KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL Kepemimpinan Transformasional, Kualitas Kehidupan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Perilaku Ekstra Peran: Studi Empiris pada Para Guru Sekolah Menengah Pertam

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KUALITAS
KEHIDUPAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL
TERHADAP PERILAKU EKSTRA PERAN: STUDI EMPIRIS PADA
PARA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA RINTISAN
SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL
DI KABUPATEN KLATEN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan

Oleh
AGUNG NUGROHO JATI
NIM: Q100080452

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013


1

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KUALITAS
KEHIDUPAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL
TERHADAP PERILAKU EKSTRA PERAN: STUDI EMPIRIS PADA
PARA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA RINTISAN
SEKOLAH BERSTANDAR INTERNASIONAL
DI KABUPATEN KLATEN
Agung Nugroho Jati
Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten
Sutama
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT
The aim of this study is to determine the effect of transformational
leadership, quality of work life, and organizational commitment to extra role
behavior of teachers of blaze the way have International Standard Junior High
School in Klaten Regency in simultaneously or individually.
This type of research is causal research which aim to to test the causality.
This subject of research is teachers of Junior High School have status blaze
way International Standard in Klaten Regency. Population as much 73 people

and use sample as much 55 respondents. Method of collecting of data use
questionnaire with Likert Scale. Technique of analysis use multiple linear
regression analysis.
Result of of this research shows that transformational leadership, quality
of work life, and organizational commitment influences to extra role behavior
in simultaneously or individually. Coefficient of determination (Adjusted R
Square) as much 0,727. This matter indicate that the third independent
variables (transformational leadership, quality of work life, and organizational
commitment) able to explain as much 72,7% variation of variable dependen
happened (extra role behavior) and other variation as much 28,3% explained
by other variables which not covered in this research.
Keywords: extra role behavior, transformational leadership, quality of
work life, organizational commitment
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan di Indonesia masih memerlukan perhatian ekstra,
baik ditinjau dari segi kebijakan pemerintah maupun persoalan internal dalam
tingkat sekolah. Sekolah sebagai suatu organisasi terdiri dari kepala sekolah,

2


guru, murid dan warga sekolah lainnya. Guru merupakan salah satu kunci
utama keberhasilan pendidikan terutama di tingkat sekolah. Guru yang
dibutuhkan oleh sekolah adalah guru-guru yang mempunyai perilaku kerja
yang baik, berkualitas, dan berkomitmen tinggi terhadap sekolah.
Perilaku yang menjadi tuntutan organisasi pada saat ini, tidak hanya
perilaku yang harus dikerjakan (in-role), tetapi juga perilaku yang tidak
terdeskripsikan secara formal (extra-role). Perilaku extra-role ini biasa dikenal
dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). OCB merupakan istilah
yang digunakan untuk mengidentifikasi perilaku karyawan sehingga dapat
disebut sebagai “karyawan yang baik” (Sloat, 1999 dalam Novliadi, 2006: 42).
Perilaku ini cendrung melihat seorang karyawan sebagai makhluk sosial
(menjadi anggota organisasi), dibandingkan sebagai makhluk individual yang
mementingkan diri sendiri.
Sekolah sebagai suatu organisasi dipimpin oleh seorang kepala sekolah
yang berwenang menerapkan gaya kepemimpinan tertentu demi terwujudnya
tujuan sekolah. Mnurut Suyanto (2007: 1), seorang kepala sekolah perlu
mengadopsi gaya kepemimpinan transformasional agar semua potensi yang
ada di sekolah dapat berfungsi secara optimal.
Dewasa ini, kualitas kehidupan kerja karyawan merupakan salah satu

topik yang senantiasa menarik dan dianggap penting, baik oleh ilmuwan
maupun praktisi, karena kualitas kehidupan kerja dipandang dapat
mempengaruhi jalannya organisasi secara keseluruhan. Hal ini merujuk pada
pemikiran bahwa kualitas kehidupan kerja dipandang mampu meningkatkan
peran serta dan kontribusi para anggota atau karyawan terhadap organisasi.
Komitmen organisasional merupakan variabel yang telah banyak
diketahui memiliki kaitan yang erat dengan OCB. Karyawan yang memiliki
komitmen organisasional akan melakukan tidak hanya tugas-tugas yang telah
menjadi kewajibannya, tetapi dengan sukarela akan mengerjakan hal-hal yang
dapat digolongkan sebagai usaha-usaha ekstra (extra effort). Karyawan yang
berkomitmen akan merasa memiliki organisasi tersebut.

