Soal Olimpiade Biologi Tingkat Nasional Tahun 2013

(1)

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

 

 

Test Seleksi Calon Peserta

International Biology Olympiad (IBO) 2014

 

2–8 September 2013

 

Bandung, Jawa Barat 

 

TES PRAKTIKUM 1 

Tugas I dan II Karakterisasi Mutan Bakteri

 

 


(2)

 Nama: ...   Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Biologi Sel dan  Molekuler 

 

Tugas I 

Karakterisasi Mutan Bakteri

LATAR BELAKANG 

  Pada tahun 2013, Prof. Tobi dan kolega berhasil mempublikasikan penelitian mereka tentang studi perbandingan ekspresi protein total (proteomic) bakteri Mycobacterium sp5 mutan gen PhoF dengan bakteri wild type. Mycobacterium sp merupakan patogen intraseluler spesifik pada tikus. Bakteri ini dapat bertahan dan bereproduksi didalam sel makrofaga tikus. Sebagian besar

Mycobacterium akan mati di dalam granuloma (sel darah putih), sedangkan sedikit sisanya membentuk populasi bakteri dorman yang terisolasi dan tidak berbahaya.

Pada penelitian sebelumnya, Prof. Tobi berhasil menemukan tipe mutan dari bakteri

Mycobacterium yang mengalami mutasi pada gen PhoF, yaitu protein yang terlibat dalam sistem transduksi sinyal spesifik pada bakteri ini. Bakteri mutan PhoF diketahui tidak bersifat virulent, akan tetapi fase dormannya yang ditemukan di dalam granuloma dapat bertahan hidup lebih lama jika dibandingkan bakteri dorman wild type. Analisis proteomik menunjukkan perbedaan ekspresi 12 gen yang berbeda (Lembar Data 2) antara bakteri Mycobacterium mutan PhoF dengan wild type, salah satunya pada metabolisme asam lemak. Prof. Tobi menduga perbedaan ketahanan hidup bakteri pada fase dorman ada kaitannya dengan perbedaan kemampuan metabolisme asam lemak antara kedua bakteri.

 

TUGAS 

Pada percobaan ini anda diminta untuk mengkonfirmasi perbedaan kemampuan metabolisme asam lemak antara Mycobacterium mutan PhoF dan wild type dengan membandingkan


(3)

 

Lembar Data 1 berdasarkan percobaan anda dan lanjutkan mengerjakan soal terkait topik praktikum ini pada Lembar Data 2.

1. Waktu ujian karakterisasi mutan bakteri adalah 25 menit

2. Anda diberikan 20 kultur bakteri dalam mikrotube yang telah ditumbuhkan pada medium kultur cair yang ditambahkan dengan salah satu sumber karbon, yaitu glukosa atau propionat, dalam kehadiran inhibitor (3-nitropionat, dengan konsentrasi yang berbeda-beda) metabolisme propionat. Daftar kultur bakteri ditampilkan pada tabel di bawah ini. Bagian atas tutup mikrotube diberi nomor sesuai dengan tipe kultur di tabel:

No Sumber karbon Bakteri Konsentrasi 3-Nitropropionat di medium (mikromolar)

1 Glukosa Wild type 0,2

2 Glukosa Wild type  0,4

3 Glukosa Wild type  0,6

4 Glukosa Wild type  0,8

5 Glukosa Wild type  1

6 Propionat Wild type 0,2

7 Propionat Wild type 0,4

8 Propionat Wild type 0,6

9 Propionat Wild type 0,8

10 Propionat Wild type 1

11 Glukosa Mutan PhoF 0,2

12 Glukosa Mutan PhoF  0,4

13 Glukosa Mutan PhoF  0,6

14 Glukosa Mutan PhoF  0,8

15 Glukosa Mutan PhoF  1

16 Propionat Mutan PhoF 0,2 17 Propionat Mutan PhoF  0,4


(4)

 Nama: ...   Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Biologi Sel dan  Molekuler 

 

3. Uji pertumbuhan bakteri dilakukan secara kualitatif dengan melihat perubahan warna medium setelah ditetesi reagent A. Reagent A akan berwarna merah ketika kondisi oksigen di medium tinggi, dan berwarna kuning ketika kondisi oksigen di medium rendah.

4. Susunlah mikrotube kultur bakteri pada rak tabung. Teteskan 1-2 tetes reagent A ke dalam masing-masing kultur bakteri. Amati perubahan yang terjadi. Catat hasil pengamatan anda pada LEMBAR DATA 1.

5. Jawab pertanyaan yang tersedia, dan lanjutkan mengerjakan soal pada LEMBAR DATA 2

Penilaian:

- Mengisi Lembar Data 1 : 0-20

- Pertanyaan Lembar Data 1 : 0-5

- Pertanyaan Lembar Data 2 : 0-15

- Pertanyaan Lembar Data 3 : 0-10

- Kebersihan; peserta yang tidak membuang sampah mikrotube, pipet plastik disposable dan tidak menggunakan gloves (sarung tangan) dikenakan pengurangan nilai 10 poin

- Peserta yang bersikap tidak wajar dan mengganggu jalannya tes akan dikenakan

pengurangan nilai 10 hingga sanksi maksimal didiskualifikasi Alat dan Bahan:

1. 20 kultur bakteri. Masing-masing 5 mikrotube kultur dalam plastik berlabel 2. Pipet plastik disposable, 1 buah. Untuk meneteskan reagent A

3. Rak Tabung, 1 set. Tempat meletakkan mikrotube kultur dan melakukan uji 4. 10 mL larutan reagent A di dalam tabung 15 mL

5. Plastik sampah, 1 buah 6. Sarung tangan

7. Tisu


(5)

 

LEMBAR DATA 1 

Lengkapilah tabel Lembar Data 1, berdasarkan hasil perubahan warna yang anda amati terjadi pada masing-masing kultur bakteri setelah ditetesi dengan reagent A. Isilah sesuai urutan No.kultur yang ditampilkan di bawah ini. Isi dengan huruf M untuk perubahan warna menjadi merah pada kultur, atau huruf K untuk perubahan warna kuning.


(6)

 Nama: ...   Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Biologi Sel dan  Molekuler 

 

Pertanyaan (Nilai 5 ; @ Nilai 1):

1.1 Berdasarkan data di atas tentukanlah manakah pernyataan di bawah ini yang “Benar” atau “Salah”. Isilah dengan huruf “B” untuk pernyataan yang benar, dan “S” untuk pernyataan yang salah

No Pernyataan Jawaban (B/S)

1 Hasil percobaan mengindikasikan kecepatan katabolisme asam lemak yang lebih tinggi pada bakteri wild type dibandingkan dengan bakteri mutan

2 Mutasi gen PhoF meningkatkan afinitas enzim (terkait metabolisme asam lemak) terhadap 3-Nitropropionat

3 Mycobacterium bukan merupakan parasit obligat

4 Bakteri wild type memiliki kecepatan katabolisme glukosa yang lebih tinggi daripada bakteri mutan

5 Hasil percobaan mengindikasikan bahwa metabolise asam lemak dan glukosa berada dalam satu jalur utama untuk produksi sumber energi seluler

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


(7)

 

LEMBAR DATA 2 

 

Wild type  Mutan PhoF  Wild type  Mutan PhoF 


(8)

 Nama: ...   Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Biologi Sel dan  Molekuler 

 

Pertanyaan (Nilai 8):

1.2 (Nilai 3; @0,5) Tentukanlah mana diantara gen di bawah ini yang meningkat atau menurun

ekspresinya oleh protein PhoF. Tulis jawaban anda pada kolom kosong dibagian bawah nama gen, dengan menuliskan “U” untuk gen yang meningkat, atau “D” untuk gen yang menurun ekspresinya

Hxk1p Adh1p Idp2p Icl1p Mls1p Fba1p

Tdh2p Pgk1p Eno1p Eno2p Kgd2p Fum1p

1.3 (Nilai ; @1) Tentukanlah mana pernyataan dibawah ini yang “Benar” atau “Salah” berkaitan

dengan percobaan dan data di atas. Isilah dengan huruf “B” untuk pernyataan yang benar, dan “S” untuk pernyataan yang salah

No Pernyataan Jawaban (B/S)

1

Perbandingan data kelimpahan protein diperoleh dengan

membandingkan dua sel yang ditumbuhkan pada medium dan kondisi lingkungan yang relatif sama

2

Mutasi pada urutan asam amino suatu protein tertentu dapat menyebabkan pergeseran migrasi spot protein tersebut di gel elektroforesis 2D

3 Beberapa protein hanya terukur kehadirannya di bakteri mutan PhoF dan tidak ditemukan pada bakteri wild type

4

Berbeda dari SDS PAGE 1 dimensi, elektroforesis 2D memisahkan protein berdasarkan titik isoelektriknya, bukan berdasarkan berat molekul

5 Mutasi pada gen PhoF mengubah ekspresi sebagian besar gen

Mycobacterium


(9)

 

Tugas II 

Polaritas Bidang Sel pada Regenerasi Sel Rambut  

Zebrafish (Danio rerio) 

TUGAS   

1. Pada percobaan kali ini anda akan menonton 3 (tiga) video yang ditayangkan secara berurutan melalui proyektor pada layar yang telah disediakan dan kemudian menjawab pertanyaan terkait setiap video.

2. Waktu untuk mengerjakan Tugas II adalah 15 menit. Nilai total 15.

3. Anda diberi waktu 4 menit untuk membaca pendahuluan, kemudian video akan mulai ditayangkan.

4. Setiap video ditayangkan selama ±3 menit. Selama waktu tersebut, anda dapat menonton video serta membaca dan menjawab pertanyaan untuk setiap video pada lembar jawaban. 5. Setelah 3 menit, video yang ditayangkan otomatis diganti dengan video berikutnya hingga

keempat video selesai ditayangkan.

6. Anda diberi sisa waktu 2 menit untuk mengecek jawaban anda.

7. Asisten akan memberi tanda bahwa waktu pengerjaan tes telah habis dan mengarahkan anda untuk meninggalkan ruangan tes dengan tertib.

