peramal untuk menerapkan
metode pelicinan/pemulusan eksponensial untuk menggantikan rata-rata bergerak.
Pertama, untuk menghitung ramalan rata-rata bergerak, setidaknya nilai pengamatan
sejumlah N harus disimpan. Kedua, metode rata-rata bergerak memberikan bobot
yang setara untuk masing-masing pngamatan untuk N pengamatan terakhir dan tidak
memberikan bobot apapun untuk semua periode sebelumnya (t-N).
Pada prinsipnya, pelicinan eksponensial beroperasi dengan cara yang sejalan
dengan rata-rata bergerak dengan “melicinkan” pengamatan historis untuk
mengurangi kerandoman. Tetapi prosedur matematika untuk melakukan pelicinan ini
agak berbeda dengan yang dipergunakan dalam rata-rata bergerak (Makridakis,
2003). Model matematis exponensial ini dapat dikembangakan dari persamaan
berikut (Arman Hakim, 2003) :
Ft = Ft −1 +

At − At − N
N

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(5)

Dimana bila data permintaan aktual yang lama At − N tidak tersedia, maka
dapat digantikan dengan nilai pendekatan yang berupa nilai ramalan sebelumnya
( Ft −1 ), sehingga persamaan diatas (5) dapat dituliskan menjadi :
Ft = Ft −1 +

atau

At − Ft
N

1
1

Ft =   At + 1 −  Ft −1
N 

N

(6)

(7)

Dari persamaan (7) terlihat bahwa peramalan dengan teknik pemulusan eksponensial
pada periode t. ( Ft +1 ) akan didasarkan atas pembobotan data permintaan aktual akhir
( At ) dengan bobot 1/N dan pembobotan ramalan yang paling akhir ( Ft −1 ) dengan
bobot (1-1/N). Karena N bilangan positif, maka 1/N akan menjadi konstanta yang
bernilai antara nol (N = ~) sampai dengan 1 (N = 1). Dengan mengganti 1/N dengan
α , maka persamaan (7) akan menjadi :

Ft = α At + (1 − α ) Ft −1

(8)

Bila kita notasikan f t sebagai peramalan permintaan pada periode t sehingga

f t = Ft −1 maka persamaan (8) menjadi :
Ft = α At + (1 − α ) f t

(9)

Dari persamaan (9) diatas, terlihat bahwa teknik pemulusan eksponensial banyak
mengurangi kelemahan teknik rata-rata bergerak dalam penyimpanan data karena
hanya data permintaan aktual terakhir, ramalan terakhir dan suatu nilai konstanta α

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang harus disimpan. Cara lain untuk menuliskan persamaan (9) adalah dengan
susunan berikut :

Ft = Ft −1 + α ( At − Ft −1 )

(9)

Dimana At − Ft −1 merupakan kesalahan ramalan dalam periode t ( et ), sehingga
persamaan (9) dapat ditulis sebagai berikut :

Ft = Ft −1 + α et

(10)

Dari persamaan (10) terlihat bahwa bila α mempunyai angka mendekati satu, maka
ramalan yang baru akan menyesuaikan kesalahan dengan besar pada ramalan
sebelumnya. Kebalikannya, bila α mendekati nol, maka ramalan yang baru akan
menyesuaikan kesalahan dengan kecil.
Penentuan besarnya nilai α harus dipertimbangkan dengan baik. Salah satu
metode yang dapat dipakai adalah memilih nilai α berdasarkan nilai N y ang
dilibatkan dalam teknik pemulusan eksponensial. Metode ini hanya dapat diterapkan
oleh perusahaan yang telah lama menggunakan teknik pemulusan eksponensial
dengan N yang cukup memadai. Rata-rata usia data dengan teknik MA = N – ½,
sedangkan rata-rata usia data dengan teknik Es = 1 – α / α. Untuk men

ghitung nilai α

dalam hubungannya dengan N adalah dengan membuat persamaan sebagai berikut :
N − 1 1− α
=
2
α

