KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII Kontribusi Motivasi Belajar Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Banyudono Tahun Ajaran 2012/2013.
KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMPN 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan
guna mencapai derajat sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
NARSIH
A 410 090 231
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMPN 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013
ABSTRAK
Narsih, A410090231, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013, 72 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) kontribusi motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2012/2013, (2) kontribusi kedisiplinan belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono
tahun ajaran 2012/2013, (3) kontribusi motivasi belajar dan kedisiplinan belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono
tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2012 / 2013
sebanyak 256 siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 siswa. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling atau pemilihan
secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah (1) Metode pokok
yang terdiri dari metode angket dan dokumentasi, (2) metode bantu yang
merupakan metode observasi. Teknik analisis data menggunakan uji analisis
regresi, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas
dan uji linieritas. Hasil analisis data dengan taraf signifikan 5%diperoleh bahwa:
(1) ada kontribusi bersama yang signifikan antara motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Banyudono sebesar 49,5%, (2) ada kontribusi signifikan antara motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Banyudono sebesar 22,08%, (3) ada kontribusi signifikan antara kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Banyudono sebesar 27,42 %.
Kata kunci: motivasi, disiplin belajar, hasil belajar
Pendahuluan
Menurut Faturrahman, dkk (2012: 1) pendidikan adalah setiap usaha,
pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada
pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
mengembangkan daya fikir manusia. Matematika merupakan sarana komunikasi
sains tentang pola-pola yang berguna untuk melatih berfikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik
untuk membekali kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif
serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif. Belajar matematika itu sangat penting namun kenyataannya prestasi
belajar matematika pada peserta didik masih rendah.
Dalam pembelajaran matematika motivasi belajar siswa masih tergolong
rendah. Hal tersebut bisa dilihat dari keinginan siswa dalam belajar masih kurang,
kegiatan belajar kurang menarik karena siswa cenderung pasif dan jarang
mengajukan pertanyaan. Perhatian dan kemandirian siswa masih rendah karena
siswa hanya bergantung pada apa yang diberikan oleh guru.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar,
untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran.
Suatu proses belajar-mengajar dikatakan baik, bila proses tersebut dapat
membangkitkan kegiatan belajar yang efektif. Dalam hal ini perlu disadari,
masalah yang menentukan bukan metode atau prosedur yang digunakan dalam
pengajaran, bukan kolot atau modernnya pengajaran, bukan pula konvensional
atau progresifnya pengajaran. Semua itu mungkin penting artinya, tetapi tidak
merupakan pertimbangan akhir, karena itu hanya berkaitan dengan “alat” bukan
“tujuan” pengajaran. Dengan Motivasi belajar yang baik, maka siswa cenderung
akan lebih bersemangat, tergerak dalam belajarnya sehingga akan berpengaruh
terhadap hasil belajarnya.
Motivasi belajar menurut Mc Donald (dalam Sardiman A.M, 2011:73)
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap tujuan. Motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Selain adanya motivasi belajar yang diberikan guru kepada siswanya,
kedisiplinan belajar juga sama pentingnya digunakan sebagai pendorong semangat
belajar siswa. Disiplin menurut Pidarta (1995: 64) adalah tata kerja seseorang
yang sesuai dengan aturan dan norma yang telah disepakati sebelumnya.
Kedisiplinan belajar merupakan bentuk atau cara belajar dengan teratur setiap hari
demi tercapainya suatu pemahaman materi belajar yang lebih matang serta
meningkatkan pengetahuan siswa.
Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini antara lain adalah penelitian
yang dilakukan oleh Heny Wulandari (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa terdapat kontribusi secara langsung variabel kedisiplinan belajar dan minat
belajar terhadap kemampuan numerik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Hanik Badriyah (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa motivasi
belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar matematika.
