CONTOH DRAF APBDes TAHUN 2017 Sesuai Format Siskuides - Kumpulan Administrasi Desa Perdes BUMDes
KEPALA DESA ......................... KECAMATAN TAMBAK
KABUPATEN BANYUMAS
RANCANGAN PERATURAN DESA ........................
NOMOR ...... TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
DESA ......................... KECAMATAN TAMBAK
KABUPATEN BANYUMAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA .......................,
Menimbang
: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan
Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan
ekonomi masyarakat, perlu didirikan badan usaha milik desa;
b. bahwa untuk mewujudkan dan meningkatkan pelayan publik
bagai pengembangan Usaha Mikro dan Menengah, serta
untuk melaksanakan ketentuan pasal 81 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomr 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka Tata
Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) perlu diatur dengan Peraturan Desa ;
c. bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada huruf a
dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Tata
Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes);
Mengingat
: 1. UndangUndang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 08 Agustus
1950) ;
2. Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lemabaran Negara
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lemabaran Negara Tahun
2004 Nomor 4421);
3. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro;
4. UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495) ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undangundang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Tehnis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Kewenangan Hak Asal usul dan kewenangan lokal berskala
desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
158 );
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata
tertib dan mekanisme pengambilan keputusan musyawarah
desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
159 );
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 296 );
11. Peraturan Desa .......................... Nomor ...Tahun 2015
Tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDesa) Tahun 20132019 ( Berita
Desa ........................ Kecamatan Tambak Kabupaten
Banyumas Nomor .............);
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ......................
dan
KEPALA DESA .............................
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DESA ....................... TENTANG PEMBENTUKAN
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan ;
1. Daerah adalah Kabupaten Banyumas
2. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banyumas
3. Bupati adalah Bupati Banyumas
4. Kecamatan adalah Kecamatan Tambak
5. Camat adalah Camat Tambak
6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Purwodadi
7. Desa adalah Desa ........................
8. Kepala Desa adalah Kepala Desa..................
9. BPD adalah BPD ......................
10. Peraturan Desa adalah Peraturan Desa .......................
11. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disingkat BUMDes adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Pemerintah Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan ;
12. Kekayaan Desa yang dipisahkan adalah kekayaan milik desa baik barang
bergerak maupun tidak bergerak yang dikelola oleh BUMDes
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa
14. Perusahaan Desa yang selanjutnya disebut PERUSDES adalah bentuk
badan hukum BUMDes
15. Komisaris adalah Penasehat BUMDes yang secara ex elficio dijabat oleh
Kepala Desa
16. Pengawas adalah orang yang mewakili keputusan musyawarah yang terdiri
dari tokoh masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa
17. Direksi adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas kegiatan
operasional dan adsministrasi usaha desa, dalam suatu desa dapat terjadi
kemungkinan terdiri dar beberapa usaha desa sesuai dengan potensi desa
itu sendiri
18. AD ART adalah aturan tertulis organisasi yang dibuat dan disepakati
bersama oleh seluruh anggota yang berfungsi sebagai pedoman organisasi
dalam mengambil kebijakan serta menjalankan aktifitas dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
BAB II
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ................... bernama Badan Usaha Milik
Desa “ .......................... ”
(2) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di Desa ..................... dan sementara berkantor di Balai Desa.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
Maksud pembentukan BUMDes adalah untuk meningkatkan kemampuan
keuangan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi
masyarakat.
Pasal 4
Tujuan pembentukan BUMDes adalah :
a. Memberdayakan masyarakat melalui peningkatan kapasitas perencanaan
dan pengelolaan perekonomian;
b. mewujudkan kelembagaan perekonomian masyarakat yang tangguh dan
mandiri untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat;
c. menciptakan kesempatan berusaha dan mengurangi angka pengangguran
di desa.
BAB IV
PERMODALAN BUMDes
Pasal 5
Modal BUMDes berasal dari :
a. Pemerintah desa;
b. Tabungan masyarakat;
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten;
d. Pinjaman yang tidak mengikat; dan/atau
e. Kerjasama usaha dengan pihak lain.
Pasal 6
(1) Modal BUMDes yang berasal dari pemerintah desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, merupakan kekayaan desa yang
dipisahkan.
(2) Modal BUMDes yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, merupakan simpanan masyarakat.
(3) Modal BUMDes yang berasal dari bantuan pemerintah, pemerintah
provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Banyumas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, dapat berupa dana tugas pembantuan.
(4) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau pemerintah daerah.
(5) Modal BUMDes yang berasal dari kerjasama usaha dengan pihak lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, dapat diperoleh dari pihak
swasta dan/atau masyarakat.
Pasal 7
Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dapat berasal
dari dana bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah yang
diserahkan kepada desa dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa.
BAB V
JENIS KEGIATAN USAHA
Pasal 8
(1) Untuk mencapai maksud dan tujuannya, BUMDes menjalankan
jenisjenis usaha sebagai berikut :
a. Jasa keuangan mikro ;
b. Unit perdagangan dan/atau lumbung pangan; dan
c. Usahausaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuannya dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundangundangan
(2) Usahausaha lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, diatur dan
ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA BUMDes
Pasal 9
Organisasi pengelola BUMDes terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa.
Pasal 10
(1) Organisasi pengelola BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,
terdiri atas :
a. Badan Musyawarah
b. Badan Pengawas atau Pemeriksa
b. Penasihat atau Komisaris; dan
c. Pelaksana Operasional atau Direksi.
(2) Badan Musyawarah atau disingkat BAMUS, merupakan badan tertinggi dalam
struktur organisasi BUMDes, yang terdiri dari :
a. Kepala Desa sebagai perwakilan Pemerintah Desa
b. Ketua dan anggota BPD
c. Perwakilan masyarakat dalam hal ini diwakili oleh para Ketua RW , RT,
Tokoh Masyarat, dan Lembaga Kemasyarakatan Desa.
(3) Badan Pengawas atau Pemeriksa BUMDes adalah Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) yang bertindak sebagai fungsi kontrol terhadap jalannya operasinal
manajemen BUMDes.
(4) Penasihat atau Komisaris BUMDes secara dejure dijabat oleh Kepala Desa.
(5) Pelaksana Operasional atau Direksi BUMDes, terdiri atas :
a. 1 (satu) orang Direktur ;
b. 1 (satu) orang Sekretaris ;
c. 1 (satu) orang Bendahara; dan
d. Kepala Unit Usaha atau Manajer
(6) Jumlah Kepala Unit Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf d,
disesuaikan dengan jumlah unit usaha.