 

LATAR BELAKANG 


(10)

 Nama: ...   Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Biologi Sel dan  Molekuler 

 

Sel rambut (hair cells) pada telinga bagian dalam (inner ear) dan gurat sisi ikan bergantung kepada polaritas bidang sel agar dapat mendeteksi dan mengartikan arah gelombang suara yang masuk ke telinga. Beberapa vertebrata seperti zebrafish (Danio rerio) mampu meregenerasi sel rambut sepanjang hidupnya sehingga cocok dijadikan organisme model untuk mempelajari proses pembentukan polaritas bidang serta regenerasi sel. Sel rambut pada zebrafish merupakan salah satu jenis sel pada organ neuromast. Neuromast terdiri dari sel-sel mantel (mantle cells)

yang menyelubungi sel-sel pendukung (supporting cells) di dalamnya. Suatu sumbu vertikal membagi neuromast menjadi dua bagian yang simetris sempurna. Setiap bagian mengandung sel-sel rambut yang saling berhadapan di sepanjang sumbu bilateral tersebut.

Dr. Wibowo beserta koleganya ingin mempelajari pembentukan polaritas bidang sel pada ikan zebra. Ia mengetahui bahwa saat regenerasi, sel-sel rambut yang baru dibentuk oleh sel-sel khusus yang disebut Unipotent Hair Cell Progenitors (UHCPs). Sel-sel ini ditemukan pada daerah dari neuromast yang disebut kompartemen polar (polar compartement). Untuk lebih jelasnya, anda dapat melihat skema berikut:

Sel mantel (mantle cells)

UHCPs Sel pendukung (supporting cells) Kompartemen polar (polar compartment)

Sel rambut (hair cells) Neuromast

Sumbu vertikal pembelahan sel rambut


(11)

 

Dalam setiap video, sel-sel rambut muda dan dewasa akan berwarna putih, sel-sel UHCPs akan berwarna abu-abu, dan sel-sel selain sel rambut dan UHCPs akan tidak berwarna (hitam). Jika sel-sel UHCPs berubah menjadi sel-sel rambut, maka akan terjadi peningkatan intensitas warna dari abu-abu menjadi putih.

Video 1

Dr. Wibowo ingin mengetahui hubungan antara pembelahan sel-sel UHCPs dengan penentuan bidang simetri vertikal untuk pembelahan sel-sel rambut. Untuk itu, ia mengamati UHCPs pada neuromast selama 8 jam. Hasil pembelahan UHCPs ditandai dengan titik merah dan biru.

Pertanyaan:

2.1. (Nilai 3) Manakah dari peristiwa berikut yang terjadi dalam Video 1? Beri tanda X pada

semua pilihan jawaban yang tepat. A. UHCPs melakukan sitokinesis B. UHCPs tidak melakukan sitokinesis

C. UHCPs melakukan inversi (berputar arah) sehingga sumbu pembelahannya tidak sejajar dengan sumbu vertikal pembelahan sel rambut

D. UHCPs melakukan inversi namun sumbu pembelahannya kembali sejajar dengan sumbu vertikal pembelahan sel rambut

E. UHCPs tidak melakukan inversi sehingga sumbu pembelahannya tetap sejajar dengan sumbu vertikal pembelahan sel rambut

A B C D E

2.2. (Nilai 3) Manakah dari pernyataan berikut yang dapat disimpulkan dari Video 1 dan

jawaban di atas? Beri tanda X pada semua jawaban yang tepat

A. Orientasi pembelahan UHCP tidak menentukan orientasi pembelahan sel rambut B. Orientasi pembelahan UHCP menentukan orientasi pembelahan sel rambut


(12)

 Nama: ...   Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Biologi Sel dan  Molekuler 

 

Video 2

Dr. Wibowo ingin mengetahui darimana UHCPs pada neuromast berasal. Apakah sel tersebut berasal dari kompartemen polar yang berdiferensiasi langsung menjadi UHCPs, kompartemen polar yang membelah terlebih dahulu sebelum menjadi UHCPs, atau mungkin berasal dari sel-sel pendukung pada neuromast yang bermigrasi menuju kompartemen polar. Untuk itu, Dr. Wibowo melakukan pengamatan terhadap neuromast selama 48 jam dan memperoleh hasil seperti pada

Video 2. Sel-sel kandidat yang akan menjadi UHCPs ditandai dengan titikkuning dan merah.

Pertanyaan:

2.3. (Nilai 3) Berdasarkan Video 2, dari manakah sel-sel yang akhirnya menjadi UHCPs

berasal? Beri tanda X pada semua pilihan jawaban yang tepat. A. Sel-sel kompartemen polar

B. Sel-sel mantel C. Sel-sel pendukung D. Sel-sel rambut

E. Sel-sel di luar neuromast

A B C D E

2.4. (Nilai 3) Manakah dari kesimpulan berikut yang sesuai dengan Video 2? Beri tanda X

pada semua pilihan jawaban yang tepat.

A. Sel-sel kandidat UHCPs berasal dari luar kompartemen polar, namun berubah menjadi UHCPs pada kompartemen polar

B. Sel-sel kandidat UHCPs berasal dari luar kompartemen polar, dan berubah menjadi UHCPs sebelum bermigrasi menuju kompartemen polar

C. Sel-sel kompartemen polar merupakan stem cell yang dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel UHCPs

D. Sel-sel kompartemen polar bukan merupakan stem cell sehingga tidak dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel UHCPs

E. Daerah kompartemen polar mengandung sinyal kimiawi tertentu yang memungkinkan sel-sel kandidat berubah menjadi UHCPs

F. Daerah kompartemen polar tidak mengandung sinyal kimiawi tertentu yang memungkinkan sel-sel kandidat berubah menjadi UHCPs


(13)

 

Video 3

Untuk memahami bagaimana sel-sel kandidat dapat berubah menjadi UHCPs, Dr. Wibowo melakukan percobaan berikutnya. Ia mengetahui bahwa suatu mekanisme yang disebut Notch signaling berperan dalam perkembangan sel rambut pada neuromast, tapi tidak mengetahui apa pengaruhnya bagi pembentukan UHCPs jika mekanisme ini dihambat. Dr. Wibowo menambahkan zat DAPT yang menghambat Notch signaling ke dalam neuromast dan memperoleh hasil seperti pada Video 3. Sel-sel yang menjadi UHCPs ditandai dengan titik-titik berwarna.

Pertanyaan:

2.5. (Nilai 3) Manakah dari kesimpulan berikut yang sesuai dengan Video 3? Beri tanda X

pada semua pilihan jawaban yang tepat.

A. Penghambatan Notch signaling menghasilkan sel-sel UHCPs di luar lokasi yang seharusnya

B. Penghambatan Notch signaling menghasilkan sel-sel UHCPs dalam jumlah yang tidak normal (berlebihan)

C. Penghambatan Notch signaling tidak mempengaruhi lokasi terbentuknya sel-sel UHCPs pada neuromast

D. Penghambatan Notch signaling tidak mempengaruhi banyaknya sel-sel UHCPs yang terbentuk pada neuromast

E. Penghambatan Notch signaling menyebabkan rusaknya polaritas bidang sel pada neuromast

A B C D E

 


(14)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

 

 

Test Seleksi Calon Peserta

International Biology Olympiad (IBO) 2014

 

2–8 September 2013

 

Bandung, Jawa Barat 

 

TES PRAKTIKUM 1 

Tugas III Isolasi Plasmid dan Analisis Restriksi Enzim

 

 

Durasi: 40 Menit 

 

www.tobi.or.id

 


(15)

 

Tugas III 

Isolasi Plasmid dan Analisis Restriksi Enzim 

Dr. Wibowo adalah seorang peneliti yang sedang melakukan penelitian untuk mengisolasi dan mengarakterisasi gen GFP (green fluorescence protein) yang panjangnya 750 pb. Dia telah berhasil mengisolasi dan kemudian menyisipkan gen GFP tersebut ke dalam suatu vektor kloning pGEM-T easy (3000 pb) pada daerah pemotongan enzim restriksi EcoRI. Gen GFP tersebut kemudian diperbanyak secara in vivo dalam bakteri E. coli. Sebelum dipergunakan untuk analisis lebih lanjut, Dr. Wibowo ingin memastikan bahwa bakteri E. coli yang telah ditransformasi telah benar-benar mengandung plasmid pGEM-T easy berisi gen GFP.

Tugas:

Pada percobaan ini anda diberikan endapan (pelet) bakteri transforman dan akan melakukan konfirmasi keberadaan gen GFP dalam vektor kloning pGEM-T easy menggunakan metode analisis restriksi. Untuk keperluan tersebut anda akan melakukan isolasi plamid dari E. coli transforman berisi plasmid rekombinan yang telah dikultur oleh Dr. Wibowo, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan plasmid rekombinan menggunakan enzim restriksi EcoRI fast digest. Plasmid rekombinan yang dipotong tersebut akan menghasilkan dua pita DNA linier dengan ukuran 3000 pb dan 750 pb.

1. Waktu ujian isolasi plasmid dan analisis restriksi enzim adalah 40 menit.

2. Sentrifugasi pertama akan dimulai 7 menit sejak tes dimulai.

3. Bacalah protokol yang diberikan dengan baik. Waktu menunggu sentrifugasi dapat anda gunakan untuk menyiapkan alat/bahan untuk tahapan setelahnya.

4. Sentrifugasi hanya dilakukan pada saat tertentu dan akan diingatkan secara berkala oleh asisten. Waktu antar sentrifugasi terbatas, jadi gunakan waktu luang anda sebaik mungkin. Tertinggal sentrifugasi menyebabkan nilai anda untuk praktikum “isolasi plasmid dan

analisis restriksi enzim” Biologi Sel dan Molekuler = 0.

5. Jangan lupa memberi label No meja pada sampel hasil isolasi.

6. Saat proses sentrifugasi dan inkubasi, anda wajib memberikan sample kepada asisten dan

setelah selesai sentrifugasi/ inkubasi asisten yang akan menyerahkan sample ke meja


(16)

 Nama: ...   Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Biologi Sel dan  Molekuler 

 

Penilaian:

‐ Berhasil menyelesaikan semua tahapan isolasi plasmid. Nilai = 10 ‐ Hasil elektroforesis sampel analisis restriksi.

o Plasmid terpotong seluruhnya dan terlihat 2 buah pita (3000 bp dan 750 bp) tampak jelas: 30 poin

o Plasmid terpotong hanya sebagian (partial digest): 15 poin o Plasmid tidak terpotong/ tidak ada pita DNA: 0 poin

‐ Kebersihan; peserta yang tidak membuang sampah tips, mikrotube, tissue pada plastik sampah dikenakan pengurangan nilai 10 poin

‐ Peserta yang bersikap tidak wajar dan mengganggu kelancaran tes dikenakan pengurangan nilai 10 hingga sanksi maksimal diskualifikasi.

