ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA.

(1)

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

TUGAS AKHIR

“Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi D3 Teknik Sipil”

Disusun oleh: Redy Fauzi Liany

1104769

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

Oleh : Redy Fauzi Liany

Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madyah (A.Md) pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Redy Fauzi Liany 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

REDY FAUZI LIANY 1104769


(3)

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Istiqomah, ST.,MT. NIP. 19711215 200312 2 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Ketua Prodi D3 Teknik Sipil

Drs. Sukadi, M.Pd., MT. Drs. Odih Supratman, ST., MT. NIP. 19640910 199101 1 002 NIP. 19620809 199101 1 002


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul “Analisis Gelagar Beton Prategang dengan bentang 40.60 meter pada Jembatan Cideres Majalengka” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penciblakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pertanyaan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadapa keaslian karya saya ini.

Bandung, November 2014


(5)

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

Redy Fauzi Liany 1104769

ABSTRAK

Jembatan merupakan contoh dari suatu struktur bangunan yang didalamnya terdapat komponen yang saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lain. Contohnya : Plat lantai, plat precast, tiang sandaran, diafragma, pilar, abutment, pondasi dan yang tidak kalah pentingnya yaitu gelagar / girder. Pada analisis gelagar menggunakan beton prategang sehingga dibutuhkan data seperti mutu beton ( K – 500 ), dimensi penampang gelagar, dimensi dan kebutuhan strand pada tendon, tegangan ijin, dan yang paling penting ialah data pembebanan. Dalam analisis ini diperlukan data pembebanan untuk mengetahui beban yang akan bekerja balok tersebut, sehingga hasil yang didapat berupa tegangan yang dihasilkan oleh dimensi penampang yang direncakan akibat momen total. Selain itu harus di perhatikan pula kapasitas momen ultimit yang dapat diterima oleh balok tersebut. Pada balok girder atau gelagar ini dihitung kembali apakah dimensi sesuai dengan kebutuhan, dan dapat dilihat hasilnya dari perhitungan tegangan yang terjadi, momen ultimit yang terjadi dan lendutan yang terjadi. Dalam perhitungan ini penampang yang dipakai dapat diaplikasikan, karena tegangan yang terjadi sesuai dengan syarat tegangan ijin, momen ultimit balok lebih besar dari momen total yang terjadi, dan lendutan yang terjadi sesuai dengan sayarat ijin.


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah saya panjatkan, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat kuasa dan kasih sayang-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Tugas akhir mengenai analisis gelagar beton prategang dengan bentang 40.60 meter pada jembatan cideres majalengka.

Laporan ini disusun sebagai penerapan kemampuan dan keterampilan untuk menerapkan Ilmu Pengetahuan yang telah dipelajari selama berada di bangku perkuliahan dan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai penyelesaian jenjang Pendidikan Program Studi D3 Teknik Sipil Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Saya menyadari sebagai manusia biasa tentu banyak kekurangan dan keterbatasan baik mengenai Ilmu Pengetahan kemampuan dalam mengkaji sesuatu, maka saya mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang sudah membantu dalam proses penyusunan Laporan ini, antara lain:

1. Istiqomah, ST, MT. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktunya serta memberikan arahan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. 2. Drs. Odih Supratman, ST, MT. selaku ketua Prodi D3 Teknik Sipil Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil yang telah memberikan persetujuan untuk melaksanakan Tugas Akhir ini.


(7)

3. Drs. Sukadi, M.Pd, MT. selaku ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI Bandung.

4. Dosen – dosen Teknik Sipik FPTK UPI yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan selama saya kuliah.

5. Kedua Orang tua saya (Lili dan Suryani) yang sudah mendukung dan memfasilitasi baik secara moril maupun materil sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan lancar.