(7) Struktur Organisasi BUMDes sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 11
Pengelolaan BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, berdasarkan pada :
a. Anggaran Dasar (AD); dan
b. Anggaran Rumah Tangga (ART)
BAB VII
KEPENGURUSAN
Bagian Kesatu
Syaratsyarat dan Tata Cara Pengangkatan Pengurus dan/atau
Pelaksana Operasional BUMDes
Pasal 12
(1) Pengurus dan/atau pelaksana operasional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (5), diangkat oleh Kepala Desa dengan Keputusan Kepala Desa
berdasarkan rembug desa/musyawarah desa;
(2) Pengurus dan/atau pelaksana operasional harus memenuhi syaratsyarat
sebagai berikut :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia dan taat kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta Pemerintah;
c. Berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum dan / atau
sederajat;
d. Berumur sekurangkurangnya 25 (dua puluh lima) tahun atau sudah
pernah menikah;
e. Telah berdomisili atau bertempat tinggal tetap sekurangkurangnya 2
(dua) tahun dengan tidak terputusputus di Desa ................ ;
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Bersedia diangkat menjadi pengurus dan/atau pelaksana operasional;
h. Berkelakuan baik, jujur dan adil;
Bagian Kedua
Hak, Kewajiban dan Larangan Pengurus dan/atau
Pelaksana Operasional BUMDes
Pasal 13
(1) Hak, kewajiban dan larangan Badan Pengawas/Pemeriksa :
a. Mengawasi, memeriksa dan memberikan saran, pendapat dan nasehat
kepada pengurus pelaksana operasional;
b. memperoleh honorarium sesuai kemampuan BUMDes;
c. bersifat independen dan tidak merugikan BUMDes.
(2) Hak, kewajiban, dan larangan Komisaris/Penasehat :
a. Memberikan nasehat kepada pengurus dalam melaksanakan pengelolaan
BUMDes;
b. mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unitunit usaha
masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat;
c. mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja pengurus;
d. meminta penjelasan dari pengurus mengenai persoalan yang menyangkut
pengelolaan usaha BUMDes;
e. melindungi usaha desa terhadap halhal yang dapat merusak kelangsungan
dan citra BUMDes dan unit usahanya;
f. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
g. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes.
(3) Hak, kewajiban dan larangan Direktur :
a. Mengembangkan dan membina BUMDes agar tumbuh dan berkembang
menjadi lembaga yang dapat mengalami kebutuhan ekonomi warga
masyarakat;
b. mengusahakan agar tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil dan merata;
c. memupuk kerja sama dengan lembagalembaga perekonomian lainnya baik
yang ada diwilayah desa maupun luar desa;
d. menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi desa untuk meningkatkan
pendapatan BUMDes;
e. membuat laporan keuangan bulanan seluruh unit desa;
f. membuat program kegiatan dalam program berjalan;
g. menyampaikan laporan dari seluruh kegiatan usaha kepada komisaris setiap
tiga bulan sekali (Laporan Triwulan);
h. memberikan pembinaan kepada Manajer/Kepala Unit Usaha dan
pengurusnya;
i. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
j. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes;
k. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUMDes.
(4) Hak, kewajiban dan larangan Sekretaris :
a. Membuat, menerima dan mengarsipkan suratsurat
b. melakukan perhitungan penyusutan inventaris;
c. meregister biayabiaya kantor;
d. menata kerjakan arsip bukti kas;
e. membuat laporanlaporan akhir bulan dan akhir tahun;
6. menerima berkas permohonan kredit dari calon nasabah;
f. memeriksa kelengkapan syaratsyarat permohonan kredit dari calon
nasabah;
g. meregister berkas pemohonan di register permohonan kredit;
h. menyerahkan berkas permohonan kredit yang sudah lengkap;
i. menerima hasil putusan kredit dari manager atau kepala unit usaha, untuk
kredit yang disetujui dibuat perjanjian kredit, berikut kwitansi, sedangkan
untuk kredit yang ditolak dibuat surat penolakan;
j. menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansikwitansi kepada manajer
atau kepala unit usaha;
k. menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansikwitansi kepada nasabah
untuk ditanda tangani;
l. menyerahkan bukti kwitansi kepada bendahara untuk dilakukan
pembayarann;
m.melakukan penata usahaan berkasberkas kredit;
o. membuat normatif dan pelaporan kredit;
p. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
q. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes;
r. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUMDes.
(5) Hak, kewajiban dan larangan Bendahara :
a. Melakukan transaksi penarikan dan penyetoran uang dari nasabah;
b. melakukan validasi terhadap buktibukti transaksi penarikan dan
penyetoran uang dari debitur;
c. membayar dan menerima uang atas transaksi penarikan dan penyetoran
uang dari debitur;
d. melakukan pencatatan di buku rekening nasabah, buku kas,dan buku
adsministrasi keuangan lainnya;
e. menyimpan buktibukti transaksi secara teratur untuk selanjutnya
dilakukan pencocokan dengan uang dan catatan transaksi;
f. menyerahkan buktibukti transaksi penarikan dan penyetoran uang kepada
pihakpihak terkait;
g. membuat laporan kas untuk difiat oleh direktur;
h. melakukan penyimpanan uang di brankas;
i. melakukan penyimpanan kunci brankas;
j. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
k. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes;
l. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUMDes.
(6) Hak, kewajiban dan larangan Manajer atau Kepala Unit Usaha :
a. Mengelola dan mengembangkan unit usahanya;
b. dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, dapat menunjuk satu orang
atau lebih anggota pengurus sesuai kebutuhan setelah mendapat
persetujuan dari Direktur;
c. membuat dan melaporkan perkembangan usaha kepada Direktur setiap 1
(satu) bulan sekali (Laporan bulanan);
d. membina bawahannya yang ada;
e. menjalankan kegiatan usaha secara profesional dan transparan;
f. mampu mendorong BUMDes melalui unit usaha yang dikelolanya untuk
memberikan kontribusi kepada Pemerintah Desa;
g. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
h. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes;
i. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUMDes.
Bagian Ketiga
Masa Kerja, Pemberhentian Pengurus dan/atau
Pelaksana operasional
Pasal 14
Masa kerja pengurus dan/atau pelaksana operasional adalah selama 5 (lima)
tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan dan dapat diangkat kembali untuk
1 (satu) periode berikutnya.
Pasal 15
(1) Pengurus dan/atau pelaksana operasional berhenti, karena :
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; dan
c. diberhentikan.
(2) Pengurus dan/atau pelaksana operasional diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c karena :
a. Berakhir masa kerjanya;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan
tetap secara berturutturut selama 6 (enam) bulan ; dan
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai pengurus dan/atau pelaksana
operasional;
d. pindah tempat tinggal dari Desa ..................................;
e. tidak memegang amanah atau tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik
sehingga menghambat perkembangan dan pertumbuhan BUMDes;
f. dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
didasarkan atas keputuan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap sekurangkurangnya dengan putusan tahanan atau hukuman
kurungan selama satu tahun;
g. pemberhentian dan penggantian pengurus dalam musyawarah.