Alat dan Bahan:

1. Endapan bakteri transforman E. coli: 1 tube 2. PD column dan Collection tube @ 1 buah

3. Mikrotube 1,5 mL kosong: 2 buah (1 untuk isolasi plasmid dan 1 untuk analisis restriksi) 4. Buffer isolasi plasmid: PD1 buffer (220 µL), PD2 buffer (220 µL), PD3 buffer (320 µL),

Wash buffer (620 µL), Elution buffer/TE (60 µL)

5. Analisis restriksi enzim: Enzim EcoRI fast digest (1,5 µL), Buffer FD (1,5 µL), dan Nuclease Free Water/ NFW (10 µL)

6. Mikropipet 100-1000, 10-100, dan 0.5-10 7. Tips (Biru 8 buah, kuning 4 buah, putih 8 buah) 8. Plastik sampah

9. Gabus 10.Tissue

11.Sentrifuga: di meja asisten

12.Penangas 37 0C dan 80 0C: di meja asisten

Alat dan bahan hanya diberikan sesuai dengan jumlah yang tertera di atas.

Peserta tidak diperkenankan meminta tambahan alat maupun bahan kepada

asisten.


(17)

 

Isolasi Plasmid

Protokol:

Label No. Meja ditulis dibagian atas mikrotube

1. Tambahkan 200 µL PD1 buffer ke dalam pelet. Resuspensi sel dengan pipet. 2. Sampel hasil resuspensi, tambahkan 200 µL PD2 buffer. Bolak-balik tabung

10x

3. Setelah sampel diinkubasi pada suhu ruang selama 2 menit, Tambahkan 300 µL PD3 buffer. Bolak-balik tabung 10x. Serahkan sampel anda ke asisten 4. Asisten: sentrifugasi 14000 rpm, 3 menit. Sampel anda akan dikembalikan

oleh asisten berdasarkan No. meja yang tertera di atas tabung mikrotube 5. Letakkan PD column diatas 2 mL collection tube, seperti gambar di bawah

ini

Label bagian atas PD column dengan No meja anda

6. Pindahkan 600 µL supernatan (cairan bening) dari langkah 4 ke dalam PD column. Serahkan sampel anda (PD column dan collection tube) ke asisten. 7. Asisten: sentrifugasi 14000 rpm, 30 detik. Sampel anda akan dikembalikan

oleh asisten berdasarkan No. meja yang tertera di atas PD column

8. Buang cairan sisa pada collection tube. Tempatkan kembali PD column pada collection tube

9. Tambahkan 600 µL Wash buffer ke dalam PD column. Serahkan sampel anda (PD column dan collection tube) ke asisten.

3,5  menit 

1,5  menit 

1,5  menit 


(18)

 Nama: ...   Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Biologi Sel dan  Molekuler 

 

11.Buang collecting tube anda beserta cairan sisanya. Tempatkan PD column pada mikrotube kosong seperti gambar di bawah ini.

Labeli bagian atas mikrotube dengan No Meja Anda

12.Tambahkan 50 µL elution buffer atau TE di bagian tengah atas matrix PD column

13.Diamkan selama 1 menit, agar larutan TE diserap oleh matrix. Serahkan sampel anda (PD column dan collection tube) ke asisten.

14.Asisten: sentrifugasi 14000 rpm, 2 menit. Sampel plasmid anda diharapkan terelusi dalam 50 µL TE dan terkoleksi pada mikrotube

Pekerjaan isolasi DNA plasmid Anda telah selesai. Segera lanjutkan dengan analisis restriksi menggunakan enzim EcoRI mengikuti protokol di halaman berikutnya.

3  menit 


(19)

 

Analisis Restriksi Enzim

Label sampel ditulis dibagian atas mikrotube

1. Lakukanlah konfirmasi hasil isolasi plasmid anda dengan pemotongan plasmid menggunakan enzim restriksi EcoRI, dengan reaksi sebagai berikut :

Komponen Konsentrasi Awal

Konsentrasi Akhir

Volume yang diambil

NFW - - …

(Hingga 10 µL)

Buffer FD 10× 1× …

Template DNA plasmid

- - 3 µL

Enzim EcoRI 10 Unit 1 Unit …

Total 10 µL

Hitunglah volume masing-masing komponen untuk reaksi restriksi diatas dan tuliskan pada kolom yang tersedia.

2. Masukkan seluruh komponen analisis restriksi diatas di dalam

mikrotube yang telah disediakan dan campurkan hingga homogen

menggunakan mikropipet dan tips.

3. Asisten: Inkubasi selama 5 menit pada suhu 370C.

4. Asisten: Setelah inkubasi 370C dilakukan, inaktivasi reaksi restriksi pada suhu 800Cselama 5 menit.

Pekerjaan Anda telah selesai, segera berikan mikrotube berisi hasil

restriksi anda kepada asisten.

4  menit 


(20)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Test Seleksi Calon Peserta

International Biology Olympiad (IBO) 2014

2–8 September 2013

Bandung, Jawa Barat

TES PRAKTIKUM 2

BAGIAN 1 ANATOMI TUMBUHAN

Total Point : 100

Durasi: 45 Menit


(21)

PENGARUH KETERSEDIAAN AIR PADA TUMBUHAN

Pendahuluan

Air merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan, baik dimanfaatkan sebagai pelarut yang akan memindahkan materi terlarut ke dalam dan ke luar sel dan merupakan pelarut untuk berbagai reaksi kimia yang berlangsung dalam setiap sel hidup. Selain itu air dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Pada tumbuhan lebih dari 90% air yang diserap melalui akar akan menguap, terutama melalui transpirasi pada daun.

Tumbuhan tidak hanya mengembangkan suatu sistem transport air yang ekstensif dan efisien, tetapi tumbuhan juga mengembangkan berbagai adaptasi morfologi, anatomi, dan fisiologi pada berbagai organnya terkait dengan keberadaan air di habitatnya. Kemampuan tumbuhan untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan merupakan faktor yang sangat penting agar tumbuhan dapat mempertahanan kelangsungan hidupnya. Berdasarkan keberadaan dan ketersediaan air, maka habitat yang ada di permukaan bumi dapat terbagi menjadi habitat ‘xeric’ (kering), mesic (lembab) dan hydric (berair). Tumbuhan yang terdaptasi pada habitat ini dinamakan xerofit, mesofit dan hidrofit.

Tugas 1 Anatomi/Morfologi Tumbuhan Bahan dan Alat

1. Spesimen A dan B 2. Mikroskop

3. Kaca objek + kaca penutup 4. Cawan petri

5. Silet

6. Jarum jara 7. Kertas tissue

8. Botol reagent berisi : H2O, anilin

sulfat, dan sudan III

Buat penampang melintang organ dari kedua spesimen (A dan B) yang disediakan. Gunakan reagen yang sesuai agar anda dapat mengamati perbedaan yang ada di antara jaringan-jaringan pada organ tersebut.

1. Gambarkan diagram penampang melintang organ yang anda amati dan tunjukkan sistem jaringan pada organ yang anda amati (Nilai 30)


(22)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 – Praktikum Anatomi Tumbuhan

2. Berdasarkan hasil pengamatan anda, tandai dengan X pada kotak yang tersedia untuk setiap karakteristik yang sesuai dengan spesimen A dan B (Nilai @5)

Karakteristik Spesimen A Spesimen B

A. Kelas Tumbuhan Liliopsida

Magnoliopsida B. Tipe Organ Akar Batang

C. Aerenkim pada korteks Ada

Tidak ada

D. Jaringan Penyokong Sklerenkim

Kolenkim Tidak ada

E. Jaringan Pelindung Epidermis

Periderm Tidak ada

F. Jaringan Pembuluh Terdiferensiasi Tereduksi G. Habitat Xeric Mesic Hydric


(23)

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Test Seleksi Calon Peserta

International Biology Olympiad (IBO) 2014

2–8 September 2013

Bandung, Jawa Barat

TES PRAKTIKUM 2

BAGIAN 2 FISIOLOGI TUMBUHAN

Total Point : 100

Durasi: 45 Menit


(24)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Fisiologi Tumbuhan

PETUNJUK PENGERJAAN:

1. TULIS NAMA ASAL SEKOLAH PADA SETIAP LEMBAR SOAL.

2. Jawaban ditulis pada bagian yang tersedia pada lembar soal.

3. Pastikan anda telah mendapatkan alat dan bahan yang diperlukan (dapat dilihat pada tabel alat dan bahan) sebelum mengerjakan praktikum. Jika belum anda dapat memintanya ke asisten.

4. Tes ini terdiri atas dua bagian: Analisis pigmen tumbuhan (40 Poin) dan perhitungan kadar klorofil (60 Poin).

5. Total waktu tes praktikum ini adalah 45 menit. 6. Total poin untuk tes ini adalah 100 poin.

7. Gunakan tinta ballpoint dalam menuliskan jawaban Anda. 8. Tulisan harus jelas terbaca, jika tidak maka akan dianggap salah

9. Berhentilah menjawab dan letakkan alat tulis anda segera setelah Anda diperintahkan berhenti. Bila anda masih mengerjakan tugas ini setelah aba-aba berhenti, maka hasil pekerjaan anda akan diberi nilai nol (0).

10.Selamat bekerja dan semoga sukses.

PENDAHULUAN

Peranan air yang sangat penting pada tumbuhan mengakibatkan tumbuhan sangat tergantung pada ketersediaan air. Akan tetapi, ketersediaan air yang berlebih juga dapat mengakibatkan cekaman atau stres pada tumbuhan. Cekaman ini dapat mempengaruhi proses pertumbuhan seperti pembelahan sel, pembesaran, serta proses diferensiasi. Selain itu, stres air dapat menghambat berbagai proses seperti fotosintesis, respirasi, translokasi serta abosrpsi ion dan nutrisi.

Tumbuhan dapat merespon cekaman dalam kisaran toleransi tertentu berdasarkan kondisi faktor lingkungannya tersebut. Oleh karena itu, dikenal istilah tumbuhan yang toleran dan intoleran (tidak toleran) terhadap suatu cekaman. Pada praktikum ini anda akan mengamati pengaruh cekaman air terhadap kandungan klorofil pada tumbuhan.

Tugas I – Analisis Pigmen Tumbuhan dengan Kromatografi Kertas [Nilai Total = 40 ] Bahan dan Alat

Bahan :

Pada praktikum ini disediakan bahan berupa spesimen daun segar yang mengalami cekaman air.