6. Kepada rekan saya Alfi firdaus yang telah membantu saya selama melakukan observasi lapangan.

7. Dinas Bina Marga Jawa Barat yang telah memberikan informasi dan data kepada saya.

8. Rekan – rekan saya yang telah memberikan berbagai referensi mengenai tugas ini dan tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya selaku penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, November 2014


(8)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN……… i ii iii v vii viii ix BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1.2 Perumusan Masalah ... 1.3 Batasan Masalah ... 1.4 Tujuan Penulisan ... 1.5 Metode Penulisan……... 1.6 Manfaat Penulisan ... 1.7 Lokasi Objek….. ... 1.8 Sistematika Penulisan ...

1 2 2 2 3 3 3 4 BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Jembatan………...

2.2 Pembebanan Jembatan………..

2.3 Beton Prategang………

2.3.1 Keuntungan Beton Prategang………... 2.3.2 Kerugian Beton Prategang……… 2.3.3 Jenis –jenis Beton prategang………... 2.3.4 Beton Post – tensioned Prestress Concrete(pasca tarik)………. 2.3.5 Perbedaan Beton Prategang dan Beton konvensional………..

5 6 7 7 7 7 8 10


(9)

2.4 Prinsip Dasar………... ... 2.5 Tahap Pembebanan beton Prategang…...

2.5.1 Tahap Awal………...

2.5.2 Tahap Antara……….

2.5.3 Tahap Akhir………..

2.6 Lendutan………... 2.7 Kehilangan Gaya Prategang...

2.7.1 Kehilangan Prategang Jangka Pendek…………...……….. 2.7.2 Kehilangan Prategang Jangka Panjang………... 2.8 Perencanaan Geser………...

12 14 14 15 15 15 17 17 18 18 BAB III METODE PENULISAN

3.1 Jenis Penulisan... 3.2 Pengumpulan Data ... 3.2.1 Tahap pesiapan ... 3.2.2 Pengumpulan Data... 3.2.2.1 Data Primer ……...……… 3.2.2.2 Data Sekunder………... 3.3 Pengolahan Data ... 3.4 Evaluasi ... 3.5 Bagan Alir (Flowchart) ...

20 20 20 20 20 21 21 26 27 BAB IV HASIL ANALISIS

4.1 Perencanaan Struktur... 4.1.1 Data-data Perancangan………. 4.1.2 Spesifikasi Bahan………. 4.2 Perhitungan Struktur...

4.2.1 Perhitungan Pembebanan………... 4.2.2 Perhitungan Beton Prategang…... 4.2.2.1 Spesifikasi Teknis………..

28 29 29 32 32 35 35


(10)

4.2.2.2 Tegangan Ijin………. 4.2.2.3 Analisis Penampang Balok………

4.2.2.4 Lendutan………

4.2.2.5 Letak Tendon……….

4.2.2.6 Kapasitas Momen Ultimit………. 4.2.2.7 Tulangan yang dipakai………..

36 37 46 48 55 58 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ...

61 61 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

62 64

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisa Penampang Balok Prategang...

Tabel 4.2 Momen Inersia Prategang…………...

Tabel 4.3 Resume Analisa Penampang...

Tabel 4.4 Resume Daerah Aman Tendon...

Tabel 4.5 Eksentrisitas Masing-masing Tendon...

Tabel 4.6 Lintasan Inti Tendon………...

Tabel 4.7 Letak Trace Cable…………...

38 39 43 49 50 51 52


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Dimensi Balok Girder……. ...

Gambar 4.2 Gambar potongan melintang………...

Gambar 4.3 Gambar Titik Berat masing-masing Ruas...

Gambar 4.4 Komposit Balok Prategang…...

Gambar 4.5 Posisi Masing-masing Cable...