BAB VIII
KEWAJIBAN DAN HAK BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
Pasal 16
Kewajiban BUMDes adalah :
a. Mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unitunit usaha
masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat ;
b. memberikan kontribusi kepada desa ;
c. meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.
Pasal 17
Hak BUMDes adalah :
a. Mendapatkan perlindungan secara hukum dari Pemerintah Desa ;
b. menggali potensi desa terutama potensi yang berasal dari kekayaan milik
desa;
c. melakukan pinjaman dalam rangka peningkatan permodalan ;
d. mendapatkan bagian dari hasil usaha BUMDes ;
e. mengembangkan jenis usaha BUMDes ;
f. melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga ;
g. memberikan masukan kepada Pemerintah Desa dalam rangka pengembangan
BUMDes ;
h. mendapatkan bimbingan dalam bidang manajemen perusahaan dan dalam
bidang teknis pengelolaan usaha.
BAB IX
SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN
Pasal 18
(1) Pengurus BUMDes wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
BUMDes setiap tahun sekali dan akhir masa bhakti kepengurusan kepada
Pemerintah Desa.
(2) Pengurus BUMDes wajib menyampaikan laporan perkembangan pengelolaan
BUMDes kepada Pemerintah Desa setiap bulan sekali.
(3) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan dalam rapat bersama pengurus dan pihakpihak lain yang ikut
dalam penyertaan modal.
(4) Dalam hal pelaporan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, pengurus BUMDes dimaksud dapat
diberikan sanksi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 19
Pelaksana operasional atau direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (5), bertanggung jawab kepada pemerintahan desa atas pengelolaan
usaha desa dan mewakili BUMDes di dalam dan di luar pengadilan.
Pasal 20
Sistim pelaporan dibuat berdasarkan jenis usaha dengan sistematika
sebagai berikut :
a. Pendahuluan; memuat latar belakang, maksud dan tujuan usaha;
b. Kegiatan usaha; memuat materi pelaksana atau tenaga kerja, produksi,
penjualan dan/atau pemasaran serta keuntungan; dan
c. Permasalahan atau hambatan.
BAB X
BAGI HASIL USAHA
Pasal 21
(1) Kontribusi BUMDes kepada Pemerintah Desa diatur dengan Peraturan Desa.
(2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga mengatur beban
yang harus ditanggung masingmasing pihak apabila terjadi kerugian
pengelolaan BUMDes.
(3) Kontribusi BUMDes kepada Pemerintah Desa yang didirikan oleh 2 (dua) desa
atau lebih, diatur dengan Peraturan Bersama.
Pasal 22
(1) Bagi hasil usaha merupakan pendapatan BUMDes yang diperoleh dalam
1 (satu) tahun buku dikurangi dengan penyusutan dan kewajiban
termasuk pajak dalam tahun yang bersangkutan.
(2) Pembagian hasil usaha adalah sebagai berikut :
a. 20 % untuk pemupukan modal usaha;
b. 40 % untuk pemegang saham secara proporsional;
c. 25 % untuk Kas Desa;
d. 10 % untuk dana pendidikan dan pelatihan pengurus dan/atau
pelaksana operasional ; dan
e. 5 % untuk Penasihat atau komisaris.
BAB XI
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 23
(1) BUMDes dapat mengadakan kerja sama dengan pihak ketiga.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berjangka waktu lebih
dari satu tahun dan atau yang membebani masyarakat desa harus
mendapatkan persetujuan BPD dan Kepala Desa.
(3) Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan sesuai dengan kewenangannya.
BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 24
(1) Kepala Desa melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap BUMDes dalam
rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna BUMDes sebagai alat
penunjang otonomi desa yang dalam pelaksanaannya dapat membentuk Badan
Pembina.
(2) Badan Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
(3) Badan Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk BUMDes yang
dibentuk oleh 2 (dua) desa atau lebih ditetapkan dengan Keputusan Bersama
Kepala Desa.
BAB XIII
KEPAILITAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 25
(1) Pembubaran BUMDes dilakukan apabila benarbenar dalam keadaan pailit ;
(2) Dalam hal keadaan yang demikian, maka kewajiban keuangan dibayar
dari kekayaan BUMDes dan sisa lebih atau kurang menjadi tanggungjawab
Pemerintah Desa.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26
(1) Ketentuan lain yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini yang bersifat
teknis akan diatur lebih lanjut dengan AD, ART dan Peraturan Kepala Desa
(2) Apabila telah dibentuk BUMDes sebelum ditetapkannya Peraturan Desa ini,
sepanjang pembentukannya tidak bertentang dengan Peraturan Desa ini tetap
dinyatakan berlaku.
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Halhal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa
Pasal 28
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : .........................
pada tanggal : ........... 2016
KEPALA DESA ..........................,
.............................
Diundangkan di
: .....................
pada tanggal
: ............... 2016
SEKRETARIS DESA,
.............
BERITA DESA ...................... KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2016 NOMOR : ............/140
Lampiran I : Peraturan Desa ...........i
Nomor Tahun 2016
Tanggal ............ 2016
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) “........................”
DESA ........................... KECAMATAN TAMBAK
KABUPATEN BANYUMAS
BADAN PENGAWAS
BPD
K O M I S A R I S
Kepala Desa
Direktur
Bendahara
Sekretaris
Kepala Unit
Usaha/Manajer
Kepala Unit
Usaha/Manajer
Kepala Unit
Usaha/Manajer
KEPALA DESA ..................
KETERANGAN :
Garis Koordinasi
Garis Intruksi/Perintah
.........................................
Lampiran II : Peraturan Desa ...............
Nomor Tahun 2016
Tanggal ........... 2016
BERITA ACARA RAPAT
BADAN PPERMUSYAWARATAN DESA
Nomor : .......................................
Pada hari ini ……… tanggal ………. bulan ......................... tahun Dua ribu
enam belas bertempat di Balai Desa ................... Kecamatan Tambak Kabupaten
Banyumas telah dilaksanakan rapat Badan Permusyawaratan Desa ........................
dalam rangka membahas Rancangan Peraturan Desa ...................... tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk disahkan menjadi
Peraturan Desa.
Rapat Badan Permusyawaratan Desa ............................ tersebut dihadiri
oleh Kepala Desa dan para Anggota Badan Permusyawaratan Desa .................
sebagaimana daftar hadir terlampir.
Dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa ................. tersebut telah
dibahas pokokpokok pembicaraan rapat antara lain :
1. Bahwa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat Desa
sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa diperlukan suatu wadah yang
mengelola perekonomian desa
2. Bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan Pemerintah Desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui kegiatan ekonomi masyarakat, perlu didirikan badan
usaha milik desa
3. Bahwa mendasari pertimbangan tersebut pada point 1 (satu) dan 2 (dua), maka
Kepala Desa ................ telah menyusun Rancangan Peraturan Desa
................. tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan
menyerahkan kepada Badan Permusyawaratan Desa ..................... (BPD),
sehingga BPD perlu segera membahas dan mengesahkannya dalam Berita
Acara Rapat BPD.