Alat : (dalam baki)

! Ruang kromatografi sederhana (simple chromatography chamber) berupa beaker glass.

! 1 lembar kertas kromatografi.

! 1 tabung Falcon berisi etanol (EtOH 90%)

! 1 set mortar dan pestel

! Penggaris


(25)

PERHATIAN!

– Anda diwajibkan melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang diberikan. – Tidak disediakan ekstra alat ataupun bahan. Apabila anda melakukan kesalahan kerja

dan/atau merusak alat ketika anda bekerja sehingga anda tidak memperoleh hasil yang diharapkan, maka nilai anda pada bagian ini adalah 0 (nol).

Langkah Kerja

1. Masukan 5 mL larutan pengelusi (eluen), yaitu etanol 90% ke dalam beaker glass.

2. Buatlah ekstrak daun dari spesimen yang diberikan dengan cara menggerusnya dalam etanol menggunakan mortar dan pestel. Gunakan etanol secukupnya, jangan terlalu banyak (cukup ± 2 mL atau setara dengan 40 tetes menggunakan pipet tetes). Ekstrak yang Anda peroleh tidak perlu disaring, cukup Anda pisahkan antara ekstrak dengan ampas daun di dalam pestel tersebut.

3. Ambil kertas kromatografi secara hati-hati, dengan tidak menyentuh bagian kertas yang berwarna putih. Perhatikan bagian yang telah diberi garis. Garis tersebut adalah garis awal atau start line. Perhatikan pula titik yang terdapat pada bagian tengah garis.

4. Totolkan ekstrak pigmen (larutan yang ada dalam pestel) pada titik tersebut dengan menggunakan pipa kapiler (lakukan secara hati-hati agar tidak merusak kertas dan usahakan untuk tidak membuat spot dengan diameter yang terlalu besar).

5. Kering-anginkan spot yang dibuat dengan meniupnya secara perlahan.

6. Letakkan kertas kromatografi secara vertikal pada chamber kromatografi dengan bagian

start line di bawah.

7. Diamkan selama 20-30 menit hingga spot ekstrak terelusi dengan baik. Setelah itu, ambil kertas kromatografi secara perlahan dengan tidak menyentuh bagian kertas yang terelusi. 8. Segera kering-anginkan kertas kromatografi, lalu tandai ujung bagian atas dari laju

maksimal eluen atau larutan pengelusi dengan menggunakan pensil. Garis ini dinamakan

front line.

9. Gambarkan kromatogram yang anda peroleh pada lembar jawaban secara diagramatis dan beri keterangan pada gambar tersebut.

10.Hitunglah nilai Rf dari pigmen-pigmen yang anda peroleh pada kromatogram.

Berikut ini adalah rumus untuk mengitung nilai Rf.

!"

=

jarak

!

!"#$"

!

!"#$

!

hingga

!

pigmen

!

X


(26)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Jawaban Tugas 1

Gambarkan secara diagramatis, hasil KLT yang anda peroleh dan beri keterangan yang sesuai serta tuliskan jarak masing-masing pigmen dari start line (cm)! [Nilai: 10 ]

Hasil perhitungan nilai Rf (Nilai total 30) 1) Pigmen fotosintetik 1 [Nilai: @ 5 ]

Nama pigmen: ____________________________________________________________ Nilai Rf: _________________________________________________________________ 2) Pigmen Fotosintetik 2 [Nilai: @ 5 ]

Nama pigmen: ____________________________________________________________ Nilai Rf: _________________________________________________________________ 3) Pigmen Fotosintetik 3 [Nilai: @ 5 ]

Nama pigmen: ____________________________________________________________ Nilai Rf: _________________________________________________________________

Start line Batang kayu


(27)

Tugas II – Perhitungan Kadar Klorofil [Nilai Total = 60 ]

Tugas II.1 Berikut ini Anda diberikan data nilai absorbansi hasil pengukuran ekstrak daun dari dua spesimen tumbuhan berbeda (A dan B) (Tabel 1).

Tabel 1. Data Nilai Absorbansi (OD) 1 gram Spesimen dalam 100 mL Pelarut

Spesimen A Spesimen B

λ 649 nm λ 665 nm λ 649 nm λ 665 nm

1 0,239 0,463 0,206 0,362

2 0,180 0,342 0,225 0,352

Dengan menggunakan rumus yang diberikan, lengkapi tabel 2. dengan hasil perhitungan kadar klorofil yang Anda lakukan.

Klorofil Total (mg/100 mL) = 20.0 OD649 + 6.10 OD665 Klorofil a (mg/100 mL) = 13.7 OD665 – 5.76 OD649 Klorofil b (mg/100 mL) = 25.8 OD649 – 7.70 OD665 Rumus di atas diturunkan oleh Wintermans dan de Mots (1965)

Jawaban Tugas II.1

Tabel 2. Perhitungan Kadar Klorofil [Nilai Total 30: @ 2,5]

SAMPEL Klorofil a

(mg/100 mL)

Klorofil b (mg/100 mL)

Klorofil total (mg/100 mL)

A1 A2 B1 B2


(28)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Tugas II.2 [Nilai: @ 5 ]

Untuk keperluan uji statistik pengukuran kandungan klorofil pada daun A dan B diulangi sebanyak 5 kali dan didapatkan data klorofil total sebagai berikut.

Tabel 3. Kandungan klorofil total

Sampel Kandungan klorofil total (mg/100 mL)

Spesimen A Spesimen B

1 2

3 78,32 63,75

4 65,92 59,25

5 71,35 72,33

Rata-rata ... ...

Masukkan nilai perhitungan klorofil total 1 dan 2 pada spesimen A dan B pada tabel di atas dan gunakanlah data tersebut untuk menghitung nilai rata-rata klorofil total spesimen A dan B.

Tugas II.3 [Nilai: 15 ]

Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan kandungan klorofil total pada spesimen A dan B, dilakukan uji statistik dengan menghitung nilai t-hitung menggunakan rumus sebagai berikut:

!

=

!

!

1

!

!

2

!

1!

!

1

+

!

!

2!

!

2

!1 = nilai rata-rata klorofil total spesimen A

!2 = nilai rata-rata klorofil total spesimen B

S1 = Standar deviasi klorofil total spesimen A

S2 = Standar deviasi klorofil total spesimen B

n1 = Jumlah sampel spesimen A


(29)

Standar deviasi dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut:

!

=

!

(

!

!

)

!

!

1

!= !!"#$"!!"#!"#$%&$!!"#$#%&"!!"!#$!!"#$%&!"#$%&!!"#$%&!!

!= !"#$"!!"#"!"#"!

n = Jumlah sampel

Tugas II.4 [Nilai: 5 ]

Menggunakan selang kepercayaan 95%, simpulkan uji analisis statistik anda dengan memberi tanda X pada kotak yang tersedia apakah kandungan klorofil spesimen A dan B berbeda secara signifikan atau tidak. Nilai t-table dapat dilihat pada lampiran.

Ya

Tidak

*** Nilai t-hitung: ...


(30)

Student's t-test Probabilities

α: One Tail: 0.250 0.100 0.050 0.025 0.010 0.005

α: Two Tails: 0.500 0.200 0.100 0.050 0.020 0.010 df

1 1.000 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 2 0.816 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 3 0.765 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 4 0.741 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 5 0.727 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 6 0.718 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 7 0.711 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 8 0.706 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 9 0.703 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 10 0.700 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 11 0.697 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 12 0.695 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 13 0.694 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 14 0.692 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 15 0.691 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 16 0.690 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 17 0.689 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 18 0.688 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 19 0.688 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 20 0.687 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 21 0.686 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 22 0.686 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 23 0.685 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 24 0.685 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 25 0.684 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 26 0.684 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 27 0.684 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 28 0.683 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 29 0.683 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 30 0.683 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 40 0.681 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 50 0.679 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 60 0.679 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 70 0.678 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 80 0.678 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639


(31)

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Test Seleksi Calon Peserta

International Biology Olympiad (IBO) 2014

2–8 September 2013

Bandung, JawaBarat

TES PRAKTIKUM 3

BAGIAN 1 FISIOLOGI HEWAN

Total Point : 100

Durasi: 40 Menit


(32)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Fisiologi Hewan

UJI TOKSISITAS PESTISIDA X PADA JANGKRIK (

Gryllus

sp.)

PETUNJUK PENGERJAAN:

1. Soal tes terdiri atas 7 halaman dan lembar jawaban terdiri atas 2 halaman.

2. Jawaban ditulis pada lembar jawaban. TULIS KODE PESERTA PADA SETIAP LEMBAR JAWABAN.

3. Pastikan anda telah mendapatkan alat dan bahan yang diperlukan (dapat dilihat pada tabel alat dan bahan) sebelum mengerjakan praktikum. Jika belum anda dapat memintanya ke asisten.

4. Tes ini terdiri atas dua bagian: Rancangan Pengujian LD50 (40 Poin) dan Penentuan LD50

Pestisida (60 Poin).

5. Total waktu tes praktikum ini adalah 40 menit. 6. Total poin untuk tes ini adalah 100 poin. 7. Selamat bekerja dan semoga sukses.

PENDAHULUAN

Sejak manusia mengembangkan pertanian, manusia selalu berkompetisi dengan hewan lain untuk menjaga hasil produksi tanaman pertanian yang mereka hasilkan. Berbagai strategi telah dikembangkan oleh manusia untuk memenangkan kompetisi ini, salah satu yang paling terkenal adalah penggunaan pestisida.

Walaupun demikian, sebagaimana sifat dasar dari makhluk hidup, hewan-hewan yang menjadi sasaran dari pestisida ini (umumnya serangga) melakukan adaptasi terhadap pestisida. Hasil adaptasi ini merupakan salah satu contoh terbaik dari proses seleksi alam yang dilakukan oleh manusia secara tidak sengaja, melahirkan hewan-hewan yang resisten terhadap efek merugikan dari pestisida.

Lahirnya resistensi terhadap pestisida menyebabkan manusia melakukan strategi lain yaitu membatasi penggunaan pestisida untuk memperlambat pembentukan resistensi. Umumnya proses pembatasan tersebut dilakukan dengan mengendalikan dosis yang diberikan pada hewan-hewan yang menjadi target dari pestisida. Dalam penentuan dosis tersebut salah satu nilai yang menjadi acuan adalah LD50 yang merupakan dosis dimana 50% populasi hewan


(33)

TUGAS 1 (Total Nilai 40 poin)

RANCANGAN PENGUJIAN LD50 PESTISIDA X PADA JANGKRIK (Gryllus sp.)