3

Penelitian-penelitian yang mengaitkan kepemimpinan transformasional,
kualitas kehidupan kerja, komitmen organisasi, dan perilaku peran ekstra telah
dilakukan secara terpisah oleh beberapa peneliti terdahulu. Penelitian terkait
dengan variabel-variabel di atas masih sedikit dilakukan pada institusi
pendidikan. Di kabupaten Klaten, untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) telah ada dua SMP yang berstatus RSBI, yaitu SMP Negeri 2 Klaten

dan SMP Negeri 1 Delanggu. Kedua sekolah tersebut dipersepsikan oleh
masyarakat khususnya di Klaten sebagai sekolah-sekolah yang memiliki
keunggulan karena lulusannya mendominasi jumlah siswa yang diterima di
SMA Negeri 1 Klaten yang merupakan SMA unggulan di Klaten yang juga
berstatus RSBI.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan kajian
empiris

mengenai

pengaruh

kepemimpinan

transformasional,

kualitas

kehidupan kerja, dan komitmen organisasional terhadap perilaku ekstra peran
di Sekolah Menengah Pertama (SMP) berstatus RSBI di Kabupaten Klaten.

Studi Pustaka
Perilaku Ekstra Peran
Perilaku karyawan di tempat kerjanya dapat dikelompokkan ke dalam
dua jenis, perilaku yang berkaitan dengan tugas-tugas resminya (in-role
behavior), dan perilaku di luar peran resmi atau perilaku ekstra peran (Pareke,
2004 dalam Susilo, 2007: 28). Menurut Alotaibi (2001: 1), istilah lain dari
perilaku ekstra peran adalah organizational citizenship behaviour (OCB).
Organ, dkk (2005 dalam Susilo, 2007: 29) mendefinisikan OCB sebagai
perilaku individual yang bersifat bebas (discretionary), yang tidak secara
langsung dan eksplisit mendapat penghargaan dari sistem imbalan
dan

yang

secara

keseluruhan

mendorong keefektifan


formal,

fungsi-fungsi

organisasi. Bersifat bebas dan sukarela, karena perilaku tersebut tidak
diharuskan oleh persyaratan peran atau deskripsi jabatan melainkan sebagai
pilihan personal.

4

Organ (1999 dalam Susilo, 2007: 45) mengemukakan lima dimensi
primer dari OCB, yaitu:altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy, dan
sportmanhip.
Kepemimpinan Transformasional
Konsep kepemimpinan transformasional diperkenalkan pertama kali
oleh Burns (1978 dalam Covey, 2007: 7) menyatakan bahwa pemimpin yang
transformasional meningkatkan kebutuhan dan motivasi bawahan dan
mempromosikan perubahan dramatis dalam individual, grup, dan organisasi.
Bass (1998 dalam Dewi dan Herachwati, 2010: 5) mendefinisikan
kepemimpinan transformasional sebagai kepemimpinan yang melibatkan

perubahan dalam organisasi. Kepemimpinan ini juga didefinisikan sebagai
kepemimpinan yang membutuhkan tindakan memotivasi para bawahan agar
bersedia bekerja demi sasaran-sasaran "tingkat tinggi" yang dianggap
melampaui kepentingan pribadinya pada saat itu. Popper dan Zakkai (1994
dalam Dewi dan Herachwati, 2010: 5) mengatakan bahwa kepemimpinan
transformasional merupakan kepemimpinan yang proaktif. Proaktif di sini
berarti pemimpin melihat kondisi saat ini sebagai batu loncatan untuk
pencapaian tujuan di masa depan. Sedangkan menurut Jung dan Avolio (1999
dalam Dewi dan Herachwati, 2010: 5) kepemimpinan transformasional
meliputi pengembangan hubungan yang lebih dekat antara pemimpin dan
pengikutnya, bukan hanya sekedar sebuah perjanjian tetapi lebih didasarkan
pada kepercayaan dan komitmen. Menurut Bass (1985 dalam Dewi dan
Herachwati, 2010) kepemimpinan transformasional diuraikan dalam empat ciri
utama sebagai indikator, yaitu: idealized influenced, inspirational motivation,
intellectual stimulation, dan individual consideration.
Kualitas Kehidupan Kerja
Menurut Cascio (2003 dalam Husnawati, 2006), kualitas kehidupan
kerja adalah persepsi karyawan dimana mereka menginginkan rasa aman,
kepuasan dan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai


5

layaknya manusia. Kualitas kehidupan kerja (quality of work life)
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu supervisi, kondisi kerja, gaji,
tunjangan, dan desain pekerjaan (Whether dan Davis, 1992). Sedangkan
Riggio (2000) menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja ditentukan
oleh kompensasi yang diterima karyawan, kesempatan untuk berpartisipasi
dalam organisasi, keamanan kerja, desain kerja dan kualitas interaksi antar
anggota organisasi.
Komitmen Organisasional
Komitmen

organisasional menyangkut tiga sikap

yaitu,

rasa

mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa keterlibatan dengan tugas
organisasi, dan rasa kesetiaan kepada organisasi (Ferris dan Aranya dalam

Trisnaningsih, 2007). Komitmen organisasional menunjukkan suatu daya
dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian
organisasi (Mowday, et al. dalam Vandenberg dan Lance., 1992). Komitmen
organisasional dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai
organisasi, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuan organisasi dan
loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena itu, komitmen
organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi
pekerja terhadap organisasi. Jika pekerja merasa jiwanya terikat dengan nilainilai organisasional yang ada maka dia akan merasa senang dalam bekerja,
sehingga

kinerjanya

dapat

meningkat.

Allen

dan


Meyer

(1991)

mengidentifikasi komitmen organisasional menjadi tiga unsur, yaitu affective
commitment

(komitmen

afektif),

continuance commitment

(komitmen

kontinuan), dan normative commitment (komitmen normatif).
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah
penelitian sebagai berikut.

6

1. Apakah kepemimpinan transformasional, kualitas kehidupan kerja, dan
komitmen organisasional berpengaruh secara simultan terhadap perilaku
ekstra peran?
2. Apakah kepemimpinan transformasional, kualitas kehidupan kerja, dan
komitmen organisasional berpengaruh secara parsial terhadap perilaku
ekstra peran?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menguji kepemimpinan transformasional, kualitas kehidupan kerja, dan
komitmen organisasional berpengaruh secara simultan terhadap perilaku
ekstra peran.
2. Menguji kepemimpinan transformasional, kualitas kehidupan kerja, dan
komitmen organisasional berpengaruh secara parsial terhadap perilaku
ekstra peran.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Rintisan Berstandar Internasional (RSBI) di Kabupaten Klaten. Waktu
penelitian dilakukan dari Bulan Januari sampai dengan Februari 2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah Guru-Guru PNS SMP RSBI di
Kabupaten Klaten. Populasi dalam penelitian ini adalah para Guru
Pegawai Negeri Sipil SMP RSBI di Kabupaten Klaten yang berjumlah 73
orang. Sampling yang digunakan adalah random sampling dengan
mempertimbangkan proporsi populasi dari masing-masing sekolah. Menurut
Kerlinger dan Lee (2000 dalam Wardani, 2009: 42) jumlah sampel minimal 30
dalam penelitian kuantitatif. Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini sebanyak 60 orang.

Dari 60 orang responden yang terpilih

menjadi sampel penelitian ini, sebanyak 55 orang responden yang
berpartisipasi dan mengisi kuesioner.

7

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
metode survei menggunakan kuesioner/angket. Uji coba instrumen dalam
penelitian ini meliputi uji validitas dan reliabilitas.
Teknik Analisis Data
Sebelum uji hipotesis, dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, multikonieritas, dan heteroskedastisitas. Uji hipotesis dilakukan
dengan analisis regesi linier berganda. Berdasarkan tujuan penelitian, model
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X3
Keterangan:
Y

= perilaku peran ekstra

X1

= kepemimpinan transformasional

X2

= kualitas kehidupan kerja

X3

= komitmen organisasional

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas dapat diketahui bahwa semua
pertanyaan dari variabel kepemimpinan transformasional, kualitas kehidupan
kerja, komitmen organisasional, perilaku ekstra peran dinyatakan valid dan
semua variabel tersebut reliabel.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,
multikolonieritas, dan heteroskedastisitas, diketahui semuanya terpenuhi.
Analisis Regresi
Uji Simultan (Uji F)
Hasil uji F (secara simultan) disajikan pada tabel 1 berikut ini.