30 32 38 40 54


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6

Gambar Denah Situasi Gambar Kebutuhan tulangan Gambar Daerah Aman Tendon Gambar Letak Tendon

Gambar Detail 1 Lembar Asistensi


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah menghubungkan rute/lintasan transportasi yang terpisah baik oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api dan perlintasan lainnya. Pada mulanya jembatan hanya dipakai untuk menghubungkan dua tempat terpisah dengan jarak yang relatif pendek. Seiring dengan perkembangannya, jembatan dapat dipakai untuk menghubungkan tempat terpisah pada jarak yang berjauhan bahkan sampai menyeberangi laut. Dengan semakin meningkatnya teknologi dan fasilitas pendukung seperti komputer, bentangan bukan merupakan kendala lagi.

Dari segi perkonomian, jembatan dapat mengurangi biaya transportasi. Dan dari segi efisiensi waktu, dengan adanya jembatan dapat mempersingkat waktu tempuh pada perjalanan darat yang saling terpisah. Jembatan juga dapat meningkatkan daerah tertinggal untuk dapat lebih berhubungan dengan daerah lain dengan mudah.

Mengingat pentingnya peranan jembatan bagi kehidupan manusia, maka harus ditinjau kelayakan konstruksi jembatan tersebut, dalam hubungannya dengan klasifikasi jembatan sesuai dengan tingkat pelayanan dan kemampuannya dalam menerima beban. Dalam kaitannya dengan keselamatan, maka perlu diperhatikan juga tingkat keamanan dan kenyamanan dalam pemakaian jembatan tersebut. Apakah masih layak untuk digunakan atau harus mengadakan perbaikan hingga penggantian.

Namun yang paling penting disini ialah rekayasa pada konstruksi gelagar yang digunakan pada jembatan tersebut, yang perannya sangat penting untuk menopang beban diatasnya. Teknologi yang sangat berkembang kali ini ialah gelagar menggunakan beton prategang.


(14)

Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan dengan judul “Analisis Gelagar Beton Prategang dengan bentang 40.60 meter pada Jembatan Cideres Majalengka”.

1.2Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana mendimensi penampang balok pratekan yang memenuhi persyaratan.

2. Bagaimana mendapatkan rencana gaya pratekan. 3. Bagaimana mendapatkan tata letak tendon.

4. Bagaimana mendapatkan kapasitas momen pada balok prategang.

1.3Batasan masalah

Adapun pembatasan masalah yang perlu diperhatikan agar tulisan mencapai sasaran yang diharapkan dengan terarah, yaitu:

1. Dalam struktur jembatan ini hanya menganalisa gelagar beton prategangnya.

2. Penyusun akan merencanakan untuk beberapa desain balok beton pratekan sesuai dengan persyaratan.

1.4Tujuan Penulisan

Maksud dan Tujuan observasi ini adalah :

1. Menganalisis dimensi penampang balok pratekan memenuhi persyaratan dan peraturan SNI-03-2847-2002

2. Menghitung gaya pratekan. 3. Menghitung tata letak tendon.


(15)

1.5Metode Penulisan

Untuk mencapai tujuan penyelesaian tugas akhir ini, maka perlu dilakukan suatu langkah-langkah sebagai berikut:

1. Literatur yang bersangkutan dengan penulisan Tugas Akhir.

2. Mencari dan mengambil beberapa referensi dari sumber bacaan yang bersangkutan dengan tugas akhir.

3. Pengambilan data yang diperoleh dari Dinas Bina Marga.

1.6Manfaat Penulisan

Manfaat dari analisis ini untuk mengetahui bagaimana mendapatkan desain yang memenuhi persyaratan dan dapat mengetahui apakah gelagar tersebut dapat diaplikasikan atau tidak pada jembatan.


(16)

1.8Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, serta maksud dan tujuan analisis ini dilakukan, kemudian didukung dengan metode pelaksanaan, manfaat pelaksanaan, lokasi pelaksanaan dan sistematika penulisan.

Bab II Studi Pustaka

Bab ini membahas dasar teori yang akan digunakan untuk analisis.

Bab III Metodologi Penulisan

Berisi tentang data yang diperlukan, sumber data, dan tahapan analisis.