Tugas 1.1 Penentuan Jenis Uji (Nilai 5)

Salah satu hal yang harus dilakukan pertama kali dalam aplikasi insektisida adalah menentukan sifat insektisida berdasarkan tujuan aplikasi dan waktu pengamatan. Jenis-jenis uji toksisitas pestisida adalah sebagai berikut:

A. Uji toksisitas pestisida akut: Uji toksisitas pestisida dengan rentang waktu percobaan kurang dari 24 jam, zat uji didedahkan satu kali pada hewan percobaan

B. Uji toksisitas pestisida subakut: Uji toksisitas pestisida dengan rentang waktu percobaan selama 14 hari, zat uji dapat didedahkan sekali atau berulang kali selama percobaan.

C. Uji toksisitas pestisida kronis: Uji toksisitas pestisida dengan rentang waktu percobaan selama 90 hari, zat uji didedahkan berulang kali selama percobaan.

Jenis uji toksisitas manakah yang akan anda lakukan untuk menentukan LD 50 pestisida X pada jangkrik? Beri tanda X pada jawaban yang tepat!

A B C

Tugas 1.2 Penentuan Konsentrasi Pestisida (Nilai 5 @1)

Selanjutnya anda harus menentukan konsentrasi zat yang digunakan. Anda akan menguji pestisida tersebut dari konsentrasi tertinggi 160 ppm hingga 10 ppm dengan 5 kelompok perlakuan. Nilai dari setiap konsentrasi yang digunakan ditentukan dengan cara:

Konsentrasi I (tertinggi) – konsentrasi II – konsentrasi III – konsentrasi IV – konsentrasi V (terendah).

Konsentrasi II = Konsentrasi I / nilai F, Konsentrasi III = Konsentrasi II / F, dst. Nilai F dapat dihitung dengan persamaan dibawah:

�= ! �

Dimana,

r = total jumlah kelompok perlakuan - 1,

I = nilai konsentrasi tertinggi / nilai konsentrasi terendah.

Tuliskan lima konsentrasi zat yang akan anda gunakan untuk pengujian ini dengan mengisi tabel dibawah. Isi tabel dari konsentrasi tertinggi hingga terendah.


(34)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Fisiologi Hewan

Tugas 1.3 Pembuatan larutan pestisida uji (Total Nilai 12.5)

1. Ambil tabung sampel yang telah disediakan di meja anda, beri label yang telah anda beri nomor peserta anda menggunakan pensil

2. (Nilai 5 @ 2.5) Pada meja anda terdapat larutan pestisida dengan konsentrasi 100 ppm (gelas kimia berlabel pestisida). Dengan menggunakan metoda pengenceran, buatlah larutan pestisida sebanyak 10 ml dengan konsentrasi 20 ppm yang disimpan pada tabung sampel yang telah disediakan. Dalam proses pengenceran, gunakan pelarut berupa akuades. Sebelum melakukan pekerjaan ini, tuliskan volume pestisida dan akuades yang anda gunakan untuk mendapatkan konsentrasi yang diinginkan pada tabel di bawah ini

Larutan Volume Pengambilan (ml)

Pestisida

Akuades

3. Buatlah larutan insektisida berdasarkan nilai yang anda masukkan pada tabel di atas. Dalam proses pembuatan larutan, gunakan pipet yang telah disediakan. Pastikan pada saat mengambil larutan dengan pipet yang telah disediakan. Pada pipet tersebut terdapat skala yang menjadi acuan anda untuk menentukan volume senyawa yang anda ambil.

4. (Nilai 7.5) Letakkan larutan yang anda buat pada sebelah kanan atas meja. Asisten akan mengambil larutan yang anda buat untuk memeriksa kualitas dari senyawa yang anda buat.

Tugas 1.4 Pengukuran Berat Badan Hewan Uji (Total Nilai 10)

1. (Nilai 5) Anda diberi dua jenis hewan uji (jangkrik hidup dan mati). Jangkrik manakah yang akan anda gunakan untuk pengukuran berat badan hewan uji? Beri tanda X pada pilihan anda kemudian tuliskan alasannya secara singkat!

Jangkrik Hidup

Jangkrik Mati

Alasan

……….……… ……… ……….


(35)

2. (Nilai 5) Secara bergiliran anda akan dipanggil untuk melakukan pengukuran berat badan jangkrik yang anda pilih. Anda hanya memiliki waktu 1 menit untuk pekerjaan ini. Tuliskan hasil pengukuran berat badan jangkrik pada tabel dibawah.

Berat Badan Jangkrik

Tugas 1.5 Pemberian Zat pada Hewan Uji (Total Nilai 7.5)

Terdapat berbagai cara untuk menguji pestisida pada hewan uji, salah satunya adalah menempelkan pada bagian tubuh tertentu (terutama untuk pestisida kontak). Pada praktikum ini anda akan mensimulasikan proses pengujian pestisida kontak pada tubuh jangkrik.

1.Ambil jangkrik mati yang terletak pada vial. Kenali bagian-bagiannya.

2.Lokasi pemberian zat uji pada praktikum ini terletak di thoraks bagian ventral, abdomen bagian dorsal, dan tarsus kaki kedua

3.Gunakan tusuk gigi untuk mengambil sedikit cat poster yang telah disediakan

4.Tandai bagian tersebut di atas pada jangkrik yang telah diberikan. Jika anda telah selesai

angkat kartu merah yang terletak pada meja anda. Lokasi pemberian zat uji (yang diwakilkan oleh cat poster) akan dinilai oleh asisten.


(36)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Fisiologi Hewan

TUGAS 2 (Total Nilai 60 poin)

PENENTUAN LD50 PESTISIDA X PADA JANGKRIK (Gryllus sp.)

LD50 menyatakan dosis pestisida yang secara signifikan (statistically significant) dapat

menyebabkan mortalitas (kematian) hingga 50%. Penentuan nilai LD50 secara sederhana

dapat dilakukan dengan analisis probit (Miller & Tainter, 1944). Dasar dari metode ini adalah mengubah persentase mortalitas ke dalam standar probit.

Data dibawah adalah hasil penelitian efek pestisida X pada jangkrik. Jumlah hewan uji (jangkrik) untuk tiap perlakuan sama yaitu sebanyak 10 ekor. Jumlah pestisida (gram) yang digunakan pada setiap perlakuan berbeda dan dilarutkan pada akuades dengan volume yang sama untuk setiap perlakuan. Hasil lengkap penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Tugas 2.1. Dosis(Nilai 5 @0.5)

1. Hitung dosis yang diberikan untuk setiap kelompok perlakuan 1-5. Satuan dosis yang digunakan adalah mg/kg berat badan.

2. Selanjutnya ubah dosis yang anda peroleh ke dalam log dosis. 3. Masukkan jawaban anda pada tabel dosis (D) dan log dosis (LogD)!

Tugas 2.2. Persentase Mortalitas(Nilai 5 @1)

1. Tentukan persentase mortalitas (kematian) untuk setiap perlakuan yang terdapat pada tabel pengamatan.

2. Tulis jawaban anda pada tabel PM.

Secara statistik, tingkat kematian 0% dan 100% tidak akan pernah dicapai jika populasi uji berukuran kecil. Jika anda mendapatkan hasil dengan tingkat mortalitas tersebut gunakan rumus dibawah untuk menghitung tingkat mortalitas 0 dan 100% (n menyatakan jumlah hewan uji untuk dosis tersebut):

!����������!0%:100!!! 0.25

!

!����������!100%:100!!! 1 0.25

! Kelompok Perlakuan Jumlah hewan Uji Berat Badan Rata-rata Hewan uji (gram) Banyaknya Pemberian Zat (miligram) Volume Pemberian Zat (mililiter)

Jumlah Hewan Uji yang Mati di Akhir

Perlakuan

1 10 25 0.625 1.25 0

2 10 22.5 1.125 1.25 4

3 10 24 1.68 1.25 7

4 10 23 2.185 1.25 9


(37)

Tugas 2.3. Respon Spesifik Dosis (Nilai 12.5)

1. Hitung persentase respon spesifik (RS) untuk setiap dosis uji dengan menggunakan rumus

��!�����!:!%!����������!�����!%!����������!�����!��������!�����!�������!�����!!!

2. Masukkan nilai respon spesifik tiap dosis pada tabel RS(Nilai 5)

3. Buat grafik respon spesifik (sumbu Y) terhadap dosis (sumbu X) pada kertas millimeter blok yang telah disediakan (Nilai 7.5)

Tugas 2.4. Jangkrik Hipersensitif dan Resisten(Nilai 3 @1.5)

Tandai pada grafik hasil pengerjaan tugas 2.3 area respon jangkrik yang sangat hipersensitif pestisida (terdapat pada nilai dosis paling rendah) dengan tanda A dan area respon jangkrik yang resisten pestisida (terdapat pada nilai dosis paling tinggi) dengan tanda B !

Tugas 2.5. Transformasi Probit(Nilai 5 @ 1)

1. Transformasikan data % mortalitas yang didapatkan setelah pengerjaan tugas 2.2 ke nilai probit menggunakan tabel probit dibawah!

Tabel probit menyatakan puluhan pada baris dan satuan pada kolom, ambil baris dahulu baru kemudian kolom misalnya mortalitas 19 %=10+9 menghasilkan nilai probit 4.12 Jika % mortalitas desimal, maka rata-ratakan nilai antaranya misal: (12.5=(12 +13) /2). 2. Masukkan hasil anda pada tabel yang disediakan pada lembar jawaban

Tugas 2.6 Grafik Probit(Nilai 17)

1. Buat grafik nilai probit (sumbu Y) terhadap log dosis (sumbu X). Beri keterangan pada sumbunya.

2. Lakukan regresi dengan menghubungkan titik-titik pada grafik hingga membentuk garis selurus mungkin.


(38)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Fisiologi Hewan

Tugas 2.7 Nilai LD 50 (Nilai 7.5)

1. Estimasilah nilai LD50 dari tabel yang anda buat pada tugas 2.6.

LD50 merupakan dosis yang menyebabkan kematian 50% hewan uji (dosis saat nilai

probit 5).

Perhatikan bahwa nilai grafik masih berbentuk log, untuk itu anda harus mengubahnya menjadi antilog (10x) dengan kalkulator!

