S PLB 1106656 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks
yang menuntut kerjasama antara sejumlah kemampuan. Kesanggupan
seseorang dalam membaca atau menangkap makna yang tersirat dari yang
tersurat serta mengarahkan pada lambang-lambang tertulis degan lafal dan
nada yang tepat tidak sama atau berbeda-beda satu sama lainnya.
Perbedaan ini tergantung kepada kemampuan seseorang untuk menangkap,
memahami, serta mengungkapkan apa yang dinyatakan lambang-lambang
tertulis. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan tentang penggunaan metode
yang sesuai dengan karakteristik anak agar proses pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan membaca seorang anak,
salah satunya adalah kemampuan yang dimiliki oleh anak tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, keterampilan membaca yang dimiliki
anak tunagrahita dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan juga
sebagai dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Pada kenyataanya,

anak tunagrahita mengalami hambatan dalam perkembangan kognitifnya
sehingga perkembangan bahasanya juga terhambat. Hambatan tersebut
ditunjukkan dengan tidak seiramanya antara perkembangan bahasa dengan
usia kalendernya (cronolical age), tetapi lebih seirama dengan usia
mentalnya (mental age).
Pembelajaran membaca permulaan bagi anak tunagrahita ringan
masih dirasakan belum memenuhi apa yang diharapkan. Hal ini benarbenar menjadi suatu masalah bagi guru untuk dicari pemecahannya dalam
meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak tunagrahita
ringan. Menurut Soendari & Nani (2010, hlm. 66) mengemukakan bahwa
membaca permulaan adalah: Proses pemahaman atas hubungan antara
huruf (grafim) dengan bunyi (morfem) atau menterjemahkan kata-kata
tercetak menjadi bahasa lisan atau sejenisnya.
Nurhayati, 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
MELALUI MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

AAMD (dalam Astati, 2011, hlm. 14) mendefinisikan tunagrahita

sebagai berikut :
Mental retardation refers to significantly subaverage general
intellectual functioning resulting in or adaptive behavior and
manifested during the developmental period. Artinya,
ketunagrahitaan mencacu pada fungsi intelektual umum yang
secara nyata (signifikan) berada di bawah rata-rata (normal)
bersamaan dengan kekurangan dalam tingkah laku penyesuaian
dan semua ini berlangsung (termanifestasi) pada masa
perkembangannya.

Berdasarkan pengertian diatas maka anak tunagrahita mengalami
hambatan intelegensi yaitu dibawah rata-rata anak pada umumnya
sehingga berdampak pada hasil akademik yang meliputi menulis,
membaca dan berhitung. Selain itu, anak tunagrahita juga mengalami
hambatan pada prilaku adaptif yang meliputi kemampuan menolong diri,
kemampuan mengurus diri, keterampilan sosial dan komunikasi.
Salah satu klasifikasi anak tunagrahita adalah anak tunagrahita
ringan, mereka memiliki rentang IQ 50-70 yang berakibat pada
terbatasnya pencapaian usia mental mereka. Kemampuan dan kecerdasan
maksimal anak tunagrahita ringan setaraf dengan anak usia 12 tahun. Jika

melihat pada tahapan kognitif anak pada umumnya menurut Piaget (dalam
Hurlock, 1980, hlm 45) menyatakan bahwa “Usia 12 tahun adalah tahap
konkrit operasional yaitu penalaran anak mulai menyerupai penalaran
orang dewasa, namun masih terbatas pada realitas konkret”.
Berdasarkan hasil pengamatan awal peneliti di SLB Al-Ma’rifah
Cirebon siswa tunagrahita ringan kelas dua bahwa kondisi kemampuan
membaca masih belum optimal, hal ini terlihat dari hasil ulangan bahasa
Indonesia semester satu tahun ajaran 2014-2015, siswa belum mampu
membaca kata tanpa gambar disamping kata atau dibawah kata. Dalam
membaca gambar anak tunagrahita ringan kelas dua bisa dengan lancar
membaca bahwa nama itu misalnya bola, padahal di depan gambar bola
ada kata ini tetapi siswa hanya bisa membaca gambarnya saja. Sering kali
siswa merasa bosan pembelajaran membaca hanya sekedar di tulis di
Nurhayati, 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
MELALUI MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3


papan tulis atau di buku catatan siswa. Kemudian guru membacakannya
diikuti oleh siswa. Dalam hal ini guru sekaligus peneliti ingin agar belajar
membaca anak tunagrahita ringan termotivasi dengan baik.
Melihat kesulitan membaca siswa tersebut, maka peneliti ingin
membantu siswa agar dapat membaca kata lebih mudah, dengan cara
peneliti mengupayakan bagaimana caranya agar kemampuan anak
tunagrahita ringan dalam membaca permulaan dapat meningkat.
Untuk meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan dalam
membaca permulaan, guru biasanya menggunakan media gambar sebagai
alat dalam mengajar membaca permulaan dengan tujuan menarik minat
siswa untuk belajar membaca dan untuk mengurangi hambatan yang
dialami siswa dalam membaca.
Banyak yang menjadi kendala bagi anak tunagrahita ringan dalam
hal membaca permulaan khususnya kelas dua SDLB diantaranya:
1.

Terbatasnya kemampuan atau daya ingat anak tunagrhita ringan
sehingga akan mempengaruhi kemampuan membaca.

2.


Kurangnya penggunaan media pembelajaran akibatnya anak cepat
bosan dan kurang menarik minat siswa dalam membaca.

3.