(11)

atau

α =

2
N +1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(12)

Untuk menggunakan pelicinan eksponensial, seoramg manajer hanya
memerlukan angka pengamtan terbaru, ramalan terbaru, dan nilai α . Pelicin an
eksponensial tunggal mudah dan murah untuk dipergunakan, karena program
komputer dapat secara otomatis menemukan nilai α terbaik. Di samping i tu, bukti
empiris dan pengalaman di antara para pengguna peramalan menegaskan bahwa
pelicinan eksponensial merupakan metode yang akurat, efektif dan dapat diandalkan
untuk berbagai aplikasi peramalan ( Makridakis, 2003).

2.3.3.3 Regr esi Linier.
Peramalan yang didasarkan pada metode regresi menghasilkan fungsi
peramalan yang dinamakan persamaan regresi. Persamaan regresi menggambarkan
deret yang diramalkan dalam bentuk deret lain yang dianggap mempengaruhi atau
menyebabkan penjualan naik atau turun. Dasar pemikirannya dapat bersifat umum
ataupun spesifik.
Dalam metode regresi, suatu model perlu dispesifikasikan sebelum dilakukan
pengumpulan data dan analisisnya. Contoh yang paling sederhana dari metode regresi
ini adalah metode regresi linier sederhana dengan variabel pengruh tunggal, secara
matematis model ini dinyatakan sebagai berikut (Arman Hakim,2003) :
ŷ = a + bx
dimana :
ŷ

= perkiraan permintaan
x

= variabel bebas yang mempengaruhi y

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(13)

a

= nilai tetap y bila x = 0 (merupakan perpotongan dengan sumbu y)

b

= derajat kemiringan persamaan garis regresi
Dalam model ini, diasumsikan nilai x dan nilai y sebnyak n pasang, Pasangan

x dan y ini dinyatakan sebagai ( x1, y1 ), ( x2 , y2 ),K , ( xn , yn ) . Simbol y menunjukkan
nilai ŷ yang diamati, sedangkan simbol menunjukkan titik pada garis yang
diekspresikan pada persamaan ŷ = a + bx.
Nilai y yang diperoleh dari hasil pengamatan tidak akan tepat jatuh pada garis
perkiraan karena terdapatnya kesalahan acak pada data. Pada setiap titik pengamatan,
kesalahan ditujukkan sebagai iŷ – yi, dan total varian atau kesalahan ku adrat untuk
seluruh titik pengamatan tersebut adalah :

∑ (Υ − y )
i

i

2

=

∑(a + bx − y )
i

2

i

(14)

Analisa regresi bertujuan meminimasi persamaan kesalahan diatas dengan
memilih nilai a dan b yang sesuai. Kesalahan terkecil akan diperoleh dengan cara
derivatif,
dimana hasil akhirnya adalah :
a=

b=

∑y
n

i

−b

∑x

i

(15)

n

n ∑ xi yi − [(∑ xi )(∑ yi )]
n ∑ xi2 − ( ∑ xi )

2

(16)

Untuk n pasang data yang diberikan, nilai a dan b dapat dicari dengan
persamaan a dan persamaan b di atas. Nilai-nilai ini akan membentuk garis lurus yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

merupakan kuadrat terkecil (prediktor) terbaik atas permintaan y berdasarkan variabel
bebas x.