Bab IV Pembahasan

Berisi tetang hasil pengolahan data yang telah didapatkan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dan juga saran.


(17)

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Jenis Penulisan

Jenis penulisan ini adalah analisis gelagar jembatan yang menggunakan sistem beton prategang pada Jembatan Cideres, Majalengka.

3.2 Pengumpulan Data 3.2.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dimaksud adalah untuk mempermudah jalannya suatu penelitian, analisis maupun dalam penyusunan hasil penelitian.

Tahap ini meliputi:

1. Menentukan apa yang akan dianalisis dalam gelagar beton prategang ini. 2. Menentukan kebutuhan data.

3. Studi pustaka tentang gelagar beton prategang sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan.

3.2.2. Pengumpulan Data 3.2.2.1Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi ke Dinas Bina Marga Jawa Barat agar mendapatkan data yang sesuai dan diperlukan untuk analisis gelagar jembatan.

Data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Denah situasi dari gelagar jembatan yang akan dianalisis.


(18)

3.2.2.2Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder yaitu dari sumber – sumber yang dianggap berkepentingan untuk dijadikan input atau referensi untuk melengkapi data primer

3.3Pengolahan Data

Dari data-data yang telah terkumpul dilakukan analisa untuk mendapatkan hasil yang optimal. Analisa dilakukan dengan cara:

1. Menganalisa penampang pada gelagar tersebut. Apakah penampang tersebut sesuai dengan persyaratan atau tidak.

Data yang dipakai :

 Luas Penampang : Apersegi = b x h Asegitiga =

2

bxh

 Momen Inersia : . 3 . 2

12 1

Y A h b I  

Ket :

 I = Momen inersia penampang (mm4)

 b = lebar balok yang ditinjau (mm)

 h = tinggi balok yang ditinjau (mm)

 A = Luas penampang yang ditinjau (mm2)

 Y = jarak titik berat balok yang ditinjau terhadap Sumbu x (mm)


(19)

 Titik berat

Yb h Ya

A Sx Yb

  

Ket :

 Sx = Statis Momen = A x y (cm3)

 A = Luas penampang yang ditinjau (mm2)

 y = jarak titik berat ruas ke alas (mm)

 Ya = jarak titik berat balok ke serat atas (mm)

 Yb = jarak titik berat balok ke serat bawah (mm)

 Momen tahanan

Ya Ix Wa

Yb Ix Wb

Ket :

 Ix = Momen inersia (cm4)

 Ya = jarak titik berat balok ke serat atas (mm)

 Yb = jarak titik berat balok ke serat bawah (mm)

 Penentuan batas inti balok prategang / Kern :

A Yb

Ix Ka

.


(20)

2. Menganalisa gaya yang diperlukan untuk menahan beban yang bekerja. Data yang dibutuhkan :

 Momen total :

8 2

wL M

 Perkiraan Gaya prategang :

h M F . 65 , 0 

Kehilangan tegangan rata-rata untuk system post tensioning adalah 20 %

Fo =

8 , 0

F

Eksentrisitas :

e1 = 

Fo Ya

ftixIx

.

e2 =

Fo Mg

e = e1 + e2 + kb  Gaya effektif :

Ka e mbxMc Mp F    ( )

 Kontrol tegangan :

akibat gaya prategang awal :

fb = (1 )

Ka e A

Fo

ft = (1 )

Kb e A

Fo

akibat gaya prategang efektif :

fb = (1 )

Ka e A F


(21)

ft = (1 ) Kb e A F

akibat berat sendiri balok prategang :

fb =

AxKa Mg

ft =

AxKb Mg

 akibat muatan total :

fb =

AxKa Mt

ft =

AxKb Mt

Kombinasi tegangan :

 Keadaan awal ( Gaya prategang awal + berat sendiri balok prategang )

 Akibat gaya prategang ( Gaya prategang efektif + muatan total )

 Lendutan :