Metode mengajar yang digunakan guru kurang tepat.
Hasil belajar siswa atau kemampuan siswa dalam membaca masih

rendah yakni masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan 70. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bahasa
Indonesia kelas II belum tercapai karena nilai semua siswa masih di
bawah KKM. Hasil belajar saat evaluasi yaitu siswa AL mendapat nilai
65, siswa DW mendapat nilai 60 dan siswa UL mendapat nilai 60.
Salah satu indikator pada pembelajaran bahasa Indonesia yang
harus dicapai oleh siswa adalah : (1) Siswa dapat membaca kata benda
dengan benar tanpa bantuan gambar (2) Siswa dapat membaca kata benda,
dengan lancar, dan (3) Siswa dapat membaca gambar dan mencocokannya
dengan kata benda.
Nurhayati, 2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
MELALUI MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Untuk meningkatkan membaca permulaan anak tunagrahita ringan
melalui media kartu kata bergambar guru sekaligus peneliti melakukan
refleksi agar hasil belajar siswa meningkat. Menurut Wardhani dkk (2007,
hlm. 1.6) untuk melakukan refleksi, guru berusaha bertanya kepada diri
sendiri , misalnya dengan mengajukan pertanyaan berikut:
a. Apakah penjelasan saya terlampau cepat?
b. Apakah saya sudah memberi contoh yang memadai?
c. Apakah saya sudah memberi kesempatan bertanya kepada
siswa?
d. Apakah saya sudah memberi yang memadai?
e. Apakah latihan siswa sudah saya komentari?
f. Apakah bahasa yang saya gunakan dapat dipahami siswa?
Dari pertanyaan tersebut, guru akan dapat memperkirakan
penyebab dari masalah yang dihadapi. Berdasarkan penyebab tersebut

guru

akan

mencoba

mencari

jalan

keluar

untuk

memperbaiki

meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi hambatan yang dialami oleh siswa, maka peneliti
berusaha menerapkan media kartu kata bergambar untuk mempermudah
membaca permulaan anak tunagrahita ringan. Media kartu kata bergambar

yang akan digunakan untuk membantu anak tunagrahita ringan kelas II
SDLB

Al-Ma,rifah

Cirebon

dalam

membaca

permulaan

dan

membangkitkan motivasi belajar adalah media kartu kata bergambar.
Media kartu bergambar

adalah media berisi kata-kata, gambar atau


kombinasi dan dapat digunakan mengembangkan perbendaharaan katakata dimana guru membimbing siswa sesuai kemampuan siswa serta dapat
memotivasi siswa dan konsentrasi dalam belajar siswa.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh saudara Suharjo
menunjukan bahwa penelitian dengan menggunakan media kartu kata
bergambar dapat meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan prestasi
belajar dan meningkatkan keterampilan anak tunagrahita ringan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti menganggap
penting untuk mengadakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas (PTK) tentang meningkatkan kemampuan membaca

Nurhayati, 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
MELALUI MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

permulaan anak tunagrahita ringan melalui media kartu kata bergambar di
kelas II SDLB Al-Ma’rifah Cirebon.
B. Sasaran Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini subjek yang akan dijadikan sasaran
penelitian tindakan kelas yaitu siswa tunagrahita ringan kelas II yang
terdiri dari 3 siswa yaitu dua siswi perempuan dan satu siswa laki-laki.
Penelitian ini dilaksanakan di SLB AL-Ma’rifah Cirebon.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai dasar peneliti memilih
siswa kelas II C di SLB AL-Ma’rifah Cirebon. Sebagai subjek penelitian,
antara lain :
1. Pada saat menemukan permasalahan pembelajaran tersebut, peneliti
sedang bertugas mengajar bahasa Indonesia di kelas. sehingga peneliti
memahami permasalahan yang ada di dalam kelas.
2. Adanya kesesuaian antara kurikulum dengan materi pelajaran yang
dijadikan sebagai sasaran dari penelitian.
3. Mendapat dukungan dari pihak sekolah baik kepala sekolah maupun
guru - guru SLB Al-Ma’rifah Cirebon.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut : ”Apakah penggunaan media kartu kata
bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak
tunagrahita ringan di kelas II SLB AL-Ma’rifah Cirebon?
D. Hipotesis Tindakan (Cara Pemecahan Masalah)

Penelitian ini direncanakan terbagi ke dalam tiga siklus, setiap
siklus direncanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui tiga
siklus tersebut dapat diamati meningkatkan membaca permulaan anak
tunagrahita ringan melalui kartu kata bergambar. Dengan demikian, dapat
dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: ”Untuk Mengetahui
Nurhayati, 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
MELALUI MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Efektifitas penggunaan media kartu kata bergambar dalam meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak tunagrahita ringan di kelas II
SDLB AL-Ma’rifah Cirebon?”

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
1. Tujuan Umum
Untuk memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa
meningkat dalam proses pembelajaran penggunaan media kartu kata
dalam

meningkatkan

kemampuan

membaca

permulaan

anak

tunagrahita ringan kelas II SDLB AL-Ma’rifah Cirebon
2. Tujuan Khusus
Untuk memperoleh gambaran apakah siswa tunagrahita ringan
mengetahui akan kemampuan membaca permulaan melalui media
kartu kata bergambar.

F. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Meningkatkan perhatian, minat, mempermudah menyerap materi dan
mendorong siswa tunagrahita ringan aktif dalam pembelajaran
membaca
2. Bagi Guru
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan melatih peneliti sekaligus
guru kelas dalam memecahkan permasalahan dan meningkatkan
pembelajaran serta mencari strategi pembelajaran membaca permulaan
yang tepat.
3. Bagi Kelas
Sebagai perbaikan dalam meningkatkan kualitas kemampuan membaca
permulaan.

Nurhayati, 2016
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
MELALUI MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu