PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kader Melakukan Sadari Di Posyandu Desa Makamhaji.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker
pada wanita setelah kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang paling
banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian
akibat kanker payudara dikarenakan para penderita datang ke pelayanan
kesehatan sudah dalam stadium lanjut atau sudah sulit disembuhkan, padahal
pemeriksaan secara dini terhadap kemungkinan adanya gejala kanker
payudara dapat dilakukan sendiri dan tanpa biaya (Rasjidi, 2009).
Kanker payudara yang termasuk penyakit tidak menular, saat ini menjadi
masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia. Menurut WHO
(2012) kejadian kanker payudara sebanyak 1.677.000 kasus. Kanker payudara
merupakan kanker yang paling banyak di derita oleh kaum wanita dengan
jumlah 883.000 kasus. Di negara berkembang dan terdapat 794.000 kasus.
Kanker payudara merupakan penyebab kematian pada wanita di negara
berkembang sebanyak 324.000 kasus. Insidennya semakin tinggi diseluruh
dunia (Houghton, 2012).
Berdasarkan data dari International Agency for Research on Cancer
(IARC) pada tahun 2012, insiden kanker payudara sebesar 40 per 100.000
perempuan. Insiden tertinggi penderita kanker payudara pada golongan usia

40 sampai 49 tahun sebesar (23,9 %) (Rotty, 2012). Di Indonesia, prevalensi
penyakit kanker cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2013),

1

2

1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang mengidap kanker. Di
Indonesia kanker payudara merupakan kanker tertinggi pravelensinya pada
perempuan disusul kanker leher rahim. Berdasarkan data Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) 2010, kasus rawat inap kanker payudara sebesar 12.014
kasus (28,7%) dan disusul kanker serviks dan leukemia. Sedangkan angka
kejadian kanker payudara di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2012 sebanyak
262 kasus, tahun 2013 menjadi 256 kasus, dan pada tahun 2014 sebanyak 377
kasus kanker payudara (Dinkes, 2012- 2014). Menurut WHO diperkirakan
pada tahun 2030 insiden kanker mencapai 26 juta orang dan 17 juta
diantaranya meninggal akibat kanker (Depkes RI, 2013).
Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dilakukan untuk mendeteksi atau
mengindentifikasi secara dini kemungkinan adanya kanker payudara.
Pemeriksaan sadari dapat dimulai sejak seorang wanita sudah masuk pada

masa pubertas. Hal ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui kelainan yang
terjadi pada payudara. Dengan pemeriksaan payudara sedini mungkin maka
penanganan kanker dapat ditangani dengan tepat sehingga meningkatkan umur
harapan hidup. tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di
payudara ditemukan oleh penderita sendiri (Rasjidi, 2009).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara dan sadari
yaitu dengan cara memberikan pendidikan kesehatan (Nursalam dan effendi,
2009). Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku
hidup sehat

3

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan
melakukan wawancara terhadap 8 orang kader posyandu lansia di Desa
Makamhaji, mengatakan bahwa tidak mengetahui tentang sadari dan
bagaimana cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) sebagai
upaya deteksi dini kanker payudara. Pada tahun 2012 terdapat satu kader di
posyandu Desa Makamhaji yang menderita kanker payudara, selain itu radikal
bebas yang terdapat dilingkungan seperti bengkel motor dan rumah yang

berdekatan dengan jalan raya dapat memicu terjadinya kanker. Berdasarkan
hasil wawancara 5 dari 8 kader kesehatan mengatakan bahwa jenis KB yang
digunakan adalah KB hormonal dimana hal tersebut menjadi salah satu faktor
resiko kanker payudara. Oleh karena itu peneliti menyadari perlu dilakukan
serangkaian upaya untuk memperbaiki pengetahuan dan sikap kader kesehatan
tentang kanker payudara dan cara melakukan sadari dengan benar. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan cara memberikan pendidikan kesehatan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui
sejauh mana “ Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Payudara
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Kader Melakukan Sadari di Posyandu Desa
Makamhaji ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui
“ adakah pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara terhadap
perubahan pengetahuan dan sikap kader melakukan sadari? “.

4

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker
payudara terhadap

pengetahuan dan sikap kader melakukan sadari di

Posyandu Lansia Desa Makamhaji.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan kader posyandu lansia sebelum diberikan
pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan cara melakukan
sadari.
b. Mengetahui pengetahuan kader posyandu lansia sesudah diberikan
pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan cara melakukan
sadari.
c. Mengetahui sikap kader posyandu lansia dalam melakukan sadari
sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan
cara melakukan sadari.
d.

Mengetahui sikap kader posyandu lansia dalam melakukan sadari
sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan

cara melakukan sadari.

e. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara
terhadap pengetahuan kader posyandu lansia sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan.

5

f. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker payudara
terhadap sikap kader posyandu lansia sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :
1. Bagi pelayanan kesehatan, diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai kanker payudara dan cara melakukan sadari sebagai langkah
penting untuk deteksi dini kanker payudara.
2. Bagi responden, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang kanker
payudara dan cara melakukan sadari, sehingga dapat merubah sikap para
responden dalam melakukan sadari sebagai langkah penting untuk deteksi
dini kanker payudara.

3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan sekaligus
memberikan informasi pengaruh pendidikan kesehatan tentang kanker
payudara terhadap pengetahuan dan sikap kader kesehatan dalam
melakukan sadari.
E. Keaslian Penelitian
1. Sri handayani dan Sari Sudarmiati (2012) meneliti tentang “Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Cara Melakukan Sadari” penelitian kuantitatif
dengan metode deskriptif survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan responden masih kurang dikarenakan kurangnya mendapat
informasi tentang sadari.

6

2. Nurhayati Yunus (2013) meneliti tentang “ Gambaran Pengetahuan
Remaja Putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai
Deteksi Dini Kanker Payudara Di SMA Negeri 4 Gorontalo ”. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri di SMA Negeri 4
Gorontalo tentang Sadari dalam kategori baik sebanyak 32 orang (21,9%),
kategori cukup sebanyak 107 orang (73,3%) dan untuk kategori kurang

sebanyak 7 orang (4,8%).

Dokumen yang terkait

PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADERMELAKUKAN SADARI DI POSYANDU DESA MAKAMHAJI1 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kader Melakukan Sadari Di Posyandu Desa Makamhaji.

0 2 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kader Melakukan Sadari Di Posyandu Desa Makamhaji.

1 3 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku Sadari Pada Kader Posyandu Kecamatan Delanggu.

0 3 11

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku Sadari Pada Kader Posyandu Kecamatan Delanggu.

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI PADA KADER POSYANDU Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku Sadari Pada Kader Posyandu Kecamatan Delanggu.

0 2 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Kanker Payudara Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada Wanita Usia Produktif Di Desa Sumur Musuk Boyolali

0 1 19

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP IBU MELAKUKAN TINDAKAN SADARI DI DESA GENENGDUWUR GEMOLONG SRAGEN.

0 1 10

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Melakukan Sadari Pada Ibu cover

0 0 14

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SADARI TERHADAP MINAT MELAKUKAN SADARI PADA IBU PKK RT 0128 KUTUDUKUH SINDUADI MLATI SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Kanker Payudara dan Sadari t

0 0 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP MELAKUKAN SADARI SISWI SMAN 1 TURI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP MELAKUKAN SADARI SISWI SMAN 1 TURI SLEMAN YOG

0 1 13