8

Tabel 1 Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model
1

Regression
Residual
Total

Sum of
Squares
564.009
195.918
759.927

df
3
51
54

Mean Square
188.003
3.842

F
48.940

Sig.
.000a

a. Predictors: (Const ant), komit_organisasional, kep_transf ormasional, kual_kehdp_
kerja
b. Dependent Variable: per_peran_ekstra

Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi
sebesar 0,000 (< 0,05). Hal ini membuktikan bahwa semua variabel
independen (kepemimpinan transformasional, kualitas kehidupan kerja, dan
komitmen organisasional) yang digunakan dalam model secara bersama-sama
(simultan) berpergaruh signifikan terhadap variabel dependen (perilaku ekstra
peran).
Uji Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara individual (parsial), maka dilanjutkan dengan uji t. Adapun
hasil uji t disajikan pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa

Model
1

(Constant)
kep_transf ormasional
kual_kehdp_kerja
komit_organisasional

Unstandardized
Coeff icients
B
Std. Error
-2.872
4.909
.363
.110
.250
.104
.995
.167

a. Dependent Variable: per_peran_ekstra

Standardized
Coeff icients
Beta
.281
.209
.539

t
-.585
3.306
2.407
5.955

Sig.
.561
.002
.020
.000

9

Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 3 Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
1

R
.862a

R Square
.742

Adjusted
R Square
.727

St d. Error of
the Estimate
1.960

a. Predictors: (Constant), komit_organisasional, kep_
transf ormasional, kual_kehdp_kerja

Dari tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square
sebesar 0,727 atau 72,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel
independen (kepemimpinan transformasional, kualitas kehidupan kerja, dan
komitmen organisasional) yang digunakan dalam model mampu menjelaskan
72,7% variasi yang terjadi pada variabel dependen (perilaku peran ekstra).
Sementara, variasi lainnya yaitu sebesar 28,3% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
Pembahasan
Hasil

penelitian

ini

menunjukkan

bahwa

kepemimpinan

transformasional, kualitas kehidupan kerja, dan komitmen organisasional
berpengaruh signifikan terhadap perilaku ekstra peran para guru SMP RSBI di
Kabupaten Klaten, baik secara simultan maupun parsial. Temuan ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Boerner, et al., (2007) dan
Al-Taneiji (2006) bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh
terhadap kinerja dan perilaku ekstra peran; penelitian Asgari, et al.
(2012) bahwa ada hubungan yang signifikan antara Quality of Working
Life dengan Organizational Citizenship Behavior, serta penelitian
Yilmaz dan Bokeoglu (2008), Noor (2009), Ross dan Gray (2006),
Huang

dan

You

Organizational
Commitment.

(2011)

Citizenship

bahwa

ada

Behaviors

hubungan
dengan

positif

antara

Organizational

10

PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
dirumuskan simpulan sebagai berikut.
1. Kepemimpinan transformasional berpengaruh, baik secara simultan dan
parsial terhadap perilaku peran ekstra pada guru-guru Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Rintisan Sekolah Berstandar Internasional di Kabupaten
Klaten.
2. Ketiga variabel independen (kepemimpinan transformasional, kualitas
kehidupan kerja, dan komitmen organisasional) yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan 72,7% variasi yang terjadi pada variabel
dependen (perilaku peran ekstra). Sementara, variasi lainnya yaitu sebesar
28,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian
ini.
Implikasi
Implikasi hasil penelitian ini adalah kontribusi literatur yang secara
empiris. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan
transformasional kepala sekolah, kualitas kehidupan kerja, dan komitmen
organisasional di lingkungan pendidikan sangat penting untuk diperhatikan
oleh pihak-pihak yang terkait karena berpengaruh terhadap kesediaan para
guru untuk melakukan ekstra peran.
Saran
1. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah, kualitas kehidupan kerja,
dan komitmen organisasional sebaiknya semakin dioptimalkan/ditingkatkan
di lingkungan sekolah. Dengan demikian, perilaku ekstra peran para guru
juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, peneliti menyarankan
kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk memperhatikan hal
tersebut.

11

2. Saran

untuk

penelitian

selanjutnya

adalah

perlunya

dilakukan

pengembangan penelitian ini dengan lingkup yang lebih luas. Di
samping itu, perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan variabelvariabel lain yang diduga mempengaruhi perilaku ekstra peran para
guru.