Selanjutnya dalam rapat Badan Permusyawratan Desa ......................
tersebut telah diperoleh kesepakatan yang disetujui oleh semua anggota Badan
Permusyawaratan Desa ..................., dengan kesimpulan sebagai berikut :
1. Badan Permusyawaratan Desa ..................., menyetujui Rancangan Peraturan
Desa ................. tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Desa ..................i yang diberi nama BUMDes “ ......................”.
2. Uraian lengkap mengenai Pembentukan BUMDes “......................“ Desa
............... Kecamatan Tambak, selanjutnya disusun, diatur dan ditetapkan
dengan Peraturan Desa.
Demikian Berita Acara Rapat BPD ini dibuat untuk dapat digunakan
seperlunya dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakuikan
perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
KETUA BPD ..................................
SEKRETARIS BPD
..................................
................................................
.............................................
DAFTAR HADIR
Rapat
Desa
Kecamatan :
Kabupaten
Hari / Tanggal
Acara
No
: Badan Permusyawaratan Desa
: ...........................
Tambak
: Banyumas
: ……………. …………………..
: Musyawarah Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Desa ......................... Kec.Tambak
Nama
Jabatan
1.
………………….
KETUA
2.
………………….
WAKIL KETUA
3.
………………….
SEKRETARIS
4.
………………….
KABID.PEMERTAHAN
Tanda Tangan
1…………………
2…………………
3…………………
4…………………
5.
………………….
KABID.PEMBANGUNAN
6.
………………….
KABID.KEMASYARAKAT
AN
7.
………………….
ANGGOTA
8.
………………….
ANGGOTA
9.
………………….
ANGGOTA
KETERANGAN
: Jumlah Anggota
Hadir
Tidak hadir
Qourum
5…………………
6…………………
7…………………
8…………………
9…………………
:
:
:
:
.......... orang
…………………. orang
………………….
Memenuhi
KETUA BPD ..................................
SEKRETARIS BPD
..................................
................................................
.............................................
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DESA ........................
NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
I. PENJELASAN UMUM
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan kegiatan usaha
ekonomi masyarakat perdesaan yang dapat meningkatkan kemampuan
keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat, BUMDes dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif sumber pendapatan asli desa (PAD), disamping
pendapatan yang bersumber dari pemanfaatan tanah kas desa serta
pendapatan lainlain desa yang sah. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
diprakarsai oleh Pemerintah Desa berdasarkan Peraturan Perundang
undangan. Badan Usaha Milik Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan
Masyarakat, sedangkan permodalan BUMDes dapat berasal dari Pemerintah
Desa, tabungan masyarakat, bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten, pinjaman dan/atau penyertaan modal pihak lain
atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 9
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
: cukup jelas
: cukup jelas
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
: cukup jelas
Pasal 10
:
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
Ayat (4)
:
Ayat (5)
:
Ayat (6)
:
Ayat (7)
:
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
Ayat (4)
:
Ayat (5)
:
Ayat (6)
:
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
: cukup jelas
: cukup jelas
:
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
Ayat (4)
:
: cukup jelas
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
: cukup jelas
: cukup jelas
: cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ..........................
KECAMATAN TAMBAK
KABUPATEN BANYUMAS
Alamat :...............................
KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .......................
KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS
NOMOR......................TAHUN 2016
TENTANG
PERSETUJUAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes)
DESA ........................
KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PIMPINAN BADAN PERMUSYAWATAN DESA .................
KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS,
Mengingat
Menimbang
:
a.
bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 81 Ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
: 1. Tentang
UndangUndang
Nomor
13
Tahun
1950 tentang
Desa, maka
Tata
Cara
Pembentukan
dan
Pembentukan
Daerahdaerah
Kabupaten
dalam
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Lingkungan
Propinsi Peraturan
Jawa Tengah
Perlu
diatur dengan
Desa, (Berita
Kepala Negara
Desa
Republik Indonesia tanggal 08 Agustus 1950) ;
menyampaikan
rancangan Peraturan Desa tentang
Pembentukan (BUMDes) kepada Badan
2. Permusyawaratan Desa (BPD) untuk dibahas dan
UndangUndang nomor 28 Tahun 1999 tentang
disepakati bersama);
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851) ;
bahwa Kepala Desa ................. Kecamatan Tambak
b.
Kabupaten Banyumas telah menyerahkan
rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kepada Badan
3. Permusyawaratan
Desa 10
(BPD)
.......................
Undangundang Nomor
Tahun
2004 tentang
Kecamatan
Tambak
Kabupaten
Banyumas
pada
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
tanggal.....................;
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ;
Undangundang
Nomor 25 Tahun 2004
tentang
bahwa
pada tanggal.............telah
diadakan
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
c.
4. musyawarah Badan Musyawarah Desa
(Lemabaran
Negara
Tahun Tambak
2004 Nomor
104,
(BPD)
.................
Kecamatan
Kabupaten
Tambahan Lemabaran Negara Tahun 2004 Nomor
Banyumas untuk membahas Rancangan Peraturan
4421);
Desa sebagaimana dimaksud pada huruf b bersama
dengan Pemerintah Desa ..................... Kecamatan
UndangUndang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Tambak Kabupaten Banyumas;
5.
Lembaga Keuangan Mikro;
UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
bahwa
Badan
Musyawarah
Desa
6.
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
(BPD) ..................... Kecamatan Tambak Kabupaten
7 Tahun 2014, tambahan Lembaran Negara
d. Banyumas menyetujui rancangan Peraturan Desa
Republik Indonesia Nomor 5495) ;
yang telah dibahas bersama sebagaimana dimaksud
dalam huruf c;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2014 tentang Petunjuk pelaksanaan
7.
Undangundang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c dan huruf
2014 Nomor 123, tambahan Lembaran Negara
d perlu menetapkan keputusan Badan Musyawarah
Republik Indonesia Nomor 5539) ;
Desa (BPD) tentang persetujuan atas Rancangan
Peraturan Desa tentang Pembentukan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes);
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
:
: Menyetujui Rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes )
KEDUA : Keputusan Badan Permusyawaratan Desa(BPD) ini menjadi doku
men pengajuan evaluasi Rancangan Peraturan Desa sebagaimana
dimaksud pada diktum KESATU oleh Kepala Desa ...................
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.
KETIGA
: Keputusan Badan Permusyawaran Desa (BPD) ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Desa ................ Kecamatan Tambak
pada tanggal............. 2016
Ketua Badan Permusyawaratan Desa .............
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas
..........................................
KABUPATEN BANYUMAS
RANCANGAN PERATURAN DESA ........................