Dan penelitian yang dilakukan Rohana (2004) menyimpulkan bahwa, secara
parsial dan secara bersama-sama motivasi dan disiplin praktikum mempunyai
kontribusi yang signifikan terhadap hasil belajar praktikum PKRE siswa kelas II
Elektronika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji kontribusi
motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika
matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono. Oleh karena itu dalam
penelitian ini akan diuji hipotesis sebagai berikut: (1) Adakah kontribusi motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Banyudono? (2) Adakah kontribusi kedisiplinan belajar terhadap hasil
belajar matematika matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono? (3)
Adakah interaksi motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar
matematika matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono?
Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Mahmud (2011: 97) merupakan cara ilmiah
yang digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif, valid, dan reliabel
sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam bidang tertentu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif atau bisa disebut deskriptif kuantitatif karena pada
penelitian ini peneliti menganalisis dan menguji dengan menggunakan angket dan
mencoba
mengungkapkan
suatu
fenomena
dengan
menggunakan
dasar
perhitungan angka. Seperti yang diungkap Sugiyono (2008:14) “penelitian
deskriptif kuantitatif adalah penelitian dengan maksud memperoleh data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan”.
Untuk memperoleh data penelitian tersebut digunakan yaitu yang pertama
metode pokok yang terdiri dari metode angket, metode dokumentasi. Sedangkan
yang kedua metode bantu yang merupakan metode observasi. Metode angket
digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar dan kedisiplinan belajar.
Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar
matematika. Metode bantu adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan langsung jalanya pengisian angket. Dimana data hasil
belajar matematika diperoleh dari nilai rapor semester ganjil tahun ajaran
2012/2013.
Penelitian dilakukan pada bulan juli 2013, dimana tempat yang digunakan
sebagai penelitian adalah SMP Negeri 2 Banyudono kelas VIII tahun ajaran
2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 256 siswa. Menurut pendapat
Arikunto bahwa apabila populasi lebih dari 100 dapat diambil 25% dari total
populasi, maka sampelnya diambil sebanyak 64 siswa. Teknik sampling dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampling random atau pemilihan secara acak.
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yang pertama yaitu variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Sedangkan variabel bebasnya
adalah motivasi belajar dan kedisiplinan belajar. Instrumen penelitian berupa
item-item pernyataan dalam bentuk angket yang sebelumnya sudah diuji cobakan
pada subyek uji coba yang berjumlah 20 siswa dengan pertanyaan masing-masing
variabel 20 butir. Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji
validitas dan uji reliabilitas dimana variabel motivasi belajar dinyatakan valid 17
butir pertanyaan, sedangkan variabel kedisiplinan belajar dinyatakan valid 18
butir pertanyaan. Item-item soal dinyatakan tidak valid karena memiliki rhitung <
rtabel dan nilai signifikan > 0.05. Dengan demikian soal angket yang valid dapat
digunaka sebagai instrumen penelitian selanjutnya. Sedangkan untuk angket yang
tidak valid dikeluarkan. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap angket memperoleh
koefisien reliabilitas (r1.1) 0,597dan 0,932. Harga r11 untuk semua variabel lebih
besar dari rtabel pada taraf signifikan ( ) = 5% yaitu sebesar 0,444 sehingga
seluruh angket dinyatakan reliable (andal).
Hasil pengumpulan data inilah yang kemudian dianalisis. Tahap pertama
yaitu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji
linieritas. Setelah memenuhi kriteria pada uji prasyarat analisis langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menguji hipotesis yang terdiri dari
regresi linear ganda, uji t, uji f, sumbangan relatif dan efektif.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
SMP Negeri 2 Banyudono berlokasi di Jalan Jembungan, Banyudono,
Boyolali. Sekolah ini berdiri pada tahun 1976. Lokasi sekolahan berada pada
daerah pedesaan, sehingga kedala untuk mencapai lokasi adalah tidak adanya
kendaraan umum yang beroperasi menuju lokasi persekolahan.
SMP Negeri 2 Banyudono Mempunyai visi Menjadi sekolah maju
berbudaya luhur dengan guru profesional dan siswa yang berpengetahuan,
terampil, sehat jasmani dan rohani.