Tugas 2.8. Interpretasi nilai LD50 (Nilai 5)

LD50 digunakan untuk menentukan takaran dosis yang dapat menyebabkan populasi jangkrik

berkurang secara signifikan. Gunakan nilai LD50 = 51-57 mg/kg jika anda tidak

mendapatkan nilai LD50 dari hasil pengolahan grafik dan data pada tugas 2.7!

1. (Nilai 2 @0.5) Menggunakan data nilai LD50 yang didapatkan melalui proses pengolahan

data dan grafik pada tugas 2.7 maka untuk setiap dosis dibawah ini tentukan apakah pemberian pestisida dengan konsentrasi tersebut menyebabkan populasi serangga berkurang secara signifikan atau tidak signifikan. Beri tanda X jika berkurang secara signifikan dan O jika tidak berkurang secara signifikan.

2. (Nilai 3) Di bawah ini adalah nilai LD50 (mg/kg) dari beberapa pestisida untuk jangkrik

Pestisida I Pestisida II Pestisida III Pestisida IV

150 100 50 25

Dari keempat pestisida tersebut, pestisida manakah yang paling beracun untuk jangkrik ? Beri tanda X pada jawaban anda!

Pestisida I Pestisida II Pestisida III Pestisida IV Dosis (mg/kg berat badan)


(39)

LEMBAR JAWABAN

SELEKSI OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG BIOLOGI TAHUN 2013

Nomor Peserta 

Kode bidang

studi

Kode Provinsi

No. Urut Daftar

Hadir

0

3

Tes Praktikum Fisiologi dan Sistematik Hewan (Bagian I: Fisiologi Hewan)

Tugas 1 Rancangan pengujian LD50 pestisida X pada jangkrik (Gryllus sp.)

Tugas 1.1 (Nilai 5)

A B C

Tugas 1.2 (Nilai 5 @1)

Konsentrasi pemberian pestisida (ppm)

Konsentrasi I Konsentrasi II Konsentrasi III Konsentrasi IV Konsentrasi V

Tugas 1.3 (Nilai 5 @0.25)

No.2

Larutan Volume Pengambilan (ml)

Pestisida Akuades No.4

Kualitas hasil pengenceran: ……….. (Nilai 7.5) (diisi oleh pengawas praktikum)

Tugas 1.4 (Nilai 5)

No.1

Jangkrik Hidup

Jangkrik Mati


(40)

No.2 (Nilai 5)

Berat Badan Jangkrik

Tugas 2 PENENTUAN LD50 PESTISIDA X PADA JANGKRIK (Gryllus sp.)

Tabel Penentuan LD 50 (20 Poin)

Kelompok Perlakuan

Dosis (D) LogDosis (LD) Persen Mortalitas

(PM)

Nilai Probit Respon Spesifik

(Tugas 2.1) (Tugas 2.1) (Tugas 2.2) (Tugas 2.5) (Tugas 2.3)

1 2 3 4 5

Tugas 2.3, 2.4, dan 2.6 dijawab di lembar kertas grafik yang disediakan

Tugas 2.7

Nilai log LD50(2.5 Poin) : ………..

Nilai LD50(5 Poin) : …………..

Tugas 2.8 (5 Poin)

1.

2.

Dosis (mg/kg berat badan)

10 30 65 95


(41)

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Test Seleksi Calon Peserta

International Biology Olympiad (IBO) 2014

2–8 September 2013

Bandung, JawaBarat

TES PRAKTIKUM 3

BAGIAN 2 SISTEMATIKA HEWAN

Total Point : 100

Durasi: 40 Menit


(42)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Sistematika Hewan

KUNCI IDENTIFIKASI, KEKERABATAN DAN DENDROGRAM

FILOGENETIK SERANGGA

PETUNJUK PENGERJAAN:

1. Soal tes dan lembar jawaban terdiri atas 9 halaman.

2. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang terdapat pada setiap soal. TULIS NAMA

DAN KODE PESERTA PADA SETIAP LEMBAR JAWABAN.

3. Pastikan anda telah mendapatkan alat dan bahan yang diperlukan (dapat dilihat pada tabel alat dan bahan) sebelum mengerjakan praktikum. Jika belum anda dapat memintanya ke asisten.

4. Total waktu tes praktikum ini adalah 40 menit.

5. Total poin untuk tes ini adalah 100 poin dan seluruh jawaban ditulis pada soal 6. Dilarang merusak spesimen.

7. Selamat bekerja dan semoga sukses.

Insecta (Serangga) merupakan kelas terbesar dalam filum Arthropoda, bahkan dalam kingdom animalia, terutama dalam jumlah spesies bilamana semua filum digabung, yaitu sekitar 70%-nya. Kelas ini dapat dikatakan sebagai kelompok hewan dominan di muka bumi saat ini, jika jumlah spesies berbeda dan jumlah individu digunakan sebagai kriteria dominansi.

Seorang pelajar SMA meneliti dan mencatat karakter yang dimiliki oleh tujuh spesies serangga yang dikoleksi dari Taman Kota Ganesa depan ITB. Kemudian ia mengelompokkan ciri-ciri tersebut dan memberi nama berdasarkan ciri morfologi yang ada pada ketujuh spesies tersebut. Adapun spesimen-spesimen serangga yang dikoleksi pelajar SMA tersebut ada dalam botol-botol plastik pada nampan di meja anda dan diberi kode: Insect 1, Insect 2,

Insect 3, Insect 4, Insect 5, Insect 6, dan Insect 7.

Untuk mengerjakan tugas Praktikum Sistematik Hewan, di bawah ini dan halaman selanjutnya anda diberikan gambaran morfologi serangga umumnya dan Karakter 7 (tujuh) spesies dan 9 (sembilan) famili dari Serangga dalam bentuk tabel.

Gambar 1. Morfologi Umum Serangga


(43)

Daftar 28 Karakter serangga yang diamati oleh pelajar tersebut adalah:

Antena :

A1. Antena lebih panjang dari tubuh (0) A2. Antena lebih pendek dari tubuh (1)

Tympanum :

T0. Tidak ada tympanum (0) T1. Ada tympanum (1)

T11. Pada tibia dari kaki depan pertama (0) T12. Pada dasar dari abdomen (1)

Kaki :

FF1. Kaki depan normal, digunakan untuk berjalan (0) FF2. Kaki depan termodifikasi untuk menggali (1)

FB1. Kaki belakang normal, digunakan untuk berjalan (0) FB2. Kaki belakang termodifikasi untuk

meloncat (1)

Ruas Tarsus

S1. 3 ruas (0) S2. 4 ruas (1)

Ovipositor :

O1. Lebih pendek dari kepala (0) O2. Lebih panjang dari kepala (1)

Pronotum :

P1. Pronotum memanjang ke belakang sampai menutupi sayap (0)

P2. Pronotum tidak memanjang ke belakang (1)

Sayap :

W0. Tidak bersayap (0) W1. Bersayap (1)

W11. Tidak ada pasangan sayap kedua (0) W12. Ada pasangan sayap kedua (1) WL1. Lebih pendek dari tubuh (0) WL2. Lebih panjang dari tubuh (1) WP1. Tidak berpita (0)


(44)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Sistematika Hewan

Tabel 1. Karakter 7 (tujuh) Spesies Serangga dari Taman Kota Ganesa Spesies A (SpA)

• Antena lebih pendek dari tubuh

• Ada tympanum, pada abdomennya

• Kaki depan normal, digunakan

untuk berjalan

• Kaki belakang termodifikasi untuk

meloncat

• Tarsus 3 ruas

• Ovipositor lebih pendek dari kepala

• Pronotum tidak memanjang ke

belakang

• Bersayap selaput, tubuh hijau kekuningan

• Ada pasangan sayap kedua

• Sayap lebih pendek dari tubuh

• Sayap berwarna kehijauan

Spesies B (SpB)

• Antena lebih pendek dari tubuh

• Tidak ada tympanum

• Semua kaki normal, digunakan

untuk berjalan

• Tarsus 4 ruas, ada yang 5 ruas

• Ovipositor lebih pendek dari kepala

• Pronotum memanjang ke belakang

• Bersayap selaput dan keras

• Sayap lebih pendek dari tubuh

• Sayap berwarna hitam, coklat

Spesies C (SpC)

• Antena lebih panjang dari tubuh

• Ada tympanum, pada tibia kaki

depan

• Kaki depan normal, digunakan

untuk berjalan

• Kaki belakang termodifikasi untuk

meloncat

• Tarsus 3 ruas

• Ovipositor lebih panjang dari kepala

• Pronotum tidak memanjang ke

belakang

• Bersayap selaput, tubuh coklat kehitaman

• Ada pasangan sayap kedua

• Sayap lebih panjang dari tubuh

• Sayap berwarna hitam kecoklatan

Spesies D (SpD)

• Antena lebih pendek dari tubuh terdiri 3 ruas

• Tidak ada tympanum

• Semua kaki normal, digunakan untuk

hinggap

• Tarsus dengan 2 telapak bantalan

• Ovipositor lebih pendek dari kepala

• Pronotum tidak memanjang ke

belakang

• Bersayap selaput, tubuh gelap (kehitaman)

• Ada pasangan sayap kedua, yg

termodifikasi jadi halter (keseimbangan)

• Sayap lebih panjang dari tubuh

• Sayap bening

Spesies E (SpE)

• Antena lebih pendek dari tubuh

• Ada tympanum, pada dasar dari

abdomen

• Kaki depan termodifikasi untuk

menggali

• Kaki belakang normal , digunakan

untuk berjalan

• Tarsus 3 ruas

• Ovipositor lebih pendek dari kepala

• Pronotum tidak memanjang ke

belakang

• Bersayap selaput, tubuh coklat

• Ada pasangan sayap kedua

• Sayap lebih pendek dari tubuh

• Sayap berwarna coklat

Spesies F (SpF)

• Antena lebih pendek dari tubuh dan

terdiri 3 ruas

• Tidak ada tympanum

• Semua kaki normal, digunakan

untuk hinggap

• Tarsus dengan 2 telapak (bantalan)

• Ovipositor lebih pendek dari kepala

• Pronotum tidak memanjang ke

belakang

• Bersayap selaput, tubuh cerah (kekuninganan) dengan pita/palang hitam

• Ada pasangan sayap kedua, yg

termodifikasi jadi halter (keseimbangan)

• Sayap lebih panjang dari tubuh

• Sayap berbercak hitam

Spesies G (SpG)

• Antena lebih panjang dari tubuh

• Tidak ada tympanum, pada tibia kaki depan

• Semua kaki normal untuk berjalan atau lari

• Tarsus 3-4 ruas

• Ovipositor lebih pendek dari kepala, sersi pendek bentuk gada (club)

• Pronotum memanjang ke belakang

• Bersayap selaput, tubuh coklat kemerahan dan berbercak hitam

• Ada pasangan sayap kedua

• Sayap lebih panjang dari tubuh


(45)

Tabel 2. Karakter 9 (sembilan) Famili Serangga Famili Blattidae

Hewan bertubuh pipih, oval, kepala tersembunyi di bawah pronotum dengan

antena panjang seperti rambut .