2.3.4 Pengukur an Ketepatan Metode Peramalan.
Didalam pemilihan dan penerapan metode peramalan pada data historis yang
tersedia, perlu dilakukan pengukuran kesesuian metode tertentu untuk suatu
kumpulan data yang diberikan. Dalam banyak situasi peramalan, ketepatan
(accuracy) dipandang sebagai kriteria penolakan untuk metode peramalan.
Ukuran statistik standart yang sering digunakan untuk pengukuran ketepatan
metode peramalan dimana terdapat nilai pengamatan dan ramalan untuk n periode
serta n buah kesalahan adalah (Makridakis, 2003 dan Nasution. A.H, 2003) :
1. Kesalahan Rata-rata (ME) dan Kesalahan Rata-rata Kuadrat (MSE).
Kesalahan rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut :
n

ME =

∑A − F
t =1

t

t

(17)

n

MSE dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada
setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan. Secara
matematis MSE dirumuskan sebagai berikut
MSE =



(A − F )
t

2

t

n

2. Standar Deviasi Kesalahan (SDE) dan Deviasi Absolut Rata-rata (MAD).
Rumus dari standar deviasi kesalahan adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(18)

∑( A − F )

SDE =

t

2

t

(19)

n −1

MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa
memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil dibanding
kenyataannya. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut :
MAD =

At − Ft
n



(20)

3. Kesalahan Persentase (PEi) dan Kesalahan Persentase Rata-rata (MPE).
Kesalahan persentase dirumuskan sebagai berikut :
PE t =

At − Ft
X 100%
At

(21)

Sedangkan rumus dari kesalahan persentase rata-rata adalah :
n

MPE =

∑ PE

i

i =1

(22)

n

4. Kesalahan Persentase Absolut Rata-rata (MAPE).
MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih berarti
dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan persentase kesalahan hasil
peramalan terhadap permintaan aktual selama periode tertentu yang akan
memberikan informasi persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Secara matematis MAPE dinyatakan sebagai berikut :
n

MAPE =

∑ PE
i =1

i

n

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

(23)

atau

100 
F
∑ At − t
MAPE = 
 n 
At

(24)

Dalam banyak situasi peramalan, perbandingan dari masing-masing metode
peramalan yang dicoba adalah dijadikan sebagai acuan pemilihan dan pilihan
diambil berdasarkan nilai MSE paling minimum. Bila dihubungkan dengan
penentuan konstanta pemulusan pada metode smoothing, maka besar
kecilnya nilai α, β dan γ harus ditentukan agar MSE dari metode-metode
yang dicoba menghasilkan nilai minimum. Penentuan nilai α , β dan γ in

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PELLET DENGAN MENGGUNAKAN METODE HEURISTIC Perencanaan Persediaan Bahan Baku Pellet Dengan Menggunakan Metode Heuristic Silver-Meal Pada Pabrik Direct Reduction (Studi Kasus Di PT. Krakatau Steel).

0 1 16

PENDAHULUAN Perencanaan Persediaan Bahan Baku Pellet Dengan Menggunakan Metode Heuristic Silver-Meal Pada Pabrik Direct Reduction (Studi Kasus Di PT. Krakatau Steel).

0 1 7

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Perencanaan Persediaan Bahan Baku Pellet Dengan Menggunakan Metode Heuristic Silver-Meal Pada Pabrik Direct Reduction (Studi Kasus Di PT. Krakatau Steel).

0 4 14

EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE HEURISTIK SILVER MEAL.

1 3 14

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE SILVER-MEAL HEURISTIC DAN WAGNER WHITIN ALGORITHM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA SIDOARJO.

0 1 80

PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE HEURISTIK SILVER MEAL DI PT CLASSIC PRIMA CARPET SURABAYA.

0 0 118

EVALUASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN HEURISTIC SILVER MEAL.

15 79 91

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE HEURISTIC SILVER MEAL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU KALENG DI PT. SINAR DJAJA CAN, GEDANGAN - SIDOARJO.

26 85 126

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE HEURISTIC SILVER MEAL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU KALENG DI PT. SINAR DJAJA CAN, GEDANGAN - SIDOARJO

0 0 17

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TAHU DENGAN METODE SILVER MEAL HEURISTIC (STUDI KASUS : DI ZONA INDUSTRI KLAGEN TROPODO KECAMATAN KRIAN)

0 0 16