NOMOR ...... TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
DESA ......................... KECAMATAN TAMBAK
KABUPATEN BANYUMAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA .......................,
Menimbang
: a. bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan
Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan
ekonomi masyarakat, perlu didirikan badan usaha milik desa;
b. bahwa untuk mewujudkan dan meningkatkan pelayan publik
bagai pengembangan Usaha Mikro dan Menengah, serta
untuk melaksanakan ketentuan pasal 81 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomr 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka Tata
Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) perlu diatur dengan Peraturan Desa ;
c. bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada huruf a
dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Tata
Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes);
Mengingat
: 1. UndangUndang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 08 Agustus
1950) ;
2. Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lemabaran Negara
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lemabaran Negara Tahun
2004 Nomor 4421);
3. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga
Keuangan Mikro;
4. UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495) ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undangundang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Tehnis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Kewenangan Hak Asal usul dan kewenangan lokal berskala
desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
158 );
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata
tertib dan mekanisme pengambilan keputusan musyawarah
desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
159 );
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 296 );
11. Peraturan Desa .......................... Nomor ...Tahun 2015
Tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDesa) Tahun 20132019 ( Berita
Desa ........................ Kecamatan Tambak Kabupaten
Banyumas Nomor .............);
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ......................
dan
KEPALA DESA .............................
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DESA ....................... TENTANG PEMBENTUKAN
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan ;
1. Daerah adalah Kabupaten Banyumas
2. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kabupaten Banyumas
3. Bupati adalah Bupati Banyumas
4. Kecamatan adalah Kecamatan Tambak
5. Camat adalah Camat Tambak
6. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa Purwodadi
7. Desa adalah Desa ........................
8. Kepala Desa adalah Kepala Desa..................
9. BPD adalah BPD ......................
10. Peraturan Desa adalah Peraturan Desa .......................
11. Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disingkat BUMDes adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Pemerintah Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan desa yang dipisahkan ;
12. Kekayaan Desa yang dipisahkan adalah kekayaan milik desa baik barang
bergerak maupun tidak bergerak yang dikelola oleh BUMDes
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa
14. Perusahaan Desa yang selanjutnya disebut PERUSDES adalah bentuk
badan hukum BUMDes
15. Komisaris adalah Penasehat BUMDes yang secara ex elficio dijabat oleh
Kepala Desa
16. Pengawas adalah orang yang mewakili keputusan musyawarah yang terdiri
dari tokoh masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa
17. Direksi adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas kegiatan
operasional dan adsministrasi usaha desa, dalam suatu desa dapat terjadi
kemungkinan terdiri dar beberapa usaha desa sesuai dengan potensi desa
itu sendiri
18. AD ART adalah aturan tertulis organisasi yang dibuat dan disepakati
bersama oleh seluruh anggota yang berfungsi sebagai pedoman organisasi
dalam mengambil kebijakan serta menjalankan aktifitas dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
BAB II
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ................... bernama Badan Usaha Milik
Desa “ .......................... ”
(2) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di Desa ..................... dan sementara berkantor di Balai Desa.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
Maksud pembentukan BUMDes adalah untuk meningkatkan kemampuan
keuangan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan ekonomi
masyarakat.
Pasal 4
Tujuan pembentukan BUMDes adalah :
a. Memberdayakan masyarakat melalui peningkatan kapasitas perencanaan
dan pengelolaan perekonomian;
b. mewujudkan kelembagaan perekonomian masyarakat yang tangguh dan
mandiri untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat;
c. menciptakan kesempatan berusaha dan mengurangi angka pengangguran
di desa.
BAB IV
PERMODALAN BUMDes
Pasal 5
Modal BUMDes berasal dari :
a. Pemerintah desa;
b. Tabungan masyarakat;
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten;
d. Pinjaman yang tidak mengikat; dan/atau
e. Kerjasama usaha dengan pihak lain.
Pasal 6
(1) Modal BUMDes yang berasal dari pemerintah desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, merupakan kekayaan desa yang
dipisahkan.
(2) Modal BUMDes yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, merupakan simpanan masyarakat.
(3) Modal BUMDes yang berasal dari bantuan pemerintah, pemerintah
provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Banyumas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 huruf c, dapat berupa dana tugas pembantuan.
(4) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau pemerintah daerah.
(5) Modal BUMDes yang berasal dari kerjasama usaha dengan pihak lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, dapat diperoleh dari pihak
swasta dan/atau masyarakat.
Pasal 7
Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dapat berasal
dari dana bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah yang
diserahkan kepada desa dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa.
BAB V
JENIS KEGIATAN USAHA
Pasal 8
(1) Untuk mencapai maksud dan tujuannya, BUMDes menjalankan
jenisjenis usaha sebagai berikut :
a. Jasa keuangan mikro ;
b. Unit perdagangan dan/atau lumbung pangan; dan
c. Usahausaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuannya dan tidak
bertentangan dengan peraturan perundangundangan
(2) Usahausaha lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, diatur dan
ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA BUMDes
Pasal 9
Organisasi pengelola BUMDes terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa.
Pasal 10
(1) Organisasi pengelola BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9,
terdiri atas :
a. Badan Musyawarah
b. Badan Pengawas atau Pemeriksa
b. Penasihat atau Komisaris; dan
c. Pelaksana Operasional atau Direksi.
(2) Badan Musyawarah atau disingkat BAMUS, merupakan badan tertinggi dalam
struktur organisasi BUMDes, yang terdiri dari :
a. Kepala Desa sebagai perwakilan Pemerintah Desa
b. Ketua dan anggota BPD
c. Perwakilan masyarakat dalam hal ini diwakili oleh para Ketua RW , RT,
Tokoh Masyarat, dan Lembaga Kemasyarakatan Desa.
(3) Badan Pengawas atau Pemeriksa BUMDes adalah Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) yang bertindak sebagai fungsi kontrol terhadap jalannya operasinal
manajemen BUMDes.
(4) Penasihat atau Komisaris BUMDes secara dejure dijabat oleh Kepala Desa.
(5) Pelaksana Operasional atau Direksi BUMDes, terdiri atas :
a. 1 (satu) orang Direktur ;
b. 1 (satu) orang Sekretaris ;
c. 1 (satu) orang Bendahara; dan
d. Kepala Unit Usaha atau Manajer
(6) Jumlah Kepala Unit Usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf d,
disesuaikan dengan jumlah unit usaha.