Data hasil belajar, hasil analisis dan perhitungan diperoleh dari output
SPSS 16.0: Mean sebesar sebesar 72,81 dengan standar error of mean adalah
sebesar 1,725, sehingga rata-rata nilai: rata-rata
2 standar error of mean = 72,81
± (2 x 1,725) =69,36 sampai 72,26. Median diperoleh angka 72,50. Nilai
Minimum, didapat nilai terendahnya adalah 50. Nilai maximum, didapat nilai
tertinggi 95. Standar deviasi, diperoleh angka standar deviasi 13,789 yang
merupakan akar dari varians yaitu 190,37, sehingga rata-rata nilainya : rata-rata
2 standar deviasi = 72,81 ± (2 x 13,79) = 45,23 sampai 100.39. Range diperoleh
angka sebesar 45.
Data motivasi belajar, hasil analisis dan perhitungan diperoleh dari output
SPSS 16.0: Mean sebesar sebesar 64,55 dengan standar error of mean adalah
sebesar 0,884, sehingga rata-rata nilai: rata-rata
2 standar error of mean = 64,55
± (2 x 0,884) = 62,88 sampai 66,31. Median diperoleh angka 65. Nilai Minimum,
didapat nilai terendahnya adalah 48. Nilai maximum, didapat nilai tertinggi 77.
Standar deviasi, diperoleh angka standar deviasi 7,071 yang merupakan akar dari
varians yaitu 49,998, sehingga rata-rata nilainya : rata-rata
2 standar deviasi =
64,55 ± (2 x 7,071) = 50,408 sampai 78,692. Range diperoleh angka sebesar 29.
Data kedisiplinan belajar, hasil analisis dan perhitungan diperoleh dari
output SPSS 16.0: Mean sebesar sebesar 67,22 dengan standar error of mean
adalah sebesar 0,944, sehingga rata-rata nilai: rata-rata
2 standar error of mean =
67,22 ± (2 x 0,944) =65,33 sampai 69,108. Median diperoleh angka 67. Nilai
Minimum, didapat nilai terendahnya adalah 48. Nilai maximum, didapat nilai
tertinggi 79. Standar deviasi, diperoleh angka standar deviasi 7,554 yang
merupakan akar dari varians yaitu 57,062, sehingga rata-rata nilainya : rata-rata
2 standar deviasi = 67,22 ± (2 x 7,554) = 52,032 sampai 82,328. Range diperoleh
angka sebesar 31.
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis pertama yaitu uji normalitas yang
digunakan untuk mengetahui apakah data data berasal dari populasi yang
memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan metode Lilliefors melalui uji Kolmogrov-Smirnov dalam program
SPSS 16.0. Untuk menolak atau menerima hipotesis dengan cara membandingkan
nilai probabilitas dengan taraf signifikansi (α) =5%. Jika nilai probabilitas > 0.05
maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal. Adapun ringkasan hasil
uji normalitas menyimpulkan bahwa ketiga data yaitu hasil belajar, motivasi
belajar, dan kedisiplinan belajar kesemuanya berdistribusi normal. Dengan nilai
signifikansi untuk variabel hasil belajar yaitu 0,093 > 0,05. Variabel motivasi
belajar dengan nilai signifikansi yaitu 0,069 > 0,05. Variabel kedisiplinan belajar
dengan nilai signifikansi yaitu 0,098> 0,05.
Hasil uji prasyarat analisis kedua yaitu uji linearitas. Tujuan uji
Linieritas adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antara satu
variabel bebas dengan satu variabel terikat. Adapun ringkasan hasil uji Linieritas
dan keberartian regresi linier yang dilakukan menggunakan alat bantu program
SPSS 16.0 adalah variabel motivasi belajar terhadap hasil belajar memberikan
hasil yang linier. Dengan Fhitung< Ftabel yaitu 1,608 < 1,834 dan nilai signifikansi
0,98 > 0,05. Sedangkan untuk variabel kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar
juga memberikan hasil yang linier dengan Fhitung< Ftabel yaitu 0,269 < 1,834 dan
nilai signifikansi 0,253 > 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar dan kedisiplinan
belajar mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar matematika. Hal ini dapat
dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 30,278 + 0,746X1 +
0,817X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari
masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar secara bersama-sama memberikan kontribusi positif terhadap
hasil belajar matematika.
Hasil uji hipotesis pertama yaitu ”motivasi belajar dan kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Banyudono tahun ajaran 2012/2013”. Berdasarkan perhitungan hasil uji t regresi
memperoleh thitung variabel motivasi belajar (X1) sebesar 3,784 lebih besar dari
ttabel (2,000) dengan signifikansi 0,000 3,148) dengan nilai signifikansi 0,000 ttabel 2,000 pada taraf signifikansi 5%, yaitu 0,000
menunjukkan adanya kontribusi. Arah kontribusi ditunjukkan oleh nilai
persamaan regresi b1X1, yaitu +0,764 yang berarti motivasi belajar
berkontribusi terhadap hasil belajar matematika, dengan hasil perhitungan
sumbangan relatif dan sumbangan efektif, variabel motivasi belajar
memberikan sumbangan relatif sebesar 44,6% dan sumbangan efektif sebesar
22,08%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar berkontribusi terhadap
hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono
Tahun Ajaran 2012/2013 semakin tinggi dan begitu sebaliknya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi belajar, maka
semakin tinggi hasil belajar matematika yang akan diperoleh siswa.
Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula hasil
belajar yang diperoleh siswa.
2. Kontribusi Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika.
Dilihat dari hipotesis kedua yaitu “ada kontribusi antara kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Banyudono Tahun Ajaran 2012/2013”. Kemudian berdasarkan perhitungan
hasil uji t regresi dengan bantuan SPSS For Windows 16.0 memperoleh thitung
variabel kedisiplinan belajar (X2) sebesar 4,429 > ttabel 2,000 pada taraf
signifikansi 5%, yaitu 0,000 menunjukkan adanya kontribusi. Arah kontribusi
ditunjukkan oleh nilai persamaan regresi b2X2, yaitu +0,817 yang berarti
kedisiplinan belajar ada kontribusi terhadap hasil belajar matematika, dengan
hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif, variabel
kedisiplinan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 55,4% dan
sumbangan efektif sebesar 27,42%. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan
belajar ada kontribusi terhadap hasil belajar matematika pada siswa semakin
tinggi dan begitu sebaliknya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi kedisiplinan belajar, maka semakin tinggi hasil belajar
matematika yang akan diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin rendah
kedisiplinan belajar maka semakin rendah pula hasil belajar yang diperoleh
siswa.
3. Kontribusi Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika.
Dilihat dari hipotesis ketiga yaitu “ada kontrribusi antara motivasi
belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar
matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran
2012/2013”. Berdasarkan hasil perhitungan uji F dengan bantuan SPSS For
Windows 16.0 dketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar 29,927 > 3,148 dengan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, berarti motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar secara bersama-sama ada kontribusi terhadap hasil belajar
matematika. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik
motivasi belajar dan kedisiplinan belajar, maka semakin baik pula hasil belajar
matematika. Sebaliknya semakin motivasi belajar dan kedisiplinan belajar,
maka semakin rendah pula hasil belajar matematika.
Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi
(R2) dengan bantuan program SPSS For Windows 16.0 sebesar 0,495 yang
menunjukkan bahwa kolaborasi variabel motivasi belajar dan kedisiplinan belajar
ada kontribusi sebesar 49,5%, sedangkan sisanya 50,5% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti & Mudjiono. 2006. “Belajar dan Pembelajaran”. Jakarta: Rhineka
Cipta.
Faturrahman, dkk. 2012. ”Pengantar Pendidikan”. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Mahmud. 2011. “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Pustaka Setia.
Pidarta, Made. 1995. “Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar”.
Jakarta: Grasindo.
Sardiman, A.M. 2011. “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”. Jakarta:
Rajawali Press.
Sugiyono. 2008. “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D)”. Bandung: Alfabeta.
