Handout SIF306 SIF306 Metode Riset SI Lampiran Penerapan Metodologi SDLC pada Penelitian Pengembangan Sistem Informasi

PENELITIAN di BIDANG SISTEM INFORMASI
Penerapan Metodologi SDLC
Pada kasus sebagai pekerjaan ilmiah (skripsi, TA, penelitian dll - level S1 ke atas). Pada
proyek pengembangan sistem informasi sendiri tersedia beberapa metodologi
pengembangan sistem (Biasanya: SDLC).

SDLC
Planning

Analyze

Design
- General
- Detail

Selection

Implement

Maintenance


Kegiatan besar yg pokok meliputi Analyze , Design dan Implement (Merle P Martin).
Muatan penelitian yg dominan masuk pada Tahapan Analisis dan Implementasi.

Penulisan Judul yang tepat
"Pengembangan Sistem Informasi Perhotelan untuk meningkatkan Kinerja .........
di Hotel XYZ".
Jadi selain bermakna membangun sistem (nilai proyek) juga ada makna
menilai sistem (nilai riset). Atau bisa dikaitkan dengan makna yang lain.

Tahap Analisis
Seorang system analyst harus mengumpulkan data observasi yang berkaitan dengan:
analisis kondisi sistem saat ini, analisis masalah, solusi alternatif, pemilihan sistem yg
cocok, analisis kebutuhan sistem dll yg kesemuanya sarat dengan nilai-nilai riset.
Rumusan masalah dan hipotesis bisa dimunculkan dari kegiatan ini. Apakah sistem saat
ini sudah tidak efektif, tidak efisien, tidak akurat, tidak aman, lamban dll ? apa perlu
harus dikembangkan dengan sistem baru, atau tetap bertahan dengan sistem lama, atau
hanya tambal sulam pada bagian tertentu ? pengukuran kinerja sistem saat ini yang
terukur sangat penting pada tahapan ini.
Contoh hipotesis :
"Sistem informasi perhotelan berbasis komputer diduga dapat meningkatkan kinerja

pelayanan perhotelan". Kinerja dapat diukur dari : efisiensi waktu layanan tamu,
peningkatan kinerja staf, akurasi data/informasi, layanan data/informasi, keamanan
data/informasi dsb. Kalau perlu dalam bentuk kuantitatif misalnya : peningkatan kinerja
sebesar 40% dari kinerja saat ini (menetapkan ukuran kinerja : penting), peningkatan
ketepatan waktu pelayanan data/informasi sebesar 75% dari sistem saat ini, mengurangi
tingkat kesalahan pekerjaan staf sebesar 80% dari sistem saat ini dll. Akhirnya
dibutuhkan semacam pengujian apakah sistem baru benar-2 bermanfaat atau tidak
dibanding sistem lama.

Tahap Desain
Apabila pada tahap hasil analisis sistem merekomendasikan sistem baru harus di bangun.
Bahan dari analisis kemudian dipakai untuk mendesain sistem baru.

Tahap Implementasi,
Setelah sistem jadi, tentunya harus ada uji coba .. apakah sistem baru tsb sudah benar-2
sesuai tujuan yg diharapkan (misalnya untuk perbaikan kinerja, mengatasi masalah X, Y,
Z dll). Pada saat uji coba harus ada data-data hasil uji coba (sesuai ukuran kinerja yg
ditetapkan) dan nantinya dianalisis juga diperbandingkan dengan temuan awal pada
sistem saat ini. Jika tujuan kinerja belum tercapai, berarti sistem masih perlu diperbaiki
lagi. Bahkan ini menjadi kegiatan yang berkelanjutan saat sistem benar-benar di

implementasikan (pasca development).

Penerapan Metodologi SDLC
PENGGUNA
SISTEM
Detil & batasan sistem yang telah ada

PERENCANAAN
SISTEM

Perencanaan Sistem Informasi/
Proyek pengembangang aplikasi yang terencana

Detil & batasan sistem yang telah ada

ANALISA
SISTEM

PENDUKUNG
SISTEM

Produk Sistem Informasi
Penambahan dan
Dukungan lainnya

IMPLEMENTASI
SISTEM

Dokumentasi & Pelatihan

PENGGUNA
SISTEM

Hasil Analisa
Hasil Disain (Teknis)

DISAIN
SISTEM

Opini & Rekomendasi


Fakta &
Kebutuhan

PENGGUNA
SISTEM

Pendekatan - pendekatan (Approach’s) yang Digunakan untuk
Pengembangan Sistem
1. Metodologi (konsep kerja) pengembangan sistem: Structured Approach
 SDLC + Tools + Techniques
2. Menentukan sasaran, digunakan: System Approach
 Sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing –
masing kegiatan atau aplikasinya
3. Analisis kebutuhan, digunakan: Top-Down Approach
 Dimulai dari kebutuhan Level Perencanaan Strategi  Level
Pengendalian Manajemen  Level Pengendalian Operasi
 Konsep/tahapan: Output – Input – Proses (tools Data Dictionary)
4. Pengembangan sistem, digunakan: Modular Approach
 Memecah sistem yang rumit menjadi beberapa modul (tools DFD), agar
mudah dalam mengembangkannya

5. Penggunaan teknologi, digunakan: Evolutionary Approach