(7) Struktur Organisasi BUMDes sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 11
Pengelolaan BUMDes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, berdasarkan pada :
a. Anggaran Dasar (AD); dan
b. Anggaran Rumah Tangga (ART)
BAB VII
KEPENGURUSAN
Bagian Kesatu
Syaratsyarat dan Tata Cara Pengangkatan Pengurus dan/atau
Pelaksana Operasional BUMDes
Pasal 12
(1) Pengurus dan/atau pelaksana operasional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (5), diangkat oleh Kepala Desa dengan Keputusan Kepala Desa
berdasarkan rembug desa/musyawarah desa;
(2) Pengurus dan/atau pelaksana operasional harus memenuhi syaratsyarat
sebagai berikut :
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia dan taat kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta Pemerintah;
c. Berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum dan / atau
sederajat;
d. Berumur sekurangkurangnya 25 (dua puluh lima) tahun atau sudah
pernah menikah;
e. Telah berdomisili atau bertempat tinggal tetap sekurangkurangnya 2
(dua) tahun dengan tidak terputusputus di Desa ................ ;
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Bersedia diangkat menjadi pengurus dan/atau pelaksana operasional;
h. Berkelakuan baik, jujur dan adil;
Bagian Kedua
Hak, Kewajiban dan Larangan Pengurus dan/atau
Pelaksana Operasional BUMDes
Pasal 13
(1) Hak, kewajiban dan larangan Badan Pengawas/Pemeriksa :
a. Mengawasi, memeriksa dan memberikan saran, pendapat dan nasehat
kepada pengurus pelaksana operasional;
b. memperoleh honorarium sesuai kemampuan BUMDes;
c. bersifat independen dan tidak merugikan BUMDes.
(2) Hak, kewajiban, dan larangan Komisaris/Penasehat :
a. Memberikan nasehat kepada pengurus dalam melaksanakan pengelolaan
BUMDes;
b. mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unitunit usaha
masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat;
c. mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja pengurus;
d. meminta penjelasan dari pengurus mengenai persoalan yang menyangkut
pengelolaan usaha BUMDes;
e. melindungi usaha desa terhadap halhal yang dapat merusak kelangsungan
dan citra BUMDes dan unit usahanya;
f. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
g. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes.
(3) Hak, kewajiban dan larangan Direktur :
a. Mengembangkan dan membina BUMDes agar tumbuh dan berkembang
menjadi lembaga yang dapat mengalami kebutuhan ekonomi warga
masyarakat;
b. mengusahakan agar tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil dan merata;
c. memupuk kerja sama dengan lembagalembaga perekonomian lainnya baik
yang ada diwilayah desa maupun luar desa;
d. menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi desa untuk meningkatkan
pendapatan BUMDes;
e. membuat laporan keuangan bulanan seluruh unit desa;
f. membuat program kegiatan dalam program berjalan;
g. menyampaikan laporan dari seluruh kegiatan usaha kepada komisaris setiap
tiga bulan sekali (Laporan Triwulan);
h. memberikan pembinaan kepada Manajer/Kepala Unit Usaha dan
pengurusnya;
i. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
j. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes;
k. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUMDes.
(4) Hak, kewajiban dan larangan Sekretaris :
a. Membuat, menerima dan mengarsipkan suratsurat
b. melakukan perhitungan penyusutan inventaris;
c. meregister biayabiaya kantor;
d. menata kerjakan arsip bukti kas;
e. membuat laporanlaporan akhir bulan dan akhir tahun;
6. menerima berkas permohonan kredit dari calon nasabah;
f. memeriksa kelengkapan syaratsyarat permohonan kredit dari calon
nasabah;
g. meregister berkas pemohonan di register permohonan kredit;
h. menyerahkan berkas permohonan kredit yang sudah lengkap;
i. menerima hasil putusan kredit dari manager atau kepala unit usaha, untuk
kredit yang disetujui dibuat perjanjian kredit, berikut kwitansi, sedangkan
untuk kredit yang ditolak dibuat surat penolakan;
j. menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansikwitansi kepada manajer
atau kepala unit usaha;
k. menyerahkan perjanjian kredit berikut kwitansikwitansi kepada nasabah
untuk ditanda tangani;
l. menyerahkan bukti kwitansi kepada bendahara untuk dilakukan
pembayarann;
m.melakukan penata usahaan berkasberkas kredit;
o. membuat normatif dan pelaporan kredit;
p. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
q. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes;
r. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUMDes.
(5) Hak, kewajiban dan larangan Bendahara :
a. Melakukan transaksi penarikan dan penyetoran uang dari nasabah;
b. melakukan validasi terhadap buktibukti transaksi penarikan dan
penyetoran uang dari debitur;
c. membayar dan menerima uang atas transaksi penarikan dan penyetoran
uang dari debitur;
d. melakukan pencatatan di buku rekening nasabah, buku kas,dan buku
adsministrasi keuangan lainnya;
e. menyimpan buktibukti transaksi secara teratur untuk selanjutnya
dilakukan pencocokan dengan uang dan catatan transaksi;
f. menyerahkan buktibukti transaksi penarikan dan penyetoran uang kepada
pihakpihak terkait;
g. membuat laporan kas untuk difiat oleh direktur;
h. melakukan penyimpanan uang di brankas;
i. melakukan penyimpanan kunci brankas;
j. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
k. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes;
l. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUMDes.
(6) Hak, kewajiban dan larangan Manajer atau Kepala Unit Usaha :
a. Mengelola dan mengembangkan unit usahanya;
b. dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, dapat menunjuk satu orang
atau lebih anggota pengurus sesuai kebutuhan setelah mendapat
persetujuan dari Direktur;
c. membuat dan melaporkan perkembangan usaha kepada Direktur setiap 1
(satu) bulan sekali (Laporan bulanan);
d. membina bawahannya yang ada;
e. menjalankan kegiatan usaha secara profesional dan transparan;
f. mampu mendorong BUMDes melalui unit usaha yang dikelolanya untuk
memberikan kontribusi kepada Pemerintah Desa;
g. memperoleh honorarium sesuai kemampuan keuangan BUMDes;
h. dilarang melakukan kegiatan atau perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan peundangundangan yang berlaku dan atau bertentangan dengan
normanorma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
serta perbuatan yang dapat merugikan BUMDes;
i. dilarang melalaikan kewajibannya sehingga dapat merugikan kepentingan
Negara, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyarakat dan BUMDes.
Bagian Ketiga
Masa Kerja, Pemberhentian Pengurus dan/atau
Pelaksana operasional
Pasal 14
Masa kerja pengurus dan/atau pelaksana operasional adalah selama 5 (lima)
tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan dan dapat diangkat kembali untuk
1 (satu) periode berikutnya.
Pasal 15
(1) Pengurus dan/atau pelaksana operasional berhenti, karena :
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri; dan
c. diberhentikan.
(2) Pengurus dan/atau pelaksana operasional diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c karena :
a. Berakhir masa kerjanya;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan
tetap secara berturutturut selama 6 (enam) bulan ; dan
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai pengurus dan/atau pelaksana
operasional;
d. pindah tempat tinggal dari Desa ..................................;
e. tidak memegang amanah atau tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik
sehingga menghambat perkembangan dan pertumbuhan BUMDes;
f. dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
didasarkan atas keputuan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap sekurangkurangnya dengan putusan tahanan atau hukuman
kurungan selama satu tahun;
g. pemberhentian dan penggantian pengurus dalam musyawarah.