Pronotum dan sayap licin, tampak keras, tidak berambut dan berduri. Berwarna coklat tua atau coklat kemerahan.

Famili Gryllidae Hewan dewasa coklat sampai hitam, antena panjang seperti

rambut. Kaki belakang

membesar, ada tympanum di kaki depan. Sayap hewan jantan ada gambaran cincin di bagian depannya. Ovipositor panjang seperti jarum atau silindris

melebihi abdomen. Sersi

sepasang panjang.

Famili Acrididae Hewan dewasa ada yang coklat, kuning , hijau dan warna gelap lainnya. Antena pendek, kaki

belakang membesar, ada

tympanum pada abdomennya.

Sayap hewan jantan dan betina sama, dengan bagian belakang lebih cerah. Ovipositor pendek tidak melebihi abdomen. Sersi sepasang pendek.

Famili Tephritidae

Ukuran tubuh kecil sampai sedang lebih dari 5 mm. Warna tubuh dan sayap cerah dengan bercak-bercak atau bergaris-garis hitam/coklat. Antena lebih pendek dari tubuh terdiri 3 ruas. Tarsus dengan 2 telapak (bantalan). Ada pasangan sayap kedua, yang termodifikasi jadi halter (keseimbangan). Serangga dan larvanya merupakan perusak buah-buahan dan sayuran.

Famili Mantidae Hewan dewasa ada yang coklat, kuning , hijau dan warna gelap lainnya. Antena pendek, kaki belakang panjang dengan femur ada duri-durinya, Kaki depang termodifikasi untuk memegang.

Pronotum memanjang

kebelakang. Sayap hewan jantan dan betina sama dan dengan bagian belakang lebih cerah.

Ovipositor pendek tidak

melebihi abdomen. Sersi

sepasang pendek.

Famili Muscidae Ukuran tubuh sedang 5-8 mm. Warna tubuh abu-abu bergaris-garis hitam dan mata warna kelabu dengan sayap bening atau transparan. Antena lebih pendek dari tubuh terdiri 3 ruas. Tarsus dengan 2 telapak (bantalan). Ada pasangan sayap kedua, yang

termodifikasi jadi halter

(keseimbangan). Serangga dan larvanya hidup pada makanan, buah-buahan dan sayuran yang busuk/kotor.

Famili Gryllotalpidae

Hewan dewasa coklat terang hingga gelap, kulit pelindung tebal. Kaki depan membesar seperti cangkul dan bergerigi berfungsi untuk menggali atau berenang.

Sayap kecil berwarna kecoklatan

melebihi ujung abdomen. Kepala

lonjong besar dan bercangkang keras dengan antenna panjang sekitar setengah panjang tubuhnya. Ovipositor pendek. Sersi sepasang panjang.

Famili Tenebrionidae Hewan dewasa hitam, coklat atau kadang merah gelap, kulit pelindung tebal. Kaki-kakinya normal untuk berjalan. Sayap 2

pasang, sayap depan keras

berupa elytra, sedang sayap belakang berupa selaput terlipat di bawah sayap depan. Kepala kecil dengan antenna pendek seperti tali. Kaki-kaki dengan tarsus 4 ruas, tetapi ada yang 5 ruas. Ovipositor pendek. Sersi pendek.

Famili Drosophilidae Warna tubuh kuning kecoklatan

dengan mata warna merah.

Ukuran tubuh tidak lebih dari 5 mm. Sayap bening / transparan tidak berbercak. Antena lebih pendek dari tubuh terdiri 3 ruas.

Tarsus dengan 2 telapak

(bantalan). Ada pasangan sayap kedua, yang termodifikasi jadi halter (keseimbangan). Larvanya hidup dalam buah-buahan dan sayuran yang membusuk.


(46)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Sistematika Hewan

A. (Total Nilai 30) Buatlah Kunci Identifikasi (dikotomi) untuk menuju famili dari ciri-ciri

famili yang diberikan pada Tabel 2 di atas dan berdasarkan karakter morfologi yang dimiliki oleh masing-masing spesies pada Tabel 1 dan berdasarkan dengan pengetahuan anda.

no karakter Lanjut ke-

1 a Antena lebih panjang dari tubuh... 2 b Antena lebih pendek dari tubuh... 3 2 a

b

3 a

b

4 a

b

5 a

b

6 a

b

7 a

b

8 a

b

9 a

b


(47)

B. (Total Nilai 20) Pasangkan/cocokanlah antara Kode Spesimen dengan Spesies dan Famili yang ada pada Tabel 1 dan Tabel 2 (atau dengan Kunci Identifikasi yang anda buat)

No Botol spesimen

Takson

Spesies Famili

1 Insect 1

2 Insect 2

3 Insect 3

4 Insect 4

5 Insect 5

6 Insect 6


(48)

Nama: ... Asal SMA/Kelas: ...

Seleksi Calon Peserta IBO 2014 OSN 2013 Praktikum Sistematika Hewan

C. 1. (Total Nilai 30)1. Bagaimanakah matrik kesamaan antara ketujuh spesies serangga itu

dalam persen (%) dari Daftar karakter yang diamati (kode karakter) dan Tabel 1. Karakter 7 spesies serangga?

Cara penghitungan kesamaan : misalkan jumlah karakter keseluruhan ada 28 karakter diantara spesies A dengan spesies B, ada 7 kesamaan, yaitu A2, FF1, O1, W1, WI2,WL1 dan WC2. Jadi 7/28 = 25%.

Masukkan ke dalam matriks kesamaan.

Spesies SpA SpB SpC SpD SpE SpF SpG

SpB 25%

SpC SpD SpE SpF SpG


(49)

C.2. (Total Nilai 20) Berdasarkan matrik kesamaan pada tugas C.1 maka tugas anda adalah menggambar pohon filogenetik dari ke-7 spesies tersebut. Pohon filogenetik dimulai dari famili serangga yang merupakan famili paling awal dan berfungsi untuk melihat kekerabatan antar seluruh spesies yang diamati. Berdasarkan gambar filogenetik tersebut, spesies manakah yang memiliki kekerabatan paling jauh dan paling dekat ?


(50)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

 

 

Test Seleksi Calon Peserta

International Biology Olympiad (IBO) 2014

 

2–8 September 2013

 

Bandung, Jawa Barat 

 

TES PRAKTIKUM 4 

BAGIAN 1 EKOLOGI 

 

 

Total Point: 50 

Durasi: 90 Menit 

 


(51)

PETUNJUK UMUM: 

 Tuliskan nama dan asal sekolah anda pada sudut kanan atas setiap lembar dalam berkas soal ini. 

 Tes praktikum ini terdiri dari dua bagian, yaitu (A) Ekologi, dan (B) Etologi, masing‐masing dengan  alokasi waktu 45 menit.  

 Kerjakan  bagian  A  terlebih  dahulu.  Setelah  45  menit  berlalu,  anda  akan  diminta  untuk  berhenti  bekerja, kemudian bersamaan memulai bagian B.   

   

Bagian A : EKOLOGI 

  

 Pada meja kerja anda disediakan berbagai bahan dan peralatan yang akan anda butuhkan untuk  mengerjakan tes praktikum ini. Gunakan sesuai keperluan dan petunjuk yang diberikan.   

 Bacalah dengan cermat penjelasan dan petunjuk pengerjaan tes.Tuliskan jawaban anda langsung  pada tempat yang disediakan pada lembar soal ini. Semua lembar soal dan pengerjaannya harus  dikumpulkan kembali pada akhir waktu tes. 

   

EKOLOGI PENYERBUKAN  

   

Penyerbukan  (polinasi)  tumbuhan  oleh  berbagai  jenis  hewan  merupakan  contoh  dari  fenomena  koevolusi. Banyak jenis tumbuhan berbunga, terutama di daerah tropis, bergantung pada serangga,  burung, atau kelelawar untuk membantu terjadinya fertilisasi. Hewan memanfaatkan bunga sebagai  sumber  makanan,  mengkonsumsi  nektar,  atau  pun  serbuk  sari.  Dengan  berpindah  dari  satu  tumbuhan  ke  tumbuhan  yang  lain,  hewan  penyerbuk  akan  menyebarkan  serbuk  sari,  dan  dengan  demikian  meningkatkan  efisiensi  penyerbukan  silang  dan  menjamin  terjadinya  perkembangbiakan  tumbuhan. Penyerbukan merupakan bentuk interaksi antar spesies yang tergolong sebagai interaksi  mutualisme, karena baik tumbuhan maupun hewan penyerbuk memperoleh manfaat dari hubungan  tersebut.  

   

Tes praktikum ini terdiri dari tiga bagian soal yang berhubungan dengan Ekologi Penyerbukan, yaitu: 

I. Bentuk bunga 

II. Jenis penyerbuk 

III. Analisis data penyerbuk   

   

I. Bentuk Bunga   


(52)

Nama: ...  Asal SMA/Kelas: ...  Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Ekologi      Tabel I.1 Bentuk Bunga  Karakter  Bentuk Bunga  1.  Bunga tabung dengan simetri radial   2.  Bunga tabung dengan simetri bilateral  3.  Bunga/perbungaan berbentuk seperti sikat  (bongkol)/brush flower  4.  Open disk flower  5.  Bunga bertaji   (Bagian sepal/petal yang memanjang berisi nektar)  6.  Bunga saat mekar terbuka    Tabel I.2 Simetri Bunga  Karakter  Simetri Bunga  1.  Simetri radial  2.  Simetri bilateral    Soal 1 (poin total 10, @ 0,5) 

 Di  hadapan  anda  terdapat  spesimen  bunga  dari  5  (lima)  jenis  tumbuhan  yang  telah  diberi  kode A, B, C, D dan E. 

 Amati  masing‐masing  spesimen  bunga; anda  diperbolehkan  membuka,  membedah,  atau  menguraikan bagian bunga dengan alat yang tersedia. 