DAFTAR PUSTAKA
Allen, N.J. dan J.P. Meyer. 1991. The Measurement and Antecedents of
Affective, Continuance and Normative Commitment to the
Organizational. Journal of Occupational Psychology. 63 (1): 1-18.
Alotaibi, A.G. 2001. Antecedents of Organizational Citizenship Behavior:
A study of public personnel in Kuwait. Journal Public Personnel
Management. Vol. 30 No. 3. pp. 363-376.
Al-Taneiji, S. 2006. Transformational Leadership and Teacher Learning
in Model Schools. Journal of Faculty of Education. No. 23: 2136.
Asgari, M.H., M. Taleghani,. Dan S. Abadikhah. 2012. The orking Life with
Organizational Citizenship Behavior of Office of Education Staff in
Rash City. Journal of Basic and Applied Scientific Research.
Boerner, S.A. Eisenbeiss, dan D. Gisser. 2007. Follower Behavior and
Organizational Performance: The Impact of Transformational
Leaders. Journal of Leadership and Organizational Studies. Vol.
13 N0.4.
Covey, S. 2007. The Transformastional Leadership Report. Diakses dari
http://www.transformationalleadership.net tanggal 24 Maret 2011
Dewi, I.C., N. dan Herachwati. 2010. Analisis Dampak Kepemimpinan
Transaksionl dan Transformasional Terhadap Pembelajaran Organisasi
pada PT Bangun Satya Wacana Surabaya. Jurnal Manajemen Teori dan
Terapan. No. 3, Desember.
Huang, C.C. dan C.S. You. 2011. The Three Components of
Organizational Commitment on in-role Behaviors and
Organizational Citizenship Behaviors. African Journal of
Business Management. Vol. 5(28). 16 November: 11335-11344.

12

Husnawati, A. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan dengan Komitmen dan Kepuasan Kerja Sebagai
Intervening Variabel (Studi pada Perum Pegadaian Kanwil VI
Semarang). Tesis. Pascasarjana UNDIP Semarang.
Noor, A. 2009. Examining Organizational Citizenship Behvior as the Outcome
of Organizational Commitment: A Study of Universities Teachers of
Pakistan. Proceedings 2nd CBRC, Lahore, Pakistan. November.
Novliadi. 2006. Organiztional Citizenship Behavior Karyawan Ditinjau dari
Persepsi Terhadap Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan dan Persepsi
Terhadap Dukungan Organisasional. USU Respiratory.
Riggio, R.E. 2000. Introduction to Industrial/Organizational Psychology.
Illinois: Scott, Foresman, and Company.
Ross, J.A. dan P, Gray. 2006. Transformational Leadership and Teacher
Commitment to Organizational Values: The mediating effects of
collective teacher efficacy. School Effectiveness and School
Improvement. Vol. 17, No. 2: 179-199.
Susilo. 2007. Hubungan antara Iklim Organisasi dan Perilaku di Luar
Peran Kerja pada Dosen Politeknik Semarang. Skripsi Fakultas
Psikologi UNDIP Semarang.
Suyanto. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah di Era Otonomi
Pendidikan. Diakses dari http://pakguruonline.pendidikan.net/
kepemimpinan_kepsek.html.
Trisnanigsih. 2007. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor: Motivasi Sebagai variabel Intervening (Studi Empiris pada
kantor Akuntan Publik di Jawa Timur). Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia. Vol. 6 No. 2 hal. 199-216.
Vandenberg, R.J., & Lance, C.E. 1992. Examining the Causal Order of
Job Satisfaction and Organizational Commitment. Journal of
Management. 18: 153-167.
Wardani, P.W. 2009. Metode Penelitian. Diakses dari http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126429155.8%20PUT%20h%20%20Hubungan%20nilai%20-%20Metodologi.pdf

13

Werther W.B., dan Keith Davis. 1992. Human Resources and Personnel
Management. Fourth Edition. Singapore: McGrawHill Book Co.
Yilmaz, K. dan Bokeoglu. O.C. 2008. Organizational Citizenship Behaviors
and Organizational Commitment in Turkish Primary Schools. Word
Applied Sciences Journal 3 (5): 775-780.

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PERAWAT PADA RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN DENGAN

0 2 13

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KUALITAS KEHIDUPAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP Kepemimpinan Transformasional, Kualitas Kehidupan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Perilaku Ekstra Peran: Studi Empiris pada Para Guru Sekolah Meneng

0 0 16

PENDAHULUAN Kepemimpinan Transformasional, Kualitas Kehidupan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Perilaku Ekstra Peran: Studi Empiris pada Para Guru Sekolah Menengah Pertama Rintisan Sekolah Berstandar Internasional di Kabupaten Klaten.

0 1 10

DAFTAR PUSTAKA Kepemimpinan Transformasional, Kualitas Kehidupan Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Perilaku Ekstra Peran: Studi Empiris pada Para Guru Sekolah Menengah Pertama Rintisan Sekolah Berstandar Internasional di Kabupaten Klaten.

0 0 5

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PERILAKU Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Perilaku Citizenship, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional Pada Ksp Gradiska.

0 0 15

Dampak Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan Game Master.

0 1 28

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Guru SMAN I Kuta.

0 1 37

Analisis Efek Moderasi Budaya Organisasional Terhadap Hubungan Perilaku Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional Serta Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Dan Kinerja.

0 0 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 126

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG - Unika Repository

0 1 10