BAB VIII
KEWAJIBAN DAN HAK BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
Pasal 16
Kewajiban BUMDes adalah :
a. Mengakomodasi dan mendorong peningkatan kegiatan unitunit usaha
masyarakat yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat ;
b. memberikan kontribusi kepada desa ;
c. meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.
Pasal 17
Hak BUMDes adalah :
a. Mendapatkan perlindungan secara hukum dari Pemerintah Desa ;
b. menggali potensi desa terutama potensi yang berasal dari kekayaan milik
desa;
c. melakukan pinjaman dalam rangka peningkatan permodalan ;
d. mendapatkan bagian dari hasil usaha BUMDes ;
e. mengembangkan jenis usaha BUMDes ;
f. melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga ;
g. memberikan masukan kepada Pemerintah Desa dalam rangka pengembangan
BUMDes ;
h. mendapatkan bimbingan dalam bidang manajemen perusahaan dan dalam
bidang teknis pengelolaan usaha.
BAB IX
SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN
Pasal 18
(1) Pengurus BUMDes wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
BUMDes setiap tahun sekali dan akhir masa bhakti kepengurusan kepada
Pemerintah Desa.
(2) Pengurus BUMDes wajib menyampaikan laporan perkembangan pengelolaan
BUMDes kepada Pemerintah Desa setiap bulan sekali.
(3) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan dalam rapat bersama pengurus dan pihakpihak lain yang ikut
dalam penyertaan modal.
(4) Dalam hal pelaporan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, pengurus BUMDes dimaksud dapat
diberikan sanksi sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pasal 19
Pelaksana operasional atau direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (5), bertanggung jawab kepada pemerintahan desa atas pengelolaan
usaha desa dan mewakili BUMDes di dalam dan di luar pengadilan.
Pasal 20
Sistim pelaporan dibuat berdasarkan jenis usaha dengan sistematika
sebagai berikut :
a. Pendahuluan; memuat latar belakang, maksud dan tujuan usaha;
b. Kegiatan usaha; memuat materi pelaksana atau tenaga kerja, produksi,
penjualan dan/atau pemasaran serta keuntungan; dan
c. Permasalahan atau hambatan.
BAB X
BAGI HASIL USAHA
Pasal 21
(1) Kontribusi BUMDes kepada Pemerintah Desa diatur dengan Peraturan Desa.
(2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga mengatur beban
yang harus ditanggung masingmasing pihak apabila terjadi kerugian
pengelolaan BUMDes.
(3) Kontribusi BUMDes kepada Pemerintah Desa yang didirikan oleh 2 (dua) desa
atau lebih, diatur dengan Peraturan Bersama.
Pasal 22
(1) Bagi hasil usaha merupakan pendapatan BUMDes yang diperoleh dalam
1 (satu) tahun buku dikurangi dengan penyusutan dan kewajiban
termasuk pajak dalam tahun yang bersangkutan.
(2) Pembagian hasil usaha adalah sebagai berikut :
a. 20 % untuk pemupukan modal usaha;
b. 40 % untuk pemegang saham secara proporsional;
c. 25 % untuk Kas Desa;
d. 10 % untuk dana pendidikan dan pelatihan pengurus dan/atau
pelaksana operasional ; dan
e. 5 % untuk Penasihat atau komisaris.
BAB XI
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 23
(1) BUMDes dapat mengadakan kerja sama dengan pihak ketiga.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berjangka waktu lebih
dari satu tahun dan atau yang membebani masyarakat desa harus
mendapatkan persetujuan BPD dan Kepala Desa.
(3) Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan sesuai dengan kewenangannya.
BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 24
(1) Kepala Desa melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap BUMDes dalam
rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna BUMDes sebagai alat
penunjang otonomi desa yang dalam pelaksanaannya dapat membentuk Badan
Pembina.
(2) Badan Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
(3) Badan Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk BUMDes yang
dibentuk oleh 2 (dua) desa atau lebih ditetapkan dengan Keputusan Bersama
Kepala Desa.
BAB XIII
KEPAILITAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 25
(1) Pembubaran BUMDes dilakukan apabila benarbenar dalam keadaan pailit ;
(2) Dalam hal keadaan yang demikian, maka kewajiban keuangan dibayar
dari kekayaan BUMDes dan sisa lebih atau kurang menjadi tanggungjawab
Pemerintah Desa.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26
(1) Ketentuan lain yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini yang bersifat
teknis akan diatur lebih lanjut dengan AD, ART dan Peraturan Kepala Desa
(2) Apabila telah dibentuk BUMDes sebelum ditetapkannya Peraturan Desa ini,
sepanjang pembentukannya tidak bertentang dengan Peraturan Desa ini tetap
dinyatakan berlaku.
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Halhal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa
Pasal 28
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : .........................
pada tanggal : ........... 2016
KEPALA DESA ..........................,
.............................
Diundangkan di
: .....................
pada tanggal
: ............... 2016
SEKRETARIS DESA,
.............
BERITA DESA ...................... KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2016 NOMOR : ............/140
Lampiran I : Peraturan Desa ...........i
Nomor Tahun 2016
Tanggal ............ 2016
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) “........................”
DESA ........................... KECAMATAN TAMBAK
KABUPATEN BANYUMAS
BADAN PENGAWAS
BPD
K O M I S A R I S
Kepala Desa
Direktur
Bendahara
Sekretaris
Kepala Unit
Usaha/Manajer
Kepala Unit
Usaha/Manajer
Kepala Unit
Usaha/Manajer
KEPALA DESA ..................
KETERANGAN :
Garis Koordinasi
Garis Intruksi/Perintah
.........................................
Lampiran II : Peraturan Desa ...............
Nomor Tahun 2016
Tanggal ........... 2016
BERITA ACARA RAPAT
BADAN PPERMUSYAWARATAN DESA
Nomor : .......................................
Pada hari ini ……… tanggal ………. bulan ......................... tahun Dua ribu
enam belas bertempat di Balai Desa ................... Kecamatan Tambak Kabupaten
Banyumas telah dilaksanakan rapat Badan Permusyawaratan Desa ........................
dalam rangka membahas Rancangan Peraturan Desa ...................... tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk disahkan menjadi
Peraturan Desa.
Rapat Badan Permusyawaratan Desa ............................ tersebut dihadiri
oleh Kepala Desa dan para Anggota Badan Permusyawaratan Desa .................
sebagaimana daftar hadir terlampir.
Dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa ................. tersebut telah
dibahas pokokpokok pembicaraan rapat antara lain :
1. Bahwa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat Desa
sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa diperlukan suatu wadah yang
mengelola perekonomian desa
2. Bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan Pemerintah Desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui kegiatan ekonomi masyarakat, perlu didirikan badan
usaha milik desa
3. Bahwa mendasari pertimbangan tersebut pada point 1 (satu) dan 2 (dua), maka
Kepala Desa ................ telah menyusun Rancangan Peraturan Desa
................. tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan
menyerahkan kepada Badan Permusyawaratan Desa ..................... (BPD),
sehingga BPD perlu segera membahas dan mengesahkannya dalam Berita
Acara Rapat BPD.