 Berdasarkan informasi yang telah diberikan tentang bentuk dan simetri bunga (Tabel I.1 dan  I.2),    isilah  kolom  (i)  dan  (ii)  pada  tabel  di  bawah  ini  dengan  karakter  yang  sesuai  dengan  spesimen  yang  anda  amati.  Kolom  cukup  diisi  dengan  nomor  karakter  sesuai  tabel  acuan,  misalnya 1, 2 atau 3 untuk bentuk bunga. 

 Isi juga kolom (iii) dan (iv) pada tabel berdasarkan pengamatan anda.    

Spesimen 

(i)   (ii)   (iii)   (iv)  

Bentuk Bunga  Simetri  Warna petal  Nektar 

(Ada/Tidak) 

A         

B         

C         

D         

E         

    II. Jenis Penyerbuk       Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel II.1, bentuk dan karakteristik bunga atau perbungaan  berhubungan erat dengan jenis penyerbuknya.      


(53)

       Tabel II.1 Tipe penyerbuk, karakteristik penyerbuk, dan karakteristik bunga 

No.  Penyerbuk  Karakteristik penyerbuk  Karakteristik bunga 

1.  Angin      • Tidak spesifik    • Perhiasan bunga kecil dan tidak  menarik  • Tidak ada nektar atau bau  • Memiliki serbuk sari dalam  jumlah yang banyak  • Kepala sari dan kepala putik  terdedah   2.  Lebah    • Aktif pada siang hari  • Memiliki mulut untuk  menggigit  • Belalai (proboscis)yang  panjang  • Tertarik pada serbuk sari  dan nektar  • Mengumpulkan serbuk sari  • Dapat hinggap dalam  posisi terbalik  (1)  • Bilateral  • Warna mencolok, biasanya  kuning, ungu, atau biru  • Nektar tersembunyi di dalam  tabung  • Bunga memiliki landasan  atau  (2)  • Mahkota bunga terbuka  • Warna mencolok, biasanya  kuning, ungu, atau biru  • Memiliki banyak serbuk sari  3.  Ngengat    • Aktif pada  malam hari  • Probosis panjang  • Tidak membutuhkan  landasan  • Mencari nektar  • Perhiasan bunga berwarna putih  atau hampir putih  • Bunga berbau harum  • Bunga mekar pada malam hari  4.  Kupu‐kupu    • Aktif pada siang hari  • Probosis panjang  • Tidak membutuhkan  landasan  • Mencari nektar  • Bunga memiliki tabung yang  sempit/taji  • Nektar tersembunyi di dalam  • Perhiasan bunga berwarna  cerah 

5  Kelelawar  • Aktif pada malam hari 

• Mencari serbuk sari dan  nektar  • Bunga mekar di malam hari  • Ukuran bunga besar atau dalam  bentuk perbungaan  • Perhiasan bunga berwarna putih  atau warna lain  • Bunga memiliki serbuk sari atau  nektar yang sangat banyak       Berdasarkan karakteristik yang telah diberikan di atas, tentukan jenis penyerbuk untuk  kelima spesimen tumbuhan yang telah anda amati, dan jelaskan secara singkat alasannya.  


(54)

Nama: ...  Asal SMA/Kelas: ... 

Seleksi Calon Peserta IBO 2014  OSN 2013 Praktikum Ekologi 

 

Spesimen  Jenis Penyerbuk  (Total poin 5, @ 1) 

 

Alasan (Total poin 10, @ 2)   

   

     

   

     

   

     

   

     

   

       

 

III. Analisis Data Penyerbuk 

Seorang  pembudidaya  tanaman  hias Gladiolus sp.  ingin  mengetahui  jenis  penyerbuk  yang  tepat  untuk  bunga  tanaman  tersebut.  Pembudidaya  ini  melakukan  percoban  dengan  pertama‐tama  menangkap ngengat menggunakan perangkap cahaya yang diletakkan di sekitar kebun bunga. Lima  jenis ngengat (S1, S2, S3, S4, dan S5), masing‐masing berjumlah 5 individu berhasil ditangkap.   Panjang  belalai  ngengat  diukur  untuk  melihat  kecocokannya  dengan  panjang  tabung  bunga  (lihat  Gambar  III.1),  sedangkan  jumlah  serbuk  sari  yang  dibawa  oleh  ngengat  dihitung  karena  mencerminkan peluang keberhasilan penyerbukan. Data panjang Belalai dan jumlah serbuk sari yang  dibawa oleh ngengat dapat dilihat pada Tabel III.1. Sebanyak 25 sampel bunga diambil secara acak  untuk dihitung panjang tabung bunganya. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel III.2.  


(1)

KUNCI JAWABAN

Nama: ... Asal Sekolah/Kelas: ...

TES TEORI BAGIAN B

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER (Nilai 20)

1. (Nilai 2; @ 0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II S

III S

IV B

2. (Nilai 2; @ 0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I S

II B

III B

IV S

3. (Nilai 2;@ 0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II B

III B

IV S

4. a) _____ 3 (Nilai 1)

b) _____A (Nilai 1)

c) _____B (Nilai 1)

5. a) _____E (Nilai 1)

b) (Nilai 1; @0,2)

Posisi Nukleosom (A-E)

pertama C, D

ke-2 B,E

ke-3 A

ke-4 X

ke-5 X

6. a) All or none (Nilai 1)

b) (Nilai 1; @0,25)

Pernyataan Jawab [B/S]

I S

II S

III B

IV B

7. (Nilai 2; @0,5)

Deskripsi Kelompok sel (A-C)

I C

II B

III C

IV A


(2)

8. (Nilai 1)

III > I > IV > II

9. __ 4___ foton (Nilai 1)

10. (Nilai 3; @1)

Jenis Zat Kurva (A-C)

I B

II A

III C

ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN (Nilai 15)

1. (Nilai 1; @0,25)

Pernyataan Jawab [B/S]

I S

II S

III B

IV S

2. (Nilai 1,5; @0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II B

III S

3. (Nilai 2; @0,5)

Diagram

bunga Mutasi Gen

I E

II C

III A

IV B

4. (Nilai 1,5; @0,5)

Fungsi Jawab [A-F]

I S

II S

III B

5. (Nilai 1; @0,25)

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II B

III S

IV S

6. (Nilai 1,5; @ baris 0,5)

7. (Nilai 2; @ 0,5)

No. Jawaban

I. ….E

II. F

III. B

IV. ….D

V. ….A

VI. ….C

8. (Nilai 2; @ 0,5)

Karakter

molekul Jawab (A-D)

I B

II D

III A

IV C

Rentang waktu (time)

t1 t2

…….11 …….12

…….3 …….4


(3)

9. ___A, B, D, F (Nilai 1)

10. (Nilai 1; @0,5)

Daerah Faktor pembatas

A. intensitas cahaya/cahaya/foton

B. karbondioksida/CO2

11.___ Tanaman B (atau B) (Nilai 1)

ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN (Nilai 18)

1. a) __III___ (Nilai 1)

b) __-55___(Nilai 1)

2. (Nilai 2; @0,5)

Faktor Korelasi (+/-)

I -

II +

III +

IV -

3. (Nilai 1,5; @0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II B

III B

4. (Nilai 2; @0,5)

Hewan Struktur

a) …. C

b) …. D

c) …. B

d) …. A

5. (Nilai 2; @0,5)

Jenis Hewan Skema (I-V)

a) …. IV

b) …. V

c) …. III

d) …. IV,V

6. (Nilai 2; @0,5)

Pembuluh darah Jawaban (A-D)

I A

II C

III B

7. All or none (Nilai 2)

Pernyataan Jawab [X]

I II

III X

IV X

V

8. a) All or none (Nilai 1)

Sinyal Jawab [X]

I II

III X

IV V

b) All or none (Nilai 1)

Perubahan Jawab [X]

I X

II

III X

IV

9. a) All or none (Nilai 1)

Mekanisme Jawaban

I

II X

III

b) (Nilai 1; @0,5)

Produksi hormon Kadar

I +


(4)

10. (Nilai 3; @0,6)

Fungsi Komponen

I A

II D

III F

IV B

V E

VI C

11. (Nilai 2; @0,5)

Kondisi Laju filtrasi

I -

II =

III =

12. (Nilai 3; @0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II S

III B

IV B

V S

ETOLOGI (Nilai 5)

1. (Nilai 2; @0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II S

III S

IV B

2. (Nilai 3; @1)

Pernyataan Jawab [B/S]

I S

II S

III B

b. nilai 2 @0,4 (tambahan)

GENETIKA DAN EVOLUSI (Nilai 18,5)

1. a) (Nilai 0,5 @0,25)

Penyakit Mutasi (A/B)

AKU B

PKU A

b) (Nilai 1; @0,5)

Fenotip Persentase (%)

I 18.75

II 25

III 0

2. a) (Nilai 1)

Mekanisme Jawab [X]

I X

II III IV

3. a) ___3____ (Nilai 1)

b) ___4____ (Nilai 1)

4. (Nilai 2; @0,5)

Mekanisme Peluang anak jantan (%)

I 0

II 100

III 100

IV 20

5. (Nilai 2; @0,5)

Fenotip Persentase F2

(%)

I 70.4

II 4.6

III 4.6

IV 20.4

No Asal gen penyakit

3 P

4 MP

6 M

7 P


(5)

6. (Nilai 2; @0,4)

Karakteristik Jawab [B/S]

I S

II B

III B

IV B

7. a) ___2____ (Nilai 1)

b) (Nilai 0,5)

c) All or none (Nilai 0,5)

Organisme Kemungkinan

sebagai inang

I

II X

III X

IV X

8. a) (Nilai 1,5; @0,5)

Produk Gen Jawab [A/R]

A R

B A

C R

b) (Nilai 0,5)

Model

1 2 3 4

X 9. (Nilai 2; @0,4)

Pernyataan Jawab [B/S]

I S

II B

III B

IV S

V S

EKOLOGI (Nilai 10)

1. (Nilai 2; @0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I S

II B

III B

IV S

2. (Nilai 2; @0,5

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II B

III S

IV S

3. All or none (Nilai 2)

4. (Nilai 2; @0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I S

II B

III B

IV S

5. (Nilai 2; @0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I B

II B

III S

IV S

V S

Strategi Tahanan A Tahanan B

I


(6)

BIOSISTEMATIK (Nilai 5)

1. (Nilai 2; @0,5)

Pernyataan Jawab [B/S]

I S

II B

III B

IV S

2. (Nilai 3; @0,75)

Jawaban: [((FB) E) (DA) C ]

Tanda Tangan Peserta