EI l Wbs x 4 . 384 5  

3. Menganalisa tata letak tendon. Data yang dibutuhkan :

 Lintasan inti tendon : 4. . .(2 )

L X L X f

Y  

 Letak trace cable : ' 4. . .(2 )

L X L X fi Zi


(22)

4. Menganalisa kapasitas momen pada balok tersebut. Data yang dibutuhkan :

 Nilai β1 : )

7 30 ' ( 05 , 0 85 , 0

1  fc

 Nilai a : ho

b ho Be fc Ts a    1 . ' . 85 , 0

 Nilai Mn : )

2

(d a

T Mn 

 Nilai Mu : Mu = Ø Mn

5. Menghitung tulangan pokok dan geser . Data yang dibutuhkan :

Vcmin 0,53. fc.'bw.dp

Vc(0,16. fc'49.Vu.dp/Mu).bw.dp

Vcmax 1,33. fc.'bw.dp

 Vs = Vu / Ø - Vc

mm

Vs d fy As

S 443,46

95 , 245773 2960 . 400 . 130 . . .


(23)

3.4Evaluasi

Hasil dari pengolahan data yang didapat kemudian dilakukan analisa yang meliputi :

1. Dimensi gelagar yang aman dan sesuai persyaratan.

2. Mengetahui apakah hasil perencanaan dapat diaplikasikan atau tidak pada pelakasanaannya.


(24)

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisis diatas didapat beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Hasil dari analisis penampang pada balok prategang mendapatkan tegangan yang masih kurang dari tegangan ijin atau tegangan yang terjadi pada balok tersebut sehingga bisa dikatakan balok tersebut aman.

2. Hasil dari tegangan balok dan tegangan baja digunakan untuk mencari kapasitas momen ultimit pada balok tersebut. Dan momen ultimit lebih besar dari momen total / momen yang terjadi akibat pembebanan, sehingga balok tersebut aman dalam menahan momen yang terjadi.

3. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan balok tersebut dapat di aplikasikan di lapangan.

5.2Saran

Dalam Pengolahan data harus dicermati berbagai data yang ada dan harus diperhatikan satuan yang digunakan.

Jika dalam perhitungan desain ataupun analisis harus berdasarkan referensi yang akurat dan disesuaikan dengan persyaratan yang ada, sehingga dalam pengaplikasian desain tersebut dapat berjalan aman dan tahan lama.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional , (2004) RSNI-T-12-2004, Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan, Jakarta

Budiadi, Andri. (2008) Struktur Beton Prategang, Jakarta: C.V Andi Offset.

Gilbert, R. I., dan, Mickleborough, N. C., (1990) DESIGN OF PRESTRESSED CONCRETE. Sydney: Unwin Hyman Ltd.

Nuriaman. (2010) Kajian Perancangan Gelagar Jembatan SEI Belumai Berdasarkan Pembebanan RSNI T – 02 - 2005. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Razuardi, (2012) Makalah Beton Prategang. Lhokseumawe: Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Solichin, Try Mei Fitra, (2007) Perencanaan Struktur Jembatan Beton Prategang Bentang 50 Meter. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Syahridjar, (2009) Beton Prategang. Bandung: Universitas Langlang Buana.

http://www.scribd.com/doc/ Perhitungan T-Girder Beton Bertulang (PCI – Girder) Jembatan Srandakan Kulon Progo D.I. Yogyakarta (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).


(27)

http://www.scribd.com/doc/ Konstruksi Beton Pratekan (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).

http://undip.ac.id/Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi di Ruas Jalan Salatiga – Boyoyali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57 + 000.pdf (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).

http://www.ilmusipil.com (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).

http://sastrasipilindonesia.wordpress.com/2011/06/20/bab-iv-beton-pratekan-beton-prategang/ (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).

http://azwaruddin.blogspot.com/2008/02/klasifikasi-dan-kelas-jembatan.html?m=1


(1)

Redy Fauzi Liany, 2014

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

4. Menganalisa kapasitas momen pada balok tersebut. Data yang dibutuhkan :

 Nilai β1 : )

7 30 ' ( 05 , 0 85 , 0

1  fc

 Nilai a : ho

b ho Be fc Ts a    1 . ' . 85 , 0

 Nilai Mn : )

2 (d a T

Mn 

 Nilai Mu : Mu = Ø Mn

5. Menghitung tulangan pokok dan geser . Data yang dibutuhkan :

Vcmin 0,53. fc.'bw.dp

Vc(0,16. fc'49.Vu.dp/Mu).bw.dp

Vcmax 1,33. fc.'bw.dp

 Vs = Vu / Ø - Vc

mm

Vs d fy As

S 443,46

95 , 245773 2960 . 400 . 130 . . .


(2)

3.4 Evaluasi

Hasil dari pengolahan data yang didapat kemudian dilakukan analisa yang meliputi :

1. Dimensi gelagar yang aman dan sesuai persyaratan.

2. Mengetahui apakah hasil perencanaan dapat diaplikasikan atau tidak pada pelakasanaannya.


(3)

Redy Fauzi Liany, 2014

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisis diatas didapat beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Hasil dari analisis penampang pada balok prategang mendapatkan tegangan yang masih kurang dari tegangan ijin atau tegangan yang terjadi pada balok tersebut sehingga bisa dikatakan balok tersebut aman.

2. Hasil dari tegangan balok dan tegangan baja digunakan untuk mencari kapasitas momen ultimit pada balok tersebut. Dan momen ultimit lebih besar dari momen total / momen yang terjadi akibat pembebanan, sehingga balok tersebut aman dalam menahan momen yang terjadi.

3. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan balok tersebut dapat di aplikasikan di lapangan.

5.2Saran

Dalam Pengolahan data harus dicermati berbagai data yang ada dan harus diperhatikan satuan yang digunakan.

Jika dalam perhitungan desain ataupun analisis harus berdasarkan referensi yang akurat dan disesuaikan dengan persyaratan yang ada, sehingga dalam pengaplikasian desain tersebut dapat berjalan aman dan tahan lama.


(5)

Redy Fauzi Liany, 2014

ANALISIS GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN BENTANG 40.60 METER PADA JEMBATAN CIDERES MAJALENGKA

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional , (2004) RSNI-T-12-2004, Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan, Jakarta

Budiadi, Andri. (2008) Struktur Beton Prategang, Jakarta: C.V Andi Offset.

Gilbert, R. I., dan, Mickleborough, N. C., (1990) DESIGN OF PRESTRESSED CONCRETE. Sydney: Unwin Hyman Ltd.

Nuriaman. (2010) Kajian Perancangan Gelagar Jembatan SEI Belumai Berdasarkan Pembebanan RSNI T – 02 - 2005. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Razuardi, (2012) Makalah Beton Prategang. Lhokseumawe: Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Solichin, Try Mei Fitra, (2007) Perencanaan Struktur Jembatan Beton Prategang Bentang 50 Meter. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Syahridjar, (2009) Beton Prategang. Bandung: Universitas Langlang Buana.

http://www.scribd.com/doc/ Perhitungan T-Girder Beton Bertulang (PCI – Girder) Jembatan Srandakan Kulon Progo D.I. Yogyakarta (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).


(6)

http://www.scribd.com/doc/ Konstruksi Beton Pratekan (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).

http://undip.ac.id/Evaluasi dan Penggantian Jembatan Tanggi di Ruas Jalan Salatiga – Boyoyali Sta. 14 + 400 Km. Smg 57 + 000.pdf (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).

http://www.ilmusipil.com (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).

http://sastrasipilindonesia.wordpress.com/2011/06/20/bab-iv-beton-pratekan-beton-prategang/ (diakses pada tanggal 7 Agustus 2014).

http://azwaruddin.blogspot.com/2008/02/klasifikasi-dan-kelas-jembatan.html?m=1