PROS Teguh IB, Mila CP Penyusunan Model Manajemen fulltext

Seminar Nasional Sains dc.n Aplikasi Komputasi (SENSAKOM) 25 September 2013
,

PENYUSUNAN MODEL MANAJEMEN LAHAN KRITIS UNTUK PENINGKATAN
NILAI EKONOMI DAN PELESTARIAN LAHAN BERDASARKAN ZONA
AGROEKOLOGI

Teguh Indra Bayu", Mila C PaselengZ)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro No. 52-60, Salatiga, 50711
Telp : 0298-321212(274)
Email :t.indra.bayu@gmair.com", ,mila paseleng@yahoo.co.id2)
_

Abstrak

Luas lahan kritis di Indonesia setiap tahun meningkcit, pada tcihun 2007 tidak kiirang dari 29 6 jutci
hektar yang terdiri dari 2 juta hektar bersifat biofisik dan 20 juta hektar berupa lahan terbengkalai ditumbuhi
alang-alang. Di Jawa Tengah luas lahan kritis mencapai 982 9 ribu hektar, yang meliputi lahan 63% kondisi
,


,

potensial kritis - agak kritis, 34% kondisi kritis dan 3% kondisi sangat kritis. Salah satupendekatan yang dapat
digunakan dalam kegiatan evaluasi lahan adalah melakukan penentuan Zona Agroekologi (ZAE) yang dasar
dan landasan metode penet'apannya adalah melalui evaluasi kesesuaian lahan untuk penggunaan lahan yang
spesifik untuk sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan:(l) Melakukan eksplorasi karakteristik biogeofisikpada
ZAE yang meliputi: kelerengan, curah hujan jenis tanah, geologi, tekstur, tataguna lahan, dantutupan lahan
sebagai parameter spasial identifikasi lahan kritis. (2) Memetakan persebaran lahan kritis dengan
menggunakan parameter biogeofisik yang telah disusun menggunakan metode STAR (3) Menyusun
rekomendasi peningkatan nilai ekonomi lahan kritis dengan difokuskan pada sumberdaya lokal berdasarkan
,

.

pada parameter biogeofisik yang telah disusun.

Penelitian ini dilalaikan di 19 kecamatan di wilayah kabupaten Boyolali. Hasil penelitian ini
menunjukkan: (1). Aspek penilaian penggunaan lahan yaitu lahan pekarangan, lahan kering, dan lahan
persawahan telah dilakukan pengelolaan lahan secara baik di wilayah kabupaten Boyolali. (2). Penggunaan
,


lahan (pekarangan, lahan kering, dan sawah) dari sisi kepentingan ekonomi memberikan manfaatnya yang
besar bagi kehidupan masyarakat. (3).
Dari sisi kesesuaian komoditas terhadap lahan yang tersedia
terdapat beberapa komoditas pangan dan komoditas industri yang sesuai untuk dibudidayakan di wilayah
kabupaten Boyolali seperti: padi, jagung, tembakau, sengon, dan gandum. (4). Dari sisi tata guna lahan
,

,

pertanian untuk budidaya tanaman, seluruh wilayah kecamatan di kabupaten Boyolali memiliki kesesuaian
untuk dibudidayakan tanaman semusim, dan tanaman tahunan (tanaman buah dan tanaman industri). Tanaman
tersebut antara lain: (a) tanaman semusim (padi, jagung, kacang tanah tolas, iles-iles, jahe, kapulaga, kencur,
kunyit, dan lengkuas), dan (b) tanaman tahunan (duku, durian, jeruk, kelengkeng, rambutan, sengon, mahoni,
,

tembakau, tebu, gandum, kelapa, karet, kopi, dan jarak). (5). Model zona agroekologi dan kekritisan lahan
pertanian di kabupaten Boyolali, dapat menganalisis zona agroekologi, peta komoditas, dan kekritisan lahan
dengan indikator: pembagian wilayah, curah hujan, ketinggian wilayah, jenis tanah, liputan lahan, kelerengan
lahan, erosi tanah produktivitas tanaman, dan manajemen lahan.

,

Kata kunci: model manajemen lahan kritis, zona agroekologi, indikator lahan

195