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMPN 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan
guna mencapai derajat sarjana S-1
Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
NARSIH
A 410 090 231
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMPN 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013
ABSTRAK
Narsih, A410090231, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013, 72 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) kontribusi motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2012/2013, (2) kontribusi kedisiplinan belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono
tahun ajaran 2012/2013, (3) kontribusi motivasi belajar dan kedisiplinan belajar
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono
tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2012 / 2013
sebanyak 256 siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 siswa. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling atau pemilihan
secara acak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah (1) Metode pokok
yang terdiri dari metode angket dan dokumentasi, (2) metode bantu yang
merupakan metode observasi. Teknik analisis data menggunakan uji analisis
regresi, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas
dan uji linieritas. Hasil analisis data dengan taraf signifikan 5%diperoleh bahwa:
(1) ada kontribusi bersama yang signifikan antara motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Banyudono sebesar 49,5%, (2) ada kontribusi signifikan antara motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Banyudono sebesar 22,08%, (3) ada kontribusi signifikan antara kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Banyudono sebesar 27,42 %.
Kata kunci: motivasi, disiplin belajar, hasil belajar
Pendahuluan
Menurut Faturrahman, dkk (2012: 1) pendidikan adalah setiap usaha,
pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada
pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
mengembangkan daya fikir manusia. Matematika merupakan sarana komunikasi
sains tentang pola-pola yang berguna untuk melatih berfikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik
untuk membekali kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif
serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik
memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif. Belajar matematika itu sangat penting namun kenyataannya prestasi
belajar matematika pada peserta didik masih rendah.
Dalam pembelajaran matematika motivasi belajar siswa masih tergolong
rendah. Hal tersebut bisa dilihat dari keinginan siswa dalam belajar masih kurang,
kegiatan belajar kurang menarik karena siswa cenderung pasif dan jarang
mengajukan pertanyaan. Perhatian dan kemandirian siswa masih rendah karena
siswa hanya bergantung pada apa yang diberikan oleh guru.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar,
untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran.
Suatu proses belajar-mengajar dikatakan baik, bila proses tersebut dapat
membangkitkan kegiatan belajar yang efektif. Dalam hal ini perlu disadari,
masalah yang menentukan bukan metode atau prosedur yang digunakan dalam
pengajaran, bukan kolot atau modernnya pengajaran, bukan pula konvensional
atau progresifnya pengajaran. Semua itu mungkin penting artinya, tetapi tidak
merupakan pertimbangan akhir, karena itu hanya berkaitan dengan “alat” bukan
“tujuan” pengajaran. Dengan Motivasi belajar yang baik, maka siswa cenderung
akan lebih bersemangat, tergerak dalam belajarnya sehingga akan berpengaruh
terhadap hasil belajarnya.
Motivasi belajar menurut Mc Donald (dalam Sardiman A.M, 2011:73)
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap tujuan. Motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Selain adanya motivasi belajar yang diberikan guru kepada siswanya,
kedisiplinan belajar juga sama pentingnya digunakan sebagai pendorong semangat
belajar siswa. Disiplin menurut Pidarta (1995: 64) adalah tata kerja seseorang
yang sesuai dengan aturan dan norma yang telah disepakati sebelumnya.
Kedisiplinan belajar merupakan bentuk atau cara belajar dengan teratur setiap hari
demi tercapainya suatu pemahaman materi belajar yang lebih matang serta
meningkatkan pengetahuan siswa.
Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini antara lain adalah penelitian
yang dilakukan oleh Heny Wulandari (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa terdapat kontribusi secara langsung variabel kedisiplinan belajar dan minat
belajar terhadap kemampuan numerik. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Hanik Badriyah (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa motivasi
belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar matematika.