Selanjutnya dalam rapat Badan Permusyawratan Desa ......................
tersebut telah diperoleh kesepakatan yang disetujui oleh semua anggota Badan
Permusyawaratan Desa ..................., dengan kesimpulan sebagai berikut :
1. Badan Permusyawaratan Desa ..................., menyetujui Rancangan Peraturan
Desa ................. tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Desa ..................i yang diberi nama BUMDes “ ......................”.
2. Uraian lengkap mengenai Pembentukan BUMDes “......................“ Desa
............... Kecamatan Tambak, selanjutnya disusun, diatur dan ditetapkan
dengan Peraturan Desa.
Demikian Berita Acara Rapat BPD ini dibuat untuk dapat digunakan
seperlunya dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakuikan
perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.
KETUA BPD ..................................
SEKRETARIS BPD
..................................
................................................
.............................................
DAFTAR HADIR
Rapat
Desa
Kecamatan :
Kabupaten
Hari / Tanggal
Acara
No
: Badan Permusyawaratan Desa
: ...........................
Tambak
: Banyumas
: ……………. …………………..
: Musyawarah Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Desa ......................... Kec.Tambak
Nama
Jabatan
1.
………………….
KETUA
2.
………………….
WAKIL KETUA
3.
………………….
SEKRETARIS
4.
………………….
KABID.PEMERTAHAN
Tanda Tangan
1…………………
2…………………
3…………………
4…………………
5.
………………….
KABID.PEMBANGUNAN
6.
………………….
KABID.KEMASYARAKAT
AN
7.
………………….
ANGGOTA
8.
………………….
ANGGOTA
9.
………………….
ANGGOTA
KETERANGAN
: Jumlah Anggota
Hadir
Tidak hadir
Qourum
5…………………
6…………………
7…………………
8…………………
9…………………
:
:
:
:
.......... orang
…………………. orang
………………….
Memenuhi
KETUA BPD ..................................
SEKRETARIS BPD
..................................
................................................
.............................................
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DESA ........................
NOMOR TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
I. PENJELASAN UMUM
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan kegiatan usaha
ekonomi masyarakat perdesaan yang dapat meningkatkan kemampuan
keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat, BUMDes dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif sumber pendapatan asli desa (PAD), disamping
pendapatan yang bersumber dari pemanfaatan tanah kas desa serta
pendapatan lainlain desa yang sah. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
diprakarsai oleh Pemerintah Desa berdasarkan Peraturan Perundang
undangan. Badan Usaha Milik Desa dikelola oleh Pemerintah Desa dan
Masyarakat, sedangkan permodalan BUMDes dapat berasal dari Pemerintah
Desa, tabungan masyarakat, bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten, pinjaman dan/atau penyertaan modal pihak lain
atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 9
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
: cukup jelas
: cukup jelas
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
: cukup jelas
Pasal 10
:
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
Ayat (4)
:
Ayat (5)
:
Ayat (6)
:
Ayat (7)
:
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
Ayat (4)
:
Ayat (5)
:
Ayat (6)
:
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
: cukup jelas
: cukup jelas
:
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
Ayat (4)
:
: cukup jelas
: cukup jelas
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
Ayat (3)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
:
Ayat (1)
:
Ayat (2)
:
: cukup jelas
: cukup jelas
: cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ..........................
KECAMATAN TAMBAK
KABUPATEN BANYUMAS
Alamat :...............................
KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA .......................
KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS
NOMOR......................TAHUN 2016
TENTANG
PERSETUJUAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DESA
TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes)
DESA ........................
KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PIMPINAN BADAN PERMUSYAWATAN DESA .................
KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS,
Mengingat
Menimbang
:
a.
bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 81 Ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
: 1. Tentang
UndangUndang
Nomor
13
Tahun
1950 tentang
Desa, maka
Tata
Cara
Pembentukan
dan
Pembentukan
Daerahdaerah
Kabupaten
dalam
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Lingkungan
Propinsi Peraturan
Jawa Tengah
Perlu
diatur dengan
Desa, (Berita
Kepala Negara
Desa
Republik Indonesia tanggal 08 Agustus 1950) ;
menyampaikan
rancangan Peraturan Desa tentang
Pembentukan (BUMDes) kepada Badan
2. Permusyawaratan Desa (BPD) untuk dibahas dan
UndangUndang nomor 28 Tahun 1999 tentang
disepakati bersama);
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851) ;
bahwa Kepala Desa ................. Kecamatan Tambak
b.
Kabupaten Banyumas telah menyerahkan
rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kepada Badan
3. Permusyawaratan
Desa 10
(BPD)
.......................
Undangundang Nomor
Tahun
2004 tentang
Kecamatan
Tambak
Kabupaten
Banyumas
pada
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
tanggal.....................;
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ;
Undangundang
Nomor 25 Tahun 2004
tentang
bahwa
pada tanggal.............telah
diadakan
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
c.
4. musyawarah Badan Musyawarah Desa
(Lemabaran
Negara
Tahun Tambak
2004 Nomor
104,
(BPD)
.................
Kecamatan
Kabupaten
Tambahan Lemabaran Negara Tahun 2004 Nomor
Banyumas untuk membahas Rancangan Peraturan
4421);
Desa sebagaimana dimaksud pada huruf b bersama
dengan Pemerintah Desa ..................... Kecamatan
UndangUndang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Tambak Kabupaten Banyumas;
5.
Lembaga Keuangan Mikro;
UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
bahwa
Badan
Musyawarah
Desa
6.
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
(BPD) ..................... Kecamatan Tambak Kabupaten
7 Tahun 2014, tambahan Lembaran Negara
d. Banyumas menyetujui rancangan Peraturan Desa
Republik Indonesia Nomor 5495) ;
yang telah dibahas bersama sebagaimana dimaksud
dalam huruf c;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2014 tentang Petunjuk pelaksanaan
7.
Undangundang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c dan huruf
2014 Nomor 123, tambahan Lembaran Negara
d perlu menetapkan keputusan Badan Musyawarah
Republik Indonesia Nomor 5539) ;
Desa (BPD) tentang persetujuan atas Rancangan
Peraturan Desa tentang Pembentukan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes);
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU
:
: Menyetujui Rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes )
KEDUA : Keputusan Badan Permusyawaratan Desa(BPD) ini menjadi doku
men pengajuan evaluasi Rancangan Peraturan Desa sebagaimana
dimaksud pada diktum KESATU oleh Kepala Desa ...................
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas.
KETIGA
: Keputusan Badan Permusyawaran Desa (BPD) ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Desa ................ Kecamatan Tambak
pada tanggal............. 2016
Ketua Badan Permusyawaratan Desa .............
Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas
..........................................