Dan penelitian yang dilakukan Rohana (2004) menyimpulkan bahwa, secara
parsial dan secara bersama-sama motivasi dan disiplin praktikum mempunyai
kontribusi yang signifikan terhadap hasil belajar praktikum PKRE siswa kelas II
Elektronika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji kontribusi
motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika
matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono. Oleh karena itu dalam
penelitian ini akan diuji hipotesis sebagai berikut: (1) Adakah kontribusi motivasi
belajar terhadap hasil belajar matematika matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Banyudono? (2) Adakah kontribusi kedisiplinan belajar terhadap hasil
belajar matematika matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono? (3)
Adakah interaksi motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar
matematika matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono?
Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Mahmud (2011: 97) merupakan cara ilmiah
yang digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif, valid, dan reliabel
sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam bidang tertentu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif atau bisa disebut deskriptif kuantitatif karena pada
penelitian ini peneliti menganalisis dan menguji dengan menggunakan angket dan
mencoba
mengungkapkan
suatu
fenomena
dengan
menggunakan
dasar
perhitungan angka. Seperti yang diungkap Sugiyono (2008:14) “penelitian
deskriptif kuantitatif adalah penelitian dengan maksud memperoleh data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan”.
Untuk memperoleh data penelitian tersebut digunakan yaitu yang pertama
metode pokok yang terdiri dari metode angket, metode dokumentasi. Sedangkan
yang kedua metode bantu yang merupakan metode observasi. Metode angket
digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar dan kedisiplinan belajar.
Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar
matematika. Metode bantu adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan langsung jalanya pengisian angket. Dimana data hasil
belajar matematika diperoleh dari nilai rapor semester ganjil tahun ajaran
2012/2013.
Penelitian dilakukan pada bulan juli 2013, dimana tempat yang digunakan
sebagai penelitian adalah SMP Negeri 2 Banyudono kelas VIII tahun ajaran
2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 256 siswa. Menurut pendapat
Arikunto bahwa apabila populasi lebih dari 100 dapat diambil 25% dari total
populasi, maka sampelnya diambil sebanyak 64 siswa. Teknik sampling dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampling random atau pemilihan secara acak.
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yang pertama yaitu variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Sedangkan variabel bebasnya
adalah motivasi belajar dan kedisiplinan belajar. Instrumen penelitian berupa
item-item pernyataan dalam bentuk angket yang sebelumnya sudah diuji cobakan
pada subyek uji coba yang berjumlah 20 siswa dengan pertanyaan masing-masing
variabel 20 butir. Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji
validitas dan uji reliabilitas dimana variabel motivasi belajar dinyatakan valid 17
butir pertanyaan, sedangkan variabel kedisiplinan belajar dinyatakan valid 18
butir pertanyaan. Item-item soal dinyatakan tidak valid karena memiliki rhitung <
rtabel dan nilai signifikan > 0.05. Dengan demikian soal angket yang valid dapat
digunaka sebagai instrumen penelitian selanjutnya. Sedangkan untuk angket yang
tidak valid dikeluarkan. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap angket memperoleh
koefisien reliabilitas (r1.1) 0,597dan 0,932. Harga r11 untuk semua variabel lebih
besar dari rtabel pada taraf signifikan ( ) = 5% yaitu sebesar 0,444 sehingga
seluruh angket dinyatakan reliable (andal).
Hasil pengumpulan data inilah yang kemudian dianalisis. Tahap pertama
yaitu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji
linieritas. Setelah memenuhi kriteria pada uji prasyarat analisis langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menguji hipotesis yang terdiri dari
regresi linear ganda, uji t, uji f, sumbangan relatif dan efektif.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
SMP Negeri 2 Banyudono berlokasi di Jalan Jembungan, Banyudono,
Boyolali. Sekolah ini berdiri pada tahun 1976. Lokasi sekolahan berada pada
daerah pedesaan, sehingga kedala untuk mencapai lokasi adalah tidak adanya
kendaraan umum yang beroperasi menuju lokasi persekolahan.
SMP Negeri 2 Banyudono Mempunyai visi Menjadi sekolah maju
berbudaya luhur dengan guru profesional dan siswa yang berpengetahuan,
terampil, sehat jasmani dan rohani.
Data hasil belajar, hasil analisis dan perhitungan diperoleh dari output
SPSS 16.0: Mean sebesar sebesar 72,81 dengan standar error of mean adalah
sebesar 1,725, sehingga rata-rata nilai: rata-rata
2 standar error of mean = 72,81
± (2 x 1,725) =69,36 sampai 72,26. Median diperoleh angka 72,50. Nilai
Minimum, didapat nilai terendahnya adalah 50. Nilai maximum, didapat nilai
tertinggi 95. Standar deviasi, diperoleh angka standar deviasi 13,789 yang
merupakan akar dari varians yaitu 190,37, sehingga rata-rata nilainya : rata-rata
2 standar deviasi = 72,81 ± (2 x 13,79) = 45,23 sampai 100.39. Range diperoleh
angka sebesar 45.
Data motivasi belajar, hasil analisis dan perhitungan diperoleh dari output
SPSS 16.0: Mean sebesar sebesar 64,55 dengan standar error of mean adalah
sebesar 0,884, sehingga rata-rata nilai: rata-rata
2 standar error of mean = 64,55
± (2 x 0,884) = 62,88 sampai 66,31. Median diperoleh angka 65. Nilai Minimum,
didapat nilai terendahnya adalah 48. Nilai maximum, didapat nilai tertinggi 77.
Standar deviasi, diperoleh angka standar deviasi 7,071 yang merupakan akar dari
varians yaitu 49,998, sehingga rata-rata nilainya : rata-rata
2 standar deviasi =
64,55 ± (2 x 7,071) = 50,408 sampai 78,692. Range diperoleh angka sebesar 29.
Data kedisiplinan belajar, hasil analisis dan perhitungan diperoleh dari
output SPSS 16.0: Mean sebesar sebesar 67,22 dengan standar error of mean
adalah sebesar 0,944, sehingga rata-rata nilai: rata-rata
2 standar error of mean =
67,22 ± (2 x 0,944) =65,33 sampai 69,108. Median diperoleh angka 67. Nilai
Minimum, didapat nilai terendahnya adalah 48. Nilai maximum, didapat nilai
tertinggi 79. Standar deviasi, diperoleh angka standar deviasi 7,554 yang
merupakan akar dari varians yaitu 57,062, sehingga rata-rata nilainya : rata-rata
2 standar deviasi = 67,22 ± (2 x 7,554) = 52,032 sampai 82,328. Range diperoleh
angka sebesar 31.
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis pertama yaitu uji normalitas yang
digunakan untuk mengetahui apakah data data berasal dari populasi yang
memiliki sebaran atau distribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan metode Lilliefors melalui uji Kolmogrov-Smirnov dalam program
SPSS 16.0. Untuk menolak atau menerima hipotesis dengan cara membandingkan
nilai probabilitas dengan taraf signifikansi (α) =5%. Jika nilai probabilitas > 0.05
maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal. Adapun ringkasan hasil
uji normalitas menyimpulkan bahwa ketiga data yaitu hasil belajar, motivasi
belajar, dan kedisiplinan belajar kesemuanya berdistribusi normal. Dengan nilai
signifikansi untuk variabel hasil belajar yaitu 0,093 > 0,05. Variabel motivasi
belajar dengan nilai signifikansi yaitu 0,069 > 0,05. Variabel kedisiplinan belajar
dengan nilai signifikansi yaitu 0,098> 0,05.
Hasil uji prasyarat analisis kedua yaitu uji linearitas. Tujuan uji
Linieritas adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antara satu
variabel bebas dengan satu variabel terikat. Adapun ringkasan hasil uji Linieritas
dan keberartian regresi linier yang dilakukan menggunakan alat bantu program
SPSS 16.0 adalah variabel motivasi belajar terhadap hasil belajar memberikan
hasil yang linier. Dengan Fhitung< Ftabel yaitu 1,608 < 1,834 dan nilai signifikansi
0,98 > 0,05. Sedangkan untuk variabel kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar
juga memberikan hasil yang linier dengan Fhitung< Ftabel yaitu 0,269 < 1,834 dan
nilai signifikansi 0,253 > 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar dan kedisiplinan
belajar mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar matematika. Hal ini dapat
dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 30,278 + 0,746X1 +
0,817X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari
masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar secara bersama-sama memberikan kontribusi positif terhadap
hasil belajar matematika.
Hasil uji hipotesis pertama yaitu ”motivasi belajar dan kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Banyudono tahun ajaran 2012/2013”. Berdasarkan perhitungan hasil uji t regresi
memperoleh thitung variabel motivasi belajar (X1) sebesar 3,784 lebih besar dari
ttabel (2,000) dengan signifikansi 0,000 3,148) dengan nilai signifikansi 0,000 ttabel 2,000 pada taraf signifikansi 5%, yaitu 0,000
menunjukkan adanya kontribusi. Arah kontribusi ditunjukkan oleh nilai
persamaan regresi b1X1, yaitu +0,764 yang berarti motivasi belajar
berkontribusi terhadap hasil belajar matematika, dengan hasil perhitungan
sumbangan relatif dan sumbangan efektif, variabel motivasi belajar
memberikan sumbangan relatif sebesar 44,6% dan sumbangan efektif sebesar
22,08%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar berkontribusi terhadap
hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono
Tahun Ajaran 2012/2013 semakin tinggi dan begitu sebaliknya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi belajar, maka
semakin tinggi hasil belajar matematika yang akan diperoleh siswa.
Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula hasil
belajar yang diperoleh siswa.
2. Kontribusi Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika.
Dilihat dari hipotesis kedua yaitu “ada kontribusi antara kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Banyudono Tahun Ajaran 2012/2013”. Kemudian berdasarkan perhitungan
hasil uji t regresi dengan bantuan SPSS For Windows 16.0 memperoleh thitung
variabel kedisiplinan belajar (X2) sebesar 4,429 > ttabel 2,000 pada taraf
signifikansi 5%, yaitu 0,000 menunjukkan adanya kontribusi. Arah kontribusi
ditunjukkan oleh nilai persamaan regresi b2X2, yaitu +0,817 yang berarti
kedisiplinan belajar ada kontribusi terhadap hasil belajar matematika, dengan
hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif, variabel
kedisiplinan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 55,4% dan
sumbangan efektif sebesar 27,42%. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan
belajar ada kontribusi terhadap hasil belajar matematika pada siswa semakin
tinggi dan begitu sebaliknya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi kedisiplinan belajar, maka semakin tinggi hasil belajar
matematika yang akan diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin rendah
kedisiplinan belajar maka semakin rendah pula hasil belajar yang diperoleh
siswa.
3. Kontribusi Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika.
Dilihat dari hipotesis ketiga yaitu “ada kontrribusi antara motivasi
belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar
matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran
2012/2013”. Berdasarkan hasil perhitungan uji F dengan bantuan SPSS For
Windows 16.0 dketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar 29,927 > 3,148 dengan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, berarti motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar secara bersama-sama ada kontribusi terhadap hasil belajar
matematika. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik
motivasi belajar dan kedisiplinan belajar, maka semakin baik pula hasil belajar
matematika. Sebaliknya semakin motivasi belajar dan kedisiplinan belajar,
maka semakin rendah pula hasil belajar matematika.
Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien determinasi
(R2) dengan bantuan program SPSS For Windows 16.0 sebesar 0,495 yang
menunjukkan bahwa kolaborasi variabel motivasi belajar dan kedisiplinan belajar
ada kontribusi sebesar 49,5%, sedangkan sisanya 50,5% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti & Mudjiono. 2006. “Belajar dan Pembelajaran”. Jakarta: Rhineka
Cipta.
Faturrahman, dkk. 2012. ”Pengantar Pendidikan”. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Mahmud. 2011. “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Pustaka Setia.
Pidarta, Made. 1995. “Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar”.
Jakarta: Grasindo.
Sardiman, A.M. 2011. “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”. Jakarta:
Rajawali Press.
Sugiyono. 2008. “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D)”. Bandung: